• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUPOKSI BARU DINAS TATA RUANG DAN BANGUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUPOKSI BARU DINAS TATA RUANG DAN BANGUN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL

PADA DINAS TATA RUANG DAN BANGUNAN KOTA MAKASSAR WALIKOTA MAKASSAR,

Menimban

g : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektifitaspelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kota Makassar dan untuk menjabarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar, maka perlu ditetapkan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan;

b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, maka dipandang perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota Makassar.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

(2)

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang

Perubahan Batas-batas Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene dan Kepulauan dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2970);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar dalam Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 193); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10.Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintah Yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009);

11.Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor ... Tahun .... tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar (Lembaran Daerah Nomor ... Tahun.... ).

(3)

Menetapk

an : PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR TENTANGURAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS TATA RUANG DAN BANGUNAN KOTA MAKASSAR.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksudkan dengan : (1) Kota adalah Kota Makassar.

(2) Walikota adalah Walikota Makassar.

(3) Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Makassar.

(4) Dinas Tata Ruang dan Bangunan adalah Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

(5) Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

(6) Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

(7) Bidang adalah Bidang pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

(8) Seksi adalah Seksi pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

(9) Subbagian adalah Subbagian pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

(10) Unit Pelaksana Teknis Dinas selanjutnya disingkat UPTD pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

BAB II URAIAN TUGAS

Pasal 2 Sekretariat

(1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. pengelolaan kesekretariatan;

b. pelaksanaan urusan kepegawaian dinas;

c. pelaksanaan urusan keuangan dan penyusunan neraca SKPD; d. pelaksanaan urusan perlengkapan;

e. pelaksanaan urusan umum dan rumah tangga;

f. pengkoordinasian perumusan program dan rencana kerja Dinas Tata Ruang dan Bangunan;

(4)

Subbagian Umum dan Kepegawaian

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyusun rencana kerja, melaksanakan tugas teknis kesekretariatan, mengelola administrasi kepegawaian serta melaksanakan urusan kerumahtanggaan dinas.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian;

b. mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan meliputi surat-menyurat, kearsipan, surat perjalanan dinas, mendistribusikan surat sesuai bidang;

c. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dinas;

d. melaksanakan usul kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun; e. melaksanakan usul gaji berkala, usul tugas belajar dan izin

belajar;

f. menghimpun dan mengsosialisasikan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dalam lingkup dinas;

g. menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang kepegawaian, pelayanan, organisasi dan ketatalaksanaan;

h. Melakukan inventarisasi dan kearsipan dokumen Izin Mendirikan Bangunan dalam lingkup dinas;

i. melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya;

j. melakukan koordinasi pada Sekretariat Korpri Kota Makassar; k. melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota Korpri pada

unit kerja masing-masing;

l. melaksanakan pengelolaan dan pelayanan informasi dinas serta menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 4

Subbagian Keuangan

(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana kerja dan melaksanakan tugas teknis keuangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Keuangan; b. mengumpulkan dan menyusun Rencana Kerja (Renja) Satuan

Kerja Perangkat Daerah ;

c. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) dari masing-masing Bidang dan Sekretariat sebagai bahan konsultasi perencanaan ke Bappeda melalui Kepala Dinas;

(5)

e. mengumpulkan dan menyiapkan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi dari masing-masing satuan kerja;

f. menyusun laporan keuangan SKPD dengan melakukan koordinasi dengan Subbagian Perlengkapan;

g. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 5

Subbagian Perlengkapan

(1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas menyusun rencana kerja, melaksanakan tugas teknis perlengkapan, membuat laporan serta mengevaluasi semua pengadaan barang.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi :

a. menyusun rencana dan program kerja Subbagian Perlengkapan;

b. menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU);

c. meminta usulan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dari semua Bidang dalam Lingkup Dinas Tata Ruang dan Bangunan; d. membuat Daftar Kebutuhan Barang (RKB);

e. membuat Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU);

f. menyusun kebutuhan biaya pemeliharaan untuk tahun anggaran dan bahan penyusunan APBD;

g. menerima dan meneliti semua pengadaan barang pada lingkup Dinas Tata Ruang dan Bangunan;

h. melakukan penyimpanan dokumen dan surat berharga lainnya tentang barang inventaris daerah;

i. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 6

Bidang Penataan, Pemanfaatan Ruang Dan Fasum-Fasos (1) Bidang Penataan, Pemanfaatan Ruang dan Fasum Fasos

mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis perencanaan penataan dan pengembangan kota serta pengelolaan fasum fasos.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Penataan, Pemanfaatan Ruang dan Fasum-Fasos menyelenggarakan fungsi;

a. penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis rencana terperinci mengenai peruntukan tanah;

(6)

pusat lingkungan, daerah industri dan bangunan-bangunan lainnya yang dapat mempengaruhi ketertiban dan keindahan kota;

c. penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis rencana kapling (tapak) dari tiap penggunaan tanah dan garis besar bentuk bangunan termasuk rencana jalan, riol, saluran air terbuka, saluran air hujan, jalur hijau dan garis sempadan dan lainnya;

d. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan dan analisa data serta melaksanakan studi dalam hubungannya dengan perencanaan penataan dan pengembangan kota;

e. penyiapan bahan pengendalian dan verifikasi fasum-fasos; f. pengelolaan administrasi urusan tertentu.

Pasal 7

Seksi Penataan Ruang

(1) Seksi Penataan Ruang mempunyai tugas melaksanakan pembuatan rencana terperinci peruntukan tanah serta batas wilayah.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penataan Ruang menyelenggarakan fungsi :

a. melaksanakan penyusunan program rencana dan program kerja pada Seksi Penataan Ruang;

b. membuat rencana kapling (tapak) dari tiap penggunaan tanah berdasarkan garis besar rencana jalan, riol, saluran air terbuka, saluran air hujan, jalur hijau, dan garis sempadan (jalan, bangunan, sungai, pantai, waduk, kanal) dan lainnya;

c. membuat rencana terperinci, rencana tata bangunan dan lingkungan mengenai peruntukan tanah sesuai dengan rencana umum tata ruang wilayah kota;

d. meletakkan patok rencana jalan terhadap rencana lokasi bangunan;

e. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Pasal 8

Seksi Pemanfaatan Ruang dan Fasum-Fasos

(1) Seksi Pemanfaatan Ruang dan Fasum-Fasos mempunyai tugas melaksanakan pemetaan kota dan pemanfaatan ruang kawasan berdasarkan rencana umum tata ruang wilayah kota dan fasum-fasos.

(7)

a. melaksanakan penyusunan program rencana dan program kerja pada Seksi Pemanfaatan Ruang dan Fasum-Fasos;

b. menetapkan benchmark ketinggian peil banjir pada lokasi pembangunan;

c. melaksanakan pemetaan kota atas rencana terperinci kota, menyediakan /mengusahakan peta udara/topografi dan peta wilayah kelurahan dan kecamatan;

d. melakukan pendataan, penetapan, dan pengawasan serta izin pemanfaatan fasilitas sosial dan fasilitas umum;

e. menyusun dan memeriksa perletakan fasilitas sosial dan fasilitas umum pada kawasan perumahan; f. menyusun dan memeriksa rancangan

ruang terbuka penghijauan (open space); g. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Pasal 9

Seksi Penelitian dan Pengembangan

(1) Seksi Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian secara detail guna perencanaan pengembangan dan penataan kota.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penelitian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi : a. melaksanakan penyusunan program rencana dan program kerja

pada Seksi Penelitian dan Pengembangan;

b. melakukan kegiatan pengumpulan data dan informasi;

c. mempelajari dan menyusun serta menganalisa untuk kepentingan penyediaan bahan-bahan bagi perencanaan dan pengembangan kota;

d. mengevaluasi dan menganalisa data dalam hubungannya dengan perencanaan dan pengembangan kota;

e. melaksanakan penelitian atas daerah-daerah yang perlu direncanakan dan atau direncanakan kembali secara detail; f. melaksanakan studi tentang perencanaan dan pengembangan

kota serta mengarahkan dan mengembangkan analisa sebagai dasar perencanaan;

g. melaksanakan penelitian terhadap perkembangan penduduk dan penyebarannya dalam hubungannya dengan penataan kota;

h. melaksanakan penelitian tentang penggunaan tanah;

i. melaksanakan penelitian segi kehidupan masyarakat yang erat hubungannya dengan perencanaan kota dan penetilian masalah-masalah lalu lintas kota dan lainnya;

(8)

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Pasal 10

Bidang Tata Bangunan

(1) Bidang Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan pengendalian tata letak bangunan dan tanah serta pengalihan fungsi bangunan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Tata Bangunan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan tentang pengendalian terhadap penataan kota yang ditentukan dalam rencana terperinci kota dan menetapkan garis sempadan;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengendalian tata letak sesuai rencana kawasan mikro, detail struktur dan teknik arsitektur bangunan;

c. pengendalian tata letak bangunan dan penggunaan tanah, struktur dan teknik arsitektur bangunan;

d. pengelolaan administrasi urusan tertentu.

Pasal 11

Seksi Pengalihan Fungsi Bangunan

(1) Seksi Pengalihan Fungsi Bangunan mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan dan penetapan pengalihan fungsi bangunan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengalihan Fungsi Bangunan menyelenggarakan fungsi : a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada

Seksi Pengalihan Fungsi Bangunan;

b. melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap persyaratan teknis permohonan pengalihan fungsi bangunan;

c. melaksanakan pemeriksaan atas kesesuaian arsitektur dan struktur bangunan beserta persyaratan teknis konstruksi, perhitungan struktur, building corporation dan floor area ratio terkait pengalihan fungsi bangunan;

d. melaksanakan penyesuaian penetapan garis sempadan bangunan menurut peraturan dan ketentuan yang berlaku terkait pengalihan fungsi bangunan;

e. memproses permohonan pengalihan fungsi bangunan secara teknis menurut ketentuan yang berlaku;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 12

(9)

(1) Seksi Peta Situasi dan Pengukuran mempunyai tugas melaksanakan pembuatan peta situasi dan melaksanakan pengukuran tanah dan pematokan garis sempadan untuk rencana pembangunan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Peta Situasi dan Pengukuran menyelenggarakan fungsi : a. melaksanakan penyusunan program rencana dan program kerja

pada Seksi Peta Situasi dan Pengukuran;

b. membuat dan memeriksa rencana peta situasi dan rencana peletakan bangunan;

c. melaksanakan pengukuran atas tanah yang dipersiapkan untuk rencana pembangunan;

d. melaksanakan pematokan garis sempadan sesuai rencana jalan berdasarkan rencana perluasan / pengembangan kota;

e. melaksanakan pengukuran dan inventarisasi lahan/area pengembangan yang telah dibebaskan;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 13

Seksi Detail dan Teknik Arsitektur

(1) Seksi Detail dan Teknik Arsitektur mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan rencana tata guna tanah dan bangunan guna ketertiban dan keindahan kota.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Detail dan Teknik Arsitektur menyelenggarakan fungsi:

a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Detail dan Teknik Arsitektur;

b. meneliti dan memeriksa gambar rencana terperinci tata guna tanah sesuai Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) serta menentukan Garis Sempadan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

c. menentukan dan memeriksa Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan Koefisien Daerah Hijau (KDH) serta memeriksa Rencana Kapling dari tiap penggunaan tanah dan bentuk bangunan termasuk rencana ruang milik jalan (rumija) dan jalur hijau;

d. menghitung dan menetapkan luas kebutuhan lahan parkir bagi bangunan kawasan tertentu dan rencana pusat kota, daerah pertokoan, dan perdagangan, pusat lingkungan daerah industri dan bangunan-bangunan istimewa lainnya yang dapat mempengaruhi ketertiban dan keindahan kota;

e. menetapkan dan memeriksa jarak antara bangunan;

f. meneliti dan memeriksa pertimbangan tentang keterangan rencana kota (Advice Planning);

(10)

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 14

Bidang Pengkajian Dan Retribusi

(1) Bidang Pengkajian dan Retribusi Bangunan mempunyai tugas merumuskan kebijakan syarat administrasi, syarat teknis dan perhitungan retribusi tentang pendirian bangunan dan prasarana bangunan gedung.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengkajian dan Retribusi Bangunan menyelenggarakan fungsi :

a. Mengarahkan dan memberikan pertimbangan pengkajian rekomendasi mendirikan bangunan dan prasarana bangunan gedung serta memberikan petunjuk teknis tentang perizinan; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis tentang syarat

mendirikan bangunan dan prasarana bangunan gedung;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis atas perhitungan dan penetapan retribusi izin mendirikan bangunan dan praasarana bangunan gedung;

d. pengelolaan administrasi urusan tertentu. Pasal 15

Seksi Penelitian Administrasi

(1) Seksi Penelitian Administrasi mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan kelengkapan administrasi terhadap dokumen Permohonan Izin Mendirikan Bangunan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penelitian Administrasi menyelenggarakan fungsi :

a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Penelitian Administrasi;

b.melaksanakan pemeriksaan dan penelitian terhadap kelengkapan syarat administrasi dokumen permohonan izin mendirikan bangunan;

c. melaksanakan pendataan terhadap permohonan izin mendirikan bangunan sesuai kategori jenis dan fungsi bangunan yang dimohonkan;

d. memeriksa kesesuaian persyaratan administrasi permohonan izin mendirikan bangunan terhadap bangunan yang memerlukan kajian khusus dan tertentu;

e. memproses dokumen permohonan izin mendirikan bangunan secara administratif menurut ketentuan yang berlaku;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

g.melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 16

(11)

(1) Seksi Penelitian Teknis mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan dan penelitian syarat teknis pendirian bangunan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Seksi Penelitian Teknis menyelenggarakan fungsi :

a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Penelitian Teknis;

b.melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap persyaratan teknis dokumen permohonan izin mendirikan bangunan berkaitan mengenai detail tata ruang rencana peletakan bangunan;

c. melaksanakan pemeriksaan atas kesesuaian arsitektur dan struktur bangunan serta prasarana bangunan gedung;

d. melaksanakan penyesuaian penetapan garis sempadan menurut peraturan dan ketentuan yang berlaku;

e. memproses dokumen permohonan izin mendirikan bangunan secara teknis menurut ketentuan yang berlaku;

f. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 17

Seksi Penetapan Retribusi

(1) Seksi Penetapan Retribusi mempunyai tugas melaksanakan perhitungan dan penetapan retribusi izin pendirian bangunan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Penetapan Retribusi menyelenggarakan fungsi :

a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Penetapan Retribusi;

b. membuat dan menyiapkan kelengkapan perhitungan dan penetapan retribusi izin mendirikan bangunan (IMB);

c. melaksanakan perhitungan dan penetapan retribusi izin mendirikan bangunan (IMB) yang didasarkan pada petunjuk teknis, gambar dan RAB;

d. melaksanakan kegiatan pengadministrasian dokumen permohonan izin mendirikan bangunan yang telah dibuatkan penetapan retribusi ke dalam buku agenda;

e. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 18

Bidang Pengawasan dan Pengendalian

(12)

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengawasan dan Pengendalian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dalam

melaksanakan pengawasan bangunan dan pemanfaatan ruang serta pengusutan dan penindakan terhadap bangunan-bangunan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengawasan bangunan dan pemanfaatan ruang, pengusutan dan penindakan terhadap bangunan-bangunan yang didirikan tanpa izin bangunan dan tidak sesuai dengan izin bangunan; c. penyusunan bahan bimbingan dan pengendalian teknis

penanganan masalah sengketa bangunan apabila tidak dapat diproses sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; d. pengelolaan administrasi urusan tertentu.

Pasal 19

Seksi Pengawasan Bangunan dan Pemanfaatan Ruang (1) Seksi Pengawasan Bangunan dan Pemanfaatan Ruang mempunyai

tugas melakukan pengendalian dan pengawasan pendirian bangunan dan pemanfaatan ruang sesuai izin yang ditetapkan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Seksi Pengawasan Bangunan dan Pemanfaatan Ruang menyelenggarakan fungsi :

a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Pengawasan Bangunan dan Pemanfaatan Ruang;

b. melaksanakan Pengawasan terhadap bangunan yang didirikan tanpa / tidak sesuai dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Penggunaan Bangunan (IPB);

c. melaksanakan pengawasan terhadap peruntukan tanah dan bangunan serta pematokan Garis Sempadan;

d. melaksanakan pengawasan renovasi, pembongkaran serta pemanfaatan bangunan-bangunan histori yang dilindungi oleh undang-undang;

e. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

f.melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 20

Seksi Hukum, Pengaduan dan Penindakan

(1) Seksi Hukum, Pengaduan dan Penindakan mempunyai tugas melakukan pengusutan terhadap pelanggaran pendirian bangunan dan pemanfaatan ruang yang tidak memiliki izin dan tidak sesuai izin serta melakukan penindakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(13)

a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Hukum, Pengaduan dan Penindakan;

b. melaksanakan penelitian keberatan, perselisihan dan sengketa bangunan;

c. melaksanakan pengusutan dan penindakan terhadap bangunan yang didirikan dan diduga tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Penggunaan Bangunan (IPB) serta bangunan-bangunan yang diduga tidak sesuai dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Penggunaan Bangunan (IPB) serta bangunan-bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukan tanah dan fungsi bangunan;

d. menyimpulkan hasil pengusutan dan memberikan rekomendasi terhadap bangunan-bangunan yang akan ditindak;

e. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 21

Seksi Evaluasi, Monitoring dan Pelaporan

(1) Seksi Evaluasi, Monitoring dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana, menyiapkan bahan dan data dalam rangka kegiatan evaluasi, monitoring dan pelaporan serta melakukan dokumentasi terkait pengawasan dan pengendalian.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Evaluasi, Monitoring dan pelaporan menyelenggarakan fungsi :

a. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja pada Seksi Evaluasi, Monitoring dan Pelaporan;

b. menyusun bahan-bahan dan data pelaksanaan evaluasi pengawasan dan pengendalian;

c. melaksanakan monitoring terhadap pengawasan dan pengendalian;

d. menyusun dan menyajikan pelaporan serta dokumentasi terkait pengawasan, pengendalian dan pemanfaatan ruang;

e. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

BAB III TATA KERJA

Pasal 22

(1) Bagian Sekretariat dan Bidang masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(14)

Pasal 23

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan tugas.

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut.

Pasal 24

Dalam hal Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya, maka Kepala Dinas dapat menunjuk Kepala Bagian Kesekretariatan atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakili dengan memperhatikan senioritas dalam daftar urut kepangkatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

(1)Dengan berlakunya peraturan ini, maka segala peraturan terdahulu yang mengatur hal yang sama dan bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

(2)Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan dengan peraturan tersendiri.

Pasal 26

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Makassar.

Ditetapkan di Makassar pada tanggal

(15)

WALIKOTA MAKASSAR,

H. ILHAM ARIEF SIRAJUDDIN Diundangkan di Makassar

pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KOTA MAKASSAR,

...

Referensi

Dokumen terkait

1 4 21 243 Lanjutan Pembangunan USB SMPN 37 Bekasi Peningkatan Sarana Pendidikan 6 RKB, 1 Unit KM/WC Gedung C Bekasi Utara Dinas Bangunan & Kebakaran. 1 4 21 244

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan di gunakan yaitu Model Pembelajaran Menyenangkan secara Islami melalui Strategi

Untuk kepentingan lain yang berhubungan masih menggunakan proses Copy-Paste dari sheet satu ke sheet yang lain ataupun dari MS Excel ke MS Word belum dioptimalkan

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kualitas air limbah hasil pengolahan dan mengkaji respon ikan uji yang digunakan sebagai parameter pengolahan buangan air limbah

[r]

Analisis data yang dilakukan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009:246), dimana kegiatan analisis terdiri atas 3 alur.. kegiatan

Nakon što obratci dođu u radni prostor pogona, pogon prati upravljački program koji je napisan u Siemens 840D SL upravljačkom računalu te „poziva“ potrebne alatne