• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesehatan Pohon dan Simpanan Karbon di Jalur Hijau Kota Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Kesehatan Pohon dan Simpanan Karbon di Jalur Hijau Kota Binjai"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1. Jalur hijau jalan penelitian berdasarkan jalan arteri

(3)

Lampiran 2. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO

2

per jalur

hijau

Kecamatan Jalur Biomassa (Ton/Ha)

Total 62.725,83 28.853,89 105.893,78

Binjai Kota 1 14.674,29 6.750,17 24.773,14

Total 275.199,86 126.510,52 464.592,42

Binjai Timur* 1 8.882,98 4.086,17 14.996,25

Total 288.061,97 132.590,42 430.255,91

Total Keseluruhan 626.167,66 287.954,83 1.057.092,99

(4)

Lampiran 3. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO

2

jenis

tanaman per jalur hijau

1. Kecamatan Binjai Utara Jalu

Petai cina (Leucaena leucocephala)

(5)

Petai cina (Leucaena leucocephala)

1 63,7 6727,34 3094,58 11357,10

18 Glodokan (Polyathia longifolia) 7 16,5 41680,00 19172,80 70364,18 Petai cina (Leucaena

leucocephala)

1 66,9 7721,44 3551,86 13035,33

(6)

Lampiran 4. Berat jenis tanaman

No Jenis BJ Kayu Sumber

1 Glodokan (Polyathia longifolia) 0,8 Oey Joen Seng (1964) 2 Mahoni(Swietenia mahagony) 0,64 Atlas Kayu Jilid I 3 Angsana (Pterocarpus indicus) 0,65 Atlas Kayu Jilid II

4 Mahoni(Swietenia mahagony) 0,5 ICRAF

(7)

Lampiran 5. Foto penelitian

Pengukuran pohon

Jalur Hijau Jalan Sudirman Kecamatan Binjai Kota

Jalur Hijau Jalan Tengku Amir Hamzah Kecamatan Binjai Utara

(8)

Lampiran 6. Kriteria tanaman dengan fungsi serta persyaratannya berdasarkan Direktorat Jenderal Bina Marga (1996)

Fungsi Persyaratan Contoh bentuk dan jenis

1. Peneduh - Ditempatkan pada jalur tanaman ( minimal 1,5 m)

- Percabangan 2 m di atas tanah.

- Bentuk percabangan batang tidak

merunduk

- Bermassa daun padat.

- Ditanam secara berbaris

- Kiara Payung

(Filicium decipiens) - Tanjung

(Mimusops elengi) - Angsana

(Pterocarpus indicus) 2. Penyerap

Polusi

Udara

- Terdiri dari pohon, perdu/

semak

- Memiliki ketahanan tinggi

terhadap pengaruh udara.

- Jarak tanam rapat

- Bermassa daun padat.

- Angsana

(Pterocarpus indicus) - Akasia daun besar

(Accacia mangium) - Oleander

(Nerium oleander) - Bogenvil

(Bougenvillea Sp) - Teh-tehan pangkas

(Acalypha sp) 3. Penyerap

Kebisingan

- Terdiri dari pohon, perdu

/semak.

- Membentuk massa.

- Bermassa daun rapat.

- Berbagai bentuk tajuk.

- Tanjung

(9)

- Kiara payung

(Filicium decipiens) - Teh-tehan pangkas

(Acalypha sp) - Kembang Sepatu

(Hibiscus rosa sinensis) - Bogenvil

- Tanaman tinggi,

- Perdu / semak.

- Bermassa daun padat

- Ditanam berbaris atau

membentuk massa.

- Jarak tanam rapat <3m.

- Cemara

(Cassuarina equisetifolia) - Angsana

(Pterocarpus indicus) - Tanjung

(Mimusops elengi) - Kiara Payung

(Filicium decipiens) - Kembang sepatu

(Hibiscus rosa sinensis) 5. Pembatas

pandang

- Tanaman tinggi, perdu/semak

- Bermassa daun padat

- Ditanam berbaris atau

membentuk massa

- Jarak tanam rapat Bambu

(Bambusa sp) - Cemara

(10)

(Hibiscus rosa sinensis)

- Ditanam rapat

- Ketinggian 1,5 m

- Bermassa daun padat

- Bogenvil

(Bogenvillea sp) - Kembang sepatu

94

(Hibiscus rosa sinensis) - Oleander

(Netrium oleander) - Nusa Indah

(Mussaenda sp) 7. Pengarah

Pandang

- Tanaman perdu atau pohon

ketinggian > 2 m.

- Ditanam secara massal atau

berbaris.

- Jarak tanam rapat.

- Untuk tanaman perdu/semak

digunakantanaman yang

memiliki warna daun hijau

muda agar dapat dilihat pada

malam hari.

Cemara

(Cassuarina equisetifolia) - Mahoni

(Switenia mahagoni) - Hujan Mas

(Cassia glauca) - Kembang Merak

(Caesalphinia pulcherima) - Kol Banda

(Pisonia alba) Perdu :

- Akalipa hijau Runing

(11)

macafeana) - Pangkas Kuning

(Duranta sp) 8. Pembentuk

Pandangan

Tanaman Tinggi > 3m.

- Membentuk massa.

- Pada bagian tertentu dibuat

terbuka

- Diutamakan tajuk Conical &

Columnar

Pohon :

- Cemara

(Cassuarina equisetifolia) - Glodokan

(Polyalthea longifolia) - Bambu (Bambusa sp) Perdu :

- Akalipa hijau kuning

(12)

Lampiran 7. Contoh perhitungan biomassa, simpanan karbon dan serapan CO2

Diameter = 32 cm

Tinggi= 6 m, Berat jenis = 0,8 Dimasukkan ke rumus biomassa,

Y = 3,14.ρ.T. (DBH)2/40

= 3,14.0,8.600(32)2/40 = 38584,32 kg

Jenis yang sama dalam satu jalur, ditotalkan nilai biomassanya maka diperoleh total biomassanya adalah 742.361,52 kg. Diubah satuannya menjadi ton, maka diperoleh hasil 742,36 ton.

Luas jalur = 0,0019 ha

Maka, 742,36 ton/0,0019 ha sehingga menjadi 389.896,01 ton/ha. Kemudian dimasukkan ke rumus simpanan karbon.

Simpanan Karbon = 0,46 x Total Biomassa

= 0,46 x 389.896,01 ton/ha = 179.352,16 ton C/ha Kemudian masukkan ke rumus serapan CO2

Serapan CO2 = Simpanan Karbon x 3,67

= 179.352,16 ton C/ha x 3,67 = 658.222,43 CO2/ha

Maka, diperoleh nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO2 satu jenis tanaman per

(13)

Lampiran 8. Kriteria nilai indeks komposisi jenis dan kerapatan vegetasi

No Indeks komposisi vegetasi (%) Kategori

1 >20% Sangat sedikit

2 20 % - < 40% Sedikit

3 40% - < 60% Sedang

4 60% - < 80% Banyak

5 > 80% Sangat banyak

No Indeks komposisi vegetasi Kategori

1 ≥86 Sangat rapat

2 72,0 - < 86,0 Rapat

3 57,0 - < 72,0 Agak rapat

4 43,0 - < 57,0 Sedang

5 29,0 - < 43,0 Agak jarang

6 14,0 - < 29,0 Jarang

7 < 14,0 Sangat jarang

(14)

Lampiran 9. Kode dan Bobot Nilai Indeks Kerusakan

Tipe Kerusakan Lokasi Kerusakan Keparahan Kerusakan

Kode Bobot Nilai Indeks (x)

Kode Bobot Nilai Indeks (y)

Kode Bobot Nilai Indeks (z)

01 1.9 0 1.5 0 1.5

02 1.7 1 2 1 1.1

03 1.5 2 2 2 1.2

04 1.5 3 1.8 3 1.3

11 1.6 4 1.8 4 1.4

12 1.3 5 1.6 5 1.5

13 1 6 1.2 6 1.6

21 1 7 1 7 1.7

22 1 8 1 8 1.8

23 1 9 1 9 1.9

24 1

(15)

Lampiran 10. Tally Sheet Penilaian Kerusakan Pohon Menurut Medtode FHM

No Jenis Pohon

Tinggi (m)

Diamete r (cm)

Kerusakan 1 Kerusakan 2 Kerusakan 3

Referensi

Dokumen terkait

(2) Salinan naskah asli Optional Protocol to the Convention on the Rights of the Child on the Involvement of Children in Armed Conflict (Protokol Opsional Konvensi

Srategic planning yang kuat yang menjiwai seluruh elemen organisasi telah diberdayakan secara baik oleh pimpinan universitas melalui leadership yang kuat merupakan perekat

Karena Negara harus mewujudkan, menjamin, dan memelihara keberadaan otonomi perguruan tinggi, maka Negara TIDAK BOLEH LEPAS TANGGUNGJAWAB atas penyelenggaraan

Ada gereja yang dibangun dengan megah, ada yang sederhana, namun orang Kristen percaya bahwa apabila ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam nama Yesus, maka di situlah Yesus

Semangat itu merupakan bagian penting yang menjiwai lahirnya UU Pendidikan Tinggi, yakni mengatur agar tidak terjadi komersialisasi pendidikan tinggi, menjamin hak akses

[r]

tahun 2021”. Misi yang digariskan untuk pengembangan Kabupaten Sleman selama 5. tahun ke

[r]