• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Analisis Isi Kuantitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penelitian Analisis Isi Kuantitatif"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Penelitian Komunikasi 1

Dr. Said Romadlan, M.Si.

(2)

Pengertian Analisis Isi

• Menurut Holsti: suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi

(simpulan) yang dilakukan secara obyektif dan identifikasi

sistematis dari karakterisitik pesan.

• Menurut Barelson: suatu metode untuk memelajari dan

menganalisis komunikasi secara obyektif, sistematis, dan biasanya

menggunakan kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak.

• Menurut Krippendorff: suatu teknik penelitian untuk membuat

inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan sahih data dengan

memerhatikan konteksnya.

• Menurut Stone: sebuah teknik penelitian untuk membuat

inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan

obyektif karakteristik-karakteristik khusus dalam sebuah teks.

(3)

Prinsip-prinsip Analisis Isi

1. Sistematis: proses penelitian dilakukan secara jelas dan runtut mengikuti prosedur dan kotegori yang telah ditetapkan.

2. Obyektif: hasil analisis isi benar-benar mencerminkan isi suatu teks, bukan penafsiran subyektif peneliti.

3. Kuantitatif: mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang diteliti.

4. Manifes: isi yang diteliti adalah isi yang tampak, bukan makna yang

dirasakan oleh peneliti atau makna yang tersembunyi di balik isi (makna laten).

5. Perangkuman: membuat gambaran umum karakteristik dari suatu isi/pesan.

6. Replikabel: prosedur dan hasil analisis isi dapat diulang oleh peneliti lain, pada kasus atau topik yang lain, dan di tempat lain.

(4)

Tujuan dan Manfaat Analisis Isi

• Menurut McQuail:

1. Mendeskripsikan dan membandingkan isi media.

2. Membandingkan isi media dengan realitas sosial.

3. Memahami bahwa isi media merupakan refleksi dari nilai-nilai

sosial, budaya dan kepercayaan masyarakat.

4. Mengetahui fungsi dan efek media.

5. Mengevaluasi media performance.

6. Mengetahui bias media.

(5)

Desain Analisis Isi

• Desain analisis isi dapat dibagi menjadi dua: (1) analisis isi deskriptif,

dan (2) analisis isi perbandingan.

• Analisis isi deskriptif digunakan untuk menggambarkan isi pesan dari

komunikator tertentu dalam konteks waktu tertentu, dan tidak

bertujuan melakukan perbandingan.

• Analisis isi perbandingan tidak hanya mendeskripsikan isi pesan saja,

tapi bertujuan membuat perbandingan isi pesan satu dengan isi pesan

lainnya.

• Terdapat empat jenis analisis isi pesan perbandingan: (1) perbandingan

waktu, (2) perbandingan khalayak, (3) perbandingan medium, dan (4)

perbandingan komunikator.

(6)

Empat Jenis Analisis Isi Pesan Perbandingan

1. Perbandingan Waktu: digunakan menggambarkan pesan dari sumber yang sama, tapi dalam waktu yang berbeda. Tujuannya untuk mengamati tren perubahan pesan dari satu waktu ke waktu lainnya. Contoh: Perbandingan Isi Pesan mengenai Korupsi di Harian Kompas pada masa Orde Baru dengan masa Orde Reformasi.

2. Perbandingan Konteks: Digunakan untuk menjelaskan pesan dari sumber yang sama, tapi dalam konteks yang berbeda. Contoh: Perbandingan isi

pemberitaan pemilu di Indonesia dengan Malaysia di Majalah Asian Week. 3. Perbandingan Khalayak: digunakan untuk melihat perbedaan isi berita dari

sumber yang sama untuk khalayak yang berbeda berdasarkan

segmentasinya. Contoh: Perbedaan isi pesan iklan pada Majalah Tempo pada khalayak perempuan dan Laki-laki.

4. Perbandingan Komunikator (medium): dipakai untuk melihat isi pesan yang sama pada medium atau media yang berbeda. Contoh: Perbedaan isi

(7)

Konseptualisasi dan Operasionalisasi

• Konsep adalah abstraksi suatu gejala. Dalam analisis isi konsep yang sering diteliti adalah: obyektifitas dan keberimbangan dalam pemberitaan, sikap, kekerasan dalam tayangan, dan etika periklanan.

• Konsep-konsep tersebut kemudian didefinisikan yang disebut definisi

konsep (konseptualisasi), misalnya: kekerasan adalah… obyektifitas adalah… etika adalah… dst.

• Selanjutnya konsep-konsep tersebut dioperasionalisasikan agar dapat diteliti, yang disebut definisi operasional (operasionalisasi).

• Misal: konsep kekerasan: dimensinya: (1) kekerasan fisik. DK: kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit secara fisik. DO:

menampar, memukul, menjambak, menendang, menonjok, melukai, menyundut, mencubit.

• Dimensi: (2) kekerasan psikis. DK: kekerasan psikis adalah perbuatan…. dst. DO: menghina, mengolok-olok, mencemooh, meremehkan, mengancam, dan sejenisnya.

(8)

Menentukan Unit Analisis

• Unit analisis adalah elemen atau bagian dari teks atau isi yang akan

dianalisis. Misalnya, analisis isi mengenai berita tentang Covid-19, maka unit analisisnya adalah bagian-bagian dari berita seperti judul, lead,

komentar, foto, dan sebagainya.

• Ada empat jenis unit analisis, yaitu: (1) unit fisik, (2) unit sintaksis, (3) unit referensial, dan (4) unit tematik.

1. Unit fisik: ukuran fisik dari isi pesan seperti panjang, letak, dan durasi. 2. Unit sintaksis: berkaitan dengan struktur bahasa, kata atau kalimat yang

digunakan dalam isi pesan.

3. Unit referensial: serupa dengan unit sintaksis, tapi ditambahkan kata

atau kalimat yang merujuk pada kata atau kalimat lain yang memiliki arti sama.

4. Unit tematik: berkaitan dengan tema atau topik dari isi pesan, tidak perlu memeriksa kata atau kalimat secara keseluruhan.

(9)

Populasi dan Sampel dalam Analisis Isi

• Terdapat dua dimensi dalam menentukan populasi dan sampel pada analisis isi, yaitu: (1) dimensi medium, dan (2) dimensi periode waktu.

• Berdasarkan dua dimensi tersebut dapat ditentukan empat kondisi dalam menentukan populasi dan sampel dalam analisis isi, yaitu:

1. Medium dan periode waktu memakai populasi: menggunakan semua media dan semua waktu.

2. Medium memakai populasi: semua media, periode waktu memakai sampel: dibatasi dalam periode waktu tertentu.

3. Medium memakai sampel: hanya beberapa media saja, periode waktu memakai populasi: semua waktu.

4. Medium dan periode waktu memakai sampel: keduanya dibatasi medianya dan periode waktunya.

(10)

Penarikan Sampel dalam Analisis Isi

• Penarikan sampel dalam analisis isi dapat dilakukan secara random/acak dan non-random/non-acak.

1. Sampel Acak Sederhana: dilakukan dengan cara mengundi populasi berita dari seluruh medium yang akan diteliti.

2. Sampel Acak Sistematis: dilakukan dengan memilih satu berita ke berita lainnya secara sistematis dengan memakai pola tertentu.

3. Sampel Acak Bertahap: dilakukan secara bertahap, (1) menentukan sampel media, dapat dilakukan secara stratifikasi dan (2) memilih edisinya, dengan mempertimbangkan fokus dan tujuan analisis isi. 4. Sampel Sembarang: dilakukan secara sembarang atau bebas dalam

memilih sampel, asal sesuai dengan populasinya.

(11)

Menentukan Jumlah Sampel

• Jumlah sampel dalam analisis isi ditentukan setidaknya tiga aspek, yaitu: 1. Keragaman populasi: semakin heterogen (beragam) dan kompleks suatu

populasi semakin besar pula sampel yang dibutuhkan. Misal, tayangan televisi lebih beragam dan rumit daripada sinetron.

2. Tingkat kesalahan yang ditoleransi: berkaitan dengan tingkat kesalahan atau perbedaan antara hasil sampel dan hasil populasi. Kesalahan sampel

(sampling error) 5% berarti perbedaan hasil sampel dan hasil populasi

adalah 5%. Begitu juga bila SE 10%.

3. Tingkat kepercayaan: berkaitan dengan taksiran tingkat kesesuaian antara sampel terhadap populasi. Bila tingkat kepercayaan 95% berarti hasil

sampel sesuai dengan hasil populasi sebesar 95% dengan tingkat SE 5%. • Penentuan jumlah sampel dihitung dengan rumus tertentu dengan

(12)

Membuat Lembar Koding (Coding Sheet)

• Lembar koding adalah alat (instrument) pengumpulan data dalam analisis isi yang digunakan untuk menghitung atau mengukur aspek tertentu dari isi

pesan.

• Lembar koding sangat penting dalam analisis isi karena berisi aspek-aspek atau item-item dan kategori-kategori yang ingin diteliti dari isi pesan.

• Dalam membuat kategori di lembar koding harus diperhatikan: (1) berbeda satu sama lain, (2) mendalam dan lengkap, dan (3) realiabel, atau dipahami secara sama oleh semua orang (koder).

• Selanjutnya lembar koding diisi (dikoding) oleh koder, dengan memberi kode pada setiap unit teks yang diteliti dengan menggunakan lembar koding yang telah dibuat.

• Tugas koder adalah membaca isi pesan dan memberi nilai berdasarkan kategori yang telah ditentukan, serta mengisinya ke dalam lembar koding. • Koder dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan, berjumlah 5-7 orang.

(13)

Reliabilitas antar-Koder (Intercoder reliability)

• Reabilitas berkaitan dengan konsistensi sebuah alat ukur. Alat ukur dalam analisis isi adalah lembar koding (coding sheet). Maka lembar koding harus memiliki reabilitas.

• Cara mengukur reabilitas lembar koding dapat dilakukan dengan menguji reabilitas antar-koder untuk menilai apakah lembar koding yang dibuat dapat dipahami secara sama oleh para koder.

• Terdapat beberapa formula menghitung reabilitas antar-koder, di antaranya yaitu:

1. Formula Holsti: melihat seberapa besar prosentase persamaan antar-koder dalam menilai isi pesan, dengan rumus Holsti. Batas minimalnya adalah 70%.

2. Formula Scott: prinsipnya sama, hanya rumusnya berbeda karena hasilnya tidak tergantung pada jumlah kasusnya, sehingga formula Scott ini

(14)

Analisis Data Analisis Isi Kuantitatif

• Terdapat tiga jenis dan tujuan penelitian dalam analisis isi yang menentukan teknik analisis data kuantitatif yang digunakan, yaitu:

1. Deskriptif: untuk menggambarkan fakta, atau fenomena dari aspek-aspek isi pesan semata. Analisis datanya memakai statistik deskriptif dengan

tabulasi frekuensi, atau tabulasi silang.

2. Eksplanatif: selain menggambarkan fakta atau fenomena, juga menguji hipotesis tertentu. Terdapat tiga bentuk pengujian hipotesis berdasarkan jumlah variabelnya:

a. Univariat: menggunakan chi kuadrat dua kategori atau lebih.

b. Bivariat: (1) uji beda menggunakan chi-kuadrat, atau t-test, (2) uji

hubungan memakai korelasi koefesiensi Kontingensi, Spearman’s rho rank order, dan korelasi product moment.

c. Multivariat: menggunakan regresi linier sederhana, dan regresi linier berganda.

(15)

Kelebihan dan Kelemahan Analisis Isi Kuantitatif

• Kelebihan Analisis Isi:

1. Materi/bahan analisis isi relatif banyak tersedia. 2. Memberikan informasi tentang proses pesan. 3. Mudah digabung dengan teknik penelitian lain.

4. Biaya relatif ringan dan waktu penelitian dapat diatur lebih efektif. • Kelemahan Analisis Isi:

1. Keterbatasan untuk merekam semua isi komunikasi

2. Keterbatasan untuk menyimpulkan motif-motif komunikasi. 3. Kesulitan menerapkan prosedur analisis isi secara ideal.

(16)

Contoh Judul Penelitian Analisis Isi

1. Analisis Isi Kuantitatif Nasionalisme dalam Film Hati Merdeka.

2. Akurasi Berita Citizen Journalism Kompasiana mengenai Kasus PT

Freeport Indonesia.

3. Sikap Surat Kabar Kompas dan Koran Tempo dalam Pemberitaan

Kasus Mafia Pajak Gayus Tambunan.

4. Kekerasan Nonverbal dalam Video game Online NevinGaming dan

Miuveouk di Youtube.

5. Bullying dalam Tayangan Pesbuker di ANTV (Analisis Isi Kuantitatif).

6. Muatan Kekerasan Verbal dalam Game Mobile Legends (Analisis Isi

(17)

Contoh Rancangan Analisis Isi Kuantitatif (1)

1. Judul penelitian: Kekerasan Nonverbal dalam Video game Online NevinGaming dan Miuveouk di Youtube.

2. Menyusun LBM

3. Rumusan masalah penelitian: apakah terdapat Kekerasan Nonverbal dalam Video game Online NevinGaming dan Miuveouk di Youtube?

4. Tujuan penelitian: untuk menjelaskan bentuk-bentuk Kekerasan Nonverbal dalam Video game Online NevinGaming dan Miuveouk di Youtube.

5. Signifikansi Penelitian:

- Akademis: mengembangkan teori isi media.

- Metodologis: mengembangkan metode analisis isi kuantitatif.

- Praktis: memberikan masukan kepada content creator game online untuk membuat game online yang lebih baik.

(18)

Contoh Rancangan Analisis Isi Kuantitatif (2)

6. Teori Utama: Teori Isi Media

7. Konseptualisasi dan Operasionalisasi - DK: kekerasan non-verbal adalah…

- DO: menghina, mencemooh, mengancam, merendahkan, dan sejenisnya.

7. Metode: Analisis isi kuantitatif Deskriptif. 8. Penentuan media dan Unit Analisis:

- Media: Video game Online NevinGaming dan Miuveouk di Youtube. - Unit Analisisnya: Tematik dalam bentuk gambar, dialog, dan narrator,

dsb.

9. Penentuan Koder: 5 orang (mahasiswa, gamer, dosen, content creator, dan ahli). - Intercoder reliability: formula Scott.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam teknik analisis data di buat kategorisasi isi pesan dakwah yang terdapat pada pesan Mario Teguh dalam acara Mario Teguh Golden Ways, kemudian membuat lembar

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar validasi pakar materi, lembar validasi pakar ketatabahasaan, lembar validasi pakar

Apapun bentuk instrument pengumpulan data yang digunakan, masalah ketepatan tujuan dan penggunaan instrument (validitas) dan kepercayaan hasil ukurnya (reliabilitas)

“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme , digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, sedangkan instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan

Lampiran 4 Hasil Koding Peneliti, Koder 1 dan Koder 2 Analisis Isi Pesan Morral Pada Lirik Album Animus Animalis Karya Take This Life.. Stanley, 2012, Pengantar

Instrumen pengumpulan data yang digunakan, meliputi (1) lembar validasi digunakan untuk mengukur kevalidan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan

Adapun pendekatan yang digunakan adalah penelitian analisis isi (content analysis), yang menekankan pada makna pesan teks yang manifest dalam media cetak.. 4