UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA FLIPFLOP SHOPHOUSE CO
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh : ANDRI SYAHPUTRA
042101084
KEUANGAN
Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATER UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III
MEDAN
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI MINOR
Nama : Andri Syahputra
NIM : 042101084
Judu l Skripsi Minor : ANALISIS KEBUTUHAN MODAL
KERJA FLIPFLOP SHOPHOUSE
CO.
Tanggal : Pembimbing/ Penanggungjawab
(Dra. Friska Sipayung. M.Si)
Tanggal : Ketua Jurusan
(Prof. Dr. Paham Ginting,SE,MS)
Tanggal : Dekan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Metode Penelitian 1.Jenis data ... 4
2. Teknik Pengumpulan Data ... 4
3. Metode Analisis Data ... 5
BAB II. ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA FLIPFLOP SHOPHOUSE CO MEDAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6
2. Struktur Organisasi ... 6
B. Laporan Keuangan ... 7
C. Pengertian dan Jenis-jenis Modal Kerja ... 11
D. Unsur-unsur Modal Kerja ... 16
E. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ... 19
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI
A. Konsep Kuantitatif ... 28
B. Konsep Kualitatif ... 30
C. Konsep Fungsional ... 32
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 34
B. Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menghadapi era pasar bebas, para pelaku ekonomi seperti kreditur,
debitur, investor dituntut untuk berhati-hati dalam mengelola dana atau modal
kerja yang diperoleh. Tidak hanya organisasi profit saja tetapi organisasi non
profit dituntut kemampuannya dalam mengelola dana, misalnya kemampuan
dalam mengelola modal yang ada serta mempergunakannya secara efektif dan
efisien.
Salah satu cara mengelola modal kerja adalah dengan menganalisis sumber
dan penggunaan modal kerja, dimana sumber dan penggunaan modal tersebut
mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Dengan
mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja secara cermat maka
kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan untuk periode yang akan
datang.
Untuk memenuhi modal kerja, maka perusahan akan mengadakan
hubungan dengan pihak perbankan. Artinya dalam menanamkan modalnya ke
Perusahaan, pihak perbankan atau pihak kreditur lainnya harus dapat menilai
permohonan kredit yang diajukan oleh pihak penerima kredit. Hal ini
dimaksudkan agar modal dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga
modal yang diberikan cukup untuk membiayai pengeluaran atau kegiatan
Adanya modal yang cukup sangat penting bagi perusahaan, karena dengan
demikian akan memungkinkan untuk beroperasi secara ekonomis dan perusahaan
tidak mengalami kesulitan apabila menghadapi biaya yang mungkin timbul karena
adanya krisis atau kekacauan keuangan.
Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang
menganggur, dana yang menganggur mengakibatkan pemakaian modal kerja yang
kurang efisien. Beberapa masalah tersebut dapat diatasi dengan jalan mengatur
investasi pada setiap aktiva lancar baik mengenai penggolongan maupun besarnya
dana pada setiap unsur modal kerja.
Dengan menggunakan analisis modal kerja, maka unsur-unsur yang sukar
diuangkan dengan segera seperti, persediaan dapat diatur sedemikian rupa
sehingga dana yang tertanam dalam unsur-unsur modal kerja diusahakan sampai
jumlah yang tidak menghambat kelancaran kegiatan perusahaan.
Untuk memahami kebutuhan modal kerja, maka penulis melakuka n
penelitian di Flipflop Co, Medan dengan judul :
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang, maka penulisan skripsi minor
ini hanya membatasi pada masalah kebutuhan modal kerja.
Masalah yang akan dibahas dalam skripsi minor ini adalah: Bagaimana
perusahaan menentukan kebutuhan, memperoleh modal kerja serta penggunaan
modal kerja dalam kegiatan operasional.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perusahaan
menentukan kebutuhan, memperoleh dan menggunakan modal kerjanya.
Manfaat penelitian adalah:
1. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam
bidang modal kerja yang bermanfaat di masa yang akan datang.
2. Bagi Perusahaan Flipflop Co. Medan dapat dijadikan sebagai sumbang
saran dalam melaksanakan aktivitasnya juga sebagai bahan pertimbangan
dalam hal menentukan kebijaksanaan modal kerja di masa yang akan
datang.
3. Bagi pihak lain ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat penjualan
D. MetodePenilaian
Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian
dan analisa data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka digunakan metode
penelitian yang terdiri dari:
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Data yang diperoleh penulis langsung dari perusahaan tempat penulis
melakukan penelitian.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari dokumentasi yang telah ada diperusahaan
tersebut yaitu sejarah singkat perusahaan, Laporan Laba-Rugi, Laporan
neraca. Dan dari buku-buku referensi lainnya.
2. Teknik Pengumpulan Data 1. Interview (Wawancara)
Merupakan data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan
pihak-pihak yang berwenang, berkaitan memberikan data atau informasi
yang diperlukan dalam menyusun skripsi minor ini.
2. Studi Dokumentasi
Dengan mengumpulkan data teoritis melalui berbagai literatur, buku-buku
3. Metode Analisis Data
Penulisan skripsi minor ini menggunakan beberapa metode analisis data antara
lain:
a. Metode Deduktif
Merupakan penganalisaan data dengan cara menyusun data,
mengelompokkan data, menafsirkan, sehigga diperoleh gambaran umum
mengenai keadaan piutang perusahaan tersebut. (Sugiyono, 2006 : 120)
b. Metode Deskriptif
Merupakan suatu metode analisis yang berawal dari pengetahuan yang
bersifat umum untuk diterapkan pada persoalan khusus dengan
BAB II
ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA
FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
A. PROFIL PERUSAHAAN 1. Sejarah singkat perusahaan
Flipflop shophouse Co. Medan berlokasi di jalan Darussalam Medan.
Flipflop Shophouse Co. didirikan pada Tanggal 30 September 2003 oleh Doli,
Mario Dan Fadli.
Flipflop Shophouse Co. terbentuk dari konsep “ indie “ yaitu segala
sesuatu yang berbasis dari diri sendiri dan berusaha untuk tetap mandiri dan tidak
terlalu bergantung kepada orang lain, namun Flipflop Shophouse Co. sudah
mengembangkan konsep indie sesuai dengan perkembangannya.
Adapun bidang usaha dan kegiatan dari Flipflop Shophouse Co. Medan adalah:
• Menjual berbagai produk yang dikeluarkan oleh Flipflop Shophouse Co.
seperti : T-shirt, kemeja, sepatu, jaket, pin, CD, dompet, tas dan lain-lain.
• Menerima produk dari distro lain yang telah bekerjasama dengan
Flipflop Shophouse Co. dan menjualnya melalui sistem konsyinasi.
• Mempromosikan band-band yang berada di jalur indie dengan cara
Para eksekutif dan .pegawai Flipflop Shophouse Co. Medan memiliki
keahlian dan kemampuan yang beragam namun masih di bawah bidang
komunikasi dan pemasaran, seperti:
Profesi penjualan Profesi pemasaran Profesi kehumasan Profesi kreatif
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan pola yang dapat
mempertinggi efektivitas kerja. Dengan adanya struktur organisasi, setiap
pimpinan dan bawahan yang ada dalam perusahaan akan mengetahui dengan jelas
sampai dimana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dengan
demikian struktur organisasi merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan
tanggung jawab di dalam perusahaan.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu perusahaan,
juga menunjukkan sampai seberapa jauh efisiensi pelaksanaan kegiatan serta
perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh manajemen.
Pada pokoknya laporan keuangan di tujukan kepada pihak-pihak di luar
perusahaan, sehingga yang bersangkutan dapat menggunakannya sebagai dasar
Perkembangan dari posisi keuangan perusahaan tersebut dapat dilihat dari
penyajian data-data yang diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, sehingga
dapat di peroleh data-data yang di butuhkan.
“Laporan Keuangan adalah dokumen usaha yang melaporkan informasi keuangan mengenai suatu entitas kepada orang-orang dan organisasi-organisasi usaha tersebut. (Jumingan, 2006 : 30).
Pada umumnya ada 2 (dua) laporan keuangan yang utama yaitu :
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
2. Neraca (Balance Sheet)
Dari Laporan Keuangan yang telah di sajikan oleh perusahaan pada suatu
masa akuntansi yang merupakan pertanggung jawaban keuangan dari pimpinan
perusahaan, jelaslah akan terlihat gambaran dari perkembangan perusahaan
tersebut dalam suatu periode.
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
“Laporan Laba Rugi adalah : Suatu ikhtisar pendapatan dan pengeluaran atau beban dari suatu entitas pada suatu jangka waktu tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu tahun. (Jumingan, 2006 : 30).
Tujuan dari penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengetahui
perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan
kegiatan perusahaan dan juga dapat menjelaskan bagaimana pertumbuhan
Pada umumnya perkiraan dalam laporan laba rugi dapat di klasifikasikan
sebagai berikut :
1. Hasil penjualan
2. Harga Pokok Penjualan
3. Laba kotor atas penjualan
4. Biaya operasi perusahaan
5. Pendapatan dan biaya-biaya lain
6. Laba bersih sebelum pemotongan pajak.
2. Neraca (Balance Sheet)
“Neraca adalah : Daftar dari seluruh aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik dari suatu entitas pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. (Jumingan, 2006 : 31).
Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku
di tutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender,
sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.
Neraca terdiri dari tiga bagian yaitu : Aktiva, Passiva (hutang) dan modal.
a. Aktiva
Aktiva merupakan keseluruhan harta yang dimiliki oleh perusahaan atau
hak untuk menagih kepada orang lain atau badan maupun hak untuk menikmati.
Dapatlah dimengerti bahwa pengertian dari aktiva sangatlah luas karena aktiva itu
perusahaan tetapi juga termasuk hak-hak, baik hak untuk menagih maupun hak
untuk menikmati yang diperoleh dari orang lain atau badan lain.
Aktiva dapat di bedakan atas 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Aktiva Lancar
Adalah kas dan asset-asset lain yang dimiliki perusahaan untuk dijadikan
uang dengan segera atau dimiliki untuk dipakai dalam operasi perusahaan,
akan tetapi jangka waktu pemakaiannya tidak lebih dari satu tahun.
2. Aktiva Tetap
Adalah asset yang telah dimiliki oleh perusahaan. Dijadikan uang dalam
jangka waktu yang lebih dari satu tahun atau dimiliki untuk dipakai di dalam
operasi perusahaan akan tetapi jangka waktu pemakaiannya lebih dari satu
tahun.
b. Passiva (hutang)
Merupakan keseluruhan kewajiban perusahaan baik kepada orang lain atau
badan lain yang harus dilunasi dengan uang kas. Passiva di bedakan atas dua jenis,
yaitu :
1. Passiva Jangka Pendek
Passiva ini merupakan kewajiban perusahaan yang harus dilunasi paling
lambat dalam jangka waktu satu tahun.
2. Passiva Jangka Panjang
Merupakan kewajiban perusahaan yang dapat dilunasi dalam waktu yang
c. Modal
Kepentingan pemilik perusahaan ataupun pemegang saham atas aktivitas
perusahaan merupakan perkiraan modal dalam neraca. Jumlah modal adalah sama
dengan jumlah seluruh aktiva dikurangi dengan seluruh jumlah
kewajiban-kewajiban.
C. Pengertian dan Jenis-jenis Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja
Suatu analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat
penting bagi penganalisis intern maupun extern di samping masalah modal kerja
ini sangat erat hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari, juga
menunjukkan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama
kreditur jangka pendek.
Ada dua sifat umum dari modal kerja yaitu sebagai berikut :
1. Umurnya singkat
2. Berbentuk uang tunai atau “mudah” dikonversikan menjadi uang tunai
Manajemen Modal Kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi
manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan.
Manajemen modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk kelangsungan
pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan
modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka
besar kemungkinannya akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan
yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban
Secara umum Modal Kerja dapat berarti :
1. Seluruh aktiva lancar atau modal kerja kotor (Gross Working Capital) atau
konsep kuantitatif.
2. Aktiva lancar dikurangi hutang lancar (Net Working Capital) atau konsep
kualitatif.
3. Keseluruhan dana yang diperlukan untuk menghasilkan laba tahun
berjalan (Functional Working Capital) atau konsep fungsional termasuk
dana yang berasal dari penyusutan.
Secara umum terdapat tiga konsep pengertian Modal Kerja, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah : keseluruhan daripada
jumlah aktiva lancar atau sering disebut modal kerja bruto (Gross Working
Capital). Konsep ini berdasarkan atas kuantitas dari dana yang tertanam dalam
unsur-unsur aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva
dimana dana yang tertahan di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu
pendek. Pengertian modal kerja menurut konsep ini lebih menitik beratkan pada
jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam
membiayai operasinya sehari-hari yang bersifat rutin.
2. Konsep Kualitatif
Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah : sebagian dari aktiva
lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan
tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar di atas
Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja netto (Net
Working Capital). Pada konsep kualitatif pengertian modal kerja tidak hanya
dikaitkan dengan besarnya jumlah aktiva lancar saja seperti pada konsep
kuantitatif, tetapi dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang
yang segera harus dibayar. Konsep ini melukiskan tentang tingkat keamanan
perusahaan dan bagi kreditur jangka pendek dapat menjamin kesinambungan
usaha di masa mendatang serta menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini berdasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan
(income), dimana setiap modal kerja yang digunakan atau yang di hasilkan
dimana perusahaan yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada
sebagian modal kerja yang digunakan dalam suatu periode akuntansi tertentu yang
seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut (current
income) dan ada sebagian dana lain yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan untuk periode-periode berikutnya (future income). Konsep ini lebih
menekankan kepada funsi dari dana yang dimiliki dalam usaha menghasilkan
keuntungan bagi periode ini (current income) maupun untuk menghasilkan
Keuntungan dari cukupnya modal kerja, antara lain :
• Melindungi perusahaan terhadap turunnya nilai dari aktiva lancar.
• Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat
pada waktunya.
• Menjamin dimilikinya credits standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya
yang mungkin terjadi.
• Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani para konsumennya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang
dibutuhkan.
2. Jenis-Jenis Modal Kerja
Untuk menentukan jumlah modal kerja yang di anggap cukup bagi suatu
perusahaan bukanlah hal yang mudah, karena modal kerja yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa jenis modal kerja,
yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu, Modal Kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat
menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara
Modal Kerja Permanen dapat dibedakan atas :
a. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan
untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan
luas produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)
Modal Kerja Variabel yaitu : Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan keadaan atau musim.
Modal kerja ini dapat dibedakan atas :
a. Modal Kerja Musiman (Seasonal Workin Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena
fluktuasi musiman.
b. Modal Kerja Siklus (Clyclical Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena
fluktuasi konjungtur.
c. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya : adanya
banjir, pemogokan buruh, perubahan ekonomi yang mendadak dan
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam
perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Makin pendek
periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi
tingkat perputarannya (turn over rate) lamanya periode perputaran
modal kerja tergantung pada berapa lama periode perputaran dari
masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.
D. Unsur-Unsur Modal Kerja
Pada dasarnya pengertian modal kerja menurut konsep kualitatif adalah
merupakan pengertian aktiva lancar yang komponen-komponennya terdiri dari
beberapa unsur aktiva lancar sebagai modal kerja.
Unsur-unsur modal kerja antara lain terdiri dari :
1. Kas dan Bank
2. Piutang
3. Persediaan
4. Surat-surat berharga
1. Kas dan Bank
Kas merupakan harta lancar dengan tingkat kecairan yang paling tinggi
dan dapat berupa uang tunai yang ada pada kas perusahaan atau di bank. Kas
diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk
mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap ataupun penambahan aktiva tetap.
Pedoman yang terbaik guna memenuhi kebutuhan kas adalah anggaran
terhadap laba investasi, maka terdapat dua cara untuk menentukan produktivitas
kas yang dapat dilakukan oleh manajer perusahaan yaitu :
a. Penarikan uang tunai harus dilakukan secepatnya.
b. Melakukan sistem peramalan kas untuk mengurangi besarnya cadangan
pinjaman dan meningkatkan peluang untuk memainkan kas.
2. Piutang
Piutang merupakan salah satu bahagian dari aktiva lancar yang
menunjukkan jumlah yang terhutang pada perusahaan akibat dari penjualan kredit.
Sebagai akibat dari penjualan kredit akan menimbulkan resiko pada perusahaan
karena penjualan kredit ini tidak segera menghasilkan penerimaan kas. Barulah
pada hari jatuh temponya menimbulkan aliran kas masuk bagi perusahaan yang
berasal dari pengumpulan piutang tersebut.
Sebagai suatu investasi, piutang juga harus dapat memberikan
kontribusinya pada pencapaian laba investasi. Investasi yang berlebihan dapat
menjadi terikat tanpa ada gunanya. Oleh karena itu manajemen perlu mengadakan
penilaian terhadap aktivitas penjualan yang semakin besar dan dapat
memenangkan persaingan pasar.
Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan bersifat
terus- menerus untuk menjadikan piutang sebagai kas, piutang memerlukan
jangka waktu untuk merubah kembali menjadi uang kas. Hal ini dapat terlaksana
tergantung dari kelancaran pengumpulan dari para langganan.
3. Persediaan
- Barang yang tersedia untuk di jual (barang dagangan / barang jadi)
- Barang yang masih dalam proses produksi untuk diselesaikan kemudian di
jual (barang dalam proses pengolahan)
- Barang yang akan dipergunakan untuk diproduksi dan barang-barang jadi
yang akan di jual (bahan baku dan bahan pembantu) dalam rangka
kegiatan usaha normal perusahaan.
Persediaan barang-barang tersebut diatas meliputi baik yang ada dalam
perusahaan maupun dalam penjualan yang ditetapkan pada pihak lain. Atas dasar
tersebut, maka perusahaan memiliki suatu landasan yang dapat dipergunakan
sebagai alat untuk mengatur proses pembelian, produksi dan penjualan.
Apabila modal kerja yang disimpan pada persediaan terlalu besar akan
menimbulkan kerugian berupa bunga serta akan mempengaruhi likuiditas juga
dapat menimbulkan hambatan dalam kelancaran produksi.
4. Surat-surat Berharga
Kelebihan dana yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk membeli
surat-surat berharga. Pembelian ini dilakukan dengan tujuan untuk penjagaan
likuiditas atau memperoleh pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam
surat-surat berharga tersebut.
Surat-surat berharga adalah bukti pemilikan atau bukti tuntutan kreditur
terhadap suatu perusahaan. Biasanya surat-surat berharga itu mudah dipindah
tangankan sehingga dapat diperbandingkan.
Analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja adalah untuk
mengetahui bagaimana dana yang tersedia digunakan seefektif mungkin dan
bagaimana dana tersebut dibelanjakan atau dengan kata lain dari mana sumber
dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut di gunakan.
Pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok, yaitu :
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen, yaitu jumlah yang minimum
yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa
kesulitan keuangan.
2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa.
Kebutuhan modal kerja yang permanen seharusnya atau sebaliknya
dibiayai oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham semakin besar jumlah
modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan
akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena semakin besar kamampuan
perusahaan untuk memperoleh kredit dan semakin besar jaminan bagi kreditur
jangka pendek.
Di samping dari investasi para pemilik perusahaan, kebutuhan yang
permanen dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi atau jenis hutang jangka
panjang lainnya. Tetapi dalam hal ini perusahaan harus mempertimbangkan beban
bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.
1. Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah pendapatan yang tampak dalam
Laporan perhitungan Laba Rugi ditambah dengan depresiasi atau amortisasi
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (Marketable Securities)
3. Penjualan saham atau obligasi
4. Penjualan aktiva tetap
Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat
disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila :
1. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun
adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik
saham.
2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi
dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva
tetap maupun melalui proses depresiasi.
3. Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi,
hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa modal kerja akan bertambah
apabila aktiva lancar bertambah diimbangi dengan perubahan dalam sektor atau
pos tidak lancar (Not Current Account).
Dalam menyusun Laporan sumber dan penggunaan modal kerja, yang
menjadi sumber dari modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya hutang jangka panjang
4. Adanya keuntungan dari opersai perusahaan
Sedangkan yang menjadi penggunaan modal kerja suatu perusahaan dapat
berasal dari :
1. Pembayaran Kas Deviden
Pembayaran kas deviden jelas merupakan penggunaan modal kerja. Kas
deviden dibayar dari keuntungan netto sesudah pajak.
2. Bertambahnya aktiva tetap
Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva
tetap dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja.
3. Berkurangnya hutang jangka panjang
Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah
melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayaran kembali hutang
berarti penggunaan modal kerja.
4. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan
mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam
perusahaan. Berkurangnya modal berarti kurangnya dana yang berarti
pula pengurangan modal yang mempengaruhi penggunaan modal kerja.
5. Adanya kerugian karena operasi perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau berkurangnya hutang. Bertambahnya hutang
merupakan sumber modal kerja tetapi dengan adanya kerugian maka
tambahan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan
penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat neraca.
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing unsur
modal kerja atau current account antara dua titik waktu. Dengan laporan
tersebut dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja
beserta perubahan modal kerja
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur.
Dalam hal ini adalah mengelompokkan unsur-unsur Non Current
Account antara dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang dapat
memperbesar atau memperkecil modal kerja.
3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba rugi, terutama laba
ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek
memperbesar atau memperkecil modal kerja.
4. Berdasarkan informasi di atas dapatlah disusun laporan sumber dan
penggunaan modal kerja. Dengan adanya analisa terhadap laporan
sumber dan penggunaan modal kerja dapat diketahui bagaimana
Tabel. 2.1
FLIPFLOP SHOPHOUSE CO. NERACA
31 DESEMBER 2003 dan 2004 (Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2003 2004
AKTIVA
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Jumlah Aktiva Tetap
JUMLAH AKTIVA
PASSIVA Hutang Lancar
Hutang Usaha Hutang Pajak
Jumlah Hutang Lancar
Ekuitas
Modal Sendiri Cadangan Umum Laba Ditahan Jumlah Ekuitas
JUMLAH HUTANG DAN EKUITAS
Tabel. 2.2
FLIPFOP SHOPHOUSE CO. LAPORAN LABA-RUGI
31 DESEMBER 2003 (Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2003
Penjualan/Pendapatan Usaha
Jumlah Biaya Operasi Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan
Sumber : Flipflop shop house Co.
Tabel. 2.3
FLIPFLOP SHOPHOUSE CO. LAPORAN LABA-RUGI
31 DESEMBER 2004 (Dalam Rupiah)
KETERANGAN 2004
Penjualan/Pendapatan Usaha
Biaya Operasional: Gaji Pegawai Biaya Penyusutan Biaya Pemeliharaan Biaya Lain-Lain
Jumlah Biaya Operasi Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan
Tabel. 2.4
FLIPFLOP SHOPHOUSE CO. LAPORAN PERUBAHAN NERACA
31 DESEMBER 2003 dan 2004 (Dalam Rupiah) Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap Jumlah Aktiva Tetap JUMLAH AKTIVA
Jumlah Hutang Lancar Hutang Jk. Panjang
Tabel. 2.5
FLIPFLOP SHOPHOUSE CO. LAPORAN KEBUTUHAN KAS
31 DESEMBER 2003 dan 2004 (Dalam Rupiah)
SUMBER-SUMBER PENGGUNAAN
Laba Bersih Depresiasi
Tabel. 2.6
FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA 31 DESEMBER 2003 dan 2004
(Dalam Rupiah) Jumlah Aktiva Lancar PASSIVA
Hutang Lancar Hutang Usaha Hutang Lain-Lain Hutang Pajak
Jumlah Hutang Lancar
Modal Kerja Bersih Penurunan Modal Kerja
18.755.500
FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA 31 DESEMBER 2003 dan 2004
(Dalam Rupiah)
SUMBER-SUMBER PENGGUNAAN
Laba Bersih Depresiasi
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa di dalam memberikan
pengertian mengenai modal kerja, ada tiga konsep yang digunakan yaitu:
1. Konsep Kuantitatif
2. Konsep Kualitatif
3. Konsep Fungsional
Berdasarkan laporan keuangan pada Flipflop Shophouse Co. pada tahun
2003 dan tahun 2004, maka penulis akan menganalisis dan mengevaluasi modal
kerja Flipflop Shophouse Co. dengan menggunakan tiga konsep modal kerja
tersebut, yaitu:
A. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan pada kuantitas yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat
rutin, atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka
pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan
dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja ini disebut juga modal kerja bruto (Gross
Berdasarkan konsep ini maka modal kerja Flipflop Shophouse Co. adalah
sebagai berikut:
Tabel. 3.8
MODAL KERJA FLIPFLOP SHOPHOUSE CO. TAHUN 2003-2004 KONSEP KUANTITATIF
( Dalam Rupiah )
Uraian 2003 2004 Kenaikan
(Penurunan) Penjualan 43.700.215 45.600.293 1.900.078 Aktiva Lancar 77.036.535 66.879.734 (10.156.801) Perputaran Modal Kerja 10,74 kali 11,73 kali
Dari tabel 3.8 dapat diketahui bahwa penjualan pada tahun 2003 sebesar
Rp. 43.700.215 mengalami peningkatan pada tahun 2004 menjadi Rp. 45.600.293,
sehingga terjadi kenaikan sebesar Rp. 1.900.078 dengan persentase 15,42 %.
Sedangkan modal kerja atau aktiva lancar mengalami penurunan sebesar 13,18 %
atau sebesar Rp.10.156.801 yaitu dari tahun 2003 sebesar Rp.77.036.535 menjadi
Rp.66.879.734 pada tahun 2004. Hal ini terjadi karena adanya penurunan kas dan
bank, yaitu sebesar Rp.2.781.000 dan Rp.7.040.907.. Kas dan bank tersebut
digunakan untuk membeli perlengkapan, peralatan, dan pembayaran pada hutang
lain-lain. Adanya penurunan persediaan sebesar Rp.1.070.800 dan jumlah piutang
sebesar Rp.1.393.094 juga dapat menyebabkan penurunan aktiva lancar.
Sebenarnya hal ini baik bagi perusahaan, karena penagihan piutang-piutang
tersebut dapat menambah kas dan bank perusahaan. Namun setelah masuk ke
Perusahaan yang keuangannya baik harus menyediakan modal kerja dalam
bentuk kas atau bank yang jumlahnya tidak kurang dan tidak lebih dari 5% - 10%
dari jumlah aktiva lancar. Flipflop Shophouse Co. pada tahun 2003 menyediakan
kas sebesar Rp.18.755.500 atau sebesar 24,34 % dan dalam bentuk bank sebesar
Rp.34.467.320 atau 44,74 %, sehingga berjumlah 69,08 %.Sedangkan pada tahun
2004 kas sebesar Rp.15.974.500 atau 23,88 % dan bank sebesar Rp.27.426.413
atau 41 %, sehingga berjumlah 64,88 %. Pada perusahaan ini terdapat jumlah kas
dan bank yang sangat berlebihan. Hal ini tidak baik bagi perusahaan.
Perputaran modal kerja pada Flipflop Shophouse Co. pada tahun 2003
adalah sebesar 10,74 kali, yang berarti dana yang tertanam dalam modal kerja
berputar rata-rata 10,74 kali dalam setahun. Sedangkan pada tahun 2004
perputaran modal kerjanya sebesar 11,74 kali, artinya dana yang tertanam dalam
modal kerja berputar rata-rata 10,74 kali dalam setahun. Semakin cepat dana yang
tertanam dalam modal kerja berputar, maka akan semakin baik bagi perusahaan.
Oleh sebab itu dapat dikatakan modal kerja pada tahun 2004 lebih baik daripada
tahun 2003.
B. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitikberatkan pada kualitas modal kerja, dimana pengertian
modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek yaitu
jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka pendek maupun dari para
pemilik perusahaan. Modal kerja dalam hal ini dikaitkan dengan besarnya jumlah
hutang lancar atau hutang yang harus segera dibayar. Dengan demikian sebagian
harus dilakukan. Modal kerja ini disebut Modal kerja Netto (Net Working
Capital).
Berdasarkan konsep ini maka modal kerja pada Flipflop Shophouse Co.
adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.9
MODAL KERJA FLIPFLOP SHOPHOUSE CO. TAHUN 2003-2004 KONSEP KUALITATIF
( Dalam Rupiah )
Uraian 2003 2004 Kenaikan
(Penurunan) Aktiva Lancar 77.036.535 66.879.734 (10.156.801) Hutang Lancar 68.764.433 59.034.500 (9.729.933) Modal Kerja 8.272.102 7.845.234 (426.868) Current Ratio 112,03 % 113,23 %
Berdasarkan konsep ini modal kerja Flipflop Shophouse Co. mengalami
penurunan sebesar Rp.426.868 dengan persentase 5,16 % yaitu dari tahun 2003
sebesar Rp.8.272.102 menjadi Rp.7.845.234 pada tahun 2004. Hal ini disebabkan
karena penurunan jumlah aktiva lancar tidak proporsional dibandingkan dengan
penurunan hutang lancar.
Aktiva lancar dari tahun 2003 ke tahun 2004 mengalami penurunan
sebesar Rp.10.156.801. Hal ini terjadi karena adanya penurunan pada kas, bank,
persediaan, dan piutang. Pada hutang lancar juga terjadi penurunan yaitu pada
tahun 2003 sebesar Rp.68.764.433 sedangkan pada tahun 2004 menjadi
Rp.59.034.500 dengan persentase 14,15 % atau sebesar Rp.9.729.933. Hal ini
disebabkan adanya pembayaran sebagian hutang yang cukup besar yaitu pada
sebesar Rp.36.347.433 dan pada tahun 2004 telah berkurang menjadi
Rp.18.848.500. Meskipun pada hutang usaha dan hutang pajak terjadi
peningkatan, namun tidak terlalu besar.
Menurut konsep ini modal kerja pada Flipflop Shophouse Co. dinilai
cukup baik, karena dilihat dari jumlah aktiva lancarnya pada tahun 2003 dan tahun
2004 lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah hutang lancarnya pada tahun
2003 dan tahun 2004. Sedangkan pada modal kerja mengalami penurunan dari
tahun 2003 ke tahun 2004. Namun meskipun demikian modal kerja pada tahun
2003 memiliki current ratio sebesar 112,03 % dan mengalami peningkatan pada
tahun 2004 menjadi 113,23 %. Ini artinya perusahaan mampu membayar
hutang-hutang jangka lancarnya atau hutang-hutang-hutang-hutang jangka pendek yang dimilikinya
dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Semakin tinggi current ratio
semakin baik bagi perusahaan. Dengan demikian modal kerja pada tahun 2004
lebih baik daripada modal kerja pada tahun 2003.
C. Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam
menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya
dana-dana yang dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk
menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan.
Berdasarkan konsep ini maka modal kerja pada Flipflop Shophouse Co.
Tabel. 3.10
MODAL KERJA FLIPFLOP SHOPHOUSE CO. TAHUN 2003-2004 KONSEP FUNGSIONAL
( Dalam Rupiah )
Uraian 2003 2004 Kenaikan
(Penurunan) Kas 18.755.500 15.974.500 (2.781.000) Bank 34.467.320 27.426.413 (7.040.907) Piutang Karyawan 2.350.000 1.985.000 (365.000) Piutang Lain-Lain 6.475.415 5.447.321 (1.028.094) Persediaan 6.743.300 5.672.500 (1.070.800) Perlengkapan 8.245.000 10.374.000 2.129.000 Biaya Penyusutan 43.840.000 49.482.000 5.642.000 Jumlah 120.876.535 116.361.734 (4.514.801)
Menurut konsep ini modal kerja Flipflop Shophouse Co. mengalami
penurunan sebesar Rp.4.514.801 dengan persentase 3,73 %. Hal ini disebabkan
oleh adanya penurunan pada kas dari tahun 2003 ke tahun 2004 sebesar
Rp.2.781.000 atau sebesar 14,83 %, penurunan pada bank sebesar Rp.7.040.907
atau 20,43 %, penurunan piutang karyawan sebesar Rp.365.000 atau sebesar 15,53
%, penurunan pada piutang lain-lain sebesar Rp.1.028.094 atau 15,88 %,
penurunan pada persediaan sebesar Rp.1.070.800 atau sebesar 15,88 %.
Berdasarkan data di atas maka dapat diketahui bahwa modal kerja yang
dimiliki Flipflop Shophouse Co. kurang baik, karena modal kerja yang dimiliki
perusahaan ini mengalami penurunan dari tahun 2003 sebesar Rp.120.876.535 dan
turun pada tahun 2004 menjadi Rp.116.361.734. Dengan demikian modal kerja
pada tahun 2003 lebih baik menurut konsep ini daripada modal kerja pada tahun
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada analisis
sebelumnya, maka pada bab akhir ini penulis akan membuat suatu kesimpulan dan
saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukan berdasarkan posisi
modal kerja adalah sebagai berikut:
1. Konsep Kuantitatif
Berdasarkan konsep ini modal kerja mengalami penurunan sebesar
Rp.10.156.801 dengan persentase 13,18 %, yaitu dari tahun 2003 sebesar
Rp.77.036.535 menjadi Rp.66.879.734 pada tahun 2004. Hal ini terjadi karena
adanya penurunan kas, bank, persediaan, dan piutang-piutang. Namun
perputaran modal kerja pada perusahaan ini sudah cukup baik, karena terjadi
peningkatan dari tahun 2003 sebesar 10,74 kali menjadi 11,74 kali pada tahun
2004. Modal kerja yang lebih baik adalah modal kerja pada tahun 2003 karena
dapat lebih cepat berputar.
2. Konsep Kualitatif
Berdasarkan konsep ini modal kerja Flipflop Shophouse Co. mengalami
penurunan sebesar Rp.426.868 atau sebesar 5,16 % yaitu dari tahun 2003
sebesar Rp.8.272.102 menjadi Rp.7.845.234 pada tahun 2004. Hal ini
dibandingkan dengan penurunan hutang lancar. Namun pada tahun 2003
perusahaan ini memiliki current ratio sebesar 112,03 % dan mengalami
peningkatan pada tahun 2004 menjadi 113,23 %. Ini artinya perusahaan
mampu membayar hutang-hutang jangka lancarnya atau hutang-hutang jangka
pendek yang dimilikinya dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Modal kerja pada tahun 2003 lebih baik daripada modal kerja pada tahun
2004, karena memiliki current ratio yang lebih tinggi.
3. Konsep Fungsional
Menurut konsep ini maka dapat diketahui bahwa modal kerja yang dimiliki
Flipflop Shophouse Co. kurang baik, karena modal kerja yang dimiliki
perusahaan ini mengalami penurunan sebesar Rp.4.514.801 dengan persentase
3,73% dari tahun 2003 sebesar Rp.120.876.535 dan pada tahun 2004 menjadi
Rp.116.361.734. Dengan demikian modal kerja pada tahun 2003 lebih baik
menurut konsep ini daripada modal kerja pada tahun 2004, karena memiliki
modal kerja yang lebih besar.
4. Dari ketiga konsep tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa modal
kerja yang ada pada Flipflop Shophouse Co. pada tahun 2003 lebih baik
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan harus tetap menjaga jumlah aktiva lancar harus lebih besar
daripada jumlah hutang lancar agar perusahaan tidak mengalami kesulitan
dalam melunasi hutang-hutang lancarnya bila sudah jatuh tempo.
2. Perusahaan hendaknya selalu mengevaluasi pengeluaran yang terjadi
secara tepat dan berusaha untuk menekan pengeluaran atau biaya-biaya
seefisien mungkin untuk menghindari kerugian yang mungkin terjadi.
3. Melihat peningkatan laba bersih yang cukup besar pada Flipflop
Shophouse Co. , maka hal ini menggambarkan bahwa perusahaan sudah
cukup baik dalam menjalankan usahanya dan diharapkan selalu berusaha
untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun-tahun yang akan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Cetakan Kelima, UMM Press: Malang
Djarwanto, 2001. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kedelapan, BPFE: Yogyakarta
Harahap, Sofyan Syafri. 2003. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Cetakan Keempat, RajaGrafindo Persada: Jakarta
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Bumi Aksara: Jakarta
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Edisi kesembilan, Alfabeta : Bandung.
Sule, Ernie Tisnawati, dan Kurniawan Saefullah, 2003. Pengantar Manajemen, Edisi Pertama, Kencana: Jakarta
Sundjaja, Ridwan. S, dan Inge Barlian, 2001. Manajemen Keuangan Satu, Edisi Ketiga, Prenhallindo: Jakarta