• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN PUTTING SUSU LECET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN PUTTING SUSU LECET"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN PUTTING

SUSU LECET

NOVELIA NADHIATUS SHOLEHA 1211010143

Subject: Nifas, Putting Susu Lecet, Ibu Nifas DESCRIPTION

Waktu nifas sering muncul banyak masalah salah satunya masalah dalam menyusui yaitu putting susu lecet dapat disebabkan trauma pada putting susu saat menyusui, selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukan celah-celah retakan pada putting susu, bisa sembuh sendiri dalam waktu 48 jam. Putting lecet ini dapat menggagalkan upaya menyusui oleh karena ibu akan tidak menyusui karena terasa sakit dan tidak terjadi pengosongan payudara sehingga produksi ASI berkurang.

Studi kasus dilakukan di BPS Kantin Susilowati Amd. Keb Desa Dukuh Ngarjo Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, subyek studi kasus ibu nifas Ny “N” dengan putting susu lecet. Waktu study kasus pada tanggal 20 April- 20 Mei, proses manajemen kebidanan diselesaikan melalui lima langkah, yaitu pengkajian data asuhan kebidanan, penentuan diagnosa kebidanan, rencana asuhan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi.

Asuhan kebidanan pada Ny “N” umur 20 tahun ibu nifas dengan putting susu lecet. Keadaan umum ibu: baik, kesadaran: composmentis, TTV: TD: 120/80 mmHg RR: 20x/menit, S: 36,50C, Nadi: 85x/menit pada pemeriksaan payudara: simetris, hiperpigementasi areola dan papila mammae bersih, keluar ASI +/+, putting susu menonjol kiri dan kanan, tidak terdapat benjolan abnormal, mamae sedikit kemerahan dan nyeri tekan, nyeri pada payudara sebelah kiri, payudara teraba keras, putting susu lecet pada bagian putting dengan areola dan keluar darah. Pelaksanaan asuhan kebidanan yaitu melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga dengan menjalin hubungan baik dengan klien, melakukan pemeriksaan TTV, observasi luka putting, kunjungan rumah dan melakukan penyuluhan kesehatan.

Pada pemberian asuhan kebidanan pada Ny “N” dengan putting susu lecet penulis menemukan kesamaan antara teori dan kasus yang ada yaitu pada tahap pengkajian dan pemeriksaan fisik. Diharapkan bidan dapat meningkatkan profesionalisme dalam melakukan manajemen kebidanan pada ibu nifas dengan putting susu lecet sehingga pelayanan klien sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

(2)

ABSTRACT

Puerperal period often occar many problems one of problem in breastfeeding is sore nipple that caused by trauma to the nipple during breastfeeding, but it can also cause cracks and crevices forming on the nipple, it can heal itself within 48 hours. The sore nipple can thwart the efforts to breastfeed because mother will not breastfeed since it feels painful and there is no the emptying of breast so that it reduces breast milk production. Sore nipples feel painful if not be treated proprely, it will become sore nipple.

This case study conducted in BPS KANTIN SUSILOWATI Amd. Keb in Dukuh Ngarjo, Jatirejo, Mojokerto, the subject of case study was Mrs N postpartum mother with sore nipple. Case study was on 20 April-May 20, midwifery management process completed through the five steps, namely the assessment of midwifery care data, obstetric diagnosis determination, midwifery care plan, implementation and evaluation.

Midwifery care in Mrs N postpartum mother 20 years of age with a sore nipple. General state of mother: good, consciousness: composmentis, vital signs: blood pressure: 120/80 mmHg, RR: 20x/ minute, Temperature: 36,50 celcius, pulse: 85x/ minute at breast examination: symmetrical, hyperpigmentation mammary areola and papilla was clean, breast milk production +/+, nipple protruding left and right, there was no abnormal lump, mammary slight redness and tenderness, pain in the left breast, breast palpable hard sore nipple on the nipple with the areola and bleeding. Implementation of midwifery care was to approach the mother and family to establish good relationships with clients, vital signs examination, do the observation in sore nipple home visits and health counseling.

In the provision of midwifery care in Mrs N with sore nipple authors found similarities between the theory and the cases which were at the stage of assessment and physical examination. It is expected that midwives can improve professionalism in conducting midwifery management in postpartum mother with sore nipples so that services for clients in accordance with established procedures .

Keywords : Postpartum, sore nipples

Contributor : 1.Sari Priyanti,S.SiT.,S.KM.,M.Kes 2. Zulfa Rufaida, S.Keb.Bd.,M.Sc

Date : 3 Juni 2015

TypeMaterial : Laporan Penelitian Identifier : -

Right : Open Document

(3)

LATAR BELAKANG

Waktu nifas sering muncul banyak masalah salah satunya masalah dalam menyusui yaitu putting susu lecet dapat disebabkan trauma pada putting susu saat menyusui, selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukan celah-celah retakan pada putting susu, bisa sembuh sendiri dalam waktu 48 jam. Juga dapat terjadi bila sering membersihkan putting dengan alcohol atau sabun. Putting lecet ini dapat menggagalkan upaya menyusui oleh karena ibu akan tidak menyusui karena terasa sakit dan tidak terjadi pengosongan payudara sehingga produksi ASI berkurang. Putting susu lecet terasa nyeri jika bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi lecet (Eka Puspita, 2012).

Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia tahun 2013 sebesar 54,3% sedikit meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 48,6%. Untuk persentase pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 sebesar 47,88% cenderung menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 64,8%. Untuk persentase pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 sebesar 84,85% cenderung menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 89,23% (Profil Kesehatan Jawa Timur, 2012).

Hasil Studi Pendahuluan yang dilakukan di BPS Amirul Cholifah Amd. Keb di Desa Sumberwono Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto pada tanggal 9 -12 Maret 2015. Pada tanggal 1 Januari sampai 9 Maret 2015 terdapat 15 persalinan pervaginam. Pada bulan Maret terdapat 1 ibu yang mengalami putting susu lecet.

Menurut Sastrawinata (2005) masalah menyusui umumnya terjadi dalam dua minggu pertama masa nifas. Pada masa ini, pengawasan dan perhatian petugas kesehatan sangat diperlukan agar masalah menyusui dapat segera ditanggulangi sehingga tidak terjadi penyulit atau menyebabkan kegagalan menyusui. Masalah menyusui yang sering terjadi diantaranya: puting nyeri dan lecet, payudara bengkak, kelainan puting susu, puting datar atau terbenam, saluran susu tersumbat, mastitis dan abses pada payudara. Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu maupun bayi.

Penanganan putting susu lecet ialah dengan memastikan pelekatan bayi ke payudara dengan benar sejak hari pertama, kontak kulit antara ibu dan bayi sesegera mungkin setelah bayi lahir setidaknya dalam satu atau dua jam pertama akan memudahkan bayi untuk melekat diri dengan baik. Apabila putting susu lecet olesi putting dengan ASI akhir (hild milk) untuk mempercepat penyembuhan luka, jangan sekali-kali memberikan obat lain, seperti salep dan lain-lain. Untuk memulihkan kondisi putting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2 x 24 jam. Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula-mula dengan waktu yang lebih singkat (Suradi, 2004).

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Putting Susu Lecet di BPS Kantin Susilowati Amd. Keb Desa Dukuh Ngarjo Kecamatan Jatirejo Kabupaten

(4)

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian adalah studi kasus dengan metode asuhan kebidanan varney. Dalam penelitian ini adalah 1 ibu nifas. Penelitian dilakukan di BPS Kantin Susilowati Amd. Keb Desa Dukuh Ngarjo Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto pada tanggal 20 April – 20 Mei 2015. Pengumpulan data dengan teknik metode wawancara yang digunakan adalah lembar cheklist. Teknik pengelolaan data adalah dengan teknik kunjungan rumah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penerapan asuhan kebidanan pengumpulan data, didapatkan masalah yaitu putting susu lecet, payudara nyeri/putting susu nyeri, cemas.

Hasil pengumpulan data klien yang dilakukan oleh peneliti dengan metode wawancara dan kunjungan rumah bahwa klien selama hamil dan setelah melahirkan tidak pernah mendapatkan pendidikan kesehatan karena jarak antar rumah dan bidan atau tenaga kesehatan jauh, klien hanya memeriksakan ANC dan mendapatkan obat vitamin dan antibiotic serta dari segi ekonomi kurang.

Putting susu lecet adalah trauma pada putting susu saat menyusui, selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukan celah-celah. Retakan pada putting susu biasanya sembuh sendiri dalam waktu 48 jam. Putting susu lecet dapat disebabkan teknik menyusui yang salah satu perawatan yang tidak betul pada payudara (Arief, 2009). Pada kasus ini terjadi karena klien pertama kali menyusui dan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar serta tidak pernah mendapatkan penyuluhan dari pihak tenaga kesehatan.

Diagnosa ditentukan berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang diperoleh pada saat pengumpulan data. Dalam hal ini penulis tidak menemui kesulitan. Dari hasil pemeriksaan pada teori dan fakta terdapat kesamaan. Ditinjau dari kasus klien bahwa putting lecet terjadi pada hari ketiga menyusui. Klien selama hamil dan setelah melahirkan tidak pernah mendapatkan pendidikan kesehatan. Petugas kesehatan pun masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayinya. Hal ini merupakan penyebab utama putting susu lecet.

Hasil pengumpulan data klien yang dilakukan oleh peneliti dengan metode wawancara dan kunjungan rumah bahwa klien putting nyeri saat menyusui karena klien menyusui anak pertama serta kurang percaya diri saat menyusui.

Secara teori putting susu nyeri pada umumnya ibu merasa nyeri pada waktu awal menyusui karena merupakan kelahiran anak pertama. Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan hilang ( Eka Puspita. 2014). Pada kasus ini terjadi karena klien pertama kali menyusui dan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar serta tidak pernah mendapatkan pendidikan kesehatan dari pihak tenaga kesehatan. Hal ini menyebabkan putting nyeri.

(5)

Ditinjau dari kasus yang terjadi pada klien bahwa putting nyeri terjadi saat setiap menyusui sedangkan dari segi teori bahwa putting nyeri terjadi saat awal menyusui saja. Terdapat kesenjangan antara teori dan fakta.

Hasil pengumpulan data klien yang dilakukan oleh peneliti dengan metode wawancara dan kunjungan rumah bahwa klien merasa khawatir dan cemas saat menyusui karena klien pertama menyusui dan saat hari kedua payudara terasa kesemutan serta saat hari ketiga putting mengalami lecet. Klien merasa cemas dan khawatir.

Cemas saat menyusui yang terjadi pada putting susu lecet adalah ibu masih dapat menyusui bayinya dan upaya selama antenatal umumnya kurang berfaedah, seperti menarik-narik putting. Yang paling efisien dalam keadaan ini adalah isapan bayi yang tidak kuat dan rasa percaya diri untuk menyusui (Sulistyawati,2009).

Kasus yang terjadi pada saat wawancara adalah klien merasa cemas karena putting susu lecet dan dari segi teori menjelaskan bahwa penyebab rasa cemas itu isapan bayi yang tidak kuat dan rasa percaya diri yang kurang. Terdapat kesenjangan antara teori dan fakta.

Dalam teori sulistyawati, 2009 kegagalan dalam menyusui adalah dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah, baik masalah ibu maupun pada bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham masalah ini, kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak saja. Dan hal ini menjadi masalah menyusui pada nifas dini yaitu kurang atau salah informasi yang banyak ibu merasa bahwa susu formula sama baiknya atau bahkan lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatan pun masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayinya. Penyebab utama adalah putting susu lecet karena kurangnya informasi klien tentang cara menyusui yang benar dan cara perawatan payudara. Pada kasus putting susu lecet bila tidak segera ditangani akan mengakibatkan bendungan ASI (Sulistyawati, 2009).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di BPS Kantin Susilowati Amd.Keb Desa Dukuh Ngarjo Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto penulis melakukan pengkajian secara menyeluruh sehingga dapat mengumpulkan data dengan benar, dengan teknik wawancara, kunjungan rumah. Didapatkan bahwa pasien mengatakan mengeluh payudara kesemutan, payudara panas, serta payudara nyeri. Payudara terasa kesemutan saat hari kedua menyusui. Pada hari ketiga saat ibu menyusui bayinya putting susu ibu lecet dan mengeluarkan darah pada pemeriksaan payudara didapatkan simetris, hiperpigementasi areola dan papila mammae bersih, keluar ASI +/+, putting merah, putting susu menonjol kiri dan kanan, putting lecet pada bagian atas putting dengan areola dan keluar darah, mamae sedikit kemerahan dan nyeri tekan, nyeri pada payudara sebelah kiri.

(6)

REKOMENDASI

Bagi tenaga kesehatan mampu memberikan konseling tentang ibu nifas berdasarkan data dan informasi mengenai putting susu lecet sehingga pasien tidak cemas dan bersedia melaksanakan perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar. Tenaga kesehatan memberikan informasi tentang masa ibu nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu dengan menyampaikan pendidikan kesehatan. Tenaga kesehatan memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar. Tenaga ksehatan memberikan konseling tentang manfaat ASI dan memberikan ASI tanpa jadwal selama 6 bulan. Untuk peneliti selanjutnya rutin melakukan kunjungan rumah dan menyampaikan pendidikan kesehatan pada ibu masa nifas dan lebih detail dalam hal pemeriksaan fisik pada payudara putting susu lecet.

ALAMAT CORRES PONDENSI: Email : velyne32@gmail.com No Hp : 089607501493

Alamat : Jl. Basuki rahmat dusun sumberan RT/ 001 RW/ 020 kecamatan ambulu desa ambulu kabupaten jember

Referensi

Dokumen terkait

limbah plastik dapat digunakan sebagai bahan alternatif campuran beton tanpa efek yang merugikan, maka dalam penelitian ini dilakukan pembuatan beton dengan

a) Ada orientasi pandangl tujuan perjalanan yangjelas kekawasan wisata secara keseluruhan ataupun kebangunan fasilitas yang ada didalamnya. b) Dapat menunjukkan tingkatan

Meskipun cinta merupakan sebuah perasaan, namun cinta belum dapat dirasakan jika semua elemen akal, sikap, dan perbuatan belum menyatu sehingga tidak mampu membuktikan rasa cinta

Apabila pada saat pertandingan dimulai jumlah anggota sebuah tim tidak sampai 5 orang, pertandingan akan tetap berjalan dengan syarat jumlah anggota yang

Bila membuat benda kerja dari kayu Anda harus menggunakan peralatan yang khusus dibuat untuk pekerjaan kayu.. Peralatan untuk pekerjaan kayu dapat dikelompokkan dalam beberapa

Ekstraksi merupakan salah satu teknik pemisahan yang melibatkan proses pemindahan Ekstraksi merupakan salah satu teknik pemisahan yang melibatkan proses pemindahan satu atau

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulan bahwa pada siklus I rata-rata hasil kemampuan siswa dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan