• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIAL BUDAYA MANUSIA DAN KEADILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SOSIAL BUDAYA MANUSIA DAN KEADILAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIAL BUDAYA

(MANUSIA DAN KEADILAN)

DISUSUN OLEH:

ABDUL SYUKUR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan

rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap

tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul manusia dan keadilan ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan

pembelajaran yang telah direncanakan.

Tidak lupa ucapan terimakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut

mendukung terselesaikannya makalah ini,

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami

harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Hormat kami,

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah……….3

1.3Tujuan………3

BAB II PEMBAHSAN 2.1 Arti Keadilan………..4

2.2 Makna Keadilan………5

2.3 Kejujuran………..8

2.4 Kekurangan………..9

2.5 Kecurangan……….10

2.6 Perhitungan (Hisab)………..11

2.7 Pemulihan Nama Baik………..12

2.8 Pembalasan……….13

2.9 Dampak Yang Terjadi Pada Masyarakat………….14

BAB III PENUTUP………..15

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara ini membutuhkan keadilan untuk bisa menata kembali

kehidupan bernegaranya. Dalam berbagai tayangan di televisi dapat kita lihat bahwa betapa tidak ada jaminan kepastian akan hukum dan keadilan

dalam berbagi ruang di negara kita.

Kasus-kasus kecil begitu mudahnya diselesaikan, walaupun terkesan kurang adil, dan berlebihan. Sementara orang-orang dengan kasus yang

begitu besar, tidak terselesaikan, bahkan banyak dari mereka yang keburu meninggal sebelum kasusnya diselesaikan. Sepertinya kita membutuhkan

pemimpin yang bukan hanya tegas, tetapi bisa mensinergiskan semua kekuatan yang ada, baik dari kekuatan politik, militer, dan kekuatan yang bersal dari aspirasi masyarakat sehingga fokus pada pembenahan tidak

terpecah. Yang selalu saya lihat adalah, begitu banyaknya kepentingan para elite yang berkuasa sehingga sehingga sering kali terjadi tarik

menarik kekuasaan, dan politik saling menjatuhkan. Bentuk koalisi yang diadakan hanya sekedar sebagai ajang untuk menarik kekuasaan, bukan sebagai penyatuan visi indonesia. DPR bukanlah pencerminan dari apa

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu arti keadilan dan macam-macamnya ?

2. Apa itu arti dari kejujuran

3. Apa itu arti dari kecurangan dan faktor apa yang menimbulkan kecurangan itu ?

4. Apa arti pemulihan nama baik itu ? 5. Apa itu pembalasan ?

1.3 Tujuan

Agar kita sesama manusia bisa berlaku adil dan selalu

mengutamakan kejujuran, karna dengan kejujuran itu keadilan mudah untuk di capai. Dan agar kita bisa memperlakukan hak dan kewajiban

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Arti Keadilan

Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.J.S

Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan

adalah pengakuan dan perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia, Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.

Kedua ujung tersebut menyangkut dua orang atau benda. Dan kedua orang tersebut atau kedua benda tersebut harus mepunyai porsi

atau ukuran yang sama itu yang dinamakan adil dan jika tidak seukuran itu namanya ketidal adilan. Arti mudahnya keadilan adalah tidah berat sebelah atau bisa di sebut dengan sama.

Setiap kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas nya pasti pernah mengalami perlakuan yang tidak adil. Jarang sekali kita

mengalami perlakuan yg adil dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Dimana setiap diri manusia pasti terdapat suatu dorongan atau keinginan untuk berbuat jujur namun terkadang untuk melakukan kejujuran itu

(7)

 Menurut Plato, keadilan merupakan proyeksi pada diri manusia sehingga orang yang dikatakan adil adalah orang yang

mengendalika diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal.

 Menurut secorates, keadilan merupakan proyeksi pada pemerintah karena pemerintah adalah pemimpin pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Keadilan tercipta bilamana warga negara

sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

2.2 Makna Keadilan

Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah

dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.

Ø Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara

mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari.

Konsekuensinya adalah pancasila

menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.

(8)

manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan

hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya.

Ø sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan

kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara.

Ø Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara,

paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing

Ø sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi

terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.

Ada berbagai macam keadilan yaitu :

(9)

Yaitu merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang mebuat dan menjadi kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil

setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal. Keadilan

timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat.

Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.

2. Keadilan distributive

Yaitu keadilan ini akan terlaksana apabila hal-hal yang sama

dilakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama. (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan

hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka

Budi harus menerima. 3. Keadilan komutatif

Yaitu keadilan ini merupakan asa pertahun dan ketertiban dalam masyarakat. Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan

(10)

bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

2.3 Kejujuran

Jujur atau kejujuran berati apa yang dikatakan seseorang sesuai

dengan hati nuranimya, jujur berarti juga seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan hukum, untuk itu

dutuntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatanya.

Jujur berarti pula menepati janji atau menepati sanggupan, baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun apa yang masih di dalam hati (niat).

Jadi seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai dirinya sendiri. Apabila niat itu terlahir dari kata-kata, padahal tidak di tepati maka kebohonganya di saksikan oran lain.

Jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta

(11)

2.4 Kekurangan

Kekurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak

jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar,. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah berbuat curang

dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Beberapa faktor yang menimbulkan kecurangan, antara lain :

1. Faktor ekonomi

Setiap orang berhak hidup layak dan membahagiakan dirinya.

Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai makhluk lemah, tempat salah dan dosa. Sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam

merealisasikan apa yang kita inginkan dan fikirkan. 2. Faktor peradaban dan kebudayaan

Peradaban dan kebudayaan sangat mempengaruhi mentalitas individu yaqng terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski

terkadang hal ini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang menumbuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran

moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani, hamper pada setiap individu di dalamnya sehingga sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.

3. Faktor Teknis

(12)

dan kekeluargaan, sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan, atau bahkan mempertahankan kita sendiri harus melukai perasaan orang lain.

2.5 Kecurangan

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur,

dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari

nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin

menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila

masyarakat disekelilingnya hidup menderita. · Jenis kecurangan

Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan setiap

upaya penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dua kategori yang utama adalah

pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva. 1. Pelaporan Keuangan yang Curang

Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian

(13)

dilakukan, tetapi perusahaan dapat saja melebihsajikan laba dengan mengabaikan utang usaha dan kewajiban lainnya.

2. Penyalahgunaan aktiva.

Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang melibatkan pencurian aktiva entitas. Pencurian aktiva perusahaan sering

kali mengkhawatirkan manajemen, tanpa memerhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena pencurian bernilai kecil menggunung seiring

dengan berjalannya waktu.

2.6 Perhitungan (Hisab)

Di negara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disini polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai

macam kasus kejahatan yang di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.

Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang

telah meninggal akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di neraka inilah segala

(14)

2.7 Pemulihan Nama Baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang atau

tetangga disekitarnya adalah suatu kebagaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubunganya dengn keadaan tingkah

laku atau perbuatan atau boleh dikatakan bahwa baik atau tidak baik adalah tingkah laku atau perbuatanya.

Yang dimaksud tingkah laku dan perbuatan itu antara lain : cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, ramah tamah, disiplin pribadi,

cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakikatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahanya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak

sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak yang baik.

Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau meminta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, mewlainkan harus

beratingkah laku yang sopan, ramah, berbuat norma dengan memberikan

kebajikan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu ditolng dengan kasih saying, tanpa pamrih takwa kepada tuhan dan mempunyai

(15)

2.8 Pembalasan

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan

disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang

penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk social. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan

moral itu.

Bila manusia berbuat amoral, lingkungannyalah yang

menyebabkanya. Perbuatan amoral pada hakikatnya perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu

manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan

kewajibanya itu. Mempertahakn hak dan kewajiban itu adalah pemballasan.

2.9 Dampak Yang Terjadi Pada Masyarakat

Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat menghasilkan

(16)

perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan “protes” dengan caranya sendiri.

Dan dengan cara itulah yang dapat menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam bentuk apapun.

Sedangkan dampak negatif nya seperti protes oleh pihak yang kalah

(17)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang

antara hak dan kewajiban, tidak semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang.

Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan kenyataan yang benar. Kecurangan apa yang

dilakukanya tidak sesuai dengan hati nuraninya. Pembalasan suatu reaksi atas perbuatan orang lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun

tidak.

3.2 Saran

Janganlah kita berlaku tidak adil terhadap orang lain. Karena dengan berlaku adil kita bisa mencapai ketentraman dan kemakmuran antar

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Notowidagdo, rohiman, haji, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-qur’an dan Hadist, rajawali pers, Jakarta, 2000

Mustofa, ahmad, Ilmu Budaya Dasar, Pustaka Setia, solo,1997

Http/www.carin4mzil.blayspot.com

http://news.okezone.com/read/2009/11/20/340/277724/340/dituduh-curi-buah-kakao-3-biji-nenek-ditahan-rumah-3-bulan http://www.forumbebas.com/thread-97719.html http://yomazzz.blogspot.com/2011_01_16_archive.html\

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- NYA kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PEMBUATAN

Menyedari kebaikan ini, satu projek web portal dilaksanakan supaya dapat menyediakan bahan pengajaran dan pembelajaran yang berkualiti dan berkesan untuk mata pelajaran

Laba sebelum pajak turun tajam jadi Rp140,65 miliar dari laba sebelum pajak triwulan tahun lalu yang Rp235,92 miliar karena rugi entitas asosiasi sebesar Rp21,50 miliar dari

menggunakan penghawaan alami yang berasal dari jendela dengan sistem cross ventilation agar sirkulasi udara baik sehingga ruangan tidak lembab dan juga cepat kering.

Melalui simulasi yang dilakukan maka dapat dilihat ukuran kinerja dari sistem yang diamati yaitu sistem antrian di stasiun pelayanan Rumah Makan sehingga akan diperoleh

Apabila penyerahan modal bay’ salam lebih dari tiga hari namun tidak disyaratkan dalam akad, maka akad tersebut menjadi rusak dan menjadi tidak rusak. Hal tersebut

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen implementasi kebijakan atau penerapan perundanga- undangan(X1) dan perilaku anggota organisasi yang akan