• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penyebab Kebocoran Limbah dan Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor Penyebab Kebocoran Limbah dan Pen"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Faktor Penyebab Kebocoran Limbah dan Penerapan

Sanksi Administrasi Terhadap Kasus Pencemaran Air

Oleh PT Kaltim Prima Coal Di Sungai Bandili

Kabupaten Kutai Timur

Oleh : Astri Mei Senja

L2011141006

ENVIRONMENTAL SCIENCE GRADUATE PROGRAM UNIVERSITY OF TANJUNGPURA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak bagi semua warga negara Indonesia. Oleh karena itu, negara, pemerintah, serta seluruh pemangku kepentingan berkewajiban melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lainnya.

Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh air, luasnya perairan di Indonesia diperkirakan sekitar 81% dari keseluruhan total luas Indonesia. Manusia juga kehidupannya sangat bergantung dengan air, dimana air digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari untuk dikonsumsi, dan juga digunakan untuk beraktifitas seperti mandi dan mencuci. Begitu dekatnya air dengan kehidupan manusia, maka jika air yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari tersebut tercemar dengan zat-zat yang membahayakan kesehatan, dampak yang ditimbulkan akan sangat serius, mulai dari penyakit ringan yang langsung terlihat, penyakit yang ber-akumulasi kemudian muncul di masa depan, bahkan juga dapat menyebabkan kematian.

Lajunya pertumbuhan industri yang menggunakan bahan kimia dan logam berat dalam proses produksinya akan menghasilkan limbah. Pencemaran lingkungan yang terjadi dewasa ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara pengolahan limbah yang dihasilkan, dan jika tidak diolah dengan benar, akan menimbulkan dampak baik bagi perusahaan itu sendiri maupun masyarakat yang hidup atau beraktifitas di sekitar industri tersebut.

Pertambangan batu bara adalah salah satu sektor industri yang berperan penting dalam pertumbuhan suatu negara, namun disisi lain pertambangan batu bara juga merupakan faktor perusak lingkungan. Sebagai salah satu sumber penghasil energi utama, batu bara juga dituntut untuk dapat memenuhi permintaan kebutuhan negara. Pertambangan batu bara menggunakan dua metode, yaitu Dengan metode penggalian terbuka maupun membangun stasiun pertambangan bawah tanah, yang keduanya itu sama-sama berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, terutama air dalam jumlah yang besar.

Pencemaran akibat perusahaan tambang batu bara ini salah satunya terjadi di Sungai Bandili, kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Jebolnya settling pond milik PT. Kaltim Prima Coal (KPC) ini, mengakibatkan limbah yang berada di kolam penampungan mengalir ke arah sungai Bandili di Kabupaten Kutai Timur dan menyebabkan pencemaran air.

(3)

mengakibatkan risiko fatal seperti kematian. Dampak langsung air yang tercemar ini adalah terjadinya penyakit kulit seperti iritasi kulit dan juga dermatitis non infeksionis.

B. Perumusan Masalah

 Apa sajakah dampak pencemaran air akibat limbah perusahaan pertambangan?

 Faktor apa saja penyebab terjadinya pencemaran Sungai Sangatta oleh perusahaan pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC)?

 Solusi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran air akibat limbah perusahaan pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC)?

 Apakah penerapan sanksi administrasi yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kutai Timur sudah sesuai dengan pasal 76 UUD no 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup?

C. Tujuan

 Untuk mengetahui dampak pencemaran air akibat limbah perusahaan pertambangan

 Untuk mengetahui Faktor apa saja penyebab terjadinya pencemaran Sungai Sangatta oleh perusahaan pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC)

 Untuk mengetahui Solusi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran air akibat limbah perusahaan pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC)

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah Perusahaan Batu Bara

Manusia telah ribuan tahun mengexploitasi sumber bahan tambang yang tersedia di bumi guna mendapatkan logam yang mempunyai nilai dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun disisi lain, pertambangan mineral khususnya batu bara ini telah merugikan lingkungan baik lokal maupun dalam lingkup yang luas, dan bekas peninggalan dari usaha pertambangan sendiri dapat bertahan selama bertahun-tahun setelah site

ditinggalkan.

Acidic water telah lama diketahui sebagai sumber dari dampak buruk dan zat ini juga beracun bagi flora dan fauna yang hidup di air. Kebocoran air pertambangan ke lingkungan sekitar mengandung logam berat yang dapat mencemari ekosistem akuatik, dan juga mengkontaminasi sumber air minum dan irigasi.

Gejala umum pencemaran air akibat industri tambang yang segera terlihat adalah berubahnya keadaan fisik maupun peruntukan suatu lingkungan. Dapat dilihat dari warna, kekeruhan, dan bau yang langsung terlihat. Adapun dampak ntuk kesehatan yang segera terlihat apabila terkontaminasi dengan air yang sudah tercemar adalah pusing, mual, muntah, dan gatal-gatal. Akumulasi zat pencemar di dalam tubuh dapat menimbulkan dampak yang tidak langsung antara lain, cacat genetik penurunan intelegensia, dan bahkan kematian.

B. Informasi Umum PT. KALTIM PRIMA COAL (KPC)

PT. KALTIM PRIMA COAL, perusahaan pertambangan batubara yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur Propinsi Kalimantan Timur. Dengan kegiatan pertambangan batubara kapasitas produksi hingga 70 Juta Ton/Tahun oleh PT. Kaltim Prima Coal luas areal kurang lebih 90.938 Ha. Mulai beroperasi sejak tahun 1992, dan berdasarkan perjanjian Kontrak Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B), pemerintah memberikan izik=n kepada PT KPC untuk beroperasi (explorasi, produksi dan pemasaran) di wilayah perjanjian hingga 2021.

PT. Kaltim Prima Coal Saat ini memiliki 26 (dua puluh enam) titik penaatan yang semuanya sudah mendapatkan izin pembuangan air limbah (IPAL) dari Bupati Kutai Timur. Air limbah yang di buang melalui semua lokasi titik penaatan sudah dilakukan pengujian laboratorium eksternal setiap 1 (satu) bulan sekali dan telah melakukan pencatatan pH dan Debit harian.

C. Faktor –faktor penyebab terjadinya pencemaran Sungai Sangatta

(5)

sedangkan kolam penampungan limbah terus meluber dan tidak bisa menampung limbah maka telah ditemukan aliran air limbah yang cukup deras mengalir ke arah sungai bandili.

Limbah yang di tampung ke dalam settling pond tersebut juga merupakan limbah yang keluar sebelum sempat diolah, seharusnya sebelum limbah-limbah hasil tambang dilepas ke sungai, harus disimpan di dalam kolam pengendap untuk diolah, ketika sudah sesuai dengan baku mutu air, baru boleh dilepas ke sungai.

Akibat dari pencemaran ini, warga setempat kekurangan air bersih karena PDAM Kutai Timur sempat mengurangi produksinya. Awalnya pencemaran diketahui karena keluhan warga Sangatta yang tidak bisa menggunakan air sungai lantaran berwarna coklat keruh, dan setelah diteliti kekeruhan sungai Sangatta sangat tinggi pada akhir November 2014 akibat dari bocornya settling pond

perusahaan tambang KPC.

D. Sanksi Administrasi BLH untuk KPC

Pasal 76 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan Lingkungan Hiidup yang mengatur tentang sanksi administratif, menjelaskan bahwa setiap penanggung jawab usaha/atau kegiatan jika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap izin lingkungan maka dapat dikenakan sanksi administratif.

Akibat dari pencemaran yang terjadi karena meluapnya settling pond

perusahaan tambang milik PT Kaltim Prima Coal yang terjadi pada saat curah hujan yang tinggi dan telah ditemukan bahwa air limbah mengalir cukup deras ke arah Sungai Bandili. Dengan adanya bukti tersebut, masyarakat yang tingal di sekitar Sungai Bandili dan perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kutai Timur melaporkan hal ini ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kutai Timur untuk ditindaklanjuti pencemaran yang terjadi.

Setelah Badan Lingkungan Hidup (BLH), perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kutai Timur dan perwakilan masyarakat membicarakan ini dengan PT Kaltim Prima Coal agar dapat ditemui jalan keluarnya. Sehingga BLH memutuskan untuk memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis kepada PT Kaltim Prima Coal untuk segera memperbaiki settling ponddan juga agar segera mengehentikan pembuangan lumpur dari kolam pengendapan lumpur pada areal tambang, menampung untuk mengurangi perlimbahan air ke Sungai Bandili, serta mengkaji teknis ulang agar tidak lagi terjadi kebocoran/meluapnya air ketika curah hujan sangat tinggi di kemudian hari sehingga diharapkan pencemaran di Sungai Bandili dan Sangatta tidak lagi terjadi.

E. Studi Literatur

(6)

tentang tumpahan limbah batubara telah membawa sejumlah perbaikan pada aspek teknik, seperti landscaping , penyegelan, dan pemulihan permukaan tumpukan tersebut, setidaknya di negara-negara yang lebih makmur.

Batu bara menyediakan sekitar 27% dari kebutuhan energi primer global dan menghasilkan sekitar 36% tenaga listrik di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Pertambangan dan energi merupakan sektor pembangunan penting bagi Indonesia. Industri pertambangan sebagai bentuk kongkret sektor pertambangan menyumbang sekitar 11,2% dari nilai ekspor Indonesia dan memberikan kontribusi sekitar 2,8% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB). Industri pertambangan mempekerjakan sekitar 37.787 tenaga kerja orang Indonesia, suatu jumlah yang tidak sedikit.

Namun dari sisi lingkungan hidup, pertambangan dianggap paling merusak dibanding kegiatan-kegiatan eksploitasi sumberdaya alam lainnya. Pertambangan dapat mengubah bentuk bentang alam, merusak dan atau menghilangkan vegetasi, menghasilkan limbah tailing, maupun batuan limbah, serta menguras air tanah dan air permukaan. Jika tidak direhabilitasi, lahan-lahan bekas pertambangan akan membentuk kubangan raksasa dan hamparan tanah gersang yang bersifat asam.

Secara umum, pencemaran tambang batu bara berpotensi menyebabkan polusi air lewat air asam tambang (Acid Mine Drainage/AMD) yang dilepaskannya. Air asam tambang berdampak pada lingkungan perairan hingga ratusan kilometer. Bahkan dampaknya masih bisa terasa setelah beberapa dekade tambang tersebut ditutup. Air asam tambang terbentuk saat proses pembukaan tambang. Mineral sulfida yang dilepaskan akan teroksidasi dan bercampur dengan air. Diperburuk lagi dengan larutnya logam-logam berbahaya dari bebatuan sekitar. Air asam ini apabila dibuang disungai dan perairan dangkal alami akan menghasilkan pencemaran dan menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan buruk terhadap kehidupan dan ekosistem air.

(7)

BAB III

REKOMENDASI

Kesimpulan

Penerapan sanksi administrasi menurut pasal 76 UUD no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan BLH berupa teguran tertulis dikarenakan pihak terkait (KPC) sudah berjanji untuk menyelesaikan masalah tersebut secepatnya. Selain itu, pencemaran ini juga bukan karena kesengajaan, melainkan faktor cuaca, sehingga limbah penampungan meluber melebihi kapasitas dan mengalir ke sungai sebelum sempat diolah.

Saran

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Admin, (2014). Persoalan Batubara di Kaltim Peraturan Ada Penegakan Hukum Lemah, (online). Tersedia: http://www.mongabay.co.id/2014/10/23/persoalan-batubara-di-kaltim-peraturan-ada-penegakan-hukum-lemah-bagian-2/ (diakses pada : 23 April 2015. 5.45PM)

Admin, (2015). Ini Dampak Penggunaan Air yang Terpapar Limbah, (online). Tersedia: http://daerah.sindonews.com/read/951917/25/ini-dampak-penggunaan-air-yang-terpapar-limbah-1421472828/1 (diakses pada : 23 April 2015. 5.49PM)

Admin, (2014). Ini Dampak Penggunaan Air yang Terpapar Limbah, (online). Tersedia: http://ekopedia.net/berita/greenpeace-ungkap-pencemaran-tambang-batu-bara/ (diakses pada : 23 April 2015. 02.59PM)

Tiwary, R.K.(2000). Environmental Impact Of Coal Mining On Water Regime And Its Management. India.

Johnson, Barrie. Chemical And Microbiological Characteristics Of Mineral Spoils And Drainage Waters At Abandoned Coal And Metal Mines. 2002, UK

Direktorat Sumber Daya Mineral Dan Pertambangan . Mengatasi Tumpang Tindih antara Lahan Pertambangan dan Kehutanan. ND. Journal

Marganingrum, Dyah. Noviardi, Rhazista. (2010). Pencemaran Air dan Tanah di Kawasan Pertambangan Batubara di PT. Berau Coal, Kalimantan Timur. Riset Geologi dan Pertambangan vol 20 no 1.

Torres, Navaro. Singh, R.N. (2010). Assessment of water due to wolfram mining in Portugal. United Kingdom.

Kamsiah, Siti (2009). Penerapan Sanksi Administrasi Terhadap Kasus Pencemaran Air Oleh PT Kaltim Prima Coal Di Sungai Bandili Kabupaten Kutai Timur Samarinda

Ghaedrahmati, R. Ardejani, F Doulati.(2012). Environmental Impact Assessment Of Coal Washing Plant (Alborz- Sharghi –Iran). Iran

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian hipotesis yang kedua menyatakan “bauran pemasaran yang meliputi , produk, harga, promosi dan tempat/saluran distribusi secara parsial berpengaruh

Fabrikasi modifikasi kopling fleksibel arah vertikal dilakukan mengacu dari hasil analisis yang telah dilakukan dan disimpulkan rancangan tersebut aman untuk

Karena thresholding ini dirancang untuk membedakan antara koefisien wavelet empiris yang masuk dan yang keluar dari rekonstruksi wavelet, sedangkan untuk membuat

Wanita yang mengalami menopause lebih dari 55 tahun memiliki resiko untuk mendapatkan kanker payudara 2,5-5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang

Bi = Frekuensi ideal kegiatan ke-i Penerapan pendekatan problem terbuka (Open-Ended) dengan menggunakan saringan Erastosthenes dalam meningkatkan pemahaman konsep

Berdasarkan hasil penelitian Pembelajaran tari kreasi Lampung menggunakan tahap koreografi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMK Al Hikmah Kalirejo Lampung Tengah

Pengujian pembakaran dengan bahan bakar biomassa (cangkang kelapa) yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan karakteristik distribusi panas serta daya panas

Lembaran pulp bergramatur target 60 g/m dibentuk dari campuran pulp kayu jabon, pulp kayu terentang, pulp limbah kayu sengon, 2 sludge, dan pulp serat daun nenas pada