• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PERMASALAHAN YANG DIALAMI LANSIA DI RT.1 RW.1 KELURAHAN ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG ARTIKEL E JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL PERMASALAHAN YANG DIALAMI LANSIA DI RT.1 RW.1 KELURAHAN ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG ARTIKEL E JURNAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL PERMASALAHAN YANG DIALAMI LANSIA DI RT.1 RW.1

KELURAHAN ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR

KOTA PADANG

ARTIKEL E JURNAL

HERAYANI

NPM: 10060141

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2014

(2)

PROFIL PERMASALAHAN YANG DIALAMI LANSIA DI RT.1 RW.1 KELURAHAN ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR

KOTA PADANG. Oleh: Herayani

Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

This research is motivated by the problems experienced by the elderly to grow old. This study aimed to determine and describe the profile of the problems experienced by the elderly, with a focus on research that profiles the problems experienced by the elderly in the village RW.1 RT.1 Andalas Padang Padang District East in terms of the physical, psychological and social. This research was conducted with a qualitative descriptive approach that describes the symptoms, facts and reality on the ground as it is. The informants consisted of three key informants and six additional informant. The instruments used were observation, interview and documentation. Techniques used in data processing is data reduction, data presentation, and conclusion. Results of the study revealed that the elderly have problems in serving his parents, because it was not ready for the old days with a variety of physical problems, psychological and social issues faced. Based on this research, it was recommended to the elderly as well as related parties to be able to overcome the problems found.

Keywords: Profile, Problem, Elderly. PENDAHULUAN

Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks. Manusia mengalami perubahan dari segi fisik, psikis, dan sosial. Pertumbuhan dan perkembangan manusia terjadi mulai dari dalam kandungan, masa balita, masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.

Pada rentang kehidupan manusia, ada satu periode yang disebut masa tua atau lanjut usia yang selanjutnya disingkat dengan lansia. Indriana (2012: 3) “lansia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun lebih. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia Bab I Pasal I, yang dimaksud dengan lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun (enam puluh tahun) lebih”. Lansia dialami oleh semua makhluk hidup termasuk manusia. Secara kronologis, lansia dinyatakan sebagai orang atau individu yang telah berumur 60 atau 65 tahun ke atas.

Masa lansia merupakan tahapan perubahan akhir dari siklus pertumbuhan dan perkembangan manusia. Masa ini biasanya ditandai dengan adanya perubahan fisik dan

psikis yang semakin menurun. Proses menua pada perkembangan lansia adalah proses alami yang disertai adanya perubahan kondisi fisik, psikis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka individu tersebut beranggapan bahwa hidupnya mempunyai banyak permasalahan yang akan dihadapinya.

Desmita (2012: 235-236) pada masa tua atau masa dewasa akhir, sejumlah perubahan pada fisik semakin terlihat sebagai akibat dari proses penuaan. Diantara perubahan-perubahan fisik yang paling kentara pada masa tua ini terlihat pada perubahan seperti rambut menjadi jarang dan beruban, kulit mengering dan mengerut, gigi hilang dan gusi menyusut, konfigurasi wajah berubah, tulang belakang menjadi bungkuk. Kekuatan dan ketangkasan fisik berkurang, tulang-tulang menjadi rapuh, mudah patah dan lambat untuk dapat diperbaiki kembali. Sistem kekebalan tubuh melemah sehingga orang tua rentan terhadap berbagai penyakit, seperti kanker dan radang paru-paru.

Bruke & Shafto (Wade, 2007: 274) beberapa aspek intelegensi, ingatan, dan bentuk-bentuk lain dari fungsi mental

(3)

menurun secara drastis seiring bertambahnya usia. Orang lanjut usia memiliki skor lebih rendah dalam tes-tes penalaran, kemampuan ruang, dan pemecahan masalah yang kompleks jika dibandingkan dengan orang-orang dewasa yang lebih muda. Kemampuan untuk memunculkan dan mengeja kata-kata umum menurun, ini merupakan perubahan yang sering kali menyebabkan orang lanjut usia merasa frustasi dan terganggu.

Carstensen dkk (Papalia dkk, 2008: 930) “sebagian besar orang lansia diperkaya oleh kehadiran teman lama dan keluarganya. Walaupun lansia tidak lagi sering berjumpa dengan orang, hubungan personal terus menjadi sesuatu yang penting mungkin lebih penting dari sebelumnya”.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diartikan bahwa dalam periode tua atau pada masa lansia banyak hal yang dirasakan oleh individu baik yang berhubungan dengan fisik, psikis maupun sosial. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka individu tersebut

beranggapan bahwa hidupnya akan

mempunyai banyak permasalahan yang dihadapi. Memiliki perubahan yang begitu besar dan mengalami penurunan seperti fisik yang sudah mulai sakit-sakitan, kulit yang sudah mulai kendor, rambut tipis dan beruban, ingatan dan intelegensi yang menurun secara drastis, serta orang lansia diperkaya oleh kehadiran teman lama dan keluarganya.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di lapangan pada tanggal 19 Januari 2014 di lingkungan RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang, ditemukan bahwa lansia yang berada di RT ini memperlihatkan kecemasan yang berlebihan dalam menjalani hari tuanya. Karena hidup yang mereka alami akan berakhir duka, seperti melemahnya fungsi pendengaran, penglihatan, dan tidak menemukan arti hidup.

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Profil permasalahan yang dialami lansia dari aspek fisik di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

2. Profil permasalahan yang dialami lansia dari aspek psikis di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

3. Profil permasalahan yang dialami lansia dari aspek sosial di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

Berdasarkan identifikasi dan fokus masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana profil permasalahan yang dialami lansia di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang?

Berdasarkan fokus dan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan:

1. Profil permasalahan yang dialami lansia di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang ditinjau dari aspek fisik.

2. Profil permasalahan yang dialami lansia di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang ditinjau dari aspek psikis.

3. Profil permasalahan yang dialami lansia di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang ditinjau dari aspek sosial.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Peneliti menggambarkan profil permasalahan yang dialami lansia di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lansia yang memiliki permasalahan dari aspek fisik, psikis dan sosial di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari sekretaris RT. 1 RW. 1 pada tanggal 10 Mei 2014 tercatat bahwa lansia di RT ini berjumlah 24 orang yaitu laki-laki 11 orang dan perempuan 13 orang dengan rentang umur 60 sampai 82 tahun. Sedangkan informan kunci yang penulis pilih dari 24 lansia tersebut adalah 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan yang berumur 68 sampai 82 tahun dan informan tambahan yang penulis pilih adalah 6 orang yaitu orang terdekat dari informan kunci.

Dalam menentukan informan penelitian, terlebih dahulu ditentukan informan kunci dan selanjutnya dari informan kunci ditetapkan informan-informan lainnya. Informan kunci yang ditetapkan berdasarkan

(4)

pertimbangan bahwa informan kunci harus mengetahui dengan jelas tujuan penelitian serta terkait dengan permasalahan yang diteliti.

Agar memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penelitian menggunakan beberapa teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

Menjamin keabsahan data dan

kepercayaan data penelitian yang peneliti peroleh dapat dilakukan dengan cara yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), dapat dipercaya (dependability).

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif ini ada 3 tahapan analisis yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), penarikan kesimpulan (verification).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Profil permasalahan yang dialami lansia dilihat dari aspek fisik.

Permasalahan yang dialami lansia dilihat dari perubahan fisik yaitu, tidak siap dalam menerima perubahan tubuh seperti pendengaran dan penglihatan mengalami penurunan, rambut beruban, gigi rontok dan kulit menjadi keriput, hal ini terbukti bahwa lansia tidak percaya

diri dan merasa malu dengan

penampilannya tersebut dan sering mengeluh tentang keadaannya yang sekarang.

Dilihat dari segi permasalahan fisik yang dialami oleh lansia, adapun permasalahannya yaitu, sering mengalami penyakit yang tampak pada tubuh, tubuh terasa sakit-sakitan/lemah, susah makan, sulit berjalan dan tidak sanggup mengerjakan pekerjaan berat. Sedangkan dari segi upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan dengan cara pergi berobat ke doker, berobat ke pengobatan alternatif, mengikuti senam, marathon dan mengikuti posyandu lansia yang diadakan di lingkungan tempat tinggal lansia tersebut.

Temuan ini dijelaskan pada teori Indriana (2012: 4) yang menyatakan bahwa perubahan yang bersifat fisik pada lansia antara lain adalah penurunan kekuatan fisik, stamina, dan penampilan.

Perubahan fisik yang terjadi pada lansia tersebut terjadi akibat proses penuaan yang dialami lansia. Setiap manusia akan mengalami perubahan fisik sesuai dengan pertambahan usia. Perubahan fisik lansia menjadi faktor penting dari penurunan kepercayaan diri pada lansia tersebut. 2. Profil permasalahan yang dialami lansia

dilihat dari aspek psikis.

Dilihat dari segi permasalahan psikis yang dialami oleh lansia yaitu, lansia sering merasa sedih, takut akan kematian, sudah mulai cerewet dan pemarah, menutup diri, khawatir hidup di masa tuanya, mudah menyerah dengan keadaan, sering diam, termenung dan menyendiri, ingatan berkurang/menjadi pelupa, serta kepercayaan diri yang mulai menurun. Sedangkan dari segi upaya untuk mengatasi permasalaham tersebut yang dilakukan oleh lansia yaitu, beribadah kepada tuhan YME, pasrah, menangis, berdiam diri, dan berbincang-bincang dengan teman sebaya.

Temuan ini dijelaskan pada teori Mubin (2006: 121) bahwa fase lansia membawa perubahan yang bersifat psikis, diantaranya muncul rasa kesepian yang mungkin disebabkan karena putra atau putrinya sudah besar dan berkeluarga sehingga tidak tinggal serumah lagi, berkurangnya kontak dan tugas-tugas sosial akibat kondisi fisiknya yang menurun itu, cepat merasa jenuh dan kadang-kadang bisa berbuat cerewet, kurang sekali dalam hal ingatan, penglihatan atau pendengaran dan kadang-kadang dapat menjadi pikun, suka bercerita atau bernostalgia tentang kehebatannya di masa lampau, serta kehidupan keagamaan sangat baik terutama dalam hal ibadah dan alamiah lainnya, karena dilihat dari segi usia rata-rata mereka sudah mendekati kematian yang pasti datang dan memenuhinya. 3. Profil permasalahan yang dialami lansia

dilihat dari aspek psikis

Dilihat dari segi permasalahan sosial yang dialami oleh lansia, adapun lansia jarang mengikuti kegiatan sosial,

menghindari keramaian, kurang

diperhatikan keluarga, diperlakukan berbeda saat menjadi lansia, tidak diikut

(5)

sertakan didalam kegiatan sosial, dan menghindari obrolan orang yang lebih muda. Sedangkan dari segi upaya untuk mengatasi permasalaham tersebut, lansia memilih untuk tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial, hanya menjadi penonton jika ada kegiatan, serta sesekali berkumpul dengan teman-teman lama.

Temuan ini dijelaskan pada teori

Hurlock (2002: 400-401) yang

mengemukakan bahwa dengan makin bertambahnya usia seseorang, maka partisipasi sosialnya semakin berkurang

dan cakupannya juga semakin

menyempit. Beberapa alasan mengapa partisipasi seseorang dalam kegiatan

sosial menurun sejalan dengan

bertambahnya usia yaitu kesehatan menurun yang secara umum biasa digunakan sebagai alasan pokok. Serta tingkat keterlibatan dalam kegiatan sosial pada usia muda sehingga mempengaruhi aktivitasnya pada masa lansia.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang profil permasalahan yang dialami lansia di RT.1 RW.1 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profil permasalahan yang dialami lansia dilihat dari aspek fisik yaitu bahwa para lansia mengalami berbagai masalah dalam kehidupan seiring dengan pertambahan usia. Masalah-masalah fisik pada lansia yaitu seluruh tubuh terasa sakit, tidak kuat berjalan jauh, otot tubuh melemah, tidak kuat bekerja berat, penglihatan dan pendengaran yang berkurang, serta cepat terserang penyakit.

2. Profil permasalahan yang dialami lansia dilihat dari aspek psikis yaitu lansia cenderung menghadapi permasalahan seiring dengan penurunan kondisi psikis akibat usia. Masalah psikis pada lansia yaitu merasa ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih, rasa kesepian, muncul sifat cerewet, cepat marah, emosi tinggi, dan kepikunan.

3. Profil permasalahan yang dialami lansia dilihat dari aspek sosial yaitu bahwa kehidupan sosial lansia terlihat baik dan kehidupan keagamaan lansia juga terlihat baik. Namun lansia jarang atau bahkan

tidak ikut serta berpartisipasi dalam

kegiatan-kegiatan sosial yang

diselenggarakan di lingkungan tempat tinggalnya.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penelitian ini menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Lansia, diharapkan dapat menerima perubahan kondisi fisik dan psikis sebagai dampak alami dari proses penuaan, serta dapat memaknai perubahan tersebut dengan cara yang positif.

2. Keluarga, diharapkan dapat memahami kondisi yang dialami para lansia agar lansia tidak merasa bahwa dirinya tidak diperhatikan.

3. Masyarakat, diharapkan agar lebih peka dan memberikan perhatian yang lebih khusus kepada lansia yang berada di lingkungannya.

4. RT dan RW, diharapkan dapat

memberikan perhatian yang khusus tentang kesejahteraan kehidupan lansia. 5. Program Studi, diharapkan dapat

menyiapkan para calon konselor yang mempunyai pengetahuan tentang lansia. 6. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat

melakukan penelitian lanjutan tentang peran serta lansia dalam kehidupan sosial keagamaan dan kemasyarakatan.

KEPUSTAKAAN

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hurlock, Elizabeth B. 2002. Psikologi

Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Indriana, Yeniar. 2012. Gerontology &

Progeria. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mubin dan Ani Cahyadi. 2006. Psikologi Perkembangan. Ciputat: Quantum Teaching.

Papalia, Diane E, Dkk. 2008. Human Development. Jakarta: Kencana. Wade, Carole dan Carol Tavsin. 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Koordinasi dan sinkronisasi di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru,

dan semakin lama perendaman yang dilakukan diduga dapat menyebabkan semakin banyak membentuk ikatan antara Ca dengan dinding sel yang mengandung pektin

Strategi prioritas yang dapat digunakan dalam pengembangan dan keberlanjutan Koperasi Kredit Mekar Sai yaitu: (a) mengoptimalkan pelatihan dan pendidikan

BANYAKNYA GUGUS DEPAN, SUMBER DIDIK DAN ANAK DIDIK MENURUT TINGKATAN DI KECAMATAN PENGARON TAHUN 2011.. Tingkatan

1076//MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan 1076//MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan

  Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana teknik pengambilan data akan dimulai dengan menggunakan analisis konten terhadap seluruh platform new media klub sepakbola