Cara Mempertahankan Kebudayaan
Indonesia Pada Era Globalisasi Saat Ini
Posted on
November 20, 2015
by
lidamaulida
MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA DI ERA
GLOBALISASI
Nilai budaya yang dimiliki oleh setiap masyarakat memiliki kekayaan yang begitu besar
nilainya, akan tetapi seiring perkembangan zaman upaya pelstariannyapun mulai luntur yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal masyarakat itu sendiri, Coba berikan
argumentasi saudara disertai dengan bukti yang kongkrit uapaya apa saja yang bisa dilakukan
oleh kaum generasi muda saat ini terutama dalam melestarikan dan menjaga eksistensi nilai
budaya itu agar tidak luntur!
Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu
sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula.
Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui
tentang budaya itu sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan
mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini.
Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya.
Sebagai warga negara Indonesia,kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri
agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju daerah,dan
sebagainya. Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan kepribadian bangsa kita
yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap
saja itu semua merupakan satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Upaya melestarikan budaya antara lain :
1. Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
2. Kemudian mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada
orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai
ke negara lain.
3. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai
batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita
telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.
kekayaan budaya, karena budaya tumbuh dan kembang pada ranah masyarakat
pendukungnya. Disamping itu, bagi pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat,
masyarakat sendiri, dan elemen lainnya haruslah menyokong atas keberlangsungan dalam
pengelolaan kekayaan budaya kedepan.
Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaan meliputi :
1. perlindungan; merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak
disebabkan oleh manusia dan alam.
2. pengembangan; melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori
kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian.
3. pemanfaatan; melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan
penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi.
4. pendokumentasian; melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang
dilengkapi dengan foto dan audio visual.
Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu
bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan
budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika
pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu
keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa kita
http://aggun-agus.blogspot.in/2011/10/melestarikan-budaya-indonesia-di-era.html
TUGAS- Mempertahankan Budaya Indonesia Dalam Era Globalisasi – ILMU BUDAYA
DASAR
Cara Untuk Membentengi DIri Supaya Tidak Terpengaruh Budaya Asing
Globalisasi adalah suatu proses yang terjadi antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Akibat-akibat Globalisasi harus kita sikapi secara bijaksana. Kita harus waspada agar tidak
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai bangsa yang bermartabat dan memiliki jati diri yang luhur, di antaranya sebagai berikut:
1. Bersikap Moderat
Masyarakat yang bersikap moderat adalah mereka yang tidak menolak dan tidak mendukung globalisasi sepenuhnya. Masyarakat moderat berusaha mengambil sisi positif globalisasi dan mencegah sisi negatif globalisasi. Orang yang moderat bersikap kuat dan terbuka, serta bangga dengan identitas dirinya. la sadar akan dampak globalisasi tetapi tetap berpegang teguh dengan identitas budayanya. Bahkan, ia bisa memanfaatkan era globalisasi untuk memperkenalkan budayanya kepada dunia.
2. Mempersiapkan Diri Sebaik Mungkin
Era globalisasi adalah era yang penuh tantangan. Tantangannya berupa kuatnya pengaruh budaya Barat dan persaingan yang tinggi. Jika kita mampu menghadapi tantangan itu, kita akan berhasil melalui era globalisasi.
Pengaruh budaya barat yang buruk misalnya sikap meterialistis, pergaulan bebas, individualisme, dan konsumtif. Budaya tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dan kepribadian bangsa. Kita harus membentengi diri dengan baik sehingga bisa membedakan pengaruh baik dan buruk. Berikut ini langkah-langkahnya:
a. Mempertebal keimanan dan meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan agama, kita dapat mengontrol dan mengendalikan dampak negatif yang ditimbulkan globalisasi. Sejelek apa pun pengaruh yang datang pada diri kita, apabila pertahanan kita kuat, kita tidak akan terpengaruh.
b. Belajar dengan giat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era globalisasi. Selain itu, perlu mempelajari berbagai bahasa asing selain bahasa daerah dan bahasa nasional.
d. Memperluas wawasan tentang globalisasi. Misalnya dengan rajin membaca koran dan menyimak berita di televisi atau internet. Banyak berita atau tulisan yang membahas globalisasi yang bisa menjadi masukan wawasan kita.
3. Bersikap Selektif
Sikap yang paling penting pada era globalisasi adalah selektif. Kita tidak menerima semua pengaruh dari luar negeri secara apa adanya.Apa yang ada di luar negeri dianggap baik memberi inspirasi untuk diterapkan di negara kita. Hal-hal yang diterapkan memang harus sesuai dengan keadaan di
Indonesia.
Sebagai bangsa Indonesia yang berkepribadian Pancasila, kita harus mampu menyeleksi dampak-dampak negatif dari globalisasi. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak-dampak negatif globalisasi antara lain:
1. tidak meninggalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa,
2. menyeleksi budaya asing yang masuk ke negara kita disesuaikan dengan budaya ketimuran,
3. tidak asal memakai produk luar negeri apalagi jika produk-produk tersebut dapat dihasilkan di dalam negeri.
4. tetap mengikuti perkembangan informasi dan teknologi agar kita bisa terus maju dan tidak tertinggal.
4. Menjaga Rasa Nasionalisme
Era globalisasi yang penuh kebebasan bisa menggeser rasa nasionalisme bangsa. Rasa cinta kepada negara, budaya bangsa, dan produk-produk dalam negeri bisa berkurang. Jika ini terjadi, kita sendiri yang mengalami kerugian. Oleh karena itu, kita harus memupuk semangat cinta tanah air atau nasionalisme. Dalam menyikapi globalisasi, harus dilandasi dengan nilai-nilai sebagai berikut :
a. perjuangan bangsa Indonesia,
b. sikap dan perilaku cinta tanah air,
c. wawasan dan kesadaran bernegara,
d. mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
a. Melaksanakan nilai UUD 1945 dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk memecah pengaruh globalisasi.
b. Untuk menghadapi kehidupan global yang nyata/semu, pendidikan diperlukan sebagai benteng dari pengaruh negatif globalisasi.
c. Kesadaran warga negara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, sikap, serta perilaku cinta tanah air berdasarkan Pancasila.
d. Menggunakan produk-produk dalam negeri tidak bersifat konsumerisme, dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
e. Pola pikir yang cerdas, logis dan kritis dalam menyeleksi globalisasi.
f. Peningkatan kualitas manusia, yaitu:
1). manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
2). manusia yang berbudi luhur,
3). manusia yang berkepribadian,