• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABI D. LEVEL KOMPETENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SILABI D. LEVEL KOMPETENSI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SILABI

A. IDENTITAS MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : KAPITA SELEKTA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Status Mata Kuliah : PILIHAN KONSENTRASI

Kode Mata Kuliah : Jumlah SKS : 2

B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah Kapita Selekta Hukum Administrasi Negara memberikan/membekali pengetahuan tentang problematika yang berkembang saat ini dari sudut pandang Hukum Administrasi Negara, antara lain : hubungan kerja (outsourcing) penanganan PHK, perjanjian kerjasama dalam rangka GATT?WTO dan AFTA yang berimbas pada kebijakan perpajakan, ketentuan umum mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah, maupun usaha-usaha pemerintah melindungi fakir miskin di bidang sosial.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Pada akhir perkuliahan Kapita Selekta Hukum Administrasi Negara, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan instrumen hukum dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal-hal antara lain : hubungan kerja secara outsourcing, penanganan/penyelesaian perselisihan hubungan industrial maupun pemutusan hubungan kerja, pemberdayaan pajak dalam pembangunan ekonomi maupun AFTA, ketentuan umum mengenai pengadaan barang/jasa maupun secara swakelola, pengertian tentang fakir miskin, kebutuhan-kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan, dan perlindungan di bidang sosial bagi fakir miskin.

D. LEVEL KOMPETENSI

1. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR a. Urgensi Kapita Selekta Hukum Administrasi

Negara;

b. Penjelasan Silabi dan SAP; c. Kontrak Belajar.

2. LEVEL KOMPETENSI : HUBUNGAN KERJA SECARA OUTSOURCING a. Pengertian Hubungan Kerja secara Outsourcing b. Problematika Hubungan Kerja secara Outsourcing

(2)

3. LEVEL KOMPETENSI III : PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL a. Pengertian perselisihan hubungan industrial;

b. Pengaturan tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

c. Problematikan antara teori dan praktek perselisihan hubungan industrial;

d. Contoh-contoh pnyelesaian perselisihan hubungan industrial;

e. Penaganan pemutusan hubungan kerja.

4. LEVEL KOMPETENSI IV : PEMBERDAYAAN HUKUM PAJAK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

a. Tax Reform di Indonesia;

b. Kebijakan fiskal Pemerintah Indonesia dalam rangka tax reformdi Indonesia;

c. Menjelaskan perjanjian-perjanjian bersama dalam kerangka GATT/WTO/AFTA;

d. Menjelaskan perangkat hukum pajak dalam era global.

5. LEVEL KOMPETENSI V : PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH a. Ketentuan umum pelaksanaan pengadaan

barang/jasa pemerintah;

b. Tugas pokok dan persyaratan para pihak;

c. Pengadaan yang dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa

d. Prosedur pemilihan penyedia barang dan jasa e. Hak dan tanggungjawab para pihak;

f. Pengadaan yang diselenggarakan secara swakelola.

6. LEVEL KOMPETENSI VI : FAKIR MISKIN

a. Pengertian fakir miskin; b. Pengaturan fakir miskin.

7. LEVEL KOMPETENSI VII : JAMINAN HUKUM DIBIDANG SOSIAL a. Pengertian jaminan sosial;

b. Pengertian kesejahteraan sosial.

8. LEVEL KOMPETENSI VIII : KEBUTUHAN-KEBUTUHAN POKOK YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN

a. Pemenuhan pendapatan; b. Pemenuhan gizi;

(3)

c. Pemenuhan kesehatan; d. Pemenuhan perumahan; e. Pemenuhan pendidikan.

9. LEVEL KOMPETENSI IX : PERATURAN-PERATURAN PEMERINTAH YANG MELINDUNGI FAKIR MISKIN a. Undang-undang

b. Peraturan Pemerintah c. Instruksi Presiden d. Surat Edaran Menteri e. Keputusan Menteri

(4)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

A. IDENTITAS MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : KAPITA SELEKTA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Status Mata Kuliah : PILIHAN KONSENTRASI

Kode Mata Kuliah : Jumlah SKS : 2

B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah Kapita Selekta Hukum Administrasi Negara memberikan/membekali pengetahuan tentang problematika yang berkembang saat ini dari sudut pandang Hukum Administrasi Negara, antara lain : hubungan kerja (outsourcing) penanganan PHK, perjanjian kerjasama dalam rangka GATT?WTO dan AFTA yang berimbas pada kebijakan perpajakan, ketentuan umum mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah, maupun usaha-usaha pemerintah melindungi fakir miskin di bidang sosial.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Pada akhir perkuliahan Kapita Selekta Hukum Administrasi Negara, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan instrumen hukum dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal-hal antara lain : hubungan kerja secara outsourcing, penanganan/penyelesaian perselisihan hubungan industrial maupun pemutusan hubungan kerja, pemberdayaan pajak dalam pembangunan ekonomi maupun AFTA, ketentuan umum mengenai pengadaan barang/jasa maupun secara swakelola, pengertian tentang fakir miskin, kebutuhan-kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan, dan perlindungan di bidang sosial bagi fakir miskin.

D. LEVEL KOMPETENSI

1. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR d. Urgensi Kapita Selekta Hukum Administrasi

Negara;

e. Penjelasan Silabi dan SAP; f. Kontrak Belajar.

2. LEVEL KOMPETENSI : HUBUNGAN KERJA SECARA OUTSOURCING c. Pengertian Hubungan Kerja secara Outsourcing d. Problematika Hubungan Kerja secara Outsourcing

(5)

3. LEVEL KOMPETENSI III : PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL f. Pengertian perselisihan hubungan industrial;

g. Pengaturan tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

h. Problematikan antara teori dan praktek perselisihan hubungan industrial;

i. Contoh-contoh pnyelesaian perselisihan hubungan industrial;

j. Penaganan pemutusan hubungan kerja.

4. LEVEL KOMPETENSI IV : PEMBERDAYAAN HUKUM PAJAK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

e. Tax Reform di Indonesia;

f. Kebijakan fiskal Pemerintah Indonesia dalam rangka tax reformdi Indonesia;

g. Menjelaskan perjanjian-perjanjian bersama dalam kerangka GATT/WTO/AFTA;

h. Menjelaskan perangkat hukum pajak dalam era global.

5. LEVEL KOMPETENSI V : PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH g. Ketentuan umum pelaksanaan pengadaan

barang/jasa pemerintah;

h. Tugas pokok dan persyaratan para pihak;

i. Pengadaan yang dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa

j. Prosedur pemilihan penyedia barang dan jasa k. Hak dan tanggungjawab para pihak;

l. Pengadaan yang diselenggarakan secara swakelola.

6. LEVEL KOMPETENSI VI : FAKIR MISKIN

c. Pengertian fakir miskin; d. Pengaturan fakir miskin.

7. LEVEL KOMPETENSI VII : JAMINAN HUKUM DIBIDANG SOSIAL c. Pengertian jaminan sosial;

d. Pengertian kesejahteraan sosial.

8. LEVEL KOMPETENSI VIII : KEBUTUHAN-KEBUTUHAN POKOK YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN

a. Pemenuhan pendapatan; b. Pemenuhan gizi;

(6)

c. Pemenuhan kesehatan; d. Pemenuhan perumahan; e. Pemenuhan pendidikan.

9. LEVEL KOMPETENSI IX : PERATURAN-PERATURAN PEMERINTAH YANG MELINDUNGI FAKIR MISKIN a. Undang-undang

b. Peraturan Pemerintah c. Instruksi Presiden d. Surat Edaran Menteri e. Keputusan Menteri

E. 1.

Mata Kuliah : Kapita Selekta HAN LEVEL KOMPETENSI I PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR Waktu : Minggu I / Pertemuan ke-1 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Uregensi Kapita Slekta Hukum Administrasi Negara; b. Penjelasan Silabi dan SAP;

c. Kontrak Belajar.

TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Pengenalan tujuan, maksud dan metode perkuliahan; b. Ruang lingkup perkuliahan

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Urgensi Kapita Selekta Hukum Administrasi Negara;

b. Mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan pola pembelajaran mata kuliah Kapita Selekta HAN

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah;

b. Diskusi kelas; c. Pengerjaan sosial;

d. Penugasan pembuatan laporan tentang kapita Selekta HAN melalui kegiatan Kuliah Lapang.

EVALUASI :

Pengerjaan soal-soal ujian dan substansi laporan penugasan melalui kegitan kuliah lapang.

(7)

E. 2.

E.3

Mata Kuliah : Kapita Selekta HAN LEVEL KOMPETENSI II HUBUNGAN KERJA SECARA OUTSOURCING Waktu : Minggu II / Pertemuan ke-2 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Pengertian Hubungan Kerja secara Outsourcing b. Problematika Hubungan Kerja secara Outsourcing

TUJUAN PEMBELAJARAN

Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami hubungan kerja secara outsourcing terkait hukum yang berlaku di Indonesia

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami hubungan kerja secara outsourcing;

b. Mahasiswa dapat menganalisis problematika yang terjadi dalam hubungan kerja secara outsourcing;

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah

b. Dikusi peer group

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdikusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Mata Kuliah : Kapita Selekta HAN LEVEL KOMPETENSI III PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL Waktu : Minggu III / Pertemuan ke-3 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Pengertian perselisihan hubungan industrial;

b. Pengaturan tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial; c. Problematikan antara teori dan praktek perselisihan hubungan industrial;

d. Contoh-contoh pnyelesaian perselisihan hubungan industrial; e. Penaganan pemutusan hubungan kerja.

(8)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan menganalisis mengenai hubungan industrial

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian perselisihan hubungan industrial; b. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaturan tentang penyelesaian perselisihan

hubungan industrial;

c. Mahasiswa dapat menganalisis problematika antara teori dan praktek perselisihan hubungan industrial;

d. Mahasiswa dapat memberikan contoh-contoh penyelesaian perselisihan; e. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang penanganan PHK.

METODE PEMBELAJARAN : c. Ceramah

d. Dikusi peer group

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdikusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA :

a. UU No. 2 Tahun 2004 tentang PPHI;

b. UU No. 4 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 10/1970 tentang Kekuasaan Kehakiman;

c. UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan;

d. Keputusan Mahkamah Konstitusi 012/PUU-I/2003; e. PP Jaminan PHK;

f. PPHI Menimbulkan Masalah Baru, Bagir Manan, Hukum online, 2006

g. Penyelesaian Di Dalam & di Luar Pengadila Perselisihan Hubungan Industrial, Lalu Husni, mandar Maju, Bandung, 2006.

(9)

10. 4. Mata Kuliah : Kapita Selekta HAN LEVEL KOMPETENSI IV PEMBERDAYAAN HUKUM PAJAK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Waktu : Minggu IV / Pertemuan ke-4 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Tax Reform di Indonesia;

b. Kebijakan fiskal Pemerintah Indonesia dalam rangka tax reform di Indonesia;

c. Menjelaskan perjanjian-perjanjian bersama dalam kerangka GATT/WTO/AFTA;

d. Menjelaskan perangkat hukum pajak dalam era global.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pemberdayaan hukum pajak dalam pembangunan ekonomi

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai Tax Reformdi Indonesia; b. Kebijakan fiskal Pemerintah indonesia dalam rangka tax reform di

Indonesia;

c. Menjelaskan perjanjian-perjanjian bersama dalam kerangka GATT/WTO/AFTA;

d. Menjelaskan perangkat hukum pajak dalam era global.

METODE PEMBELAJARAN : e. Ceramah

f. Dikusi kelas.

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdikusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA :

1. Hikmanto Juwono, AFTA dalam Konteks Hukum Ekonomi Internasional, artikel utama

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 150/KMK.01/2001

(10)

E.5 Selekta HAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Minggu V / Pertemuan ke-5 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Ketentuan umum pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah; b. Tugas pokok dan persyaratan para pihak;

c. Pengadaan yang dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa d. Prosedur pemilihan penyedia barang dan jasa

e. Hak dan tanggungjawab para pihak;

f. Pengadaan yang diselenggarakan secara swakelola.

TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Mahasiswa dapat menjelaskan ketentuan umum pengadaan barang dan jasa b. Mahasiswa dapat menjelaskan pelaksanaan pengedaan barang/jasa pemerintah

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan ketentuan umum pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah;

b. Mahasiswa dapat menjelaskan tugas pokok dan persyaratan para pihak;

c. Mahasiswa dapat menjelaskan pengadaan yang dilaksanakan oleh penyedia barang /jasa;

d. Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur pemilihan penyedia barang dan jasa; e. Mahasiswa dapat menjelaskan hakdan tanggungjawab para pihak

f. Mahasiswa dapat menjelaskan pengadaan yang diselenggarakan secara swakelola

METODE PEMBELAJARAN : g. Ceramah

h. Dikusi

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdikusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

BAHAN PUSTAKA :

a. M. Subagio, Hukum Keuangan Negara RI, Jakarta, CV Rajawali, 1998;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2003; e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006

(11)

E.6

Mata Kuliah : Kapita Selekta HAN LEVEL KOMPETENSI VI FAKIR MISKIN Waktu : Minggu VI / Pertemuan ke-9 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Pengertian fakir miskin; b. Pengaturan fakir miskin

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang fakir miskin

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian fakir miskin b. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaturan fakir miskin

METODE PEMBELAJARAN : i. Ceramah

j. Dikusi

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdikusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA :

a. Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers, “Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok” Jakarta, CV. Rajawali, 1985

b. Sutandyo Wignyosubroto, “Kemiskinan Struktural : Pengertian dan kebijakan” UNAIR : Fak ilmu-ilmu Sosial, 1982;

c. UUD 1945 Pasal 27, Pasal 33 dan Pasal 34;

d. UU No 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial; e. PP No, 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir

(12)

E.7 Mata Kuliah : Kapita Selekta HAN LEVEL KOMPETENSI VII JAMINAN HUKUMDI BIDANG SOSIAL Waktu : Minggu X / Pertemuan ke-10 SUB-SUB KOMPETENSI :

a. Pengertian jaminan sosial b. Pengertian kesejahteraan sosial

TUJUAN PEMBELAJARAN

Berkaitan dengan materi di atas, tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai jaminan hukum di bidang sosial

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian jaminan sosial; b. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kesejahteraan sosial.

METODE PEMBELAJARAN : k. Ceramah

l. Dikusi

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdikusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA :

a. UUD 1945 Pasal 27, Pasal 33 dan Pasal 34;

(13)

E.8

Mata Kuliah : Kapita Selekta HAN

LEVEL KOMPETENSI VIIIKEBUTUHAN POKOK YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN

Waktu : Minggu XI dan XII/ Pertemuan 11 dan

ke-12 SUB-SUB KOMPETENSI : a. Pemenuhan pendapatan; b. Pemenuhan gizi; c. Pemenuhan kesehatan; d. Pemenuhan perumahan; e. Pemenuhan pendidikan TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai kebutuhan-kebutuhan pokokyanh layak bagi kemanusiaan

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pemenuhan pendapatan; b. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pemenuhan gizi;

c. Mahasiwa dapat menjelaskan mengenai pemenuhan kesehatan; d. Mahasiwa dapat menjelaskan mengenai pemenuhan perumahan; e. Mahasiwa dapat menjelaskan mengenai pemenuhan pendidikan.

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah

b. Dikusi

EVALUASI :

Keaktifan mahasiswa dalam berdikusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA :

a. Derajat “jaminan Sosial di Indonesia”, Media Informasi dan Komunikasi Pekerjaan Sosial, Tanpa Tahun

b. Kuntjoroningrat, A.A. Ludin, “ilmu Sosial Dalam Pembangunan Kesehatan”, Jakarta: PT. Gramedia, 1985;

c. Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers, “Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok”, Jakarta : CV. Rajawali, 1985

d. UUD 1945 Ps 27. Psl, 33 dan Ps 34.

e. UU No 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial; f. UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

g. PP No 42 Tahun 1981 tentang Pelayan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin;

h. UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; i. UU No 16 1985 tentang rumah Sususn

(14)

E.9

k. UU No 2 Tahun 1989 yang diperbarui dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

l. Inpres No 20 Tahun 1979 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat; m. Inpres No 5 Tahun 1974 tentang Program Bantuan Pembangunan Sarana

Kesehatan

n. Peraturan Menteri Kesehatan No 085 Tahun 1989 tentang Kewajiban Menuliskan Resep atau Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Kesehatan Pemerintah

Mata Kuliah : Kapita Selekta HAN LEVEL KOMPETENSI XI PERATURAN-PERATURAN PEMERINTAH YANG MELINDUNGI FAKIR MISKIN Waktu : Minggu XII dan XIV/ Pertemuan 13 dan

ke-14

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Undang-undang b. Peraturan Pemerintah c. Instruksi Presiden d. Surat Edaran Menteri e. Keputusan Menteri

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai peraturan-peraturan pemerintah yang melindungi fakir miskin

INDIKATOR BELAJAR :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai undang-undang yang melindungi fakir miskin

b. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai Peraturan Pemerintah yang melindungi fakir miskin

c. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai Instruksi Presiden yang melindungi fakir miskin

d. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai Surat Edaran Menteri yang melindungi fakir miskin

e. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai Keputusan Menteri yang melindungi fakir miskin

METODE PEMBELAJARAN : c. Ceramah

d. Dikusi

(15)

Keaktifan mahasiswa dalam berdikusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2)

BAHAN PUSTAKA :

a. UUD 1945 Pasal 27, Pasal 33 dan Pasal 34;

b. UU No 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;

c. PP No 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin

d. UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan e. UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesejahteraan f. UU No 16 Tahun 1985 tentang Rumah Sususn

g. UU No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman

h. UU No 2 Tahun 1989 yang diperbaharui dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

i. Inpres No 20 Tahun 1979 tentang Perbaikan Menu Makanan Rakyat

j. Inpres No 5 Tahun 1974 tentang Program bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan

k. Peraturan Menteri Kesehatan No 085 Tahun 1989 tentang Kewajiban Menuliskan Resep atau Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Kesehatan Pemerintah.

Referensi

Dokumen terkait

Jurnal ini merupakan jurnal publikasi ilmiah resmi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala, Badan Penelitian

Beberapa kekhawatiran keamanan bersama untuk e-Bisnis mencakup menjaga bisnis dan pelanggan informasi pribadi dan rahasia, keaslian data, dan integritas

Daftar Kategori Daftar Karyawan Daftar Supplier Daftar Pelanggan Daftar Merk Daftar Barang Laporan Pembelian Data Stok Barang Retur Pembelian Transaksi penjualan langsung

Untuk mengembangkan citra destinasi wisata Kota Padang taktik yang dilakukan PR dalam menawarkan janji (informasi daerah tujuan) dalam mengembangkn citra destinasi

Poin-poin aktivitas pada aspek “penggunaan material dan bahan kimia secara umum” yang belum menerapkan konsep produksi bersih dibahas dalam sesi diskusi dan

DAFTAR ALAT-ALAT PRAKTIKUM NO URUT BARANG/ALAT SPESIFIKASI MERK, NOMOR, UKURAN, MODEL BANYAK KETERANGAN KODE

Tanggal Perkiraan Pembayaran untuk pemegang saham public SORINI 01 Juni 2011 Yang berkehendak untuk menjual sahamnya. Sumber : Info dari email

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, breed berpengaruh terhadap fertilitas telur itik Alabio, Mojosari dan PMp, namun tidak mempengaruhi daya tetas dan total