• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia,"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan oktober 1979 di jalan Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.

Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8 % kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada publik dan Koperasi Karyawan.

Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants Internasional (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan public di Amerika Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco

(2)

Bell, A&B, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.

Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan lagi. Untuk mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan restorannya dan hadir diberbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di kota-kota metropolitan. Perseroan baru saja meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di Cirendeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, memperkerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.

Produk unggulan Perseroan, Colononel’s Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap merupakan ayam goring paling lezat berdasarkan berbagai survey konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan KFC Attack terus ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian

(3)

menu seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah bagi konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.

Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari konumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management Systm (CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survey independent. BITS adalah survey untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS menunujukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi di benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.

Kinerja perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya salah satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun 2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan merek yang kontinu melalui strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang konsisten dalam penjualan dan pengembangan restorant, telah menganugerahi Perseroan berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit dari Yum! Restautants Internasional.

Perseroan berkomitemen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam industry restorant cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen. Dukungan dari pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina baik, dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen,

(4)

memastikan Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam dan juga dimana setiap karyawan memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and sales Mania’ di restorant-restorant KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan hubungan antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara pasti membangun KFC bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga KFC sebagai sebuah perusahaan yang hebat.

4.1.1 Visi Perusahaan

”Menjadi restorant nomor satu dan selalu pemimpin dalam segala bidang pasar industri makanan cepat saji”.

4.1.2 Misi Perusahaan

”Menjadi restorant cepat saji modern yang memberikan suasana ramah dan menyenangkan melalui kepuasan customer”.

(5)

4.2 Struktur Organisasi PT Fastfood Indonesia, Tbk

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Fastfood Indonesia, Tbk 2008 BoD

COO

Internal Control

General Manager

Operation General Manager Business

Development

General Manager Finance & Administration

Catering & Delivery Departemen Manager Regional Operation Managers Training Manager Facility Support Departemen Manager

Quality Assurance and R&D Department manager Marketing Department Manager (vacant) Store Department Deputy Manager Market Development Departmen Manager Human Resources Department Deputy Manaer

Finance & accounting Department Manager

Financial Planning & Control Department Manager Information Technology Department Manager Regional Administration Mangers Purchasing Department Manager

(6)

Uraian Jabatan

1. Board Of Director

a. Memimpin perusahaan dan membina jajarannya agar berdaya guna dan berhasil guna.

b. Menyusun rencana perusahaan jangka pendek, maupun jangka panjang serta visi, misi dan strategi dalam mencapai tujuan perusahaan.

c. Mengkoordinasikan dan mengawasi para manajer dalam melaksanakan tugasnya.

2. GM Operations

a. Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan b. Mengembangkan SDM, sistem, prosedur dan sebagainya c. Mengontrol seluruh biaya operasional

d. Merencanakan visi, misi, serta strategi untuk mencapai tujuan perusahaan e. Mengontrol jalannya operasional seluruh restoran

f. Mengawasi dan mengontrol departmen-departmen yang dibawahnya

g. Melakukan pengorganisasian wewenang atas perencanaan yang telah dibuat selama tahun berjalan

h. Menetapkan anggaran setiap departmen 3. GM Business & Development

a. Merencanakan Business Plan perusahaan b. Merencanakan pengembangan restoran

c. Mengembangkan SDM, produk marketing dan sebagainya

d. Merencanakan visi, misi serta strategi untuk mencapai tujuan perusahaan e. Mengontrol anggaran setiap departmen

(7)

f. Mengawasi dan mengontrol biaya setiap departmen 4. GM Finance & Administration

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran perusahaan b. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan

c. Menyusun laporan keuangan konsolidasi atas transaksi yang terjadi di setiap restoran.

d. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan e. Mengkoordinir setiap departmen yang ada dibawahnya

f. Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan

g. Mengawasi dan mengontrol departmen-departmen yang dibawahinya 5. Catering & Delivery Manager

a. Mengelola order dalam jumlah besar

b. Mengelola pelaksanaan setiap perayaan ulang tahun yang diadakan di restorant maupun di luar restorant

c. Mengawasi dan mengontrol kegiatan pelayanan Pesan Antar kepada pemesan d. Mengontrol seluruh biaya operasional

e. Mengembangkan perluasan daerah yang potensial untuk Pesan Antar kepada pemesan

f. Mengembangkan paket ulang tahun g. Membuat anggaran perusahaan 6. Regional Operations Manager

a. Bertanggungjawab terhadap restoran yang ada dalam regionalnya b. Merencanakan dan menetapkan target penjualan perusahaan c. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan kerja tingkat area d. Mengontrol biaya operasional

(8)

e. Merencanakan pengembangan di segala bidang

f. Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja setiap restoran g. Membuat anggaran perusahaan

7. Area Manager

a. Bertanggung jawab terhadap restoran yang ada di dalam areanya b. Mengawasi dan mengontrol jalannya kegiatan setiap restoran c. Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja setiap restoran d. Melaksanakan target penjualan perusahaan

e. Memberikan lokakarya kepada Restoran Manager bila diperlukan f. Membuat anggaran perusahaan

8. Restaurant Manager

a. Melaksanakan pencapaian target penjualan

b. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran c. Memberikan pelatihan kepada karyawan

d. Menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan e. Bertanggung jawab terhadap jalannya operasi restoran 9. Assistent Restaurant Manager

a. Membantu melaksanakan pencapaian target penjualan

b. Membantu mengawasi & mengontrol seluruh kegiatan kerja restoran c. Membantu memberikan pelatihan kepada karyawan

d. Membantu menjaga, memelihara, meningkatkan image perusahaan e. Bertanggungjawab terhadap jalannya operasi restoran

10. Supervisor

a. Mengawasi pelaksanaan setiap kegiatan kerja bagian penjualan b. Membantu jalannya operasional restoran

(9)

c. Mandata setiap menu makanan yang di jual

d. Melaksanakan penyertoran uang pendapatan restoran kepada bank 11. Bagian Cashier

a. Melayani tamu yang memesan menu makanan b. Melaksanakan penawaran produk makanan c. Menghitung & menyetor uang dari hasil transaksi d. Menjaga dan menbersihkan sekitarnya

12. Bagian Back-up

a. Membantu Cashier dalam persiapan produk setiap pesanan dari tamu b. Melaksanakan pemakan produk makanan

c. Menghidupkan, mematikan dan memberihkan peralatan masak, pendingin d. Menjaga dan memberishkan sekitarnya

13. Bagian Dining

a. Membersihkan meja makan tamu setelah selesai makan

b. Menjaga dan memelihara kebersihan seluruh area restoran serta perelengkapan lainnya

c. Membantu tamu membawakan produk makanan ke meja, bila dibutuhkan d. Membantu tamu membawakan pesanan produk makanan yang jumlah besar

menuju kendaraan 14. Bagian Cook

a. Melaksanakan penggorengan & pemasakan produk makanan

b. Mencatat setiap pemasakan, penggorengan produk makanan dan penerimaan bahan baku

c. Menghidupkan dan membersihkan peralatan masak d. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya

(10)

15. Bagian Kitchen

a. Membantu pekerjaan bagian Cook

b. Melaksanakan membersihkan perlatan masak dan peralatan makan tamu c. Mempersiapkan bahan baku makanan untuk di masak

d. Menjaga dan memelihara kebersihan sekitarnya 16. Quality Assurance & R&D manager

a. Memeriksa seluruh bahan baku yang diterima sesuai dengan spesifikasi perusahaan

b. Mengadakan audit standar prosedur-prosedur ke seluruh restoran c. Melaksanakan pembuatan dan memperpanjang sertifikat HALAL d. Mengembangkan produk baru

e. Membuat anggaran perusahaan f. Mengontrol seluruh biaya operasional. 17. Marketing Manager

a. Merencanakan pemasaran produk baru b. Membuat anggaran perusahaan

c. Merencanakan, meningkatkan, membangun, memelihara image perusahaan dalam masyarakat

d. Merencanakan pembangunan promosi tingkat lokal maupun nasional. 18. Store Development Department Manager

a. Merencanakan pembangunan bangunan beserta tata letak mesin serta peralatan restoran lainnya

b. Merancang desain interior restoran

(11)

d. Bekerjasama dengan department yang terkait didalam menetapkan desain interior dan tata letak mesin serta peralatan lainnya

e. Mengadakan negosiasi dengan kontraktor untuk minta persetujuan manajemen f. Mengatur dan mengawasi kerja karyawan yang dibawahinya

19. Human Resources Manager

a. Merencanakan pengembangan sumber daya manusia di perusahaan b. Mengevaluasi dan menilai tenaga kerja di setiap departmen

c. Menetapkan sistem kesejahteraan karyawan d. Mengangkat dan menetapkan karyawan e. Membuat anggaran perusahaan

20. Human Resources administration manager

a. Melaksanakan pendapatan seluruh karyawan perusahaan b. Mengontrol dan merekap absensi karyawan

c. Mengkoordinir baju seragam karyawan khususnya karyawan restoran d. Mengatur dan mengawsasi kegiatan kerja karyawan yang dibawahinya 21. Recruitment Manager

a. Menyelaksanakan penyediaan kebutuhan karyawan di departemen b. Melaksanakan perekrutan, penyeleksian calon kryawan

22. Training Manager

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan program pelatihan diperusahaan b. Melaksanakan evaluasi dan penelitian kepada setiap keryawan yang telah

diberikan pelatihan

c. Merencanakan pengembangan pelatihan

d. Mengantur dan mengawasi kegiatan kerja karyawan yang dibawahinya 23. Employee Legal Industrilisasi & General Relation Manager

(12)

a. Melaksanakan setiap pemutusan hubungan kerja keryawan

b. Menghadiri sidang perselisihan dalam menghadiri persoalan yang serius c. Bekerjasama dengan mengawasi kegiatan kerja karyawan yang dibwahinya 24. Purchasing Manager

a. Melakasanakan pembelian seluruh bahan baku yang dibutuhkan b. Menjalin rekanan dengan para pemasok

c. Memonitor persediaan seluruh bahan baku dengan bekerja sama bagian Warehousing & Distribution

d. Mengatur dan mengawasi kegiatan kerja karyawan yang dibawahinya 25. Warehousing & Distribution Manager (Logistik)

a. Mengatur sistem distribusi seluruh bahan baku ke seluruh restoran b. Mengontrol biaya operasional

c. Mengontrol dan mengorder bahan baku yang dibutuhkan

d. Mengatur dan mengawasi kegiatan kerja karyawan yang dibawahinya 26. Finance & Accounting Manager

a. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran perusahaan b. Melaksanakan pencatatan atas transaksi yang terjadi disetiap restoran

c. Menyusun laporan keuangan konsolidasi atas transaksi yang terjadi di setiap restoran

d. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan e. Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan 27. Financial & Planning Control Manager

a. Mengontrol pemakaian anggaran setiap departmen yang telah ditetapkan perusahaan

(13)

c. Melaporkan kepada atasannya bila terdapat anggaran yang menyimpangan 28. Informasi Techology Manager

a. Merencanakan dan menyajikan sistem informasi kepada departemen yang membutuhkannya

b. Mengembangkan sistem informasi perusahaan dalam menghadapi kemajuan teknologi

c. Menyediakan perlengkapan yang berbasis komputer kepada departemen 29. Regional Administrasi Manager

a. Melaksanakan dan mengembangkan sistem pelaporan keuangan dengan kebijakan dari kantor pusat perusahaan

b. Melaksanakan kontrol seluruh sistem perusahaan terutama sistem keuangan c. Bekerja sama dalam kegiatan dan pelaksanaan kerja di perusahaan

30. Internal Audit Manager

a. Melaksanakan audit keuangan ke kantor pusat maupun keseluruh restoran b. Melaporkan kepada manajemen bila ada penyimpanan dalam aktual di setiap

sistem maupun prosedur 31. Brand Manager

a. Melakukan promosi produk baru secara nasional

b. Melaksanakan perubahan harga menu makanan setelah disetujui manajemen c. Mengevaluasi pelaksanaan promosi diseluruh restoran

d. Melaksanakan kegiatan promosi dalam pembukaan restoran baru

e. Bekerja sama dengan bagian operasi dalam meningkatkan penjualan di restoran 32. Kids & LSM Manager

a. Melaksanakan promosi paket Kids secara nasional

(14)

c. Mengandakan kegiatan Chaki Club serta merekrut anggota baru d. Bekerjasama dengan bagian Birthday party, Marchandising

e. Merencakan paket promosi pesanan Pesan Antar, Kids, Birthday Party 33. Merchandising Manager

a. Merencanakan pembelian jenis souvenir sesuai paket promosi yang telah diputuskan manajemen

b. Menjaga persediaan souvenir sesuai rencana promosi

c. Mendata pemasukan dan pengeluaran semua barang promosi d. Mengadakan negosiasi dengan para supplier

34. Public Relation Manager

a. Menangani keluhan tamu dari website, telp, SMS, dan surat tertulis kepada perusahaan

b. Mengadakan kegiatan sosial secara nasional c. Mengadakan press conference sesuai kebutuhan d. Mengadakan perayaan internal perusahaan e. Bekerjasama sponsor dengan pihak lainnya 35. Tax & Assurance Manager

a. Membuat laporan bulanan pajak kepada negara

b. Melakukan penarikan beban pajak dari kerjasama, tamu untuk disetorkan kepada kantor pajak

c. Mengantur pembayaran semua jenis pajak kepada kantor pajak dalam periode tertentu

36. Procurement Manager

a. Melaksanakan pembelian peralatan mesin masak dan sebainya b. Melakukan negosiasi dengan para supplier

(15)

c. Kerjasama dalam sistem pendistribusian dengan bagian Warehousing & Distribution

37. Facility & Support Manager

a. Melaksanakan perbaikan peralatan masak dan sebagainya b. Mengkoordinir dan membagi tugas kerja kepada teknisi

c. Merencanakan pemeliharaan peralatan rutin, bulanan keseluruh restoran d. Membuat anggaran perusahaan

e. Mengontrol biaya operasional 38. Market Development Maneger

a. Melaksanakan analisa para potensial

b. Mengadakan negosiasi dengan para investor, rekanan c. Membuat perjanjian kerjasama

d. Melaksanakan analisa restoran yang eksis 39. Compensations & Benefit Manager

a. Melaksanakan pembayaran gaji, insentif, bonus, THR karyawan b. Menghitung gaji, lembur, insentif karyawan

c. Memeriksa rekening/kwitansi pengobatan

d. Menghitung & membayar pemutusan Hubungan Kerja 40. General Affair Manager

a. Melaksanakan perpanjangan ijin reklame, HO b. Melaksanakan perpanajangan kendaraan c. Mengelola gendung milik perusahaan

(16)

4.3 Profile Responden

Profile responden ini bertujuan untuk mengetahui karakterisik-karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan terhadap konsumen didasarkan pada jenis kelamin dan pekerjaan. Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai keadaan responden. Penggolongan tersebut akan disajikan dalam masing-masing tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN FREKUENSI PERSENTASE

Pria 68 45% Wanita 82 55%

Total 150 100% Sumber : Hasil pengolahan data, 2009

Dilihat dari hasil Tabel 4.1 di atas yaitu dari jenis kelamin, sebagian besar responden adalah wanita dan sebagian kecil adalah pria. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan oleh penulis yaitu responden pria sebanyak 68 orang (45%) dan responden wanita sebanyak 82 orang (55%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini

(17)

45%

55%

Pria Wanita

Gambar 4.2 Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan JENIS PEKERJAAN FREKUENSI PERSENTASE

Wiraswasta 17 Orang 11%

Karyawan 43 Orang 29%

Ibu rumah tangga 10 Orang 7%

Pelajar 80 Orang 53%

Total 150 Orang 100%

Sumber : Hasil pengolahan kuesioner, 2009

Dilihat dari hasil Tabel 4.2 di atas yaitu dari jenis pekerjaan, sebagian besar responden berasal dari golongan pelajar sebanyak 80 orang (53%) dan diikuti oleh karyawan sebanyak 43 orang (29%) dan seterusnya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan oleh penulis yaitu responden yang mempunyai pekerjaan sebagai karyawan sebanyak 43 orang (29%), wiraswasta sebanyak 17 orang (11%), ibu rumah tangga sebanyak 10 orang (7%), dan kelompok pelajar sebanyak 80 orang (53%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini:

(18)

29%

11%

7%

53%

Karyawan

Wiraswasta

Ibu Rumah Tangga

Pelajar/Mahasiswa

Gambar 4.3 Pekerjaan Responden

4.4 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

4.4.1 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Variabel Marketing Program Tabel 4.3 Tranformasi Data Ordinal Menjadi Interval Variabel Marketing Program

Pertanyaan

ke Frekuensi Masing-masing Alternatif jawaban FrekuensiTotal

1 2 3 4 5 1 3 2 15 102 28 150 2 2 8 34 92 14 150 3 0 5 16 96 33 150 4 0 10 22 92 26 150 5 9 24 64 47 6 150 6 2 13 35 85 15 150 7 1 10 38 93 8 150 Frekuensi 17 72 224 607 130 1050 Proporsi 0.02 0.07 0.21 0.58 0.12 Proporsi Kumulatif 0.02 0.08 0.30 0.88 1.00

(19)

zi (2.14) (1.37) (0.53) 1.16 Densitas 0.0404 0.1553 0.3467 0.2045 Nilai Skala (2.50) (1.67) (0.90) 0.25 1.65 Transformasi 1.00 1.82 2.60 3.74 5.15 Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Tabel 4.4 Skala Interval Dari Data Ordinal Variabel Marketing Program

Skala Ordinal Berubah Skala Interval

Nilai Aternatif Jawaban 1 Menjadi 1

Nilai Aternatif Jawaban 2 Menjadi 1.82

Nilai Aternatif Jawaban 3 Menjadi 2.60

Nilai Aternatif Jawaban 4 Menjadi 3.74

Nilai Aternatif Jawaban 5 Menjadi 5.15

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

4.4.2 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Variabel Brand Image Tabel 4.5 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Variabel Brand Image Pertanyaan

ke Frekuensi Masing-masing Alternatif jawaban Frekuensi Total

1 2 3 4 5 1 1 8 18 107 16 150 2 6 23 27 75 19 150 3 1 13 33 92 11 150 4 0 9 21 95 25 150 5 0 5 15 113 17 150 Frekuensi 8 58 114 482 88 750 Proporsi 0.01 0.08 0.15 0.64 0.12 Proporsi Kumulatif 0.01 0.09 0.24 0.88 1.00 zi (0.71) 1.19

(20)

(2.30) (1.35)

Densitas 0.0282 0.1597 0.3109 0.1969 Nilai Skala (2.64) (1.70) (0.99) 0.18 1.68 Transformasi 1.00 1.94 2.65 3.82 5.32 Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Tabel 4.6 Skala Interval Dari Data Ordinal Variabel Brand Image

Skala Ordinal Berubah Skala Interval

Nilai Aternatif Jawaban 1 Menjadi 1

Nilai Aternatif Jawaban 2 Menjadi 1.94

Nilai Aternatif Jawaban 3 Menjadi 2.65

Nilai Aternatif Jawaban 4 Menjadi 3.82

Nilai Aternatif Jawaban 5 Menjadi 5.32

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

4.4.3 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Variabel Brand Loyalty Tabel 4.7 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Variabel Brand Loyalty Pertanyaan

ke Frekuensi Masing-masing Alternatif jawaban FrekuensiTotal

1 2 3 4 5 1 1 2 26 102 19 150 2 2 4 44 93 7 150 3 2 3 31 106 8 150 Frekuensi 5 9 101 301 34 450 Proporsi 0.01 0.02 0.22 0.67 0.08 Proporsi Kumulatif 0.01 0.03 0.26 0.92 1.00

(21)

zi (2.29) (1.86) (0.66) 1.44 Densitas 0.0292 0.0701 0.3215 0.1424 Nilai Skala (2.63) (2.05) (1.12) 0.27 1.88 Transformasi 1.00 1.58 2.51 3.90 5.51 Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

Tabel 4.8 Skala Interval Dari Data Ordinal Variabel Brand Loyalty

Skala Ordinal Berubah Skala Interval

Nilai Aternatif Jawaban 1 Menjadi 1

Nilai Aternatif Jawaban 2 Menjadi 1.58

Nilai Aternatif Jawaban 3 Menjadi 2.51

Nilai Aternatif Jawaban 4 Menjadi 3.90

Nilai Aternatif Jawaban 5 Menjadi 5.51

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner

4.5 Uji Reliabilitas

Menurut Sekaran (2006, p182) secara umum keandalan kurang dari 0.600 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0.700 bisa diterima, dan lebih dari 0.800 adalah baik. Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang dilakukan pada masing-masing variabel menggunakan SPSS 16.0, yaitu apabila nilai Cronbac’h Alpha > 0.600 maka dinyatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukan tabel dibawah ini.

(22)

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’ Alpha Keterangan

Marketing Program (X1) 0.811 Reliable

Brand Image (X2) 0.701 Reliable

Brand loyalty (Y) 0.847 Reliable

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian

Seluruh variabel dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’ Alpha lebih besar dari 0.600.

4.5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Quesioner

Uji validitas dan reliabilitas sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk keperluan analisis kualitatif maka jawaban responden diberi skor:

Sangat Setuju = 5

Setuju = 4

Netral = 3

Tidak Setuju = 2

Sangat Tidak Setuju = 1

4.5.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Marketing Program (X1) Hasil uji coba validitas terhadap minimal 30 responden, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(23)

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Marketing Program (X1)

Pertanyaan r Hitung R Tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0.718 0.30 Valid Pertanyaan 2 0.520 0.30 Valid Pertanyaan 3 0.319 0.30 Valid Pertanyaan 4 0.383 0.30 Valid Pertanyaan 5 0.502 0.30 Valid Pertanyaan 6 0.719 0.30 Valid Pertanyaan 7 0.766 0.30 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Marketing Program (X1)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .811 .817 7

Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.0

Semua pertanyaan dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha 0,811 > 0,6. Hal ini berarti semua pertanyaan dapat digunakan dalam penelitian.

(24)

4.5.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Brand Image (X2) Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image (X2)

Pertanyaan r Hitung R Tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0.546 0.30 Valid

Pertanyaan 2 0.516 0.30 Valid

Pertanyaan 3 0.367 0.30 Valid

Pertanyaan 4 0.518 0.30 Valid

Pertanyaan 5 0.367 0.30 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan seluruh pertanyaan valid. Dibawah ini hasil uji reliabilitas dari pertanyaan variabel Brand Image.

Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Brand Image

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .701 .697 5

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach’s dari 5 pertanyaan tersebut adalah 0.701. Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut reliable (Alpha Cronbach’s 0.701 > 0.6) dan dapat digunakan dalam penelitian.

(25)

4.5.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Brand Loyalty (Y) Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Loyalty (Y)

Pertanyaan r Hitung R Tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0.664 0.30 Valid

Pertanyaan 2 0.717 0.30 Valid

Pertanyaan 3 0.792 0.30 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan seluruh pertanyaan valid. Dibawah ini hasil uji reliabilitas dari pertanyaan variabel Brand Loyalty.

Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Brand Loyalty

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .847 .853 3

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

Dari hasil ini, diperoleh nilai Alpha Cronbach’s dari 3 pertanyaan tersebut adalah 0.847. Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut reliable (Alpha Cronbach’s 0.847 > 0.6) dan dapat digunakan dalam penelitian.

(26)

4.6 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran terdapat pada gambar grafik Q-Q Plot.

Jika terlihat sebaran data variabel dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q Plot membuktikan bahwa data berdistribusi normal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.

4.6.1 Uji Normalitas Data Marketing Program

Untuk mengetahui apakah distribusi data Program Marketing normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut:

Gambar 4.4 Grafik Normal Q-Q Plot Marketing program Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

(27)

Jika dilihat pada gambar 4.4 terlihat sebaran data variabel Marketing Program dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q Plot Marketing Program membuktikan bahwa data berdistribusi normal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.

4.6.2 Uji Normalitas Data Brand Image

Untuk mengetahui apakah distribusi data brand image normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut:

Gambar 4.5 Grafik Normal Q-Q Plot Brand Image Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

(28)

Jika dilihat pada gambar 4.5 terlihat sebaran data variabel brand image dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q Plot brand image membuktikan bahwa data berdistribusi normal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.

4.6.3 Uji Normalitas Data Brand Loyalty

Untuk mengetahui apakah distribusi data brand loyalty normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut :

Gambar 4.6 Grafik Normal Q-Q Plot Brand Loyalty Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

(29)

Jika dilihat pada gambar 4.6 terlihat sebaran data variabel brand loyalty dapat dikatakan berdistribusi normal karena hasil normal Q-Q Plot brand loyalty membuktikan bahwa data berdistribusi normal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.

4.7 Pengaruh Marketing Program (X1) terhadap Brand Loyalty (Y) produk KFC

Tabel 4.16

Correlations

Brandloyalty marketingprogram

Pearson Correlation Brandloyalty 1.000 .883

Marketingprogram .883 1.000

Sig. (1-tailed) Brandloyalty . .000

Marketingprogram .000 .

N Brandloyalty 150 150

Marketingprogram 150 150

Sumber: hasil pengolahan SPSS 16.0

Dari hasil perhitungan table correlations didapatkan angka korelasi antara Marketing Program (x1) dengan Brand Loyalty (Y) sebesar 77,9% (0.883² x 100%) Artinya, hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Sedangkan sisanya sebesar 22,1% disebabkan oleh faktor-faktor lainnya. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut searah. Artinya, jika frekuensi Marketing Program semakin baik maka sering akan terjadinya Brand Loyalty produk KFC.

(30)

Tabel 4.17

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 marketingprogram

a . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: brandloyalty

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Tabel 4.18 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .883a .779 .777 .16913 .779 521.201 1 148 .000

a. Predictors: (Constant), marketingprogram

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0

Tabel 4.19

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 14.908 1 14.908 521.201 .000a

Residual 4.233 148 .029

Total 19.141 149

a. Predictors: (Constant), marketingprogram b. Dependent Variable: brandloyalty

(31)

Tabel 4.20 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.124 .327 3.442 .001 Marketing Program .716 .086 .563 8.289 .000

a. Dependent Variable: Brand Loyalty Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 Dari tabel-tabel diatas dapat disimpulkan:

1. Pada tabel Variables Entered menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi dengan menggunakan metode enter.

2. Pada tabel Model Summary korelasi (R) antara Marketing Program dengan Brand Loyalty adalah sebesar 0,883 yang artinya hubungan sangat kuat dan berbanding lurus (positif).

3. Nilai R Square sebesar 0,779 (adalah penguadratan dari koefisien korelasi 0,883 atau 0,883²). Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara Marketing Program (X1) terhadap Brand Loyalty (Y) pada konsumen KFC. R Square dapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 77,9% . Maknanya sumbangan 77,9% variabel Brand Loyalty (Y) ini dijelaskan oleh variabel Marketing Program (X1) dan sisanya 22,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

4. Dari tabel Anova atau F test didapatkan nilai hitung sebesar 521,201 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi

(32)

dapat digunakan untuk memprediksi Brand Loyalty atau dapat dikatakan bahwa Marketing Program berpengaruh terhadap Brand Loyalty produk KFC.

5. - Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. -Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari tabel Coefficeint di atas dapat dilihat Sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Ho di tolak. Sehingga keputusannya adalah Marketing Program berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty pada produk KFC.

4.8 Pengaruh Brand Image (X2) terhadap Brand Loyalty (Y) produk KFC Tabel 4.21

Correlations

Brandloyalty Brandimage Pearson Correlation Brandloyalty 1.000 .868

Brandimage .868 1.000

Sig. (1-tailed) Brandloyalty . .000

Brandimage .000 .

N Brandloyalty 150 150

Brandimage 150 150

Sumber: hasil pengolahan SPSS 16.0

Dari hasil perhitungan table correlations didapatkan angka korelasi antara Brand Image (x2) dengan Brand Loyalty (Y) sebesar 75,3% (0.868² x 100%) Artinya, hubungan kedua variable tersebut sangat kuat. Sedangkan sisanya sebesar 24,7% disebabkan oleh faktor-faktor lainnya. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut searah. Artinya, jika frekuensi Brand Image semakin baik maka sering akan terjadinya Brand Loyalty produk KFC.

(33)

Tabel 4.22 Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Brand Imagea . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Brand Loyalty

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

Tabel 4.23 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .868a .753 .751 .17876 .753 451.029 1 148 .000 a. Predictors: (Constant), brandimage

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

Tabel 4.24

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 14.412 1 14.412 451.029 .000a

Residual 4.729 148 .032

Total 19.141 149

a. Predictors: (Constant), brandimage b. Dependent Variable: brandloyalty

(34)

Tabel 4.25 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .656 .163 4.025 .000 Brandimage .846 .040 .868 21.237 .000

a. Dependent Variable: brandloyalty

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

1. Pada tabel Variables Entered menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi dengan menggunakan metode enter.

2. Pada tabel Model Summary korelasi (R) antara Brand Image dengan Brand Loyalty adalah sebesar 0,868 yang artinya hubungan sangat kuat dan berbanding lurus (positif).

3. Nilai R Square sebesar 0,757 (adalah penguadratan dari koefisien korelasi 0,868 atau 0,868²). Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara Brand Image (X2) terhadap Brand Loyalty (Y) pada konsumen KFC. R Square dapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 75,7% . Maknanya sumbangan 75,7% variabel Brand Loyalty (Y) ini dijelaskan oleh variabel Brand Image (X2) dan sisanya 24,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

4. Dari tabel Anova atau F test didapatkan nilai hitung sebesar 451.029 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0, 05. Maka model

(35)

regresi dapat digunakan untuk memprediksi Brand Loyalty atau dapat dikatakan bahwa Brand Image berpengaruh terhadap Brand Loyalty produk KFC.

5. - Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. -Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari tabel Coefficeint di atas dapat dilihat Sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Ho di tolak. Sehingga keputusannya adalah Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty pada produk KFC.

4.9 Pengaruh Marketing Program (X1) dan Brand Image (X2) secara bersama – sama terhadap Brand Loyalty (Y) produk KFC

Tabel 4.26 Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Brand Image, Marketing Programa . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Brand Loyalty

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

Tabel 4.27 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .912a .831 .829 .14823 .831 362.056 2 147 .000

(36)

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .912a .831 .829 .14823 .831 362.056 2 147 .000

a. Predictors: (Constant), marketingprogram, brandimage

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0 Tabel 4.28

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 15.911 2 7.956 362.056 .000a

Residual 3.230 147 .022

Total 19.141 149

a. Predictors: (Constant), marketingprogram, brandimage b. Dependent Variable: brandloyalty

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 16.0

Tabel 4.29 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .560 .136 4.128 .000 brandimage .416 .062 .427 6.757 .000 marketingprogram .447 .054 .522 8.260 .000

a. Dependent Variable: brandloyalty

(37)

1. Pada tabel Variables Entered menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed), atau variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi dengan menggunakan metode enter.

2. Pada tabel Model Summary korelasi (R) antara Marketing Program dan Brand Image dengan Brand Loyalty adalah sebesar 0,912 yang artinya hubungan sangat kuat dan berbanding lurus (positif).

3. Nilai R Square sebesar 0,831 (adalah penguadratan dari koefisien korelasi 0,912 atau 0,912²). Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara Marketing Program (X1) dan Brand Image (X2) secara bersama – sama terhadap Brand Loyalty (Y) pada konsumen KFC. R Square dapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 83,1% . Maknanya sumbangan 83,1% variabel Brand Loyalty (Y) ini dijelaskan oleh variabel Marketing Program (X1) dan Brand Image (X2) dan sisanya 16,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

4. Dari tabel Anova atau F test didapatkan nilai hitung sebesar 362.056 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Brand Loyalty atau dapat dikatakan bahwa Marketing Program dan Brand Image berpengaruh terhadap Brand Loyalty produk KFC

5. - Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. -Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari tabel Coefficeint di atas dapat dilihat Sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Ho di tolak. Sehingga keputusannya adalah Marketing program dan Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap brand Loyalty pada produk KFC.

(38)

4.10 Hasil Rancangan Implikasi Penelitian

Didalam penelitian ini akan dibahas mengenai Analisis Pengaruh Marketing Program dan Brand Image Terhadap Brand Loyalty Pada Produk KFC. Marketing Program dapat diukur dari beberapa indikator, yaitu: Price, Store image, Distribution Intensity, Advertising Spending, Product. Brand Image diukur dari beberapa indikator, yaitu: Association, Value, Positioning. Brand Loyalty diukur dari Repeated Purchase dan Recommendation. Hasil analisisnya sebagai berikut :

o Tujuan 1 adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Marketing Program terhadap Brand Loyalty produk KFC.

a. Korelasi antara Marketing Program terhadap Brand Loyalty adalah sebesar 0,883. artinya hubungan ke dua variabel cukup kuat dan searah.

b. Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Marketing Program terhadap Brand Loyaty pada produk KFC.

c. Besarnya kontribusi Marketing Program terhadap Brand Loyalty pada Produk KFC sebesar 77,9% dan sisanya sebesar 22,1% Disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

o Tujuan 2 adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty produk KFC.

a. Korelasi antara Brand Image terhadap Brand Loyalty adalah sebesar 0,868. artinya hubungan ke dua variabel cukup kuat dan searah.

(39)

b. Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyaty pada produk KFC.

c. Besarnya kontribusi Brand Image terhadap Brand Loyalty pada Produk KFC sebesar 75,3% dan sisanya sebesar 24,7% Disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

o Tujuan 3 adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Marketing Program dan Brand Image secara bersama – sama terhadap Brand Loyalty produk KFC.

a. Korelasi antara Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyalty adalah sebesar 0,912 artinya hubungan ke dua variabel cukup kuat dan searah.

b. Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyaty pada produk KFC.

c. Besarnya kontribusi Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyalty pada Produk KFC sebesar 83,1% dan sisanya sebesar 16,9% Disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Fastfood Indonesia, Tbk 2008 BoD
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan  JENIS PEKERJAAN  FREKUENSI  PERSENTASE
Tabel 4.4 Skala Interval Dari Data Ordinal  Variabel Marketing Program
Tabel 4.6 Skala Interval Dari Data Ordinal  Variabel Brand Image
+7

Referensi

Dokumen terkait

DUWLQ\D WHUMDGL NHFHQGHUXQJDQ SHQLQJNDWDQ NLQHUMD NHWXD WLP NHSHUDZDWDQ \DQJ FXNXS EHUPDNQD SDGD NHORPSRN HNVSHULPHQ \DLWX VHEHVDU 1LODL WHUVHEXW PHQXQMXNNDQ EDKZD SHODWLKDQ

Bobot buah cabai merah tertinggi diperoleh dengan sistem tanam cabai merah monokultur dengan pemberian 30 t/ha kompos pupuk kandang + 750 kg/ha pupuk NPK, yaitu 64 kg/42 m 2

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akutansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Yayasan Pendidikan Sudirman Semarang berupaya untuk terus merintis peningkatan mutu kualitas dan kuantitas pendidikannya yang didasari dengan dasar kependidikan yang

B.4.1 HASIL UJI STATISTIK NILAI PH ANTAR BETS SEDIAAN KRIM PELEMBAB EKSTRAK KENTAL PERASAN BUAH. JERUK BALI DENGAN METODE INDEPENDENT T

Daerah dalam Pemungutan Pajak Daerah, Pengertian Pajak BPHTB dan PPh, Dasar hukum BPHTB dan PPh, Objek dan Subjek Pajak, Objek Pajak yang tidak dikenakan BPHTB,

Logotype Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dicetak dengan jenis huruf Friz Quadrata std (Bold/Thin), menyesuaikan dengan ukuran logo, dan berwarna hitam 80%, Penggunaan

Tabel 5. terendah adalah 70 sedangkan tertinggi 95.. Berarti terdapat 21 siswa yang mampu mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi kemampuan siswa dalam Mempraktikkan rangkaian