• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pelaksanaan Balaweling Jalan Po

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode Pelaksanaan Balaweling Jalan Po"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

A. INFORMASI UMUM

PROGRAM : PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS / PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA

PEKERJAAN : REHABILITASI TOTAL PUSKESMAS PEMBANTU BALAWELING I SELUAS

115 M2, PADA DINAS KESEHATAN DAN KB KABUPATEN FLORES

TIMUR

LOKASI : DESA BALAWELING I – KEC. SOLOR BARAT – KAB. FLORES TIMUR

TAHUN ANGG. : 2008

WAKTU PELAKS : 90 ( SEMBILAN PULUH) HARI KALENDER JAM KERJA : 7 (TUJUH) JAM

B. STRUKTUR ORGANISASI

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Untuk keperluan persiapan dan perlengkapan guna pelaksanaan pekerjaan, dilakukan :

I.1.1. Membersihkan halaman pekerjaan dari segala kotoran/sampah dan akar-akar kayu.

Direktur

KORNELIS LEO DASILVA Direktur

KORNELIS LEO DASILVA

Kepala Proyek FR. FRANKY RAS DALIMA

Kepala Proyek FR. FRANKY RAS DALIMA

Admn./Keuangan MARTHA DIAZ Admn./Keuangan

MARTHA DIAZ Pengawas Lapangan

ANSELMUS FERNANDEZ Pengawas Lapangan ANSELMUS FERNANDEZ

Desa Nusadani RT. 001/ RW.001 Telp 081339203532 - Solor Barat

Desa Nusadani RT. 001/ RW.001 Telp 081339203532 - Solor Barat

METODE

PELAKSANAAN

PEKERJAAN

METODE

PELAKSANAAN

(2)

I.1.2. Mengadakan air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat-syarat yang diperlukan masing-masing pekerjaan yang bersangkutan.

I.1.3. Membuat gudang-gudang, los kerja dan kantor Direksi Keet. I.1.4. Pemasangan Bouwplank

I.1.5. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan.

I.1.6. Membuat papan nama proyek, yang terbuat dari papan dilapis seng dengan ukuran 0.9 x 120 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 150 cm. Warna dasar papan putih dan tulisan hitam. Papan diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum.

1.2. PEDOMAN PELAKSANAAN

1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan, meliputi pembersihan semua tanaman tumbuh, termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan halaman disekeliling bangunan, termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang keluar lokasi pekerjaan.

2. Ukuran-ukuran patok dan ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail. Ukuran-ukuran dalam gambar tersebut adalah ukuran setelah pekerjaan selesai dikerjakan.

3. Papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya.

4. Harus benar-benar diwaterpass (timbang air) dan sudut- sudutnya harus siku.

5. Setelah bouwplank terpasang harus dimintakan persetujuan tertulis (Berita Acara Pematokan ) yang ditandatangani oleh Direksi bersama Kontraktor, agar pekerjaan selanjutnya dapat segera dilaksanakan.

2. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

2.1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan tanah terdiri dari :

a. Galian tanah untuk pekerjaan sub-struktur (pondasi) b. Septicktank dan peresapan.

c. Timbunan kembali galian tanah pondasi d. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai e. Perataan tanah sekeliling bangunan

f. Galian dan pengurugan tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai dan lahan yang disyaratkan

2.2 PEDOMAN PELAKSANAAN

 Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi bersama Kontraktor. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka kontraktor secepatnya memberitahukan kepada Direksi untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut.

(3)

menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.

 Pengurugan dengan tanah timbun dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm.  Dibawah lantai setebal 10 cm diurug dengan pasir pasangan dan

dipadatkan pengurungan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.

3. PEKERJAAN PONDASI

3.1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi seluruh pengerjaan pondasi menerus dan aanstamping, seperti tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

3.2. PEDOMAN PELAKSANAAN

a. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan gambar kontruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.

b. Pemborong wajib melaporkan kepada Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas bila ada perbedaan gambar konstruksi dengan gambar arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.

c. Dibawah dasar pondasi dilapisi pasir pasang setebal 5 cm dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang aanstamping, terdiri dari batu kali dan pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.

d. Pondasi dibuat dari pasangan batu dengan adukan 1 PC : 5 Ps yang diisi batu kali (koral)/ batu karang yang telah dibelah-belah terlebih dahulu.

4. PEKERJAAN BETON BERTULANG

4.1 LINGKUP PEKERJAAN

Beton bertulang dengan perbandingan 1 : Pc : 2 Ps : 3 Kr harus dibuat untuk :

 Sloof

 Kolom struktur  Kolom- kolom praktis  Ring balok

o Balok Latai

o

Beton Gewel

(4)

4.2 PEDOMAN PELAKSANAAN

o Konstruksi beton bertulang untuk seluruh bagian harus mencapai mutu beton yang ditentukan sesuai gambar kerja dinyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium uji yang disetujui Direksi lapangan. Pengujian jenis material yang berhubungan dengan pekerjaan beton dilakukan sebelum pekerjaan beton dimulai.

o Konstruksi beton dibuat sesuai dengan ukuran-ukuran, termasuk besi penulanganan dan sekangannya, yang tertera dalam gambar-gambar rencana pelaksanaan dan detail struktur beton. Apabila terdapat perbedaan-perbedaan ukuran-ukuran pada gambar rencana arsitektural dan gambar rencana struktur beton, pemborong diwajibkan memberitahukan keputusannya sebelum melaksanakan pekerjaan

tersebut.

o Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan bentuk maupun tempat selama pengecoran berlangsung. o Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton

( Beton Molen ).

o Adukan beton yang tidak memenuhi syarat-syarat seperti sudah mengeras sebagian, tercampur dengan bahan-bahan asing atau terlalu encer tidak boleh dipergunakan.

o Melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahanan jarak-jarak

o Jarak antara tempat mengaduk dan mengecor supaya diambil sedekat mungkin.

o Kecuali, ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini, maka sebagai pedoman dipakai PBI 1991.

o Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat di dalam gambar Konstruksi dan gambar arsitektur.

5. PEKERJAAN DINDING

5.1 LINGKUP PEKERJAAN

a. Pemasangan dinding Bata merah dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan dan septicktank atau yang seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

b. Jika Pemasangan dinding menggunakan bata merah, untuk seluruh di dinding penyekat bangunan, maka pada bagian atas kosen pintu/jendela diberi pasangan bata merah dengan system pemasangan roolag dan dilaksanakan seperti tertera dalam gambar.

c. Pemasangan lapisan dinding bagian dalam KM/WC menggunakan porselein/keramik 20 x 20 cm.

5.2 PEDOMAN PELAKSANAAN

(5)

1. Semua pasangan bata merah dimulai diatas sloof sampai setinggi 20 cm diatas tanah

2. Pasangan dinding WC stinggi 1.50 cm diatas permukaan lantai untuk penempatan Keramik.

* Pasangan adukan 1 PC : 5 Psr berada di atas pasangan kedap air tersebut

5.1.2. Persyaratan Adukan

Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah mongering akibat tidak habis digunakan sebelumnya tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.

5.1.3. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar dengan syarat :

1. Semua pasangan dinding harus rata ( horizontal ), dan pengukuran haru dilakukan dengan benang.

2. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benag tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata merah yang telah selesai.

5.1.4. Lapisan bata merah yang satu dengan lapisan bata merah diatasnya harus berbeda setengah panjang bata merah. Bata merah setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan dinding, kecuali pasangan pada sudut.

5.1.5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian ahri pada tempat-tempat tertentu sesuia gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.

5.1.6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata merah (sebelum diplester).

5.1.7. Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang tembok.

5.1.8. Pemasangan dinding KM/WC menggunakan porselein ukuran 20 x 20 cm.

5.1.9. Pemasangan porselein setelah pekerjaan plesteran 1 : 3 psr. Pasir yang digunakan untuk merekatkan porselein harus diayak dengan ayakan yang halus (nomor 50) dan tidak diperbolehkan menggunakan pasir kasar.

5.1.10.Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat-cacat pada dinding, maka bagian cacat-cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnjya.

5.1.10 Penutupan siar-siar dinding porselein menggunakan acian saus semen dari dilakukan sampai merata. Warna acian siar disesuaikan dengan warna keramik.

(6)

6.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan plesteran dan acian saus semen dilakukan pada seluruh pasangan bata merah, beton bertulang, septincktank, pondasi dan kansteen, meja beton pada ruang serba guna dan bagian-bagian konstruksi lainnya yang menggunakan plesteran dan acian semen.

6.2 PEDOMAN PELAKSANAAN

Sebelum plesteran dilakukan, maka :  Dinding dibersihkan dari semua kotoran  Dinding dibasahi dengan air

 Semua siar permukaan dinding bata merah dikorek sedalam 0,5 cm

 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan baik.

6.2.1 Adukan plesteran pasangan bata merah kedap dan beton air dipakai campuran 1PC : 3 PS, sedangkan plesteran bata merah lainnya dipergunakan campuran 1 PC : 5 PS

6.2.2 Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal.

6.2.3 Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,50 cm sampai 2,00 cm. untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertical.

6.2.4 Acian saus semen untuk semua bidang yang diplester menggunakan perbandingan-perbandingan air dans emen diaduk sampai didapat campuran yang plastis.

7. PEKERJAAN DINDING KERAMIK/PORSELEIN

7.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruang. KM/WC dan teras bagian depan bangunan. Pekerjaan lantai terdiri dari :

7.2 Dinding KM/WC dan bak air dilapisi dengan keramik ukuran 20x20 cm 7.3 Pedoman Pelaksanaan

Dinding bataco tempat pemasangan keramik atau orselein diplester kasar dengan campuran 1 PC : 3 PS, kemudian di atas plester ditempel keramik atau menggunakan pasta semen.

7.4 Permukaan pasangan keramik atau porselein harus datar, rata alurnya harus sama besarnya. Celah-celah antar keramik/porselein diisis dengan semen berwarna sama dengan warna keramik/porselein/ubin kepala basah.

8. PEKERJAAN LANTAI

8.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruang, KM/WC. Pekerjaan lantai terdiri dari :

a) Pekerjaan lantai menggunakan rabat beton dilapisi keramik 30x30 cm untuk semua ruangan.

(7)

c) Plint keramik 15x30 cm.

d) Lantai rabat + Acian saus semen.

8.2. PEDOMAN PELAKSANAAN

8.1.1. Dasar lantai

8.1.2.

Sebelum dipasang tegel, dasar lantai terlebih dahulu dilapisi pasir urugan setebal 10 cm dan dipadatkan dengan fbrator sampai benar-benar padat; dipasang lantai rabat beton 1: 3: 5 baru dilekatkan tegel keramik. Khusus untuk keramik setelah pemasangan lantai rabat beton diplester dengan campuran 1 : 3.

8.1.3. Pemasangan

a. Lantai beton tumbuk harus dipasang dengan ketebalan 5 cm. Adukan perekat lantai dipakai 1 Pc : 3 : 5 Kr dengan plesteran 1 PC : 3 PS

b. Lantai beton tumbuk, plesteran dan acian harus rata dan tidak bergelombang.

c. Pemasangan tegel keramik setelah pekerjaan rabat beton/lapisan plesteran. Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pemasangan baru harus rata dengan sekitarnya.

d. Permukaan lantai pada KM/WC dimiringkan 1% kearah foor drain. e. Penutupan siar-siar lantai tegel keramik menggunakan acian saus

semen dan dilakukan sampai merata. Warna acian siar untuk keramik disesuaikan dengan warna keramik.

9. PEKERJAAN KAYU

9.1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat Bantu yang dierlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian pekerjaannya adalah :

a. Pekerjaan kayu kuda-kuda dan gording b. Pekerjaan kusen pintu,Jendela, boven c. Daun pintu/jendela dan bouven

d. Listplank

e. Pekerjaan plafond

9.2. PEDOMAN PELAKSANAAN 9.2.1. Kayu kuda-kuda

9.2.2. Kuzen pintu dan jendela

9.2.3. Daun pintu/jendela dan Ventilasi

 Daun pintu dibuat dengan kayu Bayam (kelas I) atau yang setara dan disyaratkan agar Kontraktor memesan langsung pada tempat khusus pembuat sendiri dilapangan pekerjaan.

(8)

pemasangan tidak rapi, maka pengawas berhak menolak daun pintu tersebut.

 Jendela dibuat model panel, disesuaikan dengan gambar detail. Kaca untuk jendela dipasang kaca polos tebal 5mm. pasangan kaca harus memperhatikan muai susut baik dari kosen maupun bahan kaca tersebut.

 Ventilasi terbuat dari Bouven kaca Polos 5 mm rangka kayu.

9.2.4. Listplank dibuat dari papan kayu kelas I lebar 2 x 2/20 cm (rangkap) atau disesuaikan dengan gambar perencanaan. Pemasangannya dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban Kontraktor.

9.2.5. Plafond

 Rangka plafond menggunakan kayu kelas II mutu A, Pemasangan rangka utama dipakukan pada dinding (menggunakan mur baut) dan bagian rangka lainnya digantungkan menggunakan kayu kelas mutu yang sama pada rangka kuda-kuda. Ukuran panjang dan lebar rangka kayu plafond disesuaikan dengan gambar rencana.

 Pembuatan rangka plafond harus benar-benar memiliki permukaan yang datarsebelum dipasang lapisan penutup dari tripleks. Lapisan penutup yang digunakan menggunakan tripleks lebar 3 mm.

10. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

10.1.

Lingkup Pekerjaan

Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan.

Untuk semua atap digunakan Seng Gelombang BJLS 0,20 mm dan untuk bubungan atap digunakan seng plat ukuran jadi BJLS 0,20 mm

10.2. PEDOMAN PELAKSANAAN

10.1.1 Pemasangan atap diletakkan pada Gording. Cara pemasangannya dengan memakai paku seng dengan jarak gording disesuaikan dengan gambar rencana.

10.1.2 Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifkasi pabrik. Minimal tindisan antara satu seng dengan seng lainnya harus sesuai dengan persyaratan pabrik.

10.1.3 Bubungan ditutup dengan seng bubungan. Tindisan antara satu seng lainnya harus sesuai dengan persayaratan pabrik.

10.1.4 Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan di pasang baru.

(9)

11.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan jendela selanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.

a. Engsel-engsel dari kuningan ukuran 5’’ warna emas atau brons atau yang setaraf untuk mengggantung daun pintu, sedangkan untuk jendela menggunakan engsel kupu-kupu yang dilengkapi hak tinggi.

b. Kunci pintu dipasang merk YALE, 2 (dua) slaag (dua kali putar) atau yang setara.

c. Grendel dan hak angin berkualitas baik. d. Expanyolet berkualitas baik.

11.2 PEDOMAN PELAKSANAAN

a. Setiap daun pintu dipasang 1(satu) buah kunci tanam 2(dua) slaag merk setara Yale Besar yang berkualitas baik.

b. Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran. Pemasangan dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel ke pintu dan ke kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel kuat ke kayu yang dipasang.

c. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang, Kontraktor wajib memperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Direksi atau Pemberi tugas.

d. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh membongkar kembali dan diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya Kontraktor.

e. Engsel jendela dan hak tinggi dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun jendela. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat tersebut ke daun jendela harus menggunakan mur seperti tersebut pada ayat b pasal ini.

12 PEKERJAAN SANITASI

11.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan meliputi pembuatan unit MCK. Saluran pembuangan air kotor dan septicktank.

a. Pipa Galvanis diameter 1/4’’, ½” dan diameter ¾’’ untuk keperluan air bersih.

b. Stop kran diameter ½” dan ¾” dari kuningan c. Kran diameter ½’ dari kuningan

d. Pipa PVC Ø 2” dan 4”

e. Saringan air kotor/foor drain dari plat galvanis kualitas baik f. Septick tank dan resapan seperti gambar detail.

g. Kloset jongkok kualitas baik. h. Bak penampungan air.

(10)

a. Pemasangan pipa-pipa didalam bangunan dipasang didalam dinding 9in bouw. pasangan pipa-pipa tersebut harus horizontal dan vertical, tidak boleh dipasang miring.

b. Setelah selesai pemasngan seluruh jaringan air, harus dilakukan pemeriksaan yang disaksikan oleh Kontraktor, Direksi dan Pemimpin Proyek.

c. Air kotor dari MCK dialirkan melalui Buis beton berdiameter 1,5” ke saluran terdekat.

d. Pembuangan air limbah/kotoran dari wastafel dialirkan dengan pipa PVC Tipe AW diameter 2” ke bak kontrol, dan saluran air dari bak kontrol ke peresapan melalui pipa PVC tipe AW diameter 4”. Pada tempat-tempat tertentu sebelum pipa dihubungkan ke septincktank harus dipasang satu buah bak kontrol.

e. Septicktank dibuat dari pasangan trasram bata merah adukan 1 PC : 2 PS, dengan sisi didalamnya diplester dengan adukan yang sama dan bagian atasnya plat beton bertulang 1 PC : 2 : PS : 3 KR tebal 10 cm (termasuk tutup kontrol) dan diperkuat dengan rangka sloof, kolom dan balok dari beton, serta diberi pipa pembuangan udara dari pipa galvanis diameter 2”, dengan tinggi 2 m. peresapan berupa galian tanah dengan ukuran sesuai gambar, dan dilengkapi urugan batu karang, kerikil, pasir dan dilapis dengan ijuk sesuai dengan petunjuk gambar.

f. Penyaluran tinja dari septicktank ke peresapan, dipasang pipa PVC Ø 4”, sesuai petunjuk dalam gambar.

g. Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas septicktank dan sumur peresapannya harus dilaksanakan sesuai gambar yang bersangkutan. Tata letak sumur peresapan (rembesan) sekurang-kurangnya 8,00 m dari sumber air tanah (sumur gali/sumur bor) agar tidak terjadi pencemaran terhadap sumber air tersebut.

12. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

12.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi didalam bangunan, sebagaimana gambar detail. Pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN (Perusahaan Listrik Negara) penggunaan generator listrik, penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa-pipa PVC, tiang listrik dan sebagainya sehingga listrik menyala.

12.2. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN

a. Kabel NGA/NYA/NYY eks Kabelindo atau yang sekualitas. b. Pipa kabel dari PVC khusus untuk instalasi listrik diameter ¾” c. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonite kualitas baik.

d. Bola lampu pijar, TL dan armaturnya adalah produksi Nasional merek Philip, Toshiba, Tungsram atau yang kualitas.

e. Panel box yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik, produksi dalam Negeri (Nasional) atau sekualitas dengan arde (pentanahan) dari kabel B.

(11)

a. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armature lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar instalasi listrik, sedangkan sistim pemasangan pipa-piapa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (system inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan jarak 1,00 atau 2,00m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).

b. Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan/komponen-komponennya harus disesuaikan dengan system tegangan lokal 220 Volt. c. Untuk pekerjaan instalasi listrik listrik,atas persetujuan, Direksi,

pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur) yang telah memiliiki izin usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN), pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap digunakan), termasuk biaya pengujian dengan pihak PLN.

d. Pengujian instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1 x 24 jam secara terus menerus, semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

e. Kontraktor berkewajiban memasukkan arus yang bersumber dari instalasi PLN. Pemasukan arus ini harus dengan menambah tiang beton pracetak secukupnya. Biaya penambahan tiang dan kabel listrik menjadi beban kontraktor.

13. PEKERJAAN FINISHING

13.1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Meni kayu untuk seluruh bidang kuzen termasuk yang melekat ke tembok dan listplank.

b. Meni besi untuk atap seng bagian atas.

c. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu panel dan ventilasi kayu, serta dinding papan yang dapat dibuka serta listplank. d. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan plafond. e. Residu kap kayu kuda-kuda

13.2. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN HARUS BERKUALITAS BAIK, SEPERTI :

a. Meni kayu dan besi berkualitas baik. b. Cat kayu berkualitas baik.

c. Cat tembok berkualitas baik d. Residu kualitas baik (tidak luntur)

13.3. PEDOMAN PELAKSANAAN

a. Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2 (dua) kali.

b. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.

(12)

 2 (dua) kali pengerjaan meni kayu

 1(satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu.  Penghalusan dengan amplas.

 Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali

c. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut :  Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus,

setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.

 Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih.

 Pengecatan dengan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas. d. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut :

 Membersihkan bidang plafond 2 (dua)kali sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas

e. Warna yang digunakan Warna sebagai berikut :

 Dinding dalam/luar digunakan warna kuning gading.  Plafond tripleks warna putih (pear white)

 Kuzen pintu dan jendela, listplank digunakan warna coklat candy brown 9250 dari daftar warna cat kuda terbang atau yang sekualitas.  Daun jendela panel digunakan warna Candy Brown 925 dari daftar

warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.

 Daun pintu panel di teak oil warna sama dengan daun jendela.

Menie seng digunakan warna hijau.

13. PEKERJAAN SALURAN AIR HUJAN

3.3. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi seluruh pengerjaan Dinding saluran seperti tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar detail.

3.4. PEDOMAN PELAKSANAAN

d. Sebelum pasangan dinding saluran dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk as-as dinding sesuai dengan gambar kontruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.

e. Pemborong wajib melaporkan kepada Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas bila ada perbedaan gambar konstruksi dengan gambar arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.

f. Dibawah dasar pondasi dilapisi pasir pasang setebal 5 cm dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Diatas pasir, dipasang terdiri dari batu kali/bata merah dan pasir pasang (pasangan batu kali/bata merah). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.

(13)

14.

PEKERJAAN ADMINISTRASI

14.1 Lingkup pekerjaan adalah Administrasi/dokumentasi, biaya keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K, dan penjelasan masing-masing pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing-masing-masing pasal di atas kecuali :

Administrasi proyek yaitu membuat buku laporan harian, mingguan, bulanan dan as build drawing, foto-foto proyek dan lain-lain yang dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan. Obat-obatan/P3K minimum disediakan di lapangan untuk 20 orang pekerja. As build drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan dan harus diserahkan selambat-lambatnya 4 minggu setelah serah terima pertama pekerjaan. As build drawing harus dalam bentuk kalkir.

14.2 Sebelum pekerjaan diserahterimakan, kontraktor wajib membongkar gudang, bangsal-bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, sehingga pada saat serah terima dilakukan, bangunan dalam keadaan bersih dan rapih.

14.3 Pada waktu diadakan serah terima pertama pekerjaan, maka kontraktor harus menyerahkan :

a. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan pemerintah Daerah setempat.

b. Surat Tanda good keer pemasangan instalasi listrik dan berikut gambar pemasangan instalasi dari pihak PLN setempat.

c. Bukti ASTEK

14.4 Kontraktor diwajibkan membuat foto kemajuan pekerjaan dari 0 % sampai 100% yang dapat dilihat dari semua arah bangunan. Pengulangan foto harus dilakukan pada sisi yang sama secara berurutan sehingga akan jelas terlihat sisi tersebut dari permulaan sampai akhir pekerjaan

14.5 Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran penawaran kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik dan sempurna.

14.6 Apabila ada pekerjaan yang tidak disebutkan dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh kontraktor atas petunjuk Direksi Teknis yang ada dilapangan.

14.7 Demikian Metode pelaksanaan ini disusun dan dijadikan sebagai Acuan didalam pelaksanaan pekerjaan nanti.

Larantuka, 11 Agustus 2008 Penawar,

(14)

KORNELIS LEO DASILVA Direktur

Referensi

Dokumen terkait

BAHAN LISTRIK - 1 TITIK LAMPU (KABEL INSTALASI STANDAR PLN) TTK. - 17 LAMPU HIAS TAMAN

Pekerjaan Mekanikal Elektrikal, meliputi : Instalasi Penerangan & Stop Kontak, Pekerjaan Panel, Instalasi Power AC, Instalasi Telephone, Instalasi Tata Suara,

6) Stop kontak biasa yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, rating 250 volt, 13 ampere, untuk pemasangan rata dinding. Stop kontak yang dipasang di dekat kran air harus

BAHAN LISTRIK - 1 TITIK LAMPU (KABEL INSTALASI STANDAR PLN) TTK. - 17 LAMPU HIAS TAMAN

Untuk pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan oleh instalatur yang sudah mendapat izin menyelenggarakan pemasangan instalasi listrik dari PLN wilayah IV Cabang

Macam jenis lampu armature yang dipakai Untuk mencari jumlah lampu dalam suatu ruangan dapat digunakan rumus sebagai berikut : n : Jumlah lampu dalan 1 titik lampu E : Target

Macam jenis lampu armature yang dipakai Untuk mencari jumlah lampu dalam suatu ruangan dapat digunakan rumus sebagai berikut : n : Jumlah lampu dalan 1 titik lampu E : Target

SAMARINDA TEKNIK KONSULTAN TEAM LEADERPENANGGUNG JAWAB DRAFTER JUDUL GAMBARSKALA JUMLAHNO LEMBARKODE RENCANA TITIK LAMPU, SAKLAR& STOP KONTAK LANTAI 3 RENCANA TITIK LAMPU, SAKLAR