• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wr tw MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Wr tw MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN ME"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Wr tw

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI DAN MEDIA

"

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN

"

DOSEN PENGAMPU Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd

Oleh Saparuddin P.P.211.1.1389

PRODI PENDIDIKAN ISLAM

(2)

PADA PROGRAM PASCASARJANA IAIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2011/2012

DAFTAR ISI

A. LATAR BELAKANG …..………. 1 B. LINGKUNGAN PENDIDIKAN ……… .…. 1 C. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN

BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN ……… 2 D. MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA

PENDIDIKAN ……… 4

E. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ASET UTAMA LEMBAGA

PENDIDIKAN DALAM JANGKA PANJANG ………. 6

F. IMPLIKASI IT DAN INTERNET PENDIDIKAN ………. 7 G. TEKNOLOGI KOMUNIKASI DI BIDANG PENDIDIKAN ……….. 9 H. DAMPAK YANG DITIMBULKAN DI BIDANG PENDIDIKAN…………. 11 I. KESIMPULAN ………. 14

DAFTAR PUSTAKA

A. Latar Belakang

(3)

pengembangan dunia pendidikan. Konsep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan perangkat komputer, yang dapat diaplikasikan sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan kinerja dunia pendidikan secara signifikan.

Informasi yang diolah dengan menggunakan komputer dapat digunakan oleh seorang pimpinan organisasi atau perseorangan dengan keahlian yang dimiliki sebagai sarana komunikasi dan pemecahan masalah, serta informasi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat digali melalui sumber-sumber yang tersedia, seperti sumber daya manusia, material, alat, biaya yanh dibutuhkan, serta data yang akan diolah.

Ledakan informasi saat ini menimbulkan dampak yang sangat kuat terhadap kompleksitas manajemen pada umumnya, khususnya manajemen pendidikan. Pempinan sebuah lembaga pendidikan pada dasarnya adalah pengolah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral

B. LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Dalam dunia pendidikan ,keberadaan sistem informasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas itu sendiri. Kedua hal tersebut memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan. Hubungan kedua aspek itu dimana pendidikan sebagai penggerak dari sistem pendidikan informasi.

Sistem inforamsi terbentuk dari komponen-komponen perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat manusia (brainware). Untukmenjalankan sebuah lembaga pendidikan strategi lembaga dan strategi

(4)

Beberapa hal yang perlu diamati dalam lingkungan pendidikan, antara lain yaitu:

1. Sebuah lembaga pendidikan hanya dapat mengontrol domain internal, namun domain eksternal diluar kemampuan lembaga pendidikan tersebut. Persaingan yang terjadi di antara lembaga pendidikan sebenarnya melakukan pendayagunaan terhadap sumber daya yang dimiliki sehingga menghasilkan jasa pendidikan yang lebih baik, harga terjangkau, kualitas terbaik, dapat disajikan tepat waktu dari pesaing yang berada di luar jangkauan lembaga pendidikan tersebut.

2. Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan sangat dipengaruhi oleh trend yang berubah-ubah sewaktu-waktu. Perubahan terjadi secara cepat karena terbukanya arus komunikasi dan informasi global dari mancanegara. Persaingan yang terjadi cenderung menciptakan linkungan yang berubah secara cepat dan dinamis. Karena itu lembaga pendidikan dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan luar.

3. Pada abad informasi ini secara langsung maupun tidak langsung, kemajuan teknologi informasi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap entitas dalam mengoperasikan lembaga pendidikan.

C. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDORONG KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN

(5)

penilaian masyarakat tentang kualitas pendidikan dapat dilihat dari kemampuan sebuah lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan jasa pendidikan diantaranya teknologi informasi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi uang sedemikian cepat tidak saja mengubah cara orang berkomunikasi dan bekerja,namun lebih jauh lagi telah membuat alam persaingan baru. Michael Porter, 1995, dalam manjemen strategi memperkenalkan Five Forces (lima kekuatan) yang harus dicermati oleh pihak pimpinan lembaga pendidikan. Five Forces dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Persaingan antarlembaga pendidikan yang sudah ada (rivalry among existing institution).

2. Ancaman dari lembaga pendidikan pendatang baru (threat of new entrant). 3. Ancaman dari lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan pengganti

(threat of substitute educations service).

4. Kekuatan tawar-menawar pemasok/masyarakat yang membutuhkan jasa pendidikan (bargaining power of suppliers).

5. Kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining power of buyer). Kekuatan ini dengan mudah bertambah karena beberapa faktor berikut. a. Era globalisasi telah membuka batas-batas geografis negara sehingga

program pendidikan sejenis maupun program pendidikan pengganti yang ditawarkan akan membanjir pasar lokal.

b. Prinsip program jasa pendidikan yang ditawarkan lembaga pendidikan

(6)

c. Berlakunya undang-undang yang secara efektif melindungi konsumen (pengguna jasa pendidikan ) dari perilaku pendidikan yang melakukan kesalahan.

d. Kebutuhan penggunaan jasa pendidikan yang semakin bertambah sejalan dengan tantagan baru dalam dunia bisnis, terutama pesatnya perkembangan teknologi informasi.

D. MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING LEMBAGA PENDIDIKAN Salah satu fasilitas yamg ditawarkan oleh teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah pembentukan jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas , yaitu bekerja sama untuk menghadapi lembaga pendidikan yang lebih baik. Ada tiga jenis jaringan yang bisa dibentuk dalam jaringan komunikasi antar lembaga pendidikan yaitu intranet, internet, dan ekstranet.

1. Intranet , jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antar kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik lokal maupun regional.

2. Internet , jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung lembaga pndidikan dengan para pengguna program pendidikan atau calon siswa atau mahasiswanya.

3. Ekstranet , jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antarlembaga pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen pendidikan, masyarakat, pemerintahan, dan dunia usaha.

(7)

1. Program baru (new programme) Tujuan antarlembaga pendidikan adalah untuk menghasilkan jasa pendidikan yang tidak mungkin dihasilkan oleh lembaga pendidikan jika berdiri sendiri (new line of operation).

2. Pelayanan baru Disamping sarana pelayanan pendidikan yang bersifat fisik, pelayanan baru juga mungkin ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bekerja sama.

3. Efisiensi Alasan mengadakan kerja sama antarlembaga pendidikan, yaitu untuk efisiensi (terlaksanannya proses yang lebih murah dan cepat).

4. Hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat Saat ini yang sedang digalakkan yaitu pendidikan yang berorientasi masyarakat untuk mendukung program manajemen berbasis sekolah/MBS (School Based Management/SBM). 5. Outsourcing (menggunakan jasa lain untuk membantu melakukan aktivitas

pendidikan). Lembaga pendidikan dalam menjalankan aktivitasnya tidak terlepas dari berbagai keterbatasannya, baik keterbatasan sumber daya manusia, modal, maupun sarana prasarana.

6. Membangun Citra Lembaga Pendidikan (image building) Lembaga pendidikan yang sama maupun lembaga lain yang dapat menunjang kelancaran aktivitas lembaga pendidikan tersebut. Salah satunya adalah bagaimana meningkatkan citra lembaga pendidikan, terutama di era globalisasi.

7. Operasi bersama (Joint Operation) Operasional yang dilakukan bersama-sama antarlembaga pendidikan baik antarlembaga pendidikan formal, maupun antara lembaga pendidikan formal dan nonformal, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa.

(8)

E. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ASET UTAMA LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM JANGKA PANJANG

Ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informsi untuk dijadikan aset lembaga pendidikan dalam jangka panjang, yaitu sebagai berikut.

1. Sumber Daya Manusia Yang dimaksud sumber daya manusia adalah para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada sebuah lembaga pendidikan. Faktor SDM yang menjadi staf pengembangan teknologi informasi pada lembaga pendidikan harus memiliki tiga dimensi berikut.

• Keahlian teknis sumber daya manusia sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, menginggat perkembangan teknologi informasi yang terjadi. • Pengetahuan mengenai dunia pendidikan biasanya diperoleh dari hasil

interaksi antar-SDM yang terlibat dalam dunia pendidikan tersebut. • Orientasi pada pemecahan masalah.

2. Teknologi Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dipergunakan secra bersama-sama dalam proses operasional lembaga pendidikan karena merupakan tulang punggung terciptanya sistem yang terintegrasi, dengan biaya pemeliharaan. 3. Relasi Yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan teknologi informasi

dengan pihak manajemen lembaga pendidikan sebagai pengambil keputusan (decision maker).

F. IMPLIKASI IT DAN INTERNET PENDIDIKAN

Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan.

Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET),

(9)

Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun

cerita yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak

cerita tentang manfaat Internet bagi bidang pendidikan. Adanya Internet

membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap

sumber informasi bukan menjadi malasah lagi.

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal

harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana

kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk

mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan

dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya

menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS5), aplikasi telnet (seperti pada

aplikasi hytelnet6) atau melalui web browser (Netscape dan Internet

Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian,

tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat

dilakukan melalui Internet.

Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin

membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan. Kerjasama antar

pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat

dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau

berjalan jauh untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah

masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan

(10)

data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file

sharring.

Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Irian dapat berdiskusi

masalah kedokteran dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau

Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen

yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan

menjadi masalah lagi. Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam

bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel).

Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan

bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan

teknologi.

Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi

baru bagi Internet. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa

jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin

hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja,

darimana saja. Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah

dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai

infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi

bidang pendidikan di Indonesia.

G. TEKNOLOGI KOMUNIKASI DI BIDANG PENDIDIKAN

Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang ternyata sangat

(11)

berbagai cangkupan bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan.

Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan,

Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan,

Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya ini ada lima pergeseran

dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari

ruang kelas ke tempat di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line”

atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus

ke waktu nyata.(dikutip dari http://puskom.man3malang.com/index. php?

option=com_conte n t &task=view&id=21&Itemid =26, Prof. Dr. H.

Mohamad Surya). bahwa pergeseran proses pembelajaran yang mengalami

perubahan dari kertas ke “On-Line” ini untuk saat ini telah dapat dirasakan

maupun dilihat keberadaannya ketika sebuah instansi pendidikan menerapkan

sistem komputerisasi.

Banyak hal serta manfaat dari keberadaannya itu. Semisal ketika

segala kegiatan yang berbasic pendidikan dapat diakses secara mudah lewat

sebuah jaringan komputer ataupun jaringan internet yang tentunya hal tersebut

berkat adanya satelit yang dioperasikan, maka siswa, mahasiswa, guru, dosen

ataupun seluruh warga dalam lingkup pendidikan tersebut mampu

memperoleh segala informasi yang ingin didapatkan.

Misalnya yang paling mutakhir adalah berkembangnya “Cyber

Teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan

(12)

teknologi komunikasi (internet). Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning

merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian

pembelajaran dalam jangkauan luas dengan landasan berdasarkan tiga

kriteria diantaranya yaitu :

1)E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,

menyimpan, mendistribusi dan membagi materi atau informasi,

2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan

menggunakan teknologi internet yang standar,

3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di

balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah

berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK

seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based

Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic

Learning Environment), Desktop Videoconferencing dan sebagainya.

(dikutip dari http ://puskom.man3malang. com/index.php?option=

com_conte t&task=view&id=21&Itemid=26, Prof. Dr. H. Mohamad

Surya).

Istilah lain yang lebih popular dari perkembangan teknologi

komunikasi ini yaitu sistem virtual. Dalam hal ini, kegiatan yang menyangkut

komunitas virtual dapat dianggap sebuah hal yang lebih banyak digunakan

dalam lingkungan akademis. Ini tentu dapat mempermudah tingkat keefektifan

dari sebuah sistem pembelajaran, dimana siswa atau mahasiswa dapat

(13)

secara langsung (face to face) dengan guru, tentor ataupun dosen yang

bersangkutan.

Untuk sekarang ini, banyak contoh lain yang seperti di atas akan tetapi

di luar lingkup sekolah ataupun kampus, misalnya ada lembaga pendidikan

semacam kursus atau bimbingan-bimbingan belajar dengan menggunakan

media komputer (internet) dalam mengakses materi-materinya maupun ujian

serta tesnya lewat internet. Tentunya hal ini merupakan langkah yang maju

dalam konteks pendidikan. Selain perkembangan teknologi komunikasi dalam

dunia pendidikan telah menjamah lingkup sistem pembelajaran dalam bidang

akademis, sebenarnya juga telah merambah pada aspek lain (meskipun masih

dalam lingkup pendidikan). Misalnya dengan adanya komputer, telepon,

internet, mesin fotocopy dan segala perangkat dari sebuah teknologi

komunikasi itu sendiri mampu membantu pekerjaan bagian tata usaha atau

bagian-bagian yang lain. Dengan adanya digital library di perpustakaan

instansi pendidikan, orang dapat mengakses buku atau literatur dengan cepat.

H. DAMPAK YANG DITIMBULKAN DI BIDANG PENDIDIKAN

1. Dampak Positif

a. Mengubah peran guru atau dosen (pengajar) dan siswa atau

mahasiswa (peserta didik) dalam pembelajaran. Perubahan peran

tersebut diantaranya :

1) Posisi seorang yang dulunya sebagai penyampai pengetahuan,

(14)

yang kemudian hanya sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih,

kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar.

2) Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran,

menjadi memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab

kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.

b. Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu:

1) Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam

proses pembelajaran

2) Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan

berbagai pengetahuan

3) Dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual menjadi

pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.

c. Mempercepat sebuah pekerjaan

d. Pelajar mampu mengakses informasi, dimanapun, kapanpun, dan kepada atau siapapun

2. Dampak Negatif

a). Pelajar menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebih.

Hal ini bisa terjadi ketika para pelajar tidak mempunyai sikap

skeptis serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi dalam

konteks dunia maya (internet). Saat mereka tengah aksik berkutat

dengan internet, sebenarnya secara tidak langsung mereka telah masuk

(15)

sikap yang sangat vital tersebut sebagai benteng maupun filter dari

segala sumber informasi yang ada. Selain itu, sikap perhatian dari

orang tua juga sangat berperan penting di dalam menanamkan

nilai-nilai tentang sebuah norma maupun agama sebagai landasan.

b) Tindakan kriminal (Cyber Crime)

Di dalam dunia pendidikan, ini bisa terjadi misalnya pencurian

dokumen atau aset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang

sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau

negara) dengan menggunakan media internet. istilahnya, ada oknum

yang membobol hal tersebut. Teknologi dapat menyebabkan tenaga

manusia tidak berperan secara baik Dari perkembangan teknologi

komunikasi yang semakin merajalela samapi detik ini, sedikit banyak

pada akhirnya akan berimbas pada pengurangan tenaga kerja manusia.

Ini terjadi karena tenaga manusia tidak lagi efiktif serta efisien dalam

memproduksi sesuatu dalam kapasitas yang banyak. Ketika tenaga

kerja manusia tidak lagi digunakan, maka otomatis akan menyebabkan

banyaknya tingkat pengangguran. Setelah itu tentunya akan menambah

tingkat kemiskinan. Dari kemiskinan tersebut kemudian akan muncul

lagi masalah stabilitas keamanan yang kurang kondusif, karena banyak

terjadi tingkat kriminalitas. Maka dapat disimpulkan bahwa, satu hal

yang muncul dalam satu bidang akan memberikan dampaknya pula

terhadap bidang-bidang yang lain. Saling keterkaitan antara satu

(16)

c) Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik

bagi pelajar maupun pengajar.

Ini bisa kita lihat misalnya pada sistem pembelajaran yang

bersifat virtual maupun e-learning. Dimana sistem pembelajarann ya

yang tidak saling bertemu antara pelajar dengan pengajar. Pelajar yang

kurang aktif dalam sistem pembelajaran tersebut nantinya akan

mengaggap cuek terhadap tugas ataupun materi yang ada, karena

mereka merasa tidak diawasi oleh orang (pengajar) melainkan mereka

merasa hanya berhadapan dengan sebuah komputer.

I. KESIMPULAN

Teknologi sekarang kian mengalami perkembangan yang sangat pesat

dalam segala aspek kehidupan umat manusia. Begitupun juga ketika kita

membicarakan mengenai teknologi komunikasi, maka ini juga telah

mengalami perkembangan. Sedangkan teknologi komunikasi itu sendiri

menurut Rogers,1986 adalah peralatan perangkat keras dalam struktur

organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu untuk

mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi.

Dari yang dahulu pada zaman primif bentuk komunikasinya masih sangat sederhana, kemudian berkembang dan terus berkembang hingga akhirnya sampailah pada era digital seperti sekarang ini. Dari hal tersebut juga dipaparkan bahwa terdapat tiga macam peradaban menurut Alvin Toffler yakni, zaman pertanian, zaman

industri dan yang terakhir zaman informasi (dikutip dari Teknologi Komunikasi

(17)

Teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan sendiri kini juga mengalami perubahan yang sangat luar biasa dimana dengan adanya teknologi

komunikasi yang canggih telah membawa banyak sekali dampak yang berarti

bagi perkembangan dunia pendidikan itu sendiri. Dapat dilihat perkembangan

tersebut diantaranya yakni sistem pembelajaran yang bersifat e-learning, serta

hal lain yang bersifat teknis misal dengan adanya komputer, maka

memberikan kemudahan pihak instansi pendidikan dalam pendataan dan lain

sebagainya.

Lebih dari itu semua, perkembangan teknologi komunikasi sendiri

pada hakekatnya tetap membawa berbagai dampak yang sangat luas, baik

dampak positif maupun dampak negatif. Ketika dampak positif yang lebih

berperan, maka akan sangat memberikan manfaat dalam kehidupan.

Diantaranya menjadikan pekerjaan menjadi sangat mudah. Sebaliknya, ketika

perkembangan teknologi komunikasi tersebut lebih menampilkan dampak

negatifnya, maka akan muncul masalah baru diantaranya cyber crime dan lain

sebagainya. Untuk itu setiap pengguna teknologi haruslah mempunyai sikap

yang kritis serta skeptis terhadap teknologi komunikasi.

(18)

Daihani Umar, Dadan. 2001. Komputer Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex media Komputindo.

Gusti Yanti, Prima. 1992. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/01/adri-multimedia-pengajaran.pdf

http://saidsuhilachmad.yolasite.com/resources/Manfaat%20TIK%20dalam

%20Pembelajaran.pdf

Julianto arief setiadi, 2008, Buku pelajaran TIK SMA kelas X semester 1.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindari timbulnya salah pengertian dalam memahami permasalahan dalam penelitian yang berjudul “Manajemen Kemitraan Waralaba Sektor Farmasi Perspektif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembinssn dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan perilaku

1) memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung.. Guru belum mendapatkan skor 4 dikarenakan masih ada 1 deskriptor yang belum tampak

Hal itu disebabkan karena produksi tenun Silungkang yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Sawahlunto pada awalnya menggunakan Alat Tenun Mesin (relative difungsikan oleh laki-laki),

Kedua, jika kontaminasi muncul pada media PDA tetapi tidak dekat dengan bahan tanam, biasanya tanda kontaminasi lebih dari satu, kontaminasi bisa dipastikan karena proses

Hasil uji hipotesis 3a seperti dalam tabel 4.3 untuk usaha rendah dengan kompleksitas tugas rendah tingkat signifikansi 0,943 tidak signifikan karena diatas 0,05 dan tabel 4.3 untuk

Seperti halnya pada pelestarian lingkungan, coping tindakan dalam bentuk adjustment, penghuni juga lebih memperhatikan adjustment untuk unit rumah susun yang dihuni

Penelitian ini berbeda dengan penelitian oleh Charles (2011) Korelasi Antara Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Lahir Bayi bawha berat badan ibu sebelum hamil yang