namun yang harus diketahui disini adalah bamagaiamana cara menididik dan mengaar baca tulis al-qura’an kepada anak tuna rungu tentu relatif lebibh sulit dibandingkan dengan mendidik dan mengajara baca tulis al-quran pada anak normal karena secra kordrati mereka tidak mampu
mengugunaka alat mendengarannya sembagai mana anak normal pada umumnya. tidak berfusinya alat meyebabkan anak tuan runggu mengalami kesulitan menrima stimaulus yang bersifat auditif, padalah sebagai mana kita ketahui pembelajaran baca tulis al-qura’an sangat mengandalkan stimulus yang bersifat auditif untuk mengenalkan bunyi-bunyi tau pelafalan hufuf-huruf hijaiah akibatnya mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelaaran baca tulis al-quran. Untuk agar proses pembelajaran dengan baik diperlukan pemilihan metode yang disesuai kan dengan karakteris anak tuna runggu agar pembelajaran padat berlangsung secara efektif