• Tidak ada hasil yang ditemukan

VEKTOR PENYAKIT. Vol. 11 No. 2 Desember 2017 JURNAL. Journal of Disease Vector.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VEKTOR PENYAKIT. Vol. 11 No. 2 Desember 2017 JURNAL. Journal of Disease Vector."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

p-ISSN: 1978-3647

e-ISSN: 2354-8835

JURNAL

VEKTOR PENYAKIT

Journal of Disease Vector

Vol. 11

No. 2

Desember 2017

vektorpenyakit@litbang.kemkes.go.id

Terakreditasi (LIPI) : No. 791/Akred/P2MI-LIPI/11/2017 Masa Berlaku Oktober 2017 - Oktober 2022

Terakreditasi (RISTEKDIKTI) : SK No. 51/E/KPT/2017 Masa Berlaku 4 Desember 2017 - Desember 2022

Jurnal V

ektor Penyakit

(Journal of Disease V

ector)

V

(2)

Dewan Redaksi

Volume 11 No.2

Desember 2017

Jurnal Vektor Penyakit merupakan media publikasi dan informasi hasil - hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan hasil - hasil penelitian, metodologi dan pendekatan-pendekatan baru dalam penelitian yang berkaitan dengan vektor

penyakit dan usaha pengendalian penyakit bersumber binatang.

Jurnal ini merupakan jurnal publikasi ilmiah resmi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

Kementerian Kesehatan RI.

Penanggung Jawab :

Muh. Faozan, SKM, MPH (Kepala Balai Litbang P2B2 Donggala)

Pemimpin Redaksi :

Anis Nurwidayati, S.Si, M.Sc (Biologi Lingkungan, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

Anggota Dewan Redaksi :

w Sitti Chadijah, SKM, M.Si (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Junus Widjaja, SKM, M.Sc (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Hayani Anastasia, SKM, MPH (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Made Agus Nurjana, SKM, M.Epid (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Rosmini, SKM, M.Sc (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) w Anwar Mallongi, S.K.M, M.Sc., Ph.D ( Kesehatan Lingkungan, FKM, Universitas Hasanuddin) w Dra. Shinta, M.S. (Biologi Lingkungan, Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes)

Mitra Bestari :

w Prof.(Riset) dr. Emiliana Tjitra,DTM&H, M.Sc, Ph.D (Biomedik, Badan Litbangkes)

w Prof. dr. Agus Suwandono,MPH,Dr.PH (Epidemiologi dan Kebijakan Kesehatan, FKM, Universitas Diponegoro) w Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, M.ScPH (Epidemiologi , FKM, Universitas Hasanuddin) w Prof. Dr. drg A Arsunan Arsin, M.Kes (Epidemiologi Penyakit Menular, FKM, Universitas Hasanuddin) w dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc., Ph.D ( Parasitologi - Entomologi Kedokteran, FK, Universitas Gadjah Mada)

w Dr. Lif.Sc I Nengah Suwastika, M.Sc, M.Lif.Sc (Biologi Sel dan Molekuler, FMIPA, Universitas Tadulako ) w Triwibowo Ambar Garjito, S.Si, M.Kes (Epidemiologi dan Biostatistik, B2P2VRP Salatiga, Badan Litbangkes)

wArief Mulyono, S.Si, M.Sc (Biologi Lingkungan, B2P2VRP Salatiga, Badan Litbangkes)

Redaksi Pelaksana: Mujiyanto, S.Si, MPH

Sekretaris:

Riri Arifah Patuba, SKM

Staf Sekretariat:

Meiske Elisabeth Koraag, S.Si Hasrida Mustafa, S.Si

Alamat Redaksi:

Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Jl. Masitudju No.58, Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah 94252 Website e-journal : http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/vektorp E-mail : vektorpenyakit@litbang.kemkes.go.id , jvektorpenyakit@gmail.com

Terbit dua kali setahun, edisi Juni dan Desember

Terakreditasi (LIPI) : No. 791/Akred/P2MI-LIPI/11/2017 Masa Berlaku Oktober 2017 - Oktober 2022 Terakreditasi (RISTEKDIKTI) : SK No. 51/E/KPT/2017 Masa Berlaku 4 Desember 2017 - Desember 2022

JURNAL

VEKTOR PENYAKIT

Journal of Disease Vector

(3)

Pengantar Redaksi

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berdasarkan Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nomor 1054/E/2017 tanggal 7 November 2017 Jurnal Vektor Penyakit dinyatakan terakreditasi. Pada terbitan Vol 11 (2) 2017 mulai mencantumkan nomor akreditasi pada sampul depan dan laman utama situs elektronik majalah ilmiah, yaitu No 791/Akred/P2MI-LIPI/11/2017. Selain itu Jurnal Vektor Penyakit juga terakreditasi oleh Kementerian Riset , Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (RISTEKDIKTI) dengan Nomor 51/E/KPT/2017 tanggal 4 Desember 2017. Akreditasi jurnal ilmiah nasional ini berlaku semalam 5 (lima) tahun ke depan sampai dengan Tahun 2022.

Jurnal Vektor Penyakit Volume 11 No. 2 Desember 2017 menyajikan lima artikel terkait pengendalian penyakit bersumber binatang. Artikel pertama ditulis oleh Steven Soenjono, dkk mengenai Status Resistensi Vektor Demam Berdarah Dengue terhadap Malation di Kota Tomohon. Penelitian merupakan studi deskriptif observasional yang dilaksanakan di kelurahan dengan kasus tertinggi demam berdarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Rurukan, Kota Tomohon sudah resisten terhadap malation 0,8%.

Artikel mengenai schistosomiasis ditulis oleh Ningsi, dkk dengan judul Pengetahuan Masyarakat Lindu terkait Schistosomiasis di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan untuk melindungi diri dan keluarga masih sangat kurang dilakukan. Kebiasaan masyarakat yang tidak menggunakan alat pelindung diri saat berada di sawah dan kebun, memungkinkan penularan schistosomiasis terus terjadi.

Artikel ketiga adalah Uji Larvasida Crude Protease Getah Widuri (Calotropis gigantea) terhadap Larva Nyamuk Ae.aegypti ditulis oleh Meiske EK, dkk. Artikel ini bertujuan untuk menentukan daya bunuh crude protease getah widuri terhadap larva Ae.aegypti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya bunuh crude protease getah widuri sebelum penyimpanan lebih efektif dibandingkan setelah penyimpanan selama satu minggu.

Evaluasi Kelambu Berinsektisida Terhadap Nyamuk An. sundaicus di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara yang ditulis oleh Sugiarto, dkk menjadi artikel keempat dalam Jurnal Vektor Penyakit Volume 11 No. 2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelambu berinsektisida yang telah digunakan selama enam bulan mempunyai efektifitas yang paling tinggi. Penggunaan kelambu berinsektisida akan efektif mencegah penularan malaria bila didukung oleh perawatan yang baik terhadap kelambu berinsektisida tersebut. Artikel kelima pada Jurnal Vektor Penyakit Volume 11 No. 2 Desember 2017 ini adalah Analisis Spasial Kerentanan Wilayah terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo, Kota Yogyakarta, tahun 2013 oleh Budi Setiawan, dkk. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kerawanan wilayah terhadap kejadian DBD, hubungan curah hujan, kepadatan penduduk, HI, BI dan MI dengan kejadian DBD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo rentan terhadap DBD dan memiliki tingkat kerawanan endemis karena setiap tahun selalu terjadi kasus DBD.

Semoga tulisan pada edisi ini dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan program pengendalian penyakit bersumber binatang. Saran dan masukan demi perbaikan jurnal ini sangat kami nantikan untuk penerbitan selanjutnya.

Salam Sehat

Dewan Redaksi

Volume 11 No. 2 Desember 2017

Journal of Disease Vector

E-ISSN: 2354-8835 ISSN: 1978-3647

(4)

Volume 11 Nomor 2 Desember 2017

DAFTAR ISI

ARTIKEL

Journal of Disease Vector

43–48

49–60

61–70

71–76

77–87

E-ISSN: 2354-8835

Status Resistensi Vektor Demam Berdarah Dengue

Aedes aegypti

terhadap Malation di Kota Tomohon

(Steven Jacub Soenjono, Suwarja, dan Marlyn Magdalena Pandean)

Pengetahuan Masyarakat Lindu terkait Schistosomiasis di

Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

(Ningsi dan Ikhtiar Hatta)

Evaluasi Kelambu Berinsektisida terhadap Nyamuk

An.

sundaicus

(Diptera: Culicidae) di Pulau Sebatik , Kalimantan

Utara

(Sugiarto, Upik Kesumawati Hadi, Susi Soviana, dan

Lukman Hakim)

Uji Larvasida Crude Protease Getah Widuri (

Calotropis gigantea

)

terhadap Larva Nyamuk

Aedes aegypti

(Meiske Elisabeth Koraag, Rina Isnawati, Ade Kurniawan, Risti

dan Nurul Hidayah)

Analisis Spasial Kerentanan Wilayah terhadap Kejadian

Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas

Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2013

(Budi Setiawan, FX. Supardi, dan Victorius K Bush Bani)

(5)

Journal of Disease Vector

Volume 11 No. 2 Desember 2017

ABSTRACT SHEET

NLM : QX 600

Steven Jacub Soenjono, Suwarja, and Marlyn Magdalena Pandean

(Environmental Health Department, Poltekkes Gorontalo, Ministry of Health)

Resistance Status of Aedes aegypti Againt Malathion, in Tomohon City

Journal of Disease Vector Vol. 11 No. 2, December 2017; p 43–48

Aedes aegypti as the main vector of dengue has proven resistant to many insecticides when contacted for a long time. This situation has caused a lot of problems in vector control programs in many countries. The purpose of this study was to determine the susceptibility of Ae. aegypti to malathion (0.8%) in Rurukan, Tomohon City. The method used in this study was an observational descriptive. Samples for testing were Ae. aegypti

mosquito first generation (F1), from the laboratory Environmental Health Department, Poltekkes Manado, which obtained from egg survey Ae. aegypti. Selection of the house for the installation of ovitrap was based on the village that has the highest number of cases in Tomohon City. Ovitraps were placed inside and outside the house of dengue cases. The results showed that Ae. aegypti

mosquito in Rurukan village, Tomohon City are resistant to malathion 0.8%.

Keywords : resistance, Aedes aegypti, malathion, Tomohon

________________________________________________________________ NLM : WC 810

Ningsi and Ikhtiar Hatta

(Zoonoses Research Office of Donggala, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

(Social and Politic Science Faculty, Tadulako University)

Knowledge of Lindu Community Related Schistosomiasis in Sigi District, Central Sulawesi

Journal of Disease Vector Vol. 11 No. 2, December 2017; p 49–60

Schistosomiasis is still a public health problem in Lindu. The community knowledge related to schistosomiasis is necessary to understand. It can be used by the decision maker in making and conducting schistosomiasis control program. This study wanted to describe the community knowledge related to schistosomiasis. This was a qualitative study with a purposive sampling. The data were collected by interview and Focus Group Discussion

(FGD) on main figures in Lindu. The results showed that most people knew the cause of schistosomiasis. However, the prevalence of schistosomiasis has still fluctuated because some people were still not using protective equipment, such as boot when they had activities in paddy field or cocoa farm. Many people choose taking medication if they found positive for schistosomiasis over using boots for preventive measure. In conclusion, people knowledge related to schistosomiasis in Lindu are considerately good. However, it is not followed by their behavior in the prevention of schistosomiasis to protect themselves and their family. People's habit of not using any protective equipment, such as boots when they are going to paddy fields or cocoa farms allow transmission of schistosomiasis continues to occur.

Keywords : schistosomiasis, knowledge, Lindu community

_________________________________________________________________ NLM : WC 765

Sugiarto, Upik Kesumawati Hadi, Susi Soviana, and Lukman Hakim

(Study Program of Parasitology and Health Entomology, Pascasarjana IPB)

(Laboratorium of Entomology, Parasitology and Health Entomology Department, FKH-IPB)

(Master Program Study of Public Health Science, Sari Mutiara University)

Evaluation of Long-Lasting Insecticidal Nets on An. sundaicus (Diptera: Culicidae) in Sebatik Island, North Kalimantan

Journal of Disease Vector Vol. 11 No. 2, December 2017; p 61–70

Long Lasting Insecticide Nets (LLINs) are used in vector control program and the maintenance of LLINs is an important factor to ensure the effectiveness of LLINs. This study aimed to analyze the effectiveness of LLINs against

An. sundaicus and analyze people's knowledge, attitudes, practices (KAP) regarding LLINs. The research was conducted in the Sungai Nyamuk Village, North Kalimantan. Methods used in the research were the WHO Bioassay Cone Test and questionnaires of KAP for the use of LLINs. The efficacy test was carried out on several groups, the treatment groups (bed nets have been used for six months, 12-23 months and over 24 months) and control group (bed nets without insecticide). The results showed that LLINs used for six months had the highest efficiency with mortality 24 hours of An. sundaicus is 94.13% while LLINs used for 12-23 months and more than 24 months were not effective (mortality is 71.74% and 37.33%). KAP results showed that all respondents accepted the distribution of LLINs, but not willing to wash

E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647

(6)

NLM : WC 528

Budi Setiawan, FX. Supardi, and Victorius K Bush Bani

(Program Study of Public Health, STIKES Wira Husada, Yogyakarta)

Spatial Analysis for Vulnerability Area of Dengue Hemorrhagic Fever in Umbulharjo Public Health Center, Yogyakarta city, 2013

Journal of Disease Vector Vol. 11 No. 2 Desember 2017; p 77–87

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in the world, particularly in developing countries. Five Hundred Thousand cases of DHF were reported every year in hospitals with 22.000 deaths because of DHF (CFR=4.4%). From January to March 2013, 85 cases of DHF were reported in Umbulharjo Health Center. The objective of this study was to know the area vulnerability to DHF and to identify the relationship between rainfall, population density, HI, BI, MI, and DHF cases. This study was an analytic observational study with a cross-sectional design. GIS was used to identify DHF cases, the presence of Aedes larva, and area vulnerability to DHF. Therefore, the environmental condition which influenced DHF cases and area vulnerability to DHF can be explained visually. Chi-square analysis was used for bivariate analysis. Total of 96 respondents was selected as samples. Rainfall and MI were related to DHF cases (p-value < 0.05), however HI, BI, and population density were not related. All four villages in Umbulharjo Health Center were vulnerable to DHF and have a high endemic vulnerability because DHF cases were reported every year. Many mosquito's breeding places were found during rainfall season because of the lack of environmental hygiene of the community.

Keywords : spatial analysis, vulnerability area, Dengue Haemorraghic Fever, Maya Index

_________________________________________________________________

the LLINs. The effectiveness of LLINs is correlated with washing the nets. The use of LLINs to prevent malaria transmission will be effective if supported by a good maintenance.

Keywords: effectiveness, Long Lasting Insecticide Nets (LLINs), washing, WHO Bioassay Cone Test, Sungai Nyamuk Village

_______________________________________________________________________

NLM : QX 600

Meiske Elisabeth Koraag, Rina Isnawati, Ade Kurniawan, Risti and Nurul Hidayah

(Zoonoses Research Office of Donggala, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Crude Protease of Calotropis gigantea Larvicide Test Against Aedes aegypti larvae

Journal of Disease Vector Vol. 11 No. 2, December 2017; p 71–76

The using of chemical insecticide such as temephos and malathion can cause problems for the environment as well as resistance to mosquitoes. These insecticide residues will be accumulated and difficult to be degraded in the environment. Alternatively, plants that have potential active chemical compund as larvicides should be developed. This study aims to know the lethal concentration of the crude protease from widuri latex against Aedes aegypti larvae. This was an experimental study which the sample size was determined by using the Federer formula. The study used five different concentrations and five repetitions. There were two controls group, positive and negative control. Positive control used Bacillus thuringiensis and negative control used water. The results showed that the LC and LC of 50 90

crude protease before storage were 352,34 ppm and 673,40 ppm, respectively while crude protease has been stored for one week were 778,32 ppm and 1399,33 ppm, respectively. Crude protease before storage is more effective than crude protease after stored in killing Ae. aegypti larvae.

Keywords : crude protease, Calotropis gigantea, Aedes aegypti, larvae

(7)

NLM : QX 600

Steven Jacub Soenjono, Suwarja, dan Marlyn Magdalena Pandean

(Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Gorontalo )

Identifikasi Serkaria Trematoda dan Keong Hospes Perantara pada Ekosistem Perairan Rawa Tiga Kabupaten di Kalimantan Selatan

Jurnal Vektor Penyakit Vol. 11 No. 2, Desember 2017; Hal 43–48

Aedes aegypti adalah vektor utama demam berdarah, telah terbukti kebal terhadap berbagai insektisida ketika dikontakkan dalam waktu yang lama. Situasi ini menyebabkan banyak masalah dalam program pengendalian vektor di banyak negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status resistensi Ae. aegypti

terhadap malation (0,8%) di Rurukan Kota Tomohon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional. Sampel uji adalah nyamuk Ae. aegypti generasi pertama (F1), hasil kolonisasi di laboratorium Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado yang diperoleh dari survey telur nyamuk Ae. aegypti menggunakan 100 ovitrap. Pemilihan rumah untuk pemasangan ovitrap dilakukan berdasarkan kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi di Kota Tomohon, yang diletakkan pada rumah kasus DBD dan sekitar rumah kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Ae. aegypti di Kelurahan Rurukan Kota Tomohon sudah resisten terhadap malation 0,8%. Kata kunci: resisten, Aedes aegypti, malation, Tomohon

________________________________________________________________ NLM : WC 810

Ningsi dan Ikhtiar Hatta

(Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

(Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Tadulako)

Pengetahuan Masyarakat Lindu terkait Schistosomiasis di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

Jurnal Vektor Penyakit Vol 11 No. 2, Desember 2017; Hal 49–60

Schsitosomiasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Lindu. Pengetahuan warga terkait schistosomiasis sangat perlu diketahui. Data terkait pengetahuan masyarakat Lindu tentang schistosomiasis dapat digunakan oleh penentu kebijakan kesehatan dalam melakukan intervensi schistosomiasis. Tujuan Penelitian untuk menggambarkan pengetahuan

Volume 11 No. 2 Desember 2017

LEMBAR ABSTRAK

Journal of Disease Vector

E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647

masyarakat Lindu terkait schistosomiasis. Desain penelitian kualitatif, penarikan sampel secara purposive sampling. Cara pengumpulan data dengan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) pada tokoh-tokoh masyarakat Lindu. Hasil FGD menunjukkan rata–rata warga Lindu telah mengetahui penyebab schistosomiasis berasal dari keong (susu). Masih ada sebagian masyarakat Lindu khususnya petani tidak melakukan pencegahan dengan menggunakan sepatu bot saat beraktivitas di sawah ataupun melewati areal fokus keong. Hasil wawancara mendalam dan FGD, warga Lindu sudah dibiasakan dengan kegiatan survei tinja dan pengobatan setiap enam bulan, sehingga kecenderungan untuk melakukan pencegahan masih sangat kurang dilakukan. Warga lebih memilih melakukan pencegahan dengan pengobatan medis tanpa melakukan perilaku positif yaitu penggunaan sepatu bot saat berada di sawah dan kebun. Pengetahuan warga Lindu terkait schistosomiasis cukup baik, namun perilaku pencegahan untuk melindungi diri dan keluarga masih sangat kurang dilakukan. Kebiasaan masyarakat yang tidak menggunakan alat pelindung diri saat berada di sawah dan kebun, memungkinkan penularan schistosomiasis terus terjadi.

Kata kunci : schistosomiasis, pengetahuan, masyarakat Lindu

________________________________________________________________ NLM : WC 765

Sugiarto, Upik Kesumawati Hadi, Susi Soviana, dan Lukman Hakim

(Program Studi Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, P a s c a s a r j a n a I n s t i t u t P e r t a n i a n B o g o r ) (Laboratorium Entomologi, Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, FKH-Institut Pertanian Bogor) (Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana Universitas Sari Mutiara) Evaluasi Kelambu Berinsektisida terhadap Nyamuk An. Sundaicus (Diptera: Culicidae) di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara

Jurnal Vektor Penyakit Vol. 11 No. 2, Desember 2017; Hal 61–70

Kelambu berinsektisida digunakan dalam program pengendalian vektor malaria. Pemeliharaan kelambu berinsektisida merupakan faktor penting untuk menjamin efektivitas kelambu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelambu berinsektisida terhadap nyamuk An. sundaicus dan menganalisis pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat terhadap kelambu tersebut. Penelitian dilaksanakan di Desa Sungai Nyamuk, Kabupaten Nunukan-Kalimantan Utara.

(8)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah WHO Bioassay Cone Test dan kuesioner pengetahuan, sikap dan perilaku (knowledge, attitute, practices-KAP) terhadap penggunaan kelambu berinsektisida. Pengujian efikasi kelambu berinsektisida dilakukan terhadap kelompok perlakuan (enam bulan, 12-23 bulan dan lebih dari 24 bulan pemakaian) dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelambu berinsektisida yang telah digunakan selama enam bulan mempunyai efektivitas yang paling tinggi (94,13%). Kelambu yang telah digunakan 12-23 bulan, dan lebih dari 24 bulan menunjukkan tidak efektif karena kematian nyamuk uji adalah 71,74% dan 37,33%. Hasil studi KAP menunjukkan sikap 100% setuju untuk menerima pembagian kelambu berinsektisida, tetapi tidak bersedia mencuci kelambu tersebut. Efektivitas kelambu berinsektisida berkorelasi dengan pencucian kelambu. Penggunaan kelambu berinsektisida akan efektif mencegah penularan malaria bila didukung oleh perawatan yang baik terhadap kelambu berinsektisida tersebut.

Kata kunci : efektivitas, kelambu berinsektisida, pencucian, WHO Bioassay Cone Test, Desa Sungai Nyamuk

_________________________________________________________________ NLM : QX 600

Meiske Elisabeth Koraag, Rina Isnawati, Ade Kurniawan, Risti dan Nurul Hidayah

(Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Uji Larvasida Crude Protease Getah Widuri (Calotropis gigantea) terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti

Jurnal Vektor Penyakit Vol. 11 No. 2, Desember 2017; Hal 71–76

Penggunaan insektisida kimia seperti temephos dan

malathion dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan juga resistensi pada nyamuk. Residu insektisida ini akan terakumulasi dan sukar terdegradasi di lingkungan. Insektisida alternatif perlu dikembangkan menggunakan tanaman yang memiliki senyawa kimia aktif yang potensial sebagai larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya bunuh crude protease getah widuri terhadap larva nyamuk Ae. aegypti. Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimental murni, besar sampel ditentukan berdasarkan rumus federer diperoleh lima konsentrasi perlakuan dan lima pengulangan. Terdapat dua kelompok kontrol yaitu kontrol positif dan kontrol negatif. Kontrol positif menggunakan Bacillus thuringiensis dan kontrol negatif menggunakan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji akhir untuk

crude protease getah widuri sebelum dilakukan penyimpanan diperoleh nilai LC sebesar 352,34 ppm 50

dan LC sebesar 673,40 ppm, sedangkan setelah 90

dilakukan penyimpanan selama satu minggu diperoleh LC sebesar 778,32 ppm dan LC sebesar 1399,33 ppm. 50 90

Daya bunuh crude protease getah widuri sebelum penyimpanan lebih efektif dibandingkan setelah dilakukan penyimpanan selama satu minggu.

Kata kunci : crude protease, Calotropis gigantea, Aedes aegypti, larva

________________________________________________________________ NLM : WC 528

Budi Setiawan, FX. Supardi, dan Victorius K Bush Bani

(Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Kementerian Kesehatan RI)

(Prodi Kesehatan Masyarakat, STIKES Wira Husada Yogyakarta)

Analisis Spasial Kerentanan Wilayah terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2013

Jurnal Vektor Penyakit Vol 11 No. 2, Desember 2017; Hal 77–87

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan di dunia, terutama di negara berkembang. Lima ratus ribu kasus DBD memerlukan perawatan di rumah sakit dengan 22.000 kasus kematian (CFR : 4,4 %). Dari Januari hingga Maret 2013, telah terjadi 85 kasus DBD di wilayah Puskesmas Umbulharjo. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kerawanan wilayah terhadap kejadian DBD, hubungan curah hujan, kepadatan penduduk, HI, BI dan MI dengan kejadian DBD. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penggunaan SIG dilakukan untuk identifikasi kejadian DBD, keberadaan larva Aedes,

serta tingkat kerawanan wilayah terhadap kejadian DBD. Sehingga, dapat dijelaskan secara visual mengenai kondisi lingkungan yang mempengaruhi kejadian DBD serta wilayah rentan kejadian DBD. Analisis univariat dan bivariat dilakukan untuk mengetahui kebermaknaan secara statistik menggunakan uji chi square. Sampel penelitian 96 responden. Variabel yang secara statistik berhubungan dengan kejadian DBD yaitu MI dan curah hujan (p-value < 0,05) sedangkan variabel HI, BI, dan kepadatan penduduk tidak bermakna (p-value > 0,05). Seluruh wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo yang terdiri dari empat kelurahan rentan terhadap DBD dan memiliki tingkat kerawanan endemis tinggi karena setiap tahun selalu terjadi kasus DBD. Tingginya curah hujan menunjukkan peningkatan kejadian DBD. Saat curah hujan tinggi, kurang perhatian masyarakat terhadap banyaknya disposable site menyebabkan terbentuknya

breeding places bagi vektor DBD.

Kata kunci : analisis spasial, kerawanan wilayah, Demam Berdarah Dengue,

Referensi

Dokumen terkait

Billiard merupakan permainan yang melatih akurasi dan konsentrasi.Permainan yang membutuhkan kemampuan untuk berstrategi / menemukan banyak cara untuk mencapai tujuan dalam

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menentukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau

Artikel tentang resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap malation, yang ditulis oleh Isak Roberth Akollo, dkk, menjadi artikel penutup dalam Jurnal Vektor Penyakit Volume 14 No

Untuk reaksi grafting akrilamida pada pati singkong menggunakan inisiator KMnO 4 memberikan nilai % add-on yang paling tinggi jika dibandingkan dengan dua

Karena sebagian ikhwah Salafiyin tidak tunduk dan hormat dengan nasehat dan bantahan para Ulama Kibar, bahkan ada diantara mereka mencela para Ulama –

Hal ini menunjukkan bahwa besarnya variasi yang memberikan pengaruh bersama-sama antara motivasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja dosen dan karyawan di Sekolah

Kegiatan kajian ini merupakan penelitian kualitatif, pertimbangan pemilihan metodologi ini karena mampu menangkap pengalaman-pengalaman yang kontekstual sebagai upaya

Sesuai dengan PP No 73 Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung Negara, bangunan gedung negara adalah suatu bangunan yang dibangun untuk keperluan dinas yang nantinya