• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN UPAYA PELEST

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN UPAYA PELEST"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN

UPAYA PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA LANGKA SECARA EKSITU

“Konservasi Komodo (Varanus komodoensis) secara In-Situ di Kawasan Taman Nasional Komo Flores NTT”

Oleh

NAMA : BAHAR RUDIN

STAMBUK : M1A1 14 011

KELAS : KEHUTANAN. A

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALU OLEO

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu spesisesnya yaitu Komodo atau Biawak Komodo (Varanus komodoensis), merupakan spesies reptil terbesar di dunia yang terdapat di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara, Indonesia. Komodo yang ditemukan pertama kali oleh peneliti barat pada tahun 1910. Komodo (Varanus komodoensis) merupakan satu diantara 3 satwa nasional Indonesia. Komodo sebagai satwa bangsa mendampingi burung elang jawa (satwa langka) dan ikan siluk merah (satwa pesona). Komodo juga ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Timur.Komodo dragon, biawak terbesar dan terunik.

Komodo dalam bahasa latin disebut sebagai Varanus komodoensis. Oleh masyarakat setempat biasa dinamakan Ora. Beberapa nama lain komodo seperti Biawak Komodo, Komodo Dragon, Komodo Island Monitor, dan Komodo Monitor. Habitat komodo yang hanya terdapat di beberapa pulau di Nusa Tenggara yang termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo juga mendapat apresiasi di dunia internasional dengan lolosnya menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum 1. Sejarah Pulau Komodo

Pulau-pulau Komodo, Padar, Rinca, dan Gili Motong dan perairan sekitarnya yang luasnya75.000 ha dinyatakan sebagai taman nasional pada tanggal 6 Maret 1980 (Depkeu, 1990). Pada tahun 1984 taman nasional diperluas sampai 219.322 ha berdasarkan Keputusan Menteri 46/kpts/VI-Sek/1984. Jauh sebelumnya, pada tahun 1938, Pulau Padar dan bagian dari Rinca dilindungi sebagai cagar alam dan yang kemudian diperluas pada tahun 1965 bersamaan dengan dikukuhkannya Pulau Komodo sebagai cagar biosfer bawah Man Unesco dan Program Biosfer pada bulan Januari 1977 melalui Keputusan Menteri No. 66.

Pada tahun 1986 oleh UNESCO, Taman Nasional Pulau Komodo ini dinyatakan sebagai salah satu bagian dunia yang perlu di lindungiatau biosphere reserve. Pada awalnya, taman nasional ini bertujuan untuk melesatarikan spesies komodo atau dalam bahasa latin disebut Varanuskomodoensis.

2. Profil Taman Nasional Komodo

Habitat alami terakhir bagi binatang Komodo, adalah merupakan tempat paling unik dan indah di muka Bumi. Tempat ini juga secara biologi sangat penting, seperti yang telah dikonfirmasi oleh organisasi konservasi internasional The Nature Conservancy (TNC) di tahun 1994 dimana ditemukan 260 jenis karang keras dan lebih dari 1000 jenis ikan di dalam kawasan yang menjadi simbol Warisan Dunia dan Cagar Manusia dan Biosfer ini. Taman Nasional Komodo (TNK) berada di antara pulau Sumbawa dan pulau Flores di Kepulauan Sunda Kecil, Indonesia. Taman nasional ini termasuk di dalam wilayah kecamatan Komodo, kabupaten Manggarai di provinsi Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo didirikan pada tahun 1980. Taman Nasional Komodo juga dinyatakan sebagai situs warisan dunia dan sebagai cagar manusia dan biosfer oleh UNESCO pada tahun 1986.

(4)

terancam kepunahan dan lingkungannya serta keanekaragaman hayati di pulau tersebut. Taman lautnya dibentuk untuk melindungi biota laut yang sangat beragam yang terdapat di sekitar kepulauan tersebut, termasuk yang terkaya di Bumi. Pulau-pulau besarnya meliputi pulau Komodo, Padar, Rinca, Gili Motang dan Nusa Kode tetapi ada juga pulau-pulau kecil yang termasuk di dalamnya. Taman Nasional Komodo memiliki luas 1.817

3. Kondisi Geologi dan Iklim

Taman Nasional Komodo terletak di “jantung” Wallacea. Kawasan Wallacea terbentuk dari pertemuan dua benua yang membentuk deretan unik kepulauan bergunung api, dan terdiri atas campuran burung, hewan, dari kedua benua Australia dan Asia.

Kepulauan di TNK, umumnya masih berusia muda, merupakan pulau-pulau vulkanik yang dikelilingi lautan yang secara terus-menerus berubah: muncul, terkikis, dan tenggelam ke dalam laut. Bagian barat Komodo mungkin merupakan bagian pertama yang terbentuk dari kegiatan vulkanik di jaman jurasik sekitar 130 hingga 134 juta tahun yang lalu. Bagian timur pulau Komodo, Padar dan Rinca adalah bagian yang lebih muda dan barangkali muncul pada jaman Eosin kira-kira 49 juta tahun yang lalu. TNK kebanyakan terdiri dari sejumlah batuan vulkanik yang diapit oleh dua batuan berpasir, dan kesatuan batuan kapur, serpihan-serpihan pasir dan tanah lempung.

Bagian timur pulau Komodo, Padar dan Rinca umumnya curam dengan bentukan batuan karang yang mengandung zat kapur. Pulau Rinca dan beberapa pulau kecil lain di taman nasional ini mengandung tanah Mediteranea berwarna merah-kuning. Tipe tanah ini adalah mudah terkena erosi khususnya setelah turun hujan karena tanahnya terkupas akibat kebakaran yang sering muncul di musim panas mengelupasi tanah yang sering terbakar saat musim kering.

(5)

kepulauannya terletak pada saat satu garis gunung berapi paling aktif di dunia. Getaran sudah umum terjadi di garis gunung berapi ini. Gunung berapi aktif yang paling dekat adalah Gili Banta berjarak sekitar 10 km sebelah barat pulau Komodo. Gili Banta adalah gunung api di bawah permukaan laut yang terakhir kali meletus pada tahun 1957. Gunung Sangeang Api terletak di sebelah barat laut pulau Komodo dan terkakhir kali meletus pada tahun 1996, dan hingga sekarang masih mengeluarkan asap dari puncak sebelah utaranya. Secara umum, sungai dan anak sungai timbul saat musim hujan dan menghilang saat musim kering. Bagaimanapun, sumber air yang cukup besar dapat ditemukan di Gunung Ara dan Gunung Satalibo di Komodo dan Doro Ora di Rinca.

Aliran air tergantung pada kerapatan tutupan hutan di daerah ini. Sumber air ini menyediakan air segar yang terbatas melalui mata air dan kolam sepanjang tahun di Komodo dan Rinca, tetapi kualitas dan ukuran mata air ini bervariasi besarnya. Walaupun beberapa sungai dilaporkan mengalir sepanjang tahun di pertengahan 1970an, sekarang tak ada lagi yang mengalir sepanjang tahun. Ini mungkin dikarenakan meningkatnya penggunaan air atau pengalihan sumber air oleh masyarakat, memburuknya hutan dalam daerah resapan air, atau perubahan iklim. Rata-rata curah hujan di TNK kurang dari 800 mm per tahun. Hujan turun terutama dari bulan Desember hingga Maret sepanjang angin muson barat. Iklim di daerah ini sangat dipengaruhi oleh angin muson serta sejumlah uap air yang dibawanya. Dari bulan April hingga Oktober, angin pasat tenggara yang kering dari Australia membawa sangat sedikit uap air ke daerah ini.

(6)

puncak gunung dan pegunungan. Komodo kurang aktif pada kelembaban udara yang tinggi dan pada saat hujan.

4. Deskripsi Komodo

Komodo adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 m dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Meskipun penampilannya menyeramkan, komodo bukanlah hewan pemburu yang aktif, mereka merupakan predator yang sabar. Di alam liar, komodo biasanya memburu mangsa yang lemah atau sudah terluka. Mereka hanya butuh satu gigitan untuk melumpuhkan mangsanya. Setelah mengintai mangsanya, terkadang hingga berhari-hari, komodo akan memakan mangsanya yang tengah sekarat.

Gambar 1. Spesies Komodo Di Taman Nasional Komodo

Meski besar ukurannya, bersisik, berkuku tajam, lidah menjulur bercabang dua, serta bentuknya yang purba tetapi Anda tidak perlu takut melihatnya seseram itu karena setiap pengunjung termasuk Anda yang ingin melihat hewan ini akan ditemani jagawana yang sekaligus sebagai pawang. Anda tinggal mematuhi saja semua petunjuk dan saran pemandu berpengalaman ini.

(7)

memperluas tujuan konservasinya juga untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.

Taman ini mencakup 3 pulau utama yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, banyak juga pulau-pulau kecil lainnya yang jika dijumlahkan memiliki luas tanah 603 km². Total luas Taman Nasional Komodo saat ini adalah 1.817 km². Diperluas hingga 25 km² (Pulau Banta) dan 479 km² perairan laut akan menghasilkan total luas hingga 2.321 km². Setidaknya 2500 ekor komodo hidup di wilayah ini. Komodo berukuran besar biasanya memiliki panjang 3 m dan berat 90 kg. Habitat komodo adalah alam terbuka dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, batu karang, dan pantai yang airnya jernih. Di kawasan ini, Anda juga dapat menemukan kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis burung.

Taman Nasional Komodo memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam mengatakan bahwa perairan Komodo adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Memiliki pemandangan bawah laut yang memukau. Anda dapat menemukan 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, dan berbagai jenis hiu dan ikan pari.

B. Potensi Keanekaragaman Hayati Yang Ada Di Taman Nasional Komodo 1. Flora

Ekosistem TN. Komodo dipengaruhi oleh iklim yang dihasilkan dari musimkemarau panjang, suhu udara tinggi dan curah hujan rendah. Disamping itu TN. Komodoterletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna Asia dan Australia. Ekosistemperairannya dipengaruhi oleh dampak El-Nino/La Nina, yang berakibat memanasnyalapisan air laut di sekitarnya dan sering terjadi arus laut yang kuat.Berikut adalah tipe-tipe vegetasi yang terdapat di Taman Nasional Komodo

a. Padang Rumput dan Hutan Savana

(8)

diantaranya ; Setaria adhaerens, Chloris barbata, Heteropogon contortus,Themeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh pohn lontar (Borassusflobellifer) yang merupakan tumbuhan khas.

b. Hutan Tropis Musim (dibawah 500 m dpl)

Sekitar 25% dari luas kawasan Komodomeruapakan vegetasi hutan tropis musim dengan jenis tumbuhan, antara lain : kesambi(Schleichera oleosa), asem (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), dan beberapa jenis tumubuhan lainnya.

c. Hutan di atas 500 m dpl

Pada ketinggian di atas 500 m dpl. Di puncak-puncak bukit,vegetasinya antara lain; Collophyllum spectobile, Colona kostermansiana, Glycosmispentaphylla, Ficus urupaceae, Mischarpus sundaicus, Podocarpus netrifolia, Teminaliazollingeri, Uvaria ruva, rotan (Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempatyang cukup tedh biasanya ditemukan lumut yang hidup menempel di bebatuan.

d. Hutan Bakau

Terdapat di teluk yan terlindungi dari hempasan gelombang. Jenisvegetasinya, antara lain; Rhizophora sp., Rhizophora mucronata, dan Lumnitzeraracemosa merupakan jenis vegetasi yang dominan. Namun secara umum terdapat pulaapi-api (Aicennia marina),Bruguiera sp., Capparis seplaria, Ceriops tagal, dan Sonneratiaalba. Komunitas pohn bakau TN Komodo merupakan penghalang/benteng fisik alamiterhadap erosi tanah dan akarnya menjaditempat pembiakan, berpijah, dan daerahperlindungan bagi ikan, kepiting,udang, danmoluska.

e. Terumbu Karang

(9)

lebih dari 250 jenis koralpembentuk karang, sedikitnya 105 jenis crustaceae, dan 70 jenis bunga karang.

2. Fauna

Mamalia ; antara lain, rusa (Cervus timorensis), anjing hutan (Cuon alpinus), babihutan (Sus scrofa), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kuda liar (Equus caballus)dan kerbau liar (Bubalus bubalus), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besarRinca (Ratus ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotisdan Pteropsis sp.)

Burung ; tercatat terdapat 111 jenis burung, antara lain ; burunggosong (Megapodius reinwardti), kakatua jambul kuning(Cacatua sulphurea), perkutut (Geopelia striata), tekukur(Streptopelia chinensis), pergam hijau (Ducula aenea),Philemon buceroides, burung raja udang (Halcyon capensis),dan burung kacamata laut (Zosterops chloris).

Reptil; terdapat 34 jenis Reptil. Disamping reptilKomodo, jenis reptil lainnya, antara lain; ular kobra (Naja naja), ular russel (Viperiarusseli), ular pohon hijau (Trimeresurus albolabris), ular sanca (Python sp.), ular laut(Laticauda colubrina), kadal (Scinidae, Dibamidae, dan Varanidae), tokek (Gekko sp.),penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas).

C. Ancaman Dari Taman Nasional Komodo

Populasi biawak raksasa di Taman Nasional Pulau Komodo cukup terlindungiuntuk sementara waktu. Tapi di Flores satwa purba itu terancam punah. Pemerintah punberupaya memasukkan kawasan perlindungan komodo itu ke daftar Tujuh KeajaibanAlam Baru.

Kapal bermotor itu membelah Laut Flores, yang memisahkan Pulau Flores danPulau Komodo. Butuh waktu sekitar tiga jam dari Pelabuhan Labuan Bajo, kota terdekatdi Flores, untuk mencapai Loh Liang, pelabuhan utama di Pulau Komodo. Selama itupula kapal diguncang-guncang ombak. Arus perairan ini terkenal ganas dan berbahaya.Arahnya sering tak menentu akibat pertemuan dua arus besar Samudra Pasifik di utaradan Samudra Hindia di selatan.

(10)

nasional itu masuk wilayah Kecamatan Komodo,Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Luasnya 1.817 kilometerpersegi, meliputi 603 kilometer persegi kepulauan dan 1.214 kilometer persegi tamanlaut. Ada 61 pulau di kawasan itu. Beberapa yang besar adalah Pulau Komodo, Rinca,Padar, dan Gili Motang.Taman yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia dan Cagar Manusia danBiosfer oleh UNESCO pada 1986 itu dihuni sekitar 2.500 komodo.

Selain di PulauKomodo, biawak raksasa itu tersebar di Pulau Rinca (sekitar 1.000 ekor), dan GiliMotang (100 ekor). Ada pula sekitar 100 ekor di Cagar Alam Wae Wuul, di daratanFlores, dan tak termasuk wilayah taman nasional.Pemerintah tengah berjuang agar Taman Nasional Komodo masuk daftar TujuhKeajaiban Alam Baru (New 7 Wonders of Nature). Ini kompetisi dengan memakai sistemvoting yang digelar Yayasan The New7Wonders untuk mencari tujuh keajaiban alamyang layak didokumentasikan dan dirawat. Taman Nasional Komodo menjadi finalisbersama 27 situs lainnya setelah menyisihkan 440 calon dari 220 negara.Ketika upaya itu masih berlangsung, nasib taman nasional dan penghuninya justrudalam ancaman.

Belakangan ini tersiar berita tentang penambangan emas di dekat tamannasional dan rencana pemindahan komodo ke Bali. Lokasi tambang kontroversial ituterletak di daerah Batu Gosok, sebuah gugusan tanjung kecil tepat di ujung utaraKecamatan Komodo. Masyarakat khawatir limbah penambangan itu nantinya akanmerusak taman nasional. Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menyatakan

akan mempertimbangkan kembali kelanjutan eksplorasi penambangan tersebut dan telahmembentuk sebuah tim untuk melakukan kajian.

(11)
(12)

mengancam terjadinya kebakaran, terutama dimusim kemarau seperti sekarang.Taman Nasional Komodo tak cuma berisi komodo. Di sana juga terdapat 277spesies hewan yang terdiri dari perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia,misalnya 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersamadengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yangdilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka. Selainitu, kawasan ini terkenal dengan terumbu karangnya yang indah. Setidaknya terdapat 253spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesiesikan.

(13)

D. Strategi Konservasi Keanekaragaman Hayati Ekosistem Dari Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo terdiri dari tiga buah pulau besar yaitu pulau Komodo,pulau Rinca dan pulau Padar serta 26 buah pulau besar/kecil lainnya. Sebanyak 11 buahgunung/bukit yang ada di Taman Nasional Komodo dengan puncak tertinggi yaituGunung Satalibo (± 735 meter dpl). Wilayah darat taman nasional ini 603 km² danwilayah total adalah 1817 km².Keadaan alam yang kering dan gersang menjadikan suatu keunikan tersendiri.Adanya padang savana yang luas, sumber air yang terbatas dan suhu yang cukup panas;ternyata merupakan habitat yang disenangi oleh sejenis binatang purba Komodo (Varanus komodoensis).

(14)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Potensi flora yang ada di taman nasonal komodo antra lain padangRumput dan Hutan Savana Hutan Tropis Musim (dibawah 500 m dpl), hutan diatas 500 m dpl, hutan bakau, terumbu Karang, dll. Potensi fauna yang ada ditaman nasional komodo antara lain mamalia, burung, reptil, dll.Sebenarnya ancaman terhadap komodo hampir tidak ada. Perburuan liarada, tapi para pemburu itu mencari rusa, bukan komodo. Ancaman justru datangdari pertambahan jumlah penduduk, karena di dalam kawasan ini ada beberapakampung.

B. Saran

Sebaiknya kita selalu menjaga keanekaragaman hayati yang ada, tidak hanya di taman nasional komodo saja, tetapi juga yang ada di Indonesia, supayaselain kita yang sekarang, anak cucu ita masih dapat menikmati keanekaragamanhayati yang ada di Indonesia ini.

(15)

Erdmann, Arnaz Mehta.2004.Panduan Sejarah Ekologi: Taman Nasional Komodo.Jakarta: The Nature Conservation

Kementrian Kebudayaan Indonesia. 2014. Taman Nasional Pulau Komodo http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/832/taman-nasional-pulau komodo.

Gambar

Gambar 1. Spesies Komodo Di Taman Nasional Komodo

Referensi

Dokumen terkait

Sama seperti perbandingan pada kecepatan aliran transisi, pada grafik diatas nilai kurva model Rc 1, Rc 0,861 menjadi lebih panjang saat berada dibawah kurva model Rc 0 yang

dimensi organizational citizenship behavior dari Organ, Podsakoff & Mackenzie (2006) sehingga mempunyai pemahaman yang jelas dalam pengukurannya. Intensi OCB diartikan

Seperti yang di review, semua peneliti menggunakan metode yang sama untuk mengdeteksi Listeria spp..

Skripsi ini berjudul “ Kajian Pemilihan Pemasok Buah-Buahan dengan Proses Hirarki Analitis (Studi Kasus : Divisi Produce, Giant Hypermarket Botani Square Bogor)”

Solusi untuk masyarakat yang ingin memiliki bisnis, namun mereka tidak memiliki skill, waktu ataupun modal banyak. Solusi untuk pebisnis yang butuh pendanaan untuk

Begitu pula dengan endapan yang terbentuk selama proses elektrokoagulasi di dalam reaktor, semakin besar rapat arus semakin besar endapan yang terbentuk dan

strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran

Nilai risiko tinggi pada bagian leher ini dikarenakan pada pekerjaan ini para pekerja melakukan postur menunduk kearah bawah karena melihat obyek, selain itu durasi