• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Gereja adalah sebagai berikut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Gereja adalah sebagai berikut"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Gereja

- Pengertian

Van den End (harta dalam bejana) membuat definisi mengenai sejarah gereja adalah sebagai berikut; sejarah gereja ialah kisah tentang perkembangan-perkembangan dab perubahan-perubahan yang dialami oleh gereja, sebagai persekutuan mereka yang dipanggil Kristus, salama di dunia ini

- Guna ilmu sejarah gereja untuk studi theologia

Pertama: studi sejarah gereja dapat memperkaya kita sebagai mausia dan sebagai orang percaya. Melalui sejarah gereja, kita berkenalan dengan orang lain dari zaman dan kebudayaan lain, yang mencoba mengerti alkitab dalam situasi mereka dan mempraktekkan iman mereka dalam keadaan berbeda dari keadaan kita

Kedua: dapat nenperdalam pengetahuan dan pemikiran theologis kita. Sejarah gereja merupakan sumber yang kaya untuk tafsiran, dogmatika, etika dan theologia praktika yang daripadanya dapat kita ambil sesuatu demi memperdalam dan memperluas theologia kita sendiri

Ketiga: studi sejarah gereja menjadikan kita lebih kritis dan waspada terhadap perkembangan baru dalam theologia. Sebab dari sejarah gereja kita tahu mengenai ajaran-ajaran yang mula-mula rupanya membawa pembaharuan gereja yang baik tetapi lama kelamaan hal ini menjadi sesuatu yang membahayakan gereja. Ini menjadi dorongan untuk menguji segala sesuatu yang terjadi fi gereja dalam semua bidang theologia

(2)

Garis Besar Sejarah Gereja

Sebuah fakta yang jelas di sini adalah kita memasuki sebuah lapangan sejarah gereja yang luas, dimana gereja memulai sejarahnya waktu jemaat pertama berkumpul, hamper 2000 tahun yang lalu. Dalam mempelajarinya seakan-akan kita dibanjiri kekayaannya.

Cara yang terbaik untuk mencari jalan dalam sejarah gereja adalah mencari garis-garis besar yang berjalan dalam semua kenyataan.

- Tidak semua peristiwa sama penting, sehingga bergunalah kalau khususnya diberi perhatian kepada peristiwa yang mengakibatkan banyak peristiwa lain serta sangat mempengaruhi perkembangan gereja.

- Tidak semua tokoh merobah perjalanan sejarah gereja, sehingga sebaiknya pertama-tama dipandang mereka yang mempengaruhi ajaran dan sejarah gereja

- Tidak semua angka tahun dihafal, hanya angka tahun-tahun yang merupakan titik balik dalam kehidupan gereja

Periodisasi sejarah gereja

Dalam perkembangannya manusia membagi waktu dalam tahun, bulan, minggu, hari, jam dan seterusnya. Dari pemikiran ini muncullah penanggalan atau kalender tahunan, sebagaimana diketahui manusia berkaitan dengan hal ini mereka memperkembangan tarikh-taikh. Setiap tarikh menetapkan titik tertentu dalam waktunya, pada umumnya salah satu peristiwa yang penting, dan menghubungkan peristiwa-peristiwa lain dengan titik ini.

(3)

kota Roma (ab urbe condita = sejak kota didirikan). Tarikh yang dipakai oleh umat Islam bertolak dari Hijrah Muhammad dari Mekah.

Kebiasaan dalam lingkungan orang Kristen untuk menghitung peristiwa-peristiwa sejak kelahiran Yesus muncul pada tahun 525, ketika ditetapkan kembali pembagian waktu dan tahun terjadinya beberapa kejadian penting “sejak Tuhan kita Yesus Kristus menjadi manusia. Demikianlah lahir tarikh masehi, sehingga sekarang menghitung tahun sesudah lahirnya Kristus (T.M = Tarikh Masehi; Latin, Inggris A.D. = Anno Domini = Tahun Tuhan) atau sebelumnya (s.M = sebelum Masehi; Inggris :BC = Before Christ = sebelum Masehi

Dalam pembagian periode ini harus memiliki dua syarat :

a. Setiap periode harus dibatasi dari periode lain dengan tahun atau peristiwa tertentu

b. Setiap periode harus mempunyai corak tersendiri yang membedakan periode ini dengan periode-periode yang lain. Oleh sebab itu perlu ditentukan peristiwa-peristiwa yang memuliakan perkembangan-perkembangan baru serta mebubah jalan sejarah.

Pembagian waktu dalam periode-periode biasanya mulai dengan pembagian kasar dalam periode-periode panjang 9beberapa abad), kemudian setiap periode ini dibagi dalam bagian-bagian yang lebih pendek (beberapa dasawarsa, puluhan tahun), yang dapat dibagi secara lebih halus lagi

Pembagian itu sebagai berikut :

1. Gereja Purba 30-590

2. Gereja pada abad pertengahan 590-1492/1517

(4)

GEREJA PURBA (30-100 M)

“Aku akan mendirikan jemaatKu, “kata Yesus, “dan alam maut tidak akan menguasainya “ (Mat. 16:18). Ia benar. Yesus memuali gerejaNya dan bagaimanapun gerejaNya itu telah bertahan melalui beberapa dan rangkaian proses di bumi ini, dan masih ada hingga sekarang ini.

Bab pertama dari sejarah gereja ditulis oleh Roh Kudus melalui hamba-Nya Lukas, seorang dokter kafir yang kemungkinan berasal dari Antiokhia di Siria. Buku tersebut dikenal sebagai Kisah Para Rasul.

Tujuh minggu setelah penyaliban Yesus dankebangkitan-Nya, orang-orang Yahudi dari kekaisaran Romawi berkumpul di Yerusalem untuk perayaan Pantekosta. Skelompok pengikut Yesus yang berjumlah 120 orang berkumpul dalam sebuah rumah pribadi ketika Roh Kudus turun atas mereka. keramaian dari orang-orang Yahudi asing terkejut ketika mendengar orang-orang galilea itu berbicara dalam bermacam-macam bahasa (orang-orang galilea biasanya tidak berpendidikan). Sesampainya di rumah ibadah, Petrus menyampaikan khotbah yang berkuasa, dan tiga ribu orang percaya serta dibaptis. Maka Gereja itu dimulai (Kis. 1-2)

Sejak itu jumlah orang percaya, makin bertambah dan injil semakin disebarluaskan. Sebagaimana diketahui bahwa dalam transportasi pada masa itu (pemerintahan kekaisaran Romawi) baik itu darat maupun laut sangat baik dan lancer, sehingga membatu lebih memperlancar Injil untuk di bawa ke mana-mana

Ditambah pula dengan merakyatnya bahasa Yunani di seluruh tanah jajahan kekaisaran romawi, lebih mempermudah dalam penyampaian Injil. Tentu saja pada waktu itu umat Kristen tidak luput dari penganiayaan (Kis 4; 5:17-42; 7:57-8:3). Tetapi semua penganiayaan ini tidaj menyebabkan mereka mundur, takut, goncang, malah sebaliknya merekalebih bersemangat dalam penyampaian berita kesukaan itu.

(5)

Dengan bertobatnya Saulus yang kemudian, ditambah kerjasamanya dengan Barnabas yang juga bernama Yusuf, orang yang berasal dari siprus (Kis 4:36), injil lebih disebarluaskan baik ke timur maupun ke barat. Rasul Paulus yang dikenal sebagai rasul orang kafir bersama barnabas diutus melayanai jemaat di antiokhia, Siria yang anggota jemaat terdiri dari orang krsten Yahudi dan non Yahudi. Dari jemaat ini kemudian menjadi pusat kedua penginjilan yang mempunyai tugas mengadakan penginjilan kepada orang-orang non Yahudi.

PENGINJILAN PAULUS YANG PERTAMA KALI

Setelah melayani kurang lebih satu tahun di Antiokia, Siria (43-44 M), lalu di utus (Kis 13:2-3). Dengan demikian, mulailah perjalanan pertama penginjilan Paulus. Dalam perjalnan ini mereka memulainya dari kota kelahiran barnabas, yaitu: Siprus, kemudian dilanjutkan ke beberapa tempat, diantaranya :Antikhia di Pisidia, Ikonium, Listra dan Derbe. Meskipun tugas mereka menginjili orang-orang non Yahudi, tetapi bukan berarti orang-orang yahudi diabaikan. Sebab itu setiap ada kesempatan mereka juga menginjili orang-orang yahudi yang ada dis etiap kota.

Orang Yahudi yang menolak menjadi musuh yang menentang, mempersulit dan membawa penderitaan bagi mereka

MUNCULNYA AJARAN SESAT

Usia jemaat yang relative muda ini, digoncangkan oleh ajaran yang menyesatkan dan cukup membahayakan keberadaan jemaat. Ajaran ini berkaitan dengan doktrin keselamatan (soteriologi). Sumber permasalahan ini muncul pada waktu orangYahudi yang sudah masuk Kristen, tetapi kerapkali membawa kepercayaan yang lama ke dalam kekristenan.

(6)

Para pemimpin pada waktu itu sangat tanggap dan cepat diatasi dengan mengadakan siding pertama dalam sejarah gereja, dan hasil yang diputuskan dalam siding itu adalah keselamatan di dalam Kristus hanya oleh karena anugrah dan iman (Kis.15)

PENGINJILAN PAULUS YANG KEDUA KALINYA

Usainya pertemuan di Yerusalem, Paulus melanjutkan perjalanan penginjilannya yang kedua kalinya. Tatkala hendak memulai misi ini, terjadi perselisihan antara Paulus an Barnabas. Pokok permasalahannya karena keikut-sertaan Yohanes yang juga bernama Markus. Setelah berbincang dan tidak mengalami titik temu, maka mereka berpisah dan paulus mengajak Silas, sedangkan barnabas mengajak Markus (kis 15:35-41)

Perjalanan Paulus kedua kali ini, di samping mengunjungi tempat-tempat yang penuh dikunjungi dan juga beberapa kota di benua Eropa, dinatarnya:Filipi, Tesalonika, Berea, Atena dan orintus. Di Korintus, ia tinggal selama 2 tahun

PENGINJILAN PAULUS YANG KETIGA KALINYA

Setelah tinggal beberapa hari di Antiokhia, Siri, Apulus melanjutkan perjalanan penginjilan yang ketigakalinya (Kiis 18:23-21:41). Perjalanan kali ini Paulus sempat berkunjung ke galitia, Frigia dan Efesus. Setelah itu ia melanjutkan perjalanannya ke makedomia, Korintus (ia 3 bulan di sana)

Seusai perjalanan ini, Paulus merasa pekerjaannya di bagian timur sudah selesai dan bermaksud melanjutkan perjalanan ke Roma dan terus ke barat, ke Spanyol (Rm.15:22-28) (kitan Roma, ditulis oleh Paulus ketika ia berada 3 bulan di Korintus). Tetapi sebelum berangkat ke Roma, Roh Kudus menghendaki dan memimpin Paulus untuk kembali ke Yerusalem (Kis 20:22). Dengan demikian ia mengakhiri penginjilan yang ketiga

(7)

Tidak berapa lama di Yerusalem, ia ditangkap dan sempat dipenjara selama 2 tahun di Kaisaria dan kemudian dibawa ke Roma dan sempat mendekam dipenjara selama 2 tahun. Selama dipenjara ini, Ia sempat menulis surat kiriman kepada jemaat di efesus, Kolose, Filemon dan Filipi

Akhir dari cerita di Kisah Para rasul tidak disebutkan nasib rasul Paulus yang berada di dalam penjara. Tetapi dari beberapa bukti dapat diketahui bahwa Paulus setelah menjalani tahanan selama 2 tahun, lalu dilepaskan

Pada tanggal 18 Juli tahun 64, terjadi kebakaran besar di beberapa kota di roma. Api yang terus menyala selama 6 hari baru bisa dipadamkan, memusnahkan 10 dari 14 kota di Roma, sebenarnya tuduhan kebakaran ini dialamatkan kepada nero, tetapi raja yang kejam ini dengan cerdiknya mengalihkan tanggung-jawabnya ke alamat orang Kristen

Mulai saat itu, orang Kristen mengalami penganiayaan yang luar biasa. Sejum;ah orang Kristen ditangkap dan selanjutnya diikuti oleh penganiayaan yang mengerikan. Banyak orang Kristen disalibkan. Beberapa orang dijahit dalam kulit-kulit binatang buas; kemudian anjing-anjing besar dibiarkan dilepas untuk menyerang nereka dan mereka dikoyak=koyak menjadi potongan daging. Para wanita diikat pada sapi-sapi gila dan diseret-seret sampai mati. Setelah malam tiba orang Kristen dibakar di kayu sula di dalam taman milik Nero (dijadikan obor penerang). Orang-orang yang membenci orang Kristen bebas datang ke taman itu dan Nero duduk di kreta perangnya emnikmati pemandangan yang mengerikan itu

Pada masa penganiayaan yang dilakukan oleh Nero, menurut tradisi Rasul Petrus dan Paulus menderita mati sebagai martyr di Roma.

(8)

Petrus terkejut dan berlutut, bertanya kepada Yesus: “Quo vadis, Domine?” Yang arti harafiahnya: “Hendak kemanakah Engkau pergi, Tuhan?”

Yesus menjawab Petrus: “Eo Romam crucifigi iterum,” Aku pergi ke Roma untuk disalibkan keduakalinya.”

Seketika itu Petrus sadar bahwa dia telah lari dari tanggung jawabnya. Petrus mengerti bahwa dia harus berkorban dan wafat bagi Yesus. Dia menangis penuh penyesalan, meminta ampun, kemudian bangkit dan berputar masuk kembali ke kota Roma untuk memimpin umat yang tadi ditinggalkannya.

Petrus kemudian berhasil ditangkap oleh pasukan tentara Roma. Dia dihukum mati dengan disalibkan seperti Yesus. Tetapi atas permintaannya sendiri penyaliban terhadapnya dilakukan dengan cara terbalik. Kepalanya di bawah. Karena dia menganggap tidak dilayak dihukum persis seperti Yesus.

Petrus dimakamkan di sebuah lokasi di Vaticanos Mons (Bukti Vatikan), yang waktu itu berada di luar tembok kota Roma.

Pada tahun 326 Masehi oleh Kaisar Kristen pertama, Konstantinus I memerintahkan pembangunan makamnya, dan di atasnya dibangun sebuah basilika, dengan nama Basilika Santo Petrus (San Pietro in Vaticano).

Dalam perkembangannya kemudian Basilika Santo Petrus merupakan bagian dari Negara Vatikan, di lokasi tersebut pula dijadikan kompleks pemakaman para paus dari Rasul Petrus yang dianggap sebagai Paus pertama sampai dengan sekarang.

Sedangkan Rasul Paulus juga mengalami nasib yang sama. Sebelum Petrus, dia terlebih dahulu ditangkap dan dihukum mati tentara Roma dengan cara dipenggal kepalanya di Tre Fontane Abbey, tidak jauh dari lokasi Bukit Vatikan.

PARA MURID YANG MATI SYAHID BAGI KRISTUS

(9)

patras (Yunani). Filipus mengabarkan injil di Frigia (asia Kecil) dan juga mati syahid di sana. Bartolomeus (Natanael) mengabarkan Injil ke Etiopia, India, Persia dan Armenia. Dan di Armenia ini, ia mati syahid bagi Tuhan dengan dikuliti dan dipancung. Tomas menurut cerita mengabarakn Injil dari laut kaspia sampai ke teluk Persia dan akhirnya di India dan mati syahid di madras. Konon Yakobus anak alfeus mengabarkan Injil di mesir dan menurut cerita Markus yang disebut yohanes mendirikan gereja di kota Alexandria

Orang-orang Yahudi dan Roma tidak bisa saling bertoleransi dan pada tahun 66 M, meledaklah pemberontakan bangsa yahudi. Orang-orang roma memukul balik dengan mengepung Yerusalem. Akhirnya, pada tahun 70, Yerusalem berhasil dikepung, tentara Roma merubuhkan tembok-tembok Kota Suci itu dan menghancurkan bait sucinya. Hampir semua penduduk kota dibunuh dan tercerai berai. Kebanyakan orang Kristen telah melarikan diri (sesuatu yang dipandang sebagai penghianatan oleh orang-orang Yahudi) dan terjadilah perpecahan antara Kekristenan dan Yudaisme.

Bahan-bahan informasi sejarah Gereja setelah tahun 70-100 sanagt minim sekali. Meskipun banyak hambatan yang dihadapi gereja. Tetapi pada umumnya pekerjaan-pekerjaan Injil diberbagai bidang sangatlah maju.

ZAMAN SESUDAH PARA RASUL (100-313 M)

- Bentuk Pemerintahan Gereja

Pada masa ini gereja bukan saja memandang kepada dirinya sendiri, tetapi mereka merasa terhisap kepada suatu persekutuan yang luas dan am (katolik). Gereja menganggap dirinya sebagai tujuan ciptaan Allah, alat Tuhan untuk menyelamatkan duia, Israel yang rohani dan benar

(10)

muncul masalah keributan karena para janda Yahudi yang berbahasa Yunani merasa pembagian kesejahteraan diabaikan. Dalam Kis. 6, dipilihlah tujuh orag untuk membantu para rasul dibidang kesejahteraan umat. Mulai sejak itu gereja mulailah dengan system pemerintahan atau organisasi gerejawi

Bentuk organisasi atau tata gereja diperkembang gereja berdasarkan organisasi yan terdapat di rumah-rumah ibadah Yahudi ataupun di masyarakat. Rumahh-rumah ibadah Yahudi dipimpin oleh majelis orang-orang tua, dalam bahasa Yunani presbyteros (bhs. Ind : tua-tua atau penatua). Perhimpunan-perhimpunan di masyarakat Helenis dipimpin oleh pengawas atau penilik, dalam bahasa Yunani episkopos (bhs. Ind : uskup), yang dibantu oleh beberapa orang pembantu atau pelayan, dalam bahasa Yunani diakonos (bhs. Ind :diaken). Tata gereja yang menjadi hasil perkembangan ini yang diterima di seluruh gereja, adalah atatgereja episcopal. Dibedakan menjadi tiga jabatan, yakni Uskup (episkopos), presbyteros dan diakonos, yang merupakan suatu hierarki (susunan tingkatan pangkat).

Uskup dianggap lebih tinggi dari presbyteros, dua-duanya lebih tinggidari diakonos. Setiap jemaat atau gereja di satu tempat di pimpin oleh satu episkopos, ang dipilih dari antara para presbyteros, Kuyper dalam bukunya an berjudul The Church in History mengatakan bahwa gelar uskup telah diberikan kepada presbyter yang pada waktu itu menjadi pimpinan dewan presbyter. Karen aitu, para presbyter lain secara berangsur-angsur menjadi lebih rendah dari presbyter yang adalah penilik mereka, dan uskup mulai memimpin gereja sendirian

(11)

Diantara jemaat-jemaat yang penting tadi, Romalah diutamakan. Sebab Petrus dan Paulus yang paling dihormati di dalam gereja, telah bekerja dan mati syahid di situ. Oleh sebab itu penggantinya, yaitu uskup-uskup Roma, dimana mereka merassa dirinya lebih mulai dan berkuasa daripada uskup-uskup yang lain

Tugas episkopos adalah mengatur kehidupan jemaat, memimpin ibadah dan melayani sakramen-sakramen

Dibawah puskup bekerja para presbyteros, yang turut mmimpin jemaat dan melayani sakramen. Dikemudian hari, waktu jemaat-jemaat lebih besar, kepada para presbyteros dipercayakan pimpinan bagian-bagian jemaat yang lebih kecil

Uskup dan imam dibantu oleh para diakennya. Dalam ibadah mereka membatu lebih banyak dalam hal pemberian diakonia, pelayanan kepada orang sakit dan miskin.

- Kebaktian

Oleh karena Tuhan Yesus bangkit pada hari pertama dari suatu minggu, maka jemaat Kristen juga berkumpul pada hari Minggu 9dari kata Dominggo, artinya Tuhan, bhs. Portugis). Menurut kebiasaan pada zaman itu selalu diadakan perjamuan bersama dalam perkumpulan itu (Kis. 2:46). Mereka berdoa, menyanyi dan mendengarkan pembacaan dan penjelasan Alkitab. Mula-mula bahan belum ada tatacara kebatian yang tetap, sehingga timbul kekacauan (1 Kor.14). lambat laun kebaktian dilangsungkan dengan memakai tatacata atau liturgia yang lengkap.

(12)

kudus ini dihubungkan dengan makan bersama-sama. Hidangan belas kasihan ini, dimana saudara-saudara yang miskin turut menikmati sajian anggota-anggota yang berada, dipisahkan dari Perjamuan atau eucharistia yang suci dan teratur itu. sejak abad ke III maka makan beramai-raai itu dihentikan.

- Ajaran dan Kebajikan

Pada permulaan abad ke II pokok utama Injil sudah kurang dimengerti oleh orang. Jemaat Kristen tentulah masih tetap percaya bahwa Allah saja yang dapat member keselamatan, tetapi yang dipentingkan sebenarnya bukanlah lagi kebenaran yang dianugrahkan oleh Tuhan, melainkan usaha dan perbuatan manusia untuk mencapai kebenarannya sendiri

Sesudah manusia menerima rahmat Tuhan dan baptisannya, yang olehnya segala dosanya dihapuskan, maka wajiblah manusia berdaya upaya untuk hidup berkebajikan sesuai dengan Firman Yesus.

Segenap hidup Kristen menjadi suatu perjuangan akan menggenapi segala tuntutan agama yang diajarkan oleh Yesus, supaya amal dan kebajikan itu kelak akan diganjar oleh Yesus. Dengan demikian jemaat diajar berbuat baik kepada sesame manusia, menahan diri dari beberapa macam makanan dan air anggur (hari rabu dan jumat menjadi hari puasa), member sedekah dan berdoa, pertarakan badani dirasakan lebih disukai Tuhan, hidup lajang disangka lebih suci dan indah daripada hidup nikah; pandangan yang salah dipengauhi oleh dualism kafir pada waktu itu, yang mengajarkan segala hal ikhwal mengenai tubuh bersifat cemar dan najis. Kecenderungan untuk menggunakan kebajikan dan amal itu dinamai moralisme atau sifat moralistis.

BAPA-BAPA RASULI

(13)

Roma, Ignatius dari Antiokhia, Polykarpus dari smirna; dan Barnabas, mungkin dari Alexandria.

Di era ini Theologia dikembangkan sebab gereja dipaksakan oleh tantang dari luar dan dari dalam untuk mempertanggung jawabkan imannya. Yang mempertanggung jawabkan iman dan menjadi teolog-teolog pertama belumlah orang yang khusus dilatih untuk itu, tetapi orang-orang yang terkemuka dijemaat karena kedudukan (uskup-uskup) atau karena pendidikan (umpamanya ahli-ahli filsafat yang masuk menjadi Kristen)

Tantangan dari luar datang dari filsafat Yunani, yang menganggap agama Krsiten adalah kebodohan, dan dari agama-agama lain. Untuk membela diri terhadap kritik-kritik dari kebudayaan Helenisme ini, gereja mulai membuktikan bahwa agama Kristen bukanlah kebodohan, melainkan filsafat yang lebih agung danjalan yang benar ke keselamatan yang sejati

Gereja juga dipaksa untuk membela ajaran yang ortodoks (benar) terhadap ajaran-ajaran yang sesat atau bidat-bidat dalam gereja. Ajaran sesat yang paling mengancam gereja adalah Gnostik.

Gnostic

Gnostic berasal dari kata Yunani Gnosis, pengetahuan yang rohani dan rahasia mengenai kelepasan, yang adalah kelepasan dari materi atau zat, sebab materi dianggap adalah sumber segala dosa.

Semangat ini memasuki gereja yang muda itu. hikayat-hikayat yang terang isinya dan ajaran-ajaran Gereja yang mudah dimengerti itu kurang digemari. Mereka mencari hikmat yang lebih dalam, lebih indah dan penuh rahasia. Oelh karena itu mereka mulai menafsirkan Injil secara alegoris.

(14)

Ajarannya bisa diringkas sebagai berikut :

a. Allah yang tertinggi yang keberadaannya adalah Roh, tidak ada hubungannya dengan dunia ini

b. Dunia diciptakan oleh suatu ilah rendah (namanya demiugos, artinya pencipta dunia) yang dikenal dari perjanjian lama

c. Manusia mengandung sebagainkecil dari Roh Allah dengan tubunhnya yang maya (ajaran dosetisme) untuk membebaskan bagian ilahi yang kecil itu d. Oleh pengajaran dan teladan Kristus, roh manusia diajak untuk melepaskan

dirinya dari zat benda dan supaya kembali kepada Allah yang tinggi itu

Puncak pengaruh Gnostik terdapat kira-kira tahun 150, pusatnya di kota Alexandria. Sungguh besar godaan aliran mistik yang patheistis ini kepada gereja, akan tetapi gereja mengambil sikapnya bahwa Allah pencipta dunia tidak lain daripada Allah-bapa Yesus Kristus. Hal ini berarti dunia tidak dijadikan oleh Demiurgos, dan segala dosa dan kejahatan adalah kesalahan manusia sendiri, yang bakit melawan Tuhannya dan merusakkan ciptaaanNya yang baik itu

Marcion

Marcion ialah seorang yang kaya di Bandar Sinope di pesisir laut Hitam, dan ada perusahaan perkapalannya di daerah itu. tetapi ia meninggalkan kota itu untuk menyebarkan kemana-mana di dalam Gereja pandangan-pandangannya yang baru tentang Injil. Akan tetapi Gereja menolaknya pada tahun 144, ia dikucilkan oleh jemaat Roma

(15)

Menurut Marcion, dunia diciptakan oleh Allah yang menyatakan dirinya di dalam perjanjian lama. Allah itu tidak jahat, tetapi rendah derajatnya. Ia mau berbuat baik, tetapi tidak sanggup melangsungkannya. Maksudnya ialah untuk memerintah dengan adil, tetapi justru Karena itu ia menjadi keras dan bengis, karena taurat yang diberikan kepada manusia itu terlalu berat, sehingga mustahillah manusia dapat melakukannya

Makhluk kurang sempurnya, demikian pula khaliknya kurang sempurnya. Tetapi walaupun demikian, Allah perjanjian lama ini menuntut kegenapan tauratnya seratus persen, sambil mengenakan hukuman berat atas tiap-tiap pelanggaran

KemudianYesus datang. Didalam khotbahNya di bukit, Yesus memberitakan suatu keadilan yang lebih indah, yang tidak berpokok pada pembalasan, melainkan pada kemurahan dan keampunan. Oleh Karen itu menjadi nyata bahwa tentulah Yesus tidak diutus oleh Allah perjanjian lama, tetapi oleh Allah yang lain, yang asing bagi dunia ini dan belum dikenal. Allah itu adalah Allah yang benar, yang mahatinggi. Meskipun Allah yng kedua ini tidak ada hubungannya dan bertanggung jawab atas nasib manusia, namun ia menaruh belas kasihan, sehingga Ia mengutus anakNya untuk membebaskan manusia dari tindakan khaliknya. Demikianlah Yesus turun ke bumi pada tahun 28 dengan memakai tubuh maya (dosetisme), Allah khlik merasa dirinya terancam, sebab itu ia beriktiar pembunuhan Yesus di kayu salib.

Tetapi dengan demikian, ia melanggar tauratnya sendiri, karena Yesus baik sama sekali. Sekarang ia dihukum menurut aturan pembalasannya sendiri. Ia harus menyerahkan kepada Allah-Pembebas tiap-tiap orang yang percaya akan yesus. Segala orang itu dibenarkan oleh karena imannya dan mewarisi keselamatan yang kekal.

(16)

Apabila kita lihat di sini ajarannya memberikan sumbangsih kepada gereja adalah pembenaran oleh iman, tetapi ia kurang mengerti tentang teologia Paulus, karena bagi Paulus, Allah perjanjian Lama yang member taurat adalah sama saja dengan Allah perjanjian Baru,, yang mangaruniakan rahmatNya, di dalam Yesus Kristus. Siapa yang memisahkannya, ia merusakkan injil.

Sesuatu yang dapat dipelajari dari marcion ini adalah, mengenai kanon Marcion.

Ia menolak Perjanjian Lama dan sama dengan Gnostik, ia membuang surat-surat Yesus atas kitab-kitab yang sah dan kitab-kitab yangtidak sah, dengan memakai kanonnya (ukurannya) sendiri. Dari kitan Injil hanyalah Injil Lukas saja yang dipilihnya, sebab kurang berbau Yahudi. Tetapi riwayat Yesus dicoretnya, sebab dosetisismeya. Dari surat-surat rasuli, hanya surat-surat Paulus saja yang dipakainya (kecuali Timotius dan Titus), sudah barang tentu surat kepada orang Ibrani juga ditolaknya

Untuk menentang ancaman gerekan ini, gereja mengemukakan tiga hal yang dapat menjamin ortodoksi, yaitu ajaran yang benar : Kanon Alkitab, Pengakuan iman dan pewarisan jabatan uskup

Kanon, berarti ukuran atau patokan sehingga kanon Alkitab adalah daftar buku-buku ang mengandung kebenaran Kristen dan dapat menjadi sumber iman yang benarkanaon Alkitab dapat dipergunakan untuk membedakan buku-buku perjajian lama dan buku-buku yang berasal dar murid-murid Yesus, perjanjian baru, dari buku-buku yang ditulis oleh guru-guru gnostic yang seringkali memakai nama murid Yesus sebagai nama samara

(17)

khalik langit dan bumi diakui, umpamanya, bahwa materi adalah ciptaan Allah, bukan sumber dosa saja seperti yang diajarkan oleh kaum gnostic

Pewarisan jabatan uskup, dalam bahasa latin succesia apostolica (penggantian rasuli) adalah pandangan bahwa jabatan uskup didirikan oleh para rasul dan diturunkan melalui sejarah, sehingga uskup-uskup adalah pengganti-peganti para rasul. Demikianlah dianggap terjamin bahan ajaran yang diajarkan oleh uskup adalah ajaran yang benar. Ajaran rasul inilah yang harus dipercayai, bukan ajaran guru-guru gnostik

PUNCAK DAN BERAKHIRNYA PENGHAMBATAN (313 – 590)

Penghambatan yang terhebat dalam sejarah gereja dilakukan oleh kaisar Diocletianus dan penggantinya Galerius dari tahun 303 sampai 311. Untuk mencapai persatuan agama dan politik, maka kaisar-kaisar ini mengambil tindakan-tindakan keras. Perwira-perwiran dan pegawai Kristen dipecat, semua penduduk Kristen kehilangan haknya, budak-budak Kristen tidak diberi kemungkinan lagi untuk mendapat kemerdekaanya kembali, banyak gedung gereja dirusakkan, milik dan harta jemaat disita, buku-buku gereja dan Alkitab banyak dibakar, tak terhitung abanyaknya orang Kristen yang ditangkap, disiksa dan dibunuh. Namun gereja tidak binasa juga.

Mengenai pengajaran dan kebaktian, gereja memang banyak dipengaruhi oleh dunia, tetapi untuk membawa korban kepada dewa-dewa Negara, ia sama sekali tidak mau. Akhirnya sewaktu ajalnya Galerius member perintah untuk menghentikan penghambatan yang tidak berhasil itu

CONSTANTINUS AGUNG

(18)

diantara semua dewa). Pada malam sebelum pertempuran, Konstantinus melihat sebuah salib berada diatas matahari ketika matahari terbenah dari barat. Ditengah-tengah cahaya salib itu terdapat kata-kata hic signo vinces (dengan tanda ini taklukanlah) pada hari berikutnya 28 oktober 312, pasukan Konstantinus mengalami kemenangan besar (dijembatan Milvian)

Konstantinus merasa bahwa dia telah memenangkan pertempuran itu karena dia telah menerima pertolongan dari yang disembah oleh orang-orang Kristen dan diapun menjadi seorang Kristen

Di kota Milan, kontantinus pada tahun 313, mengeluarkan suatu dekrit mengenai agama. Dekrit ini tidak menetapkan kekristenan sebgai satu-satunya agama resmi di kekaisaran, dekrit itu jaminan toleransi terhadap agama Kristen sebagaimana ketetapan dari Gelerius yang telah dibuat pada tahun 311. Dekrit Milan menghentikan berbagai penganiayaan dan mengumumkan kebebasan hati nurani yang mutlak . dekrit ini menempatkan kekristenan di atas dasar kesetaraan, berdasarkan hukum itu, kekristenan hidup berdampingan dengan agama-agama lain di kekaisaran itu

Ada banyak sejarah yang mengubah sejarah gereja dengan mendadak, saat pertama yang menetukan bagi gereja mula-mula adalah pengusiran orang-orang Kristen dari Yerusalem saat terjadi perajaman terhadap stefanus. Penyebaran kekristenan melalui kegiatan penginjilan oleh Paulus dan orang-orang Kristen lain mungkin disebut saat menentukan yang kedua. Tahun 313 menandai saat ketiga yang peling menentukan di dalam sejarah gereja.

(19)

a. Pada masa penganiayaan, pimpinan aplagi umat biasa tidak mempunyai kesempatan secara mendalam menghayati dasar Kristen dan mempublikasikan secara mantap agar kesalah-pahaman terhadap agama Kristen dapat dijernihkan.

b. Setelah penganiayaan berhenti, agama Kristen semakin berkembang dengan subur, maka mulailah bermunculan ajaran yang menyesatkan, sehingga gereja perlu mempunyai kemantapan di bidang doctrinal. Dengan kemantapan dibidang pengajaran, disamping untuk menghadapi ajaran sesat yang berusaha merongrong dan merusak dasar pengajaran gereja dan juga membantu mengatasi kebingunangan dan kesimpang-siuran dianatara anggota awam c. Dari pihak kekaisaran yang menganggap kekristenan sebagai sarana

pemersatu antar jajahan romawi, sehingga kesatuan dan persatuan di dalam tubuh gereja menjadi prioritas utama. Begitu terjadi gejolak yang membahayajan kesatuan dan persatuan tubuh gereja, maka pihak kekaisaran langsung menangani secara serius dengan mengadakan siding atau konsili dan tanpa segan-segan menindak unsur-unsur atau ajaran-ajaran yang membahayakan kesatuan itu

KONSILI

Menurut F.D Wellem, Konsili adalah persidangan resmi para uskup dan wakil-wakil beberapa gereja yag diundang dengan tujuan merumuskan suatu ajaran atau disiplin gereja.

Pertemuan-pertemuan yang diadakan pada masa kaisar Konstantinus dan kaisar berikutnya, pada umumnya bersifat internasional, karena yang hadir adalah wakil-wakil gereja dari berbagai Negara. Pertemuan atau konsili yang diselenggarakan sebagai berikut:

(20)

Latar belakang diselenggarakan konsili ini adalah terjadinya pertentangan antara dua penatua gereja yang bernama Arius dan Anthasius. Materi petentangan adalah masalah sifat keilahian Yesus Kristus

Dua figure yang sedang bertentangan itu sangat kontras, Karena Arius yang ditentang berusia lanjut, berpengalaman, saleh, kesaksian hidupnya sangat baik dan fasih lidah; sedangkan yang menentang, Anthanasius berusia muda.

Arius yang kuatir kekristenan yang menganut paham monteisme disalah-pahami diantara agama kafir yang menganut paham Politeisme, jika memgakui Yesus sama denga Allah. Sebab itu, ia mengajarkan bahwa Yesus adalah ciptaan Allah yang utama dan tertinggi. Kristus secara subsatnsi tidak sama dengan Allah dan tidak kekal

Anthanasius melihat bahayanya pandangan ini dan memberi bantahan dengan menyatakan bahwa Yesus Kristus sehakekat dengan Allah dan Ia adalah Allah

Nilai keselamatan di dalam Kristus terletak pada keoknumanNya. Kondisi manusia yang tidak berdaya untuk menyelamatkan diri, hanya bisa ditolong oleh Allah. Jika Kristus bukan Allah, Ia tidak bisa menjadi Juruselamat manusia. Pendirian ini yang menyebabkan Anthanasius bersikukuh pada sifat keilahian Yesus Kristus.

Pandangan Arius yang kontraversial ini, mengundang perdebatan dan pertikaian yang berkepanjangan. Kaisar konstantinus melihat pertikaian berkepanjangan akan membawa dampak pada stabilitas keamanan Negara, sebab itu dengan cepat ia memprakasrasi

Konsili ini haya dihadiri lebih dari 300 orang uskup dan uskup yang hadir pada umumnya pernah mengalami penganiayaan

(21)

Hasil onsili menyatakan ajaran Arius sebagai bidat dan harus ditolak dan sekaligus menyatakan bahwa Kristus sehakikat dengan Allah (Homoousios). Keputusan ini kemudian dituangkan dalam bentuk pengakuan yang kemudian kita kenal dengan sebutan :pengakuan iman Nicea”. Pengakuan ini sebelum dibakukan mengelami beberapa perubahan dan setelah memakan waktu kurang lebih 70 tahun, barulah diakui secara bulat oleh Gereja

KONSILI KONSTANTINOPEL (381 M)

Hasil konsili Nicea tidak menyelesaikan masalah, karena Arius dan para pendukungnya mengadakan perlawan dengan menolak membubuhi tanda tangan hasil keputusan tersebut. Disamping itu, kritikan bermunculan dengan menyatakan bahasa yang dipakai dalam pengakuan Nicea tidak dapat mengungkapkan keyakinan secara implisit dasar keyakinan Kristen

Dan kelompok-kelompok yang beroposisi mendapat dukungan dari penguasa, sehingga Athanasius harus bekerja ekstra keras untuk mempertahankan kebenaran tentang sifat ilahi Kristus sesuai dengan keputusan konsili

Setelah meninggalnya Anthanasius pada tahun 373 M, tugas untuk mempertahnkan dan mengamankan keputusan siding diemban oleh tiga orang yang lebih dikenal tiga serangkai dari Kapadokia. Ketiga orang tersebut adalah Basil dari Kaisaria, Gregorius dari Nazianzus dan Gregorius dari Nissa.

Pengaruh mereka panjang membuat gebrakan besar pada tahun 381 di konsili Kontantinopel, yang meneguhkan keilahian Sang Anak dan menyatakan keilahian Roh Kudus. Dan baik Sang Anak maupun Roh Kudus keduanya tidak ada yang lebih rendah dari Bapa; ketiganya setara dan secara kekal berbagi esensi yang sama

KONSILI EFESUS (431 M)

(22)

Nestorius yang diangkat menjadi uskup konstantinopel pada tahun 431 M, mau memisahkan kedua sifat keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus. Ia mengemukakan bahwa jika Kristus sungguh-sungguh Allah, maka itu suatu keduaan dan bukan keesaan

Pandangn ini ditentang dengan keras oleh Kirillus, uskup Aleksandria dan Kelestinus, uskup Roma dengan menyebutkan bahwa pandangan Nestorius yang membagi-bagikan kedua sifat Yesus merusak keokuman Yesus Kristus

Pelagius adalah rahib Britania yang menolak doktrin manusia jatuh akibat kejatuhan Adam dalam dosa. Sebab itu, Ia tidak mengakui “dosa asal” dan “kerusakan total”. Manusia. Ia berpendapat bahwa manusia sejak lahir adalah baik, anak-anak tidak berdosa. Penyebab kejatuhan mereka karena pengaruh orang-orang jahat yang berada di sekitarnya. Pandangan ini ditentang dengan keras oleh uskup Hippo yang bernama Agustinus

Untuk mengatasi pertikaian ini, maka diselenggarakan konsili dengan mengambil tempat Efesus yang kemudian memutuskan bahwa jaran Nestorius dan Plagius sebagai bidat

KONSILI KALSEDON (451 M)

Konsili yang sudah diadakan, masih tetap tidak bisa mengungkapkan secara tuntas keoknuman Yesus Kristus. Karena Alkitab dengan jelas menyebutkan, Yesus bukan saja mempunyai sifat keilahian yang sempurna, tetapi juga kemanusiaan yang senpurna

Dalam rangka menyelamatkan manusia, maka Yesus harus menjadi manusia. Sebab itu, kemanusiaan Yesus tidak aklah penting dengan sifat keilahianNya

(23)

Pada akhir perdebatan diputuskan dalamkonsili keempat yang diselnggarakan pada akhir tahun 451 M yang mengambil tempat di kalsedon. Hasil keputusan dari konsili ini adalah tentang pengakuan keilahian Yesus. Dalam konsili ini diputuskan pengakuan bahwa Yesus beroknum satu, tetapi memiliki dua sifat, yaitu: sifat keilahian yang sempurna dan sifat kemanusiaan yang sempurna. Hubungan antara kedua sifat ini adalah: tidak bercampur, tidak terpisah dan tidak tertukar.

Pengakuan iman Nicea dan Kalsedon itu menjadi dasar penting bagi keyakinan iman Kristen

KONSILI KONSTANTINOPEL II (553 M)

Konsili ini diselenggarakan pada tahun 553 M, menghasilkan keputusan menolak ajaran tiga teolog dari Antiokhia, yaitu :Theodorus dari Mopsuestia, Theodoret dari Siprus, dan Ibas dari Edessa karena dianggap pekat dengan ajaran bidat Nestorius

KONSILI KONSTANTINOPEL III (680-681 M)

Pertemuan ini menghasilkan keputusan mengenai ajaran Manotesisme yang berpandangan Kristus hanya mempunyai satu kehendak, yaitu kehendak keilahianNya saja dan tidak mempunyai kehendak kemanusianNya sebagai ajaran yang salah

KONSILI NICEA II (787 M)

Dalam konsili ini dibicarakan tentang pandangan Ikonoklasme yang menentang keberadaan gambar dan patung yang diangap berlawanan dengan kebenaran yang terdapat dalam keluaran 20:4 dan 5:8

(24)

Setelah itu konsili terus berkelanjutan, tetapi yang diakui gereja-gereja secara umum hanyalah sampai Konsili Nicea II saja.

MONASTISISME

Monastisisme bertumbuh dan berkembang pada masa Kekaisaran Kristen pada tahun 313- 590. Masa ini dimulai dengan tampilnya Kaisar Konstantinus sebagai kaisar Roma. Kemudian pada abad V kekaisaran Roma dibagi menjadi 2 wilayah utama, yaitu Timur yang berpusat di Bizantium dan berbahasa Yunani dan Barat yang berpusat di Roma dan berbahasa Latin.

Serangan-serangan kaum barbar berakibat paling buruk pada kekristenan di Barat, Tetapi kekristenan di wilayah Timur tidak terpengaruh. Kehidupan Kristen dalam bentuk baru yaitu hidup di padang gurun mempunyai arti yang besar bagi sejarah Gereja. Dorongan asketis yang dialami oleh beberapa orang, mendorong mereka untuk menjauhkan diri dari dunia dan hidup di padang gurun. Mereka ingin melepaskan diri dari ketergantungan pada keduniawian, lembaga gereja, dan kebangsawanan, dan hidup bermsayarakat. Dorongan hidup asketis ini muncul bukan karena kebencian terhadap kehidupan dan kebudayaan, maupun karena kemunduran iman umat Kristen. Tetapi semata-mata untuk hidup lebih baik dan rohani yang muncul dari idealisme asketis. Mereka hidup menyendiri (monakhoi) dan menjalankan tapa berat, bermeditasi dan askese.

(25)

Perkembangan selanjutnya adalah munculnya senobit (hidup bersama atau berkomunias), yang diprakarsai oleh Pachomius. Sekitar tahun 320 ia mendirikan biara di Tabennesi berupa rumah dengan bilik-bilik kecil untuk puluhan pertapa. Dia menetapkan sejumlah peraturan yang menentukan dengan jelas doa, latihan rohani, pakaian, pekerjaan tangan, dan disiplin. Juga mengangkat seorang pemimpin yang disebut abbas. Terjadilah perkembangan para pertapa ini dari hidup yang tidak teratur kepada hidup yang teratur dan kemudian dapat melayani Gereja dan sosial.

a. Bagian Timur

Di bagian Timur, lembaga monastik berkembang pesat. Pachomius harus mendirikan biara-biara untuk menampung murid-murid yang melimpah. Sampai pada wafatnya (346), ia mengepalai 9 biara dan beribu murid. Selain biara pria, didirikan juga biara wanita. Biara monastik tersebar di Mesir, Palestina dan Siria. Di Asia Kecil terkenal Basilius Agung. Ia menekankan hidup doa terus menerus. Selain itu ia menekankan juga pentingnya hidup bersaudara sebagai salah satu unsur untuk mendidik. Cinta kasih harus dikobarkan terhadap sesama dan wajib memperdalam pengetahuan mengenai teologi. Anggota-anggota pertapa pada zaman itu hampir semuanya terjadi dari awam dan berpakaian sama. Pekerjaan mereka adalah berdoa dan kerja tangan. Hasil kerja tangan dipakai dan sebagian dijual untuk menghidupi mereka, untuk pemeliharaan biara dan membantu orang miskin. Imam-imam ditempatkan sesuai dengan kebutuhan rohani. Bahkan, Pachomius memindahkan imam dari kelompoknya. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi penghormatan dan kesombongan akibat kedudukan imamat. Untuk pelayanan sakramen, ia mendatangkan imam dari luar atau tetangganya.

Biara-biara wanita berhubungan dengan biara pria atau didirikan berdekatan. Ini dimaksudkan agar biara wanita terlindungi dari serbuan para perampok yang diam di daerah padang gurun itu. Tetapi hal ini tidak lepas dari bahaya yang mengancam kemurnian. Sehingga lama kemudian biara berganda ini dilarang oleh Sinode Adge pada tahun 506.

(26)

para rahib. Bagi hidup para rahib, ditentukan norma-norma yang tetap, agar segala kekacauan suasana monastik itu dilenyapkan. Para rahib yang ada di kota dan di desa harus tunduk kepada uskupnya. Mereka harus mengabdikan diri pada puasa dan doa, dan tidak boleh meninggalkan biara tanpa persetujuan pemimpinnya. Bila mereka kembali ke dunia untuk menerima jabatan atau menikah, akan mendapat sanksi ekskomunikasi.

b. Monastinisme di Barat

Sudah dalam abad ketiga ada cara hidup menyendiri. Mereka tinggal menyendiri di pulau-pulau di Laut Tengah dan di pelosok-pelosok Italia dan Perancis. Hidup menyendiri ini dimajukan menjadi hidup membiara oleh Martinus dari Tours (316/317). Meskipun menjadi tentara Romawi, ia adalah calon kristiani, dan pada usia 18 tahun menerima permandian. Karena dia adalah seorang kristiani yang baik, maka dia dilantik menjadi klerikus, lalu menjadi pertapa dan ditahbiskan menjadi uskup di Tours. Sebagai uskup ia tetap hidup sederhana dan mengenakan pakaian pertapa, namun ia terganggu oleh orang-orang yang datang padanya. Akhirnya ia pindah ke sebuah gua di daerah pinggiran kota dan langsung ditemani oleh orang-orang lain, sehingga lama-kelamaan terbentuklah suatu komunitas religius. Ia menggembalakan mereka dan membaginya dalam kelompok yang disebut paroki-paroki.

Di Perancis terdapat suatu biara yang didirikan oleh Honoratus pada sekitar tahun 410 dan merupakan pusat ilmu pengetahuan. Beberapa waktu kemudian Kasianus mendirikan dua biara lain di Marseille, satu untuk pria dan satu lagi untuk wanita. Dia menjadi pemimpin dan guru. Ia menekankan bahwa tugas pokok dari seorang rahib terletak pada perjuangannya melawan kebobrokan dunia, dan segalanya disempurnakan dalam cinta kasih.

(27)

menyendiri bersama Tuhan. Ia menemukan sebuah gua di Subiaco dan mengasingkan diri tiga tahun lamanya. Setelah tiga tahun, orang-orang mulai datang kepada Benediktus. Mereka ingin belajar bagaimana menjadi kudus. Ia menjadi pemimpin karena mereka memohonnya. Tetapi kekerasan pemimpin muda ini membuat mereka marah, karena Benediktus meminta mereka untuk melakukan mati raga. Akhirnya ia meletakkan jabatannya dan kembali ke gua untuk hidup di sana sampai ajalnya. Kemudian hari, Benediktus menjadi terkenal dan banyak orang datang ke situ. Ia menjadi bapa rohani mereka dan mengirim mereka ke dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok berjumlah dua belas orang. Kemudian waktu, para rahib telah memenuhi dua belas biara. Lalu ia pergi ke Monte Casino dan mendirikan biaranya yang paling terkenal. Di sanalah Santo Benediktus menuliskan peraturan-peraturan Ordo Benediktin yang mengagumkan (Regula Monachorum). Dengannya Benediktus mau menjelaskan cara hidup rohani bagi Tuhan. Tujuan Benediktus adalah untuk membentuk suatu persatuan yang hidup untuk ‘dinas’ Tuhan. ‘Dinas’ Tuhan itu dilandaskan sebagai berikut:

a. dengan hidup untuk Tuhan dan dengan kepatuhan kepada peraturan asketisme, bukan menyesah badan, melainkan terutama mengesampingkan kehendak diri dalam ketaatan dan kerendahan hati.

b. dengan doa. Walaupun doa perorangan tidak diabaikan, namun Benediktus menekankan lebih pada doa yang dipanjatkan bersama pada waktu tertentu. c. dengan pekerjaan. Pekerjaan tangan yang diharuskan untuk semua orang yang utama adalah pembacaan Kitab Suci dan ajaran para Bapa Gereja.. Dengan demikian, pekerjaan tangan yang dipandang rendah dan hanya dilakukan oleh para hamba telah ditinggikan maknanya.

(28)

kepada kekuasaan bapa abbas. Karena stabilitas loci itu, berakhirlah hilir mudik antar biara dan dunia, biara dan keramaian, dan keluhan terhadap para rahib yang dianggap hidup tanpa tujuan.

ASAL MULA JABATAN PAUS

Persaingan menduduki posisi tertingi yang sangat mencolok antar uskup agung (Metropolitan), pada waktu itu ada beberapa uskup agung Yerusalem, Antiokhia, Aleksandria, Konstantinopel dan Roma. Terutama pada uskup agung Roma dan Konstantinopel. Dengan runtuhnya kekaisaran di sebelah Barat pada tahun 476 M, maka kaisar Konstantinopel menjadi penguasa tunggal dan tentu jabatan ketua uskup agung diberikan kepada uskup kota Konstantinopel. Tetapi kaisar yang menganggap diri sebagai penguasa tertinggi dibidang sekuler dan juga mau menjadi penguasa tertinggi di bidang keagamaan, sebab itu bukan saja mau mejadi kaisar dan juga mau menjadi Ketua Uskup Agung. Meskipun pada waktu itu, banyak rohaniawan tahu hal tersebut tidak benar, tetapi tidak ada satupun yang berani berbicara, terkecuali Uskup Agung Roma

Uskup agung Roma dengan beraninya menentang kemauan kaisar tersebut dan juga banyak hal yang akan terjadi yang berkaitan hubungan gereja dan pemerintah, menyebabkan nama uskup Roma makin hari makin popular dan akhirnya harus diakui kharisma uskup agung Roma sbagai pemimpin lebih menonjol dari uskup agung lainnya.

Tendensi ini yang kemudian membawa gereja pada system kepausan. Yang perlu disimak adalah sebab musabab uskup agung Roma pada akhirnya diakui sebagai pemimpin tertinggi gereja sebagai berikut:

(29)

membawa orang bersikap hormat terhadap kota Roma dan kesan ini pula menyebabkan uskup agung Roma dihormati

Kedua, setelah 100 tahun masehi, boleh dikatakan gereja di Roma adalah gereja terbesar, kaya raya, ramah dalam menyambut tamu dan gemar menolong dan terkenal dengan perbuatan sosialnya

Ketiga, keberhasilan gereja Roma menangkal Gnostisisme, Montanisme yang menyesatkan sehingga popularitas pimpinan gereja Roma menjadi naik daun

Keempat, ditambah pula dengan amggapan bahwa gereja Roma mempunyai kuasa yang posisi yang diturunkan oleh rasuli, maka kelebihan uskup agung Roma makin menonjol dari yang lainnya.

Anggapan yang demikian ini karena Rasul Paulus sendiri pernah mengatakan dalam suratnya bahwa iman jemaat Roma sudah diketahui oleh seluruh dunia (Rm. 1:8) dan ia sendiri pernah tinggal bahkan mati syahid di kota ini

Pada umumnya orang-orang beranggapan bahwa rasul Petrus pernah datang dan tinggal di Roma, bahkan pada tahun 64 M dibawah kaisar Nero, Petrus mati syahid bagi Tuhan. Pada tahun 170 M tersebar berita Petrus pernah menjabat sebagai Uskup pertama di Roma. Pendapat umum ini memberi tempat untuk orang-orang, baik secara langsung maupun tidak langsung mendukung pimpinan gereja tertinggi seyogyanya dipegang oleh uskup agung Roma.

Kelima, Paus Leo agung (440-461 M) mengemukakan teori dana menegakkan system kekuasaan Paus dengan dasar Alkitab yang diambil dari Mt.16:18-19; Yoh. 21:15-17; Luk. 22:31-32). Dalam teori kepausan ini, mereka menganggap Petrus sebagai wakil Kristus dan Paus sebagai pewaris Petrus dan sekaligus menerima wewenang rasul

(30)

uskup agung Roma juga mempunyai wewenang seperti Petrus ini. Pandangan yang demikian ini ditentang oleh gereja yang berada di Konstantinopel

Keenam, pada waktu pemerintahan kontantinus memindahkan pusat politik dari Roma ke konstantinopel, Uskup agung menjadi orang nomor satu di Roma. Ditambah dengan perpecahan yang terjadi di sebelah barat Eropa, maka Paus memiliki peranan yang sangat penting dan kekuasaan yang sangat tinggi. Pada kesempatan ini, Paus menetapkan system kekuasaan tertinggi dari Paus, baik dibidang keagamaan maupun pemerintahan di benua Eropa

Ketujuh, sebagai akibat intervensi Islam, sehingga Antiokhia, Yerusalem, Aleksandria jatuh ke tangan Islam, perebutan kekuasaan dengan sendirinya berkurang tiga.

ABAD PETENGAHAN (590-1492/1517)

Tahun 590 Gregorius I menjadi Paus Meskipun sudah tidak lagi menjadi ibu kota kekaisaran, Roma masih mempunyai kehormatan. Wajar, karena kota tua itu pernah mempunyai hubungan dengan Rasul Petrus dan Paulus Bertahun-tahun lamanya, para Uskup Roma berupaya meningkatkan kekuasaannya. Perlahan-lahan upayanya telah mencapai kedudukan yang lumayan melebihi keuskupan lainnya, dan uskup Roma pun menjadi Paus.

Namun orang yang sangat berjasa dalam mendukung wibawa dan kekuasaan kepausan tidak melakukannya demi keuntungan politik. Seorang biarawan sederhana yang tidak berambisi memperoleh kedudukan tinggi, naik takhta kepausan, sesuatu yang berlawanan dengan kemauannya.

(31)

karena tidak ingin terpisah dari kehidupan rakyat biasa, dengan membagi-bagi hartanya untuk mendirikan biara-biara dan ia sendiri menjadi penghuni salah satunya.

Beberapa tahun kemudian, ia menjadi kepala biara.

Kesalehannya -- dan tentunya latar belakangnya sebagai seorang administrator terampil – telah menarik perhatian. Pada tahun 590, ketika Paus wafat, orang-orang Romawi dengan suara bulat meminta Gregorius menjadi penerusnya. Meskipun Gregorius menolak,. keinginan masyarakat memaksanya

Sebagai seorang mantan negarawan, paus baru ini menerapkan kekuasaan pemerintahannya pada jabatan barunya. Ketika orang-orang Lombardus mengancam Roma, Gregorius meminta bantuan kaisar Konstantinopel. Melihat bantuan tersebut tak kunjung datang, uskup Roma ini pun mulai mengumpulkan pasukan, mengadakan berbagai perjanjian, dan melakukan segala sesuatu untuk mendatangkan perdamaian. Tindakan Gregorius yang independen itu telah membuktikan pada exarch (wakil kaisar yang ditempatkan di Ravenna) bahwa Gregorius sanggup memelihara ketenteraman di Roma. Tindakan politis ini akan menjadi beberapa langkah awal dalam memisahkan orang-orang Kristen di kekaisaran Timur dan Barat. Akan tetapi, Gregorius tidak mempunyai ambisi politik. Minatnya adalah di bidang spiritual. Ia amat berminat dengan kepedulian pastoral, ia menekankan bahwa kaum biarawan harus memandang diri mereka sebagai gembala dan hamba kawanan domba. Ia menyebut diri nya "pelayan para pelayan Allah", dan Peraturan Pastoralnya, yang merupakan studi mendalam akan upaya spiritual manusia dan bagaimana biara harus menanganinya, menjadi buku pegangan bagi biarawan pada Abad Pertengahan.

(32)

merupakan ciri utama kesucian Abad Pertengahan. Berabad-abad lamanya, tiada gereja yang dapat didirikan tanpa relikwi seorang santo ditempatkan di sana.

Meskipun Gregorius tidak mengakui dirinya sebagai seorang teolog, namun beberapa pandangannya telah menjadi pokok dalam teologi Katolik. la percaya akan tempat penyucian jiwa sebelum memasuki surga dan mengajarkan bahwa misa yang diadakan untuk orang yang telah meninggal dunia akan meringankan penderitaannya di sana. Sebagai tambahan, ia juga rnembantu mempopulerkan ajaran-ajaran Dionysius dari Areopagite, yang telah menulis tentang kategori para malaikat yang berbeda. Setelah Gregorius mempopulerkannya, ide-ide tersebut mendapat pengakuan

yang luas. Meskipun bukan dia yang memulai Kidung Gregorian, Gregorius tertarik dengan musik gereja, dan adanya kidung-kidung sederhana karena pengaruhnya.

Gregorius memberi kuasa bagi misi pekabaran Injil di Kent di bawah pimpinan Augustinus, misionaris yang kemudian menjadi uskup agung pertama di Canterbury. Meskipun kekristenan telah sampai ke Inggris, dengan misi yang dikirim di bawah pimpinan Augustinus, Gregorius memperluas kuasa Roma atas kepulauan itu. Misi Kristen yang berpaling pada Roma untuk kepemimpinannya sedang terwujud dengan pasti.

Uskup Konstantinopel mengklaim gelar Patriarkh Oikumenis ("global atau universal"). Gregorius bukan saja menolak gelar itu untuk uskup, tetapi juga menolak untuk dirinya sendiri. Namun, semua yang dilakukannya menunjukkan bahwa Gregorius melihat dirinya sendiri sebagai imam utama bagi Gereja di seluruh dunia.

Dalam kurun waktu empat belas tahun ia telah melakukan begitu banyak karya, sehingga generasi selanjutnya menyebutnya Gregorius Agung. Mungkin dia menjadi agung karena ia adalah orang sederhana.

(33)

Hampir seperti Elia di atas bukit Karmel, Bonifatius, misionaris berdarah Saxon dari Inggris, melawan kekafiran di jantung negeri Jerman. Ia mempunyai sebuah kapak di tangannya. Di hadapannya ada Thundering Tree (Pohon Petir) yang besar, sebuah tanda perbatasan setempat yang dikeramatkan bagi dewa petir oleh orang-orang kafir. Bahkan sebagian orang yang bertobat dan menjadi Kristen karena ajaran-ajaran Bonifatius, diam-diam menyembah pohon tersebut.

Dengan berani Bonifatius menentang penyembahan sesat ini. Sebagai wakil Allah yang sejati bagi orang-orang Kristen, ia memusnahkan lambang iblis tersebut. Ia menebang pohon "suci" tersebut dengan kapaknya, dan Pohon Petir tersebut pun tumbang dengan suara gemuruh.

Itulah legendanya, benar atau tidak, sekurang-kurangnya cerita ini mengungkapkan keberanian, dan iman yang ditampilkan Bonifatius melawan kepercayaan yang salah.

Dilahirkan dalam keluarga Kristen di Wessex pada tahun 680, nama aslinya ialah Winfred. Ia dilatih di Biara Benediktin dan ditahbiskan pada usia tiga puluh tahun. la dianugerahi keterampilan untuk belajar dan memimpin. Sebenarnya ada peluang baginya untuk berdiam di Inggris, untuk belajar, mengajar dan mungkin juga memimpin sebuah biara, namun ia merasa sedih atas orang-orang yang belum mengaku percaya kepada Kristus. Beribu-ribu orang Saxon di Low Countries (dataran

rendah) dan di Jerman sangat membutuhkan Injil.

Pada tahun 716, Winfred berangkat ke Frisia, tempat para misionaris Inggris telah berupaya berpuluh-puluh tahun lamanya. Raja Frisia, Radbod, menentang kekristenan. Tekanan di situ sangat kuat dan Winfred pun kembali ke Inggris. Inilah kegagalan misinya yang pertama.

(34)

sana ia menerima tugas misionaris dari Paus. Ia ditugaskan untuk pergi lebih jauh, melewati Sungai Rhine, dan mendirikan gereja Roma di antara orang Jerman di sana.

Jerman umumnya telah terbuka untuk kekristenan jenis apa pun, namun tidak ada Gereja yang kuat di sana. Pada abad keempat, suku-suku Jerman terikat dengan Arianisme yang mereka baurkan dengan takhayul mereka sendiri. Kemudian, misionaris Celtic telah memenangkan sejumlah jiwa, tetapi mereka tidak pernah ada di bawah naungan organisasi Gereja yang kuat. Sri Paus ingin sekali menghadirkan Gereja yang kokoh di sana.

Mula-mula, Winfred mendatangi Thuringia untuk menghidupkan gereja yang mulai melemah di sana. Kemudian setelah ia mendengar bahwa musuhnya Radbod telah mati, ia kembali ke Frisia. Otoritas Sri Paus agaknya telah memberikan Winfred wibawa atas pemerintah setempat. Di sana ia bekerja selama tiga tahun, kemudian berpindah ke arah tenggara, ke Hesse.

Ia kembali ke Roma pada tahun 723 dan diangkat sebagai uskup. Itulah saatnya ia menerima nama barunya – Bonifatius. la juga diberikan surat perkenalan untuk Charles Martel, raja suku Frank. Ketangkasan Charles di bidang militer sangat terkenal (ia yang memukul mundur pasukan Islam di Tours). Perlindungannya memberikan dukungan kuat bagi Bonifatius.

Sekembalinya dari Hesse, Bonifatius melanjutkan pemusnahan kekafiran dan mendirikan gereja. Hal ini terjadi ketika ia menumbangkan pohon yang dianggap suci. Mungkin ketakutan warga pada Charles Martel yang mencegah mereka menjatuhkan Bonifatius. Namun, hasilnya ialah bahwa kekristenan menjadi kekuatan baru yang harus diperhitungkan di Jerman. Jika pohon mereka saja tidak dapat dilindungi para dewa orang Jerman, maka mereka tidak memiliki apa pun untuk dibandingkan dengan Allahnya Bonifatius.

(35)

mendirikan organisasi gereja yang kuat di seluruh kawasan itu.

Ironisnya, pelindungnya, Charles Martel sedang mengupayakan perubahan gereja di antara orang-orang Frank. Charles berkuasa atas gereja-gereja di sana dengan merampas tanahnya dan menjual instansi-instansi gereja. Hanya setelah ia wafat, pada tahun 741, Bonifatius dapat memulihkan gereja Frank tersebut.

Pada tahun 747, Bonifatius sekali lagi pergi ke Roma. Di sana ia diangkat menjadi uskup agung Mainz dan pemimpin spiritual seluruh Jerman. Namun setelah melewati umur tujuh puluh tahun, ia berkeinginan menyelesaikan pekerjaannya yang tertinggal. Setelah mengundurkan diri dari jabatan uskup agungnya pada tahun 753, ia kembali ke Frisia, tempat ia memulai karya misionarisnya. Di sana ia memanggil kembali orang-orang yang telah ia baptis dan yang sekarang telah kembali ke kekafiran, kemudian ia melanjutkan perjalanan ke daerahdaerah yang belum dijangkau.

Pada hari Minggu Pentakosta tahun 755, di Dackum, di sepanjang Sungai Borne, ia merencanakan kebaktian di tempat terbuka, mengajar dan meneguhkan orang-orang percaya baru. Ketika sedang berdiri di tepi sungai, sambil menyiapkan kebaktian, segerombolan penjahat kafir menyerangnya. Orang-orang yang ada di pihaknya mencoba melawan, tetapi Bonifatius berteriak: "Hentikanlah, anak-anakku, dari pertikaian ... Jangan takut kepada mereka yang membunuh badan ini, tetapi tidak dapat membunuh jiwa yang abadi ... Terimalah dengan tenang serangan maut sesaat ini, agar Anda dapat hidup dan memerintah bersama-sama Kristus selama-lamanya." Menurut saksi mata, ia mati dengan Injil di tangannya.

(36)

Reformasi.

Akan tetapi tidak ada yang dapat meragukan kesalehan, keberanian ataupun kesetiaan pelayanan Bonifatius. Seperti yang ditulis sejarawan Kenneth Scott Latourette, "Tidak banyak, jika pun ada, misionaris Kristen yang telah menyajikan dengan lebih tepat, idealisme iman mereka yang hendak disebarluaskan dengan perilaku mereka. Rendah hati, meskipun ada kesempatan yang menggiurkan untuk mendapatkan posisi gerejawi yang tinggi; tanpa cacat skandal; seorang yang mandiri dan tekun berdoa; berani, mengorbankan diri sendiri, dan adil. Bonifatius adalah salah seorang panutan yang luar biasa bagi kehidupan Kristen.

Tahun 732 Pertempuran Tours

Jika bukan karena Charles Martel, kita semua mungkin, sekarang, berbicara dalam bahasa Arab dan berlutut menghadap Mekah lima kali sehari. Di Tours, Charles Martel dengan pasukan orang-orang Frank memukul balik pasukan-pasukan muslim yang ganas, yang telah menyapu Afrika Utara dan sedang menuju Eropa. Pertempuran di Tours itulah yang menyelamatkan peradaban Barat.

Perkembangan Islam yang pesat adalah gerakan luar biasa dalam sejarah. Pada tahun 622, para pengikut Muhammad hanyalah sekelompok visioner teraniaya yang berkumpul di Mekah. Seratus tahun kemudian mereka tidak hanya menguasai Arab, tetapi juga Afrika Utara, Palestina, Persia (Iran), Spanyol dan sebagian India. Mereka sedang mengancam Perancis dan Konstantinopel.

Bagaimana mereka melakukan itu? Pertobatan, diplomasi dan pasukan-pasukan tempur yang berdedikasi. Juga boleh dikatakan bahwa kejatuhan Kekaisaran Romawi meninggalkan wilayah yang siap untuk penanaman agama baru ini.

(37)

menegaskan bahwa ia telah menerima sistem tersebut dari Allah, dan ia berkata bahwa ia adalah rasul yang ditunjuk Allah. Warga Mekah menolak ajaran-ajaran baru Muhammad dan mereka mempersulit kehidupan para pengikutnya. Maka pada tahun 622, rasul tersebut dengan rombongannya melarikan diri ke Madinah (kota terbesar lain di Arab). Pelarian ini (hijriah) mengawali kalender Muslim dan sekaligus merupakan awal ekspansi yang luar biasa.

Arab pada saat itu menjadi tempat berkumpulnya pengembara beraneka suku yang berperang satu sama lain. Islam membawa persatuan – bukan saja dalam agama, tetapi juga hukum, ekonomi dan politik. Ketika Muhammad wafat pada tahun 632, timbullah pertikaian di antara pengikutnya tentang siapa yang akan menjadi penerusnya. Namun agama tersehut tetap berkembang.

Menjelang tahun 636, orang-orang Muslim telah menguasai Suriah dan Palestina. Mereka menguasai Alexandria pada tahun 642 dan Mesopotamia pada tahun 646. Kartago jatuh pada tahun 697, ketika pasukan Muslim menyapu Afrika Utara, memenangkan daerah-daerah yang sampai hari ini masih berada di tangan Muslim. Pada tahun 711, mereka melintasi terusan Gibraltar dan masuk ke Spanyol. Mereka segera mengokohkan penguasaan atas Semenanjung Iberia dan akhirnya bergerak lebih jauh dari Pyrenees. Pada saat yang sama, orang-orang Muslim telah memasuki daerah Punjab di India dan hampir memasuki Konstantinopel.

Konstantinopel adalah ibu kota kekaisaran Byzantin, kehanggaan satu-satunya yang tertinggal dari Kekaisaran Romawi. Berabad-abad sebelumnya, Kekaisaran Romawi terbagi atas Timur dan Barat, dan kekaisaran Barat jatuh ke tangan suku-suku Jerman seperti Vandal, Ostrogoth dan Frank. Satu-satunya kuasa yang dipegang Roma adalah Gereja, tetapi kuasa ini masih sedang bertumbuh. Melalui para misionaris seperti Augustinus di Inggris dan Bonifatius di Jerman, Roma mendapat kesetiaan spiritual dari daerah-daerah pendudukannya dahulu.

(38)

jajahan dengan menawarkan (atau memaksakan) sistem agama baru.

Charles Martel adalah penguasa dari kalangan kaum Frank, salah satu suku Jerman yang menguasai kekaisaran Barat. Kaum Frank ini pernah menyerang Perancis pada tahun 355, dan secara resmi telah bertobat ke dalam kekristenan Roma di bawah pemerintahan Clovis I (481-511). Seperti para penguasa Frank sebelumnya, Charles pun menggunakan Gereja untuk kepentingannya sendiri. Ia merasa senang mendukung misionaris Roma di antara suku-suku Jerman lainnya – ini akan menambah kekuasaan kaum Frank di Jerman. Namun, ia segera menyelewengkan Gereja kaum Frank bagi keuntungan pribadinya. Meskipun ia menyelamatkan gereja Roma dari kehancuran di Tours, sebenarnya ia berperang untuk melindungi daerah Frank.

Jenderal pasukan Muslim Abd-er-Rahman yang memimpin pasukannya ke Utara, masuk tepat di daerah Frank. Charles Martel (Martel artinya "Palu") berhadapan dengannya di antara Tours dan Poitiers serta memukulnya mundur. Dalam suatu rangkaian pertempuran sengit, kaum Frank memukul mundur pasukan Muslim ke Spanyol, mengakhiri perkembangan Muslim di Eropa.

Tentunya, pertahanan di Konstantinopel pada tahun 718 juga sama pentingnya dalam memukul penaklukan kaum Muslim. Tetapi bagi mereka yang menelusuri warisan Eropa Barat, pertempuran Tours adalah yang menentukan. Seandainya Muslim yang menang, mereka mungkin mundur di kemudian hari; mungkin mereka menyebar dan menipis. Namun seperti pesatnya mereka berkembang, begitu juga mereka menduduki daerah-daerah yang telah dimenangkan dengan kokoh. Dua belas setengah abad kemudian mereka masih merupakan kekuatan yang disegani, dan daerah-daerah pendudukan mereka masih menolak kesaksian Kristen.

(39)

Haruskah negara dan gereja menjadi satu? Dalam dunia kuno, setiap negeri mempunyai dewa-dewanya sendiri – dan kaisar Roma adalah salah satunya. Tidak seorang pun yang memisahkan agama dari politik. Ketika Konstantinus bertobat dan membawa agama Kristen ke kerajaan sebagai agama yang disenangi, terjalinlah hubungan (kerajaan) dengan gereja. Bahkan setelah kerajaan itu jatuh, banyak kalangan berpegang pada ide bahwa seharusnya ada kekaisaran Kristen. Namun siapa yang seharusnya memimpin? Apakah pemimpin spiritual, Sri Paus, apakah kuasa itu harus ada di tangan seorang raja? Sepanjang Abad Pertengahan, para pemimpin senantiasa mencari jawaban bagi pertanyaan ini.

Menjelang pertengahan abad kedelapan, kepausan telah menjadi kuat, namun masih belum mencapai tujuannya, yaitu memulihkan ketertiban di dunia Barat. Pada tahun 754, sebuah dokumen palsu yang dikenal dengan Donation of Constantine, berupaya melestarikan ide suatu Kekaisaran Romawi. Menurut Donation, Kaisar Roma Konstantinus telah pindah ke Konstantinopel untuk membiarkan Sri Paus mengawasi (wilayah) Barat. Konstantinus telah meninggalkan bagian kekaisaran itu kepada uskup Roma.

Mengikuti maksud yang terkandung dalam Donation of Constantine, raja kaum Frank, Pepin III, putra Charles Martel, memutuskan mengambil Ravenna dari kaum Lombardus untuk kemudian diberikan kepada Paus. Pada tahun 756, Donation of Pepin memberikan Papal State (wilayah Kepausan) kepadanya.

Meskipun Sri Paus telah mendapatkan wilayahnya sendiri, ia tidak pernah mengadakan pengawasan langsung. Pengawasan tetap ada di tangan putra Pepin, Charles Agung – atau Karel Agung.

(40)

Daerah-daerah itu terbentang dari Laut Baltik sampai ke Adriatik. Untuk pertama kali, sebagian besar Eropa menikmati kepemimpinan yang stabil.

Sampai pada hari Natal tahun 800, Karel Agung memegang gelar raja. Pada hari suci itu, Paus Leo II menobatkan dia sebagai kaisar, dan sekali lagi tampaknya Eropa Barat mempunyai seorang kaisar yang mengikuti jejak Konstantinus.

Tentunya Karel Agung menerima sungguh-sungguh pemikiran bahwa ia telah menjadi kaisar Kristen, karena semua surat-surat keluarnya berbunyi: "Karel, dengan kehendak Allah, Kaisar Roma".

Kaisar baru ini mempunyai perawakan yang menimbulkan rasa segan – tinggi, tegar, tangkas berkuda, dan pahlawan yang gagah berani namun terkadang kejam. Ia tampil di Eropa dengan figur seorang bapak yang berkuasa, tetapi juga yang berkebajikan.

Karel Agung sama sekali tidak ingin kehilangan kekuasaannya. Kaisar di Konstantinopel tidak menimbulkan masalah apa pun, karena ia telah memahami hak Karel Agung. Tetapi mereka yang ada di bawahnya, ataupun Paus, mungkin berniat menanggalkan beberapa otoritas Karel Agung. Karena daerah pemerintahannya sangat luas, Karel Agung menunjuk dua orang pejabat yang dikenal sebagai missi dominici. Kedua orang ini berkeliling ke seluruh kekaisaran untuk memeriksa para pejabat setempat. Paus sendiri tidak dapat mengelak dari mata mereka yang tajam, dan missi tersebut berkuasa atas gereja dan negara.

(41)

ejaan, retorika dan logika. Ia juga menulis ulasan-ulasan Injil, dan berpihak pada paham ortodoks dalam berbagai perdebatan teologi.

Bukan saja sekolah Aachen yang merangsang penuntutan ilmu di seluruh kekaisaran, Karel juga membuat aturan bahwa setiap biara harus memiliki sebuah sekolah untuk mengajar "semua orang yang dengan pertolongan Allah sanggup belajar".

Carolingian Renaissance berhasil memelihara banyak tulisan dunia kuno. Karena para biarawan membuat salinan-salinan karya Latin kuno – beberapa di antaranya terhias dengan cantik – biara-biara pun menjadi "bank kebudayaan". Dalam banyak hal, tanpa jerih-payah para biarawan ini, karya-karya kuno mungkin sudah hilang dari jangkauan kita.

Pada masa kekacauan dan peperangan, pemerintahan Karel Agung memberi stabilitas politik dan kebudayaan. Dia menjamin bahwa Barat akan memelihara pusaka kuno ini, bahwa kekristenan akan tersebar di kekaisarannya, dan bahwa biara akan mengajar elemen dasar keyakinan itu sendiri. la juga memberi Paus perlindungannya.

Akan tetapi, Karel Agung tidak punya alasan untuk memberikan kuasanya kepada Paus. Apakah ia bukan kaisar Kristen yang loyalitas penuhnya adalah untuk Allah? Sesungguhnya, figur yang luar biasa ini tunduk hanya kepada Dia.

Ketika Karel Agung wafat pada tahun 814, kekaisarannya sedikit demi sedikit mulai pecah, terbagi-bagi di antara tiga orang putranya, dan perlahan-lahan Paus pun meraup kekuasaan.

(42)

863 Cyrillus dan Methodius Mengabarkan Injil kepada Orang-orang Slavia

Berabad-abad sebelum Michelangelo atau kapur tulis digunakan, seorang misionaris yang artistik telah membuat lukisan "The Last Judgement" (Penghakiman Terakhir) di sebuah tembok – dan memenangkan seorang raja bagi Kristus.

Menurut cerita, sang pelukis itu ialah Methodius, yang juga merupakan seorang biarawan dan misionaris, dan sang raja itu ialah Boris dari Bulgaria. Methodius dengan saudaranya, Cyrillus, mempunyai karir menonjol. Di antara perbuatan mereka yang luar biasa, mereka membawa iman Kristen kepada orang-orang Slavia. Dalam proses itu, mereka berbuat banyak untuk mengubah serta memelihara kebudayaan Slavia. Gereja yang di kemudian hari menghasilkan Hus, Comenius dan banyak lagi pengikut lainnya yang terjaring dalam revolusi spiritual Zinzendorf, dimulai dengan dua bersaudara Yunani dari Tesalonika itu.

Mereka berdua adalah gerejawan yang penuh dedikasi. Methodius, saudara tua, adalah kepala sebuah biara Yunani. Cyrillus (kemudian dikenal sebagai Konstantinus), seorang profesor filsafat di Konstantinopel, sudah memulai misinya pada orang-orang Arab. Pada tahun 860, mereka menggabungkan kekuatan untuk menginjili suku Khazar, di timur laut Laut Hitam.

Ketegangan Timur-Barat sudah memuncak ketika Roma bersaing dengan Konstantinopel untuk memperoleh kontrol atas agama dan politik di daerah perbatasan. Ketika Rostislav, penguasa daerah Moravia besar (salah satu daerah perbatasan), khawatir atas orang-orang Frank dan Jerman yang melewati batas daerah Slavia, ia berpaling ke Timur. Ia meminta Michael III, penguasa di Konstantinopel, untuk mengirim bantuan dan misionaris. Dengan demikian, permintaan itu pun sampai pada Cyrillus dan Methodius.

(43)

Slavia. Cyrillus menemukan alfabet baru yang didasarkan pada huruf Yunani. (Inilah yang mendasari alfabet Rusia. Istilah "Cyrillic" sampai saat ini masih dipergunakan beberapa kalangan.)

Berabad-abad sebelum Wycliffe, Hus atau Luther, ide mengadakan kebaktian dalam bahasa selain bahasa Latin atau Yunani mengejutkan banyak kalangan. Uskup agung Jerman dari Salzburg mempertanyakan hal itu. Mungkin ia dimotivasi oleh politik ketimbang kesalehan. Gereja Roma tidak dapat berpangku tangan ketika daerah Moravia ini yang ada di bawah kekuasaannya sedang ditimurkan. Cyrillus dan Methodius berangkat ke Roma pada tahun 868 untuk mempertahankan penggunaan bahasa daerah dalam kebaktian. Paus Adrianus II setuju dengan Cyrillus dan Methodius, dengan mengizinkan mengadakan liturgi dalam bahasa Slavia. Mereka berdua menjadi biarawan Roma. Pada tahun berikutnya Cyrillus meninggal dunia, tetapi Methodius kembali ke Moravia sebagai uskup. Meskipun ia merupakan utusan resmi Paus, biara Jerman menangkap dan memenjarakannya selama tiga tahun. Paus berikutnya, Yohanes VIII, mengintervensi dan berpihak kepadanya dengan memerdekakan gereja Slavia. Namun Methodius senantiasa mendapat perlawanan dari biara Jerman hingga wafatnya pada tahun 885.

Tidak lama kemudian, liturgi Latin menggantikan liturgi Slavia, dan gereja di daerah ini pun mulai menurun. Namun, iman Kristen yang tangguh dan bebas sudah tertanam. Di tengah-tengah problem yang mereka hadapi, Cyrillus dan Methodius telah menanamkan tradisi Kristen di Moravia dan di negara-negara sekitarnya, yang telah memelihara serta mengembangkan iman tersebut ke seluruh dunia.

Tahun 909 Biara Didirikan di Cluny

Referensi

Dokumen terkait