• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENULISAN. organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENULISAN. organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Sumber Data

Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu

organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.

Untuk pembahsan Prosedur pemungutan dan pelaporan PPh Pasal 22 atas penjualan BBM untuk SPBU pada PT Pertamina Terminal BBM Panjang ini diperlukan data primer dan sekunder dengan tujuan agar dapat membantu penulis dalam pembahasan dan menarik kesimpulan. Data primer mrupakan data pokok yang harus ada dan sekunder merupakan data pendukung yang dapat dipakai dalam proses penyusunan laporan Tugas Akhir, dapat juga digunakan sebagai sumber data yang diperoleh dengan melalui proses pengolahan sehingga menjadi data yang siap digunakan.

Dalam laporan Tugas Akhir ini data primer yang diperlukan adalah dengan survey langsung pada lokasi kegiatan dan wawancara langsung dengan pelaku pekerjaan dalam hal ini pihak penyedia atau penjual barang serta PT Pertamina Terminal BBM

(2)

Panjang selaku pihak dalam pemungutan pajak, sehingga data akan lebih lengkap karena didapat langsung dari pemungut pajak. Adapun data sekunder yang diperlukan adalah peraturan-peraturan, perpustakaan FEB Unila, literatur-literatur/buku-buku, sumber internet dan laporan-laporan yang berkaitan dengan penulisan laporan Tugas akhir ini.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode-metode yang digunakan adalah:

1. Observasi Langsung

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang kerja ke instansi terkait sehingga bisa menilai dan melihat langsung praktek dalam dunia kerja. Dalam hal ini penulis melakukan observasi langsung ke PT Pertamina Terminal BBM Panjang.

2. Metode Wawancara

Yaitu metode dengan mewawancarai pegawai PT Pertamina Terminal BBM Panjang yang dianggap mengetahui tentang pekerjaan di lapangan yang ada hubungannya dengan judul Tugas Akhir sehingga nantinya bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembahasan dan menarik kesimpulan.

(3)

3.3 Gambaran Umum PT Pertamina

PT Pertamina adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran Bahan Bakar Minyak, PT Pertamina Depot Panjang yang berlokasi di Jalan Sumatra Kompleks Pelabuhan Panjang, dibangun oleh STANVAC pad tahun 1957 dan dioperasikan pada tahun 1960. Saat ini luas lahan yang digunakan adalah 75.325 m2 tanah daratan, dan 57.776 m2 perairan dengan status sewa dari PT PELINDO II Cabang Panjang. Jam kerja pegwai PT Pertamina dimulai pada pukul 07.00 sampai 15.30 dan hari kerja dari senin sampai Jum’at.

3.3.1 Sejarah Umum PT Pertamina (Persero) TBBM Panjang

PT Pertamina (Persero) TBBM Panjang merupakan salah satu depot unit pemasaran region 1B atau Unit pemasaran (Upms) II yang beralamat di Jalan Sumatera Komplek Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung. PT Pertamina (Persero) TBBM Panjang saat ini terdapat dua lokasi yaitu Depot Existing dan Area Reklamasi. Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company). Yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT Pertamina yang merupakan jenis depot “seafeed” yang dalam kegiatan operasionalnya memenuhi kebutuhan konsumen di wilayah Provinsi Lampung, dengan menerima minyak melalui jalur laut dan berlokasi di pinggiran pantai.

Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN Permina dan setelah merger dengan PN Pertamin di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN Pertamina. Sejak bergulirnya Undang-Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi

(4)

Pertamina. Sebutan ini tetap dipakai setelah Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT Pertamina (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No.C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No. 31 tahun 2003 Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Sesuai akta pendiriannya, maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

3.3.2 Tujuan, Visi dan Misi PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang Tujuan PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang yaitu menyalurkan dan memasarkan produk-produk Pertamina dalam rangka memperoleh revenue/laba dan

(5)

sekaligus pengemban misi pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM di wilayah Lampung.

1) Visi Perusahaan

PT Pertamina (Persero) TBBM Panjang menjadi perusahaan energy nasional kelas dunia.

2) Misi Perusahaan

menjalankan usaha inti minyak,gas,serta energy baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

3.3.3 Ruang Lingkup Kegiatan PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran Bahan Bakar Minyak. Ruang Lingkup kegiatan PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang antara lain :

1) Penyediaan

Untuk pemenuhan kebutuhan Bahan Bakar Minyak masyarakat Lampung, PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang bekerja sama dengan kilang-kilang minyak dan Upms yang ada di Indonesia untuk menyediakan Bahan Bakar Minyak tersebut. Penyediaan Bahan Bakar Minyak yaitu dengan mengirimkan Bahan Bakar Minyak tersebut ke Depot Panjang dari kilang-kilang/Upms melalui kapal tanker. Kapal Pengangkut Bahan Bakar Minyak antara lain MT. Griya Asmat, MT.Pegaden, MT.Paluh Tabuan, dll.

(6)

Kapal-kapal yang mengangkut Bahan Bakar Minyak tersebut sebelumnya telah diatur oleh Perkapalan yang ada di Jakarta, Perkapalan Jakarta mempunyai system dimana ia tahu akan stok-stok Bahan Bakar Minyak yang ada di Depot Panjang tidak perlu meminta Bahan Bakar Minyak karena mereka akan mengirimkan BBM tersebut. PT Pertamina hanya membayar biaya-biaya untuk pengiriman dan pembongkaran BBM tersebut.

2) Penimbunan

Setibanya kapal tanker di PT Pertamina Depot Panjang, penerimaan BBM tresebut akan ditangani oleh bagian marine, kemudian marine akan berkoordinasi dengan bagian Penerimaan dan Penimbunan untuk bersiap-siap dalm menyimpan BBM tersebut. Bagian Penerimaan dan Penimbunan yang akan memberitahu ke tanki mana Bahan Bakar Minyak tersebut akan disimpan. Kemudian Bahan Bakar Minyak tersebut akan disalurkan melalui pipa-pipa yang telah dibuat oleh PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang.

Pipa-pipa tersebut akan langsung disalurkan pad tanki timbun yang bermuatan 25.000 KL. Untuk BBM jenis premium pipa yang digunakan berwarna kuning, pipa untuk minyak tanah berwarna biru, pipa untuk solar berwarna abu-abu dan untuk pertamax berwarna hijau. Kemudian Bahan Bakar Minyak tersebut akan dimasukan kedalam tanki timbun PT Pertamina (Persero) TBBM Panjang. Untuk setiap jenis Bahan Bakar Minyak akan disimpan sesuai dengan jenisnya masing-masing, antara lain yaitu:

a. Tanki timbun untuk premium yaitu : tanki 7,8,10,11,12,13,17, dan 18 b. Tanki timbun untuk solar yaitu : tanki 14,15, dan 16

(7)

c. Tanki timbun untuk pertamax yaitu : tanki 5

d. Tanki timbun untuk minyak tanah/ kerosin yaitu : tanki 1,4 dan 9

3) Penyaluran

Terminal BBM PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang melakukan penyaluran dengan beberapa pihak antara lain:

a. SPBU/Agen/Penyalur

b. Pihak lain yaitu Industri Swasta dan BUMN

Untuk penyaluran BBM pihak yang ingin membeli BBM harus menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan pembelian BBM tersebut melalui bank-bank yang telah bekerja sama dengan PT Pertamina yaitu Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank Bukopin dan Bank BCA.

Konsumen, pada saat menyetorkan sejumlah uang atas pembelian BBM maka, bank akan mengeluarkan SO (Sold To). SO akan keluar apabila system bank dan PT Pertamina sama, tetapi apabila system yang ada di bank dan PT Pertamina tidak sama maka bank tidak bisa mengeluarkan SO, tetapi konsumen bisa mendapatkan SO di PT Pertamina. Setelah itu mereka akan memberikan aplikasi setoran tersebut ke PT Pertamina untuk menerbitkan Loading Order (LO), dari 1 (satu) SO terdiri dari beberapa LO (Loading Order). Setelah LO keluar dari setoran tersebut. Maka Bahan Bakar Minyak tersebut akan dikirim sesuai dengan permintan SPBU/Agen/Penyalur.

SPBU/Agen/Penyalur juga tidak dapat langsung meminta pengiriman BBM tersebut pada hari penyetoran karena uang yang telah disetor baru dapat diproses pada malam

(8)

hari. Mereka baru dapat meminta pengiriman tersebut pada hari berikutnya. Jangka waktu pengiriman BBM tersebut yaitu selama 3 hari setelah penyetoran BBM, apabila mereka belom meminta pengiriman BBM tersebut selama 3 hari maka mereka harus membuat surat perpanjangan untuk pengiriman BBM tersebut. Tetapi apabila pasokan BBM mereka telah habis maka mereka bisa mempercepat pengiriman BBM tersebut dengaan membuat Surat Perpendekan.

Pembelian yang dilakukan oleh SPBU/Agen/Penyalur tidak dibatasi dalam pembelian BBM-nya, tetapi dibatasi dalam penyalurannya. Disebabkan karena selain PT Prtamina memiliki mobil tanki yang terbatas. Selain itu, PT Pertamina juga mempunyai rencana atas penyalurannya. Sedangkan dalam penyetorannya pada pihak lain yaitu Industri Swasta dan BUMN dibatasi dalam pembelian BBM-nya. Ini sesuai dengan surat perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Mekanisme atas pengiriman BBM tersebut sama seperti SPBU/Agen/Penyalur.

Penyetoran yang dilakukan oleh SPBU/Agen/Penyalur, dilakukan secara tunai tetapi untuk pihak lain ada yang tunai dan ada yang kredit. Untuk menyalurkan BBM itu sendiri yaitu melalui mobil-mobil tanki ke SPBU/Agen/Penyalur.

Penyetoran yang dilakukan oleh SPBU/Agen/Penyalur, dilakukan secara tunai tetapi untuk pihak lain ada yang tunai dan ada yang kredit. Untuk menyalurkan BBM itu sendiri yaitu, melalui mobil-mobil tanki ke SPBU/Agen/Penyalur.

(9)

3.3.4 Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang Setiap organisasi merupakan bentuk perserikatan manusia untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan, mengingat bahwa semakin besar perusahaan maka akan semakin komplek kegiatannya, sehingga diperlukan suatu keselarasan aktivitas antara satuan organisasi atau keselarasan tugas antar pejabat.keselarasan tersebut menunjukn adanya koordinasi dalam mencapai tujuan serta sasaran organisasi.

Struktur organisasi PT Pertamina (Persero) berbentuk linier ke bawah atau garis tugas dan wewenang pimpinan tertinggi dapat mengalir secara langsung pada bagian yang ada dibawahnya, akan tetapi setiap pekerja atau karyawan yang ada pada unit-unit organisasi akan menerima tugas dan petunjuk langsung dari masing-masing unit. Tugas dan tanggung jawab dalam masing-masing bagian struktur organisasi adalah sebagai berikut:

1. Operasional Head

Tugas dan wewenang operasional Head (OH):

a. Memimpin dan mengkoordinasikan jalannya perusahaan.

b. Membuat perencanaan perusahaan bersama masing-masing kepala bagian. c. Mengawasi jalannya operasional perusahaan.

(10)

2. Pengawas Penerimaan,Penimbunan, dan Penyaluran (PPP)

Tugas dan wewenang pengawas Penerimaan, Penimbunan, dan Penyaluran (PPP):

a. Mengawasi proses penerimaan produk BBM

b. Mengkoordinir dan membuat kebijakan penyaluran produk BBM. c. Menngatur pengiriman BBM dengan mobil tanki.

d. Merencanakan penyaluran BBM ke SPBU dan Industri. e. Bertanggung jawab kepada OH.

3. Pengawas Administrasi Penjualan dan Umum

Tugas dan Wewenang pengawas Administrasi Penjualan dan Umum:

a. Melaksanakan kegiatan Administrasi umum, personalia, rumah dinas perusahaan, kesehatan dan administrasi kearsipan Terminal BBM Panjang. b. Menyediakan alat tulis kantor, inventaris kantor serta ketertiban

administrasinya.

4. Pengawas Keuangan

Tugas dan wewenang pengawas Keuangan:

a. Mengawasi dan mengatur kegiatan administrasi keuangan, produk dan porter. b. Menghimpun usulan anggaran perusahaan.

(11)

5. Pengawas Teknik

Tugas dan wewenang pengawas Teknik:

a. Melaksanakan pemeriksaan terhadap operasi perusahaan dan area reklamasi dalam aspek perlindungan lingkungan.

b. Memantau pelaksanaan dari tanki melalui bak tanki timbun serta melakukan pengawasan kerja tanki cleaning sampai dengan pengangkutan dan penimbunan.

c. Menyiapkan alat penampung pada saat connection dari kapal.

6. Pengawas Lingkungan Keselamatan dan Ksehatan Kerja (LKKK)

Tugas dan wewenang pengawas Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja: a. Menyiapkan Oil Boom dan Dispersent sewaktu kegiatan tangker discharge. b. Memantau laporan tentang pemeliharaan dan LKKK.

c. Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan LKKK.

d. Pengkoordinasian, pengawasan kegiatan pemeliharaan terhadap LKKK.

7. Pengawas Marine

Tugas dan wewenang pengawas Marine:

a. Melaksanakan kegiatan operasi perkapalan untuk mensuplai BBM. b. Melaksanakan kegiatan administrasi dan pelayanan crew kapal.

c. Mengawasi pengoperasian dan pelayanan kirim/terima berita melalui telepon dan fax serta layanan permintaan penyambungan pembicaraan melalui pesawat radio.

(12)

8. Pengawas Sekuriti

Tugas dan wewenang pengawas Sekuriti:

a. Melaksanakan kegiatan fisik/non fisik guna kelancaran operasi perusahaan. b. Pengawasan pembuatan izin masuk areal untuk pihak ke-3 sebagai akses alat

control.

Referensi

Dokumen terkait

Garam konsumsi hanya dapat diimpor oleh perusahaan yang telah mendapat pengakuan sebagai Importir Produsen (IP) Garam Konsumsi dari Dirjen Perdagangan Luar

Sistem data udara serat optis adalah suatu sistem pada pesawat terbang yang memberikan data-data penerbangan melalui pengolahan tekanan udara total dan tekanan

Dari hasil uji analisis one-way ANOVA pada Tabel 3 terlihat bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah bakteri pada baju praktik klinik saat sebelum

Majalengka, 30 April 2012 Sub Total Kelas XII. Total Seluruh Kelas Sub Total

Perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Pejabat tertentu, Personil Non PNSD atau Narasumber dari luar Daerah dalam rangka memenuhi undangan dan/atau permintaan

Hal ini sesuai dengan pendapat Wilkins (1989) bahwa hormon giberelin bekerja pada gen sehingga membutuhkan konsentrasi yang tepat pada tanaman, konsentrasi hormon

Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti tahap prestasi staf akademik yang dipengaruhi oleh persekitaran kerja kompetitif di UTM serta kesan pengurusan stres dalam

Manfaat kultur kalus adalah untuk mendapatkan produk yang berupa kalus dari suatu eksplan yang dapat ditumbuhkan secara terus-menerus sehingga dapat dimanfaatkan