• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GEOMETRI TERHADAP PRODUKSI PELEDAKAN BATUAN PENUTUP SUATU PENDEKATAN STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GEOMETRI TERHADAP PRODUKSI PELEDAKAN BATUAN PENUTUP SUATU PENDEKATAN STATISTIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PELEDAKAN BATUAN PENUTUP

SUATU PENDEKATAN STATISTIK

Saudah1, Achmad Djumarma Wirakusumah2, Apud Djadjulie3 1. Pemda Seruyan, Jl. Ahmad Yani, Seruyan

² ³ STEM Akamigas, Jl. Gajah Mada No. 38, Cepu E-mail: sasa2ku.emu@gmail.com

ABSTRAK

PT. Indominco Mandiri adalah salah satu perusahaan tambang batubara yang berada di wilayah Kalimantan Timur. Metode penambangan yang diterapkan adalah strip mining. Pembongkaran overburden dilaksanakan dengan pengeboran dan peledakan. Penentuan produksi teoritis hasil peledakan dihitung berdasarkan produksi alat muat serta parameter geometri pengeboran dan peledakan. Pengamatan geometri peledakan dan produksi peledakan dilakukan di Pit 2 AN East Block. Geometri peledakan yang dilaksanakan, yaitu burden = 7,7 m, spasi = 8,9 m, stemming = 3,8 m, subdrilling = 0,5 m, kedalaman lubang ledak = 8 m, tinggi jenjang = 7,5 m, tinggi charging = 4,2 m. Variabel yang diamati yaitu geometri aktual dan produksi peledakan merupakan data distribusi normal. Melalui uji diagram scatter, data dianalisa secara berdasarkan dengan regresi linier sederhana dan regresi ganda dua prediktor, serta uji beda teori produksi dan aktual produksi. Berdasarkan hasil pengujian tersebut diketahui terdapat pengaruh geometri khususnya burden dan spacing terhadap produksi peledakan, dan terdapat perbedaan produksi secara teori dan produksi secara aktual di lapangan.

Kata Kunci: geometri, peledakan, produksi, statistik

ABSTRACT

PT. Indominco Mandiri is one of the coal mining companies in East Kalimantan region. The applied Mining method is the strip mining. The observation of blasting geometry and overburden loading was done at Pit 2 AN East Block. Blasting geometry was carried out where burden = 7.7 m, spacing = 8.9 m, stemming = 3.8 m, subdrilling = 0.5 m, depth of hole explosive = 8 m, bench height = 7.5 m, charging column = 4.2 m. Through the scatter diagram test, the data was analyzed statistically based on simple linear regression and two predictor multiple regression as well as a test of difference beween theoritical production and actual production. Based on the results of these tests, it can be concluded that there is a geometrical influence, particularly burden, and spacing to the blasting production, and also a difference between the theoretical production and the actual production in the field.

Keywords: geometry, blasting , production, statistic

1. PENDAHULUAN

PT. Indominco Mandiri adalah salah satu perusahaan tambang batubara yang berada di wilayah Kalimantan Timur. Meto-de penambangan yang diterapkan adalah strip mining, pembongkaran overburden dilaksanakan dengan pengeboran dan

pele-dakan. Penentuan produksi hasil peledakan selain dihitung berdasarkan parameter geometri peledakan yaitu burden dan spacing, dan jumlah lubang ledak tetapi juga berdasarkan produksi alat muat. Berdasarkan kondisi tersebut berarti ada dua hasil penentuan produksi untuk satu kegiatan peledakan yaitu produksi peledakan

(2)

ber-dasarkan geometri peledakan dan berdasar-kan alat muat.

Permasalahannya adalah seberapa besar pengaruh geometri peledakan terhadap jum-lah produksi peledakan batuan penutup hasil perhitungan alat gali terutama di Pit 2 AN PT. Indominco Mandiri. Pengaruh geometri peledakan yang dimaksud adalah burden terhadap produksi peledakan, spacing hadap produksi peledakan, tinggi jenjang ter-hadap produksi peledakan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk me-ngetahui geometri peledakan aktual yang di-terapkan di lokasi penelitian, produksi pe-ledakan berdasarkan geometri pepe-ledakan dan produksi peledakan berdasarkan produksi real alat gali muat.

Manfaat penelitian yaitu sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam meng-evaluasi dan merencanakan geometri pe-ledakan sehingga sasaran dari pepe-ledakan dan target produksi yang ingin dicapai dapat ter-penuhi. Hipotesis penelitan adalah semakin besar geometri peledakan akan semakin be-sar produksi peledakan. Sub hipotesis, bah-wa jika burden semakin besar maka produksi peledakan akan semakin besar. Jika spacing semakin besar maka produksi peledakan akan semakin besar. Jika tinggi jenjang se-makin besar maka produksi peledakan akan semakin besar. Semakin besar burden semakin besar spacing.1,9,4)

2. METODOLOGI

Metodologi penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan dengan meng-gunakan berbagai literatur yang erat kaitan-nya dengan pokok bahasan. Melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian yaitu di Pit 2 AN (East Block) PT. Indominco Mandiri. Melakukan pengukuran variabel-variabel yang akan diteliti yaitu burden dan spacing, tinggi jenjang dan pro-duksi peledakan aktual yang dihasilkan. Menganalisa data hasil pengukuran dan mengolah data secara statistika dengan tahapan pengujian normalitas data dengan liliefors, diagram Scatter, analisa regresi

melakukan uji beda, Dari hasil perhitungan dapat diketahui hubungan dan pengaruh variabel-variabel yang diteliti, hipotesis dan sub hipotesis. Metoda lainnya adalah mela-kukan dialog langsung dengan karyawan yang ada di lapangan.5)

Perhitungan analisis regresi linier seder-hana menggunakan persamaan sebagai beri-kut:

Y = a + bX ... (1) dengan

... (2)

... (3) Analisis korelasi digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel. Besarnya hubungan antara variabel ini dinyatakan dengan koefisien korelasi (rᵪᵧ).

..(4)

Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

INTERVAL TINGKAT HUBUNGAN

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat

Perhitungan signifikansi koefisien korelasi dengan uji t, adalah sebagai berikut12):

... (5)

Analisis regresi ganda dengan dua variabel bebas dirumuskan sebagai berikut:

(3)

Untuk mencari nilai a, b1, b2, digunakan

persamaan regresi dua prediktor

beri-kut12:252): 1) Y = an + b1 X1 + b2X2 ... (7) 2) X1Y = a X1 + b1 X1 + b2 X1X2 ... (8) 3) X2Y= a X1 + b1 X1 + b2 X2 2 ... (9)

Rumus koefisien korelasi dibawah ini untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis, hubungan dua variabel, dimana Rᵧ(1,2) adalah korelasi antara variabel X1, X2 dengan Y, adalah12:218) : ... (10)

Perhitungan pengujian signifikansi ko-efisien korelasi ganda dua prediktor dengan uji F, adalah sebagai berikut2:13) : ... (11)

Uji beda dalam penelitian ini dilakukan dengan Anova (Analysis of Variance) satu jalan (klasifikasi tunggal). Uji homogenitas menggunakan uji F, sebagai berikut:

... (12)

Sedangkan perhitungan pengujian Anova menggunakan persamaan sebagai berikut:

...

... (13) dimana ... (14) ... (15) ... (16) ... (17) ... (18) 3. PEMBAHASAN

A. Karakteristik Massa Batuan

Karakteristik batuan terdiri dari sifat fisik dan sifat mekanik. Salah satu sifat fisik yang paling berpengaruh terhadap hasil peledakan adalah bobot isi batuan. Semakin besar bobot isi batuan, maka energi pele-dakan yang dibutuhkan akan semakin besar. Berdasarkan litologi yang ada, jenis batuan di area tambang PT. Indominco Mandiri adalah batu lempung (claystone) dan batu pasir (sandstone). Bobot isi dari batu lem-pung 2,58 ton/m3. Bobot isi batu pasir 2,48 ton/m3. Sifat mekanik batuan, kuat tekan uniaksial batu lempung yaitu 17,33 MPa, kuat tekan uniaksial untuk batu pasir yaitu 14,94 MPa.11)

B. Geometri Peledakan

Tujuan utama kegiatan pengeboran dan peledakan PT. Indominco Mandiri adalah untuk membongkar lapisan batuan penutup (overburden) Pola pengeboran yang diterap-kan adalah pola pengeboran selang-seling (staggered rectangular pattern) dengan lu-bang bor tegak. Alat bor yang digunakan adalah DM45 model shown berdiameter 7 7/8” (200 mm) dengan penetration rate standart 110 m/jam. Jenis alat bor tersebut menggunakan mata bor tricone bit, buatan Sandvik dan Varel International. Jumlah lubang ledak setiap peledakan tergantung dari perencanaan produksi yaitu berkisar dari 46 – 331 lubang pola peledakan yang dilak-sanakan adalah peledakan beruntun (hole by hole) dengan jenis boxcut, v-cut dan center lift. Arah peledakan yang digunakan tergan-tung kondisi lapangan dan tujuan peledakan, dengan mengacu pada target produksi alat gali dan angkut. Aktual geometri peledakan yang diterapkan saat pengamatan adalah bur-den = 7,7 m, spacing = 8,9 m, tinggi jenjang = 7,5 m, kedalaman lubang ledak = 8 m, subdrilling = 0,5 m, Stemming = 3,8 m, pan-jang kolom isian handak = 4,2 m.

(4)

Gambar 1. Sketsa Geometri Peledakan8) Secara keseluruhan geometri peledakan da-pat dilihat pada Gambar 1.

C. Uji Statistik

Besar produksi berkaitan erat dengan geometri dan jumlah lubang ledak yang di-ledakkan. Jumlah lubang ledak akan mem-pengaruhi luas areal yang akan diledakkan, sedangkan geometri terutama burden dan spacing, dan tinggi jenjang berpengaruh pada volume setiap lubang ledak.6,7,3,10) Hasil pengukuran burden dan spacing, tinggi jen-jang dan produksi peledakan yang dinyata-kan dengan ratio antara luas area dengan jumlah lubang ledak dapat berkisar antara 63,14 – 84,56.

Pengolahan data, dilaksanakan secara berurutan yaitu pengujian normalitas data sampel hasil penelitian, analisa regresi linier sederhana (parsial) dan analisa regresi kore-lasi ganda, menentukan persamaan regresi dan menghitung koefisien korelasi baik se-cara regresi linier sederhana maupun regresi korelasi ganda, menghitung koefisien deter-minasi, serta uji hipotesis (hubungan antar variabel), kemudian dilanjutkan dengan uji beda produksi secara teori dan produksi ak-tual, teknik uji Anova satu jalan.

D. Uji Normalitas Dengan Liliefors Dalam penelitian ini, akan diuji sampel data yaitu burden dan spacing, tinggi jenjang dan produksi peledakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistri-busi normal atau tidak. Perhitungan pengu-jian normalitas sampel menggunakan

Micro-Uji normalitas sampel burden, didapat nilai maximum LHitung = 0,859 dengan n = 30

dan taraf nyata atau derajat kepercayaan α = 0,05. Dari tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors di dapat LTabel = 0,161. Karena

Lhitung = 0,859 lebih besar dari Ltabel = 0,161,

maka hipotesis H0 diterima. Simpulan: data

sampel burden berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji normalitas sampel spacing didapat nilai maximum LHitung = 0,863 dengan n = 30

dan taraf nyata atau derajat kepercayaan α = 0,05. Dari tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors di dapat LTabel = 0,161. Karena

Lhitung = 0,863 lebih besar dari Ltabel = 0,161,

maka hipotesis H0 diterima. Simpulan: data

sampel spacing berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji normalitas sampel tinggi jenjang, didapat nilai maximum LHitung = 0,795

dengan n = 30 dan taraf nyata atau derajat kepercayaan α = 0,05. Dari tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors di dapat LTabel = 0,161.

Karena Lhitung = 0,795 lebih besar dari Ltabel =

0,162, maka hipotesis H0 diterima. Dapat

disimpulkan bahwa data sampel tinggi jenjang berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji normalitas sampel produksi didapat nilai maksimum LHitung = 0,861 dengan n =

30 dan taraf nyata atau derajat kepercayaan α = 0,05. Dari tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors di dapat LTabel = 0,161. Karena

Lhitung = 0,861 lebih besar dari Ltabel = 0,161,

maka hipotesis H0 diterima. Simpulan: data

sampel produksi berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

E. Diagram Scatter

Langkah selanjutnya adalah membuat diagram scatter untuk masing-masing data sampel tersebut, yaitu diagram scatter bur-den terhadap produksi (Gambar 2) berupa titik-titik yang ketika dihubungkan mem-bentuk pola linier. Diagram scatter spacing terhadap produksi (lihat Gambar 3) Gambar yang memperlihatkan berupa titik-titik yang yang membentuk garis sebagai pola linier. Diagram scatter tinggi jenjang terhadap

pro-H = 8 m B = 7,7 m L = 7 ,5 m PC = 4 ,2 m T = 3,8 m J = 0,5 m S= 8,9 m

(5)

scatter burden terhadap spacing. Gambar 5 menunjukkan diagram scatter sampel burden terhadap spacing.

Gambar 2. Diagram Scatter Burden Terhadap Produksi

Gambar 3. Diagram Scatter Spacing Terhadap Produksi

Gambar 4. Diagram Scatter Tinggi Jenjang Terhadap Produksi

Gambar 5. Diagram Scatter Burden Terhadap Spacing

Dari 4 (empat) variabel (burden, spac-ing, tinggi jenjang dan produksi peledakan) yang diamati dan diukur di lokasi penelitian, ada 3 (tiga) variabel yaitu burden, spacing, produksi peledakan yang dilanjutkan per-hitungan statistik, analisa regresi linier seder-hana atau parcial dan regresi ganda dua pre-diktor. Sedangkan variabel tinggi jenjang ti-dak dilakukan perhitungan lagi karena peru-bahan nilai tinggi jenjang yang diukur pada setiap peledakan hampir sama, sehingga sub hipotesis untuk tinggi jenjang tidak dilan-jutkan lagi pengujiannya.

F. Analisa Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi ganda menggunakan statistik parametris dua prediktor, dimana untuk pe-ngujian hipotesis (hubungan antar variabel) dengan teknik korelasi ganda (multiple cor-relation), dan sub hipotesis dengan korelasi products moment. Adapun yang menjadi va-riabel dependen/kriteria yaitu produksi pe-ledakan, variabel independen/prediktor yaitu burden dan spacing.

Berikut perhitungan analisis regresi linier sederhana, di mana X1 = burden, X2 =

spacing, dan Y = Produksi yang dinyatakan dengan ratio luas area dengan jumlah lubang ledak:

Penglahan data regresi linier untuk burden vs produksi menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

(6)

Untuk mencari nilai Y, maka diselesaikan dengan persamaan regresi linier dengan ru-mus di bawah ini12:244):

Y = 3.948,84 ton/m3

Hasil peramalan menurut persamaan regresi, dengan burden 229,1 m diperoleh total produksi sebanyak 3.948,84 ton.

Untuk uji hubungan dua variabel serta mem-buktikan sub hipotesis, di mana rᵪᵧ adalah korelasi antara variabel x dengan y, dapat menggunakan rumus koefisien korelasi9:213) sebesar

Hasil yang didapat yaitu r = 0,987 maka tabel interval 0,80 – 1,000 terdapat hubung-an shubung-angat kuat hubung-antara burden denghubung-an pro-duksi peledakan. Dalam analisis korelasi ter-dapat suatu angka yang disebut koefisien de-terminasi, yaitu kuadrat dari koefisien kore-lasi (r2). Maka r2 = 0,9872 = 0,974, artinya bahwa 97 %, keadaan produksi dapat di-jelaskan oleh nilai burden-nya, sedangkan sisanya sebesar 3% ditentukan oleh faktor lain.

Data hasil perhitungan nilai r = 0,987 jika dikonsultasikan dengan tabel nilai product moment pada α = 0,1 dan N = 30 di-peroleh r dari tabel sebesar 0,463. Dengan demikian r hitung lebih besar dari r tabel (0,987 > 0,463), artinya terdapat hubungan positif yang kuat antara burden dengan pro-duksi peledakan sebesar 0,987.

Perumusan hipotesis untuk pengujian signifikansi korelasi antara burden dan pro-duksi peledakan dirumuskan sebagai berikut: H0: = 0, artinya tidak terdapat hubungan

yang signifikan antara burden dan produksi. Ha:  0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara burden dan produksi.

Perhitungan signifikansi koefisien kor-elasi dengan uji t. Untuk r = 0,987 dan n = 30 maka

t

.

Jika dibandingkan dengan t tabel, untuk derajat keperjayaan dk (α) = 0,05 pada (n-2) = 28, diperoleh nilai tabel 2,048, maka t hitung lebih besar dari t tabel (32,64 > 2,048) jadi, H0 ditolak dan Ha

antara burden dengan produksi peledakan yang signi-fikan.

Pengolahan data regresi linier untuk spacing vs produksi peledakan mencari harga a dan b menggunakan rumus yang sama diperoleh persamaan regresi linier sederhana, yaitu:

Hasil peramalan menurut persamaan regresi, dengan spacing 262,6 meter diper-oleh total produksi sebanyak 3.882,9 ton/m3. Hubungan spacing dengan produksi peledak-an ditunjukkpeledak-an oleh garis regresi linier. Un-tuk uji hubungan dua variabel serta mem-buktikan sub hipotesis, di mana rᵪᵧ adalah korelasi antara variabel x dengan y, . Hasil yang didapat yaitu r = 0,982 maka, tabel interval 0,80 – 1,000, terdapat hu-bungan sangat kuat antara spacing dengan produksi peledakan. Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut koefisien determinasi, yaitu kuadrat dari koefisien korelasi (r2). Maka r2 = 0,964, artinya bahwa dengan hasil 96%, %, keadaan produksi dapat dijelaskan oleh nilai spacingnya, sedang-kan sisanya 4% ditent-ukan oleh faktor lain.

Data hasil perhitungan nilai r = 0,982 jika dikonsultasikan dengan tabel nilai pro-duct moment pada α = 0,1 dan N = 30 di-peroleh tabel sebesar 0,463. Dengan de-mikian r hitung lebih besar dari r tabel (0,982 > 0,463), artinya terdapat hubungan positif yang kuat antara variabel spacing de-ngan produksi peledakan sebesar 0,982. Perumusan hipotesis untuk pengujian sig-nifikansi korelasi antara spasi dan produksi peledakan dirumuskan sebagai berikut:

Perhitungan signifikansi koefisien ko-relasi dengan uji t. Untuk r = 0,982 dan n = 30, maka

Jika dibandingkan dengan t tabel, untuk derajat keperjayaan dk (α) = 0,05 pada (n-2)

(7)

lebih besar dari t tabel (28,86 > 2,048) jadi, Ho ditolak dan Ha diterima, menunjukkan adanya pengaruh antara spasi dengan pro-duksi peledakan yang signifikan.

Pengolahan data regresi linier untuk burden vs spacing yaitu :

Y = 0,3505+ 1,1003 X

Hasil peramalan menurut persamaan regresi tersebut, dengan burden 229,1 meter diperoleh total spacing sebanyak 252,43 me-ter.

Untuk menguji hubungan dua variabel serta membuktikan sub hipotesis, dimana rᵪᵧ adalah korelasi antara variabel x dengan y, sebesar . Menunjukkan korelasi burden dengan spasi sangat kuat.

Maka koefisien determinasi r2 = 0,899, artinya bahwa dengan hasil 89 %, spasi dapat dijelaskan oleh nilai burden nya, sedangkan sisanya 11% ditentukan oleh faktor lain.

Data hasil perhitungan nilai r = 0,948 jika dikonsultasikan dengan tabel nilai pro-duct moment pada α = 0,1 dan N = 30 di-peroleh tabel sebesar 0,463. Dengan demi-kian r hitung lebih besar dari r tabel (0,948 > 0,463), artinya terdapat hubungan yang kuat antara burden dengan spacing. Perumusan hipotesis untuk pengujian signifikansi korelasi antara burden dengan spasi denngan uji t sebesar t .

Jika dibandingkan dengan t tabel, dk (n-2) = 28, pada α = 0,05 diperoleh t = 2,048 maka t hitung lebih besar dari t tabel (15,817 > 2,048) menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara burden dengan spacing.

G. Analisa Regresi Ganda 2 Prediktor Pengolahan data regresi ganda dua prediktor untuk burden dan spacing dengan produksi, diperoleh persamaan regresi ganda sebagai berikut:

Y = - 69,71 + 9,82 X1 + 7,01 X2 Untuk Total burden (X1) dan total spasi (X2)

diperoleh nilai Y (produksi),

Y = 4.020,13 ton/m3

Koefisien korelasi untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis, hubungan dua variabel, dimana Rᵧ(1,2) adalah korelasi antara

variabel X1 (burden), X2(spacing) dengan Y

(produksi peledakan).

Dari hasil perhitungan, ternyata besarnya korelasi ganda R = 0,998 lebih besar dari korelasi individual ryx1= 0,988 dan ryx2 =

0,983. Hasil perhitungan korelasi sederhana dan ganda dua variabel prediktor dapat di-lihat pada Gambar 6 sebagai berikut12:219:

X1 = burden X2 = spasi Y= produksi

Gambar 6.

Korelasi Ganda Dua Prediktor12:249) Perumusan hipotesis untuk pengujian signifikansi korelasi ganda antara burden dan spacing, dengan produksi peledakan di-rumuskan sebagai berikut:

- Ho: = 0, artinya tidak terdapat hubu-ngan yang signifikan antara burden dan spacing, dengan produksi peledakan - Ha: 0, artinya terdapat hubungan yang

signifikan burden dan spacing, dengan pro-duksi peledakan

Perhitungan pengujian signifikansi ko-efisien korelasi ganda dua prediktor (burden dan spacing) dengan uji F, adalah sebagai berikut2:13) :

Harga F tabel dengan dk pembilang 2 , dk penyebut (30-2-1) = 27, pada α = 0,05 diperoleh F = 2,57. Jika dibandingkan de-ngan F tabel harga F hitung lebih besar dari F tabel (3,798 > 2,57), sehingga Ha diterima

R =0,998 r1= 0,988 r2 = 0,983 X1 X2 Y

(8)

dan Ho ditolak, menunjukan terdapat peng-aruh yang signifikan antara burden dan spa-cing, dengan produksi peledakan.

H. Uji Beda Dengan ANOVA (Analysis of Variance)

Uji beda dalam penelitian ini dilakukan dengan Anova satu jalan (klasifikasi tunggal) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan produksi secara perhitungan teori geometri dan produksi secara aktual di lapangan. Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho: Tidak terdapat perbedaan produksi teori geometri peledakan yang signifikan dengan produksi aktual alat gali.

Ha: Terdapat perbedaan produksi produksi teori geometri peledakan yang signifikan dengan produksi aktual alat gali.

Hasil perhitungan uji homogenitas yang didapat, yaitu:

... (19) Variance terbesar dari data adalah 1.497.431.805,90

Variance terkecil dari data adalah 1.476.660.184,56

Sehingga:

Harga F tabel dengan derajat kepercayaan (dk) pembilang 26 dan dk peny-ebut 26, derajat kepercayaan 0,05 didapat harga F tabel 1,93. Karena harga F hitung lebih kecil dari F tabel (1,01 < 1,93), maka varians produksi secara teori geometri dan produksi actual alat gali merupakan sam-pel homogen, dengan demikian perhitu-ngan anova dapat dilanjutkan.

Hasil perhitungan tahapan pengujian anova untuk sampel yang diteliti, yaitu:

Nilai F hitung yang didapat dibandingkan dengan harga F tabel, dengan dk pembilang m-1 (2-1 = 1) dan dk penyebut N-m (74-2 = 72). Berdasarkan dk pembilang 1 dan dk penyebut 72, maka dengan derajat kepercayaan 0,05 harga F tabel 3,97 dan 0,01 sebesar 7,00. Nilai F hitung 13,33 lebih besar dari nilai F tabel baik untuk 0,05 = 3,97 maupun untuk 0,01 = 7,00. Jadi (13,33 < 3,97 < 7,00). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan produksi secara teori geo-metri peledakan dan perhitungan produksi aktual alat gali.

Produksi teoritis berdasarkan geometri jelas sangat berbeda dengan produksi actual, penyebabnya karena factor alamiah seperti kondisi batuan yang heterogen, anisotropi dan diskontinuitas masa batuan serta terdapat factor kehilangan saat pemuatan dan peng-angkutan yang berkisar 5 % - 10 %.

4. SIMPULAN

Hasil pengujian diagram Scatter menun-jukkan sampel burden dan spacing dan produksi peledakan membentuk pola linier, sedangkan sampel tinggi jenjang terhadap produksi peledakan tidak membentuk pola linier atau pola yang lainnya. Ini karena per-hitungan produksi di lokasi penelitian lebih memperhatikan burden dan spacing dengan perubahan tinggi jenjang yang hampir tetap, sehingga pembuktian sub hipotesis tinggi jenjang tidak dilanjutkan. Hasil perhitungan statistik analisis regresi linier sederhana dan korelasi products moment untuk uji sub hipotesis menyatakan bahwa terdapat hubungan kuat dan pengaruh signifikan antara burden deng-an produksi peledakan yaitu Y = - 67,25 + 17,53 X, maka sub hipotesis semakin besar burden semakin besar produksi peledakan terbukti. Terdapat hubungan kuat dan pengaruh signifikan antara spacing dengan produksi peledakan yaitu Y = - 64,98 + 15,03 X, maka sub

(9)

besar produksi peledakan terbukti. Terdapat hubungan kuat dan pengaruh signifikan antara burden dengan spacing yaitu Y = 0,35 + 1,10 X, maka sub hipotesis semakin besar burden, semakin besar spacing terbukti. Berdasarkan hasil perhitungan regresi ganda dua prediktor dan korelasi ganda (multiple correlation) pada faktor korelasi, bahwa geometri peledakan khususnya variabel burden dan spacing, terdapat hubungan kuat dengan produksi peledakan yaitu Y = - 69,71 + 9,82 X1 + 7,01 X2. Dari hasil uji

beda anova satu jalan diketahui Nilai F hitung 13,33 lebih besar dari nilai F tabel baik untuk 0,05 = 3,97 maupun untuk 0,01 = 7,00. Jadi (13,33 < 3,97 < 7,00). Perbedaan produksi berdasarkan teoritis disebabkan antara lain faktor alamiah seperti kondisi batuan yang heterogen, anisotropi dan diskontinuitas masa batuan serta factor kehilangan saat pemuatan dan pengangkutan berkisar 5 % - 10 %. Mengingat kom-pleksnya komponen-komponen yang ter-kandung didalam geometri peledakan yang dikaitkan dengan produksi peledakan, untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya secara detil memerlukan penelitian lebih lanjut.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Ash R.L. Design Of Blasting Round, in Surface Mining. Kennedy. Editor. Colo-rado. USA. 1990

2. Atlasco Sakti. Atlas Copco Bench Drilling Course, Jakarta. 1985

3. Calvin K. J, Edward J. Walter. Surface Blast Design. New Jersey: Prentice-Hall. 1990

4. Djadjulie A. Diktat Kuliah Peledakan Tingkat III Semester I. Cepu. 2012 5. Djadjulie A. Diktat Kuliah Produksi Alat

Tingkat I Semester II. Cepu. 2012

6. Gultom M. Diktat Kuliah Proses Penelitian. Tingkat IV Semester I. Cepu. 2014

7. ICI Explosives. Safe and Efficient Blasting In Open Cut Mines and Quarri-es. New Jersey: Prentice Hall. 1991 8. Indominco Mandiri. Dokumentasi dan

Laporan – Laporan Mine Engineer-ing Department.

9. Jimeno C. L. Drilling and Blasting of Rock. Rotterdam: A.A. Balkema. 1995 10. Nitro Nobel. Blasting Technique.

Blasting Above Ground. 1985

11. Pama Persada Nusantara. Dokumentasi dan Laporan – Laporan Drill and Blast Department.

12. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. 2005

Daftar Simbol

r = koefisien korelasi

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel burden (X1)

dengan spacing (X2) secara bersama-sama

dengan variabel produksi (Y)

ryx1 = Korelasi product moment antara burden

(X1) dengan produksi (Y)

ryx2 = Korelasi product moment antara spacing

(X1) dengan produksi (Y)

ryx1x2 = Korelasi product moment antara burden

(X1) spacing (X2)

R = korelasi ganda

k = derajat kepercayaan pembilang JKtot = jumlah kuadrat total

JKant = jumlah kuadrat antar kelompok

JKdal = jumlah kuadrat dalam kelompok

MKant = mean kuadrat antar kelompok

MKdal = mean kuadrat dalam kelompok

m = jumlah kelompok sampel n = jumlah seluruh anggota sampel

Gambar

Gambar 1. Sketsa Geometri Peledakan 8)
Gambar 2. Diagram Scatter Burden  Terhadap Produksi

Referensi

Dokumen terkait

131 muamalah (bisnis) dalam Islam. 20 Dalam menjalankan strategi pemasarannya untuk menghadapi persaingan bisnis maka pelaksanaanya Toko Rabbani juga harus sesuai dengan

As the sites for coffee plantations and cultivated lands were located at lower positions in the same toposequence compared with the respective primary and

keluhan pelanggan yang dilakukan oleh bagian Humas RSU Bethesda

Demikian penting keberadaan tenaga kependidikan dalam suatu lembaga pendidikan Islam, sehingga penulis tertarik memaparkan kajian tentang manajemen peningkatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan dengan nilai

Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan. Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara

Ekstrak rimpang kunyit dibuat menjadi sediaan chewable lozenges karena lebih praktis dan menarik untuk anak-anak, namun ekstrak rimpang kunyit memiliki rasa yang