• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Mengenai Kasus Suap di Eropa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kebijakan Mengenai Kasus Suap di Eropa"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN MENGENAI SUAP DAN KORUPSI DI NEGARA – NEGARA EROPA

UK BRIBERY ACT 2010 DAN KONVENSI UNI EROPA (EU )

Pada umumnya, setiap perusahaan terutama perusahaan yang sudah terdaftar di sebuah bursa saham harus mematuhi 4 undang – undang antara lain UU anti korupsi AS ( FCPA ),undang – undang anti penyuapan UK 2010, konvensi organisasi kerja sama pembangunan Ekonomi (OECD) dan konvensi Uni Eropa (EU). Dalam paper ini saya akan membahas UU anti penyuapan UK 2010 / UK bribery act 2010, konvensi Uni Eropa (EU). Penyuapan dapat didefinisikan sebagai tindakan mempengaruhi petugas pemerintahan ataupun swasta dengan cara menawarkan sesuatu dengan nilai tertentu untuk memperoleh keuntungan yang tidak pantas. Dalam UU anti penyuapan UK dipaparkan lebih luas lagi termasuk ‘siapapun’. Keuntungan yang tidak pantas dapat dijabarkan antara lain menyuap untuk memenangkan proyek, menyuap untuk menjadi juara, menyuap untuk mengurangi nilai pajak dll. Nilai dari sebuah suap tidak mesti jumlah yang besar atau sebuah mobil misalnya. Bahkan tidak harus sesuatu yang nyata. Hanya sebuah janji saja tau penawaran untuk memberikan hadiah saja sudah cukup untuk melanggar UU anti suap. Intinya adalah niatan yang dapat mempengaruhi seseorang. Penyuapan dan korupsi dilarang walaupun tidak secara langung. Seseorang dapat bertanggung jawab telah melakukan penyuapan walaupun belum ada pembayaran yang dilakukan. Selain itu, menawarkan pekerjaan terhadap keluarga anggota pemerintahan dapat dikategorikan sebagai tindakan suap.

UK BRIBERY ACT 2010 / UU anti penyuapan UK 2010

(2)

Dalam Bribery act 2010 dijelaskan beberapa pengerian mengenai pelanggaran penyuapan yaitu ;

1. Bagian 1 : Pelanggaran penyuapan terjadi apabila seseorang menawarkan,memberikan atau menjanjikan keuntungan finansial atau lainnya terhadapa individu lain dalam pertukaran fungsi atau kegiatan yang bersangkutan. 2. Bagian 2 : Pelanggaran disuap yaitu apabila seseorang meminta,

menerima, atau menyetujui untuk menerima keuntungan tersebut dalam pertukaranfungsi atau kegiatan tersebut. Keungangan tidak didefinisikan dalam UU akan tetapi menurut Aisha Anwar dan Gavin Deeprose dari Sekolah Hukum Scotlandia menjelaskan bahwa, keuntungan dapat pula berbentuk hadiah atau tawaran pekerjaan.

3. Bagian 3 : Setiap fungsi yang bersifat umum; aktivitas apapun yang berhubungan dengan bisnis, perdagangan atau profesi, aktivitas apapun yang dilakukan dalam kaitannya dengan pekerjaan seseorang, atau aktivitas apapun yang dilakukan oleh atau atas nama badan orang baik perusahaan atau tak berhubungan . Hal ini berlaku untuk swasta dan pemerintahan, dan meliputi kegiatan yang dilakukan di luar Inggris.

4. Bagian 4 : Kegiatan akan dianggap tidak benar dilakukan jika itikad baik telah dilanggar dan merusak kepercayaan satu sama lain.

Dalam UU anti penyuapan UK 2010 dipaparkan bahwa baik penyuap petugas pemerintahan maupun swasta akan dikenakan sanksi yang sama, harus ada prosedur yang dapat membuktikan bahwa perusahaan swasta melakarang tindakan suap, penyuapan melalui pihak terkait perusahaan yang berlepentingan juga dilarang dan berlaku pula diluar UK.

(3)

EU CONVENTION

EU memiliki dua instrumen hukum untuk memrangi korupsi dan suap yaitu : the 1997 EU convention on the fight against corruption yang melibatkan Official Europan Communities dan anggota resmi EU dan kurang lebih 2,003 Framework decision mengenai pemberantasan korupsi di sektor swasta. EU convention menangani korupsi yang dilakukan pejabat publik sedangkan Framework Decision menangani korupsi yang dilakukan pihak swasta. Tujuan utama EU convention memerangi korupsi adalah untuk mengamankan ketentuan pidana negara anggota EU dari korupsi yang dilakukan baik pejabat publik EU communities ataupun pejabat publik dari negara anggota EU lainnya. Dalam Framework decision juga diatur bahwa suap atau korupsi yang dilakukan perusahaan swasta akan dipidana langsung walaupun dilakukan oleh orang-orang dibawah pengawasan mereka.

Seperti halnya EU convention, Framework decision berkaitan dengan sanksi bukan langkah pencegahan korupsi. Selain sanksi pidana yang akan diberikan Framework Decision terhadap individu yang melakukan korupsi, Framework decision juga mengatur dan memutuskan tanggung jawab perushaan atas tindakan korupsi yang dilakukan oleh individu didalam perusahaan tersebut. Akan tetapi perusahaan tidak dapat dimintai tanggung jawab apabila tindakan korupsi dan penyuapan terjadi karena adanya kurang pengawasan dari pihak EU convention dan pemerintah.

Dalam rangka memerangi korupsi, [ CITATION COM03 \l 1057 ] EU memiliki prosedur dalam beberapa dokumen yang menjelaskan hal tersebut antara lain :

 Pada pasal 29 treaty of EU menjelaskan mengenai mencegah dan memerangi korupsi

sebagai salah satu jalan untuk mencapai objektif EU yaitu untuk menciptakan dan menjaga kebebasan, keamanan dan keadilan anggota EU.

 Pendekatan pertama mengenai anti korupsi dilakukan dengan pengusulan pelarangan

dikuranginya pajak suap dan memperkenalkan aturan seperti standard audit internal maupun eksternal sebuah perusahaan atau organisasi.

 The Council’s 1998 Vienna action plan dan the Tampere European Council pada 1999

(4)

 The Millenium Strategy on the Prevention and Control of Organised Crime

mengemukakan perlunya pendekatan perundang-undangan nasional dan mengembangkan beberapa kebijakan EU sekaligus mendesak negara-negara EU untuk segera meratifikasi EU dan dewan khusus anti korupsi.

Selain itu, EU juga telah membentuk instrumen khusus untuk mengatasi korupsi yaitu

 2 perjanjian tentang perlindungan kepentingan finance EU community dan

perjuangan melawan korupsi dimana EU communties dan negara – negara EU turut serta.

 Dibentuknya European Anti Fraud Office ( OLAF ) pada 1999 yang memiliki

kekuatan investigasi interinstitusional.

Peperangan melawan korupsi tidak hanya berada pada sektor pemerintahan saja tetapi juga sektor swasta. Pada tahun 1998 timbul aksi dari para negara anggota EU untuk mengadopsi tindak pidana untuk menindaklanjuti korupsi. Di tahun 2002, Denmark mengajukan ide terhadap Framework Decision yang lebih mengikat pada subjek korupsi tersebut. Tentu saja hal ini disambut dengan antusias karena memberikan tingkat perlindungan hukum yang sama terhadap korupsi terlepas hal tersebut terjadi di sektor pemerintahan maupun swasta.

Dalam sudut pandang EU, permasalahan tetap terpaku pada pelaksanaan undang-undang dan yang lebih penting adalah bagaimana mencegah, menyelidiki, menuntut dan mengadili kasus korupsi. EU mendesak negara-negara anggotanya untuk memperkenalkan standard umum mengenai pengumpulan bukti, penyitaan hasil, teknik investigasi khusus dan

perlindungan pelapor, korban dan saksi. Hal ini juga mendesak negara-negara anggota,untuk memperkenalkan pedoman yang jelas bagi staf administrasi publik.

PENERAPAN HUKUM ANTI KORUPSI

(5)

negara-negara Eropa maupun global akan tetapi bagaimana dengan penerapannya dalam peristiwa nyata? Apakah hukum – hukum tersebut efektif dalam mengurangi jumlah kasus korupsi yang dialami di negara – negara Eropa?. Kenyataanya justru berbanding terbalik dengan hukum yang sudah sangat bagus dibuat.

Dalam artikel yang ditulis pada euobserver.com tertanggal 6 Maret 2013 [ CITATION Nie13 \l 1057 ], setidaknya 120 juta euro lenyap dikarenakan korupsi tiap tahunnya pada 27 negara anggota. Berdasarkan EU commisioner for home affairs, Cecillia Malmstrom menyebutkan bahwa 20 hingga 25 % dari aset kontrak publik lenyap dikarenakan korupsi. Sebuah perusahaan transparansi di Berlin melaporkan bahwa beberapa negara yang dilaporkan memiliki tingkat korupsi yang tinggi antara lain Bulgaria, Republik Ceko, Italia, Rumania dan Slovakia. Kasus korupsi dan penyuapan juga terjadi pada negara- negara maju EU antara lain Belgia, Perancis, Jerman, Belanda, Spanyol dan UK. Korupsi yang dilakukan ini tidak hanya melibatkan perusahaan Eropa saja tetapi juga perusahaan dari beberapa negara asing di luar EU. Para negara anggota EU sudah setuju untuk menghindari kasus suap dan korupsi akan teapi kenyataanya mereka gagal dalam melakukan kewajiban mereka.

Mengutip dari Jane Mittermaier [ CITATION Mit11 \l 1057 ], Head of transparency international EU liasion office yang mengatakan bahwa EU harus menanggapi secara serius laporan korupsi tersebut. Kurangnya perhatian EU terhadap kasus-kasus business to business bribery dapat berpengaruh terhadap keadaan ekonomi EU yang sedang dilanda krisis saat ini. Perusahaan besar dapat menuntut suap yang besar dari perusahaan kecil untuk memenangkan sebuah proyek, misalnya. Negara – negara EU harus menindaklanjuti secara serius komitmen hukum mereka terhadap hal korupsi dan suap ini.

Timbul pertanyaan di benak kaum pebisnis asing, apakah mereka juga dapat dikenakan Bribery Act 2010 atau EU convention mengenai korupsi. Jawabannya adalah ya. Contohnya adalah jika sebuah perusahaan Cina menyuap seorang petugas EU asal Spanyol yang sedang berkunjung di Cina,maka perusahaan Cina tersebut dapat dituntut melakukan pelanggaran karena sesuai tertera pada hukum EU convention bahwa mereka yang meberikan keuntungan terhadap pegawai pemerintah EU ataupun swasta dapat diklasifikasikan sebagai tindakan penyuapan walaupun pelaku utama ( pemberi suap) bukan merupakan warga negara EU.

(6)

COMMUNITIES, C. O. (2003, Mei 28). COMMUNICATION FROM THE COMMISSION TO THE COUNCIL,THE EUROPEAN PARLIAMENT AND THE EUROPEAN ECONOMIC ON A COMPREHENSIVE EU POLICY AGAINST CORRUPTION. Retrieved from http://eur-lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do? uri=COM:2003:0317:FIN:EN:PDF

EUROPA. (2007, Juli 12). A comprehensive EU anti-corruption policy. Retrieved from

http://europa.eu/legislation_summaries/fight_against_fraud/fight_against_c orruption/l33301_en.htm

McKenna, C. (2011). The UK Bribery Act 2010: What you need to know. Retrieved from

http://www.law-now.com/cmck/pdfs/nonsecured/theukbriberyact20103.pdf

Mittermaier, J. (2011, Mei 02). New Transparency International report:EU companies still engaged in foreign bribery . Retrieved from

http://www.transparencyinternational.eu/wp-content/uploads/2012/09/2011-11-02-TI-EU-Press-Release.pdf

Nielsen, N. (2013, Maret 06). €120 billion lost to corruption in EU each year. Retrieved from http://euobserver.com/justice/119300

Parliament, U. (2011, April 20). The Bribery Act 2010 – Guidance. Retrieved from

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lilik Handayani mengenai Kontribusi Persepsi Dan Motivasi Ibu Dalam Meningkatkan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Di

Ia menjadi kritik bagi positivisme yang meredusir relasi individu dengan orang lain maupun dalam memahami pengetahuan dari sudut pandang objektif, kausal, pendekatan

 PROSES BERLANGSUNGNYA IBADAH NATAL AGAR HADIRAT TUHAN DAPAT DIRASAKAN OLEH SEMUA JEMAAT3. DOAKAN UNTUK

Skripsi Sarjana Pendidikan Sejarah Pada FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.. Hubungan Antar Etnis di

PENGARUH INJEKSI UDARA TERHADAP TEKANAN AIR PORI TANAH YANG BERPOTENSI LIKUIFAKSI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. BAB I

Hal ini disebabkan pada saluran pemasaran III yang ada di Desa Kompas Raya, para produsen bokar lump mangkok harus melewati dua lembaga pemasaran yang ada, sehingga

184.. ahli bid'ah atau yang membela mereka, memuji mereka, menyanjung-nyanjung kitab-kitab mereka, atau ia dikenal sebagai pembantu dan penolong mereka, atau ia turut mem- benci

Dalam literatur yang dimiliki peneliti dan hasil study pustaka didapatkan unity 3D ini juga bisa diterapkan dalam penggunaan untuk teknologi AR • Perangkat lunak Vuforia