Manusia dan
Kebenaran
Kelompok 1: aji arif
alvian guntur prasetya A annisa amalia
christina siwi diorimi hidayatul ulum
nurul imaniyah siti nurrojma
MAKHLUK HIDUP
Binatan
g Tumb
uhan
Mengenali diri dan
lingkungan
Manusia Melakukan tiga Langkah:
1. Perenungan (Contempelasi): pengamatan ---- internailisasi --- ketetapan sederhana. Mengenal diri dan Lingkungan.
2. Percobaan (Experiment): percobaan2 ---- Trial and Error Experiment ---- Kebenaran
B. Makna Kebenaran
Asal kata Benar bermakna Betul
Kebenaran: sesuatu yang dianggap benar Kebetulan: bermakna tidak sengaja.
Sebagai Ilmuwan /akademisi kita harus
Dua Jenis Kebenaran
Kebenaran
Relatif Tentatif
Kelemahan indera
Perbedaa n Ruang
Kebenaran Relatif
1. Mengapa rambut di kepala manusia tumbuh lebih cepat dari rambut-rambut di
tempat yang lain ?
2. Mengapa rambut di kelopak mata (alis) berada pada kondisi yang statis
pertumbuhannya pada titik tertentu ?
4. Dapatkah seseorang menghitung jumlah kedipan matanya selama dua jam yang lalu ?
5. Benarkah wana merah itu mempunyai hakekat merah ? Tidakkah akan menjadi hitam pada suatu ruang yang gelap ?
6. Benarkah berat benda satu kilogram itu hakekatnya
adalah satu kilogram ? Tidakkah akan berkurang bobotnya bila ditimbang pada ruang hampa udara ?
Hampir dapat dipastikan jawabannya “tidak” atau “tidak tahu". Dengan demikian jelaslah bahwa otak sebagai
Gambar apa ya ?
Kebenaran Tentative
Dulu:
1. Bumi Datar
2. Matahari mengelilingi Bumi
Kemudian Nicholas Copernikus dan Galeli Galileo memboktikan dg teleskopnya bahwa bumi yg mengelilingi Matahari
Hampir dapat dipastikan jawabannya “tidak”
atau “tidak tahu". Dengan demikian jelaslah bahwa otak sebagai instrumen penting bagi manusia untuk mencari kebenaran terbatas kapasitas dan kemampuannya.
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapatlah
disimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada
hakekat sesuatu yang dikatakan pasti, semua dapat dibandingkan, semua relatif. Ruang yang berbeda akan menyebabkan terjadinya
Manfaat Kebenaran Relative dan Tentative.
Menyadari bahwa kebenaran ilmu itu tidak
absolut, maka usaha untuk mencari kebenaran harus dilakukan terus menerus.
Ilmu membimbing manusia untuk tidak berfikir
secara prasangka tetapi berfikir secara obyektif, terbuka, sistimatis dan toleran.
Menyadari bahwa kebenaran bersifat tenta tive,
maka akan membimbing manusia untuk
bersikap optimis dan berani membuat suatu
Contoh: spek dan
argumentasi
”Suatu hari, pengadilan sedang menyidangkan kasus
pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang pemuda
terhadap seorang wanita. Sang pembela sangat cekatan. Kepada si wanita yang mengaku diperkosa, pembela
D. TIGA TEORI KEBENARAN
(c) pragmatis. a) koherensi, b) korespondensi
,
(c) pragmatis.
Teori koherensi mempunyai kaitan dengan
logika deduktif. Menurut teori ini suatu pernyataan dianggap benar apabila
mempunyai konsistensi dengan pernyataan yang sebelumnya telah diakui kebenarannya baik berupa teori
Teori korespondensi menyebutkan bahwa
Teori pragmatis memandang bahwa sesuatu
dianggap benar apabila sesuatu itu mempunyai manfaat bagi kehidupan
manusia . kendatipun secara koherensi dan korespondensi benar, akan tetapi jika tidak bermanfaat bagi kemaslahatan manusia