COCOPEAT
UNTUK MENGATASI BAU TIDAK SEDAP PADA UDIDAYA JAMUR
MERANG
Di kampung halamanku tepatnya di Desa Klari, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali
terdapat budidaya jamur merang yang dibangun di dekat pemukiman warga. Budidaya
tersebut menghasilkan keuntungan yang banyak. Hanya dengan berbahan dasar kapas non
sintetik dan masa tanam yang tidak terlalu lama petani jamur dapat memeperoleh keuntungan
lebih cepat. Menurut penelitian, limbah
kapas
adalah media yang memberikan hasil produksi
dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai
warm
mushroom
, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan
suhu optimum pada 35 °C.
Namun budidaya tersebut menimbulkan efek samping di sekitar
pemukiman. Pada proses pemindahan media tanam (baglog) yang sudah di fermentasi ke
kumbung (rak – rak sebagai tempat baglog tumbuh menjadi jamur) menimbulkan bau yang
tidak sedap di sekitar pemukiman. Sehingga mengganggu kenyaman masyarakat.
Sabut kelapa atau dikenali juga dengan istilah cocopeat merupakan limbah perkebunan yang kurang di manfaatkan oleh warga desa Klari. Sabut kelapa adalah salah satu limbah yang terbesar dengan persentase 42% dari berat buah kelapa. Sabut kelapa yang belum diolah bukanlah cocopeat, cocopeat sendiri merupakan limbah pengolahan sabut kelapa yang diambil serat atau fiber. Cocopeat merupakan butiran halus atau serbuk dari fiber kelapa, sehingga sabut kelapa ini sangat besar manfaatnya untuk pertanian. Kandungan unsur hara makro dan mikro yang terdapat pada sabut kelapa antara lain Kalium (K), Fosfor (P), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Natrium (Na) dan beberapa mineral lainnya. Kandungan unsur hara yang dimiliki cocopeat terbanyak jumlahnya adalah unsur K, dimana kandungan Fosfor dan Kalium sangat dibutuhkan tanaman saat proses pembentukan buah serta peningkatan rasa untuk segala jenis buah. Cocopeat mengandung tannin yang kurang baik untuk tanaman. Kandungan tannin ini dapat dihilangkan dengan cara perendaman. Kelebihan dari Cocopeat yang berkualitas baik adalah mudah terurai dan aman bagi lingkungan karena merupakan 100% bahan alami yang terbuat dari sabut kelapa, dapat menahan air hingga 6‐9 kali berat cocopeat itu sendiri, dapat digunakan berkali‐kali dan sangat awet hingga baru akan hancur dalam kurun waktu 10 tahun,dan mampu mengikat bau tak sedap, sehingga cocok digunakan sebagai baglog untuk budidaya jamur merang (Nurmayanti, 2016).