• Tidak ada hasil yang ditemukan

cap tangan di dinding gua dalam kacamata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "cap tangan di dinding gua dalam kacamata"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PEMBUATAN GAMBAR TELAPAK TANGANDI DINDING GUA PADA MASA PRASEJARAH

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Bahasa Indonesia Keilmuan

yang dibina oleh Prof. Dr. Suyono, M.Pd. dan Muyassaroh, S.S., S.Pd., M.Pd

Oleh Achmad Nasor 140731603248

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN SEJARAH

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan Hidayah dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas bimbingan dari Prof. Dr. Suyono, M.Pd dan bu Muyassaroh, S.S., S.Pd., M.Pd tentang “Teknik Pembuatan Cap Tangan di Dinding Gua pada Masa Prasejarah” ini dengan tepat waktu..

Dalam penyelesaian tugas ini kami mengalami banyak kesulitan, dengan keterbatasan ilmu dan waktu kami memohon maaf apabila hasil dari tugas ini mengalami banyak kekurangan.Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap tersalurkan kepada kami, dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat yang lebih bagi pembaca.

Malang, 14 november 2014

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan ...2

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Peristilahan...3 2.2 Macam-macam Bentuk Gambar Telapak Tangan di Gua...3 2.3 Teknik Pembuatan Telapak Tangan di Gua pada Masa Prasejarah...5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...8 3.2 Saran...8 LAMPIRAN

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dari masa prasejarah banyak meninggalkan bukti budaya berupa gambar.Gambar-gambar tersebut umumnya ditemukan pada bekas tempat huniannya berupa gua atau ceruk. Salah satu obyek gambar yang banyak ditemukan pada gua prasejarah adalah telapak tangan atau sering pula disebut hand stencil. Diduga gambar telapak tangan merupakan obyek gambar gua yang tertua dan tersebar luas hampir di seluruh muka bumi dengan bentuk dan teknik yang serupa.Gambar gua berupa telapak tangan di dunia ditemukan di benua Eropa, Afrika, Asia, dan Australia, sedangkan di Indonesia terdapat di Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.Gambar telapak tangan di gua merupakan hasil kebudayaan masa lalu yang berasal dari masa prasejarah dan berasal dari masa paleolitik(masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana) sampai masa mesolitik (masa berburu dan meramu tingkat lanjut).Menurut penelitian para ahli banyak di temukan corak cap tangan atau gambar di gua yang berasal dari manusia Peking dan Jawa, kedua tipe corak cap tangan manusia purba ini hampir sama dan di perkirakan berasa dari zaman yang sama

Jenis manusia purba yang lebih maju lagi adalah jenis manusia Neander, hidup pada masa sebelumzaman es. Biasa hidup di goa goa di eropa dan membuat gambar atau cap tangan di goa goa yang berfungsi untuk pemujaan terhadap nenek moyang atau sekedar menceritakan kisah kisah pahlawan di dalam suku atau kelompok mereka. Penghunian gua di anggap sebagai pola pemukiman yang pertama sejak manusia meninggalkan cara hidup nomaden (Permana, 2008).

(5)

Dalam makalah ini akan diuraikan mengenai peristilahan yang sering dan lazim digunakan berkenaan dengan gambar tangan khususnya dan gambar gua pada umumnya,bentuk gambar, Selain itu, juga akan dibahas mengenai teknik pembuatan.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa sajakah istilah yang berkaitan dengan Gambar Telapak Tangan di Gua? 2. Bagaimana bentuk-bentuk gambar telapak tangan yang ada di gua?

3. Bagaimana teknik pembuatan gambar telapak tangan di gua? 1.2 Tujuan

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peristilahan

Istilah dalam bahasa Inggris “rock painting “ lazimnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “gambaran-gambaran pada batu karang”. Adapun yang dimaksud dengan istilah ini ini ialah coretan-coretan pada batu karang atau dinding-dinding gua yang terdapat di berbagai tempat di dunia( Wardojo, 1979:1). Gambar-gambar tersebut bisa berupa gambar manusia yang bentuknya masih sederhana, gambar binatang,selain itu istilah ‘gambar gua’ sering disebut denganrock art .Rosenfeld (1988:1-2) mendefinisikan rock art sebagai lukisan atau pahatan yang dibuat pada batu alamiah yang masih melekat pada batuan induknya. Lukisan atau pahatan ini dapat dibuat pada dinding-dinding batu, baik di dalam gua maupun di tempat-tempat terbuka, atau dibuat pada bongkahan batu maupun pada lempengan batu yang terbentuk secara alamiah.

Tulisan ini secara khususmembicarakan tentang fenomena budaya berupa gambar pada dinding gua yang bentuknya seperti tangan manusia mulai dari telapak dengan jari-jarinya hingga pergelangan dan lengan.Dalam penelitian gua di Indonesia, istilah yang biasa digunakan untuk hal tersebut adalah ‘cap tangan‘, ‘gambar cap tangan’, ‘lukisan cap tangan’, ‘gambar telapak tangan’, ‘lukisan telapak tangan’, ‘siluet tangan’, dan ‘lukisan siluet tangan’. Dalam tulisan ini juga tidak digunakan istilah ‘cap’ atau ‘siluet’. Istilah ‘cap’ mengandung pengertian (1) alat untuk membuat rekaman tanda (gambar, tanda tangan, dan sebagainya); stempel; tera; (2) rekaman (tanda gambar, tanda tangan, dan sebagainya) yang dibuat dengan cap (KBBI, 1990:151). Sementara istilah ‘siluet’ berarti gambar bentuk menyeluruh secara blok, biasanya berwarna gelap (KBBI, 1990:840).

Kedua istilah tersebut mungkin dapat digunakan untukpossitive hand stencil atauhand print, dan sama sekali tidak cocok untuk negative hand stencil atau hand stencil. Oleh karena itu, untuk pengertian khusus yang berkenaan dengan topik inidigunakan istilah ‘gambar telapak tangan’.Dalam hal ini kita akan menggunakan istilah gambar telapak tangan karena seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar gambar-gambar tersebut hanya sebatas telapak tangan. Gambar-gambar tersebut umumnya berada dalam ceruk atau relung-relung gua

2.2Macam-macam Bentuk Gambar Gelapak Tangan di Gua

(7)

hampir sama dan diperkirakan berasa dari zaman yang sama. Jenis manusia purba yang lebih maju lagi adalah jenis manusia neander,hidup pada masa sebelum zaman es. Biasa hidup di gua-gua di eropa.biasa membuat gambar atau cap tangan di goa goa yang berfungsi untuk pemujaan terhadap nenek moyang atau sekedar menceritakan kisah kisah pahlawan di dalam suku atau kelompok mereka. Gambar tangan yang merupakan siluet atau bayangan tangan , sebagian tidak lengkap karena putus. Mungkin sebagai tanda berkabung (Anom,1991:4). Namun selain bentuk ada juga perbedaan dari segi warna. Roder berpendapat bahwa lukisan yang berwarna merah lebih tua dari lukisan yang berwarna putih. Lukisan-lukisan ini berupa cap tangan, gambar kadal, manusia dengan perisai, dan orang dalam keadaan sikap jongkok sambil mengangkat tangan, yang semuanya berwarna merah. Sedangkan lukisan yang berwarna putih adalah lukisan-lukisan yang berupa lukisan burung dan perahu(Poesponegro, 2008).

Sedangkan persebaran di Indonesia, terdapat di Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

(8)

tersebut dibuat dalam kaitan tradisi pemotongan (mutilasi) jari sebagai bagian dari upacara ritual, (2) gambar telapak tangan tersebut dibuat oleh seseorang yang jarinya sudah terpotong karena penyakit, (3) tidak dipotong, tetapi sengaja disembunyikan atau dilipat ketika proses pembuatan gambar telapak tangan tersebut,dan (4) tidak sengaja disembunyikan/dilipat, melainkan akibat teknis tertentu, misalnya posisi tangan yang kebetulan menahan beban badan sehingga bentuk jarinya tidak dalam bentuk semestinya (Arifin,1992).Dari gambar telapak tangan tersebut juga dapat dikenali tangan kanan dan tangan kiri.Gambar tangan kanan dapat dikenali dari posisi ibu jari (jempol) berada di sebelah kiri atau jari kelingking di sebelah kanan, sedangkan tangan kiri diketahui dari posisi jempol di sebelah kanan atau kelingking berada di sebelah kiri.

Tangan kiri (sebelah kiri) dan Tangan kanan (sebelah kanan)

Secara teknis, jika seseorang ingin membuat gambar telapak tangan kiri, maka penyemprotan warna dilakukan dengan menggunakan bantuan tangan kanan. Sebaliknya, untuk gambar telapak tangan kanan berarti pemberian warna dilakukan dengan menggunakan bantuan tangan kiri. Gambar telapak tangan kanan atau kiri mungkin dapat menunjukkan kebiasaan tangan yang ‘tidak aktif’(Arifin,1992).Jika tergambarkan tangan kiri, berarti tangan yang aktif dan biasa melakukan aktivitas adalah tangan kanan, demikian pula sebaliknya.

Sumber: google.com

Tangan kiri (sebelah kiri) dan Tangan kanan (sebelah kanan)

2.3 Teknik Pembuatan Telapak tangan di Gua Pada Masa Prasejarah

(9)

‘cetakan’ berupa bentuk tangan dari bagian yang tidak terwarnai. Gambar telapak tangan yang dihasilkan dari teknik pembuatan seperti itu sering pula disebut dengan negative hand stencil. Adapun gambar telapak tangan teknik imprint dibuat dengan cara membasahi atau melumuri tangan dengan cairan warna, kemudian menempelkan tangan tersebut ke permukaan dinding gua. Penempelan atau peneraan tangan tersebut akan menghasilkan ‘cap’ berbentuk tangan. Gambar telapak tangan yang dihasilkan dari teknik pembuatan seperti ini sering pula disebut dengan positive hand stencil atau hand print(Maynard, 1977:391–401). Pada beberapa gambar telapak tangan, ada dijumpai gabungan teknik antara stencil dan painting. Pada mulanya gambar telapak tangan dibuat dengan teknik stencil, kemudian hasil cetakannya diisi dengan hiasan garis, titik, atau lainnya. Gambar telapak tangan dengan teknik gabungan ini disebut decorated hand stencil (Clegg, 1983:94–95).

(10)

Foto kiri menunjukkan bentuk gambar telapak tangan dengan jari-jari yang kurus dan berujung runcing, serta pewarnaan yang tipis. Gambar telapak tangan dengan bentuk tersebut tidak banyak dijumpai. Tidak diketahui persis bagaimana bentuk gambar telapak tangan seperti ini dihasilkan. Pada foto kanan menunjukkan bentuk ‘normal’ gambar telapak tangan yang banyak dijumpai pada berbagai situs gua. Bentuk cetakan gambar telapak tangan tersebut sangat mirip dengan tangan manusia pada umumnya, meskipun penggambarannya ada berupa telapak hingga lengan, telapak hingga pergelangan, hanya telapak, dan bahkan hanya jari-jemarinya. Gambar-gambar cetakan tangan tersebut jika diperhatikan secara saksama tidak ada bentuk yang sama persis. Hal itu menunjukkan bahwa gambar-gambar telapak tangan tersebut tidak menggunakan mal atau model, melainkan tangan manusia pembuat atau pendukung budaya itu secara langsung (Permana,2008)

(11)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Gambar telapak tangan pada gambar gua prasejarah sering “kalah pamor” dengan gambar gua lain, seperti gambar-gambar binatang (bison, mammoth, kuda, babi, rusa, dan lain-lain) atau bentuk-bentuk gambar lain (geometris, manusia, dan benda tata surya). Oleh karena itu, sering pula gambar telapak tangan tersebut agak terabaikan dalam kajian gambar gua prasejarah. Padahal, gambar telapak tangan sering dan banyak ditemukan pada gua-gua prasejarah yang sudah mengenai tradisi menggambar dinding-dinding guanya. Bahkan, diduga gambar telapak tangan merupakan obyek gambar gua yang tertua dan tersebar luas hampir di seluruh muka bumi dengan bentuk dan teknik yang serupa.

Melalui berbagai kajian yang telah dilakukan oleh para peneliti, sesungguhnya gambar telapak tangan memiliki berbagai aspek yang menarik untuk dikaji lebih mendalam. Dari aspek bentuk dan teknik buat, fungsi dan makna, hingga metode perekaman, seperti yang sudah disinggung di atas, terbukti bahwa gambar telapak tangan tidak kering untuk terus dikaji. Bahkan kajian dari luar disiplin arkeologi pun terbuka untuk menambah wawasan kajian yang lebih maju lagi.

3.2 Saran

(12)

LAMPIRAN

(13)

DAFTAR RUJUKAN

Anom, 1991. Album Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Jakarta Pusat : Depdikbud

Arifin, Karina. Lukisan Batu Karang di Indonesia: Suatu Evaluasi Hasil Penelitian. Laporan Penelitian DPP UI. Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia. 1992.online. diakses 24 september 2014

Maynard, L. “Classification and terminology in Australian rock art”, dalam P.J. Ucko (ed.) Form in Indigeneous Art: Schematisation in the art of Aboriginal Australia and Prehistoric Europe. Canberra: Australian Institute of Aboriginal Studies. 1977.

Wardojo,1979.SejarahIndonesia Lama. Jakarta: Serambi

Poesponegro,2008.Sejarah Nasional Indonesia I “Zaman Prasejarah di Indonesia“. Jakarta: Balai Pustaka

Rosenfeld, Andrée. Rock Art in Wester Oceania”, dalam IPPA Bulletin 8:119-138. 1988.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), 1990. (online) diakses pada 10 November 2014 Permana, 2008 dalam jurnalMari Arkeologi” Penelitian Rock Art”. (Online).Diakses pada 10

November 2014

”http://id.wikipedia.org/wiki/Lukisan_goa. 2009. diakses 24 september 2014

Gambar

Gambar  telapak tangan banyak ditemukan di Indonesia dalam bentuk “jari-jari dan
Gambar  telapak  tangan  dibuat  dengan  berbagai  teknik,  seperti  stencil,  imprint,
Gambar telapak tangan dengan teknik gabungan ini disebut  decorated hand stencil (Clegg,

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang diamati dalam manajemen panen adalah sistem panen, kriteria panen, AKP, kebutuhan tenaga panen, kehilangan hasil, mutu buah dan transportasi panen..

Oleh karena itu, strategi manajemen pendidikan perlu secara khusus memperhatikan pengembangan potensi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar

Menurut Badrul (2013), ada tiga jenis kolam menurut bahan pembuatannya, antara lain. Kolam terpal merupakan kolam yang paling banyak dipakai, sebagai tehnik yang paling

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa GS4 Woodcraft melakukan strategi pemasaran diantaranya dengan menetapkan pasar pada ibu-ibu dan

Tentu saja untuk mendapatkan keuntungan dari investasi Anda, Anda harus membeli barang saat harga lagi diskon lalu menjualnya disaat harga barang tersebut sedang berada

Praktikum Peluruhan Radioaktif meliputi pengukuran berulang aktivitas untuk menentukan umur paro radionuklida dan perhitungan aktivitas anak luruh dalam peluruhan

Seorang remaja memiliki tingkat kematangan sosial yang tinggi apabila memiliki kriteria sebagai berikut: a) mempunyai hubungan keluarga yang baik, b) mempunyai

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (11) dengan judul “ Pengaruh frekuensi senam asma Indonesia terhadap keluhan serangan asma pada pasien asma di Puskesmas