Latar Belakang
Kehidupan makhluk hidup tidak terlepas akan air, karena air
merupakan faktor utama dalam metabolisme.
Air untuk tanaman berguna
sebagai
pelarut unsur hara, media
transportasi hara dalam tanah dan mempertahankan turgor
Latar Belakang
Peningkatan produksi pertanian perlu usaha
peningkatan ketersediaan air bagi tanaman,
Latar Belakang
Ilmu Hidrologi
, secara praktis dimulai tahun 1608,
sejak Pierre Parrault melakukan pengukuran curah hujan
dan run off selama 3 tahun di DAS Seine, di susul Edme
Mariotte (1620) dan Edmund Halley (1656).
Difinisi
Secara
umum
Hidrologi
adalah
ilmu
yang
mempelajari masalah keberadaan air di bumi
(siklus air) dan hidrologi memberikan alternatif
bagi
pengembangan
sumberdaya
air
bagi
pertanian dan industri.
Federal Council for science and
technology, USA 1959.
HIDROLOGI
Hidrologi
:
ilmu
yang
mempelajari
seluk
beluk
air,
kejadian dan distribusi, sifat alami dan sifat
kimianya, serta reaksinya terhadap
kebutuhan manusia. Chow, 1964 disajikan
oleh Federal Council for Science dan Technology
USA
Teknik Sipil : Ilmu dasar dan konstruksi
Hutan
: Retensi atau optimalisasi data storage
Geografi
: Perwilayahan spatial
Pertanian
: Konservasi air
Ilmu Penunjang
1.
Meteorologi
: penomena fisik dari atmosfer
2.
Klimatologi
: penomena dan interprestasi
cuaca
3.
Geografi dan agronomi
: ciri
2fisik dan
tumbuhan yang berada di
permukaan bumi
4. Geologi dan ilmu tanah
: komposisi kerak bumi
5. Hidrolika
: gerakan air dalam sistem sederhana
6. Statistika : teknik pengolahan data numerik menjadi
Potamology
: berkaitan dengan aliran permukaan
bumi
Limnology
: berkaitan dengan danau
Oceanology
: berkaitan dengan laut
Cryology
: berkaitan dengan salju dan es
Hidrometri
: berkaitan dengan pengukuran
parameter air
Geohidrology
: berkaitan dengan air bawah tanah
Pembidangan Hidrologi
Berdasarkan pertemuan
Internasional
Siklus Hidrologi
Awan
Evaporasi Presipitasi
Laut Air Tanah
Transpirasi Hujan
Run Off Permukaan Presipitasi
Salju & Es
Perkolasi
atmosfer
vegetasi
Permukaan tanah
“depression”
Kelembaban tanah
“soil moisture”
Air bawah tanah
“ground water”
laut
land flow
interflo
w
Base
flow
Kenaikan kapiler
Kenaikan kapiler
instrusi
Stem flow
Jumlah Air di Bumi
Keberadaan Air
Lautan
Es dan Glacier
Air Bawah Tanah
Danau dan Sungai
Kelembaban Tanah
Uap Air (atmosfeer)
Jumlah
Data Hidrologi
Siklus hidrologi sangat kompleks dan mempunyai ruang
lingkup yang luas, maka untuk analisis data diperlukan
penyederhanaan sehingga diperoleh model yang
mewakili keadaan sebenarnya
Penyederhanaan data bergantung dari jenis data yang
tersedia
Data hidrologi pada umumnya didapat dengan:
Pengamatan peta
2, pustaka, foto udara (gambaran
fisik siklus hidrologi pada DAS)
Peta Dasar
Jenis Peta
A. Peta Kountour
Peta Topografi
Peta Isohiet
Peta Isothermis
Peta Isobar
Peta Isopachus
Peta Isohyps
B. Peta Lokasi Pos
2Peta Pos Hujan
Peta Pos Klimatologi
Peta Pos AWLR
Peta Pos Pengukuran MA
C. Peta Lain
2Peta Geologi
Peta Tata Guna Tanah
Ruang Lingkup
Ketinggian
Curah Hujan
Suhu
Tekanan
Ketebalan Lapisan Tanah
Tinggi Muka Air Statik
Hujan (input DAS)
Data cuaca (output DAS)
Debit Sungai (output DAS)
Kondisi Air Bawah Tanah
Klasifikasi Jenis Tanah
Analisis Hidrologi
PADA DASARNYA ANALISIS HIDROLOGI
MEMPUNYAI ASUMSI BAHWA SIKLUS HIDROLOGI
PADA DAERAH PENGAMATAN ADALAH SUATU
SISTEM, DI MANA TERDAPAT INPUT DAN OUTPUT
SISTEM
SISTEM DALAM ANALISIS HIDROLOGI DISEBUT
WATER BALANCE, KESEIMBANGAN AIR, NERACA
AIR
(MEMPERHITUNGKAN INFLOW DAN OUTFLOW)
KESEIMBANGAN AIR DALAM SIKLUS HIDROLOGI
TERGANTUNG PADA DAERAH YANG DIAMATI
Neraca Air di Daratan dan Lautan
DARATAN
:
P = E + SR + GW +
S
LAUTAN
:
P = E - SR - GW +
S
Van Te Chow (1964) merumuskan:
I - O = S
t- S
(t-1)Curah hujan
Air Tanah
Permukaan Tanah
Lautan
evaporasi
Surface RO
Ground water
infiltrasi
Run Off
Neraca Air Daratan Neraca Air Lautan
Neraca Air Waduk
sungai
Air Tanah
waduk
irigasi
Presipitasi
Evaporasi
Aliran
permukaan
Aliran bawah
permukaan
Rembesan
Q
m
Q
s+ Q
t+ P = E + Rembesan + Q
m+
S
11 Analisis Parameter Hidrologi
Analisis parameter hidrologi berkaitan dengan sifat
pendugaan (estimation) yang berdasarkan kepada teori dari
sifat fisik hidrologi dan tidak bersifat eksak.
Analisis parameter hidrologi dibedakan sbb:
Analisis Probabilistik
suatu analisis berdasar ketidak
tentuan dari data yang diolah secara statistik dan
didapat peluang dengan tingkat kepercayaan
tertentu (analisis frekuensi)
Analisis Deterministik
berdasar variabel yang
berhubungan dengan yang diduga. Variabel
12 PENERAPAN HIDROLOGI dalam
PENGEMBANGAN SUMBER AIR
Mulai
Evaluasi Ketersediaan Air untuk
Tanaman
cukup
Evaluasi keselamatan
bahaya
Desain Drainase
Siap untuk Peningkatan Poduksi
Evaluasi sumber Air
Desain Irigasi
Evaluasi suplai air dengan
kebutuhan air
cukup
selesai
ya tidak
ya tidak
berlebihan kurang
Presipitasi
Presipitasi
• Presipitasi adalah turunnya air dari atmosfer ke
permukaan bumi, yang bisa berupa hujan, hujan
salju, kabut, embun dan hujan es.
Hujan
Tipe Hujan
1.
Hujan konvektif
2.
Hujan siklonik
Parameter Hujan
Jumlah hujan yang jatuh dipermukaan bumi dinyatakan dalam
kedalaman air
(biasanya mm), yang dianggap terdistribusi secara
merata pada seluruh daerah tangkapan air.
Intentitas hujan adalah jumlah curah hujan dalam satuan waktu, yang
biasabya
dinyatakan
dalam
mm/jam,
mm/hari,
mm/minggu,
mm/bulan, mm/tahun dsb.
Berikut
tabel
keadaan
hujan
dan
intensitas
hujan
(Suyono
Sosrodarsono, 1985)
Keadaan Hujan Intensitas Hujan (mm) 1 jam 2 jam Hujan sangat
Pengukuran Hujan
Alat penakar hujan biasa,
yang terdiri dari corong dan
penampung
yang
berada
didalam
suatu
tabung
silinder. Alat ini ditempatkan
pada di tempat terbuka yang
tidak
dipengaruhi
pohon-pohon dan gedung-gedung
yang ada di sekitarnya.
Alat penakar hujan otomatis,
mengukur
hujan
secara
Jaringan Pengukuran Hujan
Perencanaan jaringan stasiun pengukuran hujan adalah sangat penting di dalam hidrologi karena jaringan tersebut akan memberikan besarnya (takaran/jumlah) hujan yang jatuh di DAS
Data hujan yang diperoleh dapat digunakan untuk analisis banjir, penentuan banjir rencana, analisis ketersediaan air di sungai, dsb.
Jumlah optimum stasiun hujan dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan :
dengan :
N = jumlah stasiun hujan
Cv = koefisien variasi hujan didasarkan pada stasiun hujan yang ada
P = hujan rerata tahunan
Ṗ = hujan rerata dari n stasiun
n = jumlah stasiun hujan yang ada σ = standar deviasi
N
∁ 100σ Ṗ
Contoh
Di dalamsuatu das terdapattigabuahstasiunhujan.
Hujanreratatahunanketigastasiuntersebutbeturutturutadalah 1800, 2200 dan 1300mm. Tentukanjumlah optimum stasiunhujandidastersebut,
jikakesalahan yang diizinkanadalah 10%. Penyelesaian :
Ṗ 1767
Penentuan Hujan Kawasan
Metode rerataaritmatik (aljabar)
Metodeiniadalah yang paling
sederhanauntukmenghitungreratahujanpadasuatudaerah.
Pengukuran yang
dilakukandibeberapastasiundalamwaktubersamaan di
jumlahkandan di bagidenganjumlahstasiun
Ṗ
11 + 12 + 13 + 1
Dengan:
p = hujanreratakawassan
Contoh
Diketahuin suatu das mempunyai 4
stasiunhujankedalamanhujandistasiun A, B, C dan D
adalah 50 mm, 40 mm, 20 mm dan 30 mm,
Hitunghujanrerata
Penyelesaian :
Ṗ
11 + 12 + 13 + 1
50 + 40 + 20 + 30
Metode Thiessen
Contoh
Dengan menggunakanmetodeThiessenhitungluasandaerah
yang diwakiliolehmasing-masingstasiunpadagambardiatas.
Ṗ
-./32,76
TabelhitunganhujanreratadenganmetodeThiessen
Stasiun Hujan (mm)
Luas Poligon
Metode isohyet
Perbaikan Data
Tidak tercatatnya data hujan karena rusaknya alat
atau pengamat tidak mencatat data
Perubahan kondisi di lokasi pencatatan selama suatu
periode
pencatatan,
seperti
pemindahan
atau
perbaikan stasiun
1. Pengisian Data Hilang
a. Metode perbandingan normal
Data yang hilangdiperkirakandenganrumussbb :
13
Dengan :
Px = hujan yang hilang di stasiun x
P1, Pw, Pn = Data hujan di stasiunsekitarnyapadaperiode yang sama Nx = hujantahunan di stasiun x
N1, N2, ….. Nn = hujantahunan di stasiunsekitar x n = jumlahstasiunhujan di sekitar x
b. Reciprocal method Cara
inilebihbaikkarenamemperhitungkanjarakantarstasiunsepertidiberikanole hbentuk :
Contoh
Data hujanharian di stasiun X padatanggal 1 januari 2000 hilang/rusak. Data hujanpadahari yang sama di tigastasiun di sekitarnyayaitu A, B dan C adalah 35, 25 dan 40 mm. hujantahunan di stasiun X, A, B dan C adalah 1900, 2100, 2000 dan 2200 mm. Jarakdaristasiun A, B dan C ke X berturut-turutadalah 15 km, 10 km dan 25 km. Perkirakanhujan yang tidakterukur di stasiun X denganmenggunakanmetodeperbandingan normal danreciprocal method.
Penyelesaian :
2. Pemeriksaan konsistensi data
Perubahan lokasi stasiun hujan atau perubahan
prosedur pengukuran dapat memberikan pengaruh
yang cukup besar terhadap jumlah hujan yang
terukur, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
kesalahan
Konsistensi dari pencatatan hujan diperiksa dengan
metode kurva massa ganda (double mass curve).
Metoe Kurva Massa Ganda
Hujan tahunan kumulatif di stasiun referensi x (cm)
Penguapan
Penguapan adalah proses berubahnya
bentuk zat cair (air) menjadi gas (uap air)
dan masuk ke atmosfer
Evaporasi
Faktor yang mempengaruhi
evaporasi
1.
Radiasi matahari
Pada setiap perubahan bentuk zat, es menjadi air
(pencairan), dari zat cair menjadi gas (penguapan),
dan dari es langsung menjadi uap air (penyubliman)
diperlukan panas laten (
latent heat
).
Radiasi matahari merupakan sumber utama pansa
dan
mempengaruhi
jumlah
evaporasi
di
atas
permukaan bumi, yang tergantung letak pada garis
lintang dan musim.
2.
Temperatur
Temperatur udara pada permukaan evaporasi sangat
berpengaruh terhadap evaporasi
3.
Kelembaban
Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara
pada lapisan udara tepat di atas permukaan
air lebih rendah dibanding tekanan pada
permukaan air
Perbedaan tekanna tersebut menyebabkan
terjadinya penguapan
4.
Kecepatan angin
Penguapan yang terjadi menyebabkan udara
di atas permukaan evaporasi menjadi lebih
lembab, sampai akhirnya udara menjadi
jenuh terhadap uap air dan proses evaporasi
terhenti
Fisika Evaporasi
1.
Panas Laten
Ketikasuatuzatberubahbentuk,
zattersebutmelepaskanataumenyerappanaslaten.
Ada
tigabentukpanaslaten: a) esmenjadi air, b) air menjadiuap air
dan c) penyublimanesmenjadiuap air
= 597,3 − 0,564
Dengan :
T= temperatur (˚C)
= panaspenguapanlatendlamkalori per gram )cal/gr)
Persamaantersebutmempunyaiartibahwasekitar
590
kaloridiperlukanuntukpwnguapan 1 gram
2.
Proses Penguapan
Penguapanmerupakanperbedaanantaralajupenguapan
yang
ditentukanolehtemperaturdanlajukondensasi
yang
3.
Kelembabaan udaara
Udaralembabmerupakancampurandariudarakeringdanuap air.
Banyaknyauap
air
yang
terkandungdalamudaradapatdinyatakandalambeberapacaraya
itukelelembabanmutlak,
kelelmbabanspesifikdankelembabanrelatif.
Kelembabanrelatifdinyatakandalambentuk :
=
100 %
Dengan :
ed = tekananuap air, yaitutekanan yang disebabkanolehuap
air yang terdapat di udara
es = tekananuapjenuh
= 611 exp
17,27
237,3 +
Dengan :
4. Radiasi
Radiasiadalahsuatubentukenergi yang dipancarkanolehsetiapbenda yang
mempunyaisuhu di atasnolmutlak.
Pancaranradiasidarisuatubendamengikutihukum Stefan-boltzman, yang mempunyaibentukberikut :
= Dengan :
Re = fluksradiasi (cal/cm /menit)
e = keterpancaran (emisivitas),
yaituperbandinganantarapemancaransuatupermukaanadanpemancaranp ermukanbendahitampadasuhudanpanjanggelombang yang sama
T = suhubenda, dalamderajat kelvin (˚K = ˚C + 273)
= Konstanta Stefan-Boltzmann (1,17 x 1010 !cal/"# /˚K$ !/hari)
Panjanggelombangdariradiasi yang
dipancarkanbendaberbandingterbalikdengantemperaturpermukaanbenda , yang diberikanolehhukum Wien :
% = 2,9 10
&
' = ( 1 − ) Dengan :
Ra = radiasi yang diserap
Perkiraan evaporasi
Evaporasi
dinyatakansebagailajuevapor
asi
yang
diberikandalammilimeter per
hari (mm/hari).
Panci evaporasi
* = $ *+
Dengan :
El = evaporasidaribadan air
(wadukataudanau)
Ep = evaporasidaripanci
K = koefisienpanci
Koefisienpancibervariasimen
urutmusimdanlokasi,
yaituberkisarantara 0,6 dan
0,8.
Neraca air di waduk
Neraca
air
di
danauatauwadukdidasarkanpadapersamaankontinu
itas yang merupakanhubunganantara air masuk,
air keluardanjumlahtampungan.
* = , + - − . − / − Δ1
Dengan :
E = volume evaporasidariwaduk
P = hujan yang jatuh di waduk
Q = aliranpermukaan yang masukkewaduk
O = alirankeluardariwaduk
Evaporasi dengan transfer massa
Padatahun
1802,
John
Dalton
mengusulkanpersamaandifusiuntukevaporasi,
yang
dikenaldenganhukum Dalton
* = 2 3 4
−
Dengan :
E = evaporasi (mm/hari)
C = koefisien
F (u) = fungsikecepatanangin
U = kecepatananginpadajarak 2 m di ataspermukaan
air (m/d)
es = tekananuapjenuh (mm Hg)
ed = tekananuapudara (mm Hg)
Herbeck (1962) melakukanstuditerhadap 20 waduk,
dandiperolehpersamaan :
* = 5 4
−
Dengan :
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah evaporasi dari
permukaan
lahan
yang
ditumbuhi
tanaman.
Berkaitan
dengan
tanaman
evapotranspirasi adalah sama dengan
kebutuhan
air
konsumtif
yang
Perkiraan evapotranspirasi
Metode neraca air
Metode imbangan eenergi
Metode transfer massa
Kombinasi metode transfer energi dan panas (metode pennman)
Metode prediksi
Alat pengukur evapotranspirasi
Evapotranspirometer
Alat
yang
digunakan
untuk
menghitung
Lisimeter
Alat
yang
digunakan
untuk
menghitung
evapotranspirasi aktual. Oleh karena itu lisimeter
harus
menggambarkan
lingkungan
sekitarnya,
Metode Pennaman
Et = evapotranspirasipotensial
En = Kedalamanpenguapandalam mm/hari
yang
dihitungberdasarnetto
yang
Rumus Penmann Modifikasi
INFILTRASI
•Aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah
Perkolasi
Gaya
gravitasi
dan
gaya
kapiler,
mempengaruhi gerakan air didalam tanah
melalui pori-pori tanah
Gaya gravitasi
menyebabkan aliran selalu
menuju
ke
tempat
yang
lebih
rendah,
sementara
gaya kapiler
menyebabkan air
bergerak ke arah yang lebih kering
1.
Kedalaman genangan dan tebal lapisan
jenuh
2.
Kelembaban tanah
3.
Pemampatan oleh hujan
4.
Penyumbatan oleh butir halus
5.
Tanaman penutup
6.
Topografi
1.
Infiltrometer
genangan,
tidak
memberikan
kondisi
infiltrasi yang sebenarnya terjadi di lapangan, karena
pengaruh butir-butir hujan tidak diperhitungkan dan
struktur
tanah
disekeliling
dinding
silinder
telah
terganggu pada waktu pemasukannya ke dalam tanah.
2.
Simulator hujan, hujan tiruan dengan intensitas hujan
I
1. Persamaan Kapasitas infiltrasi :
Dengan :
ft = kapasitas infiltrasi pada saat ke-t
f0 = kapassitas infiltrasi awal
fc = kapasitas infiltrasi konstan, yang t
tergantung pada tipe tanah
k = konstanta yang menunjukkan laju
pengurangan kapasitas infiltasi
2. Laju Infiltrasi dan jumlah air yang terinfiltrasi
F = fc + (f0-fc) e-ktf(t) =
Soal :
Dalampercobaandenganmenggunakanalatinfiltrometergenangan, kapasitasinfiltrasi di suatudaerahpada interval
waktutertentudiberikanolehtabelberikut :
1. Caribentukpersamaankapasitasinfiltrasi
2. Hitungkapasitasinfiltrasipadawaktu t=10 menit, 30 menit, 1 jm, 2 jam dan
3 jam
3. Hitung volume total infiltrasiselama 3 jam
Penyelesaian :
F = fc + (f0-fc) e-kt
log (ft-fc) = log (f0 - fc) – kt log
t = - [log (ft-fc) – log (f0 – fc)]
t = - [log (ft-fc) + log (f0 – fc)]
Y = mx + c
Yang merupakangarislurusdengankemiringan m. m =
-Waktu (Jam) 0 0,25 0,5 0,75 1 1,25 1,25 1,5 1,75 2
Kapasitas infiltrasi ft (cm/jam)