Analisis Isi Media
Pengertian
Pengertian
Analisis isi adalah metode penelitian untuk
menggambarkan isi pesan yang tersurat secara obyektif,
sistematis, dan kuantitatif.
◦
Tersurat,
artinya pesan komunikasi yang tertulis dalam media
cetak, terucap dalam media audio, atau tergambar dalam
media visual. Analisis terhadap apa yang benar-benar ada dan
tertera dalam naskah tulisan, naskah audio, atau naskah audio
visual. Bukan yang tersirat (tidak tertulis).
Pengertian
Pengertian
◦
Sistematis,
adalah mengikuti langkah-langkah
yang tersusun secara bertahap sehingga hasil
yang diperoleh lebih baik dan dapat dilakukan
replikasi atau pengulangan bila diperlukan. Isi
pernyataan atau isi pesan yang relevan diteliti
dengan menggunakan prosedur yang sama. Bila
unit penelitian yang digunakan per paragraf
misalnya,
untuk
semua
bahan
penelitian
dianalisis dengan unit analisis per paragraf
Kegunaan Analisis Isi
Kegunaan Analisis Isi
Metode analisis isi pada umumnya berguna untuk
melihat isi media yang tersurat meliputi
perhatian
media terhadap isu, tokoh atau lembaga,
kelengkapan
informasi,
kecenderungan,
keberpihakan, jenis isu, arah isu, dan penempatan
isu oleh media.
Mengetahui faktor-faktor tersebut dapat berguna
Prosedur Analisis Isi
Prosedur Analisis Isi
1.
Merumuskan tujuan analisis isi
2.
Menetapkan kategori dan defnisi
kategori
3.
Menetapkan unit analisis
4.
Menyiapkan lembar koding
5.
Menetapkan populasi dan
pengambilan sampel
6.
Melakukan pengkodean (coding)
7.
Menganalisis data
8.
Kesimpulan
1.
Merumuskan tujuan analisis isi
2.
Menetapkan kategori dan defnisi
kategori
3.
Menetapkan unit analisis
4.
Menyiapkan lembar koding
5.
Menetapkan populasi dan
pengambilan sampel
6.
Melakukan pengkodean (coding)
7.
Menganalisis data
1. Merumuskan tujuan analisis isi
1. Merumuskan tujuan analisis isi
Sebelum melakukan analisis isi media, terlebih
dahulu dirumuskan apa tujuan melakukan analisis isi.
Apa yang ingin diketahui dengan analisis isi.
Pertanyaan apa yang ingin dijawab melalui penelitian
analisis isi yang dilakukan?
Misalnya
Bagaimana frekuensi isu dan arah isu
kebebasan beragama di Indonesia
?
Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan tujuan
analisis isi adalah untuk mendeskripsikan banyaknya
isu dan arah isu pemberitaan media terhadap
kebebasan beragama di Indonesia yang dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
1) Jumlah isu kebebasan beragama di Indonesia
2) Arah isu kebebasan beragama di Indonesia
Sebelum melakukan analisis isi media, terlebih
dahulu dirumuskan apa tujuan melakukan analisis isi.
Apa yang ingin diketahui dengan analisis isi.
Pertanyaan apa yang ingin dijawab melalui penelitian
analisis isi yang dilakukan?
Misalnya
Bagaimana frekuensi isu dan arah isu
kebebasan beragama di Indonesia
?
Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan tujuan
analisis isi adalah untuk mendeskripsikan banyaknya
isu dan arah isu pemberitaan media terhadap
kebebasan beragama di Indonesia yang dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
2. Menetapkan kategori dan defnisi
kategori
Kategori adalah obyek apa yang ingin
dilihat dalam naskah. Kategori sering juga
disebut konsep yang hendak diukur
Setelah ditetapkan kemudian dirumuskan
defnisi masing-masing kategori
Dari contoh di atas, perlu ditetapkan
konsep atau istilah apa saja yang akan
diukur, yaitu :
◦
Isu
◦
Kebebasan beragama
◦
Jumlah isu kebebasan beragama
Contoh kategori dan
defnisi
Contoh kategori dan
defnisi
Isu adalah informasi yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu danberkembang di dalam masyarakat pada satu priode waktu tertentu. Isu yang berkembang di masyarakat dipantau melalui pemberitaan media
massa suratkabar, majalah, radio, televisi dan media on line.
Kebebasan beragama adalah pendapat atau penilaian anggota
masyarakat memilih, menganut, meyakini dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
Isu kebebasan beragama adalah pemberitaan media massa
(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang kebebasan
memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
Jumlah adalah akumulasi munculnya sesuatu. Dalam konteks ini, jumlah
isu kebebasan berapagam adalah akumulasi pemberitaan media massa
(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang penilaian untuk
memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
Arah isu pemberitaan media massa (suratkabar, majalah, radio, televisi
dan on line tentang penilaian bebas atau tidak bebas dalam memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
Bebas artinya tidak ada halangan dari pihak manapun Tidak bebas artinya ada halangan dari pihak tertentu
Isu adalah informasi yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu dan
berkembang di dalam masyarakat pada satu priode waktu tertentu. Isu yang berkembang di masyarakat dipantau melalui pemberitaan media
massa suratkabar, majalah, radio, televisi dan media on line.
Kebebasan beragama adalah pendapat atau penilaian anggota
masyarakat memilih, menganut, meyakini dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
Isu kebebasan beragama adalah pemberitaan media massa
(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang kebebasan
memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
Jumlah adalah akumulasi munculnya sesuatu. Dalam konteks ini, jumlah
isu kebebasan berapagam adalah akumulasi pemberitaan media massa
(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang penilaian untuk
memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
Arah isu pemberitaan media massa (suratkabar, majalah, radio, televisi
dan on line tentang penilaian bebas atau tidak bebas dalam memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.
Menetapkan Unit analisis
Menetapkan Unit analisis
Unit analisis adalah satuan naskah yang dapat
dijadikan untuk menemukan kategori penelitian.
Unit analisis dapat berupa, kata, kalimat, judul,
paragraf, atau satuan berita.
Bila unit analisis adalah kata, maka semua kata
harus diteliti untuk menemukan kategori yang
dimaksud. Bila unit analisis adalah kalimat,
maka semua kalimat harus diteliti untuk
menemukan kategori. Bila unit analisis paragraf,
maka semua paragraf harus diteliti untuk
menemukan kategori begitu juga dengan
satuan naskah berita.
Unit analisis adalah satuan naskah yang dapat
dijadikan untuk menemukan kategori penelitian.
Unit analisis dapat berupa, kata, kalimat, judul,
paragraf, atau satuan berita.
Bila unit analisis adalah kata, maka semua kata
Membuat lembar koding
Membuat lembar koding
Buatlah lembar kerja yang berisi kolom-kolom
apa saja yang hendak diukur dan dicatat
Dari contoh di atas, yang hendak dicatat
adalah:
◦
Nama media
◦
Hari/Tanggal terbit/siar
◦
Rubrik/Halaman untuk media cetak atau Program
acara dan waktu pada siaran *
◦
Bentuk pemberitaan (Media cetak :Berita, Kolom,
Feature, Tajuk; Media siaran: Berita, Dialog, Ulasan
dsb.) **
◦
Judul
◦
Isi yang meliputi narasumber dan penilaian
Buatlah lembar kerja yang berisi kolom-kolom
apa saja yang hendak diukur dan dicatat
Dari contoh di atas, yang hendak dicatat
adalah:
◦
Nama media
◦
Hari/Tanggal terbit/siar
◦
Rubrik/Halaman untuk media cetak atau Program
acara dan waktu pada siaran *
◦
Bentuk pemberitaan (Media cetak :Berita, Kolom,
Feature, Tajuk; Media siaran: Berita, Dialog, Ulasan
dsb.) **
◦
Judul
Contoh lembar koding
No. Nama Media Hari/ Tanggal
Rubrik/ Halaman*
Bentuk ** pemberitaan
Judul Isi pemberitaan Narasumber Arah isu
1 2 3 4 dst
No. Nama Media Hari/ Tangg al Rubrik/ Halaman * Bentuk ** pemberit aan
Judul Isi pemberitaan
Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf dst Narasumb
er
Melakukan uji kategori
Sebelum penelitian, defnisi kategori
yang telah dirumuskan perlu diuji
coba.
Gunakan koder ganjil
Hitung nilai reliabilitas kategori
dengan rumus Holsti
Reliabel bila nilai r
≥
0,7
Sebelum penelitian, defnisi kategori
yang telah dirumuskan perlu diuji
coba.
Gunakan koder ganjil
Hitung nilai reliabilitas kategori
dengan rumus Holsti
Reliabel bila nilai r
≥
0,7
Keterangan:
r = nilai reliabilitas
5. Menetapkan Populasi dan Memilih
Sampel
Populasi adalah suluruh bahan yang akan
dianalisis.
Bila terlalu banyak media dapat dibatasi pada
media tertentu atau priode tertentu.
Misalnya priode pemberitaan Suratkabar dari
Januari – Juni 2012.
Bila tidak dibatasi, kita tidak mampu menelitinya
Media
Jumlah
Contoh Populasi
Untuk kasus kita di atas, dapat kita batasi pada
suratkabar berita yang beredar secara nasional
saja dengan masa pemberitan Januari – Juni 2012.
Dengan demikian populasi penelitian adalah:
Kompas
Media Indonesia
Seputar Indonesia
Suara Pembaruan
Sinar Harapan
Koran Tempo
Jumlah Populasi
Populasi
Dalam contoh di atas, pemberitaan
kebebasan beragama di Indonesia tidak
setiap hari muncul di suratkabar.
Bila demikian halnya, alangkah baiknya
pengambilan sampel tidak dilakukan.
Kumpulkan semua berita tentang
kebebasan beragama dari 6 suratkabar
dalam priode penelitian.
Penelitian
dilakukan
menggunakan
Memilih Sampel
Memilih Sampel
Bila populasi terlalu besar, dapat dipilih
sampel. Sampel adalah wakil dari
populasi yang dijadikan bahan penelitian
Sampel harus representatif (benar-benar
mewakili populasi)
Sifat populasi sama dengan sifat sampel
Besar sampel ditentukan oleh beberapa
faktor:
◦
Keragaman populasi
◦
Tingkat kesalahan yang ditolerir
◦
Tingkat kepercayaan yang diinginkan
Bila populasi terlalu besar, dapat dipilih
sampel. Sampel adalah wakil dari
populasi yang dijadikan bahan penelitian
Sampel harus representatif (benar-benar
mewakili populasi)
Sifat populasi sama dengan sifat sampel
Besar sampel ditentukan oleh beberapa
faktor:
◦
Keragaman populasi
◦
Tingkat kesalahan yang ditolerir
a. Tingkat keragaman populasi
100 : 0 83 : 17 67: 33 50 : 50
KERAGAMAN (VARIASI) POPULASI
BESAR SAMPEL
100 : 0 83 : 17 67: 33 50 : 50
KERAGAMAN (VARIASI) POPULASI
BESAR SAMPEL
•
Semakin
heterogen
populasi sampel makin
besar dan sebaliknya.
Semakin
hoogen
populasi sampel makin
kecil.
•
Keragaman
populasi
adalah
rasio
perbedaan
anggota
populasi. Heterogen 50
: 50, Homogen 100:1
•
Lihat
ilustrasi
di
samping
•
Semakin
heterogen
populasi sampel makin
besar dan sebaliknya.
Semakin
hoogen
populasi sampel makin
kecil.
•
Keragaman
populasi
adalah
rasio
perbedaan
anggota
populasi. Heterogen 50
: 50, Homogen 100:1
•
Lihat
ilustrasi
di
b. Tingkat kesalahan yang ditolerir
(
sampling error
)
Jika semua anggota
populasi diteliti semua
sebagai sampel, maka
nilai
sampling error
adalah 0%.
Semakin besar
sampel, semakin kecil
angka sampling error.
Sebaliknya semakin
kecil sampel, semakin
besar angka
sampling
error.
Jika semua anggota
populasi diteliti semua
sebagai sampel, maka
nilai
sampling error
adalah 0%.
Semakin besar
sampel, semakin kecil
angka sampling error.
Sebaliknya semakin
kecil sampel, semakin
besar angka
sampling
error.
0 % 10 % 20 % 30 %
SAMPLING ERROR
BESAR SAMPEL
POPULASI
SAMPEL
40 % 0 % 10 % 20 % 30 %
SAMPLING ERROR
BESAR SAMPEL
POPULASI
SAMPEL
c. Tingkat kepercayaan
Tingkat
kepercayaan
itu
tidak
mungkin
berupa
100%. Karena betapapun
sampel diambil secara ketat
selalu ada kemungkinan
salah.
Tingkat kepercayaan yang
kerap dipakai dipakai adalah
90%, 95% dan 99%. Tingkat
kepercayaan 90% berarti
probabilitas
kemungkinan
hasil sampel sama dengan
populasi
adalah
90%.
Kemungkinan salah adalah
sebesar 10%. Sementara
tingkat kepercayaan 95%
berarti
probabilitas
kemungkinan hasil sampel
sama
dengan
populasi
adalah 95%.
Tingkat
kepercayaan
itu
tidak
mungkin
berupa
100%. Karena betapapun
sampel diambil secara ketat
selalu ada kemungkinan
salah.
Tingkat kepercayaan yang
kerap dipakai dipakai adalah
90%, 95% dan 99%. Tingkat
kepercayaan 90% berarti
probabilitas
kemungkinan
hasil sampel sama dengan
populasi
adalah
90%.
Kemungkinan salah adalah
sebesar 10%. Sementara
tingkat kepercayaan 95%
berarti
probabilitas
kemungkinan hasil sampel
sama
dengan
populasi
adalah 95%.
-1SE 1 SE 99 %95% 90 %
MEAN 68 %
1.65 SE 1.96 SE 2.58 SE -1.65 SE
-1.96 SE
-2.58 SE -1SE 1 SE
99 % 95% 90 %
MEAN 68 %
1.65 SE 1.96 SE 2.58 SE -1.65 SE -1.96 SE -2.58 SE MEAN POPULASI Nilai X Distribsi sampel
Nilai di dalam interval Nilai di luar
interval
MEAN POPULASI
Nilai X Distribsi
sampel
Nilai di dalam interval Nilai di luar
Rumus sampling
Keterangan:
Z = Mengacu pda nilai Z (tingkat kepercayaan). Jika tingkat kepercayaan yang
dipakai 90% maka nilai z = 1.65. Tingkat kepercayaan 95 % maka nilai z = 1.96.
Tingkat kepercayaan 99 % maka nilai z = 2.58
p(p-1) variasi pupulasi. Variasi populasi dinyatakan dalam proporsi. Proporsi dibagi
dua bagian dengan total 100 atau 1. Misalnya 0.5
E = Tingkat kesalahan yang dikehendaki (sampling error) Misalnya 10 % (0.1) atau 5
% (0.05)
Teknik sampling
Acak Sederhana
◦
Memilih sampel dengan cara memilih secara acak
(probabilistik) Seperti diundi
Sistematis
◦
Memilih sampel dengan rumus sederhana
(sistem). Misalnya kelipatan
Stratifkasi
◦
Bila populasi memiliki strata (lapisan). Sampel
harus dipilih mewakili masing-masing strata
Cluster (gugus)
Sampling
Rotated
Dalam analisis isi media, dikenal metode
pengambilan sampel dengan sistem
rotated.
Bila isi media yang akan dianalisis muncul
secara rutin dalam setiap penerbitan, maka
sampel dapat diambil dengan
rotated.
Misalnya : Jenis isu yang diberitakan oleh
Harian Kompas Bulan Januari – Juni 2012
◦
Jenis isu permasalahan yang diberitakan
◦
Pemuatannya di Kompas setiap hari
Untuk masalah seperti ini, sangat tepat
Rotated
Sample diambil mewakili
◦
Hari dalam seminggu
◦
Minggu dalam satu bulan
◦
Bulan dalam satu tahun
◦
Sample dalam 1 bulan hanya 7 edisi (mewakili hari dan minggu)
Juni 2012
Hari
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Mingg
u
I
1
2
3
II
4
5
6
7
8
9
10
III
11
12
13
14
15
16
17
IV
18
19
20
21
22
23
24
V
25
26
27
28
29
30
6. Melakukan Penelitian (Proses coding)
Meneliti (membaca) naskah dan menandai
setiap unit analisis dengan kode.
Pengkodean dapat dilakukan di lembar koding
No. Nama Media Hari/ Tangg
al
Rubrik/ Halaman*
Bentuk ** pemberit
aan
Judul Isi pemberitaan
Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf dst Narasumbe
r Arah isu Narasumber Arah isu Narasumber Arah isu 1 Kompas Adi Bebas Ulil Tidak Bejo Bebas
2 Kompas
3 Media Indonesia
4 Media Indonesia
5 Seputar Indonesia
6 Seputar Indonesia
7 Suara Pembaruan
8 Suara Pembaruan
9 Sinar Harapan
10 Sinar Harapan
11 Koran Tempo
12 Koran Tempo
7. Pengolahan data
Setelah semua bahan dianalisis dan diberi kode.
Menghitung data dengan statistik (sesuai kebutuhan)
◦
Misal : Statistik Deskriptif
Ko
m
pa
s
M
ed
ia
In
do
ne
si
a
Su
ar
a
Pe
m
ba
ru
an
Se
pu
ta
r I
nd
on
es
ia
Si
na
r H
ar
ap
an
Ko
ra
n
Te
m
po
0
10
20
30
40
Kesimpulan
Dari hasil penelitian terhadap isi
media suratkabar nasional dapat
disimpulkan:
◦
Terdapat 200 berita yang memuat
masalah kebebasan beragama di
Indonesia selama priode Januari –
Juni 2012
◦
Penilaian masyarakat terhadap
Referensi
Emmert, Philip & Barker, Larry L., (1989) Measurement of Communication Behavior, Longman, New York.
Kippendorf, Klaus, (1993) Analisis Isi: Pengatar ke Metodologi, Alihbahasa Farid Waliji, PT. RajaGrafndo Persada, Jakarta.
Neumann, W. Lawrence, (2000) Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, Fourth Edition, Allyn and Bacon, Boston.
Rakhmat, Jalaluddin, (1984) Metode Penelitian Komunikasi, Remadja Karya, Bandung.
Ruben, Rebecca B.; Palmgreen, Philip; Sypher, Howard E., (2004) Communication Research Measures A Sourcebook, Lawrence Erlbaum Associates, Publisher, New Jersey.
Stempel III, Guido H.; Weaver, David H; Wilhoit, G. Cleveland (Editor) (2003) Mass Communication Research and Theory, Pearson Edudation, New York.