• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS DALAM SiM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGIS DALAM SiM"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI RENSTRA 2018-2022 &

RKAT BAZNAS 2018 KAB. LUWU UTARA

Dodi Ilham, S.Ud., M.Pd.I.

(2)

Definisi RENSTRA & RKAT

RENSTRA

Rencana Strategis adalah pedoman kerja suatu organisasi untuk

menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan

untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan

sumber daya manusia) untuk mencapai strategi.

RKAT

Rencana Kerja Anggaran Tahunan merupakan implementasi dari

RENSTRA yang dibuat setiap tahun

(3)

Lanjutan

Berbagai teknik analisis dalam proses ini, termasuk analisis SWOT

(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political,

Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural,

Technological, Economic, Ecological, Regulatory)

Renstra dan RKAT BAZNAS adalah dokumen yang telah ditetapkan

oleh BAZNAS pusat sebagai kerangka acuan Renstra dan RKAT

BAZNAS

Prov/Kab/Kota

se-Indonesia

dengan

tema

besar

kebangkitan Zakat. Yang secara detail berisi tentang visi, misi,

nilai, isu-isu internal dan eksternal, sistem pengelolaan zakat

nasional serta tujuan, arah kebijakan, dan

key performance

indicator

.

(4)

Lanjutan

UU 23/2011

menempatkan BAZNAS sebagai lembaga pemerintah

non-struktural yang bersifat mandiri dan bertanggungjawab kepada

Presiden

melalui

Menteri

serta

berwenang

melakukan

tugas

pengelolaan zakat secara nasional.

Secara eksplisit

BAZNAS memiliki fungsi dalam perencanaan,

pelaksanaan,

pengendalian,

pelaporan,

serta

pertanggung-jawaban pengelolaan zakat di Indonesia

. Dalam artian ini, BAZNAS

merupakan pengelola sekaligus koordinator pengelolaan zakat yang

meliputi BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, dan LAZ.

(5)

Artinya???

Fungsi

Perencanaan,

Pelaksanaan,

Pengendalian,

Pelaporan,

& Pertanggungjawaban

Di dalam Pengelolaan Zakat

Wajib terintegrasi

secara nasional

(6)

Urgensi RENSTRA & RKAT BAZNAS

Berdasarkan

Rapat

Koordinasi

Zakat

Nasional

2017

yang

diselenggarakan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara yang

menghasilkan 30 poin resolusi, 2 di antaranya adalah:

19. RKAT BAZNAS, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota

2018 wajib sudah disahkan oleh pejabat yang berwenang

selambat-lambatnya 30 November 2017

(7)
(8)

We are here now..

Starting

Now…

(9)

TARGET & TANTANGAN BAZNAS KAB. LUWU

UTARA KEDEPAN

Melaksanakan aktivitas kegiatan dengan mengacu kepada SOP

Mempersiapkan diri menjadi lembaga pengelola zakat yang

terakreditasi

Mempersiapkan diri untuk diaudit syariah oleh Kemenag

Menjadikan Simbaznas sebagai pusat penyimpanan data dan

informasi kegiatan Baznas Kab. Luwu Utara

Memiliki RENSTRA sebagai pedoman dan arah kebijakan untuk

mengambil keputusan serta dasar penyusunan kegiatan tahunan

(10)

ISU STRATEGIS

ISU INTERNAL

ISU EKSTERNAL

(11)

Isu Internal

• Penguatan fondasi BAZNAS Kab. Luwu Utara

Penguatan fondasi mecakup aspek legalitas lembaga dan kepemimpinannya, kesesuaian dengan syariah dalam pengelolaan ZIS, akuntabilitas pengelolaan ZIS, anggota dan amilin yang kredible, amanah dan kompeten, penerapan SiMBAZNAS dengan baik dan benar, pengumpulan zakat, infak dan sedekah yang optimal serta penyaluran zakat, infak dan sedekah yang optimal

(12)

Lanjutan

• Pengelolaan zakat yang

terintegrasi secara nasional Integrasi pengelolaan zakat dilakukan dengan

pemanfaatan teknologi

informasi yang dapat diakses dengan mudah, cepat, dan efisien. Dengan adanya

dukungan teknologi informasi ini, maka pelaporan

pengelolaan zakat dapat

dilakukan secara nasional dan

real time

(13)

Lanjutan

• Teknologi Informasi sebagai tulang punggung pengelolaan zakat nasional

Pembangunan sistem perzakatan nasional harus memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai instrumen percepatan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan dengan cara mensinkronkan dengan data Pemerintah Daerah berbasis teknologi informasi

(14)

Lanjutan

• Kompetensi dan Peningkatan Kapasitas Amil

Untuk menjalankan visi dan misi kebangkitan zakat, diperlukan sumberdaya amil yang memiliki kompetensi dan kapasitas. Seiring dengan tuntutan dan tantangan yang harus dihadapi saat ini dan dimasa mendatang, maka BAZNAS Kab. Luwu Utara perlu mendesain standar kompetensi amil serta program peningkatan kapasitas amil dengan mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh BAZNAS.

(15)

Lanjutan

• Implementasi Zakat Core Principle Merupakan standar-standar prinsip manajemen zakat yang telah

dirumuskan oleh BAZNAS bersama Bank Indonesia yang menjadi acuan untuk dilaksanakan pada penerapan

menajemen pengelolaan zakat di BAZNAS Kab. Luwu Utara

(16)

Lanjutan

• Penguatan Sistem dan Manajemen

Sebagai organisasi pengelola zakat, BAZNAS Kab. Luwu Utara haruslah memiliki sistem dan manajemen yang baik untuk mewujudkan pengelolaan zakat yang amanah dan akuntabel

(17)

Lanjutan

• Kepatuhan Syariah

Pengelolaan zakat memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan aturan-aturan syariah. Oleh sebab itu, dalam pengelolaan zakat baik dalam inovasi maupun pengembangannya, harus selalu mengacu kepada ketentuan syariah. Kepatuhan syariah ini menjadi dasar dan pedoman dalam pengelolaan zakat secara nasional dan untuk mewujudkan kepercayaan masyarakat agar berzakat melalui lembaga

(18)

KAB. LUWU UTARA

Lanjutan

• Tersedianya Sarana dan Prasarana yang memadai ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai merupakan suatu prasyarat mutlak untuk dapat

meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan.

Sesuai dengan amanah Undang-undang sarana dan prasarana ini dapat difasilitasi oleh

pemerintah Daerah, baik dalam hal gedung maupun fasilitas

(19)

ISU EKSTERNAL

• Penguatan mental spiritual

• Penguatan institusi keagamaan dan masyarakat • Kesenjangan sosial

• Penguatan ekonomi kerakyatan

• Koordinasi dengan pemangku kepentingan pengentasan kemiskinan di Kab. Luwu Utara

• Pembiayaan dari APBN dan APBD

• Akseptabilitas BAZNAS Kab. Luwu Utara di kalangan lembaga pemerintah

• Menjadikan BAZNAS Kab. Luwu Utara sebagai salah satu lembaga keuangan syariah yang kredibel di daerah

• Menjadikan BAZNAS Kab. Luwu Utara sebagai Role Model Pengelolaan Zakat di Sulawesi Selatan dan Indonesia

(20)

VISI, MISI & NILAI

Rumuskan Visi Misi & Nilai!!

VISI BAZNAS Kab. Luwu Utara

MISI BAZNAS Kab. Luwu Utara

Nilai luhur dan unggul Islami atau berbasis

pada kearifan lokal

(21)

SISTEM PENGELOLAAN BAZNAZ DALAM

APLIKASI SIMBA

• Pertama, aspek legalitas. Aspek legalitas mencakup sudah terbitnya Surat Keputusan pembentukan lembaga dan Surat Keputusan unsur pimpinan BAZNAS Kab. Luwu Utara.

• Kedua, aspek akuntabilitas dan kesesuaian syariah. aspek ini mencakup laporan dan pertanggungjawaban secara berkala, pengesahan RKAT setiap tahun, audit atas laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dan audit syariah.

• Ketiga, aspek IT dan sistem. BAZNAS Kab. Luwu Utara perlu menerapkan Sitem Informasi Manajen BAZNAS (SIMBA) sehingga laporan terintegrasi dengan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS untuk mewujudkan laporan secara nasional, yang kemudian terintegrasi dengan muzaki corner yang dapat di akses oleh muzaki secara real time.

(22)

Lanjutan

• Keempat, aspek penyaluran. Berdasarkan Zakat Core Principle dimana untuk menilai kinerja penyaluran zakat dilihat dari rasio pendistribusian terhadap pengumpulan zakat. Semakin tinggi rasio penyaluran terhadap pengumpulan zakat, maka semakin efektif pengelolaan zakat. Disamping itu, dalam penyaluran zakat diutamakan untuk kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan orang miskin dari batas garis kemiskinan berdasarkan data dan standar Badan Pusat Statistik (BPS).

• Kelima, aspek pengumpulan. Dalam rangka mengoptimalkan pengumpulan zakat di Kab. Luwu Utara secara nasional, maka BAZNAS Kab. Luwu Utara bersama LAZ dan seluruh elemen yang ada perlu melakukan edukasi terhadap muzaki dalam bentuk Kampanye zakat yang dilakukan berkelanjutan.

• Keenam, aspek pengembangan amil. Untuk meningkatkan dan menstandarkan kapasitas dan kompetensi amil, maka perlu dilakukan pelatihan dan pembinaan yang sesuai dan mengacu pada standar nasional.

(23)

TUJUAN, ARAH KEBIJAKAN & KEY

PERFORMANCE INDICATOR

• TUJUAN, ARAH KEBIJAKAN &

• KEY PERFORMANCE INDICATOR

RUMUSKAN IMPLEMENTASIKAN

• RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN

PROYEKSIKAN

• SiMBAZNAS

TARGET UTAMA

(24)

Tahapan Penyusunan RENSTRA

Penerbitan SK Ketua BAZNAS Kab. Luwu Utara tentang Pedoman Tahapan

Penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BAZNAS Kab. Luwu Utara.

Pelaksanaan Penyusunan Draft Naskah Renstra oleh team pelaksana BAZNAS Kab. Luwu Utara., melakukan focus group discussion (FGD) dengan BAZNAS Provinsi, Baznas Kab/Kota dan LAZ se- Kab. Luwu Utara. , studi literatur yang terkait serta rapat koordinasi dengan SKPD terkait untuk mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan zakat tingkat Kab. Luwu Utara.

(25)

 Ketiga, Penyampaian Hasil Rumusan Draft Naskah Renstra dalam Rapat Pleno Pengurus BAZNAS Kab. Luwu Utara.

 Musyawarah Kerja Daerah BAZNAS Kab. Luwu Utara.

 Penetapan oleh Ketua BAZNAS Kab. Luwu Utara.

 Pengajuan pengesahan kepada BAZNAS.

(26)

ALUR PELAKSANAAN KEGIATAN

RENSTRA

RKAT

RENCANA OPERASIONAL

Idealnya telah ada

Paling lambat 30 Nopember 2017

Disusun setiap awal bulan Dimulai hari ini

(27)

SEKIAN

&

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

(1) BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS provinsi dan

al-Qur’an dan hadits rasulullah sallallahu a’laihi wasallam, hal ini tentunya disebabkan karena mereka belum mengetahui ajaran agama yang sesungguhnya, dan juga

Perbedaan distribusi potongan karkas antara ternak kerbau dan sapi yang diberi perlakuan pakan adalah pada otot bagian belakang dan pengaruh interaksinya dapat

Perbaikan ( improvement ) yang dapat digunakan untuk sistem kerja dari proses evakuasi pasien oleh petugas paramedis adalah dari segi postur kerja ( work posture ) dari

3 Arief Sukadi Sadiman, Beberapa Aspek Pengembangan Sumber belajar, (Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa, 1988), hlm.. sumber-sumber belajar di sekolah perlu dilakukan

Bagi program studi yang mengajukan Akreditasi ulang maka status, peringkat dan nilai Akreditasi yang sah adalah yang.. ditetapkan pada keputusan ini, sehingga

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya stakeholder yang terlibat dalam pengembangan komunitas seperti dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Badan Ekonomi

Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi sosial pada siswa SMA yaitu dengan diberikannya konseling multibudaya supaya mereka mampu menghargai perbedaan yang dimiliki