• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PemetaanJaringan Telekomunikasi

Base Transceiver Station

(BTS) Berbasis

Andorid

di Kota Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh :

Supramono (672015724) Suprihadi, S.Si.,M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kriten Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1. Pendahuluan

Base Transceiver Station atau disingkat BTS yang juga disebut dengan menara telekomunikasi adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator [1]. Piranti komunikasi penerima sinyal BTS bisa telepon, telepon seluler dan jaringan nirkabel. Sementara operator jaringan yaitu GSM, CDMA, atau

platformTDMA. BTS mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat

mobile dan mengkonversi sinyal-sinyal tersebut menjadi sinyal digital untuk selanjutnya dikirim ke terminal lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau data.

Keberadaan BTS di tengah masyarakat saat ini sangat penting seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi. Data dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga sampai tahun 2016 sudah berdiri 59 BTS jenis

Greenfield yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan Kota Salatiga, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1 BTS Wilayah Kecamatan Kota Salatiga Tahun 2016

Kecamatan Jumlah BTS

Sidorejo 20 buah Sidomukti 13 buah Argomulyo 12 buah

Tingkir 14 buah

Menurut Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga keberadaan BTS apabila tidak diatur dan dibatasi akan menyebabkan banyaknya menara BTS dan berpengaruh terhadap estetika kota atau sering disebut dengan hutan menara. Saat ini pendirian BTS paling banyak apabila dikaitkan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk adalah Kecamatan Sidorejo, dengan perbandingan sebagai berikut :

Tabel 2 Tabel Perbandingan BTS Kota Salatiga Tahun 2016

Kecamatan Luas Wilayah ha

Jumlah Penduduk

Jumlah BTS

Sidorejo 1.624,718 56.409 20

Sidomukti 1.145,850 42.474 13

Argomulyo 1.852,690 44.069 12

Tingkir 1.054,852 43.468 14

(7)

pengendalian sudah terkomputerisasi, baik dalam pemetaan maupun dalam pengadministrasianya. Akan tetapi belum ada aplikasi khusus yang digunakan dalam pengambilan, pengolahan dan penyajian data.

Dalam proses pengambilan yang dilaksanakan sampai saat ini adalah petugas datang ke lokasi kemudian mencatat alamat , koordinat dan dokumentasi menara, kemudian data yang didapat diolah menggunakan microsoft excel. Kondisi tersebut tentunya masih menimbulkan beberapa permasalahan, antara lain : data dalam bentuk hardcopy rentan rusak dan hilang dan pemetaan BTS sulit dilaksanakan karena data yang ditampilkan dalam bentuk microsoft excel

bukan dalam bentuk peta. Seiring dengan perkembangan teknologi, dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian BTS, Dinas Komunikasi dan Informatika kota Salatiga membutuhkan aplikasi khusus guna menunjang pekerjaan maupun mempermudah dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terutama pemetaan BTS kota Salatiga.

Pengggunaan teknologi mobile sangat tepat untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi, karena dalam hal pengambilan data, aplikasi android dapat langsung menggunakan service google map dan kamera untuk mendapat titik koordinat maupun dokumentasi BTS, sehingga tidak perlu menggunakan banyak alat untuk mendapatkan data.

Web service diperlukan untuk menginput maupaun mengolah data, data yang telah diambil dari mobile dapat langsung terhubung dengan web service

sehingga data dengan sendirinya dapat langsung masuk ke web service. Dengan menggunakan web service tentunya data akan menjadi aman dan penyajian data lebih cepat, akurat dan dapat langsung disajikan dengan peta sehingga memudahkan dalam melakukan pemetaan BTS.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai android telah cukup banyak dilakukan, baik untuk keperluan catat meter ataupun untuk kepentingan yang lainnya. Antara lain

penelitian berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Catat Meter PDAM

Berbasis Android”, yang membahas tentang penerapan teknologi pada perangkat mobile untuk melakukan pencatatan dan penagihan secara mobile[2]. Dari penelitian ini didapatkan beberapa tools dan library untuk pembuatan aplikasi berbasis android.

Aplikasi terdahulu pernah dibuat adalah pendataan menara telekomunikasi di kota Serang. Aplikasi yang dibangun mampu menampilkan hasil Pendataan menara BTS dengan menggunakan aplikasi GIS akan di peroleh data geografis dengan lebih akurat dan lengkap dengan menampilkan data dan peta dalam bentuk visual.

Aplikasi terdahulu adalah Aplikasi aplikasi SIG pemetaan menara BTS dengan menggabungkan data-data spasial dan non-spasial yang terkait dengan pemetaan menara BTS, dengan terlebih dahulu merancang basis data, kemudian membuat layer-layer peta yang diperlukan dengan disertai atributatributnya dalam

Map Info Professional, kemudian membuat tampilan antar muka dengan

(8)

aplikasi SIG yang menyajikan informasi geografis lokasi menara-menara BTS di suatu daerah, dalam hal ini di Depok, serta menyajikan atribut-atribut yang berkaitan [3].

Jika dibandingan dengan aplikasi sebelumnya, peneliti berfokus pada fungsi pengawasan dan pengendalian dengan menggunakan sistem infomasi menara berbasis android yang dikoneksikan dengan web service baik dalam pelaksanaan baik pengambilan data, pengolahan data dan penyajian data. Sehingga detail data menara sampai dengan perijinannya maupun detail lokasi menara juga dapat ditampilkan dalam bentuk peta, sehingga dapat memudahkan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian BTS.

Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis[4].

Android adalah sistem operasi mobile (OS) yang saat ini dikembangkan oleh Google, berdasarkan kernel Linux dan dirancang untuk perangkat mobile touchscreen seperti smartphone dan tablet . User interface Android umumnya berupa manipulasi langsung, menggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan tindakan nyata, misalnya menggeser, mengetuk, serta mencubit untuk melakukan manipulasi terhadap objek di layar, serta keyboard virtual untuk menulis teks.

Andorid dapat juga digunakan untuk pengambilan dokumen berupa gambar atau video. Pengambilan titik lokasi atau koordinat lokasi juga dapat dilakukan dengan

andorid dikarenakan sistem operasi mobile dapat di koneksikan langsung dengan

service yang ada di google map[5].

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache

merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation[6].

PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas menurut perjanjian lisensi BSD. Piranti lunak ini merupakan salah satu basis data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle.

(9)

dan lain-lain. Pengunaan PostgreSQL dalam penelitian ini adalah untuk pengelolaan data menara telekomunikasi yang ada di web service[7].

SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain

yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp. Tidak seperti pada paradigma client-server

umumnya, Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman. Mekanisme seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi

overhead, latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen basisdata (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai sebuah file. Kesederhanaan dari sisi disain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai. Dalam penelitian ini SQLite digunakan untuk penyimpanan data menara yang ada di andorid [8].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari lima tahapan yaitu: 1) Identifikasi Masalah. 2) Perancangan Sistem. 3) Pembuatan Sistem. 4) Pengujian Sistem dan Implementasi serta Analisis Hasil Pengujian. 5) Penulisan Laporan Hasil Penelitian.

Gambar 1 Tahap Penelitian Identifikasi Masalah

Perancangan Sistem

Pembuatan Sistem

Pengujian Sistem dan Implementasi Serta Analisis Hasil

Pengujian

(10)

Tahapan penelitian pada Gambar 1 dijelaskan sebagai berikut, tahap pertama mengidentifikasi masalah, pada tahap ini dilakukan analisis terhadap permasalahan yang terjadi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga dengan cara melakukan wawancara kepada Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika. Tahap selanjutnya adalah perancangan sistem, pada tahap ini pembuatan perancangan sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan perancangan desain untuk user interface yang meliputi use case, class digram dan activity diagram. Tahap ketiga adalah pembuatan sistem, pada tahap ini dibangun berdasarkan kebutuhan user sesuai dengan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Tahap keempat adalah pengujian sistem dan implementasi, pada tahap ini dilakukan implementasi dengan menguji sistem dan melihat hasil sistem apakah sudah sesuai dengan konsep. Apabila masih terjadi kesalahan maka perlu dilakukan perbaikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Tahap terakhir adalah tahap penyusunan laporan, seluruh hasil penelitian dituliskan dalam sebuah laporan.

Prototyping Model dipilih sebagai metode pengembangan pada penelitian ini karena dalam pengembangan sistem ini dilakukan komunikasi yang intensif dengan pengguna sistem. Metode ini membantu pengembang dalam membentuk model dari sistem yang dibuat. Metode ini dilakukan secara bertahap dimulai dari mengembangkan suatu prototype yang sederhana untuk kemudian dapat dikembangkan kembali hingga sistem selesai dikembangkan. Prototype

merupakan bentuk dasar dari sistem atau subsistem[9]. Tahapan dalam prototype

dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Prototyping Model

Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam Prototyping Model sebagai

berikut:

1. Listen to customer (Pengumpulan Data dan Informasi)

Pengumpulan data diperoleh dari Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika yang bernama Ir. Tri Prawiati pada bulan Februari. Data yang sudah

(11)

2. Build / revise mook-up (Membangun protoyping)

Setelah pengumpulan data selesai di lakukan, langkah berikutnya membuat prototyping dengan membuat sebuah rancangan sistem sementara yang akan diberikan kepada user sehingga user juga dapat menilai apakah rancangan sistem yang telah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang diperlukan oleh user.

3. Customer test drives mook-up (Evaluasi prototyping)

Prototyping yang telah dibuat akan diberikan kepada bidang Aplikasi dan Informatika pada Dinas Komunikasi dan Infomatika Kota Salatiga yang

membutuhkan aplikasi ini. Dalam pembuatan aplikasi yang terdiri hanya Admin

sudah cukup memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Di dalam aplikasi ini Dinas Komunikasi dan Informatika bisa mengolah data setting, data user, data wilayah kecamatan, data wilayah kelurahan dan data menara.

4. Pembangunan Aplikasi

Prototyping dijadikan acuan utama dalam pembangunan aplikasi. Pembangunan aplikasi dilakukan dengan menerjemahkan prototyping ke dalam bahasa pemrograman Andorid, Web Service dan PostgreSQL sesuai dengan

kebutuhan admin sampai proses pembangunan aplikasi selesai.

5. Menguji Sistem

Program yang telah selesai dibangun selanjutnya akan diuji coba pada tahap ini untuk mengetahui aplikasi yang dibangun telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan dan rancangan awal sistem. Uji coba dilakukan di dalam Aptika Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga.

6. Evaluasi Sistem

Evaluasi akan dilakukan apabila aplikasi yang telah dibangun telah selesai diuji cobakan. Apabila aplikasi ini sudah sesuai dengan harapan dari

admin, maka akan dilanjutkan ketahap berikutnya yaitu penggunaan sistem. Jika masih ada kekurangan atau tidak sesuai dengan harapan dari admin maka akan dilakukan perbaikan sistem aplikasi dan pengujian sistem kembali.

7. Menggunakan Sistem

Aplikasi yang telah sesuai dengan kebutuhan dan harapan admin dan selesai dievaluasi, maka aplikasi bisa diterima dan digunakan oleh admin untuk siap digunakan dalam pengawasan dan pengendalian menara kota Salatiga.

aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station

(BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga ini terdiri dari dua aplikasi utama, yaitu aplikasi sistem informasi BTS berbasis android dan aplikasi administrator Sistem Informasi Menara berbasis web.

(12)

Gambar 3 Arsitektur Sistem Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid

Arsitektur aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga ini dapat dilihat pada gambar 3.

Server Sistem Informasi BTS berbasis andorid dan web service terhubung dalam satu jaringan melalui jaringan wifi. Sedangkan untuk aplikasi android dalam mengakses server pemetaan BTS dapat menggunakan wifi yang tersedia.

Aplikasi pemetaan BTS berbasis andorid ini dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Diagram yang dibuat antara lain use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Gambar 4Use Case Diagram Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid pada aplikasi android

Daftar Kecamatan

Daftar Kelurahan

Data Menara

Simpan

Batal

Pilihan Kecamatan

Pilihan Kelurahan

Ambil Foto dan Koordinat Menara

Peta Pemetaan Lokasi Menara Pilih Kecamatan

Pilih Kelurahan

:List Admin

Map

<<extend>>

<<extend>>

<<include>>

<<include>>

<<extend>>

<<extend>>

(13)

Gambar 4 menunjukkan use case diagram dari Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid pada aplikasi

android. admin dapat melakukan berbagai proses antara lain, pilih kecamatan, pilih kelurahan, list dan map. Ketika data menara sudah diisi, admin dapat memilih daftar menara sesuai lokasi kecamatan dan kelurahan yang dipilih. Setelah daftar menara dipilih proses list untuk mendapatkan foto dan koordinat menara.

Gambar 5Use Case Diagram Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid pada aplikasi web service

Gambar 5 menunjukkan use case diagram dari Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid pada aplikasi

web service. admin dapat melakukan berbagai proses antara lain, dashboard, data menara, data kecamatan, data user, peta menara, data kelurahan dan setting. Pada proses data menara admin dapat melakukan tambah menara, dalam proses tambah menara admin tidak dapat mengisi langsung foto dan koordinat menara, dikarenakan foto dan koordinat menara hanya dapat diambil langsung melalui aplikasi yang ada di android.

Delete Menara

(14)

Gambar 6Activity Diagram Tambah Data Menara

Gambar 6 merupakan activity diagram untuk proses melakukan tambah data menara. Aktivitas dimulai dengan admin membuka sistem. Sistem kemudian menampilkan Tampilan dashboard. Admin memilih menu data menara, dan sistem menampilkan halaman Form Data Menara, setelah memilih tambah data menara dan mengisi isian form Tambah Data Menara, akan tampil notifikasi tambah data untuk langkah penyimpanan data. Setelah melakukan notifikasi

Database akanmenyimpan data menara.

Membuka sistem

Pilih data menara

Menginputkan data menara

Tampilan dashboard

Menampilkan form data menara

Simpan

Menampilkan data menara

Menyimpan data menara

Database System

(15)

Gambar 7Activity Diagram Ambil Foto dan Koordinat Menara pada Aplikasi Andorid

Gambar 7 merupakan activity diagram untuk proses melakukan pengambilan foto dan koordinat menara. Aktivitas dimulai dengan admin

membuka sistem. Setelah melakukan login pada halaman utama kemudian admin memilih daftar menara yang akan diambil foto dan koordinat menaranya, pilihan daftar kecamatan dan daftar kelurahan dapat dipilih apabila admin telah memasukan data menara pada aplikasi web service. Setelah data menara dipilih maka admin dapat langsung melakukan pengambilan foto dan lokasi menara melalui proses yang ada di list.

Menyimpan foto dan koordinat menara Membuka

sistem

Pilih kecamatan

Pilih kelurahan

list

Tampilan Halaman

Menampilkan daftar kecamatan

Menampilkan daftar kelurahan

Menampilkan data menara

Ambil foto dan koordinat menara

Menyimpan foto dan koordinat menara

Database System

(16)

Gambar 8Class Diagram Sistem

Gambar 8 merupakan class diagram yang menggambarkan ModelClass

sistem. ModelClass merupakan bagian aplikasi yang bertugas untuk mengendalikan fungsi-fungsi yang berhubungan dengan basis data. Pada sistem yang dibuat terdapat 1 (satu) ModelClass, yaitu admin.

4. Hasil dan pembahasan

Dashboard Sistem Informasi menara kota Salatiga Aplikasi web service

yang telah dibuat memiliki beberapa fitur yang berkaitan dengan pemetaaan BTS kota Salatiga, diantaranya data menara, data kecamatan, data kelurahan, peta menara, data user dan setting. Halaman dashboard Sistem Informasi menara kota Salatiga Aplikasi web service dapat dilihat pada Gambar 9

(17)

Gambar 10 Form Tambah Menara

Gambar 10 merupakan gambar Form Tambah Menara, form tambah menara ini berfungsi untuk menambahkan data menara, ada beberapa item yg tidak bisa langsung diinput dalam form data menara ini, yaitu foto menara dan koordinat, karena foto menara dan koordinat menara diambil langsung melalui aplikasi yang ada di android. Untuk item berkas menara merupakan dokumen yang terkain dalam perijinan menara, baik dalam bentuk jpg maupun pdf.

Gambar 11 DataMenara

(18)

Gambar 12 SI Menara Kota Salatiga

Gambar 12merupakan gambartampilan aplikasi SI Menara kota Salatiga sebelum ada proses input data menara. Ketika data menara belum diinput maka fungsi pengambilan foto dan koordinat menara tidak dapat dijalankan.

Gambar 13 Pengambilan Foto dan Koordinat Lokasi Menara

Gambar 13 merupakan hasil dari pengambilan foto dan koordinat menara melalui aplikasi yang ada di android. Dengan memanfaatkan fungsi

(19)

Gambar 14 Peta Pemetaan Menara

Peta pemetaan menara dapat dilihat pada Gambar 14, Setelah pengambilan koordinat langsung melalui aplikasi yang ada di android maka secara otomatis akan termaping, karena aplikasi ini terkoneksi langsung dengan

google map.

Kode Program 1 Tambah Data Menara

1. <?php

2. ini_set('display_errors', 0);

3. include "setting/Path.inc.php"; 4. require_once "util/BacaSession.php";

5. $noMenara = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtNoMenara')));

6. $idKelurahan = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'cboKelurahanAddEditMenara')));

7. $koordinat = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtKoordinat')));

8. $alamatMenara = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtAlamat')));

9. $tinggi = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtTinggi')));

10. $jmlOperator = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtJmlOperator')));

11. $tahunBerdiri = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtTahunBerdiri')));

12. $pemilikMenara = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtPemilikMenara')));

13. $alamatPemilik = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtAlamatPemilik')));rt

14. $teleponPemilik = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtNoTelepon')));

15. $siteName = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtSiteName')));

16. $sideID = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

'txtSideID')));

17. $keterangan = strtoupper(trim(filter_input(INPUT_POST,

(20)

Kode Program 1 merupakan kode program tambahdata menara, baris 5 sampai dengan 17 merupakan yang berfungsi untuk menambahkan data menara, dalam proses tambah data menara, variabel foto dan koordinat menara tidak dapat diisi langsung, untuk foto dan koordinat menara diambil langsung dari SI menara kota Salatiga di aplikasi android.

Kode Program 2Add Foto Menara

Kode Program 2 merupakan kode program pengambilan foto menara, baris 5 sampai dengan 1 merupakan yang fungsi untuk pengambilan foto menara, pada saat foto sudah diambil, maka secara langsung akan tersimpan dalam databse menara pada aplikasi web service.

Variabel GPS berfungsi untuk menampung inputan titik GPS yang dikirm dari aplikasi android. MyLocationListener berfungsi untuk membaca setiap ada perubahan titik GPS. Pada saat tombol kamera di ditekan, secara otomatis aplikasi akan mengambil titik GPS yang didapat sebagai titik lokasi menara.

Kode Program 3 merupakan kode program pengambilan titik koordinat menara, baris 3 sampai dengan 7 merupakan yang fungsi untuk pengambilan titik korrdinat menara, pada saat titik koordinat sudag sudah didapat, maka secara langsung akan termaping dalam dalam peta menara baik dalam aplikasi android maupun pada aplikasi web service.

1. @Override

2. protected void onActivityResult(int requestCode, int

resultCode, Intent data) {

3. if (requestCode==1) {

Bitmap.createScaledBitmap(bitmap, 256, 192, true);

(21)

Kode Program 3 Add Lokasi Menara

Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil implementasi. Pengujian yang dilakukan terdiri dari blackbox testing [9].

Blackbox Testing dilakukan untuk mengetahui bahwa semua fungsi dan fitur pada sistem bekerja dengan tepat. Pengujian dilakukan dengan cara melihat 10 fungsi-fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil pengujian dengan hasil yang diharapkan

Tabel 3 Hasil Pengujian Blackbox Tetsting Web Administrator Fungsi yang Login Mengisi form

username dan password dengan benar

Berhasil login Sukses login valid

Data menara Mengisi data menara

Data user Mengisi data user

Setting Mengisi data setting

2. public void onLocationChanged(Location loc) {

(22)

data setting data setting Peta menara Melihat peta

menara

Tabel 4 Hasil Pengujian Blackbox Tetsting Aplikasi Andorid

Fungsi yang

Login Mengisi form

username dan

password

dengan benar

Berhasil login Sukses login valid

Ambil Foto

Tabel 5 Hasil Compatibility Testing Aplikasi Android

Versi android Hasil Keterangan

2.3 (Gingerbread) X File API tidak di dukung 4.0 ( Ice Cream Sandwitch) √

4.3 (Jelly Bean) √

4.5.0 (Lollipop) √

Berdasarkan hasil compatibility testing pada Tabel 5, disimpulkan bahwa aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga hanya dapat dijalankan pada smartphone android dengan versi minimal 4.0 (Ice Cream Sandwitch).

5. Kesimpulan

(23)

Aplikasi Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base Transceiver Station

(BTS) Berbasis Andorid di Kota Salatiga ini dapat diimplementasikan diberbagai kabupaten/kota dengan penyesuaian tertentu sesuai dengan lokasi kabupaten/kota. Aplikasi ini juga dapat dikembangkan secara lebih jauh dengan menambahkan fitur ataupun dengan menambahkan berbagai alat dengan teknologi baru, sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan lebih akurat dan efisien.

6. Daftar Pustaka

[1] Anonymous, Base_Transceiver_Station https://id.wikipedia.org/wiki/

Base_Transceiver_Station). Diakses tanggal 11 April 2017.

[2] Yudhi Kurniawan, 2016, Perancangan dan Implementasi Aplikasi Catat Meter PDAM Berbasis Android, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.

[3] Muliyadi1, Dwi Bayu Rendra2, Firman Darma Kusuma 3, 2015, Aplikasi Pendataan Menara Telekomunikasi Berbasis GIS di Kota Serang

[4] James A. O’Brien (2007:45). Management Information Systems - 10th edition.Palgrave, Basingstoke

[5] Anonymous, Android_(sistem_operasi. https://id.wikipedia.org/wiki/

Android (sistem_operasi). Diakses tanggal 11 April 2017.

[6] Anonymous, Apache HTTP Server, https://id.wikipedia.org/ wiki/Apache_ HTTP_Server. Diakses tanggal 11 April 2017.

[7] Anonymous, PostgreSQL, https://id.wikipedia.org/wiki/PostgreSQL. Diakses tanggal 11 April 2017.

[8] Anonymous, SQLite, https://id.wikipedia.org/wiki/SQLite. Diakses tanggal 11 April 2017.

[9] Hasibuan, Z.A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta : Ilmu Komputer Univesitas Indonesia.

Gambar

Tabel 1 BTS Wilayah Kecamatan Kota Salatiga Tahun 2016
Gambar 1 Tahap Penelitian
Gambar 2 Prototyping Model
Gambar 3 Arsitektur Sistem Pemetaan Jaringan Telekomunikasi Base
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maahanmuuttajien kohdalla tämä näkyy siten, että heidän roolinsa riippuvat sekä siitä maasta, kulttuurista ja sosiaalisesta ympäristöstä, josta he ovat lähteneet mutta

Jenis modern dressing lainnya yakni Ca Alginat dimana kandungan Ca dapat membantu menghentikan perdarahan. Kemudian hydroselulosa dengan fungsi mampu menyerap cairan dua kali lipat

Untuk mencapainya, manusia menempuh beberapa cara: pertama, dengan hidup selibat-membiara (sebagai biarawan- biarawati); kedua, memenuhi panggilan hidup sebagai awam yang

Pengujian Koneksi Jaringan Dalam melakukan pengamatan pada proses download file di web server, dilakukan pengujiuan koneksi yang mengarah ke gateway router load

Angket merupakan instrument pengumpul data penelitian berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada Angket merupakan instrument pengumpul data penelitian berupa

dari nilai rata-rata tertinggi konsumsi energi listrik per- type yaitu type dengan kategori paling besar pada setiap kawasan perumahan begitu konsumtif memakai

Hasil dari skenario total luas lahan setelah dila- kukan extensifikasi lahan yaitu dengan penam- bahan lahan baru atau membuka lahan baru adalah terjadi peningkatan

Pada pemilu 2009 dengan ditetapkannya undang-undang tentang suara terbanyak, maka peluang besar bagi perempuan untuk menunjukkan bahwa mereka bisa