• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

M. Salahuddin, K.Y. Margiati, Sugiyono

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak Email : udinpgsd13@gmail.com

Abstract

This research aims to determine the use of Media Microsoft Powerpoint to the students learning outcomes of mathematics of grader III SDN 36 Pontianak South. The research method used is quasi experimental method with non- equivalent control group design. The number of research subjects 63 students. Tool of data collection used is in the form of essay test eight questions. The result of this research is the average of pre-test of experiment class is 69,067 while control class is 72,23. The average post-testof the experimental class is

80.65 and the control class is 75.81. From result of t test, obtained tarithmeticequal to 1,33 with

ttable 1,67078it means tarithmetic< ttableconcluded that there is difference of students’ learning

outcome. Based on the calculation of effect size (ES), concluded that ES is 0.308. This means

that the use of microsoft powerpoint media impact a low effecton the students’ learning

outcome of mathematics of grader III SDN 36 Pontianak Selatan.

Keywords: Effect, Microsoft Powerpoint, Learning outcome.

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang biasa dikenal dengan sebutan IPTEK semakin berkembang pesat. Berbagai macam teknologi bermunculan guna menunjang kegiatan manusia agar semakin baik kedepannya. Satu diantaranya teknologi tersebut adalah komputer. Penggunan komputer di dunia pendidikan sudah semakin berkembang. Di dalam komputer terdapat berbagai macam aplikasi yang dapat menunjang kegiatan manusia, seperti Microsoft Office yang berfungsi untuk mengolah data, Adobe

Photoshop yang berfungsi untuk mengedit

gambar dan sebagainya.

Satu diantaranya aplikasi yang sering digunakan dalam komputer adalah aplikasi

Microsoft Office dan di dalam aplikasi itu

terdapat sebuah bagian yang dinamakan

Microsoft PowerPoint. Microsoft PowerPoint

memiliki fungsi untuk menampilkan gambar, warna bahkan suara berupa video, sehingga dapat mempermudah guru dalam penyampaian materi pembelajaran pada saat proses pembelajaran di kelas. Selain itu, dengan adanya variasi gambar, warna dan suara akan membuat media Microsoft PowerPoint ini

sebagai media yang sangat unik dan menyenangkan untuk digunakan. Hal ini didukung oleh pendapat Gatot Muhsetyo (2009:

2.3) yang menyatakan bahwa, “LCD,

PowerPoint, internet, televisi, dan

Teleconferencing merupakan media-media masa kini yang digunakan untuk berbagai

kegiatan pembelajaraan”.

Pada saat ini guru dituntut untuk dapat terampil dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran agar dapat menghasilkan proses yang menarik dan memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi peserta didik. Menurut Nana Sudjana dan

Ahmad Rivai (2013: 2) menyatakan, “Media

pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada giliranya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar

yang dicapainya”.

(2)

dan penugasan khususnya pada materi menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan latihan-latihan soal yang ada di dalam buku pelajaran. Guru biasanya menggunakan media gambar dan juga menggunakan benda yang ada di sekitar kelas sebagai media konkret, sehingga kurang menarik perhatian siswanya.

Setiap akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui masalah kesulitan belajar yang dialami siswanya. Setelah dilakukan evaluasi ternyata ditemukan masih banyak siswa yang belum memahami secara baik mengenai cara menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang. Akibatnya hasil belajar yang diperoleh siswa rendah yaitu 18 orang dari 30 orang siswa mendapatkan nilai di bawah KKM khususnya pada materi menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang. KKM untuk mata pelajaran matematika di kelas III pada Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan ini yaitu 75. Sejalan dengan itu, berdasarkan dengan pengalaman mengajar penulis pada kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Dasar Negeri 01 Pontianak Selatan pada pembelajaran matematika kelas III dengan menerapkan cara mengajar guru yang biasa digunakan yaitu ceramah, tanya jawab dan penugasan khususnya pada materi melakukan perkalian dan pembagian yang hasilnya tiga angka dan melakukan operasi hitung campuran. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan latihan-latihan soal yang ada di dalam buku pelajaran dan hasil yang saya dapat yaitu dari jumlah siswa 36 orang hanya 15 orang siswa yang dapat mengerjakan soal dengan benar. Untuk mengetahui mengenai masalah kesulitan belajar siswa, saya menayakan langsung kepada siswa pada saat membagikan hasil pekerjaan latihan dan yang mereka sampaikan yaitu pembelajaran matematika itu sulit dan penjelasan materi yang disampaikan susah untuk dipahami.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu

memanfaatkan media pembelajaran Microsoft

PowerPoint. Aplikasi tersebut dapat

mempermudah penyampaian materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Menurut Atang Gumawang (2011: 362) mengatakan

bahwa, “ Microsoft PowerPoint adalah program

aplikasi untuk membuat presentasi berupa teks,

tabel, grafik, diagram dan sebagainya”.

Penggunaan aplikasi ini dalam kegiatan pembelajaran memiliki kelebihan diantaranya yaitu mampu menyajikan tampilan yang menarik karena adanya permainan warna, huruf, animasi, suara, gambar, bahkan video. Selain itu pesan informasi secara visual mudah dipahami dan mampu merangsang peserta didik untuk mengetahui lebih jauh tentang materi yang dipelajari. Tidak hanya itu media pembelajaran Microsoft PowerPoint ini sangat praktis, dapat diperbanyak dan dapat digunakan secara berulang-ulang, serta dapat dibawa kemana-mana karena dapat disimpan di dalam CD ataupun flashdisk.

Penggunaan Microsoft PowerPoint

memiliki banyak kelebihan yang baik jika digunakan dalam pembelajaran. Secara spesifik terdapat enam kelebihan yang membuat

Microsoft Office PowerPoint layak digunakan

dalam kegiatan pembelajaran, yaitu seperti diungkapkan oleh Egy, dkk (2010: 21) yang menyatakan bahwa penggunaan Microsoft

Office PowerPoint memiliki kelebihan sebagai

berikut: (a) Penyajianya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi. (b) Lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh tentang bahan ajar yang tersaji. (c) Pesan informasi secara visual mudah dipahami siswa. (d) Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan. (e) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai secara berulang-ulang. (f) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (CD, Disket, Flasdisk) sehingga praktis dibawa kemana-mana.

Sedangkan menurut Latuheru (dalam Hadi Siswoyo, 2010: 7) Microsoft Office

PowerPoint sebagai media pembelajaran

(3)

ditinjau dari segi biaya maupun pemeliharaannya. (b) merancang dan memproduksi software pembelajaran membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sedikit. (c) sering software yang disiapkan untuk digunakan pada suatu komputer tidak dapat digunakan pada komputer yang lain. (d) komputer dapat memadamkan daya kreativitas siswa.

Atas dasar hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh penggunaan media

microsoft powerpoint terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas III. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis seberapa besar pengaruh penggunaan media

microsoft powerpoint terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. “Metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan mengendalikan

pengaruh variabel yang lain.” (Hadari Nawawi,

2015: 68). Pada penelitian ini jenis eksperimen yang digunakan adalah eksperimen berpura – pura (quaisy experiment), rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah

non-equivalent control group design. Secara

singkat Suharsimi Arikunto (2013: 173)

menyatakan, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak selatan, yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas III A yang berjumlah 30 siswa dan III B yang berjumlah 33 siswa. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III, kelas IIIA merupakan kelas eksperimen dan kelas IIIB merupakan kelas kontrol.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pengukuran. “Cara mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek tertentu dibandingkan dengan norma tertentu

pula sebagai satuan ukur yang relevan.” (Hadari

Nawawi 2015: 101). Teknik pengukuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data hasil pengukuran dari jawaban siswa terhadap soal

tentang menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal essay. Alasan peneliti memilih alat pengumpulan data berupa tes adalah karena peneliti akan mengumpulkan data yang berupa hasil belajar siswa dalam menjawab soal.

Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: (1) Melaksanakan observasi pada hari senin, 23 Januari 2017 di Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan.(2) Melakukan wawancara pada hari senin, 23 Januari 2017 dan hari selasa 24 Januari 2017 terhadap guru mata pelajaran Matematika di kelas IIIA dan IIIB Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan. (3) Penyusunan instrumen penelitian berupa kisi – kisi tes, soal tes awal, soal post – test, kunci jawaban, dan pedoman penskoran serta penyiapan perangkat pembelajaran berupa RPP. (4) Melakukan validasi instrumen penelitian.(5)Merevisi hasil validasi isi. (6) Melakukan uji coba soal post-test pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan. (7) Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan teknik

simple random sampling. (8) Menentukan

jadwal penelitian yang akan dilakukan dan disesuaikan dengan jadwal pembelajaran matematika.

Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: (1) Melakukan

pre-test di kelas eksperimen dan kontrol materi

menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang; (2) Mengoreksi hasil tes, diberi skor sesuai dengan pedoman penskoran; (3) Menganalisis hasil pre-test (4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol; (5) Memberikan soal post – test di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tahap Akhir

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap akhir antara lain: (1) Mengoreksi hasil post-test

siswa; (2) Menghitung rata-rata hasil post-test

(4)

pembelajaran menggunakan rumus effect size.; (4) Membuat kesimpulan; (5)Membuat laporan penelitian.

Tahap Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap analisis data antara lain: (1) Menghitung hasil pre-test dan post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sesuai dengan kriteria penskoran pada kunci jawaban; (2) Menghitung rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen; (3) Menghitung Standar Deviasi (SD) hasil pre-test dan post-test kelas penelitian; (4) Menghitung perbedaan antara pembelajaran menggunakan media microsoft

powerpoint dan dengan menggunakan media

gambar di kelas III Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan dengan menggunakan perhitungan rumus t-test. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Menghitung Standar Deviasi (SD) dari hasil pre-test dan post-test

kelas eksperimen dan kelas kontrol; (2) Melakukan uji coba normalitas data dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat k sample; (3) Jika kedua data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas varian (uji F); (4) Menguji Hipotesis dengan menggunakan t-test Polled Varian karena jumlah anggota sampel sama dan homogen; (5) Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari pembelajaran menggunakan two stay two stray

terhadap hasil belajar siswa maka digunakan rumus effect size.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan disajikan pada tabel

berikut:

1. Hasil Pre-test

Rata-rata dan standar deviasi pre-test

kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Rata-rata dan Standar Deviasi

Pre-test Kelas Eksperimen

Pre-test Kelas Kontrol

𝐗̅ 69,067 72,23

D 12,54 15,28

Berdasarkan Tabel 1.1 tampak bahwa rata-rata pre-test kelas eksperimen sebesar 69,067 dan kelas kontrol sebesar 72,23 artinya, rata-rata pre-test kelas kontrol lebih tinggi dibanding rata-rata pre-test kelas eksperimen dengan selisih angka sebesar 3,163..

Hasil perhitungan standar deviasi (SD) pada kelas kontrol sebesar 15,28 dan pada kelas eksperimen sebesar 12,54. Hal ini menunjukan bahwa data pre-test pada kelas kontrol lebih tersebar merata jika dibanding dengan kelas eksperimen.

Uji normalitas data dilakukan untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak. Adapun Langkah-langkah uji normalitas data adalah sebagai berikut: (1) Menentukan batas atas dan batas bawah setiap kelas interval; (2) Menghitung batas nyata (Z batas kelas) setiap kelas interval dengan menggunakan Z-skor; (3) Mencari nilai dibawah kurva normal dari 0-Z dengan melihat “tabel luas di bawah

lengkungan kurva normal dari 0 s/d Z”; (4) Menghitung luas daerah setiap kelas interval; (5) Menentukan Frekuensi ekspektasi (Ei); (6) Menentukan Oi; (7) Menghitung Oi-Ei; (8) Menghitung hasil dari (Oi-Ei)2; (9) Menghitung

harga (Oi−Ei)

2

Ei ; (10) Menghitung nilai Chi

Kuadrat; (11) Menentukan derajat kebebasan (dk); (12) Menentukan 𝜒2 tabel dengan taraf signifikan (𝛼) = 5%; (13) Menguji normalitas.

Berdasarkan langkah-langkah di atas, diperoleh 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 sebesar 0,914526 sehingga data kelas eksperimen berdistribusi normal. Selanjutnya adalah uji normalitas data kelas kontrol, diperoleh 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 sebesar

-0,868492471 sehingga data berdistribusi normal.

(5)

(1) Menentukan varians data pre test kelas eksperimen dan kontrol;

Berdasarkan perhitungan, diperoleh varians data kelas eksperimen adalah:

𝑆2=∑𝑓𝑖(𝑥𝑖 − 𝑥)2 𝑛 − 1

... (1) =4557,366730 − 1

= 157,15

Sedangkan varians data kelas kontrol adalah 233,45

(2) Uji F

Selanjutnya, hasil di atas digunakan untuk uji F yaitu :

F=S2 besar

S2 kecil

... (2) =233,45

157,15= 1,48

Sesuai dengan Ftabel = 1,858. Karena Fhitung <

Ftabel maka data pada kedua kelas penelitian

adalah homogen. 2. Hasil Post-test

Rata-rata dan standar deviasi post-test

kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.2 Rata-rata dan Standar Deviasi

Post-test Kelas Eksperimen

Post-test Kelas Kontrol

𝐗̅ 80,65 75,81

SD 13,19 15,70

Berdasarkan perhitungan diperoleh rata-rata post-test kelas eksperimen dan kontrol sebesar 80,65 dan 75,81. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibanding rata-rata post-test kelas kontrol yaitu dengan selisih angka sebesar 4,84. Jika dibandingkan dengan sebelum diberi perlakuan terdapat perubahan hasil belajar yang meningkat. Selanjutnya adalah perhitungan standar deviasi (SD).

Hasil perhitungan standar deviasi (SD) pada kelas kontrol sebesar 15,70 dan pada kelas eksperimen sebesar 13,19. Hal ini menunjukan bahwa data post-test pada kelas eksperimen lebih tersebar merata jika dibanding dengan

kelas kontrol. selanjutnya adalah uji normalitas data.

Berdasarkan langkah-langkah perhitungan uji normalitas data, diperoleh 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 sebesar 7,548051 sehingga data kelas

eksperimen berdistribusi normal. Selanjutnya adalah uji normalitas data kelas kontrol, diperoleh 𝜒ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 sebesar 5,7072 sehingga data berdistribusi normal.

Selanjutnya adalah uji homogenitas data, Adapun langkah-langkah untuk menentukan homogenitas data adalah sebagai berikut: (1) Menentukan varians data post-test kelas eksperimen dan kontrol;

Berdasarkan perhitungan, sesuai dengan rumus sebelumnya diperoleh varians data kelas eksperimen sebesar 174,05

Sedangkan varians data kelas kontrol adalah 246,39.

(2) Uji F

Selanjutnya, hasil tersebut digunakan untuk uji F, sesuai dengan rumus sebelumnya menghasilkan 1,41. Sesuai dengan Ftabel =

1,858. Karena Fhitung < Ftabel maka data pada

kedua kelas penelitian adalah homogen, artinya tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelas penelitian.

Selanjutnya, uji t dilakukan untuk menentukan perbedaan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar dan media microsoft powerpoint. Apabila data post-test berdistribusi normal, jumlah anggota sampel n1 ≠ n2 dan variansnya homogen (𝜎12= 𝜎22), dapat digunakan t-test dengan

polled varians.

t = X̅1− X̅2 √(𝑛1−1)𝑠12+(𝑛2−1)𝑠22

𝑛1+ 𝑛2−2 [ 1 𝑛1+

1 𝑛2]

... (3) t = 80,65−75,81

√29 (174,05)+ 32 (246,39)61 [301 + 331]

t = 4,84

√5047,45+ 7884,4861 [0,033+0,030]

(6)

t = 4,84 3,65 t = 1,33

Perhitungan dk untuk ttabel uji satu pihak pada

taraf signifikasi (𝛼)=5% dk = n1+ n2 - 2

dk = 30 + 33 -2 dk = 61

Ternyata thitung < ttabel atau 1,33 < 1,67078,

dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media microsoft powerpoint

terhadap hasil belajar matematika siswa. Adapun besarnya pengaruh dapat diperoleh menggunakan perhitugan effect size sebagai berikut:

Diketahui : Ye = 80,65

Yc = 75,81

Sc = 15,70

Ditanya : ES?

Jawab : ES

=

𝑌𝑒 − 𝑌𝑐

𝑆𝑐

... (4)

=

80,65−75,81

15,70

=

4,84

15,70= 0,308

Kriteria besarnya effect size berada pada kategori rendah yaitu pada rentang ES < 0,3. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media microsoft powerpoint

memberikan pengaruh yang rendah terhadap hasil belajar siswa.

Pembahasan

Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan sebelumnya, yakni hasil pre-test dan post-test

kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat terlihat pada grafik di bawah ini:

Grafik 1.1 Hasil Tes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Dari grafik di atas, tampak bahwa nilai rata-rata post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata post-test kelas kontrol. Selanjutnya, perlu dijabarkan penyebab adanya perbedaan hasil belajar. Berdasarkan hasil anilsis data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian, dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diberi perlakuan menggunakan media microsoft powerpoint dengan yang diberikan perlakuan menggunakan media gambar, namun berdasarkan perhitungan effect size diperoleh ES sebesar 0,308 yang termasuk dalam kategori rendah. Hasil ini tidak sejalan dengan pendapat Nana Sudjana dan Ahmad

Rivai (2013: 2) yang menyatakan bahwa,

“Media pengajaran dapat mempertinggi proses

belajar siswa dalam pengajaran yang pada giliranya diharapkan dapat mempertinggi hasil

belajar yang dicapainya”. Dari penelitian ini,

mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan peneliti mendapatkan hasil yang demikian, diantaranya adalah sebagai berikut. (1) Waktu pelaksanaan pembelajaran pada sore hari memberi dampak terhadap keaktifan serta semangat siswa dalam belajar dikarenakan penelitian dilakukan dari pukul 12.15 hingga pukul 16.30 yang mana pada rentang waktu yang di dapat untuk melakukan penelitian merupakan saat terik matahari yang membuat 69.067

72.23 80.65

75.81

60 65 70 75 80 85

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pre-test

(7)

suasana kelas menjadi panas dan berdampak pada semangat belajar siswa yang menurun dan juga membuat siswa mengantuk di kelas. (2) Media yang di gunakan berupa perngkat keras yaitu laptop dan juga infokus sebagai pemancar untuk menampilkan aplikasi microsoft

powerpoint yang dapat menjadi titik fokus pada

kegiatan pemelajaran karena dalam tampilan microsoft powerpoint ini siswa bersama-sama belajar dan terarah pada materi yang di tampilkan, kelemahan yang didapat pada saat menerapkan media ini yang saya lihat beberapa siswa sibuk sendiri dengan temannya sehingga tidak terfokus pada pembelajaran. (3) Meteri yang disampaikan dilakukan dengan menggunakan 3 tahapan sesuai dengan tahapan belajar Bruner yaitu enaktif (menggunakan media konkrit/nyata), ikonik (menggunakan tampilan microsoft powerpoint), dan simbolik (menentukan rumus keliing dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang). Dengan tiga tahapan ini pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan keinginan peneliti serta dengan menggunakan media microsoft powerpoint ini peneliti banyak terbantu karena siswa dapat terarah langsung pada materi pembelajaran dengan variasi penyajian pada tampilan powerpoin berupa gambar, huruf, warna dan animasi sehingga siswa tertarik untuk belajar. Dalam pembelajarannya unsur enaktif, ionik dan simbolik harus di kembangkan secara terintegrasi yang pada akhirnya siswa tergugah, termotivasi untuk lebih bersemangat dalam belajar. Aspek kognitif, afektif dan psikomotor saling menunjang menjadikan siswa lebih mandiri, kreatif, disiplin dan tanggung jawab (Sabri, T. 2017). Namun dikeranekan media ini tidak banyak melibatkan peran aktif siswa secara langsung pada masing-masing individu membuat siswa yang pemahamannya lambat dan yang belum mengerti tidak mau untuk bertanya kepada peneliti. Walaupun sebelumnya peneliti sudah mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang belum dimengerti, siswa dikalas seluruhnya memberikan jawaban sudah mengerti. Namun pada kenyataannya ketika diberikan tes akhir pada pembelajaran ada beberapa siswa yang tidak menjawab soal dengan benar.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Peneliti belum hafal nama dan karakter dari siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang berakibat penguasaan guru (peneliti) terhadap kelas belum secara maksimal. (2) Kurangnya sarana dan prasarana seperti kipas angin yang tidak dapat digunakan membuat udara di dalam ruangan kelas panas sehingga peneliti harus bisa mengkondisikan kelas agar tetap kondusif untuk belajar.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan mengenai pengaruh penggunaan media Microsoft PowerPoint terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan hasil tes akhir siswa yang diajar menggunakan media Microsoft PowerPoint

(kelas eksperimen) dengan siswa yang diajar dengan menggunakan media gambar (kelas kontrol). Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil tes siswa, penjelasan berikutnya dapat dilihat pada bagian di bawah ini:(1) Rata-rata hasil belajar siswa kelas III B Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan (Kelas Kontrol) pada materi menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media gambar sebesar 75,81 dari skor total sebesar 2502 dengan standar deviasi sebesar 15,70. (2) Rata-rata hasil belajar siswa kelas III A Sekolah Dasar Negeri 36 Pontianak Selatan (Kelas Eksperimen) pada materi menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media microsoft

powerpoint sebesar 80,65 dari skor total sebesar

(8)

untuk uji satu pihak pada taraf signifikasi α =

5% dan dk = 61 setelah dilakukan interpolasi diperoleh ttabel sebesar 1,67078, karena thitung

(1,33) < ttabel (1,67078) maka Ha ditolak. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil tes akhir siswa yang diajar dengan menggunakan media

microsoft powerpoint (kelas eksperimen) dan

siswa yang diajar dengan menggunakan media gambar (kelas kontrol). (4) Pembelajaran dengan menggunakan media microsoft

powerpoint memberikan pengaruh terhadap

hasil belajar siswa pada materi menghitung keliling dan luas bangun datar persegi dan persegi panjang sebesar effect size 0,308 dengan kriteria effect size yang tergolong rendah.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, terdapat beberapa saran untuk penggunaan media microsoft powerpoint yakni sebagai berikut: (1) Dalam penelitian ini, peneliti belum mengenal nama dan karakter siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Disarankan agar mengenal nama dan karakter siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen agar dapat menguasai kelas dengan maksimal. (2) Pada pembelajaran matematika dengan menggunakan media microsoft powerpoint dan menerapkan teori belajar Bruner pada saat penyampain materi pembelajaran yang diajar dengan 3 tahapan pembelajaran yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik. Tentunya materi yang diajar lebih banyak diserap oleh siswa, karena siswa melalui 3 tahapan yang sesuai dengan usia dan perkembangan pengetahuannya. Maka disarankan kepada guru matematika untuk menggunakan media microsoft powerpoint dan menerapkan teori belajar Bruner pada pembelajaran matematika khususnya materi geometri. (3) Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan media microsoft powerpoint

dengan tahapan penyampaian dari teori belajar Bruner untuk mendapatkan rata-rata hasil belajar siswa yang lebih baik, disarankan untuk merancang tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik menyesuaikan dengan waktu kegiatan pembelajaran dan materi yang disampaikan, agar proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

DAFTAR RUJUKAN

Atang Gumawang. (2011). Belajar Otodidak

Word Excel PowerPoint 2010 plus internet. Bandung : Informatika.

Hadari Nawawi. (2015). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Hadi Siswoyo. (2010). Penerapan Media Cd-Interaktif Grammatik: Lernen Per Maus Klick untuk Pembelajaran Bahasa Jerman di Kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Malang : Universitas Negeri Malang

Johny Hartono Egy, dkk. (2010).Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Power Point Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kompetensi Sistem REM.Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 10, No. 1, Juni 2010 (20-24).

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sabri, T. (2017). Value Based Thematics Learning. JETL (Journal Of Education, Teaching and Learning), 2(2), 192-196. Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur

Gambar

Tabel 1.1 Rata-rata dan Standar Deviasi
Tabel 1.2 Rata-rata dan Standar Deviasi
grafik di

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR PERINGKAT PESERTA YANG MEMENUHI NILAI AMBANG BATAS UNTUK FORMASI UMUM. JABATAN

Tujuan penelitian dan pengembangan ini meliputi: 1) mendesain dan menjelaskan kelayakan buku ajar trampil Basa Jawi piwulang 5 pengalamanku berbasis karakter islam di kelas

Data lain yang dibutuhkan untuk tahap penelitian secara umum meliputi karakteristik responden, jenis-jenis pengelolaan sampah setiap rumah tangga, variasi jenis

Tidak hanya media massa konvensional saja yang memiliki dampak terhadap kekerasan sosial, tetapi juga media baru.. Media baru merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan

Menurut Hilman , manajemen ialah sebuah fungsi yang bertujuan untuk mendapatkan sesuatu dengan kegiatan orang lain &amp; mengawasi berbagai usaha individu agar

Untuk kasus orang Islam membunuh dzimmi atau kafir yang mempunyai janji persahabatan, saya lebih setuju dengan pendapat Imam Malik, yang mana seorang Muslim

Program kegiatan bakti sosial Peringatan Penyambutan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H ini sudah menjadi kegiatan rutin Pesantren Miftahul Huda selama 9 tahun sebagai bentuk

Fonem /N/ pada awalan meN- akan berubah menjadi /ng/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawal dengan fonem /k,g, h, x, dan vokal/.. Fonem /N/ pada awalan meN- akan