• Tidak ada hasil yang ditemukan

Main Sources Of Islamic Law

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Main Sources Of Islamic Law"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Etos Kerja Islami

Etos Kerja Islami

(3)
(4)
(5)

Muqaddimah

Muqaddimah

(6)

Main Sources Of Islamic Law

Al-

Q

ur’an

(7)

... Pada hari ini telah

Ku-sempurnakan untuk kamu

agamamu

,

dan

telah Ku-cukupkan kepadamu

ni’mat-Ku

,

dan

telah Ku-ridhoi

Islam

itu jadi agama bagimu.

(QS. 5 / Al Maa-idah, 3)

(8)

Fungsi Agama

Dalam Kehidupan Manusia

Menunjuki Manusia Kepada:

(9)

Islam

adalah

pandangan hidup yang seimbang & terpadu,

didesain untuk mengantarkan

KEBAHAGIAAN MANUSIA (Falah) lewat

penegakan keharmonisan

antara

kebutuhan-kebutuhan moral & material manusia dan

aktualisasi keadilan sosioekonomi & persaudaraan dalam masyarakat.

Seruan untuk kesejahteraan yang berorientasi kepada keadilan & keseimbangan ini diulang-ulang setiap hari lima kali dari atas menara.

(10)
(11)

ISLAM

IS A CO

MPLET

E WAY

OF LIF

E

encom

passing

fundam

ental p

rinciple

s

for ord

ering

all asp

ects o

f

(12)

The most important

Asset

in Islamic Financial Institution is

The People

within the institution

(13)
(14)

Kena

lila

h Di

rimu

Kena

lila

(15)

Paham dalam Urusan

Agama

“Barangsiapa yang diinginkan Allah

suatu kebaikan untuknya

maka Dia

akan menjadikannya

paham dalam urusan Agama”

(Al-Hadits)

(16)

Khalifah

Hamba

MANUSIA

(17)

Sistem Kehidupan

(Manhaj Al-hayat)

Sarana Kehidupan

(Wasilah Al-hayat)

(QS.2/29)

Dianugrahi oleh Allah swt.:

TUGAS

KEKHALIFAHAN

(18)

Sarana Kehidupan

(Wasilah Al-hayat)

(19)

Sistem Kehidupan

(Manhaj Al-hayat)

Seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber dari Al Qur’an & Sunnah Rasul, yang dikenal sebagai

(20)

The Existence

of

Mankind

(21)

Sumber kehidupan, kemakmuran, & kesejahteraan ummat manusia (dalam rangka

mencari Karunia &

Ridho-Nya)

(QS. XI/61, VII/10, LXII/10,dll)

MANUSIA

(Hamba & Khalifah-Nya di muka bumi)

(QS. II/30, LI/56, dll)

BUMI

& segala isinya

(QS.X/66, XX/6, LII/51, dll)

ALLAH,

SWT.

(QS. I/2,II/21,II/107 III/129, V/17, XIII/16 dll)

Memanfaatkan

(dengan melalui ajaran Rasul-Nya)Semaksimal mungkin untuk

Amanah

(22)

Ma

rd

ha

til

lah

■ Nia

t, Ikh tiar, & Do a’ Ridho Allah swt

(23)

Berapa Lama Hidup Di Bumi?

(QS. Al-Mu’minuun, 112-115)

112. Allah bertanya:

"Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"

113. Mereka menjawab:

"Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari,

(24)

114. Allah berfirman:

"Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja,

kalau kamu sesungguhnya mengetahui."

115. Maka apakah kamu mengira,

bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan

bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

Berapa Lama Hidup Di Bumi?

(25)

Segalanya Hanyalah Untuk

Allah swt.

(QS. 6/Al-Anaam, 162-163)

162. Katakanlah:

"Sesungguhnya shalatku, ibadatku,

hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta

alam,

163. tiada sekutu bagi-Nya;

dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku

dan aku adalah orang yang

(26)

Segalanya Hanyalah Untuk

Allah swt.

(QS. 6/Al-Anaam, 162-163)

162. Katakanlah:

"Sesungguhnya shalatku, ibadatku,

hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta

alam,

163. tiada sekutu bagi-Nya;

dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku

dan aku adalah orang yang

(27)

Manusia adalah jejak (tajali) dari kebesaran Tuhan Sang Pencipta.

Instrumen untuk Memilih

Oleh karena itu

ketika manusia diberi otoritas untuk memilih jalan, Tuhan juga memberi perangkat psikologis

yang bisa bekerja memberikan dasar-dasar pilihan

agar pilihan yang ditentukan terukur pertanggung-jawabannya

sesuai dengan martabat manusia sebagai khalifatullah.

Manusia benar-benar diberi kebebasan,

bahkan bebas untuk beriman atau untuk kafir

(28)

Instrumen untuk Memilih

Tetapi instrumen psikologis yang diberikan Tuhan kepada manusia

memberi bobot bahwa

sebuah pilihan berimplikasi kepada reward yang bisa dinikmati

atau punishment yang harus ditanggung sendiri.

Instrumen psikologis itulah yang disebut “Jiwa”

yang bekerja dengan sistem,

disebut “sistem nafsani”

dengan “subsistem” akal, hati, hati nurani, syahwat, &

(29)

Manusia

Instrumen Psikologis yang

Diberikan Tuhan kepada Manusia

(30)

Manusia

Akal

Instrumen Psikologis yang

Diberikan Tuhan kepada Manusia

Akal

adalah Problem Solving Capacity, bisa menemukan kebenaran

tetapi tidak menentukannya.

(31)

Manusia

Hati

Hati adalah alat untuk memahami realita.

Hal-hal yang tidak masuk akal, bisa dipahami oleh hati. Hati mempunyai muatan yg sangat banyak seperti:

cinta, benci, keberanian, ketakutan, marah, kebaikan, kemunafikan, dsb.

Hati terkadang longgar terkadang sempit; terkadang terang, terkadang gelap. Terkadang tenang terkadang gelisah.

(32)

Manusia

Hati Nurani

Hati Nurani

merupakan God Spot, dari kata ‘nur’ (cahaya),

adalah cahaya ketuhanan yang ditempatkan dalam Hati (nurunyaqdzifuhulloh fi al qalb).

Oleh karena itu,

Hati Nurani

tidak bisa diajak kompromi dengan kebohongan.

Hati Nurani jujur & konsisten.

Hanya saja cahaya tidak selamanya memancar.

Nurani terkadang redup, tertutup oleh keserakahan, & terkadang

(33)

Manusia

Hati Nurani

Orang yang Nurani-nya mati,

seperti orang yang berjalan dalam kegelapan (dzulumat)

sehingga tidak bisa membedakan mana yang putih mana yang hitam. Dia sering keliru

menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, melakukan sesuatu yang tidak semestinya,

(34)

Manusia

Syahwat

Syahwat

adalah dorongan kepada apa-apa yang diingini, misalnya:

dorongan kepada lawan jenis, ingin kaya, perhiasan bagus, kebun, ternak, kendaraan, pangkat tinggi, dsb.

(35)

Manusia

Hawa Nafsu

Hawa Nafsu

adalah dorongan kepada syahwat yang sifatnya rendah. Wataknya ingin segera menikmati

tanpa mempedulikan akibat,

(36)

Dalam sistem kejiwaan,

Hati

memimpin kerja

Jiwa

Instrumen Psikologis yang

Diberikan Tuhan kepada Manusia

Oleh karena itu

hanya perbuatan yang disadari oleh Hati

yang berimplikasi kepada dosa & pahala, berimplikasi kepada nilai salah & benar.

(37)

163. tiada sekutu bagi-Nya;

dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah

orang yang pertama-tama

menyerahkan diri (kepada Allah)".

QS. Al An’aam (6): 162-163

162. Katakanlah:

"Sesungguhnya shalatku, ibadatku,

hidupku dan matiku

(38)

Bagaimana

Menyikapi Al-Qur’an ?

(39)

(QS. II/1-20)

3(Tiga) Golongan Manusia

Menyikapi Al-Qur’an:

BERIMAN

&

TAKWA

KAFIR

(40)

BERIMAN

&

(41)

QS. 49/Al-Hujuraat,13

013. Hai manusia,

sesungguhnya Kami menciptakan kamu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan

dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah

ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.

(42)

7. Sesungguhnya

orang-orang yang beriman &

mengerjakan amal saleh

mereka itu adalah

sebaik-baik makhluk.

Orang Beriman & Beramal Saleh

(43)
(44)

Orang Kafir

(QS. 98/Al Bayyinah, 6)

6. Sesungguhnya

orang-orang kafir ,

yakni ahli Kitab & orang-orang musyrik

(akan masuk) ke neraka Jahanam;

mereka kekal di dalamnya.

(45)
(46)

Ciri-ciri Orang Munafk

“Jika berbicara

selalu berdusta

,

jika berjanji

selalu ingkar

,

dan jika dipercaya

selalu berkhianat

”.

(47)

Unsur-unsur Orang Munafk

█ Dari Abdillah Ibn ‘Amr Ibn Al-’Ash ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:

“Ada empat empat perkara,

barang siapa pada dirinya terdapat empat perkara itu maka ia adalah seorang munafik tulen,

dan apabila ada padanya beberapa di antara perkara itu, maka ada padanya sebagian sifat munafik

sampai ia meninggalkannya;

jika dipercaya ia khianat,

dan jika berbicara ia bohong, dan jika ia berjanji ia ingkar, serta jika berselisih ia curang.”

(48)

Iman & Amal

IMAN

tidak diterima

tanpa Amal

,

dan

AMAL

pun

tidak diterima

tanpa Iman

.

(49)

QS. 36/Yaa Siin, 011

011. Sesungguhnya

kamu hanya memberi peringatan kepada

orang-orang yang mau mengikuti peringatan

dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah

walaupun dia tidak melihatNya.

Maka berilah mereka kabar gembira

(50)

Menurut Al-Qur’an,

ada 3(tiga) faktor umum penyebab ketergelinciran manusia pada keburukan.

(51)

Nafsu

manusia terbagi 3(tiga):

Nafsu Ammarah

(Nafsu yang selalu condong pada kemaksiatan).

Nafsu Muthmainnah

(Nafsu yang telah terkendali / Jiwa yang tenang).

Nafsu Lawwamah

(52)

Ujian Umatku

Rasulullah saw:

“Sesungguhnya

setiap umat akan menghadapi

UJIAN,

dan Ujian umatku adalah HARTA”.

(53)

Money

The Prophet said:

“A time will come when one will not care how one gains one’s

money legally or illegally”.

(54)

Kebajikan

&

Dosa

Kebajikan

adalah

yang tenang jiwa & kalbumu

dalam menerimanya, sedang

Dosa

adalah

yg merisaukan hati & malu engkau

bila diketahui orang,

walaupun sudah difatwakan kepadamu oleh seseorang.

(55)

Kamu Adalah Umat

YangTerbaik

110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf,

dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,

tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman,

(56)

ISLAM

MELIPUTI:

Aqidah

(57)

Syariah

Ibadah

(Ibadah Mahdhoh)

Muamalah

1)

Catatan:

Jadikan ‘Muamalah’ menjadi ‘Ibadah Aammah’

(58)

Muamalah

1) (Ibadah Aammah)

Tsaqofah

(Budaya)

Ijtima’iyyah

(Sosial)

Siyasah

(Politik)

Iqtishodiyyah

(Ekonomi)
(59)

Syariah

(menurut istilah adalah:)

Ketentuan hukum Allah

yang diturunkan kepada

para Nabi dan Rasul

(60)

Syari’ah

Adalah sebutan bagi

berbagai peraturan dan hukum yang telah ditetapkan Allah swt.

atau

ditetapkan prinsip-prinsipnya, lalu

diwajibkan-Nya kepada kaum muslimin

agar berpegang teguh pada ketetapan tersebut dalam melakukan kegiatan sehari-hari

dalam berhubungan dengan Allah swt. dan manusia.

(61)

BASIS SYARI’AH

adalah

Hikmah & Kemaslahatan Manusia di dunia dan di akhirat.

Kemaslahatan ini terletak pada - Keadilan Sempurna

- Rahmat

- Kesejahteraan & - Hikmah.

(62)

Apa saja yang membuat

keadilan menjadi aniaya,

rahmat menjadi kekerasan,

kesejahteraan menjadi kesengsaraan, &

hikmah menjadi kebodohan,

maka hal itu

tidak ada urusannya dengan Syariat.

(Ibn Qayyim al-Jawziyyah, I’lam al-Muwaqqi’in, 1995, vol 3, p.14)

(63)

Is to construct human life

on the basis of

Ma’rufat (virtues)

&

to cleanse it of

the Munkarat (vices)

(64)

Is to promote the welfare of the people,

which lies in

safeguarding their faith

their life, their intellect,

their posterity, and their wealth.

Whatever ensures the safeguarding of these fve serves public interest and is

desirable

(al-Ghazali, al-Mustasfa, 1937, vol.1,p.139-140)

(65)

Is Therefore

expected to provide not only

the right path

but also to govern

all activities of Muslim

toward

the betterment of the whole community

and

will be fully rewarded in the next life

(66)

Hukum

(Al-Ahkam)

Dalam

Syari’ah

(Terdiri dari 5 kategori):

1.

Fardhu /

Wajib

2.

Sunnah

3

. Jaiz /

Mubah

4.

Makruh

(67)

Islamic Financial

Institution

It is part of broader

concept of

(68)

Al-din al-mu’amalah

(Keberagamaan adalah muamalah)

(69)

“Pada Dasarnya Segala Sesuatu

Hukumnya Boleh Sehingga Ada

Dalil Yang Mengharamkan”

(70)
(71)

Etos Kerja Islami

Etos Kerja Islami

(72)

ETOS

Secara Etimologis

kata

“etos”

berasal dari bahasa Yunani “ethos”

=

-

tempat tinggal yang biasa,

-

kebiasaan,

-

adat;

-

watak,

-

perasaan

.

Dalam bentuk jamaknya,

ta etha”

=

(73)

ETOS

Secara Terminologis,

kata

“etos”

yang mengalami perubahan makna yang meluas,

digunakan dalam

3(tiga) pengertian yang berbeda

:

1.

suatu aturan umum

, atau

carahidup

2.

tatanan peri laku

&

3.

penyelidikan tentang jalan hidup

(74)

Etos Kerja Bangsa

adalah sifat, watak, & kualitas kehidupan bagi mereka, moral & gaya estetis serta suasana-suasana hati mereka.

Etos

adalah sikap mendasar terhadap diri mereka sendiri &

terhadap dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupan.

Etos Kerja

(75)

Sebagai sikap hidup yang mendasar, maka

ETOS KERJA

pada dasarnya juga merupakan cerminan dari

pandangan hidup

yang berorientasi pada

(76)

Terutama dalam citra pandangan dunia Timur,

segala bentuk manifestasi dari daya kreasi manusia bertitik pangkal dari sudut Ketuhanan transendental

yang begitu nampak jelas dalam

etika

.

Jika di Barat,

aspek transendental bermula dari telaah konseptual, maka di Timur

alam transendental menyatu dalam setiap peri laku & ajaran sosial, termasuk keharmonisan dengan alam.

Semua prinsip hidup dilandaskan atas makna-makna transenden.

(77)

ETOS

=

pandangan hidup yang khas

dari suatu golongan sosial.

ETOS KERJA

= semangat kerja

(78)
(79)

ETOS KERJA ISLAMI

P

edoman

&

tuntunan dalam bekerja

supaya karyanya sukses

&

berkah

.

ETOS KERJA

yang datang dari Allah swt.

(80)

MENGAPA PERLU

ETOS KERJA

(81)

MENGAPA PERLU

ETOS KERJA ISLAMI ?

MANUSIA

adalah makhluk kerja

yang ada persamaannya dengan

HEWAN

yang juga bekerja dengan gayanya sendiri.

(82)

HEWAN

bekerja

semata-mata berdasarkan

naluriah

,

tidak ada

ETOS

,

kode etik

atau pun

(83)

Tetapi

MANUSIA

memilikinya.

Harus punya

ETOS

&

pendayagunaan akal

untuk meringankan beban tenaga yang terbatas

namun

(84)

Bilamana

MANUSIA

bekerja

tanpa ETOS

,

tanpa moral

&

akhlak,

maka gaya kerja manusia meniru

HEWAN

,

(85)

Bilamana

MANUSIA

bekerja

(86)

MANUSIA

(POTENSINYA)

Pemikiran / Rasio

Akal / Al Aqlu

Hati / Al Qalbu

Nafsu /

Nafs

:

N. Ammarah Bissu’ , N. Lawwamah,

N. Muthmainnah

Jiwa / Ruh

(87)

ETOS

yang bagaimanakah

yang diperlukan dalam bekerja

untuk mencapai

hasil yang baik & mulia, terhormat & berkah ?

Apakah

ETOS

itu

didasarkan pada tradisi,

adat kebiasaan,

(88)

Jawabannya Adalah:

(89)

Berbuat Baik

007. Jika kamu

berbuat baik

(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu

berbuat jahat

maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, …

(QS. 17/Al-Isra’, 7)













(90)

Amal Yang Baik

160. Barangsiapa membawa

amal yang baik

maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya;

dan barangsiapa yang membawa

perbuatan yang jahat

maka dia tidak diberi pembalasan

melainkan seimbang dengan kejahatannya,

sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

(91)

Characteristic of Islamic Business

Rabbaniyyah (God oriented)

Akhlaqiyyah (Ethics)

Al Waqi’iyyah (Realistic)

(92)

Sebaik-baik Makhluk

(QS. 98/Al-Bayyinah, 7)

. 007. Sesungguhnya

orang-orang yang beriman

dan mengerjakan amal saleh

mereka itu adalah

(93)

Seburuk-buruk Makhluk

(QS. 98/Al-Bayyinah, 6)

.

006. Sesungguhnya orang-orang kafr

yakni

ahli Kitab dan orang-orang musyrik

(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya.

Mereka itu adalah

(94)

THE ISLAMIC

CULTURE

The Culture of

The Companions of

The Prophet

was:

Focus on

the belief in Allah swt.

&

the belief in the hereafter

Based on

The Unity of Mankind

&

(95)

The Culture of

The Companions of

The Prophet

was:

A Culture of

Participation

which was achieved through

Consultation, Advice & Righting The Wrong,

&

Enjoining The Good

It was therefore

A Culture of Dialogue, Openness, &

Cooperation

(96)

THE ISLAMIC

CULTURE

The Culture of

The Companions of

The Prophet

was:

A culture characterized by

A Thirst for Knowledge

On the other hand, it was

A Culture of Discipline,

(97)

THE ISLAMIC

CULTURE

The Culture of

The Companions of

The Prophet was:

Finally,

It was a culture of

Thrift in using

the resources of Allah,

Collective Commitments,

Courage,

Strength,

Endurance &

Perseverance

(98)

The Heart of An Old Man

I heard Allah's Apostle saying,

"The heart of an old man

remains young in two respects, i.e., his love for the world

(its wealth, amusements and luxuries) and his incessant hope.“

(99)

2 Sincerity 3 Honesty 4 Strong Commitment 5 Consistent 6 Discipline Continued 1

Sense of Time QS, al-Ashr, 1-3

QS, al-Insyirah, 7

(100)
(101)

13

Leadership

14

Future Oriented QS. al-Hasyr, 18;

15 Thrifty &

Efficient QS. al-Hasyr, 18; QS, an-Nahl, 10-11

16

Entrepreneurs hip

QS. Ali Imran, 190 17

(102)
(103)
(104)

“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu,

maka Allah memudahkan jalannya untuk menuju surga.

Bahwasanya malaikat itu sama meletakkan naungan sayapnya

pada orang yang menuntut ilmu

karena rela terhadap apa yang dilakukannya …”

(HR. Abu Dawud & Tirmidzi)

19 Thrift of

(105)

“Barangsiapa yang keluar untuk

menuntut satu bab dari ilmu pengetahuan, ia telah berjalan fi sabilillah

sampai ia kembali ke rumahnya.”

(HR. Tirmidzi dari Anas r.a.)

19 Thrift of

(106)

Abu Umamah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Kelebihan seorang alim terhadap seorang peribadah

,

bagaikan kelebihanku terhadap

orang yang terendah di antara kamu.

Kemudian Nabi bersabda pula:

Bahwa Allah, seluruh malaikat, penghuni langit & bumi,

bahkan semut yang ada dalam liangnya,

sampai-sampai ikan-ikan di lautan,

semuanya itu memohonkan rahmat Allah

kepada

Seseorang Yang

Mengajarkan Kebaikan Pada Manusia.

(107)

“… Bahwa berapa banyak

kelompok kecil

bisa mengalahkan

kelompok yang besar

atas izin Allah …”.

(QS. 2/249)

22

(108)

Sa’ad al-Anshari bercerita,

“Bahwa pada suatu hari,

seorang sahabat Nabi memperlihatkan tangannya yang hitam & melepuh. Ketika ditanyakan Nabi tentang hal ini,

sahabat itu mengatakan bahwa

tangannya melepuh karena dia bekerja keras dengan cara menggali tanah serta mencangkul tanah,

demi mencarai nafkah untuk keluarganya.

Kemudian Nabi meraih tangan sahabat tersebut dan … masya Allah,

beliau mencium tangan sahabatnya yang hitam dan melepuh itu.”

22

(109)

24

Silaturrahim

“Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang

ingin

panjang umur & banyak rezeki,

(110)

24

Silaturrahim

“Tidak beriman kepada Ku orang yang tidur kenyang,

sementara

tetangganya kelaparan

”.

“Allah tidak akan memandang seseorang di hari kiamat,

yaitu orang yang

memutuskan tali silaturahmi

.”

(111)

Bisnis Islami

Adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya

yang tidak dibatasi

jumlah (kuantitas) kepemilikan hartanya (barang / jasa) termasuk profit-nya, namun

dibatasi

(112)
(113)

Ujian Umatku, Harta

Sesungguhnya

Setiap Ummat

Akan Menghadapi

Ujian,

Dan

Ujian Ummatku

Adalah

(114)
(115)

Ampunan Allah Karena Bekerja

(HR. Ahmad)

Barangsiapa di malam hari

merasa letih karena bekerja

dengan tangannya

,

maka di malam itu

(116)

Terhapusnya Dosa

(HR. Thabrani)

Sesungguhnya di antara dosa-dosa

terdapat dosa-dosa

yang tidak terhapuskan dengan

shalat, sedekah, & haji.

Dan ia terhapuskan dengan

jerih payah untuk

(117)

Sa’ad al-Anshari bercerita,

“Bahwa pada suatu hari,

seorang sahabat Nabi memperlihatkan tangannya yang hitam & melepuh. Ketika ditanyakan Nabi tentang hal ini,

sahabat itu mengatakan bahwa

tangannya melepuh karena dia bekerja keras dengan cara menggali tanah serta mencangkul tanah,

demi mencarai nafkah untuk keluarganya.

Kemudian Nabi meraih tangan sahabat tersebut dan … masya Allah,

beliau mencium tangan sahabatnya yang hitam dan melepuh itu.”

22

(118)
(119)

Hakekat Sebuah Jabatan Dalam Islam

(HR. Abu Dawud)

Suatu ketika, Abdurrahman bin Samurah diberi wasiat oleh Rasulullah saw. Sabda beliau:

“Wahai Abdurrahman bin Samurah,

janganlah sekali-kali kamu

meminta jabatan atau kekuasaan.

Karena, jika engkau memperolehnya karena sebab meminta,

maka engkau akan menanggung beban yang begitu berat.

Tapi, jika ia engkau peroleh

bukan karena engkau memintanya,

(120)

Pengejar Jabatan

”Sesungguhnya kalian

akan berlomba-lomba

mendapatkan jabatan,

padahal

kelak di akhirat

akan menjadi sebuah penyesalan …”.

(121)

Meminta / Menginginkan Jabatan

Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Abu Musa al-Asy’ari berkata: Aku & dua orang lelaki dari keturunan pamanku

datang kepada Nabi saw., salah satu dari lelaki itu berkata: “Hai Rasulullah,

jadikanlah aku sebagai pejabat atas kekuasaan yang telah diberikan Allah kepadamu”,

lelaki lain juga mengatakan demikian. Kemudian Nabi saw. bersabda:

“Demi Allah,

sesungguhnya aku tidak akan memberikan jabatan

kepada orang yang memintanya atau

(122)

Jabatan di Hari Kiamat

Suatu ketika sahabat Abu Dzar al-Ghifari meminta Rasulullah untuk menjadikannya sebagai Gubernur pada salah satu wilayah

kekuasaan Islam, dan berkata: “Tidakkah engkau mengangkatku sebagai pejabat?

Rasulullah kemudian bersabda:

“Hai Abu Dzar,

sesungguhnya engkau lemah dan aku suka sesuatu yang ada pada dirimu sebagaimana dalam diriku.

Sesungguhnya jabatan itu amanah (kepercayaan), dan di hari kiamat, ia akan berubah menjadi

kehinaan & penyesalan,

kecuali diserahkan pada orang yang berhak & mampu

menunaikan tugas-tugas yang terkait dengan jabatan itu”.

(123)

The Prophet said:

“A time will come

when one will not care how one gains one’s money legally or

illegally”.

(Narated by: Abu Huraira, source: sahih Al-Bukhari 3.275)

(124)

Ghulul

(Pengkhianatan/Korupsi)

”Barang siapa diangkat menjadi pegawai

&

dia telah menerima gaji,

maka

apa yang ia ambilnya selain itu adalah

Ghulul

(pengkhianatan, korupsi)”.

(125)

Khalifah Ali bin Abu Tholib, ra.

”Barang siapa diangkat menjadi pegawai

&

dia telah menerima gaji,

maka

apa yang ia ambilnya selain itu adalah

Ghulul

(pengkhianatan, korupsi)”.

(126)

Barang siapa yang

mengerjakan amal saleh,

baik laki-laki maupun perempuan

dalam keadaan beriman,

maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya

kehidupan yang baik

dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan

pahala yang lebih baik

dari apa yang telah mereka kerjakan.

(127)

Berpaling Dari Peringatan Allah

(QS. 20/ Thaahaa, 124-125)

124.

Dan barang siapa

berpaling dari peringatan-Ku,

maka sesungguhnya

baginya penghidupan. yang sempit,

dan Kami akan menghimpunkannya

(128)

(QS. 20/ Thaahaa, 125)

125.

Berkatalah ia: “Ya Tuhanku,

mengapa Engkau menghimpunku aku dalam keadaan buta,

padahal aku dahulunya

(129)

126. Allah berfirman: “Demikianlah,

telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya,

dan begitu (pula) pada hari ini

kamupun dilupakan”.

127. Dan demikianlah Kami membalas

orang yang melampaui batas

dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya.

Dan sesungguhnya

azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal

(QS. 20/ Thaahaa, 126)

(130)

Mengimani Sebahagian Saja

(Surat ke 2 / AlBaqarah)

85.

Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?

Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan

dalam kehidupan dunia,

Dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada

siksa yang sangat berat Allah tidak lengah

dari apa yang kamu perbuat.

85.

…Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?

Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan

dalam kehidupan dunia,

Dan pada hari kiamat mereka

dikembalikan kepada

siksa yang sangat berat

Allah tidak lengah

(131)

Maka Allah mengilhamkan kepada JIWA itu (jalan) kefasikan & ketakwaan

(132)

Kebajikan

&

Dosa

KEBAJIKAN

adalah

yang tenang jiwa & kalbumu dalam menerimanya, sedang

DOSA

adalah

yg merisaukan hati & malu engkau bila diketahui orang, walaupun

sudah difatwakan kepadamu oleh seseorang.

(133)

Al-din al-mu’amalah

(Keberagamaan adalah muamalah)

(134)

“Pada Dasarnya Segala Sesuatu

Hukumnya Boleh Sehingga Ada

Dalil Yang Mengharamkan”

(135)
(136)

Menghendaki Kehidupan

Dunia & Perhiasannya

(QS. 11/Hud, 15)

015. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya

Kami berikan kepada mereka

balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan

(137)

016. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,

kecuali neraka

dan lenyaplah di akhirat itu

apa yang telah mereka usahakan di dunia

(138)
(139)

Pandai

Benar Dipercaya

Menyampaikan

Sifat

Para Nabi

(140)
(141)

AMANAH & JANJI

Tidak ada keimanan

bagi seorang

yang tidak amanah

dan

tidaklah ada manfaat beragama

bagi orang yang

tidak memegang janji.

(142)

Seseorang yang diberi amanah,

tetapi

tidak menyampaikannya dengan jujur,

maka

ia tidak akan mencium bau surga.

(HR. Shahih Bukhari, “Kitabul Ahkam”, dari Abu Dzar)

(143)
(144)

Andaikan Fatimah

anak perempuan Muhammad

mencuri,

sungguh aku sendiri

yang akan memotong tangannya.

(HR. An-Nasai)

(145)

Allah Menghendaki Kemudahan

“… Allah menghendaki

kemudahan bagimu,

dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu,”

(146)

Orang yang paling dicintai &

paling dekat kedudukannya di sisi Allah

pada hari kiamat adalah

seorang penguasa yang adil,

sebaliknya,

orang yang paling dibenci &

jauh kedudukannya di sisi Allah

adalah penguasa yang tidak adil.

(HR. Tirmidzi & Thabrani dari Abu Sa’id al-Khudri)

(147)

Barang siapa yang

tidak memutuskan perkara

menurut apa yang diturunkan Allah,

maka mereka itu adalah orang-orang kafir

(QS. 5/Al-Maidah, 44)

(148)

Barang siapa yang

tidak memutuskan perkara

menurut apa yang diturunkan Allah,

maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim

(QS. 5/Al-Maidah, 45)

(149)

Barang siapa yang

tidak memutuskan perkara

menurut apa yang diturunkan Allah,

maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

(QS. 5/Al-Maidah, 47)

(150)

Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu

mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ?

Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan

(151)

Sesungguhnya kejujuran

akan mengantarkan kepada kebajikan,

& sesungguhnya kebajikan itu akan mengantarkan surga.

Dan seseorang senantiasa berkata benar & jujur

hingga tercatat di sisi Allah sebagai

orang yang benar & jujur.

Dan sesungguhnya dusta

membawa kepada kejahatan,

yang akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka.

Dan seseorang senantiasa berdusta

hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.

(HR. Bukhari – Muslim)

(152)

Allah tidak akan menerima shalat

seorang HAKIM YANG DURHAKA

(memutuskan perkara bukan berdasarkan pada apa yang telah diturunkan oleh Allah).

(HR. al-Hakim).

(153)
(154)

Sesungguhnya Allah senang

jika

salahseorang di antara kamu mengerjakan suatu pekerjaan

yang dilakukan

secara professional.

(HR. Baihaqi)

(155)

NEPOTISME

Barangsiapa

menyerahkan jabatan

kepada seseorang

sedangkan di lingkungan rakyatnya ada orang yang lebih utama darinya, maka

dia telah menipu

Allah, Rasul-Nya, dan seluruh kaum muslimin”.
(156)

Barang siapa menunjuk seseorang untuk suatu jabatan

karena

pertimbangan cinta & kedekatan kekeluargaan, dan

dia mempekerjakannya hanya karena itu, maka

dia telah berkhianat

pada

Allah, Rasul, & orang-orang beriman.

NEPOTISME

(157)

Bahwa sesungguhnya

menuntut ilmu pengetahuan itu fardhu

atas tiap-tiap orang Islam.

(HR. Al-’Uwaily, Ibnu ‘Ady, Al-Baihaqy dan Ibnu ‘Abdil Barr dari S. Anas r.a.)

(158)

Kebenaran

yang tidak terorganisir dengan rapi,

akan dikalahkan oleh kebathilan

yang terorganisir rapi.

KEBENARAN

(159)
(160)

Sampaikanlah

(apa yang kamu dapat) dariku (Muhammad)

walau pun satu ayat.

(161)

QS. Al An’aam (6): 162-163

K

atakanlah:

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku,

hanyalah untuk Allah, Tuhan Yang Mengatur Alam

Semesta, Tiada sekutu bagi-Nya

dan demikian itulah aku diperintahkan dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri

(162)

Sesuai Syariah Sungguh-sungguh Ikhlas

Amal

Saleh

(163)

Berbuat Baik

007. Jika kamu

berbuat baik

(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu

berbuat jahat

maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, …

(QS. 17/Al-Isra’, 7)

(164)

Amal Yang Baik

160. Barangsiapa membawa

amal yang baik

maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya;

dan barangsiapa yang membawa

perbuatan yang jahat

maka dia tidak diberi pembalasan

melainkan seimbang dengan kejahatannya,

sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

(165)
(166)

Penutup

Penutup

(167)

”Sesungguhnya akan datang pada manusia

tahun-tahun yang penuh tipu daya.

■ Para pendusta dipercaya, ■ orang-orang jujur didustai, ■ penghianat diberi amanah,

sedangkan orang-orang yang

amanah tidak dipercaya”

(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, sabda Rasulullah saw)

(168)

”Akan datang sesudahku

PENGUASA

yang memerintahmu,

di atas mimbar

mereka memberi petunjuk &

ajaran dengan bijaksana,

tetapi bila telah turun mimbar

mereka melakukan tipu-daya &

pencurian.

Hati

mereka lebih busuk dari

bangkai”

(HR. At-Thabrani)
(169)

Tanda-tanda Kehancuran Suatu Bangsa

“Munculnya penguasa & aparat keamanan yang bermental rusak,

masyarakatnya suka menumpahkan darah,

hukum diperjual belikan,

merusak ikatan persaudaraan,

dan menjadikan Al-Qur’an sebagai aksesoris belaka”.

Rasulullah

SAW.

(170)

(QS. 36 / Yaasiin, 82-83)

82. Sesungguhnya perintah-Nya

apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:

"Jadilah!"maka terjadilah ia.

83. Maka Maha Suci (Allah)

yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan

(171)

Memutus Perkara

Tidak Menurut Apa Yang Diturunkan Allah

█ …Barang siapa yang

tidak memutuskan perkara

menurut apa yang diturunkan Allah,

maka mereka itu adalah

orang-orang kafir

(QS. 5/Al-Maidah, 44)

ُ اا لل لزنأ المِب مُك ْحلي ْمّل نلم لو …

ُمُه لكِئـلل ْوُألف

َنوُرِفاَكْلا

(172)

Memutus Perkara

Tidak Menurut Apa Yang Diturunkan Allah

ُ اا لل لزنأ المِب مُك ْحلي ْمّل نلم لو …

ُمُه لكِئـلل ْوُألف

َنوُمِلاّظلا

﴿ ٤٥

Barang siapa yang

tidak memutuskan perkara

menurut apa yang diturunkan Allah,

maka mereka itu adalah

orang-orang yang zalim

(173)

Memutus Perkara

Tidak Menurut Apa Yang Diturunkan Allah

ُ اا لل لزنأ المِب مُك ْحلي ْمّل نلم لو …

ُمُه لكِئـلل ْوُألف

َنوُق ِساَفْلا

﴿ ٤٧

Barang siapa yang

tidak memutuskan perkara

menurut apa yang diturunkan Allah,

maka mereka itu adalah

orang-orang yang

fasik.

(174)

Kesesatan yang Nyata

36. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min,

apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,

akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya

maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

(175)

Masuklah Ke Dalam Islam

Secara Keseluruhannya

Hai orang-orang yang beriman,

masuklah kamu ke dalam Islam

secara keseluruhannya

,

dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

(176)

Awal & Akhir Umat Ini

“Awal umat ini

menjadi baik dengan zuhud & keyakinan,

sedang akhir umat ini

dimusnahkan oleh kebakhilan & angan-angan”.

(177)

Menolong Agama Allah

(QS. 47 / Muhammad, 7)

007. Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu

(178)

sesungguhnya daku

berlindung kepada-Mu dari

ilmu

yang tidak bermanfaat,

hati

yang tidak khusyu’,

do’a

yang tidak didengar, dan

amal

yang tidak diterima.

(179)

tolonglah daku

agar senantiasa

ingat

kepada-Mu

juga senantiasa

bersyukur

kepada-Mu

sehingga

ibadahku

senantiasa indah di mata-Mu

Ya

(180)

ُةَياَدهِلْا َو ُقْيِف ْوّتلا ِااِب

ْمُكْيلَـَع ُم َلـّسلَاو

(181)
(182)
(183)

Biodata

(184)

Biodata

Nama : DR. HM. ARIE MOODUTO.

Tempat/Tgl.lahir : Luwuk (Sulawesi Tengah), 6 Mei 1946. Jabatan : Direktur Bidang Syariah

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Jakarta.

Pendidikan : Program Doktor (S-3) Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.

Agama : Islam.

Istri : Dr. Hj. Siti Sundari Arie, SH. MH. Alamat : 1. Kantor:

Jl. Kemang Raya No. 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (12730). HP : 0816979496

Telp. (021) 71790919; (021) 7195411; Fax. (021) 7195573. E-mail: lppi@idola.net.id

2. Rumah:

Jl. Bintaro Utara Blok B-1/7 No.20, Bintaro Jaya (Sektor I) Jakarta Selatan (12330).

(185)

1. Bidang Perbankan & Keuangan

■ Direktur Bidang Syariah

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) (Indonesian Banking Development Institute), Jakarta.

Member of Task Force on Human Resources

Islamic Financial Services Board (IFSB),

Kuala Lumpur, Malaysia.

■ Direktur

Bank Muamalat Indonesia, Jakarta. (Mantan).

■ Komisaris

Asuransi Takaful Keluarga

(186)

Dosen Pascasarjana Program Doktor (S-3) Universitas Brawijaya, Malang. (Islamic Economic)

Dosen Pascasarjana Program (S-2)

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya.

(Islamic Bank Management) (Mantan)

Tenaga Pengajar / Instruktur

Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi (LM-FE) Universitas Indonesia, Jakarta.

(Program Pendidikan / Pelatihan Perbankan Syariah-BSM).

(187)

Tenaga Pengajar / Instruktur Bank Indonesia, Jakarta. (Program Pengembangan Perbankan Syariah-PDPS)

Tenaga Pengajar / Instruktur

Sekolah Staf Pimpinan Bank (SESPIBANK)

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Jakarta.

Tenaga Pengajar / Instruktur
(188)

3. Lain-lain

■ Anggota Dewan Pembina

Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), Jakarta. (Musyawarah Nasional Pertama, 31 Maret 1992).

■ Salah Seorang Pendiri

3(tiga) BPR Syariah Pertama di Indonesia,*)

(Bandung, 19-08-1991, Sebelum berdirinya Bank Muamalat Indonesia).

■ Pengamat (Ekonomi, Keuangan, Perbankan & Manajemen) Syariah.

(189)

■ Pembina & Redaktur Ahli

Majalah Pengembangan PERBANKAN. ■ Dewan Redaksi Majalah Sahabat Al-Qur’an

■ Pembicara Tentang Ekonomi Islam & Perbankan Syariah Pada Forum Seminar Nasional & Internasional.

(190)

■ Pembina & Redaktur Ahli

Majalah Pengembangan PERBANKAN. ■ Dewan Redaksi Majalah Sahabat Al-Qur’an

■ Pembicara Tentang Ekonomi Islam & Perbankan Syariah Pada Forum Seminar Nasional & Internasional.

(191)

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai kesenian reyog Ponorogo apabila dilihat dari konsep nilai Max Scheler, meliputi: (a) Nilai-nilai kerohanian yaitu memuat unsur-unsur batiniah seperti

Pengertian supervisi akademik menurut para ahli yaitu menurut Sagala (2012) menyatakan: “Supervisi akademik adalah bantuan dan layanan yang diberikan kepada guru agar ingin terus

Prosentase angka kematian ternak 5% 7,6% 6% - 5.2.21 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak... 5.2.22.22 Pengembangan budidaya ternak kambing/domba

Diharapkan dari penulisan ini dapat diketahui dengan jelas penerapan sistem pengawasan gudang penyimpanan bahan bakar nuklir segar yang terintegrasi sangat efektif

Uji statistik yang dilakukan untuk menilai pengaruh SHG terhadap peningkatan pengetahuan menggunakan uji Wilcoxon dan untuk melihat perbedaan pengetahuan antara

Keberhasilan Implementasi kurikulum 2013 dalam Mulyasa (2013, hlm.49) adalah fasilitas dan sumber belajar yang memadai agar kurikulum yang sudah dirancang dapat dilaksanakan

Menurut Kusuma (2015) buku paket yang dimilik siswa hanya memuat sedikit materi dari aksara Jawa dan siswa mengingat kembali hanya pada saat mata pelajaran

Adapun Judul dari laporan ini adalah “ Tinjauan Kondisi Diklat Mengenai Absensi Pelatihan Spiritual Building Training (Studi Kasus Pelaksanaan Pelatihan SBT Pada Pt