• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Pendekatan Permainan Halang Rintang Pada Materi Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas IX A SMP Negeri 5 Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Pendekatan Permainan Halang Rintang Pada Materi Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Kelas IX A SMP Negeri 5 Kendari"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran Volume 1 Nomor 2: 94-101 (2020)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran https://jurnal.pgrisultra.or.id/ojs/ ISSN 2721-9739 (Online)

Penerapan Pendekatan Permainan Halang Rintang Pada Materi Lompat Jauh

Gaya Jongkok Siswa Kelas IX A SMP Negeri 5 Kendari

Application of The Approach To Game Obstacles Material Stands Away Style Students

Class IX A SMP Negeri 5 Kendari

Wati 1*

1

SMP Negeri 5 Kendari

Jl. Kelapa No. 1, Anduonohu, Kec. Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara *e-mail: watialtaf123@gmail.com

Received: 12th May, 2020; Revision: 09th June, 2020; Accepted: 13th July, 2020

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IX A SMP Negeri 5 Kendari dalam melakukan praktikum lompat jauh gaya jongkok melalui permainan halang rintang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari dua tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dari hasil analisa didapat bahwa peningkatan kualitas lompat jauh gaya jongkok dengan permainan halang rintang pada siklus I dengan jumlah nilai 2155, rata-rata 67,34, nilai tertinggi 80 dan terendah 55. Pada siklus II dengan jumlah nilai 2280, rata-rata 71,25, nilai tertinggi 85 dan terendah 60 dan mengalami peningkatan pada siklus III dengan jumlah nilai 2465, rata-rata 77,03, nilai tertinggi 90 dan terendah 70. Kesimpulan dari penelitian ini adalah permainan halang rintang dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok.

Kata Kunci: permainan halang rintang, lompat jauh, gaya jongkok

Abstract

The purpose of this study is to improve the ability of students of class IX A SMP Negeri 5 Kendari in doing squat style long jump practicum through obstacle games. This research uses action research as much as three rounds. Each round consists of two stages: planning, implementing, observing, and reflecting. From the results of the analysis, it was found that increasing the quality of long jump squat style with an obstacle course in the first cycle with a total value of 2155, an average of 67.34, the highest value of 80 and the lowest 55. In the second cycle with a total value of 2280, an average of 71, 25, the highest value is 85 and the lowest is 60 and has increased in cycle III with a total value of 2465, an average of 77.03, the highest value of 90 and the lowest 70. The conclusion of this study is the obstacle course can positively influence the ability of students of grade IX-A SMP Negeri 5 Kendari to do the squat-style long jump.

Keywords: obstacle course, long jump, squat style

PENDAHULUAN

Cabang olahraga atletik, khususnya nomor lompat jauh adalah nomor yang relatif sederhana dibandingkan dengan nomor lompat lainnya yaitu: lompat tinggi, lompat jangkit sampai dengan nomor yang paling komplek yaitu

lompat tinggi galah. Kurikulum pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan tingkat SMP hanya memuat materi nomor lompat jauh, lompat tinggi, dan lompat jangkit.

Walaupun lompat jauh termasuk jenis olahraga lompat yang paling sederhana dan

(2)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran 1(2): 94-101 (2020) mudah untuk dilakukan, kenyataannya hasil

yang dicapai siswa khususnya kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari masih kurang memuaskan. Kenyataan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar lompat jauh yang dicapai siswa masih rendah nilai hasil belajarnya masih ada yang di bawah standar ketuntasan belajar minimal 70, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) pada siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari khususnya nomor lompat jauh, ada beberapa permasalahan yang mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memuaskan. Adapun beberapa permasalahan tersebut antara lain adalah: (1) kemampuan fisik siswa terutama kekuatan otot kaki bagian bawah sangat rendah, (2) kurangnya model-model pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa, (3) kurangnya komunikasi antara guru dan siswa, sehingga pembelajaran hanya terpusat pada guru saja tidak ada timbal baliknya, dan (4) kemampuan motorik atau gerak siswa masih rendah sehingga menyulitkan siswa untuk melakukan gerakan.

Peranan dan fungsi guru Penjasorkes yang baik akan terwujud apabila guru tersebut memiliki inisiatif, kreativitas dan inovasi serta dapat menentukan jenis pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan dan tingkat perkembangan siswanya. Guru harus mampu menyajikan program pembelajaran dengan metode atau model yang menarik dan inovatif bagi siswanya. Siswa akan merasa senang dalam proses belajarnya jika seorang guru menggunakan alat-alat atau media pembelajaran yang menarik, walaupun alat atau media tersebut sangat sederhana bentuknya.

Terkait dengan hal tersebut di atas, maka dibutuhkan penelitian mengenai metode yang tepat untuk pembelajaran Penjasorkes khususnya nomor lompat jauh. Dengan demikian melalui penelitian ini diharapkan akan didapat solusi atau jawaban tentang metode pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan lompat jauh kepada siswa SMP, khususnya bagi siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari.

Pendekatan dengan permainan adalah model yang akan digunakan dalam penelitian ini, khususnya untuk nomor lompat jauh gaya jongkok. Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan bagi siswa, dengan bermain siswa tidak merasakan lelah ataupun terbebani dalam melakukan aktivitas. Dalam olahraga

atletik yang mengasyikkan adalah utamanya dicurahkan kepada aspek kandungannya dari aktivitas bermain yang menyenangkan. Permainan dalam atletik khususnya nomor lompat jauh adalah bertujuan agar siswa dalam melakukan permainan terfokus pada model proses pembelajarannya. Di sini siswa dalam melakukan gerakannya walaupun penuh kegembiraan dan keceriaan, tujuan dari proses pembelajarannya tetap tercapai.

Metode yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran lompat jauh dengan strategi pendekatan permainan melompati rintangan. Adapun rintangan yang digunakan adalah kardus yang tidak terpakai lagi yang berukuran panjang 35 cm dan tinggi 25 cm. Dengan menerapkan metode bermain ini siswa akan lebih tertarik untuk melakukan materi pembelajaran, sehingga diharapkan kualitas belajarnya akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut:

1. Kemampuan fisik siswa terutama power otot kaki bagian bawah sangat rendah, sehingga hal ini akan mempersulit siswa untuk melakukan tolakan dalam lompat jauh.

2. Belum diterapkannya model-model pembelajaran, terutama model bermain melewati rintangan.

3. Kurangnya komunikasi antara siswa dan guru di lapangan dalam proses pembelajaran.

4. Masih rendahnya kemampuan motorik siswa.

5. Belum optimalnya kualitas pembelajaran lompat jauh, dilihat dari belum terpenuhinya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Tujuan pelaksanaan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari pada materi lompat jauh melalui penerapan permainan halang rintang.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Kendari. Ada beberapa pertimbangan untuk menjadikan sekolah ini sebagai tempat penelitian antara lain: (1) Peneliti adalah guru PJOK di SMP Negeri 5 Kendari, (2) SMP

(3)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran 1(2): 94-101 (2020) Negeri 5 Kendari telah memiliki guru-guru

Pendidikan Jasmani berijazah S1 (Strata 1), yang mampu melaksanakan pembelajaran secara efektif, sehingga diharapkan dalam proses pembelajaran PJOK sudah mencakup kompetensi-kompetensi aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

Desain model Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah desain yang dikemukakan oleh (Kemmis & Taggart l988) yang menggambarkan bahwa penelitian tindakan dilaksanakan melalui beberapa siklus, dan tiap-tiap siklus terdiri dari 4 tahap. Adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah menentukan fokus penelitian. Selanjutnya guru merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung sebelumnya, mendata kelemahan-kelemahannya, diidentifikasi dan dianalisis kelayakannya untuk diatasi dengan penelitian tindakan kelas.

2. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Dalam tahap ini untuk mengatasi masalah-masalah yang telah terpilih, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi-strategi yang sesuai, dalam hal ini adalah melalui pendekatan permainan dalam belajar keterampilan lompat jauh gaya jongkok. Kolaborator mengamati dan membuat catatan-catatan mengenai jalannya pembelajaran.

3. Observasi (Observation)

Kolaborator mengamati, mencatat dan kemudian mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung, dengan maksud untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah ditetapkan. Pengamatan yang dilakukan secara komprehensif dengan memanfaatkan pedoman pengamatan dan catatan lapangan.

4. Refleksi (Reflection)

Dalam tahap refleksi peneliti bersama kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kelemahan dan kekurangan yang telah ditemukan pada siklus terdahulu dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya, sehingga siklus selanjutnya akan menjadi lebih baik dari pada siklus sebelumnya.

Langkah-langkah penelitian tindakan secara keseluruhan berbentuk spiral. Setiap lingkaran

pada spiral tersebut mengambarkan kegiatan yang utuh, yang dinamakan siklus, karena kalau hanya terdiri dari satu siklus belum berbentuk spiral. Maksudnya agar kekurangan pada siklus pertama dapat diperbaiki pada siklus-siklus berikutnya, sehingga terjadi peningkatan hasil belajar secara terus menerus. keberhasilan yang diinginkan adalah kualitas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok meningkat yang berakibat peningkatan hasil belajar yaitu nilai hasil belajar dapat di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu: 70.

Subjek penelitian adalah siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari yang berjumlah 39 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Pengambilan subyek penelitian dilakukan di kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari dengan alasan sebagai berikut : (1) di kelas ini keterlibatan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan Kesehatan masih kurang, (2) Strategi pembelajaran yang dilakukan guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan belum memberikan motivasi pada siswa, (3) Pengembangan materi, penggunaan model-model dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani belum di terapkan guru Penjasorkes.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar observasi, catatan lapangan, lembar wawancara dan tes hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

Dalam prakteknya penelitian tindakan kelas ini lebih didominasi oleh data kualitatif dibandingkan data kuantitatif. Peneliti bertindak sebagai pengamat pelaksana kegiatan dalam penelitian ini, sebab peneliti secara langsung mengumpulkan data atau informasi dilapangan sampai terungkap makna perilaku dan berbagai upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan jenis dan sifat data yang akan dikumpulkan maka dalam penelitian ini dipergunakan teknik pengumpulan data yang berupa observasi partisipatif pasif terhadap berbagai kegiatan yang terkait dengan studi, untuk mengamati berbagai kegiatan dan peristiwa di lapangan dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Hal-hal yang diobservasi adalah mengenai sikap, keaktifan siswa dan model-model pembelajaran yang digunakan.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengamat pelaksana kegiatan. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengumpulkan data mengenai aktifitas guru dan siswa selama

(4)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran 1(2): 94-101 (2020) pengembangan tindakan dalam proses

pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode triangulasi untuk teknik pengecekan keabsahan data. Pengertian triangulasi adalah teknik untuk pemerikasaan keabsahan data yang memenfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moleong, 2004). Triangulasi dapat dilakukan dengan cara yang berbeda (Nasution, 2003) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi adalah pemantapan data melalui tiga sudut.

Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga digunakan untuk memperkaya data. Masih menurut Nasution, triangulasi juga berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena sifatnya yang reflektif. “Triangulations is qualitative cross-validation. It assasses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures” (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2007). Triangulasi dengan sumber aslinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil tes

2. Membandingkan data hasil tes dengan hasil wawancara

3. Membandingkan data hasil wawancara dengan hasil dokumentasi

Data –data yang telah diperoleh di lapangan kemudian dianalisis dengan

menggunakan analisis deskriptif. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti bersama kolaborator merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di dalam kelas. Data kualitatif dalam catatan lapangan diolah menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan secara berturutan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data dalam penelitian ini meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat dan pengolahan data ke dalam pola yang lebih terarah. Dengan demikian reduksi

data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara sistimatis dari hasil reduksi data mulai dari perencanaan tindakan, observasi dan refleksi pada masing-masing siklus. Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data. Data yang terkumpul disajikan secara sistimatis dan perlu diberi makna.

Diharapkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran siswa, sebagai akibat peningkatan kualitas pembelajaran yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal/ sebelum penelitian terdapat 25% siswa yang mampu melakukan lompatan, setelah siklus 1, terdapat 35% siswa yang mampu melakukan lompatan. Setelah siklus 2 terdapat peningkatan 65% siswa yang mampu melakukan lompatan, dan setelah siklus 3 terdapat 80% siswa yang mampu melakukan lompatan.

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dilakukan dengan tiga siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus dilakukan dengan lama tindakan sesuai dengan peningkatan keberhasilan siswa setelah dilaksanakan refleksi. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan. Tindakan akhir pembelajaran guru melakukan klarifikasi dengan menyimpulkan laporan hasil dan proses nilai siswa.

Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama kolaborator berdiskusi untuk menetapkan bahwa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok diperlukan pendekatan. Adapun jenis pendekatannya adalah melalui model-model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan. Harapannya melalui model-model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan dapat menjawab kesulitan atau masalah yang dihadapi bagi siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari.

Rencana tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus adapun yang dilakukan pada masing-masing siklus adalah sebagai berikut: (1) Siklus pertama, proses pembelajaran lompat jauh gaya

(5)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran 1(2): 94-101 (2020) jongkok dengan strategi pendekatan permainan

melompati kardus. Adapun model pembelajarannya adalah siswa lari melompati kardus yang telah dipasang 4 banjar, masing-masing banjar 5 kardus berjarak 1,5 m per kardusnya. (2) Siklus kedua, proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan permainan melompati kardus. Model pembelajarannya siswa lari melompati kardus yang dipasang 4 baris sebanyak 5 banjar dengan jarak antar banjarnya 5 m. (3) Siklus ketiga, proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan permainan melompati kardus. Model pembelajarannya siswa lari melompati kardus dengan sistem sirkuit, pos pertama melompati 2 kardus, pos kedua melompati 3 kardus, pos keempat melompati 4 kardus, pos kelima melompati 2 kardus.

Dalam tahap perencanaan, peneliti bersama kolaborator merencanakan skenario pembelajaran dan juga menyiapkan fasilitas pendukung untuk melaksanakan skenario tindakan tersebut. Secara rinci kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah: a. Tujuan penelitian dan rencana tindakan

disosialisasikan kepada kolaborator dan siswa. Peneliti, kolaborator dan siswa melakukan tukar pikiran untuk menyamakan persepsi dalam menggunakan pendekatan model-model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan.

b. Membuat skenario pembelajaran model-model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan.

c. Menyiapkan fasilitas pembelajaran, bak lompat jauh, alat-alat untuk model-model pembelajaran, seperti kardus bekas.

d. Peneliti membuat dan menyusun instrumen untuk melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran model-model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan, melalui lembar observasi .

e. Menentukan teknis pelaksanaan penelitian. f. Menyiapkan kegiatan refleksi.

2. Melaksanakan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran model-model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan, sesuai dengan skenario yang telah dibuat sebelumnya. Pada proses pembelajaran tersebut, peneliti dan kolaborator bersama-sama melakukan pengamatan terhadap seluruh

kegiatan siswa atau siswa, mencatat dalam buku catatan kegiatan siswa, mengomentari terhadap berlangsungnya pembelajaran, berkaitan dengan aktifitas siswa maupun guru.

3. Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung kolaborator pertama melakukan pengamatan atau observasi dengan berpedoman pada lembar observasi yang sudah dibuat. Sedangkan kolaborator kedua membuat catatan lapangan untuk kegiatan yang tidak dicatat dalam lembar observasi. Sasaran pengamatan dilakukan terhadap aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran Penjasorkes dalam beberapa siklus.

4. Refleksi

Pada tindakan refleksi ini, hasil dari observasi didiskusikan bersama oleh peneliti dan kolaborator sebagai pengamat. Hasil diskusi digunakan sebagai dasar bagi penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya agar dapat berjalan dengan baik, lancar, dan memperoleh hasil sesuai yang diharapkan oleh peneliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi awal siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari dalam melakukan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok belum memuaskan. Masih banyak siswa yang tidak dapat mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal 70.

Hasil pengamatan peneliti ditemukan atau diungkap permasalahan-permasalahan yang ada pada siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari yakni: (1) kemampuan fisik siswa terutama power otot kaki bagian bawah sangat rendah, (2) kurangnya model-model pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa, (3) kurangnya komunikasi antara guru dan siswa pembelajaran hanya terpusat pada guru saja tidak ada timbal baliknya, (4) kemampuan motorik atau gerak siswa masih rendah sehingga menyulitkan siswa untuk melakukan gerakan. Berdasarkan permasalahan yang terjadi tersebut diatas, maka perlu dilakukan suatu tindakan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan.

Penelitian ini berlangsung selama tiga siklus, pada siklus pertama 3 kali, kedua dan ketiga dilaksanakan dengan 2 kali tatap muka, setiap tatap muka menggunakan waktu dua jam pelajaran per minggu. Setiap akhir siklus

(6)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran 1(2): 94-101 (2020) diadakan evaluasi proses pembelajaran lompat

jauh gaya jongkok, yang penekannya pada awalan, tolakan, pada saat diudara dan pendaratan. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada model-model pembelajaran dengan strategi pendekatan permainan.

Pada siklus III telah tercapai tujuan kualitas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan terlihat dari nilai rata-rata siswa telah mencapai diatas 70 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jika dipersentase hasil lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan yang dicapai siswa pada siklus III ini adalah 100% mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan demikian dinyatakan bahwa strategi pendekatan permainan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada lompat jauh gaya jongkok. Berikut perkembangan hasil proses belajar lompat jauh gaya jongkok dari siklus I, II, dan III.

Tabel 1. Data Peningkatan Hasil Belajar

No. Nama

Skor yang diperoleh Siklus I Siklus II Siklus III 1 Ahmad Junaidi 75 75 80 2 Ali Usman 70 75 80 3 Annisa Putri 70 75 80 4 Alisia Saranani 70 75 85 5 Cecilia 70 70 75 6 Claudio Riansah 65 70 75 7 Derby Prasetya 75 80 85 8 Fatri Olivia 60 65 70 9 Febriansyah Nuhun 70 70 75 10 Fendy Ananda Pratama 70 75 80 11 Fitra Amalia 70 70 75 12 Irmayanti Bai 55 60 70 13 Iyan Farith Sastra 60 65 70 14 Jumrin Muhammad 70 75 80 15 Masriadi 55 60 70 16 Muh. Alhazmi S 70 75 80 17 Muh. Haikal T. Djaba 75 85 90 18 Muh. Syaibatul Hamdhi 60 65 70 19 Muhammad Rafli 60 65 70 20 Naufal Habil 70 70 80 Firdaus 21 Niken Wulansari 70 75 80 22 Nolan Pratama 65 70 75 23 Rahmad Hidayat 70 70 75 24 Rian Saputra 70 75 85 25 Rico Jeremias 60 65 70 26 Sulaeman L 70 70 75 27 Salsa Paradila 60 70 75 28 Shanda Maharani 60 65 70 29 Sitti Sainab 70 70 75 30 Sintia Afiarni 70 75 80 31 Sri Wahyuni Ningsih 70 70 75 32 Taufik Hidayat 80 85 90 33 Tini Hartini 75 75 80 34 Tubagus Ade Saputra 70 75 80 35 Tiara Tri Endaryani 70 75 80 36 Tuti Sumarni 70 75 85 37 Wati 70 70 75 38 Yuliana 65 70 75 39 Zamrun Saputra 75 80 85 Jumlah Nilai 2650 2800 3025 Rata-rata 67,95 71,80 77,56 Nilai Tertinggi 80 85 90 Nilai Terendah 55 60 70

Hasil yang telah dicapai siswa pada siklus pertama, kedua, dan ketiga sangat jelas sekali adanya peningkatan kualitas pembelajaran yang dicapai. Dengan demikian tindakan proses belajar lompat jauh khususnya lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan dengan melompati kardus yang diberikan pada siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari dapat dikatakan berhasil yaitu adanya peningkatan kualitas pembelajaran.

Setelah dilakukan evaluasi terhadap tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama tiga siklus, dapat dilaporkan segi-segi penelitian yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan segi-segi lain yang dianggap kurang memenuhi harapan. Tindakan yang telah menunjukkan kualitas sesuai dengan harapan kiranya dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk proses pembelajaran selanjutnya. Sedangkan tindakan yang kurang berhasil diharapkan menjadi bahan telah untuk perbaikan dan penyempurnaan.

(7)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran 1(2): 94-101 (2020) KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan strategi pendekatan permainan melewati rintangan, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa kelas IX.A SMP Negeri 5 Kendari. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Proses peningkatan kualitas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok diawali dengan melompati kardus yang dipasang 5 banjar dengan jarak 1,5 sampai dengan 2 m. Siswa terbagi menjadi 4 kelompok berlari melewati kardus yang telah dipasang tersebut dengan sistem kompetisi. Proses pembelajaran ini dilakukan pada siklus pertama sebanyak tiga kali pertemuan. Pada siklus pertama ini kemampuan siswa dalam melakukan proses lompat jauh gaya jongkok ada peningkatan sebelum diberikan tindakan.

2. Proses peningkatan kualitas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siklus kedua diawali dengan melompati kardus yang dipasang 5 banjar dengan jarak 5 m antar banjar. Pelaksanaan dan cara melompati kardus sama seperti pada siklus pertama. Pada siklus kedua ini kemampuan siswa melakukan proses belajar lompat jauh gaya jongkok semangkin meningkat dibandingkan dari pada siklus pertama. Proses pembelajaran pada siklus kedua ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Setelah disimpulkan dari hasil penelitian ini, maka perlu kiranya dibuat saran-saran untuk menjadi perhatian dalam menetapkan kebijaksanaan yang berhubungan dengan mutu pembelajaran, khususnya bidang studi Penjasorkes. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepada guru Penjasorkes, bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan permainan melompati kardus dapat digunakan sebagai alternatif dalam memilih dan menetapkan strategi atau metode pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Hal ini akan memberikan keuntungan diantaranya: bahan atau alat yang digunakan yakni kardus banyak dijumpai dimana-mana dan tidak membahayakan bagi siswa, kesempatan bergerak setiap siswa akan lebih banyak,

dan dapat menumbuhkan gairah dan semangat serta tidak mudah membuat siswa jenuh dan membosankan dalam melakukan aktivitas dilapangan.

2. Kepada lembaga khususnya sekolah bahwa proses pembelajaran dengan strategi pendekatan permainan melompati kardus dapat meningkatkan kualitas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dan dapat dijadikan salah satu model pembelajaran Penjasorkes, mengingat banyak keuntungan dan manfaat yang diperoleh baik bagi guru maupun bagi siswa dalam proses belajar lompat jauh gaya jongkok.

3. Agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien, peneliti mengharapkan kepada guru Penjasorkes dapat mencoba strategi pendekatan permainan melompati kardus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Metode ini juga dapat merangsang siswa dengan banyak variasi-variasi untuk melakukan melompati kardus, sehingga siswa merasa senang dan tujuan pembelajaran cepat tercapai dengan baik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama penelitian berlangsung, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada bapak Muh. Nurdin, S.Pd., M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 5 Kendari yang telah memberikan bantuan baik materiil maupun non materiil. Terima kasih pula ditujukan kepada bapak Ishak, S.Pd selaku rekan guru di SMP Negeri 5 Kendari.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Amin, Moh. (2011) Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas untuk Penilaian Angka Kredit Guru. Inspirasi. Yogyakarta

Elliot Jhon. (2008). Class Action Research. Diakses pada tanggal 27 Desember 2019 dari www.madison.com.

IAAF. (2000). Pedoman Mengajar Lari, Lompat, Lempar level I. Jakarta: Development Programme.

Kemmis, Stephen & Mc. Taggart, Robin. (l988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University.

(8)

Amanah: Jurnal Amanah Pendidikan dan Pengajaran 1(2): 94-101 (2020) Martinis Yamin. (2004). Strategi Pembelajaran

Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.

Mayke S. Tedjasaputra. (2007). Bermain, Mainan, dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: PT. Grasindo.

Mochamad Djumidar A. Widya. (2002). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik dalam Bermain. Jakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta.

Montague, Earl J. (l987). Fundamentals of Secondary Classroom Instruction. Columbus, Ohio: Merrill Publishing Company.

Moura, N.A., & Paula Moura, T.F. (2001). IAAF New Studies in Athletics (The IAAF Technical Quarterly), 16:4; 51-61, 2001.

Naskah Standar Pembelajaran Pendidikan Jasmani SMP. (2003). Azas dan Falsafah Penjas. Jakarta: Depdiknas.

Purnomo, Eddy. Dkk. (2011) Dasar-Dasar Gerak Atletik. Alfamedia. Yogyakarta.

Samsudin (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan SMP/ MTs. PT. Fajar Interpratama. Jakarta.

Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto. (2010) Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan untuk SMP. Kementrian Pendidikan Nasional. Jakarta

Sutama. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Fairus Media. Surakarta

Sugiyono. (2007) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subandono. (2006). Perbedaan Pengaruh Latihan Plyometrics dan Fleksibilitas Togok Terhadap Peningkatan Prestasi Lompat Jauh. Tesis magister, tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Supriyono. (2006). Pengaruh Latihan Plyometrics dan Power Otot-Otot Tungkai Terhadap Prestasi Lompat Jauh. Tesis magister, tidak diterbitkan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta. Tadkiroatun Musfiroh. (2008). Cerdas Melalui

Bermain (Cara Mengasah Multiple Intelligence

pada Anak Sejak Usia Dini). Jakarta: PT. Grasindo.

Yoyo Bahagia dkk. (2000). Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Zafar Sidik, Dikdik. (2010) Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kecepatan sudut untuk Turbin Savonius 4 Tingkat Bersekat dengan Sudut Geser 45 o

Hal tersebut dikarenakan udara yang dialirkan tanpa menggunakan swirl cenderung lurus sehingga laju pendinginan pada bagian belakang sirip tidak mengalami proses pendinginan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Faktor Produksi (bibit, pupuk organik, pupuk N, insektisida, fungisida dan tenaga kerja) secara serempak (bersamaan) berpengaruh secara

Pengenalpastian Iapan Faktor Kejayaan Kritikal (FKK) yang berdasarkan Teori Sistem adalah selaras dengan pelaksanaan sistem kualiti, ISO 9000 yang berfalsafah

Berdasarkan pemaparan pada bagian sebelumnya sebelumnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk bersama-sama dengan para warga Kampoeng Batik Kembang

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ INVESTIGASI SIFAT PERINTANG DAN TRANSPARANSI DARI LAPISAN KEMASAN MAKANAN BERBAHAN DASAR KANJI DAN SHELLAC ”

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan masalah kenaikan harga tersebut adalah masyarakat tidak usah panik apabila terjadi kenaikan harga