SUMBER HUKUM ISLAM
Menumbuhkan Kesadaran Taat Hukum
WAJIB
berpahala apabila dikerjakan, disiksa apabila ditinggalkan. wajib ada dua “’ain dan Kifayah”
HARAM
Berpahala bila ditinggalkan, berdosa bilamana dikerjakan. SUNNAH
Berpahala bila dikerjakan dan tidak disiksa bila ditinggalkan. sunnah ada dua “muakkad dan ghoiru muakkad”
MAKRUH
Berpahala bila ditinggalkan tidak disiksa bila dikerjakan. MUBAH
tidak dikerjakan atau dikerjakan sama saja, tidak berpahala juga tidak berdosa.
AL-Qur’an & AL-Hadits Pokok Syari’at Islam Pedoman Ijtihad AL-Qiyas AL-Ijma’
KLASIFIKASI AYAT AHKAM
Dibanding dengan ayat lain dalam AL-Qur‟an.
Dari 6360/ 6236 ayat, yang tergolong ayat ahkam sbb :
1. Ayat mengenai ibadah sholat, puasa, haji, dan zakat ………140
2. Ayat perkawinan, keluarga, waris dan sejenisnya ……….70
3. Ayat perdagangan, jual beli, pinjam meminjam, sewa, gadai, perseroan, kontrak dan sejenis ……….70
4. Ayat mengenai kriminal ………...30
5. Ayat yang mengatur hubungan Islam dan non Islam ………..25
6. Ayat soal pengadilan ………...13
7. Ayat hubungan kaya dan miskin ………..10
8. Ayat mengenai kenegaraan ………..10
1. AL-Qur‟an
“Kami tidak menurunkan „AL-Qur‟an” ini
kepadamu agar kamu menjadi susah” (Qs.Thoha (20) : 2)
Al-Qur‟an terdiri dari :
30 Juz, 114 surat, 6236 ayat, 232.015 huruf, dan 77.439 kosa kata
Diantara isi Al-Qur‟an
1. Sebagai wahyu (Qs.As-Syura (42) : 7)
2. Sebagai mu‟jizat (Qs.Al-Isra‟ (17) : 88)
3. Sebagai pedoman hidup bagi muslim (Qs.An-Nisa‟ (4) : 105)
4. Penyempurna kitab-kitab terdahulu (Qs.Al-Maidah (5) : 48)
BEBERAPA
PEGENALAN ALQUR‟AN
YANG DITURUNKAN KEPADA NABI MUHAMMAD
– Alqur‟an artinya bacaan mulia, disebutkan
dalam Qs.al-Qiyamah : 17, 18;
– Al-Kitab atau Kitabullah artinya kitab suci, disebutkan dalam Qs.al-Baqarah: 2;
– Al-Furqon artinya pembeda, yang
membedakan antara yang benar dengan
yang batil, disebutkan dalam Qs.al-Furqon : 1;
– Al-Dzikr artinya peringatan, disebutkan dalam Qs.al-Hijr : 9;
PERBEDAAN
AYAT-AYAT ALQURAN
YANG DITURUNKAN KEPADA NABI MUHAMMAD
– Ayat-ayat Makkiyyah umumnya pendek-pendek
sedangkan Madaniyyah panjang-panjang;
– Surat-surat Madaniyyah terdapat perkataan “ya
ayyuhalladzina amanu” (wahai manusia), sedangkan surat-surat Makkiyyah adalah sebaliknya;
– Surat-surat Makkiyyah mengandung hal-hal
berhubungan keimanan, ancaman dan pahala, kisah-kisah umat yang terdahulu yang
mengandung pengajaran dan budi pekerti
sedangkan ayat-ayat Madaniyyah mengandung hukum-hukum, seperti; hukum
kemasyarakatan, hukum ketenagakerjaan, hukum perang, hukum Internasional dan lainnya.
KANDUNGAN ISI ALQUR‟AN
DITINJAU DARI HUKUM-HUKUM
Hukum I‟tiqadiyah yaitu yang mengatur
hubungan rohaniah antara manusia dengan tuhan dan hal-hal yang menyangkut dengan keamanan, dan berkembang menjadi ilmu ushuluddin (Ilmu kalam dan Ilmu tawhid);
– Hukum khuiqiyah yang menyangkut
tingkah laku dan moral lahir manusia dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat, kemudian berkembang menjadi ilmu akhlak (ilmu tasawwuf);
– Hukum amaliyah yang menyangkut
hubungan lahiriah antara manusia dengan tuhannya, sesama manusia dan dengan alam sekitarnya, kemudian berkembang ilmu syari‟ah (ilmu fiqih).
AL-HADITS
segala perilaku Nabi Muhammad SAW.
Baik berupa perkataan, perbuatan
maupun ketetapannya.
hadits tersebut identik dengan “sunnah”
(jalan, tradisi dan undang-undang yang
tetap berlaku)
contoh :
“Sholatlah sebagaimana kamu melihat aku sholat”.
Arti sunnah yang populer adalah
“
at-tariqah al mu’tadah hasanah kanat am
sayyiah”,
suatu cara yang berlaku,baik cara itu bersifat terpuji
maupun tercela.
(
Qs. al-Fath,48:23) (Qs. An Nisaa’ ,4:26)Artinya:
”Aku tinggalkan dua perkara yang jika kalian berpegang teguh kepada keduanya tidak akan tersesat untuk selamanya yaitu “Al-Qur‟an dan Al-Hadits” (HR.Baihaqi)
Kedudukan As-Sunnah
•
Pengalaman As-Sunnah sebagai konsekuensi iman
kepada Rosul (Qs. An-Nisaa’ 4:136)
•
Keterangan Al Quran tentang Rosul (Ali Imran,
3:164)
•
Pernyataan Rosul mengenai As-Sunnah
•
Ijmak Sahabat untuk mengamalkan As-sunnah
•
Keberadaan Al Quran mengharuskan adanya
As-Sunnah
IJTIHAD
Memeras pikiran, mencurahkan tenaga secara maksimal dan sungguh-sungguh. (Qs.An-Nisa‟ (4): 59 dan sabda Nabi :
• Artinya:
• Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Cabang Ijtihad
a. Ijma‟ :
1. kesepakatan para pakar Islam tentang hukum suatu masalah.
2. Kesepakatan seluruh mujtahid tentang hukum syara‟
b. Qiyas :
menetapkan hukum suatu masalah atau kejadian yang tidak ada hukumnya dengan masalah yang sudah ada hukumnya karena diantara keduanya ada persamaan illat (sebab-sebab hukum)
Meliputi :
1. Hukum yang berkaitan dengan ibadah (Ilmu tauhid dan ilmu kalam)
2. Hukum yang berhubungan dengan amaliah (ilmu fiqih) 3. Hukum yang berhubungan dengan akhlak.
Aspek hukum ke 2 dan 3 dikenal
dengan istilah “Muamalah” yang
meliputi
1. Hukum Munakahat (Pernikahan) 2. Hukum Faraid (Waris)
3. Hukum Jinayah (Pidana) 4. Hukum Hudud (Perdata)
5. Hukum Jual beli dan Perjanjian 6. Hukum Al-Khilafah (Tata Negara)
7. Hukum Makanan dan Penyembelihan 8. Hukum Aqdiyah (Pengadilan)
9. Hukum Peperangan
1. Sebagai barometer keimanan 2. Sebagai pemahaman hukum
3. Sebagai mitra yang saling mengisi 4. Sebagai pengontrol hukum
5. Sebagai pedoman hidup
6. Sebagai mediasi untuk mencapai tujuan hidup. 7. Sebagai petunjuk yang benar.
FUNGSI AGAMA DALAM
HUKUM
FUNGSI PROFETIK AGAMA DALAM HUKUM
fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga
memuat peraturan-peraturan yang
mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral
A. Kesadaran Taat Hukum
1. Patuh terhadap aturan
perundang-undangan, ketetapan dari pemerintah, pemimpin yang dianggap berlaku oleh untuk orang banyak.
2. Mematuhi aturan perundang-undangan
untuk menciptakan kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat yang
berkeadilan.
3. Melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ditetapkan oleh
Al-Quran dan hadits serta Ijma‟ Ulama dengan sabar dan ikhlas.
2. Asas Hukum
a. Pengertian Asas Hukum
• Kebenaran yang dipergunakan sebagai tumpuan berfikir dan berpendapat.
• Kebenaran itu bertujuan dalam penegakan dan pelaksanaan hukum.
b. Asas Hukum Secara Umum
1. Asa kepastian hukumTidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum dan perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.
2.Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa
memandang status sosial, status ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.
3.Asas kemanfaatan
Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan negara dan kelangsungan umat manusia
c
.
Asas Hukum Secara IslamAsa kepastian hukum Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum dan peundang-undangan yang berlaku untuk
perbuatan itu. Qs. Al-Maidah : 95
مُكنِم ُهَلَتَق نَم َو ٌمُرُح ْمُتنَأ َو َدْيَّصلا ْاوُلُتْقَت َلا ْاوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي
ٍل ْدَع ا َوَذ ِهِب ُمُك ْحَي ِمَعَّنلا َنِم َلَتَق اَم ُلْثِّم ءاَزَجَف ًادِّمَعَتُّم
ُل ْدَع وَأ َنيِكاَسَم ُماَعَط ٌة َراَّفَك ْوَأ ِةَب ْعَكْلا َغِلاَب ًاي ْدَه ْمُكنِّم
َداَع ْنَم َو فَلَس اَّمَع ُ ّاللّ اَفَع ِه ِرْمَأ َلاَب َو َقوُذَيِّل ًاماَي ِص َكِلَذ
ٍماَقِتْنا وُذ ٌزي ِزَع ُ ّاللّ َو ُهْنِم ُ ّاللّ ُمِقَتنَيَف
•
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu
sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu
membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya
ialah mengganti dengan binatang ternak
seimbang dengan buruan yang dibunuhnya,
menurut putusan dua orang yang adil di antara
kamu sebagai had-ya yang dibawa sampai ke
Kabah, atau (dendanya) membayar kaffarat
dengan memberi makan orang-orang miskin,
atau berpuasa seimbang dengan makanan yang
dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat
yang buruk dari perbuatannya. Allah telah
memaafkan apa yang telah lalu. Dan
barangsiapa yang kembali mengerjakannya,
niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha
Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk)
2. Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa
memandang status sosial, status ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.
Qs. Shad : 26
َّلِضُيَف ى َوَهْلا ِعِبَّتَت َلا َو ِّقَحْلاِب ِساَّنلا َنْيَب مُك ْحاَف ِض ْرَ ْلْا يِف ًةَفيِلَخ َكاَنْلَعَج اَّنِإ ُدو ُواَد اَي َك
نَع
ِباَسِحْلا َم ْوَي اوُسَن اَمِب ٌديِدَش ٌباَذَع ْمُهَل ِ َّاللّ ِليِبَس نَع َنوُّل ِضَي َنيِذَّلا َّنِإ ِ َّاللّ ِليِبَس
“Allah memerintahkan para penguasa, penegak hukum sebagai khalifah di bumi ini menegakan dan menjalankan hukum sabaik-baiknya tanpa memandang status sosial, status ekonomi dan atribut lainnya”.
Qs. An-Nisa‟ : 135 dan Qs. Al-Maidah : 8
Intinya : “Keadilan adalah asas titik tolak, proses dan sasaran hukum dalam Islam”
B. Profetik Agama Dalam Taat Hukum
a. Pengertian Profetik Agama
1. Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui yang dicontohkan Nabi Muhammad saw.
2. Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi/ Rasulullah
3. Contoh atau tauladan yang telah digariskan / dicontohkan Rasulullah saw
b. Fungsi Profetik Agama
1. Dalam Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan
2. Menjelaskan dan mengubah
Tujuan Profetik Agama Dalam Hukum
1.Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat yang sadar dan taat hukum.
2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi Rasulullah, agar manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia dengan manusia, antara
manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).
3.Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial dan Formalisme
sempit yang akan melahirkan berbagai konflik sosial, politik bahkan menjurus kepada