• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KELURAHAN SIDOMULYO KECAMATAN GODEAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KELURAHAN SIDOMULYO KECAMATAN GODEAN SKRIPSI"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

DI TK KELURAHAN SIDOMULYO KECAMATAN GODEAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

ARIEF KURNIAWAN 2212144

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Hubungan Berat Lahir dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

Skripsi ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa di sebutkan satu persatu oleh penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada Bapak/Ibu/Saudara yang penulis hormati yaitu:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku direktur Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Tetra Saktika Adinugraha M.Kep., Ns,. Sp.Kep.MB selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Ida Nursanti S.Kep., Ns., MPH, selaku Pembimbing I dalam penyusunan skripsi.

4. Yuni Very Anto, S.Kep.,Ns selaku Pembimbing II dalam penyusunan skripsi. 5. Yanita Trisetiyaningsih, M.Kep selaku Penguji yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi dan memberikan saran serta masukan terhadap penyusunan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

Penulis menyadari atas keterbatasan dan kemampuan dalam menyelesaikan skripsi ini karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak. Akhirnya besar harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua.

Yogyakarta, Oktober 2016

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

HALAMAN PERNYATAAN ………. iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

INTISARI……….. x ABSTRACT ………... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1 B. Rumusan Masalah ...4 C. Tujuan Penelitian ...4 D. Manfaat Penelitian ...5 E. Keaslian Penelitian ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan ...8

1. Definisi ...8

a. Pertumbuhan ...8

b. perkembangan ...8

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ...8 a. Faktor Instrinsik ...9 b. Faktor Ekstrinsik ...9 c. Faktor Genetik ...10 d. Faktor Lingkungan ...10 3. Aspek Perkembangan ...14

a. Perkembangan Perilaku atau Adaptasi sosial ...14

b. Perkembangan Motorik Halus ...14

c. Perkembangan Bahasa ...14

d. Perkembangan Motorik Kasar ...14

4. Aspek Pertumbuhan ...14

5. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan ...15

a. Penilaian Perkembangan ...15

b. Penilaian Pertumbuhan ...17

6. Tahapan Tumbuh Kembang Anak ...18

B. Anak Usia Prasekolah ...18

1. Definisi ...18

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak Usia Pra

Sekolah ...22

4. Ciri-ciri Anak Prasekolah...25

a. Ciri Fisik Anak Prasekolah ...25

b. Ciri Sosial Anak Prasekolah ...26

C. Berat Lahir ...28

1. Definisi ...28

2. Klasifikasi Berat Bayi Lahir ...28

3. Perkembangan Bayi Baru Lahir ...29

a. Periode Neonatal atau Neonatus ...29

b. Prilaku Sensori ...30

4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Berat Lahir ...31

a. Faktor Lingkungan Internal ...31

b. Faktor Lingkungan Eksternal ...34

c. Faktor Janin ...34

D. Kerangka Teori ...36

E. Kerangka Konsep ...37

F. Hipotesa ...37

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ...38

B. Lokasi dan Waktu ...38

C. Populasi dan Sampel ...38

D. Variabel Penelitian ...40

E. Definisi Operasional ...40

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ...41

G. Validitas dan Reabilitas ...42

H. Analisa Data ...43

I. Etika Penelitian ...45

J. Pelaksanaan Penelitian ...46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ………48 B. Pembahasan ………53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……….65 B. Saran ………...65 DAFTAR PUSTAKA ………...67 LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 40 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Orang tua Siswa TK……….... 49 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Siswa TK.………... 50 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Berat lahir, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan

Godean …... 51 Tabel 5. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Pertumbuhan Anak Usia

Pra Sekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean..….…… 52 Tabel 6. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Perkembangan Anak Usia

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1 Kerangka Teori ... 36 Gambar 2 Kerangka Konsep... 37

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Jadwal Penelitian Lampiran 2. Izin Menjadi Responden Lampiran 3. Intrumen Penelitian Lampiran 4. Lembar DDST Lampiran 5. Frekuensi Responden Lampiran 6. Hasil Penelitian Lampiran7. Surat Izin Penelitian

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KELURAHAN

SIDOMULYO KECAMATAN GODEAN

Arief Kurniawan1, Ida Nursanti2, Yuni Very Anto3

INTISARI

Latar Belakang : Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses alami yang

terjadi dalam kehidupan manusia yang dimulai sejak dalam kandungan sampai akhir hayat. Pertumbuhan perkembangan pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan, namun keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan lebih menitik beratkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan yang bersifat kualitatif berarti serangkaian perubahan progresif sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi sel atau organ tubuh individu, keduanya tidak bisa terpisahkan.

Tujuan : Mengetahui hubungan Berat Lahir dengan Pertumbuhan dan

Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental,

dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik total sampling. Subyek penelitian ini sebanyak 45 responden dan menggunakan metode pengumpulan data antropometri dan DDST. Analisis statistik inferensial menggunakan kendal tau dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).

Hasil : Sebagian besar berat badan ketika lahir dalam kategori cukup sebanyak 36

anak (80,0%). Pertumbuhan anak lebih banyak dalam kategori baik sebanyak 20 anak (44,4%). Perkembangan anak sebagian besar dalam kategori normal sebanyak 30 anak (66,7%). Berdasarkan penelitian diperoleh data mengenai berat lahir dengan pertumbuhan yaitu baik sebanyak 19 anak (42,2%) dengan nilai p value 0,004 (p value < 0,05). Keeratan sebesar keeratan hubungan kategori

sedang yaitu τ=0,414. Sedangkan berat lahir dengan perkembangan yaitu normal

sebanyak 29 anak (64,4%) dengan nilai p value 0,000 (p value< 0,05). Keeratan

hubungan kategori kuat yaitu τ=0,620.

Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan berat lahir dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

Kata Kunci : Berat Lahir, Pertumbuhan, Perkembangan.

________________________________

1

Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

Dosen S1 Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

3

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

THE CORRELATION BETWEEN BIRTH WEIGHT WITH GROWTH AND DEVELOPMENT OF PRE-SCHOOL CHILDREN IN KINDERGARTENS OF SIDOMULYO VILLAGE GODEAN

SUBDISTRICT

AriefKurniawan1, Ida Nursanti2, Yuni Very Anto3

ABSTRACT

Background: Growth and development are natural processes that occur since a

human being is in the womb until he/she passes away. Growth and development are basically two different important events, but they correlate to each other. Growth tends to emphasis on quantitative change, while development emphasizes on qualitative change which means a series of progressive changes as a result of maturity and experience process. Growth affects the physical aspect, while development is related to maturity of cell functions or individual physical organs in which both of them are inseparable.

Purpose: To discover the correlation between birth weight with the growth and

development of pre-school children in Kindergartens of Sidomulyo Village Godean District.

Method: This study is a non-experimental quantitative research using cross

sectional approach and total sampling technique. There 45 respondents as the research subjects and the data was gathered using anthropometry and DDST. Statistical inferential analysis used Kendall Tau with the level of trust is 95%

(α=0.05).

Result: The data show that 19 children (42.2%) have good growth with p value

0.004 (p value < 0.05). The correlation is in average category which is τ = 0.414.

In Addition, there are 29 children (64.4%) who normal development with p value 0.000 (p value < 0.05). The correlation is categorized as strong for τ = 0.620.

Conclusion: There is a significant correlation between the birth weight with the

growth and development of pre-school children in Kindergatens of Sidomulyo Village Godean District.

Keywords: birth weight, growth, development.

1

Undergraduate Student of Nursing of StikesJenderalAchmadYani Yogyakarta

2

Lecturer of S1 Nursing of StikesJenderalAchmadYani Yogyakarta

3

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan manusia yang belum mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang matang. Anak memiliki pola untuk tumbuh dan berkembang yang bervariasi dari anak satu dengan lainnya, oleh sebab itu memahami pola pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu kewajiban yang harus dimiliki orang tua, dan merupakan gambaran dari proses organ atau fungsi tubuh yang akan mengalami percepatan dan perlambatan menuju kematangan (Hidayat, 2009).

Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang baik secara fisik maupun psikososial. Sebagian orang tua belum memahami mengenai hal tersebut. Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Seringkali orangtua mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang sama (Setiawati, 2006).

Tahun 2010, diperkirakan 167 anak-anak di negara berkembang mengalami keterlambatan pertumbuhan. Secara global, keterlambatan tumbuh kembang anak menurun dari 39,7% pada tahun 1990 menjadi 26,7% pada tahun 2010. Kecenderungan ini diperkirakan akan mencapai 21,8% atau 142 juta anak-anak pada tahun 2020. Sementara di Asia menunjukkan penurunan drastis dari 49% pada tahun 1990 menjadi 28% pada tahun 2010, yaitu dari 190 juta anak menjadi 100 juta anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang (WHO, 2013). Data tahun 2011 terdapat 70 juta anak di Indonesia. Kemudian di DIY terdapat 766 ribu anak yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan (Kemenkes RI, 2011a). Data pada tahun 2014 di Kabupaten Sleman, balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang sebesar 43.465 anak, sedangkan di Kecamatan Godean jumlah anak sebesar 5467 anak (Dinkes DIY, 2014).

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses alami yang terjadi dalam kehidupan manusia yang dimulai sejak dalam kandungan sampai akhir hayat. Pertumbuhan perkembangan pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan, namun keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan lebih menitik beratkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan yang bersifat kualitatif berarti serangkaian perubahan progresif sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Mansur, 2009). Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi sel atau organ tubuh individu, keduanya tidak bisa terpisahkan (Riyadi, 2009).

Menurut Nursalam (2007), Tumbuh kembang anak terdiri dari beberapa tahapan dan tiap-tiap tahapan mempunyai ciri tersendiri. Salah satu tahapan tumbuh kembang anak adalah anak usia prasekolah (3-6 tahun). Keberhasilan penerimaan pada tahap tumbuh kembang anak sebelumnya adalah penting bagi anak usia prasekolah (3-6 tahun) untuk memperbaiki tugas-tugas yang sudah dikuasai pada masa toodler. Usia prasekolah mempunyai karateristik sendiri, masa ini sebagai masa persiapan anak menuju periode sekolah, kemampuan interaksi dengan anak lain dan orang dewasa menggunakan bahasa untuk menunjukkan kemampuan mental, bertambahnya perhatian terhadap waktu dan ingatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak secara umum ada 2, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi faktor prenatal (pada waktu masih di dalam kandungan) dan faktor postnatal (anak setelah lahir). Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi faktor biologis, faktor fisik, faktor psikososial, faktor keluarga, dan adat istiadat. Faktor psikososial antara lain motivasi belajar, hukuman kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih sayang, dan kualitas interaksi anak terhadap orang tua mempengaruhi tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 2014).

Tumbuh kembang anak juga bisa dipengaruhi oleh faktor prenatal, apabila terjadi gangguan pada masa prenatal, maka dapat memberikan dampak pada bayi berat lahir rendah. Bayi berat lahir rendah merupakan bayi yang lahir

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

kurang dari 2.500 gram dan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kematian perinatal dan neonatal. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dibedakan dalam 2 kategori yaitu, BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterin Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi cukup bulan tetapi berat kurang dari usianya (Depkes RI, 2010).

Pemerintah memfasilitasi masyarakat melalui program BKB (Bina Keluarga dan Balita) sehingga dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sedini mungkin (Soetjiningsih, 2014). Selain itu, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan profesi dan stakeholder melaksanakan pelayanan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) anak di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar (Kemenkes RI, 2012).

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh dan berkembangnya secara optimal. Indikator pertumbuhan dan perkembangan anak mempengaruhi perkembangan lainnya seperti kemampuan kognitif, psikologi, emosi, dan lingkungan di sekitar anak. Adanya riwayat berat badan lahir rendah (BBLR), asfiksia, infeksi, kelainan genetik, dan kelainan metabolik merupakan beberapa faktor yang dapat menimbulkan risiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Hastuti 2009).

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. BBLR merupakan faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas pada neonatus, bayi, dan anak, serta dapat berdampak pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan, perkembangan, dan penurunan kecerdasan (Ismawati dan Proverawati, 2010).

BBLR memiliki risiko besar untuk terjadinya ganguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa studi sebelumnya, pada BBLR umumnya terjadi peningkatan insidensi defisit neurologis atau gangguan kognitif selama masa kanak-kanak dibandingkan dengan bayi berat lahir cukup. Penelitian Sutian (2011), menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara status gizi waktu lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah di desa Paguyuban.

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Fatimah (2013) diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara riwayat BBLR dengan perkembangan motorik halus pada batita usia 12-35 bulan di Kelurahan Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean pada tanggal 25 Juni 2016 terhadap 7 anak laki-laki dan perempuan yang telah di ukur menggunakan alat ukur antropometri dan DDST untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak, terdiri dari 4 anak laki-laki dan 3 anak perempuan dengan hasil 2 anak laki-laki mengalami keterlambatan pertumbuhan, 2 anak perempuan mengalami keterlambatan dalam perkembangan, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan tidak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.

Berdasarkan latar belakang diatas dan tingginya angka kejadian keterlambatan tumbuh kembang serta ada beberapa penelitian tentang pertumbuhan dan perkembangan anak hasilnya ada yang signifikan dan tidak signifikan, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan berat lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini

adalah: “Bagaimanakah Hubungan Berat Lahir dengan Pertumbuhan dan

Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahui hubungan berat lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui gambaran berat lahir anak di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

b. Diketahui diskripsi atau gambaran petumbuhan anak di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

c. Diketahui diskripsi atau gambaran perkembangan anak di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi ilmiah tentang hubungan riwayat berat lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian dapat dilakukan usaha pencegahan agar anak tidak mengalamai keterlambatan atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi orang tua anak

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan perkembangan anak serta dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran orang tua yang memiliki anak usia prasekolah sehingga dapat memberikan stimulasi kepada anak karena penting untuk perkembangan anaknya.

2) Bagi lembaga pendidikan Stikes Achmad Yani

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi mahasiswa Stikes Achmad Yani khususnya pekembangan anak usia prasekolah.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E. Keaslian Penelitian

1. Sutian (2011) tentang “Hubungan Status Gizi Waktu Lahir Dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di Desa Peguyangan, Kota Denpasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi waktu lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah di desa peguyangan, kota denpasar. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dan menggunakan teknik systematic random sampling, sampel yang diambil sebanyak 45 anak. Alat pengumpulan data menggunakan form checklist.

Hasil penelitian ini ada hubungan yang signifikan status gizi waktu lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah di desa Paguyuban dengan nilai p= 0,001 (p< 0,05). Persamaman dari penelitian ini yaitu meneliti pertumbuhan dan perkembangan, desain penelitian menggunakan cross sectional. Jumlah sempel sama-sam 45 anak. Perbedaan dari penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan Sutiari (2011) menggunakan teknik systematic random sampling, sedangkan penelitian yang dilakukan menggunakan total sampling. Alat ukur penelitian ini yaitu dengan DDST II dan antropometri, sedangkan penelitian Sutiari (2011) menggunakan form checklist.

2. Fauziah (2013) tentang “Hubungan Riwayat Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Batita Usia 12-35 Bulan Di Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas Kabupeten Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Riwayat Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Batita Usia 12-35 Bulan Di Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas Kabupeten Semarang. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua batita usia 12-35 bulan jumlah sampel 81 batita diambil dengan teknik quota sampling. Perkembangan motorik halus diukur menggunakan lembar formulir DDST II dan riwayat BBLR diukur dengan menggunakan buku KIA. Analisis menggunakan Kolmogorov-Smirnov (α=0,05).

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

Hasil penelitian ini tidak ada hubungan yang bermakna antara Riwayat Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dengan perkembangan motorik halus pada batita usia 12-35 bulan di Kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Persamaan dari penelitian ini yaitu variabel terikatnya sama-sama meneliti perkembangan dan alat ukur sama-sama menggunakan DDST II, desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Perbedaan penelitian ini yaitu, penelitian Fauziah (2013) menggunakan teknik quota sampling, sedangkan penelitian ini menggunakan total sampling. Jumlah sempel penelitian ini sebanyak 45 anak, sedangkan penelitian Fauziah (2013) jumlah sempel sebanyak 81 anak.

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 3 Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Ketiga TK tersebut diantaranya TK BOPKRI Rewulu, TK Indriyasana Gancahan, dan TK ABA Melati Putih Sidomulyo. TK BOPKRI Rewulu berada di dusun Gancahan V Kelurahan Sidomulyo, dan bersebelahan dengan Gereja BOPKRI Rewulu, SD BOPKRI Rewulu, dan SMP BOPKRI Rewulu. Batas-batas wilayahnya meliputi sebelah utara berbatasan dengan Dusun Sembuh Wetan Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman, sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Gancahan VI dan Gancahan VII Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Sleman, Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Kluweh Kelurahan Balecatur Gamping Sleman, dan sebelah barat Dusun Sembuh Kidul Kelurahan Sidumulyo Godean Sleman.

TK Indriyasana Gencahan Berada di Dusun Gencahan VIII Kelurahan Sidomulyo, lingkungan sekitar TK merupakan rumah-rumah warga Gencahan VIII. Batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Dusun Rewulu Kulon Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Jetis Prenggan Kelurahan Sidokarto Godean Sleman, sebelah utara berbatasan dengan Dusun Sumber Kelurahan Balecatur Gamping Sleman, dan sebelah barat berbatasan dengan Dusun Gancahan VII Kelurahan Sidomulyo berbatasan dengan Dusun Gancahan VII Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman. TK ABA Melati Putih berada di Dusun Gancahan VII Kelurahan Sidomulyo bersebelahan dengan SD Muhammadiyah Sidomulyo. Batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Dusun Gencahan VI Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Gancahan VIII Kelurahan Sidumulyo Godean Sleman, sebalah selatan berbatasan dengan

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

Dusun Sembuh Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman, dan sebelah barat berbatasan dengan Dusun Gencahan V Kelurahan Sidomulyo Godean Sleman.

Proses belajar mengajar di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean Sleman ini berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB dan dari ketiga TK tersebut mempunyai 2 ruang kelas untuk kelas A dan kelas B, yang membedakan hanya pada TK Indriyasana Gancahan ditambah dengan 1 ruang kelas yaitu kelas untuk Kelompok Bermain. Kegiatan ekstrakulikuler dari ketiga TK hampir sama diantaranya drumband, dan kesenian tari.

Sara prasarana dari ketiga TK hamper sama seperti setiap sebulan sekali diadakan pemeriksaan pertumbuhan dan gigi oleh guru dan puskesmas. Tujuan dilakukan pemeriksaan yaitu untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada anak. Untuk perkembangan anak-anak diberikan permainan puzzle, disediakan krayon atau pensil berwarna, diajarkan bagaimana cara memasukkan benda-benda yang ukurannya lebih kecil ke benda-benda yang lebih besar. Untuk fasilitas perkembangan anak sudah ada alat permainan edukatif seperti boneka jari, puzzle besar, kotak alfabet, dan kartu pasangan. Untuk fasilitas pengukuran pertumbuhan sudah bagus, masing-masing TK sudah mempunyai alat pemeriksaan pertumbuhan seperti timbangan, alat pengukur tinggi badan, dan alat ukur lingkar lengan. Fasilitas kesehatan seperti UKS sudah ada untuk TK Indriyasana Gancahan dan TK BOPKRI Rewulu, untuk TK ABA Melati Putih belum ada untuk sementara menumpang di SD jika ada yang sakit atau langsung dibawa ke puskesmas.

2. Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 18-20 Agustus 2016 mengenai hubungan berat lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Sidomulyo Kabupaten Kabupaten Sleman, maka didapatkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Hasil penelitian ini didasarkan pada data yang diperoleh dari pengukuran antropometri dan pengukuran DDST II yang dilakukan oleh peneliti. Subjek penelitian adalah anak-anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean yang berjumlah 45 anak. Gambaran tentang karakteristik subjek penelitian dijelaskan dalam bentuk distribusi frekuensi berdasarkan variabel dalam penelitian ini.

a. Karakteristik Subjek

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Orang tua Siswa TK berdasarkan Umur, Tingkat Pendidikan, Pendapatan per Bulan, Pekerjaan,

dan ASI Eksklusif

Karateristik Responden Jumlah Presentase (%)1

Umur Orang tua

25-30 24 53,4 31-40 21 46,6 Tingkat pendidikan SMP 11 24,4 SMA 28 62,2 Perguruan Tinggi 6 13,3

Pendapatan Per Bulan

>1.400.000 16 33,3 1.400.000 14 31,1 <1.400.000 15 35,6 Pekerjaan Wiraswasta 14 31.1 PNS 6 13.3 IRT 15 33.3 Buruh 7 15.6 Karyawati 3 6.7 ASI Eksklusif Ya 29 64.4 Tidak 16 35.6 Jumlah 45 100

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar orang tua berusia 25-30 tahun sebanyak 24 responden (53,4%). Kemudian tingkat pendidikan paling banyak yaitu SMA sebanyak 28 responden (62,2%). Dilihat dari pendapatan perbulan paling banyak yaitu diatas 1.400.000 sebanyak 16 responden (33,3%). Pekerjaan responden paling banyak yaitu

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

ibu rumah tangga sebanyak 15 responden (33,3%). Dilihat dari pemberian ASI paling banyak yaitu diberikan ASI Eksklusif yaitu sebanyak 29 responden (64,4%).

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Siswa TK Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, dan Urutan Anak

Karateristik Responden Jumlah Presentase (%)

Umur Anak 4 tahun 17 37.8 5 tahun 15 33.3 6 tahun 13 28.9 Jenis Kelamin laki-laki 24 53.3 Perempuan 21 46.7 Status Anak Tunggal 6 13.3 Sulung 11 24.4 Tengah 9 20.0 Bungsu 19 42.2 Jumlah 45 100

Berdasarkan Tabel 3 diketahui umur dalam tahun, kelompok umur terbanyak yaitu umur 4 tahun sebanyak 17 anak (37,8%). Berdasarkan jenis kelamin, jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki sebanyak 24 anak (53,3%). Dilihat dari urutan anak, urutan kelahiran terbanyak yaitu sebagian anak bungsu sebanyak 19 responden (42,2%).

b. Analisis Univariat

Analisis univariat untuk mengetahui gambaran pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean. Pertumbuhan anak diukur menggunakan antropometri dan perkembangan anak menggunakan DDST II dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berat lahir, Pertumbuhan, dan Perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean

Variabel Frekuensi (f) Presentase (%)

Berat Badan Lahir

BBLC 36 80,0

BBLR 9 20,0

Pertumbuhan

Baik 20 44,4

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

Variabel Frekuensi (f) Presentase

Kurang 16 35,6 Perkembangan Normal 30 66,7 Suspect 12 26,7 Untestable 3 6,7 Jumlah 45 100,0

Berdasarkan Tabel 4 menunjukan bahwa berat lahir anak paling banyak yaitu Bayi Berat Lahir Cukup yaitu sebanyak 36 anak (80,0%). Berdasarkan pertumbuhan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean lebih banyak adalah kategori baik sebanyak 20 anak (44,4%) dibandingkan dengan kategori cukup sebanyak 9 anak (20,0%) dan kurang sebanyak 16 anak (35,6%).

Perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean sebagian besar dalam kategori normal sebanyak 30 anak (66,7%), yang mengalami suspect sebanyak 12 anak (26,7%), dan untestable sebanyak 3 anak (6,7%).

c. Analisi Bivariat

1. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Pertumbuhan Anak Usia Pra Sekolah

Hubungan berat badan lahir dengan pertumbuhan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean menggunakan korelasi Kendall Tau adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Hubungan Berat Badan Lahir dengan Pertumbuhan Anak Usia Pra Sekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean

Berat Lahir

Pertumbuhan

Normal Cukup Kurang Total P-value

F % F % F % F %

0,004

BBlC 19 42,2 9 20,0 8 80,0 36 80,0

BBLR 1 2,2 1 2,2 7 20,0 9 20,0

Jumlah 20 44,2 10 22,2 15 33,3 45 100,0

Sumber : Data primer, 2016

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa anak dengan berat badan lahir cukup lebih banyak mengalami pertumbuhan dengan normal sebanyak 19 anak (42,2%), sedangkan anak dengan berat badan lahir

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

rendah lebih banyak mengalami pertumbuhan kurang sebanyak 7 anak (15,6%). Hasil uji korelasi diperoleh nilai p= 0,004 (p< 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir dengan pertumbuhan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

2. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah

Hubungan berat badan lahir dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean menggunakan korelasi Kendall Tau adalah sebagai berikut:

Tabel 6 Hubungan Berat Badan Lahir dengan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean

Berat Lahir

Perkembangan

Normal Suspect Untastable Total P-value

F % F % f % F %

0,000

BBlC 29 64,4 7 15,6 0 0,0 36 80,0

BBLR 1 2,2 5 11,1 3 6,7 9 20,0

Jumlah 30 66,7 12 26,7 3 6,7 45 100,0

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa anak dengan berat badan lahir cukup lebih banyak mengalami perkembangan normal sebanyak 29 anak (64,4%), sedangkan anak dengan berat badan lahir rendah lebih banyak mengalami suspect yaitu sebanyak 5 anak (11,1%). Hasil uji korelasi diperoleh nilai p= 0,000 (p< 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan berat badan lahir dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean

B. Pembahasan 1. Berat Bayi Lahir

Berdasarkan distribusi frekuensi responden menunjukan bahwa anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean sebagian besar berat badan ketika lahir dalam kategori cukup sebanyak 36 anak (80,0%).

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

Berat lahir merupakan salah satu faktor kunci pembangunan di semua aspek perkembangan. Aspek ini sangat berguna dan penting dalam menentukan dan mengemukakan faktor harapan hidup dan kesehatan anak di masa mendatang (Zarien, 2014). Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Rata-rata berat bayi normal adalah diatas 2500 gram. Secara umum, bayi berat lahir rendah dan bayi dengan berat berlebih lebih besar risikonya untuk mengalami masalah (Damanik, 2009).

Berat lahir yang rendah dapat dikaitkan dengan perkembangan, pendidikan, dan perilaku yang merugikan di masa kecil, masa remaja, dan di kemudian hari. Fase terpenting dalam perkembangan anak adalah ketika masa bayi dan balita di bawah lima tahun. Anak pada usia 2-5 tahun merupakan periode keemasan (golden age) dalam proses perkembangan, yang artinya pada usia tersebut aspek kognitif, fisik, motorik, dan psikososial seorang anak berkembangan secara pesat (Zaviera, 2008).

Menurut Maryunani dan Nurhayanti (2008), klasifikasi berat bayi lahir adalah sebagai berikut : 1)Bayi berat lahir normal yaitu bayi yang dilahirkan dengan (berat lahir >2500 – 4000 gram); 2) Bayi berat lahir cukup yaitu bayi yang dilahirkan dengan (berat lahir > 2500 gram); 3) Bayi berat lahir rendah yaitu bayi lahir dengan (berat lahir kurang dari < 2500-2500 gram); 4) Bayi berat lahir sangat rendah yaitu bayi dengan (barat lahir 1000-1500 gram); 5) Bayi berat lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang dilahirkan dengan (berat lahir <1000 gram).

Berat badan bayi baru lahir yang sehat berbeda antara satu golongan masyarakat dengan yang lain. Pada ibu yang berasal dari lapisan sosial ekonomi yang lebih tinggi, dan mendapatkan perawatan kehamilan secara wajar dengan asupan gizi yang baik, akan melahirkan bayi yang cenderung berada dalam keadaan yang lebih baik dari pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang tingkat sosial ekonominya lebih rendah dan ibu yang selama kehamilannya dalam kondisi status gizi kurang (Ebrahim, 1984 dalam Rokhyati, 2005).

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

Berat lahir anak dapat dipengaruhi faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor lingkungan eksternal yang paling berperan adalah pendidikan. Tingkat pendidikan berakibat dengan pengetahuan tentang masalah kesehatan dan kehamilan yang berpengaruh pada perilaku, baik pada diri maupun terhadap perawatan kehamilan serta pemenuhan gizi saat hamil. Pendidikan dari orang tua siswa di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean adalah SMP sebanyak 11 responden atau 24,4, sebagian SMA sebanyak 28 responden, dan sebagian lagi perguruan tinggi sebanyak 6 responden 13,3% sehingga menujukkan bahwa tingakat pendidikan orangtua dari siswa TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean mampu menerima paparan informasi mengenai masalah kesehatan.

Berat lahir anak juga dipengaruhi dari pemberian ASI pada anak waktu lahir, sebagian besar anak diberikan ASI sebanyak 29 anak (64,4%) sedangkan yang tidak sebanyak 16 anak (35,6%). Dalam penelitian ini dikatakan bahwa sebagian besar anak mendapatkan ASI eksklusif waktu lahir. ASI sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan anak kedepannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak faktor-faktor dari ibu yang dapat mempengaruhi berat lahir bayi. Maka sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan dan perawat harus mampu meningkatkan gizi dan pengetahuan ibu setelah lahir dengan melakukan penyuluhan agar berat anak dapat normal. 2. Pertumbuhan anak usia prasekolah

Pertumbuhan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean lebih banyak dalam kategori baik sebanyak 20 anak (44,4%), dibandingkan dengan kategori cukup sebanyak 9 anak (20,0%), maupun kurang sebanyak 16 anak (35,6%). Penilaian yang dilakukan Sutiari (2011) menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu sebagian besar perkembangan anak adalah normal. Penelitian sebelumnya pertumbuhan anak sebagian besar adalah normal sebanyak 53,3% dan penelitian yang dilakukan peneliti pertumbuhan anak sebagian besar baik sebanyak 42,2%, Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan selain

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

faktor genetik dan lingkungan adalah terpenuhinya kebutuhan zat gizi. Kecukupan zat gizi seseorang berbeda tergantung pada umur, aktifitas, ukuran tubuh, keadaan fisiologis, derajat pertumbuhan, dan kebutuhan energi yang ditentukan untuk metabolik dasar.

Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan ayah dan ibu. Pendidikan orangtua sangat penting untuk tumbuh kembang anak karena dengan pendidikan yang baik maka orangtua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak, cara menjaga kesehatan anaknya, pendidikan, dan sebagainya. Pendidikan orang tua dapat mempengaruhi pertumbuhan anak kedepannya. Pendidikan dari orang tua siswa di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean adalah SMP sebanyak 11 responden atau 24,4%, sebagian SMA sebanyak 28 responden, dan sebagian lagi perguruan tinggi sebanyak 6 responden 13,3%, sehingga menunjukkan bahwa tingakat pendidikan orangtua dari siswa TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean mampu menerima paparan informasi mengenai masalah kesehatan pada anak dan cara menangani masalah kesehatan tersebut agar tercapainya pertumbuhan anak yang optimal.

Faktor lain dalam tercapainya pertumbuhan yang optimal yaitu jumlah saudara atau urutan anak dalam keluarga. Urutan anak siswa di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Goden paling banyak yaitu bungsu sebanyak 19 anak atau 42,2%, anak tunggal sebanyak 6 anak atau 13,3%, anak sulung sebanyak 11 anak atau 24,4%, dan anak tengah sebanyak 9 anak atau 20,0%, sehingga menunjukkan bahwa jumlah anak atau urutan anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonomi cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak. Sedangkan pada keluarga dengan keadaan ekonomi kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang dan perhatian anak juga kebutuhan primernya tidak terpenuhi. Pendapatan para responden adalah sebagian besar diatas UMR (Upah Minimum Regional) yaitu diatas 1.400.000 sebanyak 16 responden atau 18,7%, yang berpendapatan 1.400.000 sebanyak 14 responden atau 21,4%, dan yang berpenghasilan di bawah 1.400.000

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

sebanyak 15 responden atau 15,0%. Dalam tercapainya pertumbuhan anak yang optimal dipengerahui dari beberapa faktor contohnya pekerjaan. Pekerjaan sebagian besar dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga sebanyak 15 responden atau 33,3%, yang bekerja sebagai wiraswasta 14 responden atau 31,1%, bekerja sebagai PNS sebanyak 6 responden atau 13,3%, sebagai buruh 7 responden atau 15,6%, dan sebagai karyawati 3 responden atau 6,7%, sehingga menunjukkan pekerjaan dan pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orangtua dapat menyediakan semua kebutuhan anak.

Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu (Andriana, 2011). Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ tubuh dan otak. Sebagai contoh, hasil dari pertumbuhan otak adalah mempunyai kapasitas lebih besar untuk belajar, mengingat dan mempergunakan akalnya. Jadi anak tumbuh secara fisik maupun mental. Pertumbuhan fisik dapat dinilai dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), atau ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (Soetjiningsih, 2014).

Tumbuh adalah bertambah besarnya ukuran sel atau organ tubuh sedangkan perkembangan adalah bertambahnya fungsi organ tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, artinya untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Sebuah organ yang tumbuh atau menjadi besar karena sel-sel jaringan yang mengalami proliferasi atau hiperplasia dan hipertrofi. Pada awalnya organ ini masih sederhana dan fungsinya pun belum sempurna. Dengan bertambahnya umur atau waktu, organ tersebut berikut fungsinya akan tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan seorang anak memberikan gambaran tentang perkembangan keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi seorang anak untuk berbagai proses biologis termasuk untuk tumbuh (Hastuti, 2009).

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

Status gizi anak juga mempengaruhi dalam pertumbuhan anak selanjutnya, riwayat anak dalam pemenuhan kebutuhan gizi waktu kecil dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Pertumbuhan anak juga dipengaruhi dari pemberian ASI pada anak waktu lahir, sebagian besar anak diberikan ASI sebanyak 29 anak (64,4%) sedangkan yang tidak sebanyak 16 anak (35,6%). Dalam penelitian ini dikatakan bahwa sebagian besar anak mendapatkan ASI ekslusif waktu lahir. ASI sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan anak kedepannya.

Periode pertumbuhan dan perkembangan anak mulai di dalam kandungan ibu sampai umur 2 tahun disebut masa kritis tumbuh-kembang. Bila anak gagal melalui periode kritis ini maka anak tersebut sudah terjebak dalam kondisi

“point of no return”, artinya walaupun anak dapat dipertahankan hidup tetapi

kapasitas tumbuh-kembangnya tidak bisa dikembalikan ke kondisi potensialnya (Martuti, 2009).

3. Perkembangan anak usia prasekolah

Perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean sebagian besar dalam kategori normal sebanyak 30 anak (66,7%). Anak yang mengalami suspect sebanyak 12 anak (26,7%), dan untestable sebanyak 3 anak (6,7%). Penelitian yang dilakukan Fauziah (2013) menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu sebagian besar perkembangan anak adalah normal. Penelitian sebelumnya perkembangan anak sebagian besar adalah normal sebanyak 65,7% dan penelitian yang dilakukan penulis perkembangan anak sebagian besasr normal sebanyak 66,7%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang memepengaruhi perkembangan sosial.

Meurut Soejatiningsih (2014) faktor yang memepengaruhi perkembangan anak adalah faktor lingkungan tempat tinggal, umur orang tua, kualitas interaksi anak-orangtua, dan status sosial ekonomi. Lingkungan merupakan faktor yang sangat menetukan tercapai atau tidaknya perkembangan. Sebagian besar rentang umur orang tua adalah 25-30 tahun sebanyak 24 responden atau 53,4%, umur 31-40 sebanyak 21 responden atau 46,6%. Menurut Hurlock

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

(2010) rentang umur 21-40 tahun tahun adalah masa dewasa awal (early adulthood) yaitu masa pembentukan kemandirian pribadi, ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga dan mengasuh anak-anak. Usia ibu yang tergolong reproduktif merupakan usia yang matang dari seorang wanita untuk mempunyai tanggung jawab didalam keluarga, sehingga ibu cenderung akan memperhatikan dan mencari solusi apabila terdapat permasalahan didalam keluarga, sehingga ibu cenderung akan memperhatikan dan mencari solusi apabila terdapat permasalahan didalam keluarga. Terutama ketika anaknya berusia prasekolah (4-6 tahun) karena usia ini merupakan masa golden age yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Lingkungan yang baik akan memungkinkan tercapainya perkembangan yang optimal, sedangkan lingkungan yang tidak baik akan menghambat perkembangan diantaranya sanitasi lingkungan dan keadaan rumah. Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan dalam penyediaan lingkungn yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembang. Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan anak dengan status ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami keterlamatan dalam tumbuh kembang dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik. Pendapatan para responden adalah sebagian besar diatas UMR (Upah Minimum Regional) yaitu diatas 1.400.000 sebanyak 16 responden atau 18,7%, yang berpendapatan 1.400.000 sebanyak 14 responden atau 21,4%, dan yang ber penghasilan di bawah 1.400.000 sebanyak 15 responden atau 15,0%. Faktor ekonomi berkaitan dengan penghasilan suatu kelurga dalam menentukan daya beli makanan dalam keluarga yang akan menentukan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi oleh keluarga dan fasilitas yang mendukung perkembangan anak.

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder misalnya susu dan alat-alat yang dibutuhkan anak dalam masa perkembangan. Sedangkan pendapatan yang kurang akan lebih

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

fokus untuk memenuhi kebutuhan pokoknya terlebih dahulu seperti beras sehingga tidak ada alokasi dana untuk membeli makanan tambahan dan fasilitas untuk perkembangan anak hanya seadanya dan tidak terpenuhi (Andriana, 2011).

Kondisi ini mungkin disebabkan oleh latar belakang pendidikan orang tua dan motivasi belajar. Pendidikan dari orang tua siswa di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean adalah SMP sebanyak 11 responden atau 24,4%, sebagian SMA sebanyak 28 responden atau 62,2%, dan sebagian lagi perguruan tinggi sebanyak 6 responden 13,3%, sehingga menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orangtua dari siswa TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean mampu menerima paparan informasi mengenai masalah kesehatan.

Faktor lain yang mempengaruhi dalam perkembangan anak adalah urutan anak. Urutan anak siswa di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Goden paling banyak yaitu bungsu sebanyak 19 anak atau 42,2%, anak tunggal sebanyak 6 anak atau 13,3%, anak sulung sebanyak 11 anak atau 24,4%, dan anak tengah sebanyak 9 anak atau 20,0%, sehingga menunjukkan bahwa jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonomi cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak. Sedangkan pada keluarga dengan keadaan ekonomi kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang dan perhatian anak juga kebutuhan primernya tidak terpenuhi.

4. Hubungan berat lahir dengan pertumbuhan anak usia prasekolah di TK

Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean

Menurut tabel 5 anak dengan berat lahir cukup lebih banyak mengalami pertumbuhan dengan baik yaitu sebanyak 19 anak (42,2%), sedangkan anak dengan berat badan lahir rendah lebih banyak mengalami pertumbuhan kategori kurang yaitu sebanyak 7 anak (15,6%). Hasil uji korelasi diperoleh nilai p= 0,004 (p< 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan berat lahir dengan pertumbuhan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean. Hasil penelitian sebelumnya dilakukan oleh Sutiari (2011) menunjukan hasil p-value= 0,001 sedangkan hasil dari peneliti p-value= 0,004,

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

sehingga terdapat pengaruh signifikan antara berat lahir dengan pertumbuhan anak. Asupan gizi yang didapat anak adalah salah satu faktor untuk mecapai tahap tumbuh kembang yang baik dan dapat mempengaruhi dalam tumbuh kembangnya anak kedepannya.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses alami yang terjadi dalam kehidupan manusia yang dimulai sejak dalam kandungan sampai akhir hayat. Pertumbuhan perkembangan pada dasarnya merupakan dua peristiwa yang berlainan, namun keduanya saling berkaitan. Pertumbuhan lebih menitik beratkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan yang bersifat kualitatif berarti serangkaian perubahan progresif sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Mansur, 2009). Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi sel atau organ tubuh individu, keduanya tidak bisa terpisahkan (Riyadi, 2009). Peran orang tua khususnya ibu pada proses pembimbingan dan pengasuhan pada anak sangat besar, terutama dalam membantu anak melewati masa penting dalam rentang usia 4-6 tahun (usia prasekolah). Hubungan yang baik antara orang tua dan anak dapat memfasilitasi perkembangan anak, sedangkan hubungan yang kurang baik mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam perkembangannya.

Pada tabel 5 menunjukkan bahwa bayi berat lahir cukup masuk dalam ketegori pertumbuhannya normal disebabkan dari beberapa faktor. kemungkinan faktor tesebut adalah pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, pemberian ASI, dan umur yang di kendalikan oleh peneliti. Sedangkan anak dengan bayi berat lahir rendah masuk dalam ketegori pertumbuhan yang mengalami keterlambatan atau kurang, kemungkinan faktor tersebut adalah status gizi yang tidak dikendalikan oleh peneliti. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan selain faktor genetik dan lingkungan adalah terpenuhinya zat gizi. Kecukupan zat gizi seseorang berbeda tergantung pada umur, aktifitas, ukuran tubuh, keadaan fisiologis, derajat pertumbuhan, dan kebutuhan energi yang ditentukan untuk metabolik dasar. Pemenuhan kebutuhan zat gizi guna mendapatkan pertumbuhan yang baik juga dipengaruhi

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

oleh tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan keluarga, yang berdampak pada keadaan sosial ekonomi keluarga, dan riwayat pemberian ASI eksklusif (Nurhayati,2008).

Faktor lain yaitu dari lingkungan, lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan sedangkan ligkungan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan

lingkungan “bio-psiko-fisiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari,

mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

5. Hubungan berat lahir dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK

Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean

Menurut tabel 6 anak dengan berat lahir cukup lebih banyak mengalami perkembangan normal yaitu sebanyak 29 anak (64,4%) sedangkan anak dengan berat badan lahir rendah lebih banyak mengalami suspect yaitu sebanyak 5 anak (11,1%). Hasil uji korelasi diperoleh nilai p= 0,000 (p< 0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan berat lahir dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean.

Hasil penelitian yang dilakukan Fauziah (2013) menunjukkan hasil yang berbeda yaitu p-value= 0,508, sedangkan peneliti p-value= 0,000. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fauziah (2013) tidak ada hubungan riwayat Berat Bayi Lahir dengan perkembangan motorik dikarenakan status gizi baik, mendapatkan stimulasi atau rangsangan, pekerjaan orang tua, lingkungan sekitar. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan hasil yang signifikan antara berat lahir dengan perkembangan karena dilihat dari pendapatan orang tua. Pendapatan orang tua yang sedikit dapat memepangaruhi perkembanagan anak dikarenakan orang tua harus membagi untuk keluarga dan untuk anak.

Menurut Nursalam (2007), Tumbuh kembang anak terdiri dari beberapa tahapan dan tiap-tiap tahapan mempunyai ciri tersendiri. Salah satu tahapan tumbuh kembang anak adalah anak usia prasekolah (3-6 tahun). Keberhasilan penerimaan pada tahap tumbuh kembang anak sebelumnya adalah penting bagi

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

anak usia prasekolah (3-6 tahun) untuk memperbaiki tugas-tugas yang sudah dikuasai pada masa toodler. Usia prasekolah mempunyai karateristik sendiri, masa ini sebagai masa persiapan anak menuju periode sekolah, kemampuan interaksi dengan anak lain dan orang dewasa menggunakan bahasa untuk menunjukkan kemampuan mental, bertambahnya perhatian terhadap waktu dan ingatan.

Pada tabel 6 menunjukkan bahwa bayi berat lahir cukup masuk dalam kategori perkembangan normal karena anak dibiarkan puzzle, ular tangga, bermain dengan teman sebayanya ketika ibu atau pengasuh sedang melakukan pekerjaan atau kegiatan lain sehingga anak dapat belajar dari fasilitas tersebut. Kemungkinan lain juga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keadaan ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, dan jumlah saudara atau urutan anak, yang dikendalikan peneliti. Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan ekonomi cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga dengan keadaan ekonomi kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang dan perhatian anak juga kebutuhan primernya tidak terpenuhi (Soejatiningsih, 2012).

Kemungkinan yang terakhir yaitu jenis kelamin pada anak usia prasekolah umumnya mereka telah berkembang kesadaran terhadap perbedaan jenis kelamin dan peran sebagai anak laki-laki atau anak perempuan. Kesadaran ini tampak pada pilihan terhadap alat permainan dan aktifitas bermain yang dipilih anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki umumnya lebih menyukai bermain diluar, bermain kasar dan bertingkah laku agresif. Anak perempuan suka bermain yang bersifat kesenian, bermain boneka, dan menari (Wong, 2009).

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan anak secara umum ada 2, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi faktor prenatal (pada waktu masih di dalam kandungan) dan faktor postnatal (anak setelah lahir). Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan

(35)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

menjadi faktor biologis, faktor fisik, faktor psikososial, faktor keluarga, dan adat istiadat. Faktor psikososial antara lain motivasi belajar, hukuman kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih sayang, dan kualitas interaksi anak terhadap orang tua mempengaruhi tumbuh kembang anak (Soetinegoro, 2007.)

Kecerdasan anak sangat ditentukan bagaimana perkembangan dan pertumbuhan otak saat dalam kandungan dan setelah kelahiran. Gizi yang cukup dan memenuhi kebutuhan merupakan faktor utama dalam pertumbuhan dan perkembangn otak. Kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek serius seperti kegagalan pertumbuhan, menurunkan perkembangan, menurunkan produktivitas dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit yang mengakibatkan kematian. Pada perkembangan anak terdapat masa kridi, dimana diperlukan rangsangan yang berguna agar potensi berkembang sehingga perlu mendapatkan perhatian (Herry, 2009).

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian, keterbatasan penelitian tersebut sebagai berikut :

1. Faktor status gizi, dan umur kehamilan ibu dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak usia prasekolah padahal faktor-faktor sangat penting dalam menambah pembahasan tetapi tidak dikontrol peneliti.

2. Data responden kurang lengkap jadi sangat sulit untuk melakukan pembahasan. Pada saat penelitian setiap sekolah berbeda dalam jam pulang sekolah jadi harus menyesuaikan dalam melakukan penelitian.

(36)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesa diterima yaitu sebagai berikut :

1. Anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean sebagian besar berat badan ketika lahir dalam kategori cukup sebanyak 36 anak (80,0%).

2. Pertumbuhan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean lebih banyak dalam kategori baik sebanyak 20 anak (44,4%).

3. Perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean sebagian besar dalam kategori normal sebanyak 30 anak (66,7%). 4. Ada hubungan yang signifikan berat lahir dengan pertumbuhan anak usia

prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean dengan p-value =0,004.

5. Ada hubungan yang signifikan berat lahir dengan perkembangan anak usia prasekolah di TK Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Godean p-value = 0,000.

B. Saran

1. Bagi orang tua anak

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan perkembangan dan pertumbuhan anak serta dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran orang tua yang memiliki anak usia prasekolah sehingga dapat memberikan stimulasi, asuan makanan kepada anak karena penting untuk perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Status gizi ibu pada pembuahan dan selama hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungannya, apabila gizi ibu buruk sebelum dan selama kehamilan maka akan menyebabkan BBLR, mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi sehingga status gizi ibu ada saat hamil harus diperhatikan. Orang tua harus selalu memberikan stimulasi

(37)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

dan pola asuh agar anak mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Stimulasi dari orang tua bisa mempengaruhi perkembangan anak oleh sebab itu orang tua harus memberikan stimulsai dan pola asuh agar perkembangan anak dapat berjalan dengan baik.

2. Bagi lembaga pendidikan Stikes Jenderal Achmad Yani

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi mahasiswa Stikes Achmad Yani khususnya pekembangan anak usia prasekolah agar para mahasiswa mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermafaat dan menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai minat melakukan penelitian tentang perkembangan dan pertumbuhan anak usia prasekolah. Selain itu sampel dalam penelitian diperbanyak sehingga dapat mewakili semua aspek penelitian, asisten dalam penelitian minimal 3 orang agar penelitian berjalan lancar. 4. Bagi Sekolah

Diharapkan bagi tenaga pengajar dapat meningkatkan stimulasi pada anak - anak dan meningkatkan perkembangan motorik halus anak. Pengukuran pertumbuhan juga harus lebih ditingkatkan seperti mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan kesehatan gigi, agar anak tidak mengalami gangguan. Tenaga pengajar dapat memberikan masukan kepada orang tua anak agar dapat memahami dan mengaplikasikan tentang cara meningkatkan kemampuan motorik halus. Guru dan orang tua diharapkan mampu melakukan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak mengalami masalah tumbuh kembang. Perlu kegiatan stimulasi sesuai dengan usia anak, baik oleh guru atau orang tua yang merupakan orang terdekat bagi anak.

(38)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Behrman. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Nelson Volume 1. Edisi XV. Jakarta: EGC.

Depkes RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia. http;//www.depkes.go.id/. Diakses Kamis 21 Mei 2016 pukul 14.30 WIB.

Dinkes Yogyakarta. (2014). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. http;//www.depkes.go.id/. Diakses Kamis 21 Mei 2016 pukul 14.30 WIB. Fauziah. (2013). Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan

Perkembangan Motorik Halus pada Usia 12-35 Bulan di Kelurahan Karangjati Kecamatan Kabupaten Semarang. Jurnal Ilmu Anak, Vol 2 No 2.

Gandasetiawan. (2009). Megoptimalkan IQ dan EQ Anak Melalui Metode Sensomotorik. Jakarta: Gunung Mulia.

Hastuti. (2009). Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Pertumbuhan Anak Balita. Jakarta: ECG.

Hidayat, A.A.A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

___________. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

___________. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

(39)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

68

Ismawati & Proverawati. (2010). Buku Ajar Konsep Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Kemenkes RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia. http://www.depkes.go.id/. Diakses Kamis 21 Mei 2016 pukul 14.30 WIB.

____________. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. http://www.depkes.go.id/. Diakses Kamis 21 Mei 2016 pukul 14.30 WIB.

Kosim., Arif., dan Moersintowati. (2008). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-UI.

Kozier. (2004). Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and Practice. Redwoad City California. Adisson. Weskey.

Mansur. (2009). Mendirikan dan Mengelola PAUD. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Marmi & Raharjo. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Martuti, A. (2009). Mendirikan dan Mengelola PAUD. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Maryunani, A & Nurhayati. (2008). Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (Asuhan Neonatus). Jakarta: Trans Info Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Noviantri, R. (2009). Cara Cerdas Memebrikan ASI untuk Bayi sehat dan Cerdas.

Yogyakarta: Octopus.

Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Patmonodewo, S. (2008). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka media.

Perry & Potter. (2005). Buku Ajar Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi keempat. Jakarta: EGC.

(40)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

Riyadi, S & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rochyadi, E. (2005). Pengembangan Program Pembelajaran Individu Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdiknes.

Salamah, U. (2009). Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Saryono. (2010). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika.

Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Sutiari. (2011). Hubungan Status Gizi Waktu Lahir dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah di Desa Paguyuban, Paguyungan, Kota Denpasar. Jurnal Ilmu Gizi, Vol 2 No 2.

Stright & Barbara. (2005). Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.

Sri, W & Utami, W. (2008). Mengoptimalkan 9 Zona Kecerdasan Majemuk Anak.Yogyakara: Luna Punliser.

Sudarti & Endang Khoirunisa. (2010). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sunarto. (2011). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

WHO. (2013). Prevalence and Trend of Stunting among Pre-School Children, 1990-2020. http://www.who.int/. Diakses Rabu 21 Mei 2016 pukul 19.30 WIB.

(41)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

70

Wong, D. L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M. L., Schwartz, P. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik edisi 6 volume 1. Jakarta: EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan dengan cara pengamatan langsung ke lokasi penelitian dengan objek yang akan diteliti sehingga data yang diperoleh sesuai

Sedangkan kepentingan ideologi liberalisme- kapitalisme adalah terwujudnya masyarakat yang maju, modern, liberal, bebas berpendapat, beragama, berpolitik, toleran, terbuka,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran KKPI antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

Cluster remapping : Jika ada kegagalan dalam transaksi I/O pada disk , secara otomatis akan mencari cluster baru yang tidak rusak, lalu menandai alamat cluster

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman siswa terhadap konsep materi sudut dengan kemampuan menghitung besar sudut pada segitiga di kelas VII

penelitian ini berasal dari pimpinan dan pegawai Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Cabang Semarang yang terlibat dalam pengelolaan pembiayaan jual

Bank Mandiri Syari’ah Cabang Semarang. Sampel yang digunakan sebanyak 100 Karyawan Marketing BMT dan Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang. Dengan pengujian hipotesis

TUJUAN PENULISAN, ialah untuk menganalisis dan merancang strategi pemasaran dan membangun aplikasi berbasiskan web yang informatif, interaktif dan aktual yang dapat membantu