• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN OPT (ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN) Bahasa Inggris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENDALIAN OPT (ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN) Bahasa Inggris"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN OPT

(ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN)

(2)
(3)

HAMA TANAMAN

A. PENGERTIAN HAMA

Adalah semua organisme atau binatang yang karena aktivitas hidupnya merusak tanaman sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi manusia

B. KERUGIAN AKIBAT SERANGAN HAMA

1. Kerugian secara kuantitas (berkurangnya hasil / produksi)

2. Kerugian secara kualitas ( menurunnya mutu hasil ) a. Perubahan warna

b. Perubahan rasa

c. Bercak atau bintik hitam d. Rusak atau abnormal

(4)

JENIS-JENIS HAMA PERUSAK YANG

MENYERANG BAGIAN TANAMAN :

1. Hama pemakan daun atau penghisap cairan tanaman 2. Hama perusak batang dan ranting

3. Hama perusak bunga dan buah

4. Hama pemakan biji-bijian didalam gudang 5. Hama perusaka akar atau umbi

(5)

JENIS-JENIS HAMA BERDASARKANKISARAN BAHAYA

YANG DITIMBULKANNYA

:

1.Hama Utama

disebut “hama abadi” atau “hama kunci” yaitu hama yang selalu menyerang pada setiap musim tanam dengan intensitas serangan berat sehingga memerlukan pengendalian

2.Hama Minor

disebut “hama kadang-kadang” atau ‘hama musiman”

yaitu hama yang telah lama berada disuatu daerah yang kerusakannya kecil (di bawah ambang ekomoni)

(6)

3. Hama Potensial

yaitu hama yang populasinya mampu muncul secara tiba-tiba banyak sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem

4. Hama Migran

yaitu hama yang bukan berasal dari agro

ekosistem setempat, melainkan datang dari luar karena sifatnya berpindah-pindah

(7)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN HAMA TANAMAN

A. FAKTOR DALAM

1. Kemampuan berkembang biak 2. Sifat mempertahankan diri

3. Umur Imago (serangga dewasa) B. FAKTOR LUAR

1. Iklim : a. Suhu

b. Kelembaban c. Curah hujan

(8)

c. Curah hujan d. Cahaya e. Angin 2. Tanah 3. Tanaman Inang 4. Faktor Hayati 5. Warna dan bau

(9)

PENGENDALIAN HAMA TANAMAN

A. PENGENDALIAN SECARA FISIK

1. Perlakuan Panas (Hot Treatment) 2. Penggunaan Lampu Perangkap

(Light Trap)

3. Penggunaan Penghalang (Barrier)

B. PENGENDALIAN SECARA MEKANIS

1. Pengambilan dengan tangan 2. Gropyokan

3. Pemasangan perangkap 4. Pengusiran hama

(10)

C. PENGENDALIAN SECARA KULTUR TEKNIS

1. Sanitasi 2. Pengolahan Tanah 3. Pengelolaam air 4. Rotasi Tanaman 5. Tanam Serempak

6. Pengaturan jarak tanam 7. Tumpang sari

8. Penanaman tanaman perangkap 9. Menanam varietas unggul

(11)

D. PENGENDALIAN SECARA BIOLOGIS

1. Parasit Hama 2. Predator Hama

E. PENGENDALIAN DENGAN UNDANG-UNDANG

ATAU PERATURAN PEMERINTAH

1. Program Eradikasi (pemusnahan) 2. Sertifikasi Benih

3. Karantina

F. PENGENDALIAN SECARA KIMIA

1. Tepat dosis, tepat waktu, tepat cara tepat biaya, tepat sasaran

(12)

G. PENGENDALIAN HAMA TERPADU ( PHT )

1. Memperbaiki teknik budidaya tanaman 2. Melestarikan dan mendayagunakan

musuh alami

3. Pengamatan mingguan

4. Dapat memadukan cara-cara diatas ( A – B ) dengan bijaksana dan mem perhatikan lingkungan

5. Dapat menghitung ambang ekonomi 6. Kerjasama kelompok & menjadi ahli

(13)

CONTOH PENGENDALIAN HAMA TERPADU

( P H T )

1. Pengendalian hama wereng coklat pada tanaman padi adalah perpaduan dari komponen-komponen sebagai berikut :

a. Teknik budidaya tanaman yang baik b. Pemilihan varietas resisten

c. Tanam serempak

d. Pergiliran tanaman (rotasi tanaman) e. Pengamatan kepadatan populasi

f. Penyemprotan dengan insektisida selektif g. Eradikasi tanaman yang terserang berat

(14)

2. Pengendalian ulat daun kubis

adalah perpaduan dari komponen-komponen sebagai berikut :

a. Teknik budidaya tanaman yang baik b. Penentuan waktu tanam yang tepat

c. Tumpang sari dgn tomat, jagung, bawang d. Rotasi tanaman dengan yg tidak sefamili e. Pemanfaatan predator (burung gereja,

prenjak, capung, dll) dan parasit f. Penggunaan insektisida mikroba

(15)
(16)

PENYAKIT TANAMAN (Phytopathologi)

Phyton = Tanaman, Pathos = menderita, Logos = ilmu

Phytopathologi = ilmu yg mempelajari penyakit tanaman Penyakit Tanaman : Penyakit fisiologis

Penyakit non fisiologis

Peny. Fisiologis disebabkan oleh faktor alam (anorganis) Contoh: * kekurangan unsur hara, air, cahaya matahari

* keracunan unsur kimia didalam tanah * Patah terinjak, luka dimakan ternak * Kemasaman tanah

(17)

Peny. non fisiologis disebabkan oleh pathogen Pathogen = penyebab penyakit yg berasal dari

mahluk hidup (organis)

Peny. non fisiologis disebut juga peny. Pathogenis Pathogen virulen (berbahaya)

non virulen

Penyakit tanaman dari sudut biologi :

* artinya penyimpangan dari sifat normal sehingga tanaman tidak bisa melakukan kegiatan fisiologisnya

Penyakit tanaman dari sudut Ekonomi :

* artinya ketidak mampuan tanaman untuk memberi kan hasil yg cukup dr kualitas maupun kuantitasnya

(18)

MUNCULNYA PENYAKIT-PENYAKIT BARU, DISEBABKAN : 1. Penyebaran yg lebih luas dari penyakit-penyakit lama 2. Makin banyaknya tanaman yg peka didalam populasi 3. Bertambahnya pengetahuan dan perhatian kita

4. Karena Intensifikasi Pertanian 5. Penyakit yang benar-benar baru

Penyakit Endemis : peny. Yang berada disuatu tempat dari tahun ke tahun, merata, & kurang begitu berat

Penyakit Epidemis : peny. Tersebut sering timbul secara meluas tetapi berkala (periodis)

Penyakit Sporadis : peny. Yang timbul disana sini, pada saat tidak menentu, & menimbulkan sedikit kerugian

(19)

GEJALA-GEJALA PENYAKIT TANAMAN

Gejala (Symptom) : adalah

perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman itu sendiri, sebagai akibat dari adanya

penyebab penyakit

* Syndrom serangkaian gejala (banyak) Gejala dapat dibagi menjadi 3 tipe pokok :

1.Gejala-gejala Nekrotis

disebabkan karena adanya kerusakan sel, atau matinya sel

2.Gejala Hypoplastis

disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel

(20)

3. Gejala-gejala Hyperplastis

disebabkan karena pertumbuhan sel yang luar biasa (over development)

GEJALA NEKROTIS, yang lazim adalah : 1. Nekrose atau matinya bagian tanaman

2. Hydrosis atau keluarnya air sel 3. Cholorosis atau menguning

4. Layu (wilt disease) 5. Terbakar (Scorch)

6. Mati ujung (Die back) 7. Busuk (Scab)

(21)

8. Damping off (Rebah kecambah) 9. Kanker (Cancer)

10. Pendarahan / Exudasi ( Blooding )

GEJALA HYPOPLASTIS, yang lazim adalah : 1. Kerdil (strony)

2. Perubahan simetris (symetrical abnormal) 3. Chlorosis (menguning)

4. Etiolasi (pucat)

(22)

GEJALA HYPERPLASTIS, yang lazim adalah : 1. Sapu (witches broom)

2. Proplensis

3. Cecidia (tumor, gall, kelenjar)

4. Instumeasensia (busung, cedema)

5. Erinose (pertumbuhan trichoma yg luar biasa 6. Menggulung atau mengeriting (curling)

7. Fesciaci (pipih, gepeng)

8. Pembentukan alat yg luar biasa (antholysis) 9. Kudis (scabies)

10. Rontoknya alat-alat 11. Perubahan warna

(23)

PENYEBAB PENYAKIT Faktor alam (anorganis) Pathogen (organis)

Jenis-jenis Pathogen : Bakteri, cendawan, virus, ganggang dan tanaman bunga yang parasiter INFEKSI : masuknya pahtogen ke dalam tubuh

tanaman

Proses infeksi dapat melalui : 1.Luka-luka

2.Lubang-lubang alami (stomata & Hydratoda) 3.Langsung menembus permukaan tanaman

(24)

PENYEBARAN PENYAKIT

Penyakit tanaman menyebar melalui

: 1. Angin

2. Air

3. Serangga 4. Manusia

Terjadinya Epidemi disebabkan oleh :

1. Keadaan cuaca

2. Penanaman yang menyimpang (unnatural)

3. Masuknya parasit dr daerah lain (Pathogen invasion)

(25)

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENURUNKAN EPIDEMI : 1. Berkurangnya populasi tanaman yang peka 2. Terjadinya populasi yang resistant

3. Adanya usaha pemberantasan (artifical control) 4. Pemberantasan oleh alam (natural control)

Agar diperoleh peramalan yang tepat, diperlukan syarat-syarat :

1. Tanaman harus merupakan tanaman yang penting 2. Penyakit dapat menimbulkan kerugian besar

3. Perlu cukup keterangan

4. Penanam-penanam cukup siap dan mengerti 5. Telah tersedia cara pemberantasan yang tepat

6. Terdapat waktu yang cukup panjang antara diumum kannya hasil ramalan dengan timbulnya penyakit

(26)

4 PRINSIP DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT 1. Eksklusi

Menjaga atau mencegah jangan sampai suatu penyakit masuk ke daerah kita

2. Proteksi

Melindungi tanaman dari serangan pathogen

3. Eradikasi

Memberantas penyakit didaerah pertanaman

4. Imunisasi

Memberikan kekebalan tanaman terhadap serangan penyebab penyakit (pathogen)

(27)

Eksklusi dapat dilakukan dengan cara-cara :

1. Melarang masuknya bahan tanaman yang mungkin mengandung penyakit

2. Pemeriksaan bahan-bahan tanaman dan sertifi kasi bahan tanaman

3. Karantina

Proteksi dapat dilakukan dengan cara-cara :

1. Kultur teknis 2. Mekanis

3. Fisik 4. Kimia

(28)

Eradikasi dapat dilakukan dengan cara-cara :

1. Eradikasi sebagian 2. Eradikasi total

3. Eradikasi super total

Imunisasi dapat dilakukan dengan cara-cara :

1. Ketahanan morfologi 2. Ketahanan fungsionil

(29)
(30)

Gulma didefinisikan sebagai kelompok jenis tumbuhan yang hidupnya atau tumbuhnya tidak dikehendaki oleh manusia karena

dianggap mengganggu dan bisa merugikan hasil tanaman yang

dibudidayakan bersifat kuantitatif

(kerugian dalam bentuk jumlah atau dapat diwujudkan dengan angka) dan bersifat

kualitatif (kerugian dalam bentuk kualitas hasil pertanian yang tidak dapat

(31)

Pengaruh yang merugikan dengan

adanya gulma

:

1. Mempunyai pengaruh persaingan/kompetisi yang

tinggi dengan tanaman budidaya

2. Sebagai rumah inang sementara dari hama dan

patogen penyebab penyakit tanaman budidaya

3. Mengurangi mutu hasil panen tanaman budidaya 4. Menghambat kelancaran aktivitas pertanian

5. Hama perusaka akar atau umbi

(32)

Gulma juga mempunyai pengaruh

yang menguntungkan pada lahan pertanian, yaitu :

1. Pengaruh yang menguntungkan terhadap tanah

2. Pengaruhnya terhadap populasi jasad pengganggu tanaman budidaya

3. Pengaruh yang menguntungkan bagi ekosistem

pertanian

4. Pengaruh yang menguntungkan bagi pertanian secara

(33)

Persaingan yang terjadi antara gulma dengan tanaman budidaya :

1. Persaingan sinar matahari 2. Persaingan unsur hara

3. Persaingan air

Pengelompokkan gulma yang dominan terdapat di lahanpertanian

1. Gulma golongan rumput (grasses : Famili Graminae)

2. Gulma golongan teki (sedges : Famili Cyperaceae)

(34)

Gulma mempunyai kemampuan untuk

berkembangbiak baik secara generatif dengan menghasilkan biji maupun

secara vegetatif dengan membentuk organ perkembangbiakan vegetatif

seperti umbi daun, umbi akar, stolon, rhizoma, umbi batang, dan rootstock. Siklus hidup gulma dapat dibedakan menjadi gulma semusim atau setahun (annual), gulma tahunan (perenial), dan gulma dua tahunan (biennial).

(35)

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam

menentukan metode pengendalian gulma

1. Siklus hidup dan perkembangbiakan gulma 2. Morfologi gulma

3. Lokasi gulma

Teknik pengendalian gulma secara mekanis/fisik : 1. Pengendalian gulma dengan cara dicabut

2. Pengendalian gulma dengan cara dikored

3. Pengendalian gulma dengan cara dipotong dengan sabit ataupun dengan mesin pemotong rumput

4. Pengendalian gulma dengan cara dicangkul atau dibajak

(36)

Mengendalikan Gulma Secara Kimia

Bahan kimia tersebut disebut dengan herbisida yang berasal dari kata herba = gulma dan sida = membunuh. 1. Herbisida pra-pengolahan tanah

2. Herbisida pra-tanam 3. Herbisida pra-tumbuh 4. Herbisida pasca tumbuh

(37)

Berdasarkan cara kerjanya, herbisida dibedakan menjadi :

1. Herbisida kontak 2. Herbisida sistemik

Berdasarkan selektifitasnya, herbisida dibedakan menjadi :

1. Herbisida selektif

2. Herbisida non-selektif

Berdasarkan sifat kimiawinya, herbisida dibedakan menjadi :

1. Herbisida anorganik 2. Herbisida organik

(38)

Penyemprotan Herbisida Harus Memperhatikan Beberapa Hal :

1. Waktu penyemprotan harus tepat yaitu sebaiknya pada pagi hari (jam 08.00-10.00)

2. Cuaca pada saat penyemprotan cukup cerah dan relatif tidak berangin

3. Penyemprot herbisida harus memakai pakaian pelindung khusus

4. Hendaknya alat-alat yang digunakan untuk menyemprot herbisida dicuci dengan bersih

5. Bersihkan muka dan tangan dengan air dan bahan pembersih

(39)

Langkah-langkah dalam melakukan penyemprotan herbisida

1. Siapkan sprayer dan nozel

2. Lakukan kalibrasi terhadap sprayer

3. Tentukan kebutuhan formulasi larutan herbisida

4. Campurlah herbisida dengan pelarutnya sesuai dengan perhitungan

5. Masukkan campuran larutan herbisida ke dalam tangkai sampai penuh

6. Naikkan sprayer ke punggung dan mulailah menyemprot gulma

(40)

Langkah-langkah dalam melakukan penyemprotan herbisida

7. Lakukan penyemprotan dengan berjalan secara normal

8. Lakukan pemompaan pada sprayer secara teratur

9. Lakukan penyemprotan sampai merata

10. Upayakan kabut/hembusan semprotan tidak mengenai daun

11.Lakukan penyemprotan ulang apabila turun hujan kurang dari 4 jam setelah selesai

Referensi

Dokumen terkait

Langkah pertama dilakukan penelitian hukum normatif yang didasarkan pada bahan hukum sekunder yaitu inventarisasi peraturan-peraturan yang berkaitan hukum dagang khususnya terhadap

Pada pengujian ini digunakan metode difusi kertas cakram, kertas cakram dicelupkan ke dalam ekstrak daun sirih merah steril selama 15 menit kemudian dikeringkan

Pendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia (Sudjana, 1991:1) artinya pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk

hubungan bermakna dengan kelangsungan hidup bayi. Variabel sosial ekonomi rendah merupakan faktor risiko terkuat penyebab rendahnya kelangsungan hidup bayi.Tingkat pendidikan

menvalidasi username dan password yang dimasukan.. oleh orang tua jika username dan password yang dimasukan benar maka sistem akan menampilkan halaman dashboard

Jenis kertas ini diproduksi dengan sistim “through air dried” (TAD) or mesin kertas Yankee (silinder pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai “wet atau dry

thuringiensis H-14 strain lokal yang dikembangbiakkan dalam buah kelapa untuk pengendalian larva Anopheles sp dan Culex sp.. Rancangan eksperimental semu, terdiri dari

Cara pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada