34 BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Hidraulik dengan Menggunakan Pemodelan HEC-RAS Dalam mempelajari fenomena perilaku hidraulika aliran di dalam saluran/kali, diperlukan suatu simulasi/analisa numerik yang mampu menggambarkan kondisi saluran bangunan air. Analisa dilakukan dengan menggunakan program pemodelan numerik HEC-RAS 4.1.0 2010. HEC-RAS merupakan model satu dimensi aliran permanen maupun tak-permanen (steady
and unsteady one-dimensional flow model). HEC-RAS memiliki empat komponen
model satu dimensi diantaranya : (1) Hitungan profil muka air aliran permanen; (2) Simulasi aliran tak permanen; (3) Hitungan transpor sedimen; (4) Hitungan kualitas (temperatur) air.
Pada studi ini analisa dilakukan dengan menggunakan unsteady flow meliputi analisa kemampuan saluran eksisting maupun rencana dan bangunan air dalam mengalirkan debit banjir rencana. Berikut merupakan langkah-langkah pemodelan sesuai dengan bagan alir pada gambar 3.3 :
1. Starting HEC-RAS
Untuk membuka program HEC-RAS 4.1 ada 2 cara, yaitu : a) Double klik icon HEC-RAS 4.1 pada Dekstop
b) Klik Start AllPrograms HEC HEC-RAS HEC-RAS 4.1
c) Ketika pertama kali membuka software HEC-RAS, akan tampak pada layar windows sebagaimana pada Gambar 4.2.
2. Membuat Project Baru
Untuk membuat project baru dilakukan dengan melakukan prosedur sebagai berikut :
a) Pada HEC-RAS main window, pilih menu file, kemudian new project
Gambar 4.2 Membuat Project Baru
b) Pilih default project folder dan folder yang diinginkan atau membuat folder baru dengan mengklik create folder, menuliskan nama folder, klik OK. (untuk menyimpan seluruh file HEC-RAS).
c) Kemudian beri nama project/title dan file name, klik OK. Tampilan windows new project dapat dilihat pada Gambar 4.4 sebagai berikut
3. Memilih satuan untuk simulasi (Select SI Units)
Gambar 4.4 Select SI units 4. Input Data Geometri
Klik menu edit, pilih geometric data atau dapat klik langsung pada ikon geomtric data seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.5 Input Data Geometri a. Input gambar background sungai Tabalong
Pada kotak dialog geometric data pilih icon add/edit background for the schematic (1) maka akan muncul kotak dialog background pictures on schematic kemudian pilih add (2), pilih photo screen google earth Sungai Tabalong berformat JPG yang akan dijadikan background. Gambar masih dalam kondisi zoom ini. Untuk memperjelas gambar dari print screen
google earth, klik menu view pilih full plot maka akan muncul gambar
seperti Gambar 4.8.
Gambar 4.6 Add/Edit Backgorund
b. Membuat skematik jaringan
Klik icon river reach (lingakaran merah). Klik ke 1 pada daerah hulu, kemudian ikuti bentuk sungai sesuai background. Setelah digambar bentuk sungainya kemudian Klik 2x pada akhir titik dan titik ini menunjukkan daerah hilirnya.
Ketik Tabalong pada kolom river sebagai nama sungai dan Tabalong kolom reach sebagai nama pias atau bagian kecil dari sungai. Kemudian seperti pada Gambar 4.9.
Gambar 4.8 Membuat Nama Sungai dan Piasnya
Klik icon river reach kembali untuk membuat anak sungai dan sudetan. Setelah digambar bentuk sungainya kemudian klik 2x pada akhir titik dan titik ini menunjukkan daerah hilirnya. Ketik Tabalong pada kolom river sebagai nama sungai dan Tabalong kolom reach dan juga ketik Tabalong untuk nama junction.
Untuk memudahkan melihat skematik dengan jelas dapat dilakukan dengan menghilangkan tanda cek list pada background pictures on schematic sehingga tampilan gambar skematik jaringan akan seperti gambar 4.10.
c. Input data cross section
Klik icon cross section maka akan muncul kotak dialog cross section data seperti pada Gambar 4.11.
Gambar 4.10 Icon Cross Section
Gambar 4.11 Add a New Cross Section
Ketik angka 0 sebagai stasiun dari sungai pada kotak isian dan akan muncul pada kolom river sta, beri nama stasiun pada kolom description. Kemudian pada kolom cross section coordinates, sumbu-x (station) menunjukkan stasiun dari titik penampang, dan sumbu-y (elevation) merupakan elevasi dari penampang sungai melintang. Untuk membuat cross section dan penamaan river sta mulai dari hilir ke hulu.
Kolom downstream reach lengths terdapat LOB, Channel, dan ROB. LOB merupakan left of bank atau tepi kiri sungai, ROB merupakan right of bank atau tepi kanan sungai, dan channel merupakan bagian center dari sungai tersebut. Pada kolom tersebut diketik jarak dari hulu ke hilir. Sehingga ketika membuat stasiun hilir tidak perlu memasukan jarak atau LOB, Channel, dan ROB diberi angka nol (0).
Kolom manning’s n values menunjukkan nilai dari kekasaran sungai tersebut. Pada kolom main channel bank stations terdapat left bank and right bank, berbeda halnya dengan LOB dan ROB bagian left banknya terletak dari kiri gambar grafik hubungan elevation dan station sedangkan right bank tentunya sisi kanan pada grafik tersebut.
Data yang diinputkan merupakan hasil pengukuran dilapangan. Data dimasukkan secara manual pada masing-masing titik. Gambar 4.14 merupakan gambar potongan melintang stasiun 0 setelah dimasukkan data pengukuran lapangan.
5. Mendefinisikan kondisi-kondisi batas (boundary condition)
Pada studi ini besarnya debit yang harus dilayani oleh saluran yang direncanakan akan berlaku sebagai kondisi batas. Gambar 4.15 menjelaskan langkah-langkah mendefinisikan kondisi batas.
Gambar 4.14 Mendefinisikan Kondisi Batas
Analisa dilakukan dengan unsteady flow, untuk batas hulu digunakan flow
hydrograph sedangkan pada batas hilir digunakan normal depth. Studi ini
dilakukan untuk mengetahui kapasitas sungai dengan melakukan sudetan baik pada kondisi saluran eksisting maupun rencana, sehingga debit yang digunakan adalah debit yang berasal dari bagian hulu saluran.
Gambar 4.16 Initial Condition
Pada kolom boundary condition stasiun hulu diisi data flow hydrograph, kemudian akan muncul kotak dialog flow hydrograph. Data diisikan pada kolom flow dimulai dari baris ke-1 hingga data berakhir. Pada kolom select/enter the data’s starting time references, date and time, date diisi tanggal dimulai data pada baris ke-1 dan time diisi pada waktu dimulai dan berakhirnya proses running. Data flow dapat diisi secara otomatis dengan copy paste dari Ms.excel. Sebelum copy paste pada data hydrograph blok terlebih dahulu kolom flow sebanyak data yang akan di copy kan. Kemudian pada stasiun hilir diisi flow hydrograph. Setelah lengkap terisi data lalu pilih OK.
Kolom initial condition bagian kotak kuning menunjukkan initial flow atau debit yang direncanakan dalam permodelan diisikan debit banjir rencana hasil analisa hidrologi.
6. Menjalankan program pemodelan
Setelah data skematik jaringan, debit rencana banjir sebagai boundary condition telah dimasukkan, langkah berikutnya adalah menjalankan program pemodelan atau running. Kriteria-kriteria yang harus ditetapkan dalam melakukan eksekusi program adalah : jangka waktu perhitungan/simulasi, interval waktu perhitungan, interval waktu pencetakan output untuk penggambaran hidrograf. Apabila semua proses mulai dari awal sampai dengan akhir telah dilakukan dengan benar, maka akan diperoleh hasil permodelan berupa profil muka air setiap selang waktu tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan saat eksekusi program dijalankan.
a. Pilih menu run kemudian unsteady flow analisis atau dapat langsung klik
icon perform an unsteady simulation seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.18 Icon Perform an Unsteady Simulation
maka akan muncul kotak dialog unsteady flow analisis sepeti pada Gambar 4.20
Kotak dialog unsteady flow analysis menunjukkan pengaturan untuk output perform simulation. Pada programs to run – check list seluruh pilihan yang ada, selanjutnya perlu diperhatikan simulation time window date and time yang diisikan harus sesuai dengan data flow hydrograph jika tidak sesuai maka komputer tidak akan melakukan excute terhadap permodelan yang direncanakan. Kemudian pilih compute, berikut ini merupakan proses excute yang ditunjukan oleh perform an unsteady simulation.
Gambar 4.20 Eksekusi pada Hec-Ras
Untuk mengetahui hasil simulasi yang dilakukan dapat menekan icon yang berada pada menu utama HEC-RAS 4.1
B. Analisa Kapasitas Tampang Sungai
Berdasarkan hasil simulasi pemodelan dilakukan pada kondisi debit puncak dengan tujuan untuk menganalisa kecepatan, elevasi muka air dan debit aliran sungai terutama pada setiap tikungan sungai Tabalong dengan menggunakan debit rencana Q2 tahun yang berdasarkan hasil simulasi aliran dengan Unsteady Flow, selanjutnya dilakukan analisis hidraulika pada daerah tikungan sungai yang sering terkenan dampak dari erosi tebing.
Sungai Tabalong terbentuk dari beberapa anak sungai yang berhulu di pegunungan Meratus. Di daerah pegunungan mempunyai kemiringan yang curam dan gaya tarik aliran yang cukup besar sehingga volume sedimen yang terangkut juga besar. Setelah aliran mencapai dataran yang landai dimana kemiringan kecil maka terjadilah proses pengendapan dan alur sungai dengan kecepatan yang rendah cenderung untuk berpindah tempat sehingga terjadilah belokan-belokan sungai. Kedua sisi alur pada belokan tersebut akan mengalami dua peristiwa yang berbeda yaitu pada sisi terjadi pengendapan dan sekitarnya. Untuk mengantisipasi terjadinya erosi tebing maka diperlukan mengetahui debit,elevasi muka air dan kecapatan aliran kususnya pada tikungan sungai yang rawan erosi pada tebing.
Sungai Tabalong memiliki 7 tikungan sungai dari hulu sampai hilir dengan trase 10 km yang dimana pola aliran setiap tikungan sungai memiliki pola aliran seragam, kemudian dapat dianalisa setiap tikungan sungai yang ada secara umum mulai dari tikungan sungai bagian hulu ke hilir.dengan mencari tinggi elevasi muka air, kecepatan pola aliran pada stiap tikungan sungai dengan menggunakan debit Q2 .
1. Tikungan Sungai 1
Gambar 4.22 Tikungan sungai 1
Pada tikungan sungai 1 debit bagian hulu 235.03 m3/s dan bagian Hilir sebesar 226.36 m3/s, tikungan sungai 1 juga mempunyai elevasi muka air yang awalnya tinggi dan kemudian turun dari hulu ke hilir begitupun pola kecepatan alirannya.
Gambar 4.23 Kondisi Penampang dan Tinggi Elevasi Muka Air pada STA 115
Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan Simulasi HEC-RAS Tikungan Sungai 1 NO STA DEBIT ELEVASI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN
1 126 235.03 19.09 15.63 2 125 234.98 18.99 15.72 3 124 234.9 18.96 15.41 4 123 234.81 19.1 15.5 5 122 234.7 19.07 15.24 6 121 234.64 18.82 15.48 7 120 234.6 18.96 15.53 8 119 234.54 18.96 15.4 9 118 234.45 18.97 15.12 10 117 234.37 18.96 14.99 11 116 234.28 18.9 15.07 12 115 234.18 18.89 14.67 13 114 234.07 18.86 14.68 14 113 233.94 18.87 14.7 15 112 233.81 18.84 14.84 16 111 226.36 18.82 14.78
Dari tabel diatas menujukkan hasil perhitungan simulasi HEC-RAS bagian tikungan sungai 1 mulai dari debit,elevasi muka air dan kecepatan aliran yang di mulai dari titi STA 126-111.
0 10 20 30 40 50 60 70 14 15 16 17 18 19 20 21
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/5/2015 A.57 Station (m) E le v a ti o n (m ) Legend EG 01AUG2010 2300 WS 01AUG2010 2300 Ground Bank Sta .03 .03 .03
Gambar 4.24 Profil Debit Pada Daerah Tikungan 1
Gambar 4.25 Profil Elevasi Muka Air Pada Daerah Tikungan 1 222 224 226 228 230 232 234 236 126125124123122121120119118117116115114113112111 d eb it ( m 3/s) NO STA 18,5 18,6 18,7 18,8 18,9 19 19,1 19,2 126 125 124 123 122 121 120 119 118 117 116 115 114 113 112 111 elevasi m u k a air (m ) NO STA
Gambar 4.26 Profil Kecepatan Aliran Pada Daerah Tikungan 1 2. Tikungan Sungai 2
Gambar 4.27 Tikungan Sungai 2
Pada tikungan sungai 2 debit bagian hulu 226.29 m3/s dan bagian Hilir sebesar 226.01 m3/s ,tikungan sungai 2 juga mempunyai elevasi muka air yang awalnya tinggi dan kemudian turun dari hulu ke hilir begitupun pola kecepatan alirannya. 14 14,2 14,4 14,6 14,8 15 15,2 15,4 15,6 15,8 12 6 12 5 12 4 12 3 12 2 12 1 12 0 11 9 118 117 116 115 114 113 112 111 k ec ep atan (m /S ) NO STA
Gambar 4.28 Kondisi Penampang dan Tinggi Elevasi Muka Air pada STA 91
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan Simulasi HEC-RAS Tikungan Sungai 2 NO STA DEBIT ELEVASI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN
1 103 226.29 18.65 1.85 2 102 226.27 18.69 1.5 3 101 226.26 18.67 1.53 4 100 226.24 18.6 1.82 5 99 226.22 18.67 1.32 6 98 226.19 18.55 1.93 7 97 226.18 18.6 1.58 8 96 226.16 18.6 1.51 9 95 226.14 18.63 1.25 10 94 226.13 18.65 1.02 11 93 226.11 18.64 1.12 12 92 226.09 18.58 1.48 13 91 226.07 18.57 1.49 14 90 226.04 18.56 1.48 15 89 226.02 18.55 1.52 16 88 226.01 18.57 1.32 0 20 40 60 80 100 14 15 16 17 18 19 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/23/2015 A.33 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .02 .02 .02
Dari tabel diatas menujukkan hasil perhitungan simulasi HEC-RAS bagian tikungan sungai 2 mulai dari debit,elevasi muka air dan kecepatan aliran yang di mulai dari titi STA 103-88.
Gambar 4.29 Profil Debit Pada Daerah Tikungan 2
Gambar 4.30 Profil Elevasi Muka Air Pada Daerah Tikungan 2 225,85 225,89 225,93 225,97 226,01 226,05 226,09 226,13 226,17 226,21 226,25 226,29 226,33 103102101100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90 89 88 d eb it ( m /S ) NO STA 18,45 18,5 18,55 18,6 18,65 18,7 18,75 103 102 101 100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90 89 88 E levasi m u k a air (m ) NO STA
Gambar 4.31 Profil Kecepatan Aliran Pada Daerah Tikungan 2
3. Tikungan Sungai 3
Gambar 4.32 Tikungan Sungai 3
Pada tikungan sungai 3 debit bagian hulu 225.16 m3/s dan bagian Hilir sebesar 234.51 m3/s. tikungan sungai 3 juga mempunyai elevasi muka air yang awalnya tinggi dan kemudian turun dari hulu ke hilir begitupun pola kecepatan alirannya mengalami kecepatan yang naik turun.
0 0,5 1 1,5 2 2,5 103102101100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90 89 88 k ec ep atan (m /s) NO STA
Gambar 4.33 Kondisi Penampang dan Tinggi Elevasi Muka Air pada STA 46
Tabel 4.34 Data Hasil Perhitungan Simulasi HEC-RAS Tikungan Sungai 3
NO STA DEBIT ELEVASI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN
1 67 225.16 18.24 1.47 2 66 225.13 18.3 1 3 65 225.09 18.32 0.69 4 64 225.05 18.33 0.54 5 63 225 18.3 0.9 6 62 224.92 18.28 1.09 7 61 224.88 18.29 1.01 8 60 224.87 18.31 0.75 9 59 224.86 18.31 0.78 10 58 234.79 18.31 0.96 11 57 234.73 18.29 1.05 12 56 234.68 18.24 1.34 13 55 234.63 18.23 1.34 14 54 234.6 18.26 1 15 53 234.55 18.25 1.06 16 52 234.51 18.25 1.03 0 10 20 30 40 50 60 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/23/2015
CRS 18 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03
Dari tabel diatas menujukkan hasil perhitungan simulasi HEC-RAS bagian tikungan sungai 3 mulai dari debit,elevasi muka air dan kecepatan aliran yang di mulai dari titi STA 67-52.
Gambar 4.35 Profil Debit Pada Daerah Tikungan 3
Gambar 4.36 Profil Elevasi Muka Air Pada Daerah Tikungan 3 218 220 222 224 226 228 230 232 234 236 67 66 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 52 d eb it ( m 3/s) NO STA 18,18 18,2 18,22 18,24 18,26 18,28 18,3 18,32 18,34 67 66 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 52 elevasi m u k a air (m ) NO STA
Gambar 4.37 Profil Kecepatan Aliran Pada Daerah Tikungan 3
4. Tikungan sungai 4
Gambar 4.38 Tikungan Sungai 4
Pada tikungan sungai 4 debit bagian hulu 225.16 m3/s dan bagian Hilir sebesar 234.51 m3/s ,tikungan sungai 4 juga mempunyai elevasi muka air yang awalnya tinggi dan kemudian turun dari hulu ke hilir begitupun pola kecepatan alirannya mengalami kecepatan yang naik turun.
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 67 66 65 64 63 62 61 60 59 58 57 56 55 54 53 52 k ec ep atan (m /s) NO STA
Gambar 4.39 Kondisi Penampang dan Tinggi Elevasi Muka Air pada STA 46
Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Simulasi HEC-RAS Tikungan Sungai 4 NO STA DEBIT ELEVASI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN 1 50 234.42 18.16 1.52 2 49 234.39 18.14 1.58 3 48 234.32 18.14 1.4 4 47 234.29 18.16 1.19 5 46 234.25 18.16 1.07 6 45 234.18 18.17 0.91 7 44 234.14 18.17 0.9 8 43 234.02 18.17 0.78 9 42 233.94 18.16 0.93 10 41 233.82 18.12 1.15 11 40 233.72 18.1 1.17 12 39 233.66 18.08 1.24 13 38 233.62 18.05 1.38
Dari tabel diatas menujukkan hasil perhitungan simulasi HEC-RAS bagian tikungan sungai 4 mulai dari debit,elevasi muka air dan kecepatan aliran yang di mulai dari titi STA 50-41.
0 10 20 30 40 50 60 10 12 14 16 18 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/23/2015 CRS 9 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03
Gambar 4.40 Profil Debit Pada Daerah Tikungan 4
Gambar 4.41 Profil Elevasi Muka Air Pada Daerah Tikungan 4 233,2 233,4 233,6 233,8 234 234,2 234,4 234,6 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 d eb it ( m 3/s) NO STA 17,98 18 18,02 18,04 18,06 18,08 18,1 18,12 18,14 18,16 18,18 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 elevasi m u k a air (m ) NO STA
Gambar 4.42 Profil Kecepatan Aliran Pada Daerah Tikungan 4
5. Tikungan Sungai 5
Gambar 4.43 Tikungan Sungai 5
Pada tikungan sungai 5 debit bagian hulu 233,58 m3/s dan bagian Hilir sebesar 232,8 m3/s ,tikungan sungai 5 juga mempunyai elevasi muka air yang
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 k ec ep atan (m /S ) NO STA
awalnya tinggi dan kemudian turun dari hulu ke hilir begitupun pola kecepatan alirannya mengalami kecepatan yang naik turun.
Gambar 4.44 Kondisi Penampang dan Tinggi Elevasi Muka Air pada STA 31
Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Simulasi HEC-RAS Tikungan Sungai 5
NO STA DEBIT ELEVASI MUKA AIR
KECEPATAN ALIRAN 1 37 233.58 17.9 2.12 2 36 233.53 17.96 1.56 3 35 233.44 17.95 1.5 4 34 233.36 17.92 1.57 5 33 233.3 17.92 1.39 6 32 233.24 17.83 1.79 7 31 233.19 17.91 1.19 8 30 233.16 17.87 1.38 9 29 233.11 17.92 0.92 10 28 233.07 17.91 0.95 11 27 233.01 17.9 1.06 12 26 232.98 17.89 1.08 13 25 232.88 17.88 1.08 14 24 232.8 17.87 1.11
Dari tabel diatas menujukkan hasil perhitungan simulasi HEC-RAS bagian tikungan sungai 5 mulai dari debit,elevasi muka air dan kecepatan aliran yang di mulai dari titi STA 37-24.
0 20 40 60 80 100 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/23/2015
B 37 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03
Gambar 4.45 Profil Debit Pada Daerah Tikungan 5
Gambar 4.46 Profil Elevasi Muka Air Pada Daerah Tikungan 5 232,4 232,6 232,8 233 233,2 233,4 233,6 233,8 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 debit (m 3 /s ) NO STA 17,75 17,8 17,85 17,9 17,95 18 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 elevasi m u k a air (m ) NO STA
Gambar 4.47 Profil Kecepatan Aliran Pada Daerah Tikungan 5
6. Tikungan Sungai 6
Gambar 4.48 Tikungan Sungai 6 0 0,5 1 1,5 2 2,5 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 k ee p atan (m /s) NO STA
Pada tikungan sungai 6 debit bagian hulu 232,75 m3/s dan bagian Hilir sebesar 231,78 m3/s ,tikungan sungai 6 juga mempunyai elevasi muka air yang awalnya tinggi dan kemudian turun dari hulu ke hilir begitupun pola kecepatan alirannya mengalami kecepatan yang naik turun.
Gambar 4.49 Kondisi Penampang dan Tinggi Elevasi Muka Air pada STA 81
Tabel 4.4 Data Perhitungan Simulasi HEC-RAS Tikungan Sungai 6 NO STA DEBIT ELEVASI MUKA AIR KECEPATAN ALIRAN
1 23 232.75 17.87 1.07 2 22 232.68 17.86 1.04 3 21 232.63 17.85 1.09 4 20 232.59 17.85 1.07 5 19 232.54 17.83 1.19 6 18 232.45 17.84 0.97 7 17 232.32 17.84 0.92 8 16 232.16 17.82 1.01 9 15 232.11 17.82 0.96 10 14 232.04 17.82 0.93 11 13 231.97 17.82 0.92 12 12 231.86 17.81 0.95 13 11 231.78 17.78 1.11 0 20 40 60 80 100 10 12 14 16 18 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/23/2015 B 50 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03
Dari tabel diatas menujukkan hasil perhitungan simulasi HEC-RAS bagian tikungan sungai 6 mulai dari debit,elevasi muka air dan kecepatan aliran yang di mulai dari titi STA 23-11.
Gambar 4.50 Profil Debit Pada Daerah Tikungan 6
Gambar 4.51 Profil Elevasi Muka Air Pada Daerah Tikungan 6 231,2 231,4 231,6 231,8 232 232,2 232,4 232,6 232,8 233 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 d eb it ( m 3/s) NO STA 17,72 17,74 17,76 17,78 17,8 17,82 17,84 17,86 17,88 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 elev a si m uk a a ir (m ) NO STA
Gambar 4.52 Profil Kecepatan Aliran Pada Daerah Tikungan 6
Dari 7 tikungan sungai diatas terdapat dalam trase 10 km dapat dianalisis sebagai tinjauan secara umum. Dari semuah tikungan sungai mulai dari tikungan yang pertama sampai tikungan yang terakhir dari Hulu ke Hilir dan setiap tikungan memiliki pola aliran seragam. Tikungan sungai dari 1-6 sudah dicantumkan berapa besar debit ,tinggi elevasi muka air dan kecepatan aliran setiap tikungan sungai yang di analisa dengan kondisi yang berbeda-beda pada setiap kungan.
Berikut Gambar 4.24 Profil Potongan Memanjang Sungai Tabalong dalam bentuk HEC-RAS : 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 k ec ep atan (m /s) NO STA
- 66 -
- 67 - Berikut titik fokus pengamatan pernelitian :
Gambar 4.54 Layout dan No STA Pada Tikungan Yang Diteliti 1. STA 67
Pada titik stationing STA 67 awal masuk pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 67 mempunyai debit sebesar 230,39 m3/s.Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17,42 m. Dengan kecepatan aliran sungai sebesar 2,03 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.55 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Pada Sta 67 2. STA 64
Pada titik stationing STA 64 sebelum masuk pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 64 mempunyai debit sebesar 230,19 m3/s.Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17,57 m.dengan kecepatan aliran sungai sebesar 0.62 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.56 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Pada Sta 64
0 20 40 60 80 100 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015 A.9 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03 0 20 40 60 80 100 8 10 12 14 16 18 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015 CRS 27 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03
3. STA 62
Pada titik stationing (STA 62) sebelum masuk pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 62 mempunyai debit sebesar 229,94 m3/s. Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17.48 m.dengan kecepatan aliran sungai sebesar 1,37 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.57 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Pada Sta 62
4. STA 61
Pada titik stationing STA 61 sebelum masuk pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 61 mempunyai debit sebesar 229,87 m3/s. Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17,48 m.dengan kecepatan aliran sungai sebesar 1.26 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini : 0 10 20 30 40 50 60 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015 CRS 25 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03
Gambar 4.58 Kondisi Penampan dan Elevasi Muka Air Pada Sta 61 5. STA 60
Pada titik stationing STA 60 sebelum masuk pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 60 mempunyai debit sebesar 229,85 m3/s. Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17.56 m.dengan kecepatan aliran sungai sebesar 0,88 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.59 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Pada Sta 60
0 10 20 30 40 50 60 70 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015
CRS 24 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03 0 10 20 30 40 50 60 8 10 12 14 16 18 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015 CRS 23 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03
6. STA 59
Pada titik stationing STA 59 sebelum masuk pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 59 mempunyai debit sebesar 229,83 m3/s.Terdapat elevasi muka air ketinggianya mencapai 17.52 m.dengan kecepatan aliran sungai sebesar 0,91 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.60 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Sta Pada 59
7. STA 57
Pada titik stationing STA 57 tepat pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 57 mempunyai debit sebesar 239,58 m3/s. Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17.49 m.dengan kecepatan aliran sungai sebesar 1,28 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini : 0 10 20 30 40 50 60 8 10 12 14 16 18 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015 CRS 22 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta . 0 3 .03 .03
Gambar 4.61 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Pada Sta 57 8. STA 55
Pada titik stationing STA 55 tepat pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 55 mempunyai debit sebesar 239,42 m3/s. Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17.39 m.dengan
kecepatan aliran sungai sebesar 1,67 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.62 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Pada Sta 55
0 10 20 30 40 50 60 10 12 14 16 18 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015 CRS 20 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 0 10 20 30 40 50 60 70 12 13 14 15 16 17 18 19
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015
CRS 19 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03
9. STA 53
Pada titik stationing STA 53 tepat pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 53 mempunyai debit sebesar 239,27 m3/s. Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17.42 m.dengan kecepatan aliran sungai sebesar 1,28 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.63 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Pada Sta 53
10. STA 50
Pada titik stationing (STA 50) tepat pada tikungan sungai Tabalong dengan kondisi yang sebenarnya. STA 50 mempunyai debit sebesar 239,07 m3/s. Terdapat elevasi muka air ketinggiannya mencapai 17.46 m.dengan kecepatan aliran sungai sebesar 1,92 m/s. bisa dilihat pada gambar di bawah ini : 0 10 20 30 40 50 10 12 14 16 18 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015
CRS 16 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03
Gambar 4.64 Kondisi Penampang dan Elevasi Muka Air Pada Sta 50 Dari beberapa kondisi penampang yang diteliti yang mempunyai debit, tinggi elevasi muka air dan kecepatan pola aliran sungai yang berbeda-beda, tetapi elevasi muka air pada penampang STA 67-50 tidak melewati tebing sungai.
Setelah mengatahui hasil dari HEC-RAS untuk semuah titik tinjauan khusnya pada tikungan sungai dengan STA 67-50.yang dimana dapat dilihat perbedaan Debit sungai, Tinggi permukaan elevasi muka air ,dan Kecepatan aliran sungai tersebut, salah satu titik yang mengalami perbedaan diantaranya titik STA 67,64,62,61,60,59 dibagian awal tikungan dan STA 57,55,53,50 pada bagian akhir tepat pada tikungan sungai.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibah ini : Tabel 4.1 Data Profil Aliran Hasil Dari Output HEC-RAS
NO STA Reach Q.total (m3/s) W.S.elevasi (m) Vel.Chanel (m/s) 1 67 Hulu 230.39 17.42 2.03 2 64 Hulu 230.19 17.57 0.62 3 62 Hulu 229.94 17.48 1.37 4 61 Hulu 229.87 17.48 1.26 5 60 Hulu 229.85 17.52 0.88 6 59 Hulu 229.83 17.52 0.91 7 57 Hilir 239.58 17.49 1.28 Tabel 4.1 lanjutan 0 10 20 30 40 50 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabalong00 Plan: Plan 01 11/8/2015
CRS 13 Station (m) E le v a ti o n ( m ) Legend EG Max WS WS Max WS Ground Bank Sta .03 .03 .03
8 55 Hilir 239.42 17.39 1.67 9 53 Hilir 239.27 17.42 1.28 10 50 Hilir 239.07 17.28 1.92
Tabel diatas menujukkan hasil yang didapat pada HEC-RAS, khusunya dengan titik tinjauan dari STA 67-50 yang dimana hasil dapat mempunyai perbedaan dari setiap titik yang tinjau tepat pada tikungan sungai dari awal tikungan sungai sampai akhir.
Gambar 4.65 Profil Debit Pada Daerah Tikungan
Gambar 4.66 Profil Elevasi Muka Air Pada Daerah Tikungan 224 226 228 230 232 234 236 238 240 242 67 64 62 61 60 59 57 55 53 50 d eb it ( m 3/s) NO STA 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 67 64 62 61 60 59 57 55 53 50 elevasi m u k a air (m ) NO STA
Gambar 4.67 Profil kecepatan aliran Pada Daerah Tikungan
Karena merupakan simulasi 1D, HEC-RAS tidak mampu memberikan informasi atau hasil tentang perbedaan kapasitas aliran pada tikungan sungai yang diinginkan.jadi yang diperoleh output program HEC-RAS merupakan nilai kecepatan rata-rata. 0 0,5 1 1,5 2 2,5 67 64 62 61 60 59 57 55 53 50 k ec ep atan (m /s) NO STA