• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Isi Content analysis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Isi Content analysis"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Isi Media

(2)

Pengertian

Pengertian

Analisis isi adalah metode penelitian untuk

menggambarkan isi pesan yang tersurat secara obyektif,

sistematis, dan kuantitatif.

Tersurat,

artinya pesan komunikasi yang tertulis dalam media

cetak, terucap dalam media audio, atau tergambar dalam

media visual. Analisis terhadap apa yang benar-benar ada dan

tertera dalam naskah tulisan, naskah audio, atau naskah audio

visual. Bukan yang tersirat (tidak tertulis).

(3)

Pengertian

Pengertian

Sistematis,

adalah mengikuti langkah-langkah

yang tersusun secara bertahap sehingga hasil

yang diperoleh lebih baik dan dapat dilakukan

replikasi atau pengulangan bila diperlukan. Isi

pernyataan atau isi pesan yang relevan diteliti

dengan menggunakan prosedur yang sama. Bila

unit penelitian yang digunakan per paragraf

misalnya,

untuk

semua

bahan

penelitian

dianalisis dengan unit analisis per paragraf

(4)

Kegunaan Analisis Isi

Kegunaan Analisis Isi

Metode analisis isi pada umumnya berguna untuk

melihat isi media yang tersurat meliputi

perhatian

media terhadap isu, tokoh atau lembaga,

kelengkapan

informasi,

kecenderungan,

keberpihakan, jenis isu, arah isu, dan penempatan

isu oleh media.

Mengetahui faktor-faktor tersebut dapat berguna

(5)

Prosedur Analisis Isi

Prosedur Analisis Isi

1.

Merumuskan tujuan analisis isi

2.

Menetapkan kategori dan defnisi

kategori

3.

Menetapkan unit analisis

4.

Menyiapkan lembar koding

5.

Menetapkan populasi dan

pengambilan sampel

6.

Melakukan pengkodean (coding)

7.

Menganalisis data

8.

Kesimpulan

1.

Merumuskan tujuan analisis isi

2.

Menetapkan kategori dan defnisi

kategori

3.

Menetapkan unit analisis

4.

Menyiapkan lembar koding

5.

Menetapkan populasi dan

pengambilan sampel

6.

Melakukan pengkodean (coding)

7.

Menganalisis data

(6)

1. Merumuskan tujuan analisis isi

1. Merumuskan tujuan analisis isi

Sebelum melakukan analisis isi media, terlebih

dahulu dirumuskan apa tujuan melakukan analisis isi.

Apa yang ingin diketahui dengan analisis isi.

Pertanyaan apa yang ingin dijawab melalui penelitian

analisis isi yang dilakukan?

Misalnya

Bagaimana frekuensi isu dan arah isu

kebebasan beragama di Indonesia

?

Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan tujuan

analisis isi adalah untuk mendeskripsikan banyaknya

isu dan arah isu pemberitaan media terhadap

kebebasan beragama di Indonesia yang dapat dibagi

menjadi dua, yaitu:

1) Jumlah isu kebebasan beragama di Indonesia

2) Arah isu kebebasan beragama di Indonesia

Sebelum melakukan analisis isi media, terlebih

dahulu dirumuskan apa tujuan melakukan analisis isi.

Apa yang ingin diketahui dengan analisis isi.

Pertanyaan apa yang ingin dijawab melalui penelitian

analisis isi yang dilakukan?

Misalnya

Bagaimana frekuensi isu dan arah isu

kebebasan beragama di Indonesia

?

Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan tujuan

analisis isi adalah untuk mendeskripsikan banyaknya

isu dan arah isu pemberitaan media terhadap

kebebasan beragama di Indonesia yang dapat dibagi

menjadi dua, yaitu:

(7)

2. Menetapkan kategori dan defnisi

kategori

Kategori adalah obyek apa yang ingin

dilihat dalam naskah. Kategori sering juga

disebut konsep yang hendak diukur

Setelah ditetapkan kemudian dirumuskan

defnisi masing-masing kategori

Dari contoh di atas, perlu ditetapkan

konsep atau istilah apa saja yang akan

diukur, yaitu :

Isu

Kebebasan beragama

Jumlah isu kebebasan beragama

(8)

Contoh kategori dan

defnisi

Contoh kategori dan

defnisi

Isu adalah informasi yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu dan

berkembang di dalam masyarakat pada satu priode waktu tertentu. Isu yang berkembang di masyarakat dipantau melalui pemberitaan media

massa suratkabar, majalah, radio, televisi dan media on line.

Kebebasan beragama adalah pendapat atau penilaian anggota

masyarakat memilih, menganut, meyakini dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.

Isu kebebasan beragama adalah pemberitaan media massa

(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang kebebasan

memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.

Jumlah adalah akumulasi munculnya sesuatu. Dalam konteks ini, jumlah

isu kebebasan berapagam adalah akumulasi pemberitaan media massa

(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang penilaian untuk

memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.

Arah isu pemberitaan media massa (suratkabar, majalah, radio, televisi

dan on line tentang penilaian bebas atau tidak bebas dalam memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.

Bebas artinya tidak ada halangan dari pihak manapun  Tidak bebas artinya ada halangan dari pihak tertentu

Isu adalah informasi yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu dan

berkembang di dalam masyarakat pada satu priode waktu tertentu. Isu yang berkembang di masyarakat dipantau melalui pemberitaan media

massa suratkabar, majalah, radio, televisi dan media on line.

Kebebasan beragama adalah pendapat atau penilaian anggota

masyarakat memilih, menganut, meyakini dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.

Isu kebebasan beragama adalah pemberitaan media massa

(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang kebebasan

memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.

Jumlah adalah akumulasi munculnya sesuatu. Dalam konteks ini, jumlah

isu kebebasan berapagam adalah akumulasi pemberitaan media massa

(suratkabar, majalah, radio, televisi dan on line tentang penilaian untuk

memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.

Arah isu pemberitaan media massa (suratkabar, majalah, radio, televisi

dan on line tentang penilaian bebas atau tidak bebas dalam memilih, menganut, meyakini, dan menjalankan syariat agama secara bebas tanpa halangan dari pihak manapun di wilayah hukum Indonesia.

(9)

Menetapkan Unit analisis

Menetapkan Unit analisis

Unit analisis adalah satuan naskah yang dapat

dijadikan untuk menemukan kategori penelitian.

Unit analisis dapat berupa, kata, kalimat, judul,

paragraf, atau satuan berita.

Bila unit analisis adalah kata, maka semua kata

harus diteliti untuk menemukan kategori yang

dimaksud. Bila unit analisis adalah kalimat,

maka semua kalimat harus diteliti untuk

menemukan kategori. Bila unit analisis paragraf,

maka semua paragraf harus diteliti untuk

menemukan kategori begitu juga dengan

satuan naskah berita.

Unit analisis adalah satuan naskah yang dapat

dijadikan untuk menemukan kategori penelitian.

Unit analisis dapat berupa, kata, kalimat, judul,

paragraf, atau satuan berita.

Bila unit analisis adalah kata, maka semua kata

(10)

Membuat lembar koding

Membuat lembar koding

Buatlah lembar kerja yang berisi kolom-kolom

apa saja yang hendak diukur dan dicatat

Dari contoh di atas, yang hendak dicatat

adalah:

Nama media

Hari/Tanggal terbit/siar

Rubrik/Halaman untuk media cetak atau Program

acara dan waktu pada siaran *

Bentuk pemberitaan (Media cetak :Berita, Kolom,

Feature, Tajuk; Media siaran: Berita, Dialog, Ulasan

dsb.) **

Judul

Isi yang meliputi narasumber dan penilaian

Buatlah lembar kerja yang berisi kolom-kolom

apa saja yang hendak diukur dan dicatat

Dari contoh di atas, yang hendak dicatat

adalah:

Nama media

Hari/Tanggal terbit/siar

Rubrik/Halaman untuk media cetak atau Program

acara dan waktu pada siaran *

Bentuk pemberitaan (Media cetak :Berita, Kolom,

Feature, Tajuk; Media siaran: Berita, Dialog, Ulasan

dsb.) **

Judul

(11)

Contoh lembar koding

No. Nama Media Hari/ Tanggal

Rubrik/ Halaman*

Bentuk ** pemberitaan

Judul Isi pemberitaan Narasumber Arah isu

1 2 3 4 dst

No. Nama Media Hari/ Tangg al Rubrik/ Halaman * Bentuk ** pemberit aan

Judul Isi pemberitaan

Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf dst Narasumb

er

(12)

Melakukan uji kategori

Sebelum penelitian, defnisi kategori

yang telah dirumuskan perlu diuji

coba.

Gunakan koder ganjil

Hitung nilai reliabilitas kategori

dengan rumus Holsti

Reliabel bila nilai r

0,7

Sebelum penelitian, defnisi kategori

yang telah dirumuskan perlu diuji

coba.

Gunakan koder ganjil

Hitung nilai reliabilitas kategori

dengan rumus Holsti

Reliabel bila nilai r

0,7

Keterangan:

r = nilai reliabilitas

(13)

5. Menetapkan Populasi dan Memilih

Sampel

Populasi adalah suluruh bahan yang akan

dianalisis.

Bila terlalu banyak media dapat dibatasi pada

media tertentu atau priode tertentu.

Misalnya priode pemberitaan Suratkabar dari

Januari – Juni 2012.

Bila tidak dibatasi, kita tidak mampu menelitinya

Media

Jumlah

(14)

Contoh Populasi

Untuk kasus kita di atas, dapat kita batasi pada

suratkabar berita yang beredar secara nasional

saja dengan masa pemberitan Januari – Juni 2012.

Dengan demikian populasi penelitian adalah:

Kompas

Media Indonesia

Seputar Indonesia

Suara Pembaruan

Sinar Harapan

Koran Tempo

Jumlah Populasi

(15)

Populasi

Dalam contoh di atas, pemberitaan

kebebasan beragama di Indonesia tidak

setiap hari muncul di suratkabar.

Bila demikian halnya, alangkah baiknya

pengambilan sampel tidak dilakukan.

Kumpulkan semua berita tentang

kebebasan beragama dari 6 suratkabar

dalam priode penelitian.

Penelitian

dilakukan

menggunakan

(16)

Memilih Sampel

Memilih Sampel

Bila populasi terlalu besar, dapat dipilih

sampel. Sampel adalah wakil dari

populasi yang dijadikan bahan penelitian

Sampel harus representatif (benar-benar

mewakili populasi)

Sifat populasi sama dengan sifat sampel

Besar sampel ditentukan oleh beberapa

faktor:

Keragaman populasi

Tingkat kesalahan yang ditolerir

Tingkat kepercayaan yang diinginkan

Bila populasi terlalu besar, dapat dipilih

sampel. Sampel adalah wakil dari

populasi yang dijadikan bahan penelitian

Sampel harus representatif (benar-benar

mewakili populasi)

Sifat populasi sama dengan sifat sampel

Besar sampel ditentukan oleh beberapa

faktor:

Keragaman populasi

Tingkat kesalahan yang ditolerir

(17)

a. Tingkat keragaman populasi

100 : 0 83 : 17 67: 33 50 : 50

KERAGAMAN (VARIASI) POPULASI

BESAR SAMPEL

100 : 0 83 : 17 67: 33 50 : 50

KERAGAMAN (VARIASI) POPULASI

BESAR SAMPEL

Semakin

heterogen

populasi sampel makin

besar dan sebaliknya.

Semakin

hoogen

populasi sampel makin

kecil.

Keragaman

populasi

adalah

rasio

perbedaan

anggota

populasi. Heterogen 50

: 50, Homogen 100:1

Lihat

ilustrasi

di

samping

Semakin

heterogen

populasi sampel makin

besar dan sebaliknya.

Semakin

hoogen

populasi sampel makin

kecil.

Keragaman

populasi

adalah

rasio

perbedaan

anggota

populasi. Heterogen 50

: 50, Homogen 100:1

Lihat

ilustrasi

di

(18)

b. Tingkat kesalahan yang ditolerir

(

sampling error

)

Jika semua anggota

populasi diteliti semua

sebagai sampel, maka

nilai

sampling error

adalah 0%.

Semakin besar

sampel, semakin kecil

angka sampling error.

Sebaliknya semakin

kecil sampel, semakin

besar angka

sampling

error.

Jika semua anggota

populasi diteliti semua

sebagai sampel, maka

nilai

sampling error

adalah 0%.

Semakin besar

sampel, semakin kecil

angka sampling error.

Sebaliknya semakin

kecil sampel, semakin

besar angka

sampling

error.

0 % 10 % 20 % 30 %

SAMPLING ERROR

BESAR SAMPEL

POPULASI

SAMPEL

40 % 0 % 10 % 20 % 30 %

SAMPLING ERROR

BESAR SAMPEL

POPULASI

SAMPEL

(19)

c. Tingkat kepercayaan

Tingkat

kepercayaan

itu

tidak

mungkin

berupa

100%. Karena betapapun

sampel diambil secara ketat

selalu ada kemungkinan

salah.

Tingkat kepercayaan yang

kerap dipakai dipakai adalah

90%, 95% dan 99%. Tingkat

kepercayaan 90% berarti

probabilitas

kemungkinan

hasil sampel sama dengan

populasi

adalah

90%.

Kemungkinan salah adalah

sebesar 10%. Sementara

tingkat kepercayaan 95%

berarti

probabilitas

kemungkinan hasil sampel

sama

dengan

populasi

adalah 95%.

Tingkat

kepercayaan

itu

tidak

mungkin

berupa

100%. Karena betapapun

sampel diambil secara ketat

selalu ada kemungkinan

salah.

Tingkat kepercayaan yang

kerap dipakai dipakai adalah

90%, 95% dan 99%. Tingkat

kepercayaan 90% berarti

probabilitas

kemungkinan

hasil sampel sama dengan

populasi

adalah

90%.

Kemungkinan salah adalah

sebesar 10%. Sementara

tingkat kepercayaan 95%

berarti

probabilitas

kemungkinan hasil sampel

sama

dengan

populasi

adalah 95%.

-1SE 1 SE 99 %

95% 90 %

MEAN 68 %

1.65 SE 1.96 SE 2.58 SE -1.65 SE

-1.96 SE

-2.58 SE -1SE 1 SE

99 % 95% 90 %

MEAN 68 %

1.65 SE 1.96 SE 2.58 SE -1.65 SE -1.96 SE -2.58 SE MEAN POPULASI Nilai X Distribsi sampel

Nilai di dalam interval Nilai di luar

interval

MEAN POPULASI

Nilai X Distribsi

sampel

Nilai di dalam interval Nilai di luar

(20)

Rumus sampling

Keterangan:

Z = Mengacu pda nilai Z (tingkat kepercayaan). Jika tingkat kepercayaan yang

dipakai 90% maka nilai z = 1.65. Tingkat kepercayaan 95 % maka nilai z = 1.96.

Tingkat kepercayaan 99 % maka nilai z = 2.58

p(p-1) variasi pupulasi. Variasi populasi dinyatakan dalam proporsi. Proporsi dibagi

dua bagian dengan total 100 atau 1. Misalnya 0.5

E = Tingkat kesalahan yang dikehendaki (sampling error) Misalnya 10 % (0.1) atau 5

% (0.05)

(21)

Teknik sampling

Acak Sederhana

Memilih sampel dengan cara memilih secara acak

(probabilistik) Seperti diundi

Sistematis

Memilih sampel dengan rumus sederhana

(sistem). Misalnya kelipatan

Stratifkasi

Bila populasi memiliki strata (lapisan). Sampel

harus dipilih mewakili masing-masing strata

Cluster (gugus)

(22)

Sampling

Rotated

Dalam analisis isi media, dikenal metode

pengambilan sampel dengan sistem

rotated.

Bila isi media yang akan dianalisis muncul

secara rutin dalam setiap penerbitan, maka

sampel dapat diambil dengan

rotated.

Misalnya : Jenis isu yang diberitakan oleh

Harian Kompas Bulan Januari – Juni 2012

Jenis isu permasalahan yang diberitakan

Pemuatannya di Kompas setiap hari

Untuk masalah seperti ini, sangat tepat

(23)

Rotated

Sample diambil mewakili

Hari dalam seminggu

Minggu dalam satu bulan

Bulan dalam satu tahun

Sample dalam 1 bulan hanya 7 edisi (mewakili hari dan minggu)

Juni 2012

Hari

Mingg

u

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at

Sabtu

Mingg

u

I

1

2

3

II

4

5

6

7

8

9

10

III

11

12

13

14

15

16

17

IV

18

19

20

21

22

23

24

V

25

26

27

28

29

30

(24)

6. Melakukan Penelitian (Proses coding)

Meneliti (membaca) naskah dan menandai

setiap unit analisis dengan kode.

Pengkodean dapat dilakukan di lembar koding

No. Nama Media Hari/ Tangg

al

Rubrik/ Halaman*

Bentuk ** pemberit

aan

Judul Isi pemberitaan

Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf dst Narasumbe

r Arah isu Narasumber Arah isu Narasumber Arah isu 1 Kompas Adi Bebas Ulil Tidak Bejo Bebas

2 Kompas

3 Media Indonesia

4 Media Indonesia

5 Seputar Indonesia

6 Seputar Indonesia

7 Suara Pembaruan

8 Suara Pembaruan

9 Sinar Harapan

10 Sinar Harapan

11 Koran Tempo

12 Koran Tempo

(25)

7. Pengolahan data

Setelah semua bahan dianalisis dan diberi kode.

Menghitung data dengan statistik (sesuai kebutuhan)

Misal : Statistik Deskriptif

Ko

m

pa

s

M

ed

ia

In

do

ne

si

a

Su

ar

a

Pe

m

ba

ru

an

Se

pu

ta

r I

nd

on

es

ia

Si

na

r H

ar

ap

an

Ko

ra

n

Te

m

po

0

10

20

30

40

(26)

Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap isi

media suratkabar nasional dapat

disimpulkan:

Terdapat 200 berita yang memuat

masalah kebebasan beragama di

Indonesia selama priode Januari –

Juni 2012

Penilaian masyarakat terhadap

(27)

Referensi

Emmert, Philip & Barker, Larry L., (1989) Measurement of Communication Behavior, Longman, New York.

Kippendorf, Klaus, (1993) Analisis Isi: Pengatar ke Metodologi, Alihbahasa Farid Waliji, PT. RajaGrafndo Persada, Jakarta.

Neumann, W. Lawrence, (2000) Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, Fourth Edition, Allyn and Bacon, Boston.

Rakhmat, Jalaluddin, (1984) Metode Penelitian Komunikasi, Remadja Karya, Bandung.

Ruben, Rebecca B.; Palmgreen, Philip; Sypher, Howard E., (2004) Communication Research Measures A Sourcebook, Lawrence Erlbaum Associates, Publisher, New Jersey.

Stempel III, Guido H.; Weaver, David H; Wilhoit, G. Cleveland (Editor) (2003) Mass Communication Research and Theory, Pearson Edudation, New York.

Referensi

Dokumen terkait

Kaul ketaatan yang diikrarkan kaum religius di zaman modern ini sering dipertanyakan apakah masih relevan dengan kemajuan zaman yang sering menawarkan otonomi dan kemerdekaan,

Achasin merupakan suatu peptida antimikroba yang berfungsi dalam penutupan luka yang terkandung dalam lendir bekicot yang diproduksi oleh kelenjar di dinding bekicot, maupun zat

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, akan disampaikan beberapa implikasi baik teoritis maupun praktis, sebagai berikut : berdasarkan hasil penelitian semakin

4) Terlaksananya pengerasan permukaan jalan sebagai lokasi program Paket PNPM. Permasalahan dan Penyelesaian. 1) Harga lelang tanah kas desa sangat fluktuatif naik turun

Jenis Pekerjaan : Tanah Hasil Galian, Diratakan dan Dipadatkan (MP).. Satuan/Unit

Tentukan Persamaan regresi dan ujilah apakah ada pengaruh skor TPA terhadap Nilai Matematika, Tentukan Persamaan regresi dan ujilah apakah ada pengaruh skor TPA

Iklan Baris Iklan Baris BODETABEK Serba Serbi JAKARTA BARAT RUPA-RUPA Rumah Dikontrakan JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR JAKARTA TIMUR

Berdasarkan uji BNT rata-rata jumlah tunas tertinggi pada perlakuan konsentrasi filtrat bawang merah 18% +Rootone-F berbeda secara signifikan dengan perlakuan konsentrasi filtrat