• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Chopra (2001), menjelaskan supply chain didalamnya bukan saja manufacture dan

supplier saja akan tetapi juga termasuk didalamnya masalah transportasi, gudang,

outlet dan kadang-kadang termasuk pelanggan sebagai pemakai akhir.

Beberapa tahun belakangan ini mulai ada trend baru dari para pelaku industri dengan mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur saja adalah tidak cukup. Peran serta

supplier, perusahaan transportasi, pergudangan dan jaringan distributor juga

dibutuhkan. Perusahaan manufaktur dan Jasa, selain fokus pada bisnis utamanya mereka mulai memperhatikan masalah logistik mereka, biasanya perusahaan ini akan bekerja sama dengan perusahaan lain yang khusus menyediakan jasa logistik.

Perusahaan yang menyediakan jasa logistik ini disebut perusahaan third-party

logistics (3PL). Dengan adanya perusahaan 3PL, perusahaan penyewa jasa 3PL tidak

perlu mengeluarkan biaya investasi yang besar untuk transportasi dan gudang yang mereka butuhkan.

Sebuah provider 3PL adalah pihak diluar perusahaan (Outsources) yang mengelola seluruh atau satu bagian penting yang diperlukan oleh organisasi dalam bentuk penyediaan transportasi, penyediaan gudang dan terkadang sebagai pihak yang melakukan aktivitas konsolidasi produk. 3PL digambarkan suatu bisnis yang didukung oleh satu atau lebih perusahaan jasa logistik yang bervariasi dengan jenis jasa seperti pergudangan umum, pergudangan dengan kontrak jangka panjang, manajemen transportasi, manajemen distribusi dan jasa freight forwarding.

(2)

Dari tren tesebut bermunculanlah perusahaan-perushaan baru yang bergerak dalam jasa logistics baik itu pemain lokal maupun perusahaan asing. Persaingan dalam usaha jasa logistik beberapa tahun belakangan ini semakin ketat, pasarnya sendiri diperkirakan akan terus tumbuh beberapa tahun kedepan. Dibutuhkan usaha perbaikan yang terus menerus untuk bisa bertahan dalam ketatnya persaingan bisnis jasa logistik ini. Komitmen perusahaan untuk bisa meberikan pelayanan yang terbaik waktu yang cepat dengan biaya yang ramping ini adalah salah satu kunci untuk mampu bertahan. Bertahan untuk customer yang sudah ada maupun bertahan untuk bisa tumbuh dengan mendapatkan customer baru.

Banyaknya pelaku bisnis jasa logistik ini telah memaksa para pemainnya untuk bisa berubah lebih baik lagi. Kondisi seperti ini sangat menguntungkan bagi para konsumen mereka, mereka memiliki banyak pilihan dan penawaran terbaik dari mitra bisnis 3PL mereka. Sehingga konsumen bisa dengan mudah berpindah dari 3PL yang satu ke 3PL yang lain yang dianggap lebih cepat dalam pelayanan yang bisa meraka berikan.

Esensi dari persaingan terletak pada bagaimana perusahaan mengimplementasikan proses dalam menghasilkan produk dan atau jasa yang lebih baik, lebih murah dan cepat dibanding pesaingnya. Kunci dari tingkat kinerja dari perusahaan multinasional terletak pada kemampuan perusahaan bekerjasama dengan para mitra bisnisnya.

Supply Chain Management merupakan solusi yang berusaha menyatukan aspek-aspek

yang telah ada dari semua aktivitas yaitu sejak material datang dari pihak supplier, kemudian material itu diolah menjadi produk setengah jadi ataupun produk jadi sampai produk itu di distribusikan ke konsumen sehingga didapatkan hasil yang terintegrasi.

Frost dan Sullivan (2007), berdasarkan hasil survei voice of customer yang dilakukan menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan alat ukur dalam bisnis

(3)

Third Party Logistic (3PL). Berikut adalah tren pertumbuhan industri jasa logistik di

Indonesia.

Gambar 1.1 Pangsa Pasar 3PL di Indonesia (Sumber : Spire's primary interviews, FICCL, 2016)

PT. Kintetsu World Express Indonesia yang disingkat dengan (PT. KWE) adalah salah satu perusahaan Jepang yang bergerak dalam bidang Forwarding dan juga 3PL jasa logistik dan pergudangan. Untuk bisnis logistiknya dimulai di awal tahun 2012, salah satu masalah yang dihadapi KWE logistik adalah pelanggan-pelanggan yang telah mereka dapatkan sebagian tidak bisa bertahan lama satu atau dua tahun saja setelah itu pelanggan mereka pergi ke 3PL lain, Berikut adalah beberepa pelanggan yang akhirnya pindah ke 3PL lain PT. X yang bergerak dalam spare part otomotif, PT. Y yang bergerak dalam ritail alat rumah tangga dan PT. Z yang bergerak dalam bidang minyak pelumas kendaraan bermotor dari cabang Cibitng dan Marunda.

Salah satu cabang perusahaan yang lain adalah cabang Pulogadung beroprasi pada awal Desember 2012, dengan tugas mengelola produk-produk elektronik milik PT. Hewlett Packard Indonesia (PT. HPI) seperti: Cartridge, Printer, Scanner, PC,

(4)

Saat ini yang dihawatirkan oleh PT. Kintetsu World Express Indonesia adalah kehilangan pelanggan PT. Hewlett Packard Indonesia (HPI). PT. HPI merupakan salah satu pelanggan KWE dengan volume dan pergerakan barang yang cukup besar. Ini adalah salah satu penyumbang terbesar dari target revenues perusahaan dan ini sudah berjalan lebih dari 3 tahun. Kehawatiran ini muncul bukan tanpa alasan salah satunya adalah karena kontrak kerja antara PT. KWE dan PT. HPI untuk periode kedua akan segera berakhir pada Desember 2016 ini.

Kerjasama kedua perusahaan ini dibuat untuk tenggang waktu per 2 tahun. Setelah itu tender ulang akan dilakukan oleh PT. HPI dan bisa saja mereka (PT. HPI) memilih perusahaan 3PL lain untuk periode berikutnya. Salah satu pesaing berat KWE adalah DHL dimana project ini sendiri sebelumnya merupakan project DHL yang beralih tangan pada KWE.

Sebelum dipegang DHL Project ini dipegang PT. Gatot Kaca karena hasil dirasa kurang baik setelah masa kontrak selesai PT. HPI mengalihkannya pada DHL selanjutnya pada akhir tahun 2012 KWE berhasil megambil alih project ini dengan menawarkan perporma yang baik dengan biaya yang lebih ramping dan project ini pun sudah berjalan dua periode, periode pertama tahun 2012 s/d 2014 dan periode kedua tahun 2014 s/d 2016. Pada akhir periode pertama KWE tidak memiliki kehawatiran yang berarti untuk mendapatkan kembali project ini mengingat apa yang berjalan selam 2 tahun pertama ini berjalan sangat baik dan respon yang positif dari PT. HPI, sehingga ketika tender dilakukaan di akhir tahun 2014 KWE masih memenangkan tender ini untuk dua tahun kedepan.

Di periode kedua ini untuk mendapatkan project ketiga tidak sama seperti mendapatkan project sebelumnya, pesaing KWE setelah kalah pada tender kedua meraka tidak berhenti untuk bisa mendapatkan di tender berikutnya strategi yang merek lakukan adalah dengan merekrut orang-orang KWE yang terlibat dalam

(5)

beberapa karyawan KWE yang sudah bergabung dengan perusahaan pesaing KWE diantaranya dengan JNE dan RPX belum lagi pesaing lama DHL yang akan selalu ada di setiap tender dilakukan.

PT. Hewlett Packard Indonesia (PT. HPI) adalah salah satu perusahaan teknologi informasi terbesar dunia. Pasar mereka di Indonesia cukup besar untuk beberepa jenis elektronik mereka menguasainya salah satunya adalah printer. Ada sekitar 1500 item produk yang dipasarkan di Indonesia Penentuan DC (Distribution Center ) yang tepat merupakan faktor utama dalam mendukung sitem rantai pasok yang baik dengan waktu pengiriman yang cepat dan biaya transportasi yang minimal.

Aliran barang PT. HPI rata-rata ada sekitar 95 Container per bulan belum termasuk

LCL, Air Shipment dan dropship yaitu Supplier lokal khusus untuk tas Notebook.

Dari keseluruan proses yang ada Handling in, Handling out, Storage dan

Transportation biaya untuk trasportasi ada diurutan paling atas, hampir 50% dari

total biaya logistik ada di transportasi. Beikut data inbound selama tahun 2015:

Gambar 1.2 Data Inbound PT. HPI Tahun 2015 (Sumber : Pengolahan data, 2016)

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 B Y A IR D R O PS HI P B Y A IR D R O PS HI P B Y A IR D R O PS HI P B Y A IR D R O PS HI P B Y A IR D R O PS HI P Co n ta in er LCL Co n ta in er LCL Co n ta in er LCL Co n ta in er LCL Co n ta in er LCL Co n ta in er LCL Co n ta in er LCL

Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15

Jum lah C ont ai ner

(6)

PT. KWE berupaya untuk bisa melakukan perbaikan terus menerus salah satunya adalah dengan menyiapkan lokasi gudang yang strategis untuk produk-produk PT. HPI yaitu dekat dengan sumber barang masuk dan dekat juga dengan tujuan barang itu kemana akan di distribusikan sehingga waktu proses pengiriman barang bisa lebih cepat dan lebih murah biaya trasportasinya.

Fenomena yang ada saat ini adalah para pengguna jasa 3PL mudah berpindah dari satu 3PL ke 3PL lain untuk bisa mendapatkan mitra bisnis yang benar-benar cocok dengan bisnis dan keinginan mereka. Kondisi seperti ini tentunya menjadi tantangan bagi perusahaan 3PL untuk bisa memeberikan layanan yang terbaik sehingga pelanggan mereka akan tetap bertahan menjalin hubungan kerjasama.

Dalam penelitian Aldian (2015), penggunaan center of gravity bisa membantu menentukan lokasi lumbung pangan yang efisien untuk distribusi pangan berdasarkan jarak tempuh. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Daniel (2012), dalam penelitiannya menyebutkan bahwa penggunaan center gravity dalam menentukan lokasi gudang rumput laut menghasilkan rekomendasi lokasi yang optimal. Zhao XueYing (2014), dalam penelitiannya menyebutkan center gravity bisa memeberikan rekomendasi alamat untuk logistic center yang baik.

Penelitian ini akan dilakukan kajian penentuan lokasi gudang baru berdasarkan

Center of Gravity serta penentuan gudang yang memiliki biaya trasportasi paling

minimal dari 3 lokasi gudang yang sudah tersedia saat ini yaitu gudang cabang Pulogadung, gudang cabang Cengkareng dan gudang cabang Marunda. Ini akan menjadi masukan kepada PT. KWE tentang lokasi gudang / DC yang tepat untuk penyimpanan dan pendistribusian produk-produk elektronik milik PT. HPI.

Sebagaimana telah disampaikan diatas bahwa segmen transportasi merupakan kontributor terbesar dalam biaya logistik yang diikuti oleh freight forwarding dan

(7)

pergudangan. Biaya logistik merupakan faktor penting yang digunakan dalam pemilihan Third Party Logistic (3PL).

Dalam penelitian Keliat (2013), metode transportasi bisa membantu dalam menentukan biaya distribusi yang minimum. Selain itu dalam penelitiannya menyebutkan total biaya distribusi minimum untuk contoh kasus masalah transportasi yang diteliti baik yang dihitung dengan menggunakan Vogel’s Approximation Method (VAM), maupun yang dihitung dengan Minimum Cost Method (MCM) memiliki hasil perhitungan yang sama dengan hasil akhir Rp81.200.

Selama ini penggunaan 3PL telah mengurangi biaya logistik perusahaan, sehingga banyak perusahaan yang menggunakan jasa Third Party Logistic. Parameter dalam mengukur kepuasan pelanggan meliputi: fasilitas pergudangan, pengalaman perusahaan, fleksibilitas pembayaran, customized service dan penggunaan Global

Positioning System (GPS).

Alur dari aliran barang milik PT. PHI ini sendiri adalah sebagai berikut:

 PT. HPI mengimpor barang-barang elektronik dari luar negri untuk dijual di Indonesia

 Setelah barang tiba di pelabuhan atau bandara PT. KWE akan mengurus seluruh proses kepabeanan (PPJK)

 Setelah barang bisa keluar dari pelabuhan atau bandara PT. KWE akan menyimpan barang-barang PT. HPI di gudang logistik

 Setelah mendapatkan nama-nama distributor PT. HPI untuk produk yang masuk PT. KWE akan menghubungi distributor untuk mendapatkan tanggal pengiriman

 Setelah mendapatkan tanggal pengiriman PT. KWE akan mendistribusikan produk-produk PT. HPI pada konsumen (Distributor)

 Setelah barang terkirim PT. KWE akan membeikan laporan berikut biaya yang harus dibayar dari proses logistik tersebut

(8)

Dalam penelitian Arifin (2014), penggunaan metode transportasi dapat membantu memodelkan masalah distribusi serta mendapatkan biaya pendistribusian barang yang minimum.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumusakan beberapa masalah yang ada di PT. KWE sebagai berikut:

a. Bagaimanakah menentukan lokasi DC (Distribution Center) baru untuk menyimpan dan mendistribusikan produk-produk elektronik PT. HPI dengan metode center of gravity?

b. Bagaimanakah menentukan lokasi DC dengan biaya transportasi yang paling minimal dari 3 DC yang sudah tersedia, jika pengadaan gudang baru untuk PT. HPI tidak dapat terpenuhi dengan metode transportasi?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah:

a. Menentukan titik lokasi DC baru untuk menyimpan dan mendistribusikan produk-produk elektronik PT. HPI dengan metode center of gravity.

b. Menentukan lokasi DC dengan biaya transportasi minimal untuk penyimpanan dan pendistribusian produk-produk elektronik PT. HPI dengan metode transportasi.

Dari sini diharapkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan dapat terpenuhi sehingga perusahaan bisa terus menjalin kerjasama yang baik untuk tahun-tahun berikutnya.

b. Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari masalah yang telah didefinisikan diatas maka dapat disimpulkan manfaat penelitian di PT. KWE ini adalah sebagai beikut:

(9)

a. Mengetahui lokasi DC yang baru, yang dapat memperbaiki arus supply chain produk-produk elektronik PT. HPI.

b. Mengetahui lokasi DC yang tepat dari tiga DC yang sudah tersedia sehingga

dapat menurunkan biaya transportasi pendistribusian produk-produk milik PT. HPI.

1.4 Asumsi dan Pembatasan Masalah

Asumsi yang digunakan adalah:

a. Penentuan lokasi DC baru berdasarkan kordinat dengan metode COG dan metode transportasi untuk memilih gudang yang paling minimal biaya transportasi.

b. Kriteria pelanggan yang dipilih untuk mewakili setia area berdasarkan volume barang yang tertinggi.

c. Lahan kosong di area yang disarankan tersedia. d. Alamat gudang pelanggan tidak berubah/pindah. e. Rumus menentukan berat yang digunakan adalah:

( Chargeable weight = 1jt*(Total CBM/4rb) )

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Penelitian ini fokus pada PT. KWE Pulogadung untuk customer PT. HPI. b. Penelitian ini fokus pada pemilihan DC (Distribution Center) untuk PT. HPI. c. Pemilihan lokasi gudang baru hanya sebatas mengetahui titik lokasi

d. Penelitian ini dilakukan untuk area Jakarta dan sekitarnya.

e. Pemilihan lokasi dengan biaya transportasi minimal dengan menggunakan metode North West Corner dan Least Cost.

Gambar

Gambar 1.1 Pangsa Pasar 3PL di Indonesia  (Sumber : Spire's primary interviews, FICCL, 2016)
Gambar 1.2 Data Inbound PT. HPI Tahun 2015  (Sumber : Pengolahan data, 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Pantai Pulau Bengkalis bagian Barat yang mengalami laju abrasi dan akresi paling tinggi pada kurun waktu tahun 1988 – 2014 .... Laju perubahan garis pantai Pulau Bengkalis bagian

Ada pengaruh tingkat pengetahuan tentang pengobatan kemoterapi terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker di Ruang Sitostatika Rumah Sakit Telogorejo Semarang,

KPPU dalam menjalankan tugas-tugasnya yang terdapat dalam Pasal 35 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan/atau Persaingan Usaha Tidak Sehat,

(DISPUSIPDA), perpustakaan Batoe Api Jatinangor, perpustakaan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), dan internet. Adapun data yang penulis dapatkan yaitu berupa

Pada tahun 2015, penelitian yang dilakukan oleh Amalia dalam mengidenifikasi dan merumuskan strategi pengembangan usaha pada UKM Batik Semarangan yang meliputi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari nilai produksi, upah, dan jumlah unit usaha terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor

Ayam buras milik peternakan rakyat dari 5 kecamatan di Kota Palangka Raya yang memiliki titer antibodi positif terhadap virus Avian influenza hanya 3 kecamatan yakni

Adapun Ahlus Sunnah wal Jamaah menetapkan semua nama Allah Subhanahuwata’ala dan sifat-sifat-Nya yang telah disebutkan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah tanpa tahrif,