• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PRA PROYEK AKHIR DESAIN KOMUNIK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PRA PROYEK AKHIR DESAIN KOMUNIK (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PRA-PROYEK AKHIR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PERIODE 08

PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL “SAVE ELECTRICITY” UNTUK ANAK USIA 10-12 TAHUN MENENGAH KEATAS

Monica Puspita Maheswari 12.13.0085

Pembimbing:

Peter Ardhianto, S.Sn, M.Sn. Tabitha Nani Aryani, S.Sn.

PROGAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

1. Latar Belakang 1.1. Umum

Kelas Menengah merupakan kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan (income) dalam rentang diantara 75 % dan 125 % dari titik tengah pendapatan perkapita. Mereka hidup atau tinggal di kota – kota berkembang, yang berada di negara yang berkembang seperti di Indonesia.

Berdasarkan data Bank Dunia, pada tahun 2003 jumlah penduduk dengan pendapatan kelas menengah di Indonesia hanya 37,7 persen dari populasi. Namun pada tahun 2010 kelas menengah Indonesia mencapai 134 juta jiwa atau 56,6 persen dari populasi. Setiap tahunnya kelas menengah Indonesia tumbuh sekitar tujuh juta dari populasi yang ada. (viva.co.id)

Menurut studi Bank Dunia, kalangan kelas menengah ini terbagi dalam empat kelas. Pertama kelas menengah dengan pendapatan US$2-US$4 atau Rp2,6-5,2 juta per bulan (38,5 persen). Kedua, kelas menengah dengan pendapatan US$4-6 atau Rp5,2 -7,8 juta perkapita perbulan (11,7 persen). Ketiga kelas menengah dengan pendapatan US$6-US$10 atau Rp7,8-13 juta perbulan (5 persen) serta golongan menengah berpendapatan US$10-US$20 atau Rp13-26 juta perbulan (1,3 persen). (bppk.kemenkeu.go.id)

Dengan adanya pertumbuhan kelas menengah yang begitu pesat, tentunya banyak permintaan kebutuhan yang harus terpenuhi oleh masyarakat. Salah satu kebutuhan utama masyarakat adalah kebutuhan akan listrik.

Masyarakat menggunakan listrik untuk menjalankan alat atau barang elektronik yang dimilikinya. Tentu masyarakat kelas menengah memiliki beragam barang elektronik yang digunakannya setiap hari. Sehingga, banyak peralatan atau barang elektronik yang menggunakan listrik setiap harinya.

(3)

besar juga. Dengan pembiasaan pengeluaran yang besar setiap bulannya, membentuk perilaku penggunaan atau pengkonsumsian yang besar juga. Dari hal tersebut, masyarakat kelas menengah tentu menggunakan dan membayar listrik pun dengan jumlah uang yang besar.

Perilaku penggunaan tersebut, membentuk pemikiran sosial pada anak remaja dengan status ekonomi menengah bahwa kesanggupan membayar tidak mengharuskan mereka untuk mengurangi pemakaian listrik berlebih. Padahal, ketika sedari dini mereka diajarkan untuk tidak mengatur atau mengurangi pemakaian listrik berlebih, tentu akan menjadi pola perilaku yang akan diterapkan sampai ia dewasa. Sehingga, sudah saatnya memberikan edukasi atau ajakan kepada anak remaja untuk mulai melakukan penghematan listrik sedari dini untuk menerapkan mindset yang dapat diterapkan olehnya sampai ia dewasa.

1.2. Khusus

Secara arti harafiah dari hemat listrik adalah kegiatan mengurangi pemakaian listrik berlebih yang tidak sedang digunakan oleh konsumen. Cara untuk melakukan hal tersebut pun cukup mudah, seperti mematikan lampu, televisi, komputer, ataupun barang elektronik lainnya yang sudah tidak terpakai.

(4)

Pemakaian Bahan Bakar setiap tahunnya. Sumber: Statistik PLN 2014

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah pemakaian bahan bakar batu bara pada produksi listrik bertambah terus menerus pada setiap tahunnya. Dengan jumlah yang terus bertambah pada setiap tahunnya, dapat mengakibatkan bahan bakar yang tidak terbarukan ini dapat habis sewaktu – waktu.

Dengan melakukan penghematan listrik, kita dapat mengurangi produksi listrik menggunakan bahan bakar batu bara ini.

2. Permasalahan Pokok

(5)

merasa keberatan jika anaknya menggunakan alat elektronik secara berlebih dan tidak beraturan pemakaiannya.

3. Lingkup Pembahasan

Berdasarkan data dan permasalahan yang ada, maka pembahasan yang akan dibahas dalam penelitian ini akan diberi batasan atau lingkup pembahasannya, diantara lain adalah :

3.1. Batasan Permasalahan

Batasan permasalahan yang akan dibahas adalah pentingnya untuk mengurangi pemakaian listrik yang tidak terpakai bagi anak remaja awal kelas menengah.

3.2. Batasan Wilayah

Batas wilayah yang akan menjadi pembahasan adalah Indonesia. Sampling responden mengacu pada pulau Jawa sebagai pulau terpadat dan paling berkembang di Indonesia.

3.3. Sasaran

Kelamin: Laki – laki dan Perempuan Golongan: SES A-B

Asumsi pemilihan sasaran berdasarkan isu sosial kepedulian anak remaja yang salah paham dimulai ketika dari sedari dini. Pola

Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga / Ibu Wanita Karir

(6)

diberi pendekatan untuk memberi kesadaran lebih juga kepada orang tua.

4. Metode Pengumpulan data dan Pemecahan Masalah 4.1. Pengumpulan Data Primer pulau Jawa, dalam studi kasus ini kota Semarang.

4.1.3. Metode Kuesioner

Metode pengumpulan data pandangan keinginan desain dari sudut pandang audiens untuk mengoptimalkan desain yang akan dibuat dalam perancangan. Pengumpulan data dapat melalui kuesioner baik secara online ataupun tidak.

4.2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder berupa kajian literatur dari buku, artikel dan jurnal mengenai permasalahan dan penunjang dalam pembentukan perancangan.

4.3. Analisa

Proses analisa dilakukan dalam pengolahan data insight dan creative brief.

5. Kajian Pustaka

5.1. Psikologi Perkembangan oleh Elizabeth Hurlock

(7)

mudah bosan, timbulnya antagonisme sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri dan juga terlalu sederhana dalam berpenampilan. Masa Remaja Awal adalah masa pertumbuhan dan peralihan manusia dari anak – anak ke jenjang yang lebih dewasa. Buku ini digunakan untuk mengetahui target audiens yang akan di sasar oleh penulis.

5.2. Remaja oleh John Santrock

Proses perkembangan seorang remaja dipengaruhi oleh berbagai macam aspek. Aspek tersebut dapat berasalah dari luar, dari dalam, berdasarkan kesadaran individu, atau bahkan diluar kesadaran para remaja. Buku ini digunakan untuk mengetahui metode pendekatan yang tepat untuk target audiens.

5.3. Statistik PLN 2014

Berdasarkan hasil penelitian statistik PT. PLN pada tahun 2014, konsumen rumah tangga jumlahnya meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan pemakaian listrik yang digunakan pun cukup besar pada setiap bulannya. Dari data yang ada pemakaian energi batu bara pada setiap tahunnya, selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Sampai saat ini masih diupayakan untuk menggunakan energi lainnya untuk mengurangi pemakaian energi batu bara. Buku ini digunakan sebagai acuan data jumlah pengguna listrik dan juga energi atau bahan bakar yang digunakan oleh PLN.

5.4. Kiat Hemat Bayar Listrik oleh Gatut Susanta dan Sasi Agustoni Listrik dibutuhkan di setiap rumah tinggal untuk memfungsikan alat elektronik. Dikarenakan kebutuhan listrik dan alat listrik yang terus meningkat, pemakaian listrik harus diatur sehingga pengeluaran rumah tangga tidak melonjak terlalu tinggi. Buku ini digunakan sebagai pendukung untuk cara mengurangi pemakaian listrik yang tepat, yang nantinya akan dikampanyekan oleh penulis.

5.5. Kelas Menengah Indonesia Oleh BPPK KEMENKEU

(8)

dan kelas atas. Biasanya di dalam kelas menengah termasuk para profesional, pekerja terampil, dan manajemen bawah dan menengah. Menghitung rentang pendapatan kelas menengah adalah hal yang sangat penting, karena pertumbuhan kelas menengah melambangkan kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi. Artikel ini digunakan untuk acuan untuk menentukan target audiens, dalam hal ini yaitu masyarakat kelas menengah.

6. Studi Komparasi

6.1. Kampanye sosial Power Switch! oleh WWF

Kampanye yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang problem sektor ketenagalistrikan serta mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan nyata. Selain itu, kampanye ini juga memberikan masukan kepada pemerintah, badan pengatur dan pihak-pihak lain yang menentukan kebijakan bahwa penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas dan partisipasi publik akan meningkatkan efisiensi dan kualitas sektor ketenagalistrikan Indonesia.

(9)

Gambar 2.

6.2. Kegiatan Earth Hour oleh WWF dan Leo Burnett

Kegiatan pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim dunia. Diadakan pada hari Sabtu terakhir di Bulan Maret setiap tahunnya.

(10)

Gambar 5. Tampilan Web Earth Hour Indonesia

Gambar 6. Print Ad Earth Hour Indonesia

6.3. Water Alert Campaign oleh Kruha dan JWT Jakarta

(11)

Gambar 7. Footage dari Media Campaign

7. Daftar Pustaka

BPPK Kemenkui. 2014. Penghasilan Kelas Menengah Naik = Potensi Pajak. From : http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-penghasilan-kelas-menengah-naik-potensi-pajak

Earth Hour Indonesia. 2007. Kampanye Earth Hour Indonesia. From : http://earthhour.wwf.or.id/

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Koentjaraningrat. 1990. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Nur Farida Ahniar dan Ajeng Mustika Triyanti. 2011. Kelas Menengah Indonesia Naik 7 Juta Setahun. From :

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/227078-kelas-menengah-naik-7-juta-per-tahun

PT. PLN. 2014. Statistik PLN 2014. Jakarta: Sekretariat Perusahaan PT PLN.

(12)

Shimp, Terence A. 2000. Periklanan Promosi jilid 1 edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Susanta, Gatut dan Sasi Agusatoni. 2007. Kiat Hemat Bayar Listrik. Jakarta: Penebar Swadaya.

WWF Indonesia. 2013. Kampanye Power Switch! From :

Gambar

Gambar 1. Logo Power Swith!
Gambar 2. 6.2. Kegiatan Earth Hour oleh WWF dan Leo Burnett
Gambar 5. Tampilan Web Earth Hour Indonesia
Gambar 7. Footage dari Media Campaign

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyelenggaraan pendidikan, pengelola atau penyelenggara pendidikan juga harus turut serta untuk memperhatikan kualitas tenaga pendidik yang dimiliki oleh

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di www.parlemen.net www.parlemen.net Pasal 19 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2)..

(1) PA/KPA atau Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah menyampaikan surat permintaan rekomendasi kepada APIP yang bersangkutan berdasarkan usulan penetapan sanksi

Krisis lain yang dapat menimpa suatu keluarga adalah bila ada perbenturan nilai antar anggota keluarga atau antar generasi, misalnya antara orangtua sebagai

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan sehari, kebiasaan sarapan pagi, dan kesukaan jajan dengan status gizi (p >0.05), namun demikian frekuensi makan pada contoh

Untuk lama menjalani hemodialisa dapat dilihat dari tabel di atas bahwa, 16 responden yang memiliki tingkat stres sedang lama menjalani hemodialisa kurang dari 2

1) Tidak terhubungnya jaringan internet ke komputer membuat siswa tidak dapat mengakses web pembelajaran secara bersamaan. 2) Untuk penugasan di luar kelas, siswa kesulitan