• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN : JMPA, Vol 1, No 3 Desember 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Manajemen Pendidikan Al Multazam PISSN : JMPA, Vol 1, No 3 Desember 2019"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

| 93

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

(CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN HAL-HAL

MENARIK DARI DONGENG PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I

SMP N 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Dian Puspita

1

, Leni Anggraeni

2

Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung

Jl. Wisma Rini, No.09 Pringsewu, Lampung, Indonesia

E-Mail :

dianteapuspita@gmail.com

Abstrak

Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia selama ini, guru masih sering menggunakan metode ceramah atau penugasan saja. Dimana guru lebih memfokuskan diri pada upaya pengalihan pengetahuan ke dalam kepala siswa tanpa memperhatikan bahwa ketika siswa memasuki kelas, siswa mempunyai bekal kemampuan dan pengetahuan yang tidak sama. Siswa ditempatkan sebagai obyek sehingga siswa menjadi pasif dan tenggelam dalam kondisi belajar yang kurang merangsang aktivitas belajar yang optimal. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran yang menjadikan siswa berfikir aktif, kritis, dan menjadikan siswa sebagai subyek bukan sebagai obyek. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dalam pembelajaran menemukan hal-hal menarik dari dongeng. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Pringsewu yang terdiri atas lima kelas yang berjumlah 198. Pengambilan sampel dilakukan dengan tatis cluster random sampling. Kelas VII.1 (kelas eksperimen) dan kelas VII.2 (kelas kontrol). Instrumen yang digunakan berupa tes yang berbentuk soal uraian. Untuk analisis data dilakukan uji sampel menggunakan rumus uji beda untuk mengetahui keadaan awal antara kelas eksperimen dan kontrol. Setelah adanya perlakuan diantara kedua kelas tersebut, selanjutnya dilakukan uji statistik t-tes. Dari hasil analisis data menggunakan uji t-tes sampel berpasangan diperoleh nilai t

hitung sebesar 1,917. Jika dibandingkan dengan nilai ttabel pada dk=n-2 maka akan diketahui thitung sebesar 1,917, lebih besar dari pada nilai ttabel sebesar 1,671 atau 1,917 > 1,671. Hal ini menunjukkan adanya perlakuan pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, CIRC, SMPN 1 Pringsewu, Siswa I. PENDAHULUAN

Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangan yang cukup menarik yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan disebabkan masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari sebagian siswa yang meskipun memperoleh nilai tinggi tetapi kurang mampu dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Ini akibat dari hanya diterimanya begitu saja pengetahuan tersebut sehingga informasi dari guru kurang bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan dan tindakan adalah menggunakan model pembelajaran tertentu dalam pembelajaran, karena suatu model dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan baik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran dan untuk memperoleh kemampuan dalam mengembangkan aktivitas belajar yang dilakukan oleh guru.

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru akan berpengaruh terhadap cara belajar siswa yang mana antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya mempunyai cara belajar yang berbeda. Saat ini para pendidik terus-menerus berusaha menyusun dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang variatif agar siswa tertarik dan bersemangat pada saat pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut Joice & Weil (dalam Rusman, 2010: 133) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan suatu pembelajaran secara kooperatif dimana siswa belajar dengan berkelompok dan guru memberikan materi

(2)

| 94 untuk dipahami siswa, kemudian siswa menyusun kembali pemahaman materi yang sudah didiskusikan dengan kelompoknya kemudian dituangkan dalam kalimatnya sendiri. Melalui model pembelajaran ini, suasana belajar yang ditimbulkan akan lebih terasa menyenangkan karena siswa belajar dan saling bertukar pikiran dengan temannya sendiri. Selain dapat meningkatkan kemampuan siswa secara individu juga dapat melatih dalam bekerjasama dalam kelompok yang pada akhirnya memacu peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia.

Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam pendidikan. Pelajaran bahasa Indonesia tidak hanya mengajar anak didik mengenai kosa kata semata, melainkan juga mengajarkan budi pekerti ditambah lagi dengan adanya pengajaran sastra yang mengajarkan kebudayaan dan kepekaan perasaan. Oleh karenanya, keseimbangan dalam pengajarannya adalah sebuah keharusan. Dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 1 Pringsewu kelas VII semester I Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Pada Standar Kompetensi (SK) no. 5 Mendengarkan: mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan dengan Kompetensi Dasar (KD) no. 5.1 menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan, dengan indikator mampu menemukan unsur-unsur intrinsik dalam dongeng, dan mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng siswa masih mengalami kesulitan.

Berdasarkan sumber (guru SMP Negeri 1 Pringsewu) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan yaitu 70 belum sepenuhnya tercapai. Informasi lain, model pembelajaran yang selama ini digunakan masih didominasi dengan ceramah. Dari hal tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa tidak tercapai sepenuhnya KKM disebabkan oleh proses belajar yang kurang menyenangkan bagi siswa karena penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat, sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang selalu monoton, tidak bervariatif, lebih banyak menggunakan ceramah sehingga siswa kurang berminat untuk selalu aktif.

Dari beberapa uraian di atas penelitian berfoks pada seberapa besarkah pengaruh penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng, guna meningkatkan prestasi siswa dalam bidang menemukan hal-hal menarik dari dongeng sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Penelitian yang peneliti lakukan di SMP Negeri 1 Pringsewu Kelas VII Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan guru bidang studi di kelas tersebut, guru bidang studi akan menyampaikan materi pembelajaran dongeng pada kelas kontrol. Kemudian pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Kolaborasi yang peneliti lakukan dalam hal ini dengan cara, peneliti hanya sebagai mitra dengan guru bidang studi. Peneliti memberikan rencana pelaksanaan pembelajaran, materi beserta model pembelajaran yang akan disampaikan kepada murid, kemudian guru yang berperan dalam pelaksanaan pembelajaran, dalam hal ini guru bidang studi yang mengajarkan materi tersebut. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah model pembelajaran CIRC berpengaruh terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng pada siswa kelas VII semester I di SMP Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC (cooperative integrated

reading and composition) terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng pada siswa

kelas VII semester I di SMP Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran bertujuan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran CIRC memberikan variasi tersendiri dalam pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar siswa, khususnya apresiasi dongeng dapat ditingkatkan.

II. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah hal yang mengungkapkan karakter yang diamati dari variabel yang diukur. Jadi variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono: 2010).

Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2010: 60) Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau

(3)

| 95 satu objek dengan objek yang lain. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang diambil dari situasi nilai yang berbeda dan mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.

Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel sebagai berikut :

1. Varibel bebas (X)

Variabel bebas adalah suatu variabel atau gejala yang mempengaruhi variabel lain. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran CIRC (cooperative

integrated reading and composition) yang memiliki tujuan membantu guru untuk

mengintegrasikan kemampuan membaca dan menulis siswa dalam pembelajaran menemukan hal-hal menarik dari dongeng.

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng. Adapun indikator dalam menemukan hal-hal menarik dari dongeng sebagai berikut:

a. Menemukan unsur-unsur dalam dongeng b. Menemukan hal-hal menarik dari dongeng

Yang dimaksud dengan menemukan hal-hal menarik dari dongeng adalah menemukan tentang sesuatu yang menyenangkan, membangkitkan rasa suka, dan keinginan untuk memperhatikan apa yang menjadi daya tarik dari suatu cerita yang tidak benar-benar terjadi namun memiliki korelasi dengan kehidupan di dunia nyata. Hal-hal menarik dari dongeng itu mungkin saja temanya, ketidaklogisannya, tokoh ceritanya, alurnya, latarnya, amanatnya, atau gaya bahasanya. Biasanya, dongeng juga dianggap menarik karena mengandung keanehan atau hal-hal yang luar biasa. Berdasarkan prinsip model pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) dalam pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng dengan baik berdasarkan indikator yang telah ditetapkan.

B. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya

Instrumen penelitian mempunyai kegunaan secara fungsional yaitu untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan (Sukardi, 2003).

Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010).

Desain eksperimen yang digunakan adalah True Experimental Design (eksperimen yang betul-betul) dalam bentuk pretest-posttest Control Group Design, karena pada bentuk ini peneliti dapat mengontrol semua variabel yang mempengaruhi jalannya penelitian. Dalam penelitian ini akan dipilih dua kelompok, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen (Sugiyono, 2010: 75).

Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui validitas instrumen peneliti menggunakan validitas isi dengan tes tertentu yang berbentuk esai. Isi dari tes tersebut dicocokkan dengan menggunakan kisi-kisi sehingga tes tersebut dapat dikatakan valid atau tidak.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

R O

1

X O

2

(4)

| 96 R = Kelompok eksperimen dan kontrol murid SMP Negeri 1 Pringsewu

O1 & O3 = Kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kreativitas awal O2 = Hasil siswa kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran menemukan hal-hal menarik dari dongeng dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) O4 = Hasil siswa kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran dongeng dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

X = Treatment. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi treatment, yaitu pembelajaran

menemukan hal-hal menarik dari dongeng dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC).

Berdasarkan paradigma di atas terdapat dua kali analisis. Analisis pertama adalah menguji kreativitas awal antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (O1: O3). Hasil yang diharapkan tentunya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Analisis yang kedua adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng, yang diuji adalah perbedaan antara O2 dengan O4, kalau terdapat perbedaan di mana O2 lebih besar dari O4 maka pembelajaran menemukan hal-hal menarik dari dongeng dengan model pembelajaran CIRC (cooperative integrated reading and

composition) berpengaruh positif terhadap peningkatan kreativitas siswa, dan bila O2 lebih kecil daripada O4 maka berpengaruh negatif (Sugiyono, 2010: 159).

1. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes tertulis yang berupa esai berdasarkan indikator yang akan dicapai.

2. Validitas Tes (instrumen)

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Adapun validita tes (instrumen) peneliti menggunakan validitas isi dengan tes tertentu yang berbentuk uraian. Isi dari tes tersebut dicocokkan dengan menggunakan kisi-kisi sehingga tes tersebut dapat dikatakan valid atau tidak.

3. Reliabilitas Tes

Reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (sugiyono, 2010: 173). Untuk mencari reliabel instrumen peneliti menggunakan rumus alpha sebagai berikut:





 

=

2 1 2 11

1

1

b

k

k

r

Keterangan: 11 r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya soal atau butir pertanyaan 2

b

 : jumlah varian butir 2

1

: varian total

Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas alat ukur penelitian tersebut sebagai berikut:

Tabel 1

Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas alat ukur penelitian

Besarnya Nilai Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah Sumber (Suharsimi Arikunto, 2006: 196)

(5)

| 97 4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: a. Melakukan tes terhadap kelas eksperimen (kelas yang menggunakan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition)

b. Melakukan tes terhadap kelas kontrol (tidak menggunakan model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition)

C. Populasi, Sample, dan Teknik Sampling a. Populasi

Sugiyono (2011: 80) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan definisi di atas, maka populasi bukan hanya terbatas bukan pada banyaknya orang tetapi juga benda-benda yang dapat dihitung jumlahnya. Selain itu populasi juga meliputi berbagai karakteristik ataupun sifat dari obyek yang diteliti seperti model pembelajaran, motivasi dll. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2011-2012 sebanyak 198 siswa di mana kelas VII terdiri dari 5 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2

Daftar jumlah sampel siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 NO KELAS JUMLAH 1 VII 1 40 siswa 2 VII 2 40 siswa 3 VII 3 38 siswa 4 VII 4 40 siswa 5 VII 5 40 siswa

Jumlah Populasi 198 siwa

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 81) ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Karena jumlah subjeknya kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah sampel total yang berjumlah 80 siswa, sehingga dapat dikatakan penelitian ini merupakan penelitian populasi. Adapun kelompok kontrol kelas VII. 2 terdiri dari 40 siswa sedangkan kelompok eksperimen kelas VII. 1 terdiri dari 40.

c. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2011: 118). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling yang berupa Cluster Random Sampling (sampel acak), yang diambil dari lima kelas populasi, dan mengundi 2 kelas sampel secara acak. Setelah dilakukan pengundian secara acak, maka diperoleh 2 kelas yang akan dijadikan sampel yaitu kelas VII. 1 dan kelas VII. 2.

D. Teknik analisis data

Sebelum mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng, peneliti melakukan

analisis sesuai dengan paradigma penelitian yaitu dengan menguji hasil awal antara kelas eksperimen dan kelompok kontrol (O1 : O3). Pengujiannya menggunakan uji t-test, menggunakan rumus sebagai berikut:

(6)

| 98 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t + − =

t

= nilai terhitung 1

X = mean pada distribusi sampel 1 X2 = mean pada distribusi sampel 2 (Sugiyono, 2010: 138) S12 = nilai varian sampel 1

S22 = nilai varian sample 2 1

n = jumlah individu sampel 1 n2 = jumlah individu sampel 2

Sedangkan rumus untuk mencari nilai varian adalah:

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng, hasil tes yang telah

diperoleh dari penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji perbedaan antara O2 dan O4 dengan menggunakan t-test. Dengan rumus sebagai berikut:

t = nilai terhitung

1

X = mean pada distribusi sampel 1 2

X = mean pada distribusi sampel 2 2

1

S = nilai varian distribusi sampel 1 2

2

S = nilai varian distribusi sampel 2 1

n = jumlah individu pada sampel 1 2

n

= jumlah individu pada sampel 2

Sedangkan untuk mencari nilai varian distribusi pada sampel digunakan rumus:

Untuk dapat menggunakan rumus di atas, langkah kerja yang perlu dilakukan adalah dengan membuat tabel kerja teknik t-test yang merupakan tebel penolong. Berikut adalah contoh tabel kerja teknik t-test.

Tabel 3 Contoh Tabel kerja teknik t-test X1

(perolehan nilai sampel 1)

X2

(perolehan nilai sampel 2) X1

2 X 22

X1 =

X2 =

X12 =

X22 = 1 n = jumlah anggota sampel 1 2

n

= jumlah anggota sampel 2

Jika terdapat perbedaan, dimana O2 lebih besar dari O1, maka model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition berpengaruh positif. Tetapi bila O2 lebih kecil dari O4, maka model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition berpengaruh negatif.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan analisis data

1. Penyajian data       +       − = 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t

( )

2 1 1 2 1 2 1 X n X S =

( )

2 2 1 2 2 2 2 X n X S =

( )

2 1 1 2 1 2 1 X n X S =

( )

1 2 1 2 1 2 2 X n X S =

(7)

| 99 Langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah menyusun soal, melakukan tes, mengumpulkan, mengoreksi dan menilai sesuai dengan skor yang diperoleh siswa dan mengolah perolehan data sesuai dengan kriteria yang peneliti tetapkan dalam penelitian ini.

Tes yang peneliti lakukan sebanyak dua kali baik pada kelas kontrol maupun kels eksperimen, tes pertama dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa mengenai menemukan hal-hal menarik dari dongeng sebelum diberikan pembelajaran menemukan hal-hal-hal-hal menarik dari dongeng dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition pada kelas eksperimen. Tes kedua dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil

menemukan hal-hal menarik dari dongeng antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Lembar jawaban siswa dari hasil tes selanjutnya dikoreksi dan diberi skor sesuai dengan kriteria penilaian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y

No KD Bahan

Kelas Materi Indikator

Bentu k Tes

No Soal 1 Menemukan hal-hal

menarik dari dongeng yang diperdengarkan VII Dongeng • Pengertian dongeng • unsur-unsur intrinsik dalam dongeng • Langkah-langkah menemukan hal-hal menarik dari dongeng • Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam dongeng • Menemukan hal-hal menarik dari dongeng Esai Esai 1 2

Berdasarkan tebel 4, dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini valid, karena antara instrumen dan kisi-kisi yang digunakan sebagai acuan sudah cocok tidak menyimpang dari Kompetensi Dasar yang akan dicapai.

2. Analisis Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, peneliti menguji coba instrumen kepada sepuluh orang yang termasuk dalam populasi penelitian. Nilai yang diperoleh, selanjutnya dimasukkan dalam tabel penolong untuk mencari nilai varian total yang akan digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen.

B. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan yang peneliti lakukan pada analisis data, didapatkan nilai thitung = 1,917 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 0,679 atau 1,917>0,679 dan 1,917>1,671. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabelsehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan

menemukan hal-hal menarik dari dongeng pada siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012

IV. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

(8)

| 100 Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis data yang penulis lakukan diperoleh nilai dari hasil uji beda t-test sampel berpasangan thitung = 1,917, lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,671 atau 1,917>1,671. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, saran yang penulis sampaikan antara lain: 1. Bagi Guru

a) Mempersiapkan secara cermat perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang diperlukan karena sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh pada proses dan hasil belajar pelajaran Bahasa Indonesia.

b) Guru bidang studi Bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran. Seperti halnya pembelajaran menemukan hal-hal menarik dari dongeng dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition yang memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan siswa.

c) Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar di mana siswa sendiri aktif membangun pengetahuan yang sudah dimilikinya.

2. Bagi Siswa

Siswa diharapkan lebih aktif dalam memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah, untuk mencari dan mengembangkan materi pelajaran secara mandiri dan bersama-sama di bawah bimbingan guru terutama dalam menemukan hal-hal menarik dari dongeng sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Burhan Nurgiyantoro. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Djames Danandjaja. 2002. Folklor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka

Utama Grafiti.

Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ke tiga. (2006). Jakarta: Balai Pustaka Kokom Komalasari. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama.

Slavin, RE. 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim Penyusun. 2008. Panduan Penelitian Skripsi dan Makalah. Program STKIP Muhammadiyah

Pringsewu Lampung.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Predana Media. Martinis Yamin. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

http://nurkhosun.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-coperative.html/ [17 Mei 2011].

Gambar

Tabel 3 Contoh Tabel kerja teknik t-test  X 1
Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan bermain bubur kertas yang meliputi meremas, membentuk, mencetak, merobek, menggunakan alat cetak, dan menggunakan gunting dapat menjadi stimulasi agar anak mampu

Hasil penelitian kalayakan finansial pada usahatani tanaman hias Raphis excelsa kelompok tani Labai menunjukkan bahwa usahatani tersebut layak untuk diusahakan

Interpretant tersebut dapat menjadi tanda ke-2 yang juga mempunyai acuan lain lagi, dalam hal ini adalah cerita Garudeya yang terdapat dalam uraian karya sastra Jawa Kuno Adi

Menurut (Sugiyono, 2016: 76), desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest- Posttest Control Group Design. Desain ini terdiri dari dua kelompok,

Mampu mengoperasikan master data jabatan, user, kategori, produk, jasa, merek motor, pelanggan, motor pelanggan, transaksi service star, proses, finish, close, dan laporan..

Berdasarkan hasil analisis, pada semua materi secara terus menerus peserta didik dapat menyelesaikan pertanyaan yang ada pada petunjuk praktikum, dapat memahami makna dari

Koefisien variabel Peranan BUMG mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan petani padi sawah di Gampong Pulo Dayah Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Prestasi Belajar Pada Remaja Putri di SMP negeri 2 Singingi Hilir yang telah