• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT INDONESIA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

A. Deskripsi Kondisi Umum

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dalam pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo.

Pelaksanaan otonomi daerah yang dititikberakan pada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota dimulai dengan adanya penyerahan sejumlah kewenangan (urusan) dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah yang bersangkutan. Penyerahan berbagai kewenangan dalam rangka desetralisasi ini tentunya harus disertai dengan penyerahan dan pengalihan pembiayaan. Sumber pembiayaan yang paling penting adalah sumber pembiayaan yang dikenal dengan istilah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dimana komponen utamanya adalah penerimaan yang berasal dari komponen pajak daerah dan retribusi daerah.

(2)

B. Rasional Pemilihan/ Penetapan Area Perubahan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan daerah dan dikelola sendiri oleh pemerintah daerah. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 26 Ayat 1, menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah terdiri dari ;

1. Pajak Daerah 2. Retribusi Daerah

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan 4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

Terkait dengan Pendapatan Asli Daerah, seorang Pakar dari World Bank berpendapat bahwa batas 20 % perolehan PAD merupakan batas minimum untuk menjalankan otonomi daerah. Sekiranya PAD kurang dari angka 20%, maka daerah tersebut akan kehilangan kredibilitasnya sebagai kesatuan yang mandiri.

(3)

kendala karena laporan piutang yang disampaikan ke Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo sering berubah-rubah sehingga sering terjadi ketidakakuratan data piutang yang menyebabkan sulitnya mendapatkan data yang valid dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran datanya. Untuk kelancaran Pengendalian dan penyelesaian tunggakan Piutang Daerah tersebut Perlu dirancang dan diterapkan Sistem Aplikasi Piutang Daerah, sehingga data piutang daerah yang dihasilkan terpusat dan akurat.

C. Keterkaitan Area Perubahan Dengan Isu Strategik

Dalam Proyek Perubahan ini akan dikembangkan Sistem Aplikasi Piutang daerah yang terintegrasi ke SKPD Pengelola Pendapatan Asli Daerah sehingga akan dapat membantu dalam evaluasi dan pengendalian penerimaan Pendapatan Asli Daerah, dapat mengurangi kebocoran penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan untuk mempermudah proses identifikasi tunggakan Pajak, Retribusi dan Lain-Lain PAD yang Sah. Adapun Permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu sebagai berikut ;

1. Belum Terpusatnya Data Piutang Daerah.

2. Data Piutang Daerah yang Tidak Valid

3. Kurangnya Sarana dan Prasarana Pendukung

4. Sumber Daya Aparatur yang terbatas

5. Belum Tersedianya Alokasi Anggaran.

6. Belum Optimalnya Pengelolaan Piutang Daerah.

7. Belum Optimalnya Evaluasi dan Rekonsiliasi terhadap Stakeholder Terkait.

(4)

1.2 TUJUAN PROYEK PERUBAHAN

Tujuan Perubahan terdiri dari tujuan jangka pendek, tujuan jangka menenggah dan tujuan jangka panjang, Adapun tujuan tersebut terdiri dari :

A. Tujuan Jangka Pendek yaitu

1. Terbentuknya Tim Rekonsiliasi dan Pengkajian Kebijakan Piutang Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bungo.

2. Terbentuknya Tim Penyelesaian Piutang Daerah diLingkungan Dinas Pendapatan Daerah.

3. Terinvertarisir Data Piutang Daerah 4. Tersedianya hasil Survai Sistem Aplikasi

5. Tersedianya hasil Perancangan Sistem Aplikasi b. Tujuan Jangka Menenggah

1. Tersedianya Sistem Aplikasi Piutang Daerah 2. Penganggaran melalui APBD Perubahan T.A 2015 3. Beroperasinya Sistem Aplikasi Piutang Daerah c. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan Jangka Panjang dalam Proyek Perubahan ini adalah Terwujudnya pengelolaan piutang daerah yang optimal.

1.3 SKOP PROYEK PERUBAHAN A. Area Perubahan

(5)

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.

Untuk memenuhi kebutuhan terhadap tertib administrasi Pelaporan Piutang Daerah melalui penyediaan aplikasi dan SOP yang baru diharapkan terjadinya peningkatan tertib administrasi Pelaporan Piutang Daerah sehingga Penyelenggaraan Pelaporan terlaksana secara tepat, cepat dan akurat. Melalui Gagasan Proyek Perubahan ini selain tercapainya penatausahaan Pelaporan Piutang Daerah yang efektif dan efisien diharapkan temuan BPK dapat diselesaikan dan juga tercapainya Peningkatan PAD sesuai dengan target yang diharapkan.

B. Ruang Lingkup Proyek Perubahan

Ruang Lingkup Proyek Perubahan Pengelolaan Piutang Daerah Melalui Sistem Aplikasi Piutang Daerah Pada Dinas Pendapatan

3. Diterbitkannya Surat Keputusan Kepala Dinas (SK Kepala Dinas) Tim Penyelesaian Piutang Daerah diLingkungan Dinas Pendapatan Daerah.

4. Terlaksananya Rapat Koordinasi dan Evaluasi dalam upaya Penyelesaian tunggakan Piutang Daerah .

5. Tersedianya Hasil Survai Sistem Aplikasi yang digunakan 6. Tersedianya Hasil Perancangan Sistem Aplikasi

7. Teralokasinya Anggaran Pada APBD Perubahan Tahun Anggaran 2015

(6)

Untuk mewujudkan tercapainya keberhasilan Proyek Perubahan ini dilandasi adanya dukungan, bimbingan dari mentor selaku Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo dan arahan maupun bimbingan dari Coach dalam penyelesaian Proyek Perubahan yang dilaksanakan serta adanya Komitmen Tim Efektif dan semua staf Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo untuk mensukseskan rangkaian pelaksanaan proyek perubahan ini.

1.4 STANDAR KRITERIA KEBERHASILAN

Proyek Perubahan yang dilaksanakan dalam sistem aplikasi piutang daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo dapat dinyatakan berhasil apabila tercapainya indikator-indikator dibawah ini guna mewujudkan tujuan jangka menengah antara lain ;

1. Tersedianya Surat Keputusan Bupati tentang Tim Rekonsiliasi dan Pengkajian Kebijakan Piutang Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bungo.

2. Tersedianya Surat Keputusan Kepala Dinas (SK Kepala Dinas) Tim Penyelesaian Piutang Daerah diLingkungan Dinas Pendapatan Daerah

3. Tersedianya Laporan Data Piutang Daerah

4. Tersedianya Hasil Survei Sistem Aplikasi Piutang Daerah 5. Tersedianya Hasil Rancangan Format Sistem Aplikasi

(7)

BAB II

DESKRIPSI DAN ANALISIS PROYEK PERUBAHAN

Terwujudnya pelaksanaan otonomi daerah, terjadi melalui proses penyerahan sejumlah kekuasaan/kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dimana implementasi kebijakan desentralisasi memerlukan banyak faktor pendukung. Salah satu faktor pendukung yang secara signifikan menentukan keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah adalah kemampuan daerah untuk membiayai pelaksanaan kekuasaan/kewenangan yang dimilikinya, disamping faktor-faktor lain seperti kemampuan personalia di daerah dan kelembagaan pemerintah daerah.

Dinas Pendapatan Daerah terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan dan Pembangunan dibidang Pendapatan serta Prinsip koordinasi, integrasi, sikronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian serta menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dibidang Pendapatan.

(8)

Sekiranya PAD kurang dari angka 20%, maka daerah tersebut akan kehilangan kredibilitasnya sebagai kesatuan yang mandiri.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 1 Ayat 7 menyatakan bahwa Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan Sehingga target PAD tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dan dalam penghimpunan data piutang daerah juga menjadi kendala karena laporan piutang yang disampaikan ke Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo sering berubah-rubah sehingga sering terjadi ketidakakuratan data piutang yang menyebabkan sulitnya mendapatkan data yang valid dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran datanya. Untuk kelancaran Pengendalian dan penyelesaian tunggakan Piutang Daerah tersebut Perlu dirancang dan diterapkan Sistem Aplikasi Piutang Daerah, sehingga data piutang daerah yang dihasilkan terpusat dan akurat.

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

D. Capaian Proyek Perubahan

(14)

1 2 3 4

1 Tersedianya surat keputusan Bupati Bungo tentang Tim Rekonsiliasi dan Pengkajian Kebijakan Piutang Daerah di Lingkungan Pemerintah

3 Tersedianya Laporan Data Piutang Daerah

1 Laporan

Perkembangan Piutang Daerah

100%

(15)
(16)
(17)

BAB III PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 1 Ayat 7 menyatakan bahwa Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah.

Dalam hal ini sesuai dengan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi, tentang masih Banyaknya tunggakan Pajak, Retribusi, hasil dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, yang perkembangan Piutang Daerah yang setiap Tahun terjadi Penambahan Piutang Daerah. Sehingga target PAD tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dan dalam penghimpunan data piutang daerah juga menjadi kendala karena laporan piutang yang disampaikan ke Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bungo sering berubah-rubah sehingga sering terjadi ketidakakuratan data piutang yang menyebabkan sulitnya mendapatkan data yang valid dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran datanya. Untuk kelancaran Pengendalian dan penyelesaian tunggakan Piutang Daerah tersebut Perlu dirancang dan diterapkan Sistem Aplikasi Piutang Daerah, sehingga data piutang daerah yang dihasilkan terpusat dan akurat.

3.2 REKOMENDASI

(18)

beberapa rekomendasi yang disampaikan dari pelaksanaan proyek perubahan ini antara lain :

 Dalam mempelancar pelaksanaan Pengelolaan Piutang Daerah , Perlu

direalisasi Pengadaan Aplikasi Piutang Daerah sehingga akan dapat mempermudah mengevaluasi perkembangan Piutang daerah di Lingkuangan Pemerintah Kabupaten Bungo.

 Diharapkan Seluruh SKPD/Intansi Teknis Pengelola PAD, Agar tepat waktu

dalam mengimput data Piutang dan Menyampaikan Laporan Ke Dinas Pendapatan Daerah.

 Untuk Kelancaran Operasional Aplikasi Piutang Daerah, agar dapat

disediakan sarana dan prasarana Pendukung sehingga akan bermanfaat dalam mengevaluasi dalam pencapaian target Penerimaan PAD

 Perlu dilaksanakan Bintek tentang Pengelolaan Piutang Daerah bagi

SKPD/Instansi Pengelola PAD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bungo.  Untuk mensikronisasikan Laporan Keuangan dan Mengurangi tingkat

kebocoran dalam Pembanyaran Pajak dan Retribusi daerah dan Memberikan Kemudahan Bagi Wajib Pajak, Perlu di Kembangkan Aplikasi Elektronik Pendapatan Asli Daerah (E-PAD) dan Pembayaran Pajak Secara Online.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil diagram cartesius untuk mengetahui harapan dan kepuasan pengunjung Stasiun Gubeng Surabaya, dapat disimpulkan bahwa variabel yang perlu

Maka dari hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan Media Powerpoint berbasis Model Pembelajaran Picture

Untuk mendukung percepatan adopsi varietas unggul padi, perlu kebijakan dalam bentuk peraturan daerah peningkatan produksi padi, jaminan sumber permodalan, penyediaan input terutama

saling bertentangan dari para pihak untuk mendapatkan keuntungan dengan mendorong harga daging sapi men- jadi lebih mahal di pasar dan upaya lobi politik untuk mengamankan kuota

menindak setiap orang, sekelompok orang atau badan usaha yang terbukti melakukan Pornografi dan/atau Pornoaksi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.. (3)

Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan

bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan Nomor 3 Tahun 1981 tentang Susunan organisasi dan Tata kerja Dinas kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat I Tingkat II

Dengan merubah sedikit karya Panitia Bersama oleh kedua Pemerintah dijadikan Rancangan UUDS RI dan diajukan kepada DPR, Senat dan Banda kerja KNIP yang tanpa