• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Investasi merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan kemampuan untuk mengumpulkan dan menjaga kekayaan. Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut sebagai investor. (Salim, 2010:223).

Salah satu pilihan berinvestasi dapat dilakukan melalui pasar modal. Perkembangan ekonomi suatu negara dewasa ini tak bisa lepas dari pasar modal yang diatur oleh suatu negara, meningkatnya perekonomian suatu negara dapat diindikasikan dengan meningkatnya pula volume perdagangan dalam pasar modal begitu juga dengan menurnnya perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pasar modal itu sendiri atau dengan kata lain pasar modal menjadi suatu pandangan dari meningkat atau menurunnya perekonomian suatu negara sehingga membuat pasar modal menjadi instrumen penting untuk suatu negara dalam rangka meningkatkan perekonomiannya.

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, dan lembaga serta profesi yang berkaitan dengan efek. Saat ini pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan yang semakin baik, hal ini dibuktikan dengan selalu bertambahnya perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun ke tahun sehingga semakin banyak jenis surat berharga yang diperjual-belikan di Bursa Efek Indonesia. (UU, 1995).

Dalam laman Wikipedia Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) adalah pihak yang menyelengggarakan dan menyediakan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

(2)

Aktivitas dalam pasar modal pada dasarnya mencerminkan suatu keadaan ekonomi suatu keadaan ekonomi suatu negara yang dilihat dari gabungan saham atau yang dapat disebut indeks harga saham gabungan (IHSG). Menurut Sunariah (2006:147), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal tertentu dan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. Informasi yang ditunjukan oleh Indeks Harga Saham Gabungan setiap waktunya merupakan gambaran dari situasi pasar yang terjadi secara umum atau untuk menunjukan apakah harga saham mengalami kenaikan atau penuruan di suat negara tersebut. Kenaikan atau penurunan yang terjadi di Indeks Harga Saham Gabungan bisa tercermin dari pergerakan fenomena-fenomena ekonomi dan politik yang terjadi.

Tandelilin (2001:211) menyatakan bahwa terdapat beberapa variabel yang memengaruhi fluktuasi harga saham yang tercermin di dalam Indeks Harga Saham Gabungan, yaitu inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah. Faktor makro ekonomi tersebut akan memberikan reaksi positif maupun negatif kepada indeks harga saham di pasar modal. makro ekonomi juga dapat memberikan dampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang dipengaruhi faktor inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah dapat dilihat dari data grafik di bawah ini:

(3)

Gambar 1.1 Pergerakan Nilai IHSG, Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pergerakan nilai indeks harga saham gabungan, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi.

Inflasi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi harga saham di pasar modal. Tandelilin (2010:342) menyatakan bahwa inflasi adalah kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-produk yang beredar di masyarakat secara keseluruhan. Terjadinya inflasi mengakibatkan beberapa efek dalam perekonomian, salah satunya kegiatan investasi pada saham. Inflasi membuat investor sebagai pemodal menurunkan minat investasinya kepada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia sehingga berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabugan.

Ardelia Rezeki Harsono dan Saparila Worokinasih (2018) mengadakan penelitian tentang pengaruh inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa infalasi secara parsial berpengauh negatif tidak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS). Sedangkan Ria Manurung (2018) mengadakan penelitian tentang pengaruh inflasi, suku bunga dan kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia. Hasil

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 0.00 5000.00 10000.00 15000.00 20000.00 25000.00 2016 2017 2018 2019 2020 N ilai

Pergerakan Nilai IHSG, Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar

Nilai Tukar IHSG Inflasi Suku Bunga

(4)

penelitian ini menujukan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menurut Bank Indonesia (www.bi.co.id) tingkat bunga atau BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau atance kebijakan moneter yang diteteapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Suku bunga juga memengaruhi fluktuasi harga saham di bursa efek. Kenaikan suku bunga yang signifikan bisa memperkuat rupiah, tapi Indeks Harga Saham Gabungan akan mengalami penurunan karena investor lebih suka menabung di bank. Apabila suku bunga mengalami peningkatan maka harga saham akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya ketika suku bunga mengalami penurunan maka harga saham akan mengalami peningkatan. Karena dengan tingginya suku bunga, menyebabkan rupiah melemah. Sebaliknya apabila suku bunga mengalami penurunan maka investor akan kembali berinvestasi pada pasar modal, karena posisi Indeks Harga Saham Gabungan mengalami peningkatan.

Siska Wahyuni Sukanto (2018) mengadakan penelitian tentang pengaruh inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menujukan bahwa suku bunga berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menurut Thobrry (2009) nilai tukar suatu mata uang asing adalah harga mata uang suatu negara terhadap negara asing lainnya. Nilai tukar atau kurs satu mata uang terhadap mata uang lainnya merupakan bagian dari proses valuta asing. Istilah valuta asing mengacu pada mata uang asing aktual atau berbagai klaim atasnya seperti deposito bank atau suatu sanggup bayar yang diperdagangkan.

Kenaikan harga valuta asing disebut depresiasi atas mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih mahal, ini berarti nilai relatif mata uang dalam negeri merosot. Turunnya harga valuta asing disebut apresiasi mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih murah, ini berarti nilai relatif mata uang dalam negeri meningkat. Perubahan nilai tukar valuta asing disebabkan adanya perubahan permintaan dan penawaran dalam bursa valuta asing. Besarnya nilai

(5)

tukar akan memengaruhi harga barang yang diperdagagkan, sekaligus berpengaruh terhadap besarnya investasi.

Suramaya Suci Kewal (2012) mengadakan penelitian tentang inflasi, suku bunga, kurs dan pertumbuhan PDB terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kurs rupiah, secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sedangkan I Putu Marta Edi Kusuma dan Ida Bagus Badjra (2018) mengadakan penelitian tentang inflasi, JUB, nilai kurs dollar, dan pertumbuhan GDP terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel nilai kurs dollar berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG di BEI.

Semua faktor yang dikemukakan di atas mempunyai pengaruh yang berbeda-beda pada kegiatan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS). Berdasarkan data dan penjelasan di atas maka peneliti melihat bahwa ternyata ada 3 faktor yang setidaknya yang mempengaruhi nilai harga saham yaitu inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah. Ketiga faktor tersebut secara teoristis dan didukung oleh penelitian sebelumnya sangat berkaitan dengan niai harga saham pasar modal. Maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh

Inflasi, Suku Bunga Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016 – 2020.”

1.2 Rumusan Masalah

Menurut para pakar ekonomi, kinerja suatu pasar modal mempunyai hubungan yang kuat dengan lingkungan ekonomi makro. Ada beberapa faktor atau variabel ekonomi yang dapat memengaruhi harga saham antara lain pertumbuhan GDP produksi industri, inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah, pengagguran dan anggaran defisit (Sunariyah,2006).

Tandelilin (2001:211) menyatakan bahwa terdapat beberapa variabel yang memengaruhi fluktuasi harga saham yang tercermin di dalam Indeks Harga Saham

(6)

Gabungan, yaitu inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah. Faktor makro ekonomi tersebut akan memberikan reaksi positif maupun negatif kepada indeks harga saham di pasar modal.

Berdasarkan rumusan massalah tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Apakah inflasi berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016 – 2020? 2. Apakah suku bunga berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016 – 2020? 3. Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016 – 2020?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016 – 2020.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016 – 2020.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2016 – 2020.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

(7)

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di bidang investasi pasar modal yang berkaitan dengan inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

2. Manfaat praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dalam rangka meningkatkan indeks harga saham gabungan (IHSG).

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna meningkatkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.5 Sistematika Penulisan Penelitian

Penelitian dilakukan dalam rangka penyusunan tesis dimana sistematika penulisa laporan penelitian adalah sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan kajian pustaka yang membahas mengenai landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesa dimana landasan teori yang terkait dengan topik penelitian ini mencakup grand teori dan teori mengenai inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Bab III merupakan bab yang membahas mengenai metodologi penelitian yang berisi antara lain jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, desain penelitian, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel, metode sampling, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

Bab IV merupakan bab yang membahas mengenai gambaran umum obyek penelitian dimana didalamnya dijelaskan mengenai sejarah obyek penelitian,

(8)

struktur organisasi obyek penelitian, kegiatan operasional obyek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan dimana didalamnya dijelaskan mengenai pengujian data, deskripsi variable penelitian, analisis data penelitian, pembahasan dan implikasi manajerial.

Bab V merupakan bagian akhir sebagai penutup skripsi yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan dan telah dibahas pada bab sebelumnya.

(9)

Gambar

Gambar 1.1 Pergerakan Nilai IHSG, Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar

Referensi

Dokumen terkait

Ratifikasi UNCAC 2003 oleh pemerintah Indonesia yang secara politis menempatkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang memiliki komitmen pemberantasan korupsi

Altman berusaha mengkombinasikan beberapa rasio keuangan menjadi suatu model prediksi dengan teknik statistik, yaitu analisis diskriminan yang dapat digunakan untuk

Paham bahasa Belanda, menguasai foto- grafi yang mampu bersaing dengan fotografer Eropa, serta berdiam di pemukiman orang kulit putih, pergaulan relatif lebih luas dan dinamis

1. Adanya perasaan senang terhadap belajar. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar. Adanya perasaan tertarik yang

245 TK MARDIRINI 1 WONOSALAM KECAMATAN WONOSALAM 246 TK MARDIRINI 2 WONOSALAM KECAMATAN WONOSALAM 247 TK MARDISIWI MRANGGEN KECAMATAN MRANGGEN 248 TK MARGO UTOMO

Jika tidak ada pemberitahuan tersebut, maka dianggaplah bahwa sewa itu diperpanjang untuk waktu yang sama; dan (2) Pengaturan batas waktu hak sewa atas tanah Hak Milik bagi

Adapun data kosa kata dialek-dialek tersebut diambil dari peneliti-peneliti lain yang sebelumnya telah meneliti bahasa tersebut, diantaranya dialek Luwu dari Wahyu (2014),

Pada saat biji gandum melewati alat ini, biji gandum dipisahkan antara separation round grain (biji bulat) dan separation long grain (biji panjang). Hal ini dilakukan