• Tidak ada hasil yang ditemukan

GCG and ERM Fundamentals for Insurance Company PELATIHAN INTENSIF. 30 Maret-1 April

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GCG and ERM Fundamentals for Insurance Company PELATIHAN INTENSIF. 30 Maret-1 April"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN INTENSIF

Diselenggarakan oleh : Bekerja sama dengan:

Perolehan gelar sertifikasi dari ERMA (Enterprise Risk Management Academy)

www.erm-academy.org 30 Maret-1 April 2016

GCG and ERM

Fundamentals

for

Insurance

Company

(2)

SINOPSIS PROGRAM

Perusahaan Asuransi saat ini menghadapi perubahan lingkungan eksternal dan internal yang pesat seperti meningkatnya kompleksitas bisnis, volatilitas pasar, perang premi, biaya operasional yang men-ingkat, pergeseran demografi, dinamika ekonomi regional yang pada akhirnya menciptakan banyak ketidakpastian yang dihadapi oleh industri asuransi baik di tingkat global maupun regional, serta di Indonesia pada khususnya.

Menghadapi tantangan tersebut, sistem ekonomi nasional di banyak negara mulai memperkenalkan berbagai rujukan dan peraturan yang dapat memban-gun daya saing dan tingkat ketahanan industri asuransi di negara mereka masing-masing terutama dalam penerapan praktik Good Corporate Govern-ance (GCG) dan Manajemen Risiko Terpadu (Ente-prise Risk Management, yang disingkat ERM). Sejalan dengan dimulainya era Otoritas Jasa Keuan-gan di Indonesia, beberapa peraturan telah dan akan dikeluarkan yang dapat membantu terciptanya suatu landasan baru praktik GCG dan Manajemen Risiko yang sejalan dengan berbagai rujukan praktik terbaik internasional. Dua rujukan utama sudah dikeluarkan yaitu POJK No.2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian dan juga POJK No.4/PO-JK.05/2014 tentang Penilaian Kemampuan dan

Kepatutan bagi Pihak Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pem-biayaan, dan Perusahaan Penjaminan.

Berdasarkan POJK tersebut dan akan dikeluarkannya POJK baru (Draft) yaitu ../POJK.05/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank, CRMS Indonesia mengembangkan silabus Pelatihan Intensif GCG dan Manajemen Risiko untuk Perusahaan Asuransi, yang mencakup selain isi dan semangat peraturan-peratur-an tadi juga sudah mencakup berbagai elemen rujukan nasional dan internasional bidang perasuran-sian, diantaranya adalah sebagai berikut: Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia - KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance) tahun 2006, IFRS – International Financial Reporting Stand-ards, S & P – Standard & Poor’s, Solvency II, ORSA – Own Risk & Solvency Assessment.

Pelatihan yang dikembangkan oleh CRMS Indonesia, dirancang sedemikian rupa untuk membantu perusa-haan-perusahaan asuransi pada khususnya dan perusahaan keuangan non-bank pada umumnya agar dapat memenuhi berbagai peraturan dan rujukan di atas.

Melalui pelatihan ini, peserta dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang dibutuhkan dalam memban-tu perusahaan mereka membangun kapasitas dan kapabilitas praktik GCG dan Manajemen Risiko yang efektif, mulai dari identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian berbasis risiko dengan tujuan untuk menganti-sipasi, merencanakan perubahan dan mengoptimalkan hasil yang menentukan masa depan perusahaan mereka. Pelatihan selama tiga hari ini dibawakan oleh para praktisi dan ahli yang sarat akan pengalaman dan pengetahuan yang mendalam baik dalam GCG dan manajemen risiko secara umum maupun untuk industri keuangan secara khususnya.

(3)

Jadwal Pelatihan

Untuk menerapkan GCG dan ERM dibutuhkan pemahaman funda-mental tentang prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko, serta bagaimana proses manajemen risiko terpadu dapat dijalankan secara efektif. Pemahaman tersebut harus dimulai di tingkat individual sampai dengan di tingkat korporasi secara keseluruhan.

Untuk menjawab kebutuhan di atas, CRMS Indonesia menyelenggara-kan seri pelatihan intensif berjenjang untuk penguasaan praktik GCG dan ERM yang baik bagi industri asuransi, terdiri dari tiga jenis pelatihan utama:

Sekilas tentang Seri Pelatihan Industri Asuransi

Keterangan: Tanpa mengganggu program secara keseluruhan, jadwal di atas dapat berubah antara satu dengan yang lain bilamana dianggap perlu oleh panitia dan/atau course leaders.

GCG and ERM Fundamentals

for Insurance Company

GCG dan Manajemen Risiko - Fundamentals

ISO 31000 Standar Internasional Manajemen Risiko - Teknik-Teknik Asesmen Risiko untuk perusahaan asuransi

ISO 31000 Standar Internasional Manajemen Risiko - Implementasi Manajemen Risiko berbasis ISO 31000 untuk perusahaan asuransi

Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di website www.crmsindonesia.org

Pelatihan yang

dikem-bangkan oleh CRMS

Indonesia, dirancang

sedemikian rupa untuk

membantu

perusa-haan-perusahaan asuran-si pada khususnya dan

perusahaan keuangan

non-bank pada umumnya agar dapat memenuhi

berbagai peraturan

dan rujukan di atas.

Session 1 Session 2 Session 3 Session 4

Proses Manajemen Risiko Prinsip-prinsip (Principles) Manajemen Risiko Kerangka Kerja (Framework) Manajemen Risiko Studi Kasus B: Penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan Asuransi Day 2 Studi Kasus A: Penerapan GCG di Perusahaan Asuransi Pemahaman dasar GCG dan Manajemen Risiko - Konteks Global

Peraturan dan Pengaturan tentang GCG dan Manajemen Risiko - Industri Perasuransian di Indonesia Penerapan GCG dan Manajemen Risiko - Konteks Indonesia Day 1 - Group Presentation - Wrap-up & Closing

Integrasi GCG dan

Manajemen Risiko Practice Sharing:Penerapan GCG dan Manajemen Risiko di Perusahaan

Studi Kasus C:

Road Map Penerapan/ Peningkatan GCG dan Manajemen Risiko di Perusahaan Asuransi

(4)

HOST

Hotbonar Sinaga

, ChFC, CERG

Hotbonar Sinaga adalah adalah sorang ahli di Industri Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank. Beliau merupakan salah satu pemegang sertifikasi CERG (Certified in Enterprise Risk

Governance) dari ERMA. Selain itu, beliau juga pernah mengecap pendidikan Non Degree-Shipping (Professional Shipping Management) Norwegian Shipping Academy, Insurance Broking (Certified Indonesian Ins. & Reinsurance Brokers) & APAI (Ahli Pialang

Asuransi Indonesia) ABAI, Jakarta, dan Perencanaan Keuangan ChFC (Chartered Financial

Consultant) The American College & Singapore College of Insurance.

Di samping sebagai Industrial Expert Advisory Board (IEAB) untuk industri Asuransi di CRMS Indonesia, sampai Desember 2014, beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit Otoritas Jasa Keuangan. Sebelumnya, beliau memiliki pengalaman profesional seperti Direktur Utama di PT Jamsostek dan PT Asuransi Berdikari, Komisaris Independen di berbagai peru-sahaan asuransi, diantaranya adalah PT. Asuransi Sinar Mas dan PT.Asuransi Mega Life. Komisaris Utama PT.Mitra Finansial Wicaksana. Komite Audit: PT.Pindo Deli, PT. Lontar Papirus Pulp & Paper. Selain itu, beliau juga aktif sebagai anggota dewan di berbagai organ-isasi profesional nasional dan internasional di antaranya Komite Nasional Kebijakan

Govern-ance (KNKG), Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia (LKDI), Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI).

Dr. Antonius Alijoyo

, ERMCP, CERG

Dr Antonius Alijoyo adalah prinsipal CRMS Indonesia yang juga seorang profesional independen dalam bidang tata kelola perusahaan, strategi dan manajemen risiko. Saat ini, beliau duduk sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT AIG Indonesia, Komisaris Independen dan Ketua Komite Pemantau Risiko PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, Anggota Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI (Bursa Efek Indonesia), Anggota Komite Audit PT Indokordsa Tbk. Beliau juga menjabat sebagai Anggota Dewan di berbagai organisasi profesional nasional dan internasional antara lain KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance), LKDI (Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia), IKAI (Ikatan Komite Audit Indonesia), dan ERMA (Enterprise Risk

Man-agement Academy).

Sebelumnya, beliau memiliki pengalaman kerja lebih dari 25 tahun di dalam fungsi penga-wasan, direktur, manajerial eksekutif, dan konsultasi di berbagai perusahaan terkemuka, baik nasional maupun multinasional. Antara lain adalah sebagai Anggota Dewan Audit OJK (Otoritas Jasa Keuangan); Anggota Komite Audit PT Multi Bintang Indonesia Tbk dan PT Indocement Tbk.; Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Bank Commonwealth Tbk.; Anggota Komite Pemantau Risiko PT Adhi Karya Tbk., PT Bank Saudara, dan PT Bank BTN Tbk.; Partner Senior AAJ Associates / RSM International, Direktur PT BAT Indo-nesia Tbk., Direktur PT Jaya Teknik IndoIndo-nesia, dan Senior Manager PT Unilever IndoIndo-nesia Tbk.

Program ini akan didampingi serta difasilitasi oleh Host beserta dengan fasilitator ahli lainnya dari CRMS Indonesia. Selain itu juga dapat mengundang pembicara tamu untuk berbagi pengalaman praktis dengan para peserta.

(5)

PESERTA PELATIHAN

Peserta yang dianjurkan untuk ikut dalam pelatihan intensif:

Direktur yang membawahi manajemen risiko dan kepatuhan

Komisaris yang menjadi pimpinan komite audit/komite pemantau risiko/komite GCG Anggota komite audit, anggota komite pemantau risiko, serta anggota komite GCG

Kepala Divisi Manajemen Risiko organisasi atau Chief Risk Officer dari organisasi perusahaan Kepala Divisi Kepatuhan dari organisasi perusahaan

Kepala Divisi GCG dari organisasi perusahaan

Para Risk Management Professional dan praktisi di bidang corporate governance

Konsultan yang bergerak di bidang jasa pelatihan dan pelayanan GCG/Manajemen Risiko untuk berbagai organisasi perusahaan

Para praktisi dan profesional manajemen risiko terutama yang sudah menyandang sertifikasi profesi Para akademisi yang terlibat dalam pembuatan silabus dan pembelajaran GCG dan manajemen risiko

Kesetaraan untuk dapat memperoleh gelar sertifikasi profesi manajemen risiko dari

ERMA

Pemahaman tentang dasar-dasar penerapan GCG dan Manajemen Risiko di Industri

Asuransi di Indonesia serta keterampilan untuk menerapkannya

Setelah sukses mengikuti seluruh proses pelatihan, peserta akan memperoleh sertifikat keberhasilan dalam menyelesaikan pelatihan dengan baik (certificate of accomplishment) untuk hal-hal fundamental dari GCG dan Manajemen Risiko - Industri Asuransi.

Sertifikat tersebut adalah bentuk pengakuan bahwa seseorang telah memahami sepenuhnya hal-hal mental yang terkait dengan GCG dan Manajemen Risiko - Industri Asuransi dalam konteks di Indonesia, dan memiliki kompetensi yang cukup untuk berperan serta dalam mengimplementasikannya di organisasi. Pengakuan ini akan bermanfaat baik bagi seseorang yang terlibat dalam implementasi GCG dan men Risiko di perusahaan atau institusi, maupun yang memiliki peran sebagai konsultan atau asesor independen di Industri Asuransi.

MANFAAT PELATIHAN

(Enterprise Risk Management Academy)

Pelatihan ini terdaftar sebagai pelatihan yang dapat memberikan PDUs bagi pemegang gelar sertifikasi ERMAP / ERMCP dari ERMA (Enterprise Risk

Management Academy), Singapura sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Setelah mengikuti keseluruhan pelatihan, pemegang ERMCP dapat meng-klaim PDUs kepada ERMA dimana proses meng-klaim PDUs ini juga dapat difasili-tasi oleh CRMS Indonesia.

Peserta yang berhasil menyelesaikan semua proses pelatihan dengan baik, dapat mengikuti asesmen untuk memperoleh gelar ERMAP/ERMCP/CERG dari ERMA yang berbasis di Singapura (www.erm-academy.org).

(6)

Misi

Memfasilitasi akselerasi praktik manajemen risiko di Indonesia melalui pengembangan keilmuan dan inisiatif untuk berbagi ke masyarakat luas.

Aktivitas

Sebagai pusat edukasi dalam memfasilitasi kegiatan berbagi keilmuan dalam hal teori dan praktik manajemen risiko, Dimana CRMS Indonesia dalam perjalanannya bekerjasama dan berkolab-orasi dengan berbagai institusi dan organisasi.

Batununggal Abadi 2 No.72, Bandung 40267, Indonesia Phone. (+6222) 9379-2767 | (+6222) 9387-2767 (+6222) 8730-1035 | Mobile. (+62) 81 222 200 775

Detail program atau formulir pendaftaran dapat diperoleh melalui Website : www.crmsindonesia.org

Email : secretariat@crmsindonesia.org

Contact Us

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu penatalaksanaan untuk menurunkan intensitas nyeri adalah dengan menggunakan Stimulasi Elektrik Saraf Transkutan (TENS) dan terapi es, sebagai metode pereda nyeri

PENGARUH PELATIHAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI PENGAWASAN PADA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PEKANBARU.. Vol. Januari 2020 JURNAL

Sehubungan dengan mulai diterapkannya penerapan tah kelola perusahaan berdasarkan Perafuran Otorihs Jasa Keuangan Nornor 41PO.IK"0312015 dan Surat Edaran Otoritas

Pihak panitia penyelenggara wajib menyediakan semua kebutuhan umum untuk sound system dan lighting sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh manajemen MOCCA.. Pihak

Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.05/2013 tanggal 12 September 2013 tentang Laporan Bulanan Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (Lembaran Negara

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 31/POJK.05/2015 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan Syariah.. Surat Edaran OJK

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan perlu dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dan penelitian lebih lanjut untuk

Tidak ada korelasi yang linear antara peningkatan dosis fraksi etil asetat ekstrak etanol 96% daun alpukat (Persea Americana Mill.) dengan penurunan kadar kolesterol LDL