• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Prosiding Simposium Nasional

Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016 Dalam Rangka Dies Natalis ke-47 Fakultas Peternakan UGM

Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah

dan Kearifan Lokal M endukung Agroekologi Berkelanjutan

Hak Cipt a Dilindungi Undang Undang Copyright @2016

ISBN: 978-979-1215-28-2

Edit or:

Cuk Tri Noviandi, S.Pt ., M .Sc., Ph.D. Galuh Adi Insani, S.Pt ., M .Sc. Rim a Am alia Eka Widya, S.S. Slam et Widodo, S.Pt .

Dit erbit kan oleh:

Fakult as Pet ernakan Universit as Gadjah M ada

Bekerjasam a dengan Indonesian Societ y for Sust ainable Tropical Anim al Product ion (ISSTAP)

Alam at Penerbit :

Fakult as Pet ernakan UGM

Jl. Fauna No. 3 Kam pus UGM Bulaksum ur Yogyakart a 55281 Telp. (0274) 513363, Fax. (0274) 521578

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum w arrahmat ullahi w abarakat uh

Dalam rangka Dies Nat alis Fakult as Pet ernakan Universit as Gadjah M ada ke-47, Panit ia m enyelenggarakan Sim posium Nasional Penelitian dan Pengem bangan Pet ernakan Tropik Tahun 2016 dengan t em a “ Pengem bangan Pet ernakan Berbasis Plasm a Nut fah dan Kearifan Lokal M endukung Agroekologi Berkelanjut an” . Tujuan Simposium ini adalah 1) m enyediakan forum diskusi, bert ukar inform asi dan pandangan m engenai hasil-hasil penelit ian dan pengem bangan pet ernakan, 2) m enyediakan forum diskusi m engenai plasm a nut fah dan kearifan lokal dalam

produksi pet ernakan yang m endukung agroekologi berkelanjut an, 3) m enyediakan forum unt uk bert ukar inform asi, ide, dan t eknologi baru dalam pem bangunan pet ernakan dan int egrasi produksi pet ernakan dan sist em agroekologi.

Harapan dari kegiat an Sim posium ini adalah diperoleh inform asi t erbaru hasil-hasil penelit ian dan pengem bangan pet ernakan t erut am a im plem ent asi dan pengem bangan pet ernakan berbasis plasm a nut fah dan kearifan lokal. M elalui pengem bangan pet ernakan t ersebut diharapkan sekt or pet ernakan m am pu berkont ribusi dalam m endukung ket ahanan

pangan nasional. Pengem bangan pet ernakan berbasis plasm a nut fah t elah banyak dilakukan para akadem isi dan penelit i dan pot ensinya m asih harus dikem bangkan. Kerjasam a pemerint ah, akadem isi, penelit i, pet ernak, dan sem ua st ake holder akan m endukung sem ua upaya t ersebut . Dew asa ini pendekat an sist em secara m enyeluruh dalam bidang pert anian dan pet ernakan berdasarkan kearifan lokal, pert anian alt ernat if, dan penyediaan pangan yang dikenal sebagai agroekologi sangat pent ing dalam usaha m eningkat kan produkt ivit as.

Pada kesem pat an ini Panit ia mengucapkan t erim akasih kepada para pem bicara,

pem akalah, pesert a, sponsor, dan sem ua pihak yang t elah m em bant u t erselenggaranya Sim posium ini. Sem oga Allah SWT m em berikan balasan yang sebaik-baiknya.

Wassalamu’alaikum w arrahmat ullahi w abarakat uh

Yogyakart a, 3 Novem ber 2016

Ket ua Panit ia Sim posium

(4)

iv

PENGAN TAR EDITOR

Assalamu’alaikum w arahmat ullahi w abarakat uh.

At as nama Fakult as Pet ernakan, Universit as Gadjah M ada, saya gembira Bapak/ Ibu

rekan sejaw at t elah berkenan hadir pada Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016 yang diselenggarakan pada 3 November 2016 di Audit orium drh. Soepardjo, Fakult as Pet ernakan UGM , Yogyakart a. Di baw ah t ema "Pengem bangan Peternakan Berbasis Plasm a Nutfah dan LokalM endukung Agroekologi Berkelanjut an", kami berharap bahw a hasil-hasil penelit ian yang t erkait dengan pengembangan pet ernakan di

daerah t ropik yang m engut amakankeunggulan plasm a nut fah dan lokal akan diinformasikan di ant ara pesert a, dengan demikian kit a akan dapat melakukan pendekat an t erpadu dalam

mengem bangkan pet ernakan di daerah t ropis yang berkelanjut an. Saya percaya hal ini dapat

dicapai karena para banyak penelit i senior dan juga junior, t ermasuk rekan-rekan mahasisw a

S1 dan Pascasarjana, yang t elah t ergabung dan hadir dalam simposium nasionalini.

Dalam kesempat an ini, saya ingin menyampaikan ucapan t eri ma kasih yang t ak

t erhinggaunt uk semua pihak yang t elah berkont ribusi bagi keberhasilan simposium nasional

ini. Ucapan t erima kasih kami yang pert ama kami sampaikan unt uk sem ua pesert a; t erima

kasih at as kont ribusi anda, wakt u, dan upaya unt uk berpart isipasi dalam semua sesi dalam

simposium ini. Kami juga ingin m enyampaikan t erima kasih kepada para review er dan edit or

yang t elah m endedikasikan keahlian dan w akt u mereka yang berharga dalam m eninjau dan

mengedit naskah-naskah yang masuk unt uk dipublikasikan dalam prosiding seminar nasional

ini. Saya juga sangat m enghargai kerja keras seluruh anggot a dew an pengarah, panit ia, dan mahasisw a dari Fakult as Pet ernakan UGM dalam upaya m embuat seminar ini mencapai

sukses besar.

Sayaberharap semua pesert a seminar nasional ini dapat m em et ik manfaat posit if sert a

menikmat i jalannya seminar ini dari aw al hingga selesai.

Wassalamu’alaikum w arahmat ullahi w abarakat uh.

Edit or

(5)

v

SAM BUTAN DEKAN

Assalamu'alaikum w arrahmatullahi w abarakat uh

Selamat pagi dan salam sejaht era bagi kit a semua,

Yang saya hormat i para nara sumber, para pesert a simposium dan t amu undangan yang kami muliakan. Pert ama t ama marilah kit a panjat kan puji syukur kehadirat Tuhan Yang M aha Kuasa at as segala limpahan rahmat Nya sehingga kit a semua dapat hadir pada Simposium Nasional Penelit ian dan Pengembangan Pet ernakan Tropik dalam rangka Dies Natalis ke-47 Fakult as Pet ernakan UGM .

Simposium ini sengaja diadakan unt uk menyediakan forum akademik bagi para pemikir, penelit i, dosen dan mahasiswa unt uk bert ukar gagasan dalam memajukan dunia pet ernakan di Indonesia khususnya. Kat a kunci peternakan t ropik juga sengaja diambil sebagai t ema pent ing mengingat peluang sekaligus t ant angan indust ri pet ernakan di kawasan t ropik semakin berat . Pemanasan global, peningkat an jumlah penduduk dan ot omat is peningkat an permint aan akan pangan t ermasuk pangan hasil t ernak. Sement ara produkt ivit as t ernak t ropik belum mampu mengimbangi permint aan yang semakin meningkat . Banyak fakt or yang t urut menent ukan produkt ivit as t ernak t ropik. Oleh karena it ulah pent ingnya forum akademik ini diselenggarakan unt uk menghimpun berbagai gagasan dan hasil-hasil penelit ian yang t elah dilakukan para akademisi dan penelit i unt uk selanjut nya dirumuskan formula ideal pengembangan pet ernakan t ropik.

Simposium dengan mengambil t ema 'Pengembangan pet ernakan berbasis plasma nut fah dan kearifan lokal mendukung agrot eknolgi berkelanjut an' ini diharapkan akan menghasilkan rumusan pengembangan plasma nut fah t ernak t ropik dan pola sinergit asnya dengan para st akeholders terkait , unt uk membant u mencipt akan kecukupan pangan hasil t ernak di masa yang akan dat ang. Indonesia sebagai negara t ropis kaya sumber daya genet ik hewan tropik dan t elah mengalami adapt abilit as yang sangat baik bert ahun-t ahun bahkan berabad-abad lamanya. Sayang pot ensi t ersebut semakin hari semakin t ersingkirkan akibat kemajuan pesat indust rialisasi usaha t ernak berbasis bibit impor yang dipandang lebih produkt if dan efisien dibanding t ernak lokal. Beberapa breed ternak lokal asli Indonesia t erancam punah sedangkan perhat ian akan upaya konservasi, penelit ian pengembangan dan komersialisasi pun sangat t erbat as.

Besar harapan kit a semua kepada para pihak terkait (pemerint ah, akademisi, penelit i, pelaku usaha, pet ernak) unt uk mencurahkan wakt u, tenaga, pikiran dan segala daya unt uk konservasi dan pengembangan plasma nut fah t ropik secara bijak. Kehadiran para narasumber yang sudah t idak diragukan lagi kompet ensinya akan berbagi penget ahuan. Bagi Fakult as Pet ernakan UGM , set idaknya 5 hingga 10 t ahun ke depan plasma nut fah t ernak t ropik akan mendapat kan perhat ian serius dan priorit as dalam penelit ian dan pengembangannya. Oleh karena it u, simposium nasional penelit ian dan pengembangan t ernak t ropik akan diagendakan secara rut in set iap t ahun.

Terima kasih dan apresiasi yang t inggi at as part isipasi semua pihak khususnya para narasumber, pesert a, sponsor dan panit ia at as jerih payah dan pengorbanannya demi plasma nut fah t ernak t ropik kit a sebagai sumber daya genet ik yang t idak hanya dijaga eksist ensinya akan t et api dimanfaat kan secara bijak unt uk kesejahteraan umat manusia.

At as nama pimpinan Fakult as Pet ernakan UGM dan segenap panit ia mohon dengan segala kerendahan hat i dimaafkan jika ada kekurangan kekhilafan dalam penyelenggaraan simposium ini. Selamat berdiskusi semoga menginspirasi dan memberikan manfaat bagi kemajuan pet ernakan t ropik di Indonesia dan bagi kemaslahat an bangsa dan negara.

Wassalamu'alaikum w arrahmatullahi w abarakat uh

Yogyakart a, 3 November 2016 Dekan

(6)

vi DAFTAR ISI

Kat a Pengant ar……… iii

Pengant ar Edit or……….……… iv

Sam but an Dekan……….……… v

Daft ar isi……….. vi

M akalah Utama 1. IM PLEM ENTASI HASIL-HASIL PENELITIAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN PENGEM BANGAN PETERNAKAN DI INDONESIA Bess Tiesnamurt i, Eko Handiw irawan, dan Priyono………..… 1

2. POTENSI GENOM IK TERNAK INDIGENOUS INDONESIA SEBAGAI PENYEDIA PANGAN HEW ANI UNTUK M ENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Tet y Hart at ik………..………... 13

M akalah Penunjang A. Bioteknologi (Bio) 1. BIOSINTESIS DAN KARAKTERISASI NANO-ENKAPSULASI EKSTRAK BUAH M ENGKUDU (M orinda citrifolia) DENGAN KITOSAN-SODIUM TRIPOLIFOSFAT SEBAGAI KANDIDAT ANTIOKSIDAN ALAM I (Bio-3-O) Zainal Choiri, Ronny M art ien, Nanung Danar Dono dan Zuprizal……….……... 22

2. ANALISIS KUALITAS BIANG HASIL PRODUK FERM ENTASI BERAS DENGAN M onascus purpureus (Bio-22-O) Ainu Rahmi dan Dew i Rat ih Ayu Daning………... 29

3. PENGARUH PEM BERIAN ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT SEBAGAI INOKULAN TERHADAP KETAHANAN AEROBISITAS FERM ENTASI TOTAL CAM PURAN KONSENTRAT BERBASIS AM PAS TAHU (Bio-56-O) Zaenal Bachruddin, Sant ika Anggrahini, Rist iant o Ut omo, dan Lies M ira Yusiat i……... 30

(7)

vii

5. STUDI KERAGAM AN HIJAUAN PAKAN INDIGENOUS PADA EKOSISTEM TERTUTUP DI PEGUNUNGAN KAPUR GOM BONG SELATAN - JAW A TENGAH (NR-15-O)

Doso Sarw ant o, Sari Eko Tusw at i, dan Pudji Widodo……….. 36

6. PRODUCTIVITY AND QUALITY OF FORAGES IN GRASSLAND M ERAPI POST-ERUPTION AREA, SLEM AN, YOGYAKARTA, INDONESIA (NR-16-O)

Nafiat ul Umami, Bambang Suhart ant o, Bambang Suwignyo, Nilo Suseno, Sarah Adrian Fenila, and Ruslina Fajarw at i……….………... 43

7. PENGARUH PENAM BAHAN BAKTERI XILANOLITIK PADA FERM ENTASI LIM BAH PADAT BATANG AREN (Arenga pinnata M err.) TERHADAP KECERNAAN SECARA IN VITRO (NR-19-O) Chusnul Hanim, Lies M ira Yusiat i, dan Harw anto………...… 44

8. PERFORM A PRODUKSI TERNAK KAM BING SETELAH DIBERI VIRGIN COCONUT OIL SEBAGAI SUBSTRAT PAKAN PENGHAM BAT M ETANOGENIK (NR-24-O)

Erw in H.B. Sondakh, M .R Waani, F.R Rat ulangi, J.A.D. Kalele, dan S.C. Rimbing…….…. 51

9. EFEK SUPLEM ENTASI PAKAN KONSENTRAT PADA PELEPAH SAW IT TERHADAP KINETIK FERM ENTASI DAN PRODUKSI BIOM ASA M IKROBA RUM EN DIUKUR SECARA IN VITRO (NR-25-O)

Sait ul Fakhri dan Darlis………... 57

10. DEGRADASI BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SILASE OPF PADA RUM EN KERBAU SECARA INVITRO (NR-37-O)

Yurleni, Sait ul Fakhri dan Bayu Rosadi……….… 58

11. PENGARUH PENGGUNAAN ADITIF PADA KUALITAS SILASE HIJAUAN SORGHUM VULGARE (NR-48-O)

Rist iant o Ut omo, Cuk Tri Noviandi, Andriyani Ast uti, Nafiat ul Umami, L.JM .C. Kale Lado, Adit ya Bayu Prat ama, Nurul Azizah Jamiil, dan Nino Sugiyanto……….……….. 63

12. KONSUM SI DAN KECERNAAN NUTRIEN PADA KAM BING KACANG YANG M ENDAPAT PAKAN TAM BAHAN SUM BER PROTEIN DI KELOM POK W ANITA SUM BER REJEKI, W ONOLAGI, GUNUNGKIDUL (NR-54-O)

Kust ant inah, Edw in Indart o, Nanung Danar Dono, Zuprizal, dan Sit i Zubaidah………... 70

13. GULM A: NILAI NUTRISI SEBAGAI PAKAN TERNAK PADA PERBEDAAN M USIM (NR-60-O) Suw ignyo, B., B. A. Suparja, N. Umami, N. Suseno dan B. Suhart ant o………. 71

14. EM BRIOGENESIS SOM ATIK DAN REGENERASI RUM PUT BRACHIARIA DECUM BENS (NR-62-O)

(8)

viii

15. BALANS NITROGEN PADA KAM BING BLIGON BETINA YANG M ENDAPAT PAKAN DENGAN TAM BAHAN VITAM IN E. (NR-63-O)

Lies M ira Yusiat i, Rist iant o Utomo, Chusnul Hanim, Zaenal Bachruddin dan Lian Git ari 77

16. POTENSI DAN PRODUKSI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI LAHAN PERTANIAN BANYUSOCO PLAYEN GUNUNG KIDUL (NR-64-O)

Nafiat ul Umami, Bambang Suhart ant o, Ellentika Damayant i, Rist iant o Ut omo, Lies M ira Yusiat i, Kust ant inah, Chusnul Hanim, Zaenal Bachruddin, dan M uhlisin………... 82

17. POTENSI HIJAUAN M AKANAN TERNAK DI BAW AH LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAW IT SEI ROKAN RIAU (NR-97-O)

Suw ignyo, B, Baliart i, E, Suhart ant o, B, Hamdani, M , Agus, Budisat ria I.G.S., Panjono, Gunt oro, B, Trisakt i, H, Bint ara, S, Yuriadi, At moko, B. A , dan Galih, Y……….…... 94

18. KONDISI HIJAUAN PAKAN PADANG PENGGEM BALAAN ALAM DI DORONCANGA KECAM ATAN PEKAT KABUPATEN DOM PU PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NR-108-O) Nining Ariani, Nafiat ul Umami, dan Bambang Suhart ant o……….………... 101

C. Nutrisi Unggas (NU)

19. PEM ANFAATAN TEPUNG DAUN SALAM (Eugenia polyantha W ight) DALAM PAKAN TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING AYAM PEDAGING (NU-10-O)

Niati Ningsih, Irfan H. Djunaidi, dan Osfar Sjofjan………... 107

20. POTENSI LIM BAH AM PAS SAGU SEBAGAI SUM BER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM BROILER DI KABUPATEN KONAW E PROVINSI SULAW ESI TENGGARA (NU-26-O)

Deki Zulkarnain, Zuprizal, Wihandoyodan Supadmo………... 115

21. PENGARUH PEM BERIAN TEPUNG DAUN BAW ANG M ERAH (Allium ascalonicum) DALAM RANSUM ITIK TEGAL PETELUR TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN DAN ENERGI M ETABOLIS RANSUM (NU-27-O)

U. Chabibah, I. M angisah dan V. D. Yuniant o………... 123

22. FORM ULASI NANOPARTIKEL EKSTRAK AIR SERAI DAN KAPULAGA (NU-34-O)

Tri Ujilest ari, Ronny M art ien, Bambang Ariyadi, Nanung Danar Dono, dan Zuprizal 129

23. EFEK EKSTRAK DAN JUICE DAUN GEDI (Abelmoschus manihot (L.) M edik) DALAM AIR M INUM TERHADAP PERFORM A DAN PERSENTASE LEM AK ABDOM INAL AYAM PEDAGING (NU-43-O)

Jet Saart je M andey dan Cherly Joula Pont oh………. 135

24. PENGARUH LEVEL PROBIOTIK DALAM AIR M INUM TERHADAP JUM LAH M IKROBIA USUS DAN PROFIL ORGAN DALAM AYAM KAM PUNG SUPER (NU-68-O)

(9)

ix

25. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN BAW ANG M ERAH (Allium ascalonicum) DALAM RANSUM TERHADAP KONSUM SI PROTEIN, KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT TELUR ITIK TEGAL (NU-102-O)

N. Rozikin, I. M angisah dan B. Sukamt o………... 142

26. PENGARUH PEM BERIAN TEPUNG DAUN BAW ANG M ERAH (Allium ascalonicum) TERHADAP ASUPAN PROTEIN DAN RASIO HETEROFIL-LIM FOSIT PADA ITIK TEGAL PETELUR (NU-106-O) A. S. Wardi , N. Sut hama dan I. M angisah………... 147

D. Pemuliaan dan Reproduksi Ternak (PRT)

27. PENGELOLAAN DAN KINERJA REPRODUKSI INDUK SAPI ACEH PADA PETERNAKAN RAKYAT DI KABUPATEN ACEH UTARA (PRT-11-O)

I Gede Supart a Budisat ria, Endang Baliart i, Tri Sat ya M ast ut i Widi, Alek Ibrahim, dan Hendra Koesmara………... 152

28. PROGESTERONE HORM ONE PROFILE AND REPRODUCTION EFICIENCY OF FRIESIAN HOLSTEIN GRADE COW S (PRT-29-O)

Prihantoko, K. D, Kust ono, and D. T. Widayat i………... 162

29. ASOSIASI GEN M C4R TERHADAP UKURAN-UKURAN TUBUH SAPI PERANAKAN ONGOLE KEBUM EN PADA SAAT LAHIR DAN SAPIH (PRT-32-O)

Dyah M aharani, Sumadi, Tet y Hart at ik, Akhmad Fat honi dan M ukhamad Khusnudin 163

30. PEM ERINGKATAN PEJANTAN DAN INDUK DOM BA EKOR GEM UK BERDASARKAN NILAI PARAM ETER GENETIK DI PT HRL INTERNASIONAL, PACET, M OJOKERTO, JAW A TIM UR (PRT-35-O)

Sumadi, Nono Ngadiyono, Dw i Nur Happy Hariyono, dan M eyreni Cahyowat i…………. 164

31. PERBEDAAN PROFIL BIOKIM IA DARAH PADA KAM BING GEM BRONG FASE ESTRUS DAN DIESTRUS (PRT-39-O)

Sigit Bint ara, Dyah M aharani, IGS Budisat ria, Jafendi Sidadolog, Sumadi, Lies M ira Yusiati, I M ade Londra, dan Winda Az Zahra……….……….. 169

32. OBSERVASI SIKLUS REPRODUKSI NAPU (Tragulus napu) DALAM RANGKA PENINGKATAN POPULASI UNTUK TUJUAN KONSERVASI DAN DOM ESTIKASI (PRT-40-O)

Darlis, A. Lat ief, Akmal, dan S. Fakhri…………..……… 173

33. PROFILE OF BLOOD UREA NITROGEN AND PROGESTERONE HORM ONE IN REPEAT BREEDING OF FRIESIAN HOLSTEIN GRADE COW S (PRT-61-O)

Diah Tri Widayati, N. M aulida, K.D. Prihant oko, Kust ono, dan Adiart o……… 177

34. PENERAPAN M ODEL M ATEM ATIK NONLINEAR DALAM M EM PREDIKSI UM UR PUBERTAS DAN LAJU PERTUM BUHAN SAAT PUBERTAS PADA SAPI BETINA PERANAKAN ONGOLE DAN BRAHM AN (PRT-72-O)

(10)

x

35. PEM ERINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUK KAM BING PERANAKAN ETAW AH BERDASARKAN M UTU GENETIKNYA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PEM BIBITAN TERNAK DAN HIJAUAN M AKANAN TERNAK M ALANG, JAW A TIM UR (PRT-90-O)

Sumadi, Nono Ngadiyono, danFat hurrahman Hakim…..……… 185

E. Produksi Ternak Perah (PTPe)

36. STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI SUSU NASIONAL M ELALUI PENYEDIAAN SAPI PERAH PENGGANTI BERKUALITAS (PTPe-4-O)

Anneke Anggraeni……….… 193

37. KUALITAS SUSU SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN PADA KONDISI PEM ELIHARAAN INTENSIF (PTPe-13-O)

Anneke Anggraeni dan S.A. Asmarasari………. 203

38. EFEK FREKUENSI PEM ERAHAN DENGAN AUTOM ATIC M ILKING SYSTEM TERHADAP BODY CONDITION SCORE, SOM ATIC CELL COUNT, DAN PENAM PILAN REPRODUKSI PADA SAPI PERAH (PTPe-28-O)

Andriyani Ast uti, Taket o Obit su, Kohzo Taniguchi, dan Toshihisa Sugino…….…………... 210

39. PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU KAM BING PERANAKAN ETAW AH YANG DIBERI PAKAN TAM BAHAN UM BI SURINAM E (Xanthosoma violaceum) (PTPE-51-O)

Rumt iah, Yust ina Yuni Suranindyah dan Rist iant o Utomo………... 211

40. RESPON KOEFISIEN TOLERANSI PANAS KAM BING PERAH SAANEN TERHADAP INDEKS SUHU DAN KELEM BABAN LINGKUNGAN PADA M ANAJEM EN PEM ELIHARAAN DI BBPTU-HPT BATURRADEN (PTPe-67-O)

Budi Prasetyo Widyobrot o, Sulvia Dw i Ast ut i SW, Adiart o, Yuni Suranindyah, Tridjoko Wisnu M urt i, Bugi Rust amadji, dan Rahardian Cakra Riandika……..………... 215

F. Produksi Ternak Potong (PTPo)

41. PERFORM AN INDUK SAPI BALI SELAM A BUNTING YANG DIPELIHARA PETERNAK M ITRA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V RIAU (PTPo-7-O)

Endang Baliart i, Rio Gustianto, Ali Agus, I Gede Suparta Budisat ria, Bambang Suhart ant o, Yuriyadi, Panjono, Budi Gunt oro, Sigit Bint ara, Bambang Suwignyo, Trisakt i Hariadi, Febri Ariyant i, Bayu Andri At moko, dan Galih Tant yo Yuw ono………... 216

42. ESTIM ASI OUTPUT SAPI ACEH DI KABUPATEN ACEH UTARA (PTPo-8-O)

Alek Ibrahim, I Gede Supart a Budisat ria, Endang Baliart i, dan Tri Sat ya M ast ut i Widi 222

(11)

xi

44. KARAKTERISTIK EKSTERIOR DAN UKURAN TUBUH INDUK KAM BING BLIGON DI DESA BANYUSOCO, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA (PTPo-38-O)

Lat ifah, Dw i Ahmad Priyadi, Dyah M aharani, Kust ant inah, dan Tet y Hart at ik……... 244

45. PERTUM BUHAN PASCA SAPIH KAM BING PERANAKAN ETAW A DITINJAU DARI PERBEDAAN W ARNA RAM BUT (PTPo-47-O)

Tri Sat ya M astut i Widi, Endang Baliart i, Nono Ngadiono, I.G.S. Budisat ria, Panjono, M .D.E. Yuliant o, dan F.R.G Put ra……….… 249

46. REPRODUKSI SAPI M ADURA DI KABUPATEN BENGKAYANG KALIM ANTAN BARAT (PTPo-77-O)

Yuli Arif Tribudi dan Peni Wahyu Prihandini………... 253

47. PERFORM A PRODUKSI KERBAU LUM PUR BETINA PADA KETINGGIAN DAN UM UR BERBEDA DI KABUPATEN CIANJUR (PTPo-101-O)

Komariah, Koekoeh Sant oso dan Rifqi Abdurrahman……….. 260

G. Produksi Ternak Unggas (PTU)

48. PERTUM BUHAN SILANGAN AYAM LOKAL DENGAN RAS PEDAGING YANG RESPON TERHADAP PAKAN KONVENSIONAL DEDAK PADI UM UR 0-10 M INGGU (PTU-44-O)

Sri Darwat i, C Sumant ri, H Nurcahya, R Afnan, dan S Prabow o………... 265

49. DAM PAK TRANSPORTASI SIANG DAN M ALAM HARI DI SULAW ESI UTARA TERHADAP RESPONS FISIOLOGIS AYAM BROILER (PTU-76-O)

Fredy Jot je Nangoy dan Linda M . S. Tangkau………. 275

50. PENGARUH PENCAHAYAAN W ARNA BIRU TERHADAP PERFORM AN PRODUKSI DAN TINGKAH LAKU AYAM BROILER (PTU-99-O)

Sri Harimurt i, Wihandoyo, Sri-Sudaryat i, H. Sasongko, B. Ariyadi, M . M auludin,

dan D.R. Asih……….... 281

H. Sosial Ekonomi Peternakan (SEP)

51. M IGRASI DAN POTENSI BISNIS PEDET DI JAW A BARAT (SEP-5-O)

Achmad Firman, Sauland Sinaga, Rangga Set iawan, dan Dw i Suharwant o…………... 288

52. PROFIL PENGGUNA, PREFERENSI INFORM ASI DAN FAKTOR YANG BERPERAN PADA PERILAKU M EM BACA LABEL PANGAN PRODUK OLAHAN PETERNAKAN (SEP-6-O)

Candra Pungki Wibow o, Suci Paramit asari Syahlani, dan Sudi Nurt ini………... 294

53. PROSES PEM BELAJARAN KELOM POK TERNAK SAPI POTONG DALAM PEM BUATAN PUPUK ORGANIK DI KECAM ATAN SEKAR KABUPATEN BOJONEGORO (SEP-12-O)

(12)

xii

54. ANALISIS KEBERLANJUTAN USAHA TERNAK SAPI POTONG INDUK ANAK DI KABUPATEN GROBOGAN (SEP-14-O)

Tit ik ekowat i, Edy Prasetyo, dan M igie Handayani………... 309

56. PENGARUH M ODAL SOSIAL TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN RUM AH TANGGA PETERNAK : STUDI KASUS PADA KELOM POK PETERNAK AYAM NGUDI M ULYO, GUNUNG KIDUL (SEP-21-O)

R. Ahmad Romadhoni Surya Put ra, Bambang Ariyadi, Novit a Kurniawat i,

dan F. Trisakt i Haryadi………... 320

57. PERAN DAN SIKAP W ANITA DALAM PENGEM BANGAN USAHA SAPI PERAH UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI KABUPATEN SEM ARANG (SEP-41-O)

Wiludjeng Roessali, Tut ik Dalmiyat un, Wulan Sumekar, Dyah M ardiningsih, dan

Sriroso Sat moko………... 321

58. TATARUANG PENGEM BANGAN TERNAK KERBAU SEBAGAI PENGHASIL DAGING DALAM M ENUNJANG SW ASEM BADA DAGING DI KABUPATEN PADANG PARIAM AN, SUM ATERA BARAT (SEP-42-O)

Arfai, Jhon Farlism dan Yuliat y Shafan Nur………..………... 322

59. PENGEM BANGAN BUDIDAYA SAPI POTONG (LOKAL) DI PEDESAAN YANG BERKELANJUTAN (SEP-46-O)

Sri Nast it i Jarmani………...… 332

60. ANALISIS TATALAKSANA PENANGANAN KESEHATAN DAN PEM ASARAN USAHA SAPI POTONG RAKYAT DI KABUPATEN BANGKALAN M ENUJU SW ASEM BADA DAGING DAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL (SEP-53-O)

Sri Hidanah, Koesnot o Supranianondo, dan Ret no Sri Wahyuni………...…. 340

61. ARUS KOM UNIKASI DAN ADOPSI INOVASI DI PETERNAKAN KAM BING KALIGESING, PURW OREJO (SEP-55-O)

Budi Gunt oro, F. Trisakti Haryadi, Endang Sulast ri, Sit i Andarwat i, R. Ahmad Romadhoni Surya Put ra, dan Wahyudi………...… 347

62. KAJIAN BIAYA PRODUKSI PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR SKALA- RUM AH TANGGA PADA KELOM POK PETERNAK AYAM PETELUR “SIDOM ULYO” PAJANGAN BANTUL (SEP-70-O) Sudi Nurtini, Rini Widiat i, Suci Paramit asari Syahlani, Tri Anggraeni Kusumast ut i, M ujt ahidah Anggriani Ummul M uzayanah, dan Tian Jihadhan Wankar………... 351

63. PENERAPAN M ETODE KOM PETISI UNTUK M ENINGKATKAN PENGETAHUAN PETERNAK DALAM M EM ILIH KAM BING PERAH (SEP-74-O)

(13)

xiii

64. ANALISIS PROFIL DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PADA KELOM POK TERNAK KAM BING PERANAKAN ETAW AH DI YOGYAKARTA INDONESIA (SEP-75-O)

Tri Anggraeni Kusumast ut i dan Sigit Bint ara………... 364

I. Teknologi Hasil Ternak (THT)

65. KARAKTERISTIK KEJU M OZZARELLA DARI SUSU KERBAU PAM PANGAN SUM ATERA SELATAN YANG DIPERKAYA PROBIOTIK Lactobacillus plantarum SKP10 (THT-45-O)

Heni Rizqiat i, Nurw ant oro, dan Sri M ulyani………... 370

66. KARAKTERISTIK FISIK EDIBLE FILM DARI GELATIN KULIT KAKI AYAM (THT-49-O)

M eit y Sompie, Surt ijono Siswosubrot o, dan Wiesje Pont oh………... 379

67. PENGARUH PROPORSI ABU VULKANIK DAN JENIS CACING TANAH TERHADAP KUALITAS VERM IKOM POS FESES SAPI POTONG (THT-50-O)

Nanung Agus Fit riyant o, Tit a Hast ari, dan Bambang Suw ignyo, Bambang Suhart ant o, dan Ambar Pert iwiningrum………... 384

68. EVALUASI ISOLAT Lactobacillus paracasei M 104 ASAL SUSU KAM BING SEBAGAI STARTER FERM ENTASI SUSU DENGAN BERBAGAI LEVEL KOM BINASI M EDIUM (THT-52-O)

Endang Wahyuni, Nurliyani, Widodo, dan Indrat iningsih………... 399

69. PENGARUH LEVEL ANGKAK TERHADAP KOM POSISI KIM IA DAN SIFAT FISIK SOSIS DAGING AYAM BROILER (THT-100-O)

(14)

Prosiding Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016 "Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan"

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

82

POTENSI DAN PRODUKSI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI LAHAN PERTANIAN BANYUSOCO, PLAYEN, GUNUNG KIDUL

POTENTIAL FORAGE PRODUCTION IN AGRICULTURAL LAND BANYUSOCO, PLAYEN, GUNUNG KIDUL

Nafiatul Umami 1*, Ellentika Damayanti1, Ristianto Utomo1, Bambang Suhartanto1, Lies Mira

Yusiati1, Kustantinah1, Chusnul Hanim1, Zaenal Bachruddin1, dan Muhlisin1

1Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

INTISARI

Eksplorasi potensi pakan di wilayah Gunung Kidul dilakukan untuk mengetahui keragaman potensi pakan sebagai dasar pengembangan ternak. Hijauan makanan ternak terdiri dari rumput, legum dan forbs sudah sangat sering digunakan di masyarakat Gunung Kidul, data yang berkaitan dengan jenis hijauan Pakan suatu wilayah masih terbatas, untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi hijauan makanan ternak di Banyusoco Gunung Kidul yang berada di lahan pertanian. Penelitian dilakukan dengan melakukan sampling di lahan pertanian anggota kelompok wanita tani Gama Ngudi Lestari, sampling dilakukan dengan cara ubinan, dihitung komposisi botani dan produksinya pertahun, serta kandungan nutrient tanaman pakan. Analisis yang dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan kondisi hijauan makanan yang berpotensi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa rumput memiliki produksi sebanyak 233,63 ton/tahun dari tanaman pakan yang digunakan dengan jenis Pennisetum purpureum, Pennisetum hybrid, Setaria sp., Imperata cylindrica, Vetiveria zizanoides, Panicum repens, Cynodon plectostachyus, legume sebanyak 452,14 ton/tahun dengan jenis Leucaena leucocephala, Bauhinia blakeana, dan Gliricidia sepium, forbs yang terdiri dari 27,54 ton/tahun dengan jenis, Ageratum conyzoides, Asystacia gigantica, Chromolena odorata, Euphorbia hirta, Ipomoea obscura, Commelina benghalensis, Mimosa pudica, dan Morus alba L.. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya keberagaman pakan yang digunakan di masyarakat Banyusoco dengan produksi yang mencapai 254,02 ton/tahun.

Kata kunci: Keberagaman, Rumput, Legum, Forbs.

ABSTRACT

Exploration of forage potential in Gunung Kidul area was conducted to determine the potential diversity as the basis for development of livestock production. Forage consists of grasses, legumes and forbs have often used in Gunung Kidul, the data pertaining to the type of forage in a region still limited, therefore this study was conducted to determine the potential of forage in Banyusoco Gunung Kidul land located in agriculture. The study was conducted by sampling farm area of women farmers Gama Ngudi Lestari, sampling was done by square quadran, calculated botanical composition and yield in as fed ans dru matter per year. Descriptive analysis conducted to describe the condition of the forage potential. Data obtained showed that the grass has a total production of 233.63 tons / year of feed crops that are used with this type of Pennisetum purpureum, Pennisetum hybrid, Setaria sp., Imperata cylindrica, Vetiveria zizanoides, Panicum repens, Cynodon plectostachyus, legume as much as 452.14 tons / year with the kind of Leucaena leucocephala, Bauhinia blakeana, and Gliricidia sepium, forbs consisting of 27.54 tonnes / year by the kind, Ageratum conyzoides, Asystacia gigantica, Chromolena odorata, Euphorbia hirta, Ipomoea obscura, Commelina benghalensis, Mimosa

* Korespondensi (corresponding author)

(15)

Prosiding Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016 "Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan"

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

83

pudica, and Morus alba L . the conclusion of this study was the diversity of forage used in Banyusoco with production reached 713.31 tons / year.

Keywords: Diversity, Grasses, Legumes, Forbs

Pendahuluan

Produktivitas hijauan pada suatu daerah tidak lepas dengan jenis hijauan yang ada di daerah tersebut, produksi per satuan waktu, serta luasan lahan. Setiap jenis hijauan memiliki tingkat produktivitasnya masing-masing. Contoh hijauan yang sering dijumpai di daerah Gunungkidul antara lain rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, rumput lapangan, gamal, lamtoro, dan tayuman. Jenis hijauan tersebut sering digunakan masyarakat sekitar sebagai pakan ternak. Jenis yang ternak yang paling banyak dimiliki oleh warga adalah jenis Kambing Bligon. Kambing Bligon dipilih karena memiliki daya adaptasi dan pertumbuhan yang baik. Selain daya adaptasi dan pertumbuhan yang baik, tingkat permintaan akan Kambing Bligon di Gunungkidul juga cukup tinggi. Tingginya minat pemeliharaan Kambing Bligon di Desa Banyusoca di dukung dengan melimpahnya sumber pakan ternak di lahan pertanian warga. Hijauan pakan ternak dapat diperoleh dengan mudah di pinggiran lahan pertanian warga yang cukup luas atau kebun-kebun milik warga. Akan tetapi, suplai hijauan yang melimpah hanya dapat dijumpai di musim penghujan saja dan mulai menurun pada saat musim kemarau.

Adanya fluktuasi suplai hijauan pakan pada dua musim yang berbeda menjadi kendala dalam pemeliharaan ternak. Banyak efek yang ditimbulkan karena suplai pakan yang mulai menurun seperti kendala dalam pemenuhan pakan pada ternak sehingga produktivitas ternak menurun atau peningkatan biaya pemeliharaan karena pembelian hijauan pakan. Untuk itu pemeliharaan ternak di suatu daerah harus diikuti dengan informasi kemampuan suatu daerah dalam

pemenuhan kebutuhan hijauan pakan ternak.

Informasi produksi hijauan pakan suatu daerah sangat berperan penting dalam menentukan kemampuan suatu daerah dalam pemenuhan kebutuhan pakan ternak (Barnes, et al., 2007). Produksi hijauan dapat diperoleh dengan mengetahui jenis hijauan, produksi per satuan waktu tertentu, serta luasan lahan yang dimiiliki. Hijauan pakan ternak terbagi atas dua macam yaitu rumput dan legum. Rumput dan legum memiliki keunggulan masing-masing sebagai pakan ternak.

Materi dan Metode

Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian di Desa Banyusoca, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu pengambilan sampel pada bulan Desember 2015 hingga Maret 2016 dan dilanjutkan dengan analisis laboratorium.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sabit, karung, timbangan digital, tali, koran, meteran, Wiley mill, crusible, silica disk, oven 55ºC, dan oven 105ºC.

Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan waktu dan kemapuan serta jangkauan peneliti terhadap Desa Banyusoca, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Syarat penentuan lokasi penelitian yaitu peternak tercatat sebagai anggota Kelompok Wanita Ternak dan memiliki lahan pertanian untuk tanaman pakan.

(16)

Prosiding Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016 "Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan"

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

84 dalam pengambilan sampel hijauan berjumlah 18.

Sampel hijauan diambiil menggunakan ubinan 1x1 m pada setiap lahan yang dimiliki. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masing lahan dan dilakukan pemisahan spesies hijauan pada setiap titik untuk ditimbang dalam kondisi segar untuk mengetahui produksi segar.

Sampel hijauan yang telah dibedakan berdasarkan spesiesnya kemudian diambil secara acak mewakili masing-masing spesies. Sampel segar dicacah dan dimasukkan kedalam Koran untuk segera dikeringkan dengan oven.

Sampel hijauan yang diperoleh dalam penelitian dimasukkan ke dalam kantong koran yang telah diketahui beratnya kemudian dikeringkan dalam oven 55ºC selama 6 hari sampai menunjukkan berat yang konstan.

Hijauan yang telah diketahui berat kering udaranya (dry weight) digiling menggunakan mesin penggiling jenis Willey-mil dengan saringan berdiameter lubang saringan 1 mm untuk dianalisis kandungan bahan keringnya (AOAC 1995).

Hasil dan Pembahasan

Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah kapur dengan berbagai macam potensi di dalamnya. Daerah kapur yang kurang dapat menampung air tanah menyebabkan Gunungkidul menjadi daerah kering dengan banyaknya sawah tadah hujan. Lahan pertanian di dominasi oleh lahan kering yang banyak dimanfaatkan untuk pertanian tanaman industri dan tanaman palawija. Begitu pula dengan Desa Banyusoca, Kecamatan Playen yang terletak pada Kecamatan dengan luas wilayah terluas kedua di Kabuaten Gunungkidul. Desa Banyusoca, Kecamatan Playen memiliki lahan pertanian kering serta sawah tadah hujan yang memiliki potensi yang baik dalam pengembangan hijauan makanan ternak.

Jenis hijauan yang ditemukan dilapangan di golongkan dalam 3 kelas yaitu rumput (Gramineae), legum (Leguminoseae), dan tanaman yang lainnya (forbs). Rumput dan legum merupakan jenis tanaman yang sering digunakan sebagai pakan ternak serta banyak ditemukan di padang penggembalaan. Secara menyeluruh tanaman dibagi menjadi rumput, forbs, shrubs, dan pohon (Barnes et al., 2007). Banyaknya produksi rumput di Desa Banyusoca dan Kecamatan Playen ada pada Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa produksi hijauan yang paling tinggi ada pada Cynodon plectostachyus yaitu mencapai 26,89 ton/tahun di Desa Banyusoca, sedangkan produksi yang paling rendah pada Alang-alang yaitu sebanyak 3,09 ton/tahun di Desa Banyusoca Banyaknya produksi hijauan pakan ternak dipengaruhi oleh keinginan para peternak dalam pengembangan rumput yang sengaja di tanam di lahan persawahan.

Cynodon plectostachyus memiliki produksi segar yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman rumput yang lainnya. Cynodon plectostachyus merupakan rumput yang dapat tumbuh dengan baik dibawah naungan. Seperti yang disampaikan oleh Wardhani et al. (1999) bahwa Cynodon plectostachyus dapat berkembang secara baik dibawah naungan kopi dan digunakan sebagai alternatif pakan hijauan ternak ruminansia. Cynodon plectostachyus yang ditanam tanpa naungan memiliki produksi BK sebanyak 3,5 ton/ha dan 17,10 - 27,88 ton/ha/tahun dibawah naungan.

(17)

Prosiding Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016 "Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan"

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

85

Tabel 1. Produksi rumput di Desa Banyusoca pada Tahun 2015

Spesies Produksi per m2

(kg) segar (ton/tahun) Produksi hijauan Produksi hijauan dalam BK (ton/tahun)

Pennisetum purpureum 0,52 49,93 11,01

Pennisetum hybrid 0,42 39,73 8,46

Setaria sp. 0,56 52,88 11,37

Imperata cylindrica 0,08 7,53 3,09

Vetiveria zizanoides 0,11 10,48 4,17

Panicum repens 0,13 12,10 3,57

Cynodon plectostachyus 0,64 60,98 26,89

Tabel 2. Produksi legum di Desa Banyusoca pada tahun 2015

Spesies Produksi per m2

(kg) segar (ton/tahun) Produksi hijauan Produksi hijauan dalam BK (ton/tahun)

Leucaena leucocephala 0,045 4,29 1,74

Bauhinia blakeana 0,089 8,48 3,79

Gliricidia sepium 0,194 439,37 66,92

yang ditemukan dalam lahan warga. Legum yang yang ditemukan hanya merupakan legum pohon yang masih dalam bentuk tunas atau legum yang merambat. Legum yang banyak ditemukan dilahan pertanian warga adalah Lamtoro (Leucaena leucocephala), Tayuman (Bauhinia blakeana), dan Gamal (Gliricidia sepium). Produksi segar Lamtoro, Tayuman, dan Gamal masing-masing sebanyak 0,045 kg/m2; 0,084 kg/m2; dan 0,194 kg/m2. Produksi segar dari ketiga macam legum tidak banyak karena keberadaan legum-legum tersebut bukan sebagai tanaman utama yang ditanam sebagai tanaman pakan ternak.

Forb merupakan penggolongan tanaman pakan yang bukan termasuk dalam rumput maupun legum dan tidak berkayu (berbentuk semak) yang secara tidak langsung berdampak pada produktivitas padang gembala dan kualitas tanah. Forb memiliki ciri-ciri seperti mengandung banyak mineral, memberikan dampak yang baik pada pertumbuhan ternak, dapat membentuk Rhizosphere dengan baik karena adanya interaksi bentuk akar dengan profil tanah, dan akar dapat berinteraksi dan membentuk populasi mikrobia sehingga dapat mempengaruhi mineral tanah (Chrowder and Chheda, 1982).

Beberapa macam forb ditemukan dalam lahan penggembalaan dan dapat mempengaruhi seletivitas ternak terghadap hijauan dalam proses penggembalaan. Forb dapat digunakan sebagai hijauan pakan ternak ketika hijauan seperti rumput parenial tidak mencukupi kebutuhan. Beberapa forb di golongkan sebagai gulma karena pertumbuhannya sering kali menghambat pertumbuhan tanaman tanaman pakan yang dikembangbiakkan (Barnes et al., 2007).

(18)

Prosiding Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016 "Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan"

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

86 Chromolena odorata, Euphorbia hirta, Ipomoea obscura, Commelina benghalensis, Mimosa pudica, dan Morus alba L..

Kedelapan macam forbs ditemukan selama musim penghujan di Desa Banyusoca, Playen memiliki produksi yang cukup baik. Ageratum conyzoides

merupakan gulma dengan produksi yang paling besar yaitu 0,057 kg per meter dan 0,45 ton per harinya di Desa Banyusoca. Banyaknya produksi dari gulma tanaman pakan yang ada di lahan pertanian dapat digunakan sebagai pakan ternak di wilayah tersebut.

Tabel 3. Produksi forbs tanaman pakan di Desa Banyusoca tahun 2015

Species Produksi per

m2 (kg) segar (ton/tahun) Produksi hijauan dalam BK (ton/tahun) Produksi hijauan

Ageratum conyzoides 0,046 4,38 1,04

Asystacia gigantica 0,057 5,43 1,61

Chromolena odorata 0,074 7,05 1,19

Euphorbia hirta 0,046 4,38 1,62

Ipomoea obscura 0,007 0,67 0,25

Commelina benghalensis 0,013 1,24 0,76

Mimosa invisa 0,014 1,33 0,75 Akan tetapi Morus alba L. Hal yang berbeda ditunjukkan pada forbs jenis Ageratum conyzoides yang memiliki produksi segar 0,046 kg/m2 dan produksi dalam BK 1,04 ton/tahun di Desa Banyusoca.

Wasito et al. (1998) menyatakan bahwa Ageratum conyzoides digolongkan sebagai gulma di perkebunan karet namun banyak di konsumsi oleh domba yang digembalakan secara bebas. Pernyataan tersebut mendukung bahwa forbs jenis Ageratum conyzoides dapat dikonsumsi oleh ternak ruminansia dan dapat digunakan sebagai pakan alternatif di dukung dengan adaptasi pakan yang baik.

Kesimpulan

Perhitungan produksi hijauan di Desa Banyusoca, Playen, Gunungkidul pada musim penghujan tahun 2015 menunjukkan hasil yang cukup baik meliputi produksi hijauan segar, produksi BK, masing-masing sebesar 713,30 ton/tahun, 149,98

ton/tahun, yang terdiri dari rumput, legum dan forbs. Reksohadiprodjo, S. 1985. Forage

Production in The Tropic. BPFE. Yogyakarta. (In Indonesia).

Rukmana, R. dan U.S. Saputra. 1999. Gulma dan Teknik Pengendalian. Kanisius. Yogyakarta

(19)

Prosiding Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016 "Pengembangan Peternakan Berbasis Plasma Nutfah dan Kearifan Lokal Mendukung Agroekologi Berkelanjutan"

Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

87 National Seminar on Animal Husbandry and Veterinary. 382-388. (In Indonesia) Wasito, A. Batubara, dan S. Karokaro. 1998.

(20)

Gambar

Tabel 1. Produksi rumput di Desa Banyusoca pada Tahun 2015
Tabel 3. Produksi forbs tanaman pakan di Desa Banyusoca tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

sebagai berikut: (1)Pertunjukannya membosankan karena dalang menceritakan gambar dengan kata- kata yang monoton; (2) Kurangnya ragam lakon; (3) Cerita Panji merupakan cerita

Modus langsung literal, yakni modus yang mencerminkan kesamaan bentuk dan makna literal tuturan dengan tindakan yang diharapkan: tuturan deklaratif untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembentukan kokristal aspirin-nikotinamida menggunakan metode solvent drop grinding terhadap laju disolusi aspirin dan

Konidium berwarna bening (hialin), ramping, lurus atau agak membengkok, bagian pangkal tumpul tetapi meruncing ke bagian ujungnya dan bersekat-sekat, sedangkan konidioforanya

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat Desa Jaddih bermigrasi ke Papua adalah jumlah keluarga, status kepemilkan rumah, status pekerjaan dan

Evakuasi kursi kami adalah solusi sempurna; ini adalah ringan dan mudah digunakan perangkat yang mudah meluncur turun tangga untuk membantu dengan cepat dan aman untuk membebaskan

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Suatu organisasi mempunyai pegawai dilihat dari latar belakang

Salahsatu karakteristrik sistem 3-phase adalah bila sistem 3-phase tersebut mempunyai beban yang seimbang, maka besaran arus phase di penghantar R-S-T akan sama