• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 631/Kpts/OT.140/12/2003

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DAN SUMBERDAYA GENETIK

MENTERI PERTANIAN,

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan tugas dan fungsi pada Balai Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, dipandang perlu menyempurnakan organisasi dan tata kerja Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian;

Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002;

2. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit organisasi dan Tugas eselon I Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2002;

3. Keputusan Presiden Nomor 228/M tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;

4. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT. 210/1/2001 jis Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354.1Kpts/OT.210/6/2001 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 354/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;

5. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/1/ 2001 jis Keputusan Menteri Pertanian Nomor 392/Kpts/OT. 210/7/2001 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 355/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor 439/M.PAN/12/2003 tanggal 23 Desember 2003;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG ORGANISASI DATA TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DIOTEKNOLOGI DAN SUMBERDAYA GENETIK PERTANIAN.

(2)

BAB 1

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1

(1) Balai Besar Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian yang selanjutnya disebut BB-Biogen adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

(2) BB-Biogen dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 2

BB-Biogen mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, BB-Biogen menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program dan evaluasi penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

b. pelaksanaan penelitian konservasi dan karakterisasi yang meliputi fisik, kimia, biokimia, metabolisme biologis dan biomolekuler sumberdaya genetik pertanian;

c. pelaksanaan penelitian bioteknologi sel, bioteknologi jaringan, rekayasa genetik dan bioprospeksi sumberdaya genetik pertanian;

d. pelaksanaan pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

e. pelaksanaan pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

f. pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

g. pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

h. pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BB-Biogen.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4

(1) BB-Biogen terdiri dari :

a. Bagian Tata Usaha;

b. Bidang Program dan Evaluasi;

c. Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3)

(2) Bagan Struktur Organisasi BB-Biogen sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

Pasal 5

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, perlengkapan rumah tangga dan keuangan.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan urusan kepegawaian; b. pelaksanaan urusan perlengkapan;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga dan keuangan.

Pasal 7

Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Subbagian Kepegawaian; b. Subbagian Perlengkapan;

c. Subbagian Rumah Tangga dan Keuangan.

Pasal 8

(1) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian. (2) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan. (3) Subbagian Rumah Tangga dan Keuangan mempunyai tugas melakukan

urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan keuangan.

Pasal 9

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan penyiapan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian.

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data kegiatan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

b. penyusunan program dan anggaran penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

c. penyusunan rencana kerja penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

d. penyiapan evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

e. penyusunan laporan kegiatan dan hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian.

(4)

Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari :

a. Seksi Program; b. Seksi Evaluasi.

Pasal 12

(1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja, serta anggaran penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian.

(2) Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan laporan kegiatan dan hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian.

Pasal 13

Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kerjasama, dan pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian.

Pasal 14

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan kerjasama penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian;

b. penyiapan sistem informasi bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian; c. penyiapan promosi, ekspose, diseminasi, komersialisasi, dokumentasi, dan

publikasi hasil penelitian bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian.

Pasal 15

Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian terdiri dari : a. Seksi Kerjasama Penelitian;

b. Seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian.

Pasal 16

(1) Seksi Kerjasama Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerjasama penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian, dan sistem informasi bioteknologi;

(2) Seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan promosi, ekspose, diseminasi, komersialisasi, dokumentasi, dan publikasi hasil penelitian bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian.

Pasal 17

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5)

Pasal 18

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d, terdiri dari jabatan fungsional Peneliti, Teknisi Litkayasa dan jabatan fungsional lain yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang keahliannya.

(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III TATA KERJA

Pasal 19

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan satuan organisasi BB-Biogen maupun dengan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

Pasal 20

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpanan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 21

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BB-Biogen bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing, dan memberikan bimbingan, serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 22

Setiap pimpinan satuan organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan BB-Biogen wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing.

Pasal 23

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi wajib diolah dan dipergunakan sebagaimana bahan penyusunan laporan lebih lanjut, dan untuk memberi petunjuk kepada bawahan.

(6)

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BB-Biogen wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala, baik berkala atau sewaktu-waktu.

Pasal 25

Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 26

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh Kepala Satuan Organisasi di bawahnya, dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan rapat berkala.

BAB IV ESELONISASI

Pasal 27

a. Kepala adalah jabatan eselon II.b.

b. Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon III.b. c. Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan eselon IV.a

BAB V LOKASI

Pasal 28

BB-Biogen berlokasi di Bogor, Jawa Barat.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 29

BB-Biogen dalam melaksanakan tugasnya, menggunakan instalasi kebun percobaan di Pacet, Cikeumeuh, dan Citayam, Jawa Barat.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30

Perubahan organisasi dan tata kerja menurut keputusan ini ditetapkan oleh Menteri Pertanian setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendayagunaan aparatur negara.

(7)

Sejak berlakunya keputusan ini maka Keputusan Menteri Pertanian Nomor 78/Kpts/OT.210/1/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 32

Keputusan ini mulia berlaku pada tanggal ditetapkan dan dilaksanakan secara efektif sejak tanggal pelantikan untuk pertama kali pejabat Kepala BB-Biogen.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 20 Januari 2003

MENTERI PERTANIAN,

Ttd

(8)

Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 631/Kpts/OT.140/12/2003 Tanggal : 20 Januari 2003

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BB-BIOGEN

MENTERI PERTANIAN,

ttd

PROF. DR. IR. BUNGARAN SARAGIH, M.Ec

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA Subbagian Kepegawaian Subbagian Perlengkapan Subbagian Rumah Tang &

Keuangan BIDANG KERJASAMA DAN PENDAYAGUNAAN HASIL PENELITIAN Seksi Kerjasama Penelitian Seksi Pendayagunaan Hasil Penelitian BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI Seksi Program Seksi Evaluasi KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Edi Sedyawati (2010: 328), menjelaskan di dalam masing-masing kesatuan kemasyarakatan yang membentuk bangsa, baik yang berskala kecil ataupun besar,

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor :

3.2 Algoritma pelabelan-k total tak teratur sisi. Pada pasal ini ditampilkan algoritma dari pelabelan- k total tak teratur sisi pada beberapa kelas graf, yakni graf lintasan,

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar, dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur

Kimmel(1980) dan Walsh(2003) menyatakan beberapa permasalahan yang sering timbul di dalam keluarga dengan orangtua tunggal baik wanita maupun pria yakni merasa

Apabila teori atau pendapat pakar yang dikutif kurang dari sama dengan tiga baris, penulisn menggunakan 2 spasi, dan apabila teori atau pendapat pakar yang

Menurut Burns depresi adalah suatu gangguan yang selalu merupakan akibat pemikiran yang terdistorsi. Depresi menurut Angold secara khusus dioperasionalkan dalam tiga bentuk.

Dari hasil perbandingan antara preferred reading dengan hasil wawancara pada informan terdapat enam informan yang berada pada posisi Dominan reading dalam