• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESA KANREAPIA JADI DESA PERCONTOHAN PER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DESA KANREAPIA JADI DESA PERCONTOHAN PER"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DESA KANREAPIA JADI DESA PERCONTOHAN PERTANIAN ORGANIK Desa Kanreapia adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Tombolo Pao Kab.Gowa Sulsel. Desa kanreapia dikenal dengan hasil bumi dengan pertanian hortikultura. Kanreapia berada di ketinggian 1800 dpl.kedudukan geografisnya terletak di antara 5-29 5885 LS dan 119-937848 BT.

Iklim

Curah hujan 150 s-d 200 mm.

Jumlah bulan hujan 5 bulan

Suhu rata-rata harian 19-20 oC

Jenis dan kesuburan tanah

Warna tanah(sebagian besar) Hitam

Tekstur tanah Pasiran/dibuang

Tingkat kemiringan tanah 20 derajat

TANAH FASILITAS UMUM

Lapangan olahraga 1 ha

Perkantoran pemerintah 5 ha

Bangunan sekolah 4 ha

Pasar 1,5 ha

Jalan 3850 ha

PERTANIAN

1.Pemilikan lahan pertanian

Jumlah keluarga memilki tanah pertanian 1465 keluarga Jumlah total keluarga petani 1200 keluarga 2.Luas tanaman pangan menurut komoditas tahun ini

(2)

Jarak ke ibukota provinsi 94 km Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan

kendaraan roda empat 4 jam

Lama jarak tempuh ke ibukota provinsi dengan

berjalan kaki atau non bermotor 48 jam Kendaraan umum ke ibukota provinsi 3 Unit

Kualitas Air Minum

Mata air Baik

Sumur gali Baik

Sumur pompa/bor Baik

SUMBER AIR BERSIH

Jenis Jumlah (unit) Pemanfaat (KK) Kondisi baik/rusak

(3)

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Kanreapia

Jumlah penduduk buta aksara dan

huruf latin 252 orang

Jumlah penduduk usia 3-6 tahun yang

masuk TK dan kelompok bermain anak 181 orang

Jumlah penduduk sedang SD/sederajat 727 orang

Jumlah penduduk tamat SD/sederajat 786 orang

Jumlah penduduk tidak tamat

SD/sederajat 1572 orang

Jumlah penduduk sedang

SLTP/sederajat 289 orang

Jumlah penduduk tamat

SLTP/sederajat 140 orang

Jumlah penduduk sedang

SLTA/sederajat 82 orang

Jumlah penduduk tidak tamat

SLTP/sederajat 125 orang

Jumlah penduduk tamat

SLTA/sederajat 67 orang

Jumlah penduduk tamat D-1 12 orang

Jumlah penduduk tamat S-1 13 orang

Jumlah penduduk sedang S-2 2 orang

Jumlah penduduk tamat S-2 2 orang

%Penduduk tamat SLTP sederajat

(4)

Produk Domestik Desa

A.Subsektor Pertanian

A.1.Tanaman padi dan Palawija

1. Luas tanaman padi tahun ini 153 ha 2. Nilai produksi tahun ini Rp. 642.600.000 3. Biaya pemupukan Rp. 137.700.000

4. Biaya bibit Rp. 153.000.000

5. Biaya obat Rp. 76.500.000

6. Biaya lainnya Rp. 153.000.000

A.2 .Tanaman Jagung

1.Luas tanaman tahun ini 530 ha

2.Nilai produksi tahun ini Rp. 1.060.000.000 3.Biaya pemupukan Rp. 286.200.000 4.Biaya bibit Rp. 132.500.000 5.Biaya obat

6.Biaya lainnya Rp . 530.000.000

A.3.Tanaman sayur-sayuran

1.Luas tanaman tahun ini 2752 ha

2.Nilai produksi tahun ini Rp. 18.005.825.000 3.Biaya pemupukan Rp. 2.341.375.000

2.Nilai produksi tahun ini Rp.15.000.000

3.Biaya pemupukan Rp.3.250.000

4.Biaya bibit Rp.2.000.000

5.Biaya obat Rp.2.5000.000

(5)

I. PENDAPATAN PERKAPITA

A. Pendapatan perkapita menurut sector usaha A.1.PERTANIAN

1.Jumlah rumah tangga petani 935 keluarga 2.Jumlah total anggota rumah tangga petani 1200 orang 3.Jumlah rumah tangga buruh tani 85 keluarga 4.Jumlah anggota rumah tangga buruh petani 102 orang 5.Jumlah pendapatan perkapita dari sector pertanian

untuk setiap rumah tangga pertanian Rp.1.700.000

A.2.PETERNAKAN

1.Jumlah rumah tangga peternakan 292 keluarga 2.Jumlah total anggota rumah tangga peternakan 292 0rang 3.Jumlah rumah tangga buruh peternakan - 4.Jumlah anggota rumah tangga buruh perikanan - 5.Jumlah pendapatan perkapita dari sector

peternakan untuk setiap rumah tangga peternakan

-

A.3.JASA DAN PERDAGANGAN

1.Jumlah rumah tangga sector jasa dan

perdagangan 58 keluarga

2.Jumlah total anggota rumah tangga jasa

perdagangan 58 orang

3.Jumlah rumah tangga buruh jasa dan

perdagangan -

4.Jumlah anggota rumah tangga buruh jasa dan

perdagangan -

5.Jumlah pendapatan perkapita dari sector jasa dan perdagangan untuk setiap rumah tanga jasa dan perdagangan

-

II. STRUKTUR MATA PENCAHARIAN MENURUT SEKTOR 1.Sektor Pertanian

Petani 1200

Buruh tani 102

Pemilik Usaha pertanian 5

2.Sektor Industri Kecil & Kerajinan Rumah tangga

Montir 5 orang

(6)

Tukang kayu 10 orang

Pengusaha perdagangan hasil bumi 58 orang Buruh jasa perdagangan hasil bumi -

4.Sektor jasa

Pegawai Negeri Sipil 10 orang

Guru swasta 24 orang

Pensiunan TNI/POLRI 3 orang

Pensiunan PNS 3 orang

Buruh migran perempuan 34 orang

III. PENGUASAAN ASET EKONOMI MASYARAKAT A.ASET TANAH

Tidak memiliki tanah -

Memiliki tanah antara 0,1-0,2 ha 120 orang Memiliki tanah antara 0,21-0,3 ha 121 orang Memiliki tanah antara 0,31-0,4 ha 150 orang Memiliki tanah antara 0,41-0,5 ha 140 orang Memiliki tanah antara 0,51-0,6 ha 144 orang Memiliki tanah antara 0,61-0,7 ha 140 orang Memiliki tanah antara 0,71-0,8 ha 145 orang Memiliki tanah antara 0,81-0,9 ha 147 orang Memiliki tanah antara 0,91-1,0 ha 137 orang Memiliki tanah antara 1,0-5,0 ha 150 orang Memiliki tanah antara 5,0-10 ha 11 orang Memiliki tanah lebih dari 5,0-10 ha -

(7)

LESTARIKAN ALAM ANALISA POHON MASALAH

NO Masalah Penyebab Dampak

1 Cara Pengaplikasian Pestisida

Tidak benar Petani tidak menggunakan : a. Masker b. Kaos Tangan

Petani tidak menanggalkan pakaian saat selesai menyemprot.

Bahaya keracunan bagi petani

2 Petani tidak takut Pestisida - Aplikasi menyemprot sambil merokot

- Selesai Aplikasi cuci tangan tanpa sabun langsung makan

Bahaya Keracunan Bagi Petani

3 Pengcemaran Lingkungan - Air dari hulu ke hilir

bercampur dgn pestisida Keracunan ke Petani dan hewan 4 Pestisida Kimia membunuh

musuh Alami - Penggunaan pestisida terlalu tinggi Burung, cacing, dan hewan lain ikut mati akibat pestisida yang tinggi

5 Unsur hara tanah mati - Ketergantungan menjadikan petani harus menambah dosis yang tinggi

- Tanah semakin tandus

- Tanaman tidak produktif - Panen

berkurang

6 Gagal panen - Petani enggan mengganti

pestisidanya -- Gagal panen Tidak laku karena rusak di serang hama 7 SDM Petani masih rendah - Petani tidak punya wadah - Bertani

tradisional 8 Biaya Tinggi - Banyak jenis pestisida yang

harus di gunakan - Serangan Hama tinggi

(8)

10 Harga rendah/pemasaran susah - Pengemasan belum ada - Harga kadang tinggi dan

kadang anjlok - Market bersifat lokal

- Pertanian hasil anorganik hanya dapat di pasarkan di pasar local - Swalayan, mol –

mol tidak menerima anorganik - Luar negeri

(9)

No Riwayat Pertanian Kanreapia

Anorganik Organik Persentase

1 Pertanian Sayuran di mulai

sejak tahun 1985 1985 hingga skrg Masyarakat 100%

Petani 3 Campuran Anorganik dan

Organik 2

Gowa Go Organik di mulai tahun 2014 hingga sekarang Dimulai dengan :

- Demplot pupuk Organik - Panen raya - Pameran

Pupuk Organik - Membuka

(10)

ANALISA POHON SOLUSI

NO Pertanian Organik Sasaran

1 Mewujudkan Pertanian yang Sehat - Manusia - Hewan 2 Mewujudkan Pertanian yang ramah

Lingkungan - Manusia - Hewan - Tumbuhan 3 Mewujudkan pertanian yang tidak

membunuh musuh alami - Burung - cacing

4 Mewujudkan pertanian jangka panjang - unsure hara tanah - tanah semakin subur 5 Pertanian tahan penyakit - mengurangi penyakit

- mengurangis serangan hama

6 Menjadikan pertanian tidak tergantung

dengan bahan kimia - biaya rendah - efisien waktu dan tenaga

Aktualisasi

No Urutan Program Lokasi Sasaran Hasil

1 Pendataan Kab. Gowa

2 Sosialisasi Kab Gowa

3 Demplot Desa Kanreapia

4 Membuka Toko Tani

Organik Desa Kanreapia

5 Panen Raya Desa Tonasa

6 Pameran Pupuk Organik Lapangan Desa Kanreapia

7 Pengemasan

(11)

TERIMA KASIH

TTD,

JAMALUDDIN DG ABU S.Pd, MM

Catatan,

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan intervensi keperawatan pemberdayaan keluarga (family empowerment) untuk meningkatkan koping keluarga dengan diabetes militus tipe-2 masih sangat jarang dilakukan

Pendekatan politik criminal terhadap terorisme tidak cukup melalui pengenaan pidana atau terselenggaranya program deradikalisasi, melainkan harus diintegrasikan

Dengan Spektroskopi Fluoresensi, energi yang dipancarkan lebih kecil dari energi untuk eksitasi, karena sebagian energi yang digunakan misalnya untuk getaran (vibrasi), Akibat

Sementara secara tradisional terdapat beberapa jenis alat tangkap yang digunakan menangkap tuna antara lain huhate ( pole and line ), pancing ulur ( hand line ) dan pancing tonda

penyelesaian secara mediasi dimana mediasi merupakan salah satu penyelesaian wanprestasi yang dapat dipilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa sesuai

71 tahun 2010 Pada Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi Kasus: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). Pembimbing : Yona Octiani Lestari,

Sebuah Safety Valve (katup pengaman) adalah mekanisme katup untuk melepas suatu fluida secara otomatis dari HRSG, bejana tekanan, atau sistem lain ketika tekanan atau

Gambar 5. Hubungan kecepatan gelombang dan diameter agregat pada fas 0.6.. Dengan nilai fas yang sama, agregat dengan diameter agregat maksimum lebih besar mempunyai