• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBLEM SOLVING DALAM BAHASA INGGRIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROBLEM SOLVING DALAM BAHASA INGGRIS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROBLEM SOLVING

DALAM BAHASA INGGRIS

Oleh:

DEASY YUNITA SIREGAR

Dosen Bahasa Inggris Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara

e-mail: [email protected]

Abstract:

Learning English is not difficult but not easy. We need process to understand it well. Many people say that If you want to Speak English just say it, do not pay attention to structure or grammar. This opinion is totally wrong because grammar is needed and when you want to say something especially English, you need to deliver message in order the listener understand what you say especially to the native speaker. English needs patterns and we have to master it, and many conditions make us to speak English even though we don’t have any basic of it. This written text helps you to solve your problems in English and hope that you can speak English well.

Key Words

:

Problem Solving, English.

PENDAHULUAN

Saat ini bahasa Inggris merupakan bahasa yang wajib untuk dipahami dan digunakan dalam aktifitas rutin yang biasa dilakukan. Banyak orang tidak mem-perdulikan bagaimana cara menggunakan bahasa Inggris yang baik tapi bagaimana cara membuat orang lain mengerti apa yang diucapkan. Sering kita mendengar banyak orang mengatakan “ Yang penting ngomong, masalah grammar urusan yang kesekian aja…!”. Hal inilah yang membuat banyak orang

berfikir yang penting mau ngomong “Bisa ngomong menggunakan bahasa Inggris aja dah paten”, tanpa berfikir dan mencari tahu bagaimana cara yang benar dan

(2)

memberikan jawaban yang pasti akan pertanyaan yang tentunya kita belum tahu akan kebenaran bahasa yang digunakan tersebut dari kaidah bahasa yang sebenarnya.

Bahasa Inggris bukanlah bahasa yang sulit tapi juga tidak mudah. Semua pembelajaran bahasa membutuhkan proses. Apabila pertanyaan di atas coba untuk dijawab maka jawaban yang akan muncul adalah bahasa Inggris yang mereka gunakan mungkin bisa dipahami oleh native speaker karena kita melihat native speaker tersebut (gerak tubuh dan respon visualnya) terlihat nyaman dan tidak

menunjukkan keberatan mereka. Tapi pada dasarnya, semua itu bisa terjadi karena adanya kemungkinan bahwa anak muda dan anak – anak yang tinggal di daerah pariwisata tersebut sudah benar – benar memahami kultur dan kebutuhan para wisatawan akan tempat yang mereka kunjungi. Sehingga kosa kata / vocabulary yang mereka gunakan pun berdasarkan sesuatu yang sudah terus menerus diucapkan. Sehingga memberi kesan bahwa mereka saling mengerti. Oleh karena mereka mampu memberikan apa yang dibutuhkan para wisatawan tersebut. Awal dari keberanian untuk menggunakan serta memahami suatu bahasa adalah diri sendiri. Keberanian untuk ngomong dan ini merupakan modal yang sulit untuk diterapkan sebagian orang sehingga sebagian orang yang bisa berbahasa Inggris tapi tidak bisa ngomong sementara banyak yang berani ngomong tapi kurang menguasai tata bahasa yang benar.

PEMBAHASAN

(3)

kesalahan-kesalahan apabila kita menggunakan kalimat yang kompleks dengan kosakata yang sulit. Sehingga muncullah anggapan “yang penting ngomong, grammar nanti aja…” Apabila pemahaman tersebut sudah berakar dalam

pemikiran kita maka dapat dipastikan banyak orang yang bisa ngomong tanpa memperhatikan aturan kalimatnya/grammar. Dan tak heran pula bila native speaker tidak dapat memahami apa yang kita ucapkan. Ada beberapa hal yang

biasa terjadi ketika seseorang mencoba untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris

• Pernahkah anda mencoba berkomunikasi dengan seseorang yang anda anggap adalah seorang native speaker karena melihat tampangnya yang agak kebule – bulean, padahal mungkin saja dia bukan sebagai native speaker. Dengan rasa

percaya diri yang luar biasa, anda mengajaknya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris karena menganggap semua bule bisa bahasa Inggris.

• Pernahkah anda merasa kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan mereka?

• Pernahkah anda berfikir kesulitan yang anda rasakan dikarenakan: 1. Bahasa Inggris anda yang payah.

2. Bule yang anda ajak berbicara bukanlah penutur asli dari bahasa tersebut. 3. Mungkin anda dan si bule sama – sama baru belajar bahasa Inggris.

Bila semua keadaan diatas anda rasakan, berarti terjadi kesalahan dalam proses penggunaan bahasa itu sendiri.

(4)

kalimat yang disampaikan sehingga pesan yang di ucapkan jadi sangat membingungkan. Semua kata yang terucap seolah – olah melompat begitu saja tanpa bisa dirangkai dengan baik. Sehingga si pendengar sering mengatakan, “Pardon me… atau I beg your pardon?” karena tidak ada pesan yang sampai

kepada si pendengar. Ada perbedaan antara berbahasa/ language dan berujar/ speech.

Language dan speech dapat dipahami dengan melihat perbandingan antara

program komputer dengan misalnya, printer. Saat kita ingin untuk berkomunikasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah pesan ke dalam kata-kata dan kalimat yang dapat menyampaikan maksud/pesan kita. Proses iniah yang disebut bahasa (language). Tahapan kedua adalah menerjemahkan bahasa ke dalam sensor motorik yang mengatur artikulator, selanjutnya menghasilkan speech. “Speech refers to the actual process of making sounds, using such organs and

structures as the lungs, vocal cords, mouth, tongue, teeth, etc.”

Tapi tidak cukup sampai disitu penguasaan bahasa Inggris tidak lepas dari kultur atau tata cara dalam menyampaikan kata-kata seperti aksen alami, ekspresi wajah, gerak tangan, desahan, senyuman, tertawa dan bahasa tubuh lainnya yang menyertai percakapan sehari hari. Saat anda tinggal di negara asing, meskipun kosa kata anda terbatas, namun jika anda menguasai kemampuan untuk ‘berbunyi’ seperti anda mengetahui bahasa mereka dan mencoba untuk bisa mengucapkannya, maka mereka akan senang hati membantu anda.

Dari keadaan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kelemahan kita dalam menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris adalah:

1. Kurangnya menguasai grammar dan vocabulary

(5)

3. Tidak mengetahui cara dalam menyampaikan sesuatu , misalnya bagaimana mereka mengucapkan sebuah kalimat tertentu sesuai dengan culture mereka. Contoh:

Saya adalah mahasiswa IAIN

• I am student of IAIN → uncorrect

• I go to IAIN → correct

Saya sedang tidak semangat nih…

• I have not spirit → uncorrect

• I am not enthusiasm → uncorrect

• I am not in the mood → correct Ada pengkhianat diantara kita

• There is the betrayer between us → uncorrect

• There is a traitor here → uncorrect

• I kiss the rat → correct

Lagi setres nih.. tegang banget..

• I am stress → uncorrect

• I am not in good mood → uncorrect

• I am in tense → correct

4. Tidak memiliki pronounce / cara melafalkan kata yang tepat. Misalnya:

Tidak dapat membedakan antara huruf F, P dan V : Fable : [‘feibl]

:Dongeng, perumpamaan People : [`pi:pl]

: orang – orang, masyarakat Love : [lΛV]

: cinta, sayang

(6)

Munculnya dialek yang kurang benar diakibatkan oleh ciri khas lokal dari suatu negara, misalnya Indonesia. Bahasa tersebut d perkaya dengan kata – kata yang diciptakan bahasa – bahasa yang lain beserta dialek yang umum dipakai oleh negara tersebut. Misalnya:

So what gichu loch !

Little little sich I can

Kasian deh loh ( how pity you are!),

Terimakasih, sem sem (same same)

I love you full

I heart you

Semua permasalahan yang kita hadapi dalam menggunakan bahasa tersebut dapat diselesaikan apabila kita memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar, belajar dan belajar terus. Tanpa ada kemauan tersebut maka akan sulit untuk memiliki keterampilan berbahasa yang baik, bukan hanya bahasa Inggris tapi juga bahasa yang lain. Motivasi yang kuat juga sngat diperlukan agar mempermudah kita untuk mencari tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan dalam penguasaan bahasa tersebut.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, yaitu:

1. Penguasaan grammar

Grammar merupakan sesuatu yang sangat ditakuti oleh banyak orang ketika ingin memulai untuk berbahasa. Sehingga seolah – olah harus dilupakan. Grammar dasar yang wajib diketahui dan dipahami adalah subjects, verbs, nouns, adjectives, adverb, objects, etc.

2. Penguasaan tenses

Tenses dasar yang harus dikuasai adalah bentuk Present Tense, Past Tense, Present Progressive, Present Perfect Tense, dan Present Future

(7)

yang kita akan katakan merupakan kejadian masa lalu, sekarang atau merupakan sebuah rencana. Sehingga apa yang kita ucapkan membuat pendengar/ listener paham apa yang kita sampaikan dan kapan sesuatu yang kita ucapkan terjadi. Contohnya; I was work there but now I prefer to get work here with you.

Makna pada kalimat tersebut adalah si pembicara / speaker memberikan informasi bahwa dia pernah bekerja di sebuah kantor (yang dia tunjuk, atau sebutkan nama kantornya) tapi sekarang tidak lagi karena lebih memilih “si pendengar” untuk bekerja di tempat yang sama.

Dengan menggunakan tenses yang tepat maka listener akan mudah memahami makna yang diucapkan dan menghindari kesalah pahaman antara speaker dan listener.

3. Perkaya vocabulary

Vocabulary sangat dibutuhkan ketika kita ingin merangkaikan kalimat. Sehingga kita bisa membuat kalimat yang bagus.

4. Pronoun yang tepat

(8)

Empat hal tersebut di atas merupakan teknik awal untuk kita mempelajari bahasa Inggris selain menumbuhkan rasa cinta dan motivasi yang kuat untuk memiliki ketrampilan berbahasa. Setelah hal tersebut bisa kita kuasai maka 4 (empat) kemampuan dalam bahasa Inggris (listening, speaking, reading, and writing) akan mudah diasah.

Kemampuan mendengar/listening merupakan awal dari mempelajari sebuah bahasa. Listening mampu membuat seseorang tertarik untuk mencoba mengucapkan apa yang di dengar. Hal tersebut sama dengan apa yang dilakukan oleh seorang bayi yang baru belajar mengucapkan sesuatu. Awalnya mereka mulai mendengar dan menirukan apa yang mereka dengar walaupun mereka tidak tahu apa yang mereka ucapkan. Oleh karena itu listening merupakan tahap awal ketika ingin mempelajari sebuah bahasa.

(9)

yang harus benar – benar dibuat agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh para pembaca.

Sebagai kesimpulan bahwa bahasa Inggris bukanlah bahasa yang sulit untuk dipelajari namun tidak mudah karena semuanya membutuhkan proses panjang dan keinginan kuat untuk mempelajarinya. Coba dan coba terus, jangan pernah takut salah. Bila kita bersungguh – sungguh maka apa yang kita inginkan akan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Betty Schrampfer Azar, 1989: Fundamentals of English Grammar, cetakan II New Jersey, Prentice- Hall.

Betty Schrampfer Azar, 1989: Understanding and Using English Grammar, cetakan II New Jersey, Prentice- Hall.

Crystal, David, 1999: The Penguin Dictionary of Language. - Penguin Books - England.

Gleason, Jean Berko, and Nan Bernstein Ratner (ed). Psycholinguistics. (1998). United States of America: Harcourt Brace College Publishers.

Graver, B. D.,1971: Advanced English Practice, 2nd ed. London: Oxford University Press.

Huddleston, Rodney, 1994 : Introduction to the Grammar of English. Cambridge University Press: Cambridge.

http://en.wikipedia.org/wiki/Language

Referensi

Dokumen terkait

Kita menggunakan Past Future Continuous atau Past Future Progressive tense bahasa inggris ini untuk menceritakan suatu tindakan yang akan sedang terjadi pada masa lalu ( untuk yang

Perbendaharaan kosakata bahasa Inggris mereka msih kurang serta pelafalan bahasa Inggris ( pronounciation ) juga belum benar. Mereka menganggap bahwa bahasa inggris itu

Berdasarkan hasil pemaparan hasil pene- litian diatas, simpulan yang didapat bahwa kekhawatiran mahasiswa semester 3A program studi bahasa inggris IKIP PGRI MADIUN

Yang akan kita bahas dalam belajar kali ini adalah materi bahasa Inggris tentang narrative texts Narrative adalah merupakan salah satu jenis functional text.. Perlu diketahui

pembelajaran berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang dikemas berdasarkan model Dick and Carrey sesuai dengan kurikulum yang berlaku di MTs Darel Azhar sangat

Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara global seperti yang dituliskan Crystal (1995) dalam bukunya yang mendapatkan

Melalui pengenalan storytelling, para peserta diharapkan bisa lebih tertarik untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris.. Selain itu, kegiatan ini bertujuan sebagai awal bagi

Pemilihan bahasa daerah atau bahasa Indonesia dalam berkomunikasi tentunya tidak mudah kerena kita benar-benar harus memperhatikan variabel-variabel lain yang