• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Tingkat Kepuasan Penghuni terhadap Kualitas Lingkungan Rusunawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Tingkat Kepuasan Penghuni terhadap Kualitas Lingkungan Rusunawa"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Tingkat Kepuasan Penghuni terhadap Kualitas

Lingkungan Rusunawa

(Studi Kasus: Rusunawa Daya dan Lette Kota Makassar)

Suci Anugrah Yanti(1), Mimi Arifin(1), Mukti Ali(2)

(1)Lab. Perumahan dan Permukiman, Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,

Universitas Hasanuddin.

(2)Lab. Perencanaan dan Perancangan Tepian Air, Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas

Teknik, Universitas Hasanuddin.

Abstrak

Rumah susun sederhana sewa ( Rusunawa ) di Kelurahan Daya dan Kelurahan Lette merupakan dua bangunan yang diresmikan pada tanggal 16 April 2005 dan keduanya di kelola oleh Pemerintah Daerah Kota Makassar. Program pembangunan Rusunawa dalam memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah di kota, hasilnya sering tidak memberi dampak kepuasan terhadap penyewa. Beberapa kasus ketidakpuasan tinggal terjadi pada beberapa rumah susun akibat satu atau beberapa atribut yang tidak dilengkapi atau tidak dipenuhi oleh penanggungjawab atau badan pengelola atau pemerintah. Kekurangan tersebut menyebabkan buruknya kualitas lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu: Mengkaji kondisi eksisiting kualitas lingkungan rusunawa Daya dan Lette, mengkaji tingkat kepuasan di antara kedua Rusunawa dengan menggunakan indikator kepuasan penghuni dengan berdasar pada kualitas lingkungannya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif kuantitatif , dengan menggambarkan tingkat kepuasan melalui perhitungan analisis bobot dan regresi multinomial. Hasil penelitian ini yaitu memperlihatkan tingkat kepuasan pada masing-masing rusunawa.

Kata-kunci : kualitas lingkungan, kepuasan penghuni, rusunawa

Pendahuluan

Peningkatan kebutuhan akan perumahan seiring dengan pertumbuhan penduduk, pemenuhan kebutuhan tempat tinggal atau memiliki rumah sendiri merupakan suatu kebutuhan yang sangat didambakan.

Pembangunan Rusunawa adalah upaya pe-menuhan kebutuhan masyarakat berpeng-hasilan rendah dalam penyediaan tempat tinggal. Namun standar pembangunan rumah susun se-cara teknis belum dibarengi dengan standar kenyamanan tinggal, kelengkapan sarana pra-sarananya dan keinginan masyarakat yang berbeda dan dinamis. Padahal Rusunawa di-harapkan mampu mengembangkan atau me-ningkatkan kualitas hidup penghuninya.

Program pembangunan Rusunawa dalam me-menuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah di kota, hasilnya sering tidak memberi dampak kepuasan terhadap penyewa. Beberapa kasus ketidak-puasan tinggal terjadi pada beberapa rusun akibat satu atau beberapa atribut rusun yang tidak dilengkapi atau tidak dipenuhi oleh penanggung jawab atau badan pengelola atau pemerintah. Keterbatasan kemampuan pe-layanan rumah susun berbasis sewa dalam me-menuhi kebutuhan penghuninya akan mem-pengaruhi kondisi kepuasan tinggal penghuninya, sehingga penghuni harus melaku-kan adaptasi terhadap lingkungannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ting-kat kepuasan penghuni rusunawa terhadap kua-litas lingkungan di rusunawa Daya dan Lette

(2)

sebagai bentuk upaya memahami faktor ke-puasan penerima manfaat (beneficiaries) pro-gram pembangunan (penghuni rusun), juga bertujuan untuk melihat keterkaitan atau hu-bungan antara variabel kualitas lingkungan dengan variabel karakteristik penghuni rusu-nawa. Hal ini menjadi sangat penting karena kepuasan penerima manfaat memiliki kaitan dengan keberhasilan implementasi program pembangunan.

Tinjauan Pustaka Rumah Susun

Rumah susun adalah bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bangunan – bangunan yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama. 1(Pasal 1, BAB 1.

Permen PU 5/PRT/2007). Tingkat Kepuasan

Menurut Tse dan Wilton dalam 2Fandy Tjiptono

(2005:37) teknik dan metode pengukuran kepuasan adalah sebagai berikut:

Kepuasan pelanggan = f (expectation, perceived performance)

Dari persamaan di atas terdapat dua variabel utama yang menentukan kepuasan pelanggan (konsumen/penghuni), yaitu expectation yang diartikan sebagai harapan atau keinginan atau kebutuhan, dan perceived performance yyang diartikan sebagai kualitas/kenyataan ang diteri-ma/dirasakan. Apabila perceived performance melebihi expectation maka pelanggan akan memperoleh kepuasan. Jika sebaliknya, maka pelanggan tidak akan memperoleh kepuasan. Untuk itu diharapkan perceived performance melebihi expectation sehingga menciptakan kepuasan pelanggan.

Kualitas Lingkungan

Kualitas suatu lingkungan permukiman ter-antung pada variabel-variabel lingkungan yang mempengaruhi kualitas lingkungan permukiman antara lain: variable lokasi, variabel fisik, varia-ble psikologi, dan variabel sosial budaya.

3(Rapoport, 1983)

Kualitas lingkungan adalah nilai yang mem-presentasikan atribut terukur maupun tidak ukur dari unit perumahan dan lingkungan ter-masuk hubungan ketetanggaan dan juga komu-nitas lainnya 4(Ha dan Weber, 1991 dalam

Widiastomo, 2013). 5Luhst (1997) dalam Putri,

2014 menyebutkan bahwa kualitas kehidupan yang berupa kenyamanan, keamanan dari suatu rumah tinggal sangat ditentukan oleh lokasinya, dalam arti daya tarik dari suatu lokasi diten-tukan oleh dua hal yaitu lingkungan dan akse-sibilitas.

Menurut 6UU RI NO.26 Tahun 2007 Tentang

Penataan Ruang, Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fung-sional.

Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ada, maka studi ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuan-titatif. Pendekatan kuantitatif yang akan digu-nakan dalam penelitian ini adalah dengan meng-gunakan metode survei, yaitu wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data kuan-titatif dalam penelitian ini didapatkan dengan wawancara mendalam kepada responden dan informan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Lalu data di-analisis menggunakan aplikasi statistik dan program microsoft excel.

Teknik Analisis Data

Dari penjelasan diatas sampai pada tahap me-tode penelitian terdapat variabel bebrapa vari-abel yang nantinya akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian ini yang tentunya berkaitan dengan penjelasan mengenai kajian tingkat kepuasan penghuni

(3)

rusunawa dan korelasi antara tingkat kepuasan dengan karaktersitik penghuni rumah susun. Selanjutnya alat analisis yang digunakan dalam menganalisis variabel diatas untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini, yakni:

1. Analisis Deskriptif kualitatif

Menganalisa dokumen-dokumen/artikel yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti. Dalam kaitannya dengan variabel diatas maka analisis deskriptif ini akan menjelaskan bagai-mana persebaran sarana dan prasarana di kedua rusunawa juga mendeskripsikan variable kualitas lingkungan yang lain sesuai dengan kondisi eksisting yang terjadi.

2. Analisis Foto Mapping

Memperlihatkatkan atau menunjukkan objek yang diteliti berupa kondisi eksisting melalaui pemetaan yang disertai foto objek.

Analisis Foto Mapping lebih kepada untuk mem-bantu peneliti menggambarkan keadaan eksis-ting dari variabel penelitian tersebut baik itu berupa foto objek, peta, maupun gambar ilus-trasi. Agar nantinya dapat memudahkan pem-baca untuk memahami maksud dan tujuan dari penelitian ini.

3. Analisis deskriptif kuantitatif

Analisis deskripsi kuantitatif dilakukan dengan mengolah data analisis kualitas yang diterima dan analisis kebutuhan/harapan. Kemudian, membandingkan hasil dari kualitas yang di-terima dengan harapan/kebutuhan penghuni yang menghasilkan tingkat kepuasan dengan menggunakan metode pembobotan mengguna-kan “Skala Likert“. Kemudian dilakukan analisis pemboboton untuk menemukan kesimpulan masing-masing variabel berdasarkan penilaian penghuni. Selanjutnya dilakukan analisis kua-litatif untuk menjelaskan penilaian tingkat ke-puasan penghuni dalam bentuk tabel dan diagram yang diolah menggunakan melalui analisis deskriptif statistik.

4. Analisis regresi multinomial

Analisis regresi logistik multinominal digunakan untuk melihat hubungan keterkaitan (korelasi) antara variabel terikat dan variabel bebas. Dalam menguji adanya signifikan korelasi di-tara

variabel dapat dilakukan dengan melihat nilai sig pada tabel model fitting information. Untuk menentukan korelasi berdasarkan nilai sig, maka dilakukan beberapa tahap sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis

𝐻0= tidak ada hubungan antara

karakteristik penghuni dengan faktor penilaian/persepsi.

𝐻1= ada hubungan antara karakteristik

penghuni dengan faktor penilaian/persepsi. b. Menetapkan nilai taraf signifikansi (𝛼 = 0,05) c. Menentukan statistik uji dan kriteria

pengujian

Dengan menggunakan uji chi-kuadrat kita dapat membuat kesimpulan tanpa harus melihat tabel 𝜒2, kita cukup membandingkan nilai sig tersebut

dengan nilai ( 𝛼 ) yang digunakan dalam uji hipotesis. Kriteria kesimpulan yaitu menolak 𝐻0

apabila sig< (𝛼) dan menerima 𝐻0 apabila sig> (𝛼) 7(Priyatno, 2012).

Pembahasan

Rusunawa di kawasan kelurahan Daya dan Lette secara umum memiliki kondisi yang cukup berbeda.Berikut kondisi eksisting kualitas ling-kungan di rusunawa Daya dan Lette.

Gambar 1. Persebaran sarana di kawasan Rusunawa Daya. Sumber: Hasil Analisis, 2015

Gambar 2. Persebaran sarana di kawasan Rusunawa Lette. Sumber: Hasil Analisis, 2015

(4)

Tabel 1. Penilaian Ketersediaan Prasarana Rusunawa No Prasarana

Penilaian Ketersedian Pra-sarana Rusunawa (level of service) Daya Lette 1 Air bersih A B 2 Listrik A A 3 Persampahan F F 4 Drainase B C

Tabel 2. Penilaian Jaminan Terhadap Per-masalahan sekitar No Penilaian Jaminan Terhadap Permasahan di sekitar Lingkungan Rusunawa Daya Lette 1 Jaminan terhadap Bahaya Kebakaran Belum lengkapnya sistem proteksi aktif dan kurangnya manajemen terhadap bahaya kebakaran Belum lengkapnya sistem proteksi aktif dan kurangnya manajemen terhadap bahaya kebakaran 2 Jaminan terhadap Bahaya Banjir Aman Aman 3 Jaminan terhadap Bahaya Penyakit Epidemi Butuh sarana kesehatan dan pembersihan lingkungan rusun Sangat butuh pembersih an lingkungan dan perbaikan kualitas air bersih 4 Jaminan terhadap Bahaya Kriminalitas/Pe Aman Butuh sarana pos pengamanan dan satuan pengamanan No Penilaian Jaminan Terhadap Permasahan di sekitar Lingkungan Rusunawa Daya Lette ncurian yang menjaga secara rutin

Tabel 3. Penilaian Terhadap Kondisi Lingkungan Sosial No Penilaian Kondisi Lingkungan Sosial Rusunawa Daya Lette 1 Hubungan antar tetangga Cukup baik namun sebagian besar penghuni bersikap individualism

Cukup baik dan memanfaarkan balai-balai sebagai tempat berkumpul 2 Kegiatan social Kegiatan gotong royong dan perkumpulan majlis ta’lim Kegiatan gotong royong dan perkumpulan majlis ta’lim

Tabel 4. Penilaian Terhadap Kondisi Lokasi Kawasan No Penilaian Kondisi Lokasi Kawasan Rusunawa Daya Lette 1 Kemudahan akses ke rusunawa Cukup baik namun sebagian besar penghuni mengeluhkan pembatasan akses Cukup baik 2 Kemudahan mendapatkan angkutan umum Tidak berada pada trayek rute menyulitkan penghuni mendapatkan angkutan Tidak berada pada trayek rute menyulitkan penghuni mendapatkan angkutan

(5)

No Penilaian Kondisi Lokasi Kawasan Rusunawa Daya Lette umum umum

Penilaian tingkat kepuasan penghuni terhadap kualitas lingkungan di kedua rusunawa dinilai menggunakan skala likert 1-5. Berikut hasil penilaian tingkat kepuasan penghuni di kedua rusun.

Gambar 3. Grafik Penilaian Tingkat Kepuasan Penghuni Terhadap Kualitas Lingkungan di Rusunawa Lette

Gambar 4. Grafik Penilaian Tingkat Kepuasan Penghuni Terhadap Kualitas Lingkungan di Rusunawa Daya

Sedangkan untuk penilaian hubungan antara variabel kualitas lingkungan dengan variable karakteristik penghuni dilakukan untuk mem-perlihatkan keterkaitan kondisi social ekonomi penghuni rumah susun dengan tingkat ke-puasannya terhadap kualitas lingkungan. Berikut variable yang saling memiliki kaitan atau hubungan.

Tabel 5. Hubungan antara variable karakteristik penghuni dan variable tingkat kepuasan di rusunawa Daya dan Lette

No Rusunawa

Variabel yang berhubungan Variabel kualitas lingkungan Variabel karakteristik penghuni 1 Daya ketersediaan air bersih

Usia dan sewa kamar

Kondisi drainase

Jenis kelamin, lama bermukim dan sewa kamar Kemudahan mendapatkan angkutan umum Pendapatan lama bermukim dan sewa kamar 2.91 2.92 2.93 2.94 2.95 2.96 2.97 2.98 2.99 3

Penilaian Tingkat Kepuasan Penghuni Rumah Susun Lette

2.75 2.8 2.85 2.9 2.95 3 3.05 3.1

Penilaian Tingkat Kepuasan Penghuni Rumah Susun Daya

(6)

No Rusunawa

Variabel yang berhubungan Variabel kualitas lingkungan Variabel karakteristik penghuni 2 Lette kondisi drainase jenis kelamin, pendidikan, sewa kamar, dan jumlah penghuni dalam hunian

kondisi listrik jenis kelamin, pendidikan, usia dan pekerjaan intensitas perawatan prasarana pendapatan keluarga. jaminan terhadap bahaya kebakaran status pernikahan, pekerjaan, jumlah penghuni, dan lama bermukim. jaminan terhadap bahaya banjir Pendapatan keluarga dan lama bermukim Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Penilaian tingkat kepuasan yang didasarkan pada penilaian kualitas yang diterima dan tingkat kebutuhan dan harapan memiliki perbedaan. Untuk rusunawa Daya, nilai rata-rata total penilaian kualitas yang diterima le-bih besar yakni sebesar 3,07 dibandingkan penilaian kebutuhan/harapan yakni sebesar 2,87, maka dapat disimpulkan penghuni rusu-nawa Daya dinyatakan puas terhadap kualitas lingkungannya sedangkan untuk rusunawa Lette, nilai rata-rata total per-sentase kualitas yang diterima lebih kecil yakni sebesar 2,94 dibandingkan penilaian kebutuhan/harapan yakni sebesar 2,99, maka dapat disimpulkan

penghuni rusunawa Lette dinyatakan tidak puas terhadap kualitas lingkungannya

2) Terdapat hubungan antara variable penilaian tingkat kepuasan terhadap kualitas lingkungan dan variable karakteristik penghuni rumah su-sun baik di Daya maupun Lette. Untuk rusu-nawa Daya, indikator kualitas lingkungan yang memiliki hubungan dengan karakteristik peng-huni adalah ketersediaan air bersih, kondisi drainase kemudahan mendapatkan angkutan umum dan untuk rusunawa Lette, indikator kualitas lingkungan yang memiliki hubungan dengan karakteristik penghuni adalah kondisi drainase, kondisi listrik, inten-sitas perawatan prasarana, jaminan terhadap bahaya keba-karan, dan jaminan terhadap bahaya banjir Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 5/PRT/M/2007 tentang pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi.

Tjiptono, Fandy.Chandra, Gregorius. (2005). Service Quality and Satisfaction. Yogyakata: Andi Offset Rapoport Amos. (1983). Environmental Quality,

Metropolitan Areas and Traditional Settlements. Great Britain : Pergamon Press Ltd,.

Widiastomo, Yudhi. (2014). “ Pengaruh Kualitas Rumah dan Lingkungan terhadap Kepuasan Peng-huni dan Kecenderungan Berpindah di Perumnas Bukit Sendangmulyo, Semarang. Biro Penerbit Planologi Undip. Volume 10 (4): 413-424.

Putri, Harlini. Jamal, Abd. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi Perumahan di kota banda Aceh. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Republik Indonesia. 1,(2).

UU RI NO.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Priyatno,Duwi.(2012).”Belajar Cepat Olah Data

Gambar

Gambar 1. Persebaran sarana di kawasan Rusunawa  Daya. Sumber: Hasil Analisis, 2015
Tabel 1. Penilaian Ketersediaan Prasarana Rusunawa  No  Prasarana
Gambar  3.  Grafik  Penilaian  Tingkat  Kepuasan  Penghuni Terhadap Kualitas Lingkungan di Rusunawa  Lette

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak penggunaan whey susu dalam substrat biogas dengan bahan baku feses sapi madura terhadap rata-rata produksi metan,

Pita Energi Graphene dan Silicene Murni Hasil perhitungan struktur pita energi dari graphene dan silicene murni seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan

Demikian halnya masing- masing kelompok etnik yang berbeda tersebut didasari oleh terbentuknya system sosial dalam masyarakat (Barth, 1988:11), disebutkan kelompok

Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penyebaran angket terhadap aktivitas ekstrakurikuler baca tulis Al-Quran dan test terhadap prestasi belajar siswa

merupakan benda tidak berwujud hasil kegiatan intelektual (daya cipta) manusia yang diungkapkan ke dalam suatu bentuk Ciptaan atau Penemuan tertent u.. Kegiatan intelektual (daya