DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL iiDAFTAR GAMBAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. UMUM 1
B. RINGKASAN PELAKSANAAN PROPER PERIODE 2002 - 2007 3 B.1. Jumlah Perusahaan Peserta PROPER 3 B.2. Hasil Evaluasi PROPER 2002 - 2007 4
BAB II HASIL PENILAIAN PROPER 2006 - 2007 5
A. PERINGKAT UMUM 5
B. PERINGKAT KINERJA BERDASARKAN JENIS PERMODALAN 6 C. PERINGKAT KINERJA BERDASARKAN SEKTOR INDUSTRI 9
C.1. Sektor Manufaktur 10
C.2. Sektor Agroindustri 10
C.3. Sektor Pertambangan, Energi dan Migas 11
C.4. Sektor Kawasan dan Jasa 11
BAB III KONSISTENSI KINERJA PERUSAHAAN PROPER PERIODE 2002 - 2007
12
A. KONSISTENSI KINERJA 12
A.1. PERUSAHAAN EMAS 12
A.2. PERUSAHAAN HIJAU 12
A.3. PERUSAHAAN HITAM 15
BAB IV PENUTUP 17
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kriteria Peringkat PROPER Periode 2006 – 2007 2 Tabel 2 Distribusi Peserta PROPER 2006 – 2007 Berdasar Jenis Industri 5 Tabel 3 Distribusi Peserta PROPER Berdasarkan Status Permodalan 6 Tabel 4 Distribusi Peringkat PROPER 2006 – 2007 Berdasarkan
Kepemilikan Permodalan
7 Tabel 5 Distribusi Per Sektor Industri PROPER 2006 – 2007 9 Tabel 6 Daftar Perusahaan Yang Mendapatkan Peringkat Emas 12 Tabel 7 Daftar Perusahaan Yang Mendapatkan Peringkat Hijau 13 Tabel 8 Daftar Perusahaan Yang Mendapatkan Peringkat Hitam 15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peningkatan Jumlah Perusahaan Peserta PROPER 3 Gambar 2 Perkembangan Peringkat Kinerja Perusahaan PROPER 4 Gambar 3 Distribusi Peringkat Kinerja Perusahaan PROPER 2006 - 2007 6 Gambar 4 Distribusi Persentase Peringkat Perusahaan PMA dalam
PROPER 2006 - 2007 7
Gambar 5 Distribusi Persentase Peringkat Perusahaan PMDN dalam PROPER 2006 – 2007
8 Gambar 6 Distribusi Persentase Peringkat Perusahaan BUMN dalam
PROPER 2006 – 2007 8
Gambar 7 PROPER 2006 – 2007 Sektor Manufaktur 10 Gambar 8 PROPER 2006 – 2007 Sektor Agroindustri 10 Gambar 9 PROPER 2006 – 2007 Sektor Pertambangan, Energi dan Migas 11 Gambar 10 PROPER 2006 – 2007 Sektor Kawasan dan Jasa 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUMProgram Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) adalah salah satu instrumen kebijakan yang dikembangkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong penaatan dan kepedulian perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Mekanisme kerja instrumen PROPER adalah dengan penyebaran informasi tingkat kinerja penaatan perusahaan kepada masyarakat dan stakeholder (public information disclosure), maka diharapkan masyarakat dan stakeholder dapat menyikapi kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan peserta PROPER sesuai dengan kapasitasnya. Para stakeholder diharapkan memberikan apresiasi kepada perusahaan yang berkinerja baik, dan mendorong perusahaan yang belum berkinerja baik untuk lebih meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya.
Pelaksanaan PROPER merupakan upaya terpadu untuk melaksanakan kebijakan yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. PROPER merupakan pengawasan pemerintah1 terhadap upaya perusahaan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup yang berlaku. Sekaligus PROPER merupakan perwujudan transparansi dan pelibatan masyarakat2 dalam pengelolaan lingkungan. Dimana hasil pengawasan melalui PROPER ini disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.
Perlu diketahui bahwa PROPER bukanlah pengganti instrumen penaatan lingkungan lainnya, akan tetapi komplementer dari instrumen penaatan yang ada. Pelaksanaan PROPER akan mendukung penerapan instrumen penegakan hukum lingkungan dan instrumen ekonomi lainnya.
Untuk memudahkan masyarakat dan para stakeholder memahami tingkat kinerja penaatan masing-masing perusahaan dan guna membuka lebih besar lagi ruang apresiasi bagi perusahaan yang telah meningkatkan kinerja penaatannya, maka saat ini kinerja perusahaan tersebut dikategorikan lima peringkat warna dengan tujuh kategori.
1 Pasal 22 (1) UU No. 23 Tahun 1997 “Menteri melakukan pengawasan terhadap penaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup
2 Pasal 5 (2) & (3) UU No. 23 tahun 1997:
• Ayat 2, ”setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup”
• Ayat 3, “setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
Perluasan kategori peringkat PROPER merupakan masukan dari Dewan Pertimbangan PROPER3 untuk lebih memacu perusahaan meningkatkan kinerjanya. Peringkat warna ini menggambarkan kinerja penaatan dan tingkat kepedulian perusahaan dalam pelestarian lingkungan.
Tabel 1. Kriteria Peringkat PROPER Periode 2006 – 2007
Peringkat Keterangan
Emas
Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan telah melakukan upaya 3R (Reuse, Recycle dan Recovery), menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan, serta melakukan upaya-upaya yang berguna bagi kepentingan masyarakat pada jangka panjang;
Hijau
Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai sistem pengelolaan lingkungan, mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat, termasuk melakukan upaya 3R (Reuse, Recycle dan Recovery);
Biru Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku;
Biru Minus
Melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi beberapa upaya belum mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan;
Merah
Melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi baru sebagian mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dengan peraturan perundang-undangan;
Merah Minus
Melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi baru sebagian kecil mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan;
Hitam
Belum melakukan upaya lingkungan berarti, secara sengaja tidak melakukan upaya pengelolaan lingkungan sebagaimana yang dipersyaratkan, serta berpotensi mencemari lingkungan.
3 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri LH No 278 tahun 2008 tentang Dewan Pertimbangan PROPER,
susunan Dewan Pertimbangan PROPER adalah sebagai berikut: Ketua: Prof.Dr. Surna Tjahja Djajadiningrat, Sekretaris: Drs. Yanuardi Rasudin, Anggota: Prof. Dr. Muladi SH, Ir. Usman Hasan, Djismun Kasri, Prof.Dr. J.B. Kristiadi, Agnes Aristiarini, Tini Hadad, Goenarni Soeworo SE.
B. RINGKASAN PELAKSANAAN PROPER PERIODE 2002-2007 B.1
.
Jumlah Perusahaan Peserta PROPERJumlah perusahaan PROPER sangat menentukan tingkat keberhasilan PROPER sebagai instrumen penaatan. Semakin besar jumlah perusahaan maka efektifitas instrumen ini semakin meningkat. Untuk mencapai jumlah yang tepat (critical mass) dari perusahaan peserta PROPER, secara bertahap jumlah perusahaan yang diikutsertakan dalam PROPER dari tahun ke tahun semakin bertambah. Namun, besarnya jumlah perusahaan yang dapat diikutsertakan dalam PROPER sangat tergantung kepada sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun pendanaan yang tersedia di tingkat pusat maupun daerah.
Pada saat ini jumlah perusahaan peserta PROPER masih sangat kecil dibandingkan target perusahaan yang efektif untuk dapat ditingkatkan kinerja penaatannya melalui PROPER 4 yaitu baru mencapai sekitar 6 % dari 8.000 - 10.000 perusahaan. Peningkatan jumlah perusahaan yang diikutsertakan dalam PROPER selama tahun 2002 – 2007 dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
Gambar 1. Peningkatan Jumlah Perusahaan Peserta PROPER
4 Perusahaan yang berdampak besar dan penting bagi lingkungan, terdaftar dipasar modal, dan
B.2. Hasil Evaluasi PROPER 2002-2007
Dari pelaksanaan PROPER selama periode 2002 – 2007 terlihat bahwa telah terjadi peningkatan kinerja penaatan perusahaan. Sebagaimana yang terlihat pada Gambar di bawah, jumlah perusahaan yang taat yaitu Hijau dan Biru meningkat selama periode 2002 – 2007. Peningkatan jumlah perusahaan yang taat selama periode ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah perusahaan dan perbaikan kinerja penaatan perusahaan peserta PROPER.
Gambar 2. Perkembangan Peringkat Kinerja Perusahan PROPER
Penilaian PROPER periode 2005-2006 sempat tertunda oleh karena adanya kegiatan Revitalisasi PROPER. Langkah Revitalisasi ini dilakukan agar instrumen PROPER dapat lebih efektif lagi untuk meningkatkan kinerja penaatan perusahaan. Walaupun tidak diumumkan kepada masyarakat hasil pengawasan yang dilakukan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup telah disampaikan kepada perusahaan.
BAB II
HASIL PENILAIAN PROPER 2006-2007
A. PERINGKAT UMUMJumlah perusahaan yang telah dinilai peringkatnya melalui PROPER selama periode 2006 – 2007 mencapai 516 perusahaan dari 521 perusahaan yang dilakukan pengawasan oleh Tim PROPER Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. 5 (lima) perusahaan dikeluarkan dari daftar penilaian karena tutup dan tidak memenuhi kriteria peserta PROPER.
Dari 516 perusahaan peserta PROPER, perusahaan yang paling banyak berasal dari sektor industri manufaktur (48.64%), kemudian diikuti PEM (28.68%), Agro Industri (19.77%), dan Sektor Kawasan industri dan Jasa Pengelolaan Limbah (2.91%). Distribusi jumlah peserta PROPER periode 2006-2007 berdasarkan jenis sektor industri adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Distribusi Peserta PROPER 2006-2007 Berdasar Jenis Industri
No Sektor Industri Jumlah Perusahaan Angka Persentase
1 Pertambangan, Energi, & Migas (PEM) 148 28.68
2 Manufaktur 251 48.64
3 Agro 102 19.77
4 Kawasan Industri dan Jasa Pengelola Limbah 15 2.91
TOTAL 516 100
Hasil penilaian PROPER 2006 – 2007 menunjukkan bahwa secara umum terjadi perbaikan tingkat penaatan perusahaan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar perusahaan telah memenuhi persyaratan dalam pengelolaan lingkungan. Sebagaimana yang terlihat dari Gambar di bawah ini, dalam tahun 2006-2007 jumlah perusahaan yang taat atau yang berperingkat Emas, Hijau, Biru, dan Biru Minus mencapai 75,78% dari total 516 perusahaan. Jumlah ini meningkat dari periode penilaian sebelumnya. Jumlah perusahaan Hijau pada periode 2006-2007 meningkat dua kali dibandingkan periode sebelumnya yaitu mencapai 46 perusahaan atau 8.91%. Pada periode penilaian PROPER 2006-2007, peringkat Emas untuk pertama kalinya diberikan kepada perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
Gambar 3: Distribusi Peringkat Kinerja Perusahaan PROPER 2006-2007
Peringkat masing-masing perusahaan PROPER dapat dilihat pada Lampiran.
B. PERINGKAT KINERJA BERDASARKAN JENIS PERMODALAN
Berdasarkan kepemilikan atau Permodalan peserta PROPER periode 2006-2007 dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:
• Penanaman Modal Asing (PMA),
• Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan • Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Distribusi peserta PROPER 2006-2007 berdasarkan jenis permodalan dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini. Dari Tabel 3 terlihat peserta PROPER terbanyak berasal dari perusahaan PMDN 40,8% (211 perusahaan), lalu diikuti PMA 32,8% (169 perusahaan) dan terakhir BUMN 26,4% (136 perusahaan).
Tabel 3 : Distribusi peserta PROPER berdasarkan status permodalan.
No Sektor Industri Angka Jumlah Perusahaan Persentase
1 Penanaman Modal Asing 169 32.75 %
2 Penanaman Modal Dalam Negeri 211 40.89 % 3 Badan Usaha Milik Negara 136 26.36 %
Total 516 100 %
Untuk melihat sejauhmana kinerja perusahaan PROPER berdasarkan jenis permodalan dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Dari tabel 4 dapat terlihat
bahwa perusahaan PMA mempunyai kinerja penaatan yang lebih baik dibandingkan PMDN dan BUMN. Tingkat penaatan perusahaan PMA mencapai 87 %. Sementara itu tingkat penaatan perusahaan PMDN 64,5 % dan BUMN 79,4 %.
Tabel 4: Distribusi Peringkat PROPER 2006 – 2007 berdasarkan kepemilikan permodalan
Status Peringkat PROPER
Jumlah
Permodalan EMAS HIJAU BIRU BIRU ‐ MERAH MERAH ‐ HITAM
PMA 30 72 45 11 7 4 169
PMDN 1 7 67 61 24 17 34 211
BUMN 9 49 50 10 14 4 136
TOTAL 1 46 188 156 45 38 42 516
Jumlah PMA yang berperingkat Hijau mencapai 30 perusahaan dari total 46 perusahaan yang berperingkat Hijau dalam periode penilaian PROPER 2006-2007. Jumlah ini mencapai 65,2% dari total perusahaan yang berperingkat Hijau. Sedangkan dari keseluruhan perusahaan PMA yang dinilai, persentase peringkat kinerjanya seperti terlihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Distribusi Persentase Peringkat Perusahaan PMA dalam PROPER 2006-2007
Walaupun jumlah perusahaan PMDN dan BUMN lebih sedikit yang mempunyai peringkat Hijau namun jumlah perusahaan PMDN dan BUMN yang mendapatkan peringkat Hijau pada periode ini meningkat dibandingkan PROPER periode sebelumnya. Perusahaan PMDN yang mendapatkan peringkat Hijau 7 perusahaan dan perusahaan BUMN yang mendapatkan peringkat Hijau 9 perusahaan. Bahkan satu perusahaan PMDN yaitu PLTP Wayang Windu, Magma Nusantara, Ltd. mendapatkan peringkat Emas. Distribusi persentase untuk peringkat bagi perusahaan PMDN dan BUMN seperti terlihat di Gambar 5 dan Gambar 6.
Gambar 5. Distribusi Persentase Peringkat Perusahaan PMDN dalam PROPER 2006-2007
Gambar 6. Distribusi Persentase Peringkat Perusahaan BUMN dalam PROPER 2006-2007
C. PERINGKAT KINERJA BERDASARKAN SEKTOR INDUSTRI
Dalam penilaian PROPER, perusahaan dikelompokkan dalam 4 sektor industri utama yaitu :
• Sektor Manufaktur yang terdiri dari bermacam macam jenis industri mulai dari kertas termasuk pulp & paper, petrokimia, pelapisan logam, tekstil, pewarna tekstil, elektronik, otomotif, farmasi, industri kimia.
• Sektor Agroindustri terdiri dari karet, sawit, tapioka, gula, plywood, minyak goreng.
• Sektor Pertambangan, Energi dan Migas yang terdiri dari pertambangan mineral, pertambangan batubara, PLTD, PLTG, PLTGU, PLTU berbahan bakar batubara, PLTP Geothermal, eksplorasi dan produksi migas, unit pengolahan migas, LNG/LPG, distribusi migas.
• Kawasan dan Jasa terdiri dari kawasan industri dan jasa pengelola limbah B3. Untuk pelaksanaan PROPER 2006-2007, dari sektor Manufaktur terdapat 251 perusahaan (48,6%), dari sektor Agroindustri terdapat 102 perusahaan (19,8%), sektor Pertambangan Energi dan Migas 148 perusahaan (28,7%), dan Kawasan dan Jasa 15 perusahaan (2,9%).
Tabel 5. Distribusi Per sektor Industri PROPER 2006-2007
Peringkat Manufaktur Agroindustri PEM Kawasan & jasa Total % Peringkat
Emas - - 1 - 1 0.19% Hijau 22 3 20 1 46 8.91% Biru 76 34 71 7 188 36.43% Biru Minus 85 34 33 4 156 30.23% Merah 21 12 10 2 45 8.72% Merah Minus 18 8 11 1 38 7.36% Hitam 29 11 2 - 42 8.14% TOTAL 251 102 148 15 516
C.1. Sektor Manufaktur
Perusahaan Manufaktur adalah peserta terbanyak untuk PROPER periode 2006-2007 yaitu sebanyak 251 perusahaan. Perusahaan Manufaktur yang taat mencapai 183 perusahaan atau sekitar 72,9% dari jumlah keseluruhan perusahaan Manufaktur yang ada. Dari 183 perusahaan tersebut, yang mendapat peringkat Hijau adalah 22 perusahaan. Sedangkan perusahaan Manufaktur yang belum taat berjumlah 68 (27,1%) perusahaan, 29 perusahaan diantaranya mendapat peringkat Hitam.
Gambar 7. PROPER 2006-2007 Sektor Manufaktur.
C.2. Sektor Agroindustri
Perusahaan Agroindustri untuk PROPER periode 2006-2007 sebanyak 102 perusahaan. Perusahaan Agroindustri yang taat mencapai 71 perusahaan atau sekitar 66% dari jumlah keseluruhan perusahaan Agroindustri peserta PROPER. Dari 71 perusahaan tersebut, yang mendapat peringkat Hijau adalah 3 perusahaan. Sedangkan perusahaan Agroindustri yang belum taat berjumlah 31 (34%) perusahaan, 11 perusahaan diantaranya mendapat peringkat Hitam.
C.3. Sektor Pertambangan, Energi dan Migas
Perusahaan peserta PROPER dari sektor Pertambangan, Energi dan Migas (PEM) untuk periode 2006-2007 sebanyak 148 perusahaan. Tingkat penaatan perusahaan PEM lebih baik dibandingkan sektor lainnya, yaitu dari 148 perusahaan PEM, 125 perusahaan (84,5%) taat. Total perusahaan PEM yang berhasil mendapatkan peringkat Hijau adalah 20 perusahaan. Salah satu perusahaan PEM yaitu PLTP Wayang Windu, Magma Nusantara mendapatkan Peringkat Emas. Namun masih terdapat banyak perusahaan PEM yang belum taat yaitu 23 (15,5%) perusahaan, 2 perusahaan diantaranya mendapat peringkat Hitam.
Gambar 9. PROPER 2006-2007 Sektor Pertambangan Energi dan Migas
C.4. Sektor Kawasan dan Jasa
Jumlah perusahaan kawasan industri dan jasa pengelola limbah masih relatif kecil dibandingkan dengan jumlah peserta PROPER dari sektor lainnya yaitu sebanyak 15 perusahaan. Tingkat penaatan perusahaan kawasan industri dan jasa pengelola limbah adalah 80%. Dari total jumlah perusahaan sektor ini, 1 perusahaan mendapatkan peringkat Hijau. Walaupun masih terdapat 3 perusahaan yang masih belum taat, namun tidak ada perusahaan yang mendapatkan peringkat Hitam di sektor ini.
BAB III
KONSISTENSI KINERJA PERUSAHAAN PROPER
PERIODE 2002 – 2007
A. KONSISTENSI KINERJA
A.1. PERUSAHAAN EMASSejak pelaksanan PROPER periode 2002-2003, pencapaian peringkat Emas oleh perusahaan peserta PROPER baru berhasil diraih pada PROPER 2006-2007. Hanya satu perusahaan yang mendapatkan peringkat Emas yaitu PLTP Wayang Windu, Magma Nusantara.
Tabel 6. Daftar perusahaan yang mendapatkan Peringkat Emas
NO. NAMA
PERUSAHAAN
PERIODE
2002-2003 2003-2004 2004-2005 2005 - 2006 2006 - 2007
1 Magma Nusantara - - HIJAU Tidak Diumumkan EMAS
A.2. PERUSAHAAN HIJAU
Selama periode penilaian PROPER sejak tahun 2002 sampai tahun 2007, terdapat 4 perusahaan secara konsisten mempertahankan kinerja pengelolaan lingkungannya sebagai perusahaan berperingkat Hijau. Keempat perusahaan tersebut adalah:
• PT. Unilever Indonesia, Tbk-Pabrik Cikarang • PT. Holcim Indonesia, Tbk-Cilacap Plant; • PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk-Cilacap; • PT. Tanjungenim Lestari Pulp&Paper.
Dari 46 perusahaan yang mendapat peringkat Hijau pada periode penilaian saat ini, 28 perusahaan untuk pertama kalinya mendapatkan peringkat Hijau. Beberapa perusahaan pada periode penilaian sebelumnya masih mendapatkan peringkat Merah (4 perusahaan). Bahkan ada perusahaan yang pernah mendapatkan peringkat Hitam.
Salah satu perusahaan yang telah menunjukkan komitmen untuk melakukan perbaikan terus-menerus (continual improvement) adalah PT. Pertamina (Persero) UP IV Cilacap. Dimana perusahaan ini pada penilaian PROPER periode tahun 2002-2003 mendapatkan peringkat Hitam, kemudian secara kontinyu meningkat menjadi peringkat Merah (2003-2004), Biru (2004-2005) dan akhirnya Hijau (2006-2007).
Keberhasilan perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya, diperlukan dedikasi dan komitmen yang tinggi serta upaya perbaikan dalam bidang teknis dan manajemen. Perusahaan-perusahaan peringkat Hijau seperti terlihat di tabel di bawah ini.
Tabel 7. Daftar perusahaan yang mendapatkan Peringkat Hijau
NO. NAMA PERUSAHAAN PERIODE
2002-2003 2003-2004 2004-2005 2005 - 2006 2006 - 2007
1 PT. Holcim Indonesia, Tbk -
Cilacap Plant HIJAU HIJAU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU 2 PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. - Citeureup HIJAU HIJAU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
3 PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper HIJAU HIJAU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
4 PT. Unilever Indonesia, Tbk -
Pabrik Cikarang HIJAU HIJAU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU 5 PT. Newmont Nusa Tenggara HIJAU BIRU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
6 PT. Jawa Power BIRU HIJAU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
7 PT. Aneka Tambang, Tbk. - Pongkor BIRU BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
8 PT. Total EP Indonesie - Handil (CPA) BIRU BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
9 PT. Total EP Indonesie - Tatun
(CPU) BIRU BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
10 PT. Total EP Indonesie - Tunu (NPU) BIRU BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
11 Vico Indonesia - Nilam Asset BIRU BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
12 PT. Semen Gresik (Persero), Tbk.
- Pabrik Tuban BIRU BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU 13
PT. Adaro Indonesia BIRU BIRU MERAH Tidak Diumumkan HIJAU
14 PT. Indah Kiat Pulp & Paper - Pabrik Tangerang MERAH BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
15 PT. Riau Andalan Pulp and Paper
Mill MERAH BIRU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
16 PT. Pertamina (Persero) UP IV - Cilacap HITAM MERAH BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
17 PT. Nippon Shokubai Indonesia --- HIJAU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
18 PT. Smelting --- HIJAU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
19 PT. Chevron Geothermal Darajat --- BIRU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
20 PT. Chevron Geothermal Salak --- BIRU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
21 PT. Pertamina (Persero) Area
Geothermal Kamojang --- BIRU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU 22 PT. Astra Daihatsu Motor - Assy Plant --- BIRU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
23 PT. Chandra Asri --- BIRU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
24 PT. Tri Polyta Indonesia, Tbk. --- BIRU HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
26 PT. Indonesia Power UBP Priok --- BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
27 PT. Badak Natural Gas
Liquefaction --- BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU 28 PT. Holcim Indonesia, Tbk - Narogong Plant --- BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
29 PT. Pindo Deli Pulp And Paper Mills - 2 --- BIRU BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
30 PT. Rea Kaltim Plantation --- MERAH MERAH Tidak Diumumkan HIJAU
31 PT. Pertamina (Persero) Area Geothermal Lahendong --- --- HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
32 PT. Amoco Mitsui Indonesia --- --- HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
33 PT. Panasonic Gobel Battery Indonesia --- --- HIJAU Tidak Diumumkan HIJAU
34 PT. Energy Sengkang --- --- BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
35 Premier Oil Natuna Sea BV --- --- BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
36 Star Energy (Kakap) Ltd --- --- BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
37 PT. Megalopolis Manunggal (MM2100) --- --- BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
38 PT. Asahimas Chemical --- --- BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
39 PT. Erna Djuliawati --- --- BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
40 PT. Letawa --- --- BIRU Tidak Diumumkan HIJAU
41 PT. Bio Farma (Persero) --- --- MERAH Tidak Diumumkan HIJAU
42 PT. BlueScope Steel Indonesia --- --- MERAH Tidak Diumumkan HIJAU
43 PT. YKK Zipper Indonesia --- --- MERAH Tidak Diumumkan HIJAU
44 BP West Java --- --- --- Tidak Diumumkan HIJAU
45 PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. --- --- --- Tidak Diumumkan HIJAU
A.3. PERUSAHAAN HITAM
Hasil penilaian PROPER periode sekarang menunjukkan bahwa terdapat 13 perusahaan yang mendapatkan peringkat hitam 2 kali berturut-turut. Adapun perusahaan-perusahaan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8. Daftar perusahaan yang mendapatkan Peringkat Hitam
NO. NAMA PERUSAHAAN PERIODE
2002-2003 2003-2004 2004-2005 2005-2006 2006-2007
1 PT. Adetex I BIRU BIRU BIRU Tidak Diumumkan HITAM
2 PT. Vinytex - MERAH BIRU Tidak Diumumkan HITAM
3 PT. Panasonic Battery Batam - - BIRU Tidak Diumumkan HITAM
4 PT. Pacific Coating - - BIRU Tidak Diumumkan HITAM
5 PT. Jaya Kertas MERAH MERAH MERAH Tidak Diumumkan HITAM
6 PT. Wiska - MERAH MERAH Tidak Diumumkan HITAM
7 PT. Panca Mega Adi Mulia - MERAH MERAH Tidak Diumumkan HITAM
8 PTPN IX PG Jatibarang - MERAH MERAH Tidak Diumumkan HITAM
9 PT. Southern Cross Textile Industry (SCTI) - MERAH MERAH Tidak Diumumkan HITAM
10 PT. Cakra Compact
Alumunium Ind. - HITAM MERAH Tidak Diumumkan HITAM 11
PT. Wijaya Tri Utama Plywood Industry Banjarmasin
- HITAM MERAH Tidak Diumumkan HITAM
12 PT. Galvindo Ampuh - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
13 PT. Putra Bangun Citra Mandiri - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
14 PT. Ezritex - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
15 PT. Ksatria Manunggal Textile Industry (Kesmatex) - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
16 PT. Safarijunie Textindo
Industry - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
17 PT. Albasi Parahyangan - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
18 PT. Siak Raya Timber - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
19 PT. Riau Sakti United Plantation - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
20 PT. Tidar Kerinci Agung - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
21 PT. Fajar Bumi Sakti - - MERAH Tidak Diumumkan HITAM
22 PT. Eureka Aba Paper
Factory MERAH MERAH HITAM Tidak Diumumkan HITAM 23 PT. Adiprima Suraprinta - MERAH HITAM Tidak Diumumkan HITAM
25 CV. Wira Mustika Indah - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
26 PT. Bintang Tri Putratex - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
27 PT. Samitex Sewon - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
28 PT. Sampangan Duta Panca
Sakti (Dupantex) - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM 29 PT. Pabrik Baja Wuhan - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
30 PT. Budidharma Jakarta - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
31 PT. Panca Eka Bina Plywood Industri - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
32 PTPN IX PG Modjo - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
33 PTPN XIV PG Takalar - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
34 PT. Sari Tani Sumatera - - HITAM Tidak Diumumkan HITAM
35 PT. Raja Besi - - - Tidak Diumumkan HITAM
36 PT. Jakarta Cakratunggal Steel Mills - - - Tidak Diumumkan HITAM
37 PT. Jakarta Steel Megah Utama - - - Tidak Diumumkan HITAM
38 PT. Pulogadung Steel MFG.
Co., Ltd. - - - Tidak Diumumkan HITAM
39 PT. The Master Steel MFG. - - - Tidak Diumumkan HITAM
40 PT. Cipta Paperia - - - Tidak Diumumkan HITAM
41 PT. Kedawung Subur - - - Tidak Diumumkan HITAM
BAB IV
P E N U T U P
Keberhasilan PROPER sebagai instrumen penaatan sangat tergantung kepada kredibilitas lembaga pelaksana PROPER. Untuk itu dalam pelaksanaan PROPER, Kementerian Negara Lingkungan Hidup berupaya agar selalu transparan dan melibatkan masyarakat khususnya melalui berbagai unsur masyarakat yang tergabung dalam Dewan Pertimbangan PROPER. Agar prinsip keadilan (fairness) dalam pelaksanaan PROPER dapat tercapai, maka secara bertahap jumlah perusahaan peserta PROPER akan ditingkatkan.
Perbaikan dan penyempurnaan PROPER terus dilakukan. Penilaian PROPER periode 2005-2006 sempat tertunda karena adanya kegiatan Revitalisasi PROPER. Langkah Revitalisasi ini dilakukan agar instrumen PROPER dapat lebih efektif dalam peningkatan kinerja penaatan perusahaan. Walaupun PROPER periode 2005-2006 tidak diumumkan kepada masyarakat, hasil pengawasannya tetap disampaikan kepada perusahaan.
Pelaksanaan PROPER perlu dilaksanakan secara terus-menerus agar kemajuan penaatan perusahaan dapat dipantau sampai pada tingkat penaatan yang optimal. Bagi perusahaan yang sudah taat akan lebih didorong untuk menerapkan teknologi bersih dan penghematan penggunaan sumber daya, sehingga pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai arti bagi pelestarian lingkungan, pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.
Pengumuman PROPER akan dilakukan secara berkala, sehingga masyarakat terus-menerus dapat terlibat dan berperan aktif dalam menyikapi hasil kinerja perusahaan. Dukungan dari masyarakat dan stakeholders sangatlah menentukan keberhasilan PROPER.