DAUN X SEBAGAI ALTERNATIF UPAYA PENANGANAN DIABETES MELITUS TIPE I
Oleh :
R. WINNY GUNANTIANI DEWI F24101057
2006
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
DAUN X SEBAGAI ALTERNATIF UPAYA PENANGANAN DIABETES MELITUS TIPE I
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh :
R. WINNY GUNANTIANI DEWI F24101057
Dilahirkan pada tanggal 19 Juni 1982 Di Matsumoto, Jepang
Tanggal lulus : Menyetujui,
Bogor, Januari 2006
Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS Dosen Pembimbing I
Dr. drh. Tutik Wresdiyati Dosen Pembimbing II
Ketua Departemen ITP
R. Winny Gunantiani Dewi. F24101057. Daun X Sebagai Alternatif Upaya Penanganan Diabetes Melitus Tipe I. Dibawah bimbingan: Made Astawan dan Tutik Wresdiyati. 2006.
RINGKASAN
Diabetes melitus adalah suatu kondisi dimana pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup bagi tubuh atau berhenti menghasilkan insulin sama sekali. Kekurangan insulin menyebabkan glukosa dalam darah tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh yang membutuhkan energi. Diabetes melitus memiliki beberapa tipe, yaitu tipe I, tipe II, gestational diabetes dan beberapa tipe lainnya (Rimbawan dan Siagian, 2004).
Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang belum memiliki rangkaian penanganan yang dapat menyembuhkan secara permanen. Biaya dan ketidakpatuhan penderita terhadap diet atau jadwal minum obat menjadi kendala yang cukup berat dalam penanganan diabetes melitus. Oleh karena itu, WHO sejak tahun 1980 merekomendasikan penggunaan tanaman-tanaman berkhasiat obat sebagai alternatif cara dalam penanganan diabetes melitus agar kualitas hidup penderita menjadi lebih baik. Daun X merupakan salah satu tanaman yang dipercaya secara tradisional memiliki aktivitas anti-hiperglikemik.
Tujuan penelitian ini adalah (1) menguji aktivitas hipoglikemik daun X, sekaligus sebagai pembuktian secara ilmiah dari khasiat tradisional daun X sebagai ramuan penyembuh diabetes melitus tipe I, (2) mengevaluasi pengaruh pemberian ekstrak daun X dalam berbagai tingkatan dosis terhadap kadar glukosa darah pada tikus percobaan diabetes melitus tipe I, dan (3) mendapatkan gambaran histologi pulau Langerhans dan jumlah sel β pada jaringan pankreas tikus diabetes melitus tipe I akibat pemberian ekstrak daun X.
Penelitian ini terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Dalam penelitian pendahuluan dilakukan ekstraksi daun X menjadi tepung ekstrak daun X dan dilakukan analisis proksimat terhadap tepung ekstrak daun X dan ransum pelet. Dalam penelitian utama dilakukan pengujian aktivitas hipoglikemik ekstrak daun X terhadap penurunan glukosa darah tikus diabetes melitus.
Kondisi diabetes pada tikus percobaan diciptakan melalui induksi alloxan secara intraperitoneal dengan dosis 100 mg/kg bobot tikus (Kesenja, 2005). Tikus percobaan dibagi menjadi delapan kelompok, yaitu kontrol negatif (tanpa induksi alloxan, tanpa pemberian ekstrak daun X), kontrol positif (dengan induksi alloxan, tanpa pemberian ekstrak daun X), kelompok diabetes yang diberi perlakuan ekstrak daun X sebanyak 8 mg/ekor/hari (kelompok A), 16 mg/ekor/hari (kelompok B), 32 mg/ekor/hari (kelompok C), 64 mg/ekor/hari (kelompok D) dan 128 mg/ekor/hari (kelompok E) serta kelompok diabetes yang diberi perlakuan obat diabetes komersial (kelompok F).
Pemberian ekstrak daun X atau obat selama 30 hari berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar glukosa darah hari ke-28, peningkatan jumlah pulau Langerhans per lapang pandang 30 hari dengan pembesaran 100x luasan pulau Langerhans per lapang pandang 30 hari dengan pembesaran 400x, dan peningkatan jumlah sel β per lapang pandang 30 hari dengan pembesaran 100x
dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Dosis yang rendah memberikan hasil yang lebih konsisten dan positif. Dosis 8 mg ekstrak daun X per hari merupakan dosis yang optimum untuk memberikan kesembuhan pada tikus yang menderita diabetes melitus.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Matsumoto, Jepang pada tanggal 19 Juni 1982 dari pasangan Bapak Wisnu Gunarso (Alm.) dan Ibu Dewi Murtianingsih, merupakan putri pertama dari tiga bersaudari. Pendidikan dasar penulis diselesaikan di SD Regina Pacis Bogor pada tahun 1995. Pendidikan lanjutan pertama penulis diselesaikan pada tahun 1998 di SLTP Regina Pacis Bogor. Tahun 2001, penulis lulus dari SMU Regina Pacis Bogor dan pada tahun yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan.
Selama kuliah penulis aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan dan kegiatan organisasi, baik tingkat departemen maupun institut, diantaranya sebagai anggota HIMITEPA (Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan), ketua Science and Technology Department dalam Food Chat Club (2004-2005) dan sebagai Deputy Chairperson dalam IPB Debating Community (2004-2005).
Prestasi penulis semasa kuliah adalah beberapa kali menjuarai lomba karya tulis bahasa Inggris tingkat IPB maupun tingkat nasional dan pernah terpilih menjadi salah satu pemakalah dalam konferensi pangan tingkat nasional (2003). Penulis juga beberapa kali mewakili IPB dalam kejuaraan debat bahasa Inggris antar universitas antara tahun 2004-2005, baik sebagai peserta maupun juri.
Penulis melaksanakan Praktek Lapangan di PT. Indokom Samudra Persada, Lampung dengan judul laporan Aspek Proses Produksi dan Pengawasan Mutu Udang Beku di PT. Indokom Samudra Persada, Lampung. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, penulis menyusun skripsi yang berjudul Daun X Sebagai Alternatif Upaya Penanganan Diabetes Melitus Tipe I.
KATA PENGANTAR
Ahamdulillahirabbilalamin. Penulis menghaturkan syukur dan berterima kasih ke hadirat Allah SWT yang telah memberi waktu, kesehatan, dan kesempatan untuk menimba ilmu di kampus IPB serta dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang berjudul Daun X Sebagai Alternatif Upaya Penanganan Diabetes Melitus Tipe I.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis menyadari selama kegiatan penelitian berlangsung telah banyak menerima bantuan, baik materil maupun spirituil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS. selaku Pembimbing I atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan kepada penulis, juga atas bantuan dana penelitian yang telah diberikan serta dalam pengadaan sampel (daun X).
2. Dr. drh. Tutik Wresdiyati selaku Pembimbing II atas kesabaran, bimbingan dan kebaikan dalam memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga bagi penulis.
3. Ir. Sri Widowati, MAppSc. selaku dosen penguji dari Balai Penelitian Pasca Panen yang bersedia memberikan berbagai masukan yang sangat bermanfaat bagi perbaikan tulisan ini.
4. Alm. Papa, Mama, Onya dan Baby tercinta atas limpahan doa, nasehat, dukungan, pengorbanan dan kasih sayangnya yang begitu indah yang selalu menyertai penulis sampai kapanpun.
5. Keluarga Oom Djoko Ismujono beserta Tante Tety dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan yang tak henti-hentinya, baik materiil maupun spirituil.
6. Rio Armindo atas perhatian, dorongan semangat, dukungan, pengorbanan dan doanya yang tulus.
7. Ibu Waysima dan Ibu alumni yang senatiasa menjadi tumpuan harapan penulis dalam susah dan senang.
8. Ibu Dewi, Miss Sherly dan seluruh keluarga besar Kinderfield dan Mutiara Montessori School atas pengertian, kebaikan hati dan dukungannya selama ini.
9. Bapak Adi Winarto dan Bapak I Ketut M. Adnyane untuk bantuan dan keramahannya selama penulis melakukan penelitian di Laboratorium Histologi, FKH.
10. Pak Adi, Pak Ganda, Pak Wahid, Pak Sobirin, Ibu Rubiyah, Pak Rojak, Teh Ida dan semua keluarga laboran TPG-IPB atas bantuan yang diberikan selama penulis menjalankan penelitian.
11. Evi Nurdin, teman seperjuangan yang selalu tabah dan menyenangkan.
12. Kakak-kakakku yang baik, Bang Pandi dan Mbak Reni yang banyak membantu penulis.
13. Teman-teman terbaikku, Eva, Wewen, Hendry, Aria, dan juga semua teman-teman TPG 38, terutama golongan B, atas semua kebersamaan yang berharga dan dukungannya selalu.
14. Semua pihak-pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu atas dukungannya selama pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Bogor, Januari 2006
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan Penelitian ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
A. Diabetes Melitus ... 4
B. Kadar Glukosa Darah ... 7
C. Tanaman Obat Untuk Terapi Diabetes Melitus ... 8
D. Insulin ... 10
E. Pankreas ... 13
F. Alloxan ... 15
G. Analisis Histologi ... 17
H. Tikus Sprague-Dawley ... 21
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 23
A. Bahan ... 23
B. Alat ... 24
C. Metode Penelitian ... 25
1. Penelitian Pendahuluan ... 25
a. Pembuatan tepung ekstrak daun X ... 25
b. Analisis fisiko kimia ... 25
2. Penelitian Utama ... 30
a. Masa adaptasi hewan percobaan ... 31
b. Injeksi Alloxan ... 31
c. Seleksi tikus dan kelompok perlakuan ... 31
e. Pengukuran bobot tubuh ... 33
f. Pengukuran jumlah konsumsi ransum pelet ... 33
g. Pembedahan tikus ... 34
h. Analisis kolesterol serum ... 34
i. Analisis hemoglobin terglikosilasi (HbA1c) ... 35
j. Analisis histologi jaringan pankreas ... 35
k. Pengamatan dan pemotretan ... 41
D. Rancangan Percobaan ... 42
E. Waktu dan Tempat Penelitian ... 42
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Penelitian Pendahuluan ... 43
1. Tepung Ekstrak Daun X ... 43
2. Analisis Proksimat Ransum Pelet Dan Tepung Ekstrak Daun X.. 44
B. Penelitian Utama ... 45
1. Aktivitas Hipoglikemik Tepung Ekstrak Daun X ... 45
2. Konsumsi Ransum dan Perubahan Bobot Tubuh Tikus ... 51
3. Analisis Kolesterol Lengkap Serum Darah Tikus ... 54
4. Analisis Hemoglobin Terglikosilasi (HbA1c) ... 56
5. Analisis Histologi Jaringan Pankreas ... 57
a. Pengamatan terhadap jaringan pankreas tikus 30 hari ... 58
b. Pengamatan terhadap jaringan pankreas tikus 60 hari ... 65
V. KESIMPULAN ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Tanaman-tanaman obat berkhasiat untuk diabetes melitus ... 33 Tabel 2. Prosedur analisis kolesterol lengkap ... 35 Tabel 3. Hasil analisis proksimat ransum pelet dan tepung ekstrak
daun X ... 45 Tabel 4. Hasil uji statistik kadar glukosa darah masing-masing kelompok
berdasarkan periode ... 50 Tabel 5. Konsumsi ransum dan kenaikan bobot tubuh tikus ... 52 Tabel 6. Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL, dan LDL Serum Tikus
Percobaan ... 55 Tabel 7. Kadar HbA1c tikus percobaan ... 57
Tabel 8. Jumlah, luasan pulau Langerhans dan jumlah sel β tikus 30 hari .. 59 Tabel 9. Jumlah, luasan pulau Langerhans dan jumlah sel β tikus 60 hari .. 64