• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Sejarah Universitas Bina Nusantara pertama kali didirikan sebagai sebuah tempat kursus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Sejarah Universitas Bina Nusantara pertama kali didirikan sebagai sebuah tempat kursus"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

3.1 Latar Belakang Bina Nusantara

3.1.1 Sejarah

Universitas Bina Nusantara pertama kali didirikan sebagai sebuah tempat kursus komputer yang bernama Modern Computer Course pada tanggal 21 oktober 1974. Bina Nusantara dimulai dengan dasar yang kuat visi yang jelas dan dedikasi yang tinggi.

Dengan meningkatnya keinginan untuk menjadi sebuah lembaga pendidikan, maka Modern Computer Course melakukan perkembangan dan menjadi sebuah akademi teknik computer (ATK) pada tanggal 1 juli 1981. ATK membuka jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informatika. Tiga tahun kemudian, pada tanggal 13 juli 1984 ATK mendapatkan status terdaftar dan mengubah namanya menjadi AMIK Jakarta. Pada tanggal 1 july 1985, AMIK membuka jurusan Komputerisasi Akuntansi. AMIK mulai menggunakan nama Bina Nusantara sejak 21 september 1985.

Menteri pendidikan dan kebudayan memberikan penghargaan kepada AMIK sebagai akademi komputer terbaik melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi pada 17 Maret 1986 pada saat usia AMIK relatif muda. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan gelar, AMIK Bina Nusantara mendirikan STMIK Bina Nusantara pada 1 juli 1986. STMIK membuka program studi Manajemen Informatika dan Ilmu Komputer jenjang S1 dan berencana membuka jurusan Sistem Komputer.

(2)

Pada 9 november 1987, AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina Nusantara, menjadi sebuah lembaga yang menyediakan pendidikan jenjang D3 dan S1. STMIK Bina Nusantara mendapatkan status terakreditasi untuk semua jurusan dan jenjang pendidikan pada 18 Maret 1992. Setelah mendapatkan reputasi yang baik, STMIK Bina Nusantara membuka program pasca sarjana di Manajemen Sistem Informasi, yang pertama di Indonesia.

Universitas Bina Nusantara didirikan pada tanggal 8 Agustus 1996 dan disahkan oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara dan Universitas Bina Nusantara bergabung menjadi Univeristas Bina Nusantara pada 20 Desember 1998. Universitas Bina Nusantara memiliki 5 fakultas dan program pasca sarjana.

Universitas Bina Nusantara terus berkembang dengan membuat kerja sama dengan Curtin University Australia pada tahun 1997 dan berencana membuat program S1 internasional. Pada tahun 1997, Universitas Bina Nusantara berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 9001.

Dengan semakin berkembangnya universitas Bina Nusantara, membuat Yayasan Bina Nusantara mendirikan sebuah training center yang menjadi lembaga pembelajaran untuk meningkatkan kempauan teknis dari seluruh civitas Bina Nusantara. Bina Nusantara Center didirikan pada tahun 2001. Sampai saat ini Bina Nusantara Center telah memiliki banyak cabang.

Joseph Wibowo Center (JWC) adalah kampus terbaru Universitas Bina Nusantara. Di JWC menyediakan:

1. Program pasca sarjana 2. S1 Internasional

(3)

Berbeda dengan 3 kampus Bina Nusantara lainnya (Kampus syahdan, kampus Anggrek dan kampus Kijang) yang memfokuskan pada teknologi informatika, JWC memfokuskan pada area manajemen dan bisnis.

S1 internasional diluncurkan pada tahun 2001, dan program ini menawarkan program Ganda, satu dari Universitas di luar negri dan satu lagi dari Universitas Bina Nusantara. Jurusan yang dibuka di S1 international adalah: Computer Science,

Accouning, Information System dan Marketing.

Salah satu perkembangan dari Yayasan Bina Nusantara adalah dengan didirikannya Sekolah Bina Nusantara. Dibuka pada Juli 2003, menyediakan jenjang pendidikan dari

pre-school, sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah menegah atas. Sekolah Bina

Nusantara menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris, namun pelajaran bahasa Indonesia, Agama dan PPKN tetap diajarkan dengan bahasa Indonesia.

(4)

3.1.2 Visi dan Kebijakan Mutu

Adapun visi dan misi dari Universitas Bina Nusantara adalah sebagai berikut.

Visi: Unggul sebagai lembaga pendidikan berbasis teknologi informasi yang diterima sebagai panutan, siap berkompetisi dan beradaptasi terhadap perubahan global.

Kebijakan Mutu: Sebagai perguruan tinggi bermutu, Universitas Bina Nusantara bertekad untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi, berkarakter baik dan siap terap.

3.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Bina Nusantara Sumber: atlas.binus.ac.id

(5)

3.2 Talent Management Directorate

3.2.1 Keterangan Talent Management Directorate

Perkembangan Bina Nusantara yang pesat perlu didukung pula dengan sebuah sistem organisasi yang terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan Bina Nusantara itu sendiri. Aspek human resourse adalah salah satu faktor penting yang dibutuhkan dalam sebuah sistem organisasi, termasuk organisasi Bina Nusantara itu sendiri.

Aspek human resource pada Bina Nusantara pada awalnya hanya diatur oleh sebuah unit kerja personila yang tergabung bersama dengan unit kerja keuangan. Dalam menjalankan fungsi human resource, unit ini baru sebatas mengatur aktifitas administrasi human resource, tanpa terlalu mengindahkan aspek yang sifatnya strategis.

Dipicu oleh kesadaran untuk semakin berkembang, termasuk mengembangkan aspek human resource, manajemen Bina Nusantara melakukan konsultasi dengan beberapa konsultan human resource. Dari beberapa masukan yang diberikan, pertama kali bergulir ide untuk mengatur aspek human resource dalam unit kerja bernama

Human Resourece Development (HRD). Dalam Human Resource Development aspek

startegis sudah mulai diatur akan tetapi komposisinya masih relatif minim dibanding dengan aspek administrasi. Pada waktu itu pengaturan compensation dan benefits merupakan salah satu dari aspek human resource strategic yang mulai dirintis untuk diatur.

Dalam perkembangannya HRD sudah mulai lebih memfokuskan pada aspek– aspek strategis, sehingga dengan perkembangan tersebut maka dicetuskan ide untuk mengganti nama HRD menjadi Human Resources Management. Kata development

(6)

diganti menjadi management, karena kata management dianggap memiliki konotasi yang positif dan seiring dengan konsep human resource strategic.

Ternyata nama human resource management belum juga dirasakan cukup. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kata resource dalam nama human resource

management merupakan sesuatu yang sifatnya dapat habis seiring dengan perkembangan

teknologi dimana human resource dapat digantikan oleh peran teknologi. Menyikapi masalah tersebut pendiri Bina Nusantara menggulirkan ide baru untuk mengganti nama organisasi tersebut menjadi Talent Management karena, talent atau bakat sifatnya tidak akan pernah habis atau tergantikan dan dapat terus dikembangkan.

Talent management memberikan porsi yang proposional dalam aspek–aspek human resource strategic dengan konsep sebagai strategic partner bagi manejemen Bina

Nusantara dan berfokus pada masalah administratsi.

3.2.2 Struktur Organisasi Talent Management Directorate

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Talent Management Directorate Bina Nusantara Sumber: atlas.binus.ac.id

(7)

3.2.3 Tugas Tanggung Jawab dan Kewenangan A. Chief Talent Management

ƒ Memimpin keseluruhan aktivitas TM/HR di Bina Nusantara.

ƒ Bertanggung jawab terhadap pembuatan dan pengembangan keseluruhan strategi

TM/HR, kebijakan dan servis, yang dapat menunjang ketersediaan dan efektivitas

sumber daya manusia.

ƒ Melaksanakan strategi TM/HR, kebijakan dan servis secara efektif, dengan meminimalkan potential liabilities dan resiko.

ƒ Bekerja sama dengan Bina Nusantara Senior Management untuk membuat kebijakan dan tujuan yang terkait dengan TM/HR, seperti employee relations, communications,

recruitment, performance management, compensation and benefits, training, staff development.

ƒ Memperoleh support dari entitas perusahaan untuk menunjang perumusan dan kegiatan administrative TM/HR yang berhubungan dengan kebijakan, program, dan prosedur.

ƒ Memfasilitasi koordinasi dan integrasi antara berbagai program TM/HR dan mengembangkan strategi untuk menunjang efektifitas unit bisnis.

ƒ Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan strategis yang berfokus kepada pemberian solusi kepada masalah-masalah bisnis.

ƒ Berpartisipasi dalam pembuatan tujuan strategis perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.

ƒ Me-manage data-data karyawan dan human resources information systems ƒ Me-manage dan memimpin tim TM

(8)

ƒ Mewakili Bina Nusantara dalam legal action dengan pihak lain yang berhubungan dengan tanggung jawab direktorat TM, termasuk di dalamnya penandatanganan perjanjian dan penyelesaian permasalahan .

B. Compensation and Benefits

ƒ Bertindak sebagai staf ahli di perusahaan dalam area kompensasi dan benefit karyawan.

ƒ Menciptakan dan mengembangkan strategi kompensasi dan benefit untuk menarik dan mempertahankan karyawan-karyawan berkualitas tinggi .

ƒ Memimpin proses disain, pengembangan, dan modifikasi program, praktek, dan

tools kompensasi dan benefit yang telah dimiliki perusahaan.

ƒ Memimpin riset untuk mengukur efektivitas program kompensasi dan benefit perusahaan.

ƒ Bekerja sama dengan Relationship Managers dan Bina Nusantara Leaders untuk memahami dan merencanakan kebutuhan kompensasi dan benefit perusahaan.

ƒ Menkoordinasikan survei yang disetujui oleh perusahaan tentang kompensasi dan benefit.

ƒ Memastikan adanya konsistensi dalam pengaplikasian program dan kebijakan di dalam perusahaan.

ƒ Melakukan admistrasi level/tingkatan karyawan dan memastikan bahawa setiap posisi telah mendapatkan tingkatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

ƒ Menjalankan sistem administrasi kompensasi dan benefit perusahaan.

ƒ Bekerja sama dengan fungsi-fungsi lain dalam departemen TM/HR untuk memonitor keefektifan program kompensasi dan benefit perusahaan.

(9)

ƒ Melakukan diskusi dan konsultasi dengan Relationship Manager dan Bina

Nusantara Leader dalam hal aktivitas kompensasi dan benefit karyawan.

ƒ Menentukan proses kenaikan gaji karyawan yang terstandarisasi.

C. Employee Communication

ƒ Bertindak sebagai staf ahli di perusahaan dalam area komunikasi karyawan, pengembangan komunitas, hubungan antar industri, dan kebutuhan formal karyawan ekspatriat.

ƒ Memegang peran utama dalam pembuatan strategi, kebijakan, dan pengaplikasian komunikasi karyawan, pengembangan komunitas, hubungan antar industri, dan kebutuhan formal karyawan ekspatriat perusahaan.

ƒ Memimpin proses disain, pengembangan, dan modifikasi program, praktek, dan

tools komunikasi karyawan, pengembangan komunitas, hubungan antar industri, dan

kebutuhan formal karyawan ekspatriat perusahaan.

ƒ Mengawasi kapatuhan karyawan terhadap program dan bekerjasama dengan

Relationship Manager dan Bina Nusantara Leader untuk menegakkan ketaatan

seluruh jajaran karyawan perusahaan terhadap program dan prosedur yang ada. ƒ Bekerja sama dengan fungsi-fungsi lain di dalam TM/HR dalam pengaplikasian

pengembangan komunitas dan komunikasi karyawan di dalam proses TM/HR yang lain.

ƒ Memimpin riset untuk mengukur efektivitas sistem komunikasi karyawan dan program pengembangan komunitas.

ƒ Memimpin pengembangan program komunikasi karyawan.

(10)

ƒ Memegang peran dalam ketaatan perusahaan terhadap perjanjian kerjasama karyawan dan peraturan pemerintah.

ƒ Memimpin usaha-usaha penyelesaian apabila terjadi masalah antara perusahaan dengan karyawan.

ƒ Mengawasi keperluan-keperluan dokumen formal karyawan ekspatriat seperti exit,

work permit, visa dan lain sebagainya.

D. Performance and Career Management

ƒ Bertindak sebagai staf ahli di perusahaan dalam area performance management, pelatihan, pengembangan karier dan succession planning.

ƒ Memegang peran utama dalam pembuatan strategi, kebijakan, dan pengaplikasian

performance management, pelatihan, pengembangan karir dan succession planning.

ƒ Mengawasi kapatuhan karyawan terhadap program dan bekerjasama dengan

Relationship Manager dan Bina Nusantara Leader untuk menegakkan ketaatan

seluruh jajaran karyawan perusahaan terhadap program dan prosedur yang ada. ƒ Memimpin proses disain, pengembangan, dan modifikasi program, praktek, dan

tools performance management, pelatihan, pengembangan karier dan succession planning.

ƒ Bekerja sama dengan fungsi-fungsi lain di dalam TM/HR dalam pengaplikasian

performance management, pelatihan, pengembangan karier dan succession planning

di dalam program TM/HR yang lain.

ƒ Memastikan bahwa performance management system sudah diimplementasikan secara merata di dalam Bina Nusantara.

(11)

ƒ Memimpin pengembangan program performance management, dan penyampaian pelatihan kepada para manajer dan karyawan untuk menjamin ketaatan, transparansi, pemahaman, dan konsistensi.

ƒ Memimpin riset untuk mengukur efektifitas sistem performance management, pelatihan, pengembangan karir dan succession planning

ƒ Memastikan pengaplikasian program pelatihan yang konsisten di dalam perusahaan.

E. Recruitment and Staffing

ƒ Bertindak sebagai staf ahli di perusahaan dalam area recruitment dan staffing.

ƒ Menciptakan dan mengembangkan strategi recruitment dan staffing untuk menarik karyawan-karyawan berkualitas tinggi bekerja di Bina Nusantara.

ƒ Memimpin proses disain, pengembangan, dan modifikasi program, praktek, dan

tools performance management, pelatihan, pengembangan karir dan succession planning.

ƒ Memimpin riset untuk mengukur efektivitas sistem recruitment dan staffing.

ƒ Bekerja sama dengan Relationship Managers dan Bina Nusantara Leaders untuk memahami dan merencanakan kebutuhan recruitment dan staffing .

ƒ Menciptakan dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak eksternal (universitas,

career planning centers, agen pencari kerja, biro iklan dan lain sebagainya) unutk

menunjang kebutuhan rekrutmen karyawan.

ƒ Memastikan terdapatnya pengaplikasian program secara efektif di dalam perusahaan. ƒ Bekerja sama dengan fungsi-fungsi lain di dalam TM/HR dalam pengaplikasian

(12)

ƒ Melakukan konsultasi dengan Relationship Manager dan Bina Nusantara Leader dalam hal recruitment dan staffing.

ƒ Menelaah sudut pandang recruitment dan staffing dari kacamata perusahaan, merekomendasikan perpindahan karyawan untuk memenuhi kesenjangan karyawan di dalam perusahaan.

ƒ Me-manage semua kebutuhan job transfer dari seluruh departemen yang ada di Bina Nusantara.

ƒ Melaksanakan penyeleksian karyawan untuk level eksekutif dan manajerial .

ƒ Menjamin ketersediaan dan pemeliharaan ‘image’ sistem kinerja rekrutmen perusahaan di mata industri, dan juga menjamin kualitas dan konsistensi .

ƒ Menciptakan suatu proses rekrutmen untuk aktivitas-aktivitas yang sudah terstandarisasi (misalnya: clerical recruiting), dan menjamin terlaksananya proses ini.

F. Relationship Management

ƒ Bertindak sebagai partner terhadap pimpinan Business Unit, menyumbangkan solusi kepada Business Unit unruk membantu pelaksanakan strategi dan pencapaian tujuan. ƒ Memfasilitasi semua kegiatan TM untuk memenuhi kebutuhan Business Unit,

seperti: program-program, proses dan tools untuk performance management, perencanaan tenaga kerja, rekrutmen dan seleksi, pelatihan, pengembangan karir,

succession planning, kompensasi dan hubungan dengan industri.

ƒ Secara proaktif mengidentifikasian masalah-masalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia pada level Business Unit, dan bekerja sama dengan manajemen Business Unit untuk memecahkannya.

(13)

ƒ Bertindak selaku basis sentral bagi Business Unit untuk menangani permasalahan, memberikan saran-saran, dan pembuatan keputusan yang berhubungan dengan sumber daya manusia.

ƒ Memastikan bahwa karyawan Business Unit megetahui pihak yang harus dihubungi dalam penanganan dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia, dan juga menerima servis yang selayaknya dari departemen TM .

ƒ Bekerja sama dengan Business Unit Leader untuk mengidentifikasi sumber daya

Business Unit yang dapat berperan aktif dalam implementasi program dan aplikasi TM.

ƒ Mendampingi Business Unit Leader dan bertindak sebagai penghubung antara TM dan Business Unit dalam eksekusi program , kebijakan, dan proses TM.

ƒ Mengevaluasi keefektifan program TM dalam memenuhi kebutuhan Business Unit, dan juga melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dianggap perlu.

ƒ Berkoordinasi dengan TM Leaders yang lain dalam perencanaaan dan pengimplementasian program dan aplikasi TM.

ƒ Bekerja sama dengan TM leaders yang lain untuk memastikan bahwa Business Unit menaati hukum tenaga kerja dan kewajiban-kewajiban legal yang lain.

(14)

3.3 Prosedur yang berjalan 3.3.1 Prosedur Klarifikasi

Gambar 3.3. Flowchart Klarifikasi Pelatihan Sumber: PCM Bina Nusantara

(15)

Pada awal tahun, bagian Budgeting dari Finance Directorate memberikan anggaran pelatihan tahun berjalan yang sudah digabung kepada bagian PCM. Setelah itu bagian PCM melakukan klarifikasi bersama dengan masing-masing bagian, dengan tujuan untuk memastikan apakah pelatihan yang dianggarkan sudah sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing bagian. Proses klarifikasi biasanya dilakukan dalam bentuk wawancara singkat antara bagian PCM dengan kepala bagian. Hal - hal yang diklarifikasi meliputi:

• Nama peserta • Topik yang dipilih

Vendor

• Estimasi biaya.

Setelah proses klarifikasi selesai, PCM mengirimkan hasil klarifikasi ke masing- masing Business Unit.

(16)

3.3.2 Prosedur Permintaan Pelatihan Mulai

Cek anggaran pelatihan

Pendaftaran ke vendor Permintaan pelatihan

Pembuatan SPP/SPD

Pembayaran oleh Finance Ke

Vendor

Pelaksanaan Pelatihan

Isi form evaluasi pelatihan

selesai ya

Tidak

Gambar 3.4. Flowchart Pelaksanaa Pelatihan Sumber: PCM Bina Nusantara

Setelah anggaran pelatihan yang meliputi nama peserta, topik, vendor dan estimasi biaya pelatihan disetujui oleh PCM, maka menjelang tanggal pelaksanaan pelatihan, peserta pelatihan melakukan pendaftaran ke vendor. Juga dilakukan konfirmasi ke PCM agar dibuatkan Surat Permohonan Pembayaran/Permintaan Dana (SPP/SPD) yang nantinya akan dikirim ke bagian Finance dari Finance Directorate.

(17)

Setelah surat permohonan pembayaran/permintaan Dana (SPP/SPD) diterima, bagian Finance akan melakukan pembayaran ke vendor. Kemudia peserta pelatihan mengikuti pelatihan. Setelah pelatihan berakhir, peserta pelatihan mengisi evaluasi pelatihan dan menyerahkan salinan sertifikat pelatihan ke PCM sebagai bukti keikutsertaan pelatihan.

3.4 Permasalahan yang dihadapi

Pelatihan dan pengembangan adalah salah satu kebutuhan yang startegis bagi perkembangan sebuah perusahaan. Tujuan utama setiap perusahaan adalah mendapatkan hasil yang terbaik bagi dari para pekerjanya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengirimkan pekerjanya untuk mengikuti pelatihan di bidang yang mereka kuasai. Dari masing–masing bagian di setiap perusahaan terdapat kebutuhan yang berbeda untuk pelatihan. Dari segi biaya, pelatihan secara umum terdiri dari 2 komponen biaya utama, yakni biaya untuk menyiapkan pelatihan dan biaya pelatihan itu sendiri,

Pelatihan di Bina Nusantara sendiri dibagi atas pelatihan internal dan pelatihan eksternal. Pelatihan internal dan eksternal memiliki komponen biaya yang sama. Semua bagian sudah memiliki anggaran pelatihan yang akan diikuti, lengkap dengan nama peserta pelatihan, vendor, waktu dan biaya estimasi pelatihan itu sendiri. Pada saat setelah persetujuan anggaran, baik PCM dan bagian yang memohon permintaan pelatihan tidak dapat menentukan apakah biaya estimasi yang diisi pada saat pengisiian anggaran sudah sesuai dengan kondisi saat pelatihan akan berlangsung, sering terdapat perbedaan antara biaya estimasi dengan biaya yang sebenarnya. Sering juga terjadi perbedaan antara nama yang disebutkan pada anggaran dengan peserta pelatihan yang

(18)

sebenarnya. Namun sering juga terjadi penambahan peserta dengan variasi binusian

grade.

3.5 Usulan pemecahan

Untuk membantu menyelesaiakan permasalahan yang dihadapi oleh bagian PCM dalam melakukan evaluasi penyelengaraan pelatihan, maka dibuatlah sebuah aplikasi untuk melihat optimasi pelatihan sumber daya manusia. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bina Nusantara maupun pelatihan yang diselenggarakan di luar Bina Nusantara dapat diukur melalui komponen biaya dan jumlah peserta pelatihan.

Secara umum perancangan program aplikasi optimasi pelatihan sumber daya manusia ini terdiri dari 4 proses yaitu setting data yang digunakan, penghitungan menggunakan EOQ (Economic Order Quantity), penghitungan menggunakan fuzzy , dan hasil perbandingan keduanya dalam pengambilan keputusan.

Setting data

Pada proses setting data, user diminta untuk memasukkan atau menentukan data perhitungan yang akan digunakan. User dapat memasukkan data baru atau membuka data perhitungan yang sudah pernah disimpan di dalam database.

Penghitungan EOQ

Penghitungan EOQ dilakukan bertujuan untuk mendapatkan nilai minimum C dan nilai q dari data perhitungan yang sudah ditentukan oleh user. i

(19)

Penghitungan Fuzzy

Penghitungan fuzzy dilakukan bertujuan untuk mendapatkan nilai optimal dariC1i,C3i,C dan N berdasarkan data perhitungan yang sudah ditentukan oleh user.

• Penyajian data komparasi dua model.

Penyajian data komparasi dua model bertujuan untuk memaparkan hasil perbandingan dari dua model berdasarkan dua jenis perhitungan yang sudah dilakukan oleh user.

3.5.1 Perancangan Algoritma

Algoritma yang akan digunakan pada perancangan program aplikasi optimasi pelatihan sumber daya manusia ini terdiri dari 6 algoritma, yaitu algoritma menu utama, algoritma Create New data, algoritma Open previous data, algoritma EOQ, algoritma

fuzzy, dan algoritma Analyze.

A. Algoritma Menu Utama

Pada awal aplikasi ini dijalankan terdapat 3 pilihan menu utama. Menu data, menu model dan menu analisis. Di dalam menu data terdapat 2 sub-menu: menu data baru dan menu membuka data lama. Pada Menu data baru, user mengisi data yang dibutuhkan untuk perhitungan model. Sedangkan pada menu data baru, user dapat membuka data perhitungan yang akan digunakan dengan memasukkan kode perhitungan yang telah disimpan. Menu model baru dapat diakses setelah user mengakses menu data. Di dalam menu data terdapat 2 sub-menu, yakni menu Model EOQ dan menu Model

(20)

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma menu utama.

Gambar 3.5. Flowchart Algoritma Menu Utama

B. Algoritma Data Perhitungan baru

Proses pemasukan data untuk perhitungan dilakukan pada menu ini. Pertama kali

user harus menentukan berapa jumlah jenis grade yang akan dimasukan. Setelah itu

dimasukkan jumlah data sesuai dengan yang diminta. Setelah selesai, user akan mendapatkan kode perhitungan.

(21)

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Algoritma Data perhitungan baru.

(22)

C. Algoritma Buka data Perhitungan lama

Untuk membuka data perhitungan yang sudah pernah dimasukkan sebelumnya, dibutuhkan kode perhitungan. Terdapat drop down control yang berisi semua kode perhitungan yang sudah pernah disimpan. Setelah kode perhitungan dimasukkan, maka

user dapat melakukan perubahan terhadap data perhitungan.

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Buka data perhitungan lama.

(23)

D. Algoritma Model EOQ

Untuk menentukan Model Economic Order Quantity (EOQ), user perlu memasukkan kode perhitungan. Setelah kode dimasukkan aplikasi akan melakukan perhitungan terhadap data perhitungan berdasarkan kode perhitungan. Setelah perhitungan selesai, aplikasi akan menampilkan hasil perhitungan.

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Model

EOQ.

(24)

Untuk detil langkah perhitungan model EOQ disusun sebuah algoritma matematis. Setelah kode perhitungan dimasukan oleh user, data C1i C3i dan r diambil i

dari database.

Kemudian dilakukan perhitungan

i i i i C r C q 1 3 * = 2

. Setelah itu data q i*

digunakan untuk menghitung nilai Min C. Semua perhitungan ini dilakukan sampai pada nilai grade yang dimasukkan. Setelah semua perhitungan nilai q dan Min C i*

dilakukan maka kedua nilai ini dari masing–masing grade disimpan di dalam database.

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Model EOQ.

Gambar 3.9. Flowchart Algoritma Perhitungan Model EOQ

E. Algoritma Model Fuzzy

Untuk menentukan Model Fuzzy, user perlu memasukkan kode perhitungan.

Setelah kode dimasukkan aplikasi akan melakukan perhitungan terhadap data perhitungan berdasarkan kode perhitungan. Setelah perhitungan selesai, aplikasi akan menampilkan hasil perhitungan.

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Model Fuzzy.

(25)
(26)

Pada model fuzzy akan dilakukan perhitungan menggunakan 3 jenis model yakni

Model Linear, Model Parabolic dan Model Cubic. Untuk ketiga model itu diperlukan

nilai α yang berbeda. Setelah nilai α didapatkan baru dilakukan perhitungan terhadap masing–masing model. Untuk ketiga model dibutuhkan data C1i C3i r i C dan Nyang diambil dari database berdasarkan kode perhitungan yang telah dimasukan.

Untuk model Linear akan dilakukan perhitungan sebagai berikut.

( )

1

(

)

10 1 1i Ci 1 Ci C α α μ − = − − μC3i1

( )

α =C3i

(

1−α

)

C3i0 μC−1

( )

α =C+

(

1−α

)

C0 dan

( )

(

)

0 1 1 N N N α α μ − = + −

setelah selesai perhitungan akan dilakukan kembali penentuan nilai α yang akan digunakan untuk model Parabolic.

Untuk model Parabolic akan dilakukan perhitungan sebagai berikut.

( )

1

(

)

10 1 1i Ci 1 Ci C α α μ − = − − μC3i1

( )

α =C3i

(

1−α

)

C3i0

( )

(

)

0 2 1 1 1 C C C α α μ − = + − dan

( )

(

)

0 2 1 1 1 N N N α α μ − = + −

setelah selesai perhitungan akan dilakukan kembali

penentuan nilai α yang akan digunakan untuk model Cubic.

Untuk model Cubic akan dilakukan perhitungan sebagai berikut.

( )

1

(

)

10 1 1i Ci 1 Ci C α α μ − = − − μC3i1

( )

α =C3i

(

1−α

)

C3i0

( )

(

)

3 0 1 1 1 C C C α α μ − = + − dan

( )

(

)

0 3 1 1 1 N N N α α μ − = + −

setelah selesai perhitungan akan ditampilkan seluruh hasil

perhitungan dari ketiga model.

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Model

(27)
(28)

F. Algoritma Analisis Perbandingan dua Model

Setelah kedua dilakukan perhitungan terhadap Model EOQ dan Model Fuzzy maka user dapat melakukan analisis berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan. Setelah user memasukkan kode perhitungan maka, akan tampil hasil Model

EOQ dan Model Fuzzy yang dibagi menjadi model Linear, Parabolic dan Cubic.

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma analisis perbandingan dua Model.

(29)

F. Algoritma Analisis Perbandingan dua Model

Setelah kedua dilakukan perhitungan terhadap Model EOQ dan Model Fuzzy maka user dapat melakukan analisis berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan. Setelah user memasukkan kode perhitungan maka, akan tampil hasil Model

EOQ dan Model Fuzzy yang dibagi menjadi model Linear, Parabolic dan Cubic.

Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma analisis perbandingan dua Model.

(30)

3.5.2 Perancangan struktur Menu

Perancangan menu pada aplikasi ini berupa drop-down menu. Struktur menu pada perancangan program aplikasi ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.13. Rancangan Struktur Menu

3.5.3 Perancangan Layar

Perancangan layar pada program aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya ini terdiri dari: 1. Form Menu Utama

2. Form Data perhitungan baru 3. Form Buka data perhitungan lama 4. Form Model EOQ

5. Form Model Fuzzy

(31)

A. Form Menu Utama

Setelah aplikasi dijalankan akan tampil form Menu utama seperti yang ditunjukan oleh gambar 3.14. Pada tampilan ini akan terdapat 3 pilihan menu. Menu data, Menu model dan menu Analisis. Menu Model baru dapat diakses setelah user mengakses salah satu dari sub-menu yang ada pada menu Data. Menu analisa baru dapat diakses setelah user mengakses seluruh sub-menu yang ada di menu Model.

Berikut adalah rancangan layar dari form menu utama.

Gambar 3.14. Rancangan Layar Form Menu Utama

Gambar 3.15. Rancangan Layar Sub Menu Data

(32)

A. Form Menu Utama

Setelah aplikasi dijalankan akan tampil form Menu utama seperti yang ditunjukan oleh gambar 3.14. Pada tampilan ini akan terdapat 3 pilihan menu. Menu data, Menu model dan menu Analisis. Menu Model baru dapat diakses setelah user mengakses salah satu dari sub-menu yang ada pada menu Data. Menu analisa baru dapat diakses setelah user mengakses seluruh sub-menu yang ada di menu Model.

Berikut adalah rancangan layar dari form menu utama.

Gambar 3.14. Rancangan Layar Form Menu Utama

Gambar 3.15. Rancangan Layar Sub Menu Data

(33)

B. Form Menu Data Perhitungan Baru

Dalam layar ini, user memasukkan jumlah grade yang ada. Aplikasi akan secara otomastis menyediakan field data yang akan dibutuhkan untuk proses perhitungan. Setelah selesai melakukan pengisian data yang dibutuhkan, user dapat menekan tombol simpan ke database untuk menyimpan data yang sudah diisi. Setelah itu user dapat mengetahui kode perhitungan yang akan dipakai untuk menu Model.

Berikut adalah rancangan layar dari form menu data perhitungan baru.

Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Data perhitungan baru

Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Data perhitungan baru

Data Model Analisis

(34)

C. Form Menu Buka Data Perhitungan Lama

Dalam layar ini user dapat mencari kode perhitungan yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.18, di mana ada sebuah drop

down box yang berisi semua kode perhitungan yang ada. Setelah user memilih kode

perhitungan yang ada maka, akan ditampilkan semua data perhitungan yang ada. Jika

user ingin melakukan perubahan, maka user dapat dengan mudah melakukan perubahan.

Setelah selesai dapat ditekan tombol update ke database untuk menyimpan hasil perubahan terhadap data perhitungan. Tombol reset digunakan untuk menghapus seluruh data perhitungan.

Berikut adalah rancangan layar dari form menu buka data perhitungan lama.

Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Pilih Kode perhitungan

Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Pilih Kode perhitungan

Data Model Analisis

(35)

D. Form Menu Model EOQ

Pada layar ini, user akan dapat mengetahui Model EOQ. Untuk memudahkannya

user dapat mencari kode perhitungan yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Hal ini

dapat dilihat pada gambar 3.19, di mana ada sebuah drop down box yang berisi semua kode perhitungan yang ada. Setelah menentukan kode perhitungan maka untuk melakukan perhitungan user dapat menekan tombol hitung data. Setelah perhitungan selesai maka user dapat melihat hasilnya dan memilih apakah ingin menyimpan hasilnya ke dalam database atau tidak. Jika ingin menyimpannya, maka user dapat menekan tombol simpan ke database.

Berikut adalah rancangan layar dari form menu Model EOQ.

(36)

E. Form Menu Model Fuzzy

Pada layar ini, user akan dapat mengetahui Model Fuzzy. Untuk memudahkannya user dapat mencari kode perhitungan yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Hal ini dapat di lihat pada gambar 3.20, di mana ada sebuah drop down

box yang berisi semua kode perhitungan yang ada. Setelah menentukan kode

perhitungan, maka untuk melakukan perhitungan user dapat menekan tombol hitung data.

Untuk Model Fuzzy akan dihasilkan 3 jenis perhitungan yakni perhitungan untuk model Linear, model Parabolic dan model Cubic. Setelah perhitungan selesai maka user dapat melihat hasilnya dan memilih apakah ingin menyimpan hasilnya ke dalam

database atau tidak. Jika ingin menyimpannya, maka user dapat menekan tombol

(37)

Berikut adalah rancangan layar dari form menu Model Fuzzy.

Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Fuzzy Model

Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Fuzzy Model

Data Model Analisis

(38)

F. Form Menu Analisis Komparasi dua Model

Pada layar ini, user akan dapat mengetahui hasil perhitungan untuk Model EOQ dan Model Fuzzy. Untuk memudahkannya user dapat mencari kode perhitungan yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.21, di mana ada sebuah drop down box yang berisi semua kode perhitungan yang ada. Setelah menentukan kode perhitungan maka untuk melakukan perhitungan user dapat menekan tombol hitung data.

Berikut adalah rancangan layar dari form menu Analisa komparasi Dua model.

(39)

3.5.4. Diagram Transisi (State Transition Diagram)

Diagram transisi memberikan keterangan kepada sistem tentang apa yang harus dikerjakan (action) dan kondisi (state) tertentu. Kondisi adalah suatu event pada external

environment yang dapat dideteksi oleh sistem misalnya sinyal, interrupt atau data. Hal

ini akan menyebabkan perubahan terhadap state dari aktivitas x ke aktivitas y. Action adalah hal yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau data. Action akan menghasilkan output, message display pada layar, menghasilkan kalkulasi dan lain–lain.

A. STD Menu Utama

Gambar 3.22. STD Menu Utama Lingkungan Windows Menunggu plihan Menu utama Menunggu plihan Menu Data Menunggu plihan Menu Model Menunggu plihan Menu Analisa Pilih menu Data

Tampil menu Data

Klik di area lain

Kembali ke menu utama

Pilih menu Model

Tampil menu Model

Klik di area lain Kembali ke menu utama

Tutup Aplikasi

Kembali ke lingkungan Windows

Jalankan Program

Tampil Menu utama

Pilih menu Analisa

Tampil menu Analisa

Klik di area lain

Kembali ke menu utama

(40)

B. STD Sub Menu Data

Gambar 3.23. STD Sub Menu Data C. STD Sub Menu Model

Gambar 3.24. STD Sub Menu Model Menunggu plihan Sub

Menu Model

Menunggu User memilih Kode Perhitungan

Menunggu User memilih Kode Perhitungan

Menunggu plihan Menu Utama Pilih Sub menu

Model Fuzzy

Tampil Form Model Fuzzy

Selesai

Pilih Sub menu Model EOQ Tampil Form Model EOQ Selesai Kembali ke menu utama

Pilih Menu Model

Tampil Menu utama

Klik di area lain

Kembali ke menu utama

Kembali ke menu utama

Menunggu plihan Sub Menu data

Menunggu User Memasukan data perhitungan

Menunggu User memilih data perhitungan

Menunggu plihan Menu Utama Pilih Sub menu Data

Perhitungan Baru

Tampil Form Data Perhitungan Baru

Selesai

Pilih Sub menu Buka data perhitungan lama

Tampil Form buka data perhitungan lama

Selesai

Kembali ke menu utama

Pilih Menu data

Tampil Menu utama

Klik di area lain

Kembali ke menu utama

Kembali ke menu utama

(41)

D. STD Sub Menu Analisis

Gambar 3.25. STD Sub Menu Analisis Menunggu plihan Sub

Menu Analisa

Menunggu User memilih Kode Perhitungan

Menunggu plihan Menu Utama Pilih Menu Analisa

Tampil Form

Analisa Komparasi 2 model

Selesai

Kembali ke menu utama

Pilih Menu Analisa

Tampil Menu utama

Klik di area lain

Kembali ke menu utama

(42)

3.5.5 Struktur Basis Data

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Bina Nusantara  Sumber: atlas.binus.ac.id
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Talent Management Directorate Bina Nusantara  Sumber: atlas.binus.ac.id
Gambar 3.3. Flowchart Klarifikasi Pelatihan  Sumber: PCM Bina Nusantara
Gambar 3.4. Flowchart Pelaksanaa Pelatihan  Sumber: PCM Bina Nusantara
+7

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan bibit IV dengan komposisi lumpur yang berasal dari lumpur selokan tahu 50%, lumpur RPH 25 % dan lumpur sungai Badung 25 %

Ciri-ciri batupasir pada satuan ini adalah berwarna abu-abu kecoklatan dan krem kecoklatan, berukuran pasir halus hingga pasir kasar, grain supported, sortasi baik, dengan

Pengertian KPH sebagai suatu unit pengelolaan hutan secara formal mulai muncul di dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, yaitu pada penjelasan

Oleh karena persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting dalam operasi bisnis, maka perusahaan perlu melakukan manajemen persediaan proaktif,

Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SSPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke

Setelah menentukan strategi Sistem Informasi (SI) yang akan digunakan kedepannya, maka selanjutnya dibuatlah usulan perencanaan strategi teknologi informasi, sehingga

Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara. kepada

Maka dalam penulisan tugas akhir ini Jembatan Kali Pepe direncanakan ulang sebagai jembatan cable stayed asimetris dengan meggunakan box girder beton