• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.04/MEN/2006

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan agar berdaya guna dan berhasil guna, perlu dibentuk unit pelaksana teknis di bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan; b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Keanekaragaman Hayati);

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

(2)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1984 tentang Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut;

8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;

9. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2005;

10. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan; 11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 62/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah Non- Departemen;

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan;

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2712/M.PAN/12/2005, tanggal 30 Desember 2005;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN.

(3)

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN KLASIFIKASI Pasal 1

(1) Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah unit pelaksana teknis di bidang pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.

(2) Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 2

Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana, program, dan evaluasi di bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan;

b. pelaksanaan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan;

c. pelaksanaan pembinaan kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS); d. pelaksanaan dan evaluasi penanganan pelanggaran sumber daya kelautan

dan perikanan;

e. pelaksanaan operasional dan penyiapan logistik kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan;

f. pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana pengawasan;

g. pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pengawakan kapal pengawas;

h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Pasal 4

Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan diklasifikasikan menjadi:

a. Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; b. Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

(4)

Pasal 5

Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 didasarkan analisis beban kerja.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Pangkalan Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pasal 6

Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, terdiri dari: a. Seksi Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran;

b. Seksi Sarana dan Prasarana; c. Subbagian Tata Usaha;

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 7

(1) Seksi Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran mempunyai tugas melakukan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, pembinaan kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS), serta evaluasi, dokumentasi, informasi, dan pelaporan di bidang pengawasan dan penanganan pelanggaran sumber daya kelautan dan perikanan.

(2) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan pelaksanaan operasional dan penyiapan logistik kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, pemeliharaan sarana dan prasarana pengawasan, dan perencanaan dan pengembangan pengawakan kapal pengawas.

(3) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta pengelolaan urusan administrasi keuangan, barang kekayaan milik negara, kepegawaian, dan jabatan fungsional, persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga.

(5)

Bagian Kedua Stasiun Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pasal 8

Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan terdiri dari: a. Petugas Tata Usaha;

b. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 9

Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta pengelolaan urusan administrasi keuangan, barang kekayaan milik negara, kepegawaian, dan jabatan fungsional, persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga.

BAB III

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 10

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan serta kegiatan lain sesuai dengan tugas jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 11

(1) Kelompok Jabatan Fungsional adalah jabatan fungsional Pengawas Perikanan serta jabatan fungsional lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk oleh Kepala.

(3) Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6)

BAB IV TATA KERJA

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas, pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan maupun dengan instansi lain di luar Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

Pasal 13

Setiap pimpinan satuan organisasi pada Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 14

Setiap pimpinan satuan organisasi pada Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya.

Pasal 15

Setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 16

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

Pasal 17

Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(7)

Pasal 18

Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh pimpinan satuan organisasi di bawahnya dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing dan wajib mengadakan rapat berkala.

BAB V ESELONISASI

Pasal 19

(1) Kepala Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah jabatan struktural eselon III.a.

(2) Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah jabatan struktural eselon IV.a.

(3) Kepala Seksi dan Kepala Subbagian pada Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah jabatan struktural eselon IV.a.

BAB VI

SATUAN KERJA PENGAWASAN

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Pasal 20

(1) Di lingkungan Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, dan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dapat dibentuk Satuan Kerja di bidang pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan sesuai dengan kebutuhan.

(8)

BAB VII LOKASI Pasal 21

Lokasi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 22

Peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.

Pasal 23

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 12 Januari 2006 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi

(9)

LAMPIRAN : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan NOMOR PER.04/MEN/2006

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

LOKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

No. Nama UPT Lokasi Satuan Kerja

1. Pangkalan

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Jakarta 1. Muara Angke 2. Lempasing 3. Karangantu 4. Pelabuhan Ratu 5. Kejawanan 6. Pekalongan 7. Tegal Sari 8. Cilacap 9. Juwana 10. Batang 11. Banyuwangi 12. Surabaya 13. Prigi 14. Brondong 15. Probolinggo 16. Bawean 17. Benoa 18. Pengambengan 19. Kupang 20. Larantuka 21. Labuan Lombok

(10)

No. Nama UPT Lokasi Satuan Kerja

2. Pangkalan

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bitung 1. Dagho 2. Melanguane 3. Makassar 4. Gorontalo 5. Kwandang 6. Kendari 7. Ternate 8. Bacan 9. Tarakan 10. Banjarmasin 1. Pontianak 1. Pemangkat 2. Ketapang

3. Tanjung Balai Karimun 4. Tanjung Pinang 5. Batam 6. Tarempa 7. Natuna/Ranai 8. Pulau Kijang 9. Moro 10. Sungai Liat 3. Stasiun Pengawasan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

2. Belawan 1. Sabang

2. Tanjung Balai Asahan 3. Sibolga

4. Bungus

5. Kuala Tungkal 6. Tanjung Pandan 7. Pulau Baii Bengkulu

(11)

No. Nama UPT Lokasi Satuan Kerja 3. Tual 1. Ambon 2. Merauke 3. Sorong 4. Biak 5. Jayapura 6. Wimro 7. Kimaan 8. Kaimana 9. Avonah 10. Fak-fak

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

FREDDY NUMBERI

Disalin sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi

(12)

BAGAN ORGANISASI

PANGKALAN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

SEKSI PENGAWASAN DAN PENANGANAN PELANGGARAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAGIAN TATA USAHA PANGKALAN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN

PERIKANAN

Satuan Kerja PSDKP SEKSI SARANA DAN

(13)

BAGAN ORGANISASI

STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PETUGAS TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Satuan Kerja PSDKP

Referensi

Dokumen terkait

Manik, Drs., MKom., selaku Sekretaris Jurusan Matematika dan Statistika serta dosen pembimbing yang selalu memberikan dukungan moral dan telah banyak membantu memberikan

Hermawan dkk, 2013, “ Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran Squeeze Terhadap Struktur Mikro Dan Kekerasan Produk Sepatu Kampas Rem Dengan

Adapun deskripsi konseli dalam proses konseling didasari pada surah Asy Syams terbagi ke dalam tiga bagian: (1) konseli belum memahami hambatan dirinya secara utuh (surah Asy

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin sapi dengan dosis 120 ml/tanaman memberikan pertumbuhan tertinggi pada tinggi tanaman, jumlah

Apabila karyawan tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan secara resmi atau tertulis dan tanpa alasan yang dapat diterima oleh perusahaan maka karyawan tersebut dianggap

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data, dan informasi yang berkaitan dengan pengaruh pemberian kompensasi dalam meningkatkan prestasi kerja guru

Nilai t hitung yang dihasilkan pada pengujian pengaruh Sales Promotion terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 2.323 dengan nilai signifikansi sebesar 0.025

Pantulan air untuk sinar matahari tidak langsung menuju jendela kaca yang berada disetiap sisi bangunan Hasil rancangan ini menggunakan prinsip Keterbukaan, yang memberikan