• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN : Volume 8 No. 1 Maret 2019 Mei 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN : Volume 8 No. 1 Maret 2019 Mei 2019"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2252 - 4452

Volume 8 | No. 1 | Maret 2019 – Mei 2019

DAFTAR ISI

1. Analisis Faktor Determinan Status Gizi Pada balita Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.

Kuat Sitepu ... 1-13 2. Hubungan Persepsi Tentang Pelayanan Prima dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit

Mitra Sejati Medan.

Jul Asdar Putra Samura ... 14-24 3. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien di Poliklinik Rumah Sakit

GL Tobing Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang.

Fadlillah Widyaningsih ... 25-34 4. Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada PT.

Indofood Sukses Makmur Tanjung Morawa.

Christine Vita Gloria Purba ... 35-47 5. Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Peserta

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Luci Riani Br Ginting ... 48-58 6. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant Di

Desa Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.

Raisha Octavariny ... 59-72 7. Pengaruh Dimensi Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Puskesmas Dolok Masihol

Kabupaten Serdang Bedagai.

Irmayani ... 73-83 8. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi

Usia 0-6 Bulan Di Desa Sidodadi Ramunia Kec. Beringin Kab. Deli Serdang.

Sri Melda Br Bangun ... 84-92

(2)

48

PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

(JKN)

Luci Riani Br Ginting

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat INKES MEDISTRA Lubuk Pakam

Kualitas pelayanan kesehatan merupakan tingkat keunggulan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien yang diberikan oleh tenaga medis, paramedic, dan penunjang medis. Keunggulan pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi aspek tangible, assurance, reliability, empathy, dan responsiveness. Sedangkan kepuasan merupakan respon atau tingkat (kesenangan atau kecewa) pasien yang diperoleh setelah pasien menerima produk jasa layanan kesehatan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan kebutuhan dan harapan pasien. Jika kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan bagus maka pasien akan merasakan kepuasan, sebaliknya jika pelayanan kesehatan yang diberikan buruk maka pasien akan kecewa, karna mereka tidak mendapatkan apa yang dibutuhakan atau tidak sesuai dengan harapan mereka akan kualitas pelayanan kesehatanan yang mereka terima.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian Cross sectional. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, jumlah sampel sebanyak 80 responden pasien peserta kartu Indonesia sehat dirumah sakit Grandmed lubuk pakam sebagai subjek penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan dimensi tangible (0,051<0,05), dimensi assurance (0,046<0,05), sedangkan yang menunjukan tidak ada hubungan dimensi reliability (0,049>0,05), empathy (0,655>0,05), dan responsiveness (0,451>0,05). Dengan kepuasan pasien.

Kesimpulan penelitian ini adanya hubungan kualitas pelayanan kesehatan (tangible dan assurance) dan tidak adanya hubungan (reliability, empathy, dan responsiveness) dengan kepuasan pasien peserta kartu Indonesia sehat diruang rawat inap rumah sakit Grandmed lubuk pakam. Saran yang dapat diberikan yaitu mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan yang telah diberikan.

Kata kunci : kualitas pelayanan, rawat inap, kepuasan pasien.

Kata kunci: Mutu Pelayanan, Kepuasan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah kepuasan

pasien (Kemenkes RI, 2018).

Parasuraman (2017) dalam (Respati,

2018) mengemukakan bahwa konsep kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kepuasan pasien ditentukan oleh lima unsur yang biasa dikenal dengan

(3)

49 istilah kualitas layanan“SERVQUAL” (responsiveness, assurance, tangible,

empathy dan reliability). Mutu

pelayanan kesehatan menunjukkan pada

tingkat kesempurnaan pelayanan

kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Semakin sempurna kepuasaan tersebut, makin baik pula Kualitas pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2018).

Pelayanan yang adil dan merata akan dapat menimbulkan kepuasan karena masyarakat pada saat ini sudah mulai kritis dalam menilai pelayanan

khususnya dibidang kesehatan.

Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul akibat dari

kinerja layanan kesehatan yang

diperoleh setelah pasien

membandingkannya dengan apa yang diharapkan (Pohan, 2017).

Saat ini dengan diberlakukan Undang-Undang No.40 tahun 2004

tentang sistem jaminan sosial,

Pemerintah sedang memantapkan

pemeliharaan kesehatan bagi

masyarakat miskin dengan prinsip jaminan kesehatan melalui mekanisme asuransi sosial sebagai awal dari

perkembangan sistem jaminan

kesehatan secara menyeluruh yang bersifat wajib bagi seluruh masyarakat. Pelayanan yang didasari perhitungan yang benar, penataan formularium dan penggunaan obat yang rasional, yang berdampak pada kendali mutu dan kendali biaya (Kemenkes RI, 2016).

Rumah Sakit Umum Grandmed Lubuk Pakam merupakan rumah sakit umum swasta tipe B di proyeksikan sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Lubuk Pakam dan sekitarnya. Dari data yang didapat dari peneliti didalam ruang rekam medik jumlah pasien rawat inap pengguna Askes Sosial/Kartu Indonesia Sehat pada bulan Juli sebanyak 453 orang , agustus sebanyak 143 orang dan pada bulan

September 2018 sebanyak 472 orang. Dengan adanya ketidak stabilan jumlah kunjungan setiap bulannya, maka peneliti tertarik untuk meneliti penilaian pasien pengguna askes sosial/Pengguna kartu indonesia sehat di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap kualitas pelayanan rawat inap Peserta Kartu Indonesia Sehat diRumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam., dengan judul “Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Peserta Kartu Indonesia Sehat di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam”

1.2. Tujuan Penelitian 1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Peserta Kartu Indonesia Sehat di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik, penelitian analitik yaitu

penelitian yang diarahkan pada

penjelasan suatu keadaan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross

sectional, dimana data yang

menyangkut variabel bebas tau resiko (Variabel independen) dan variabel terikat atau akibat (variabel dependen) akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan tentang Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam (Machfoedz, 2016).

(4)

50

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam

Karena Ada hubungan Kualitas

Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat.

4.2. Tabulasi Hasil Univariat

Tabel 4.1: Tabulasi Distribusi Frekuensi dan Karakteristik Responden Peserta Kartu Indonesia Sehat diruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam. N o Karakteristik Responden f % 1 Umur < 20 Tahun 20 – 35 Tahun > 36 Tahun 8 29 43 80 10,0 36,2 53,8 100 2 Pendidikan SD SMP SMA DIPLOMA III S1 14 13 34 12 7 5,4 14,3 67,9 12,5 100 3 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total 37 43 80 46,2 53,8 100 4 Pekerjaan Petani Wiraswata 26 12 32,5 15,0 Ibu Rumah Tangga Tidak Bekerja Pegawai Sewasta Total 30 4 8 80 37,5 5,0 10,0 100 Jumlah 56 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat

dilihat bahwa jumlah responden

sebagian besar berada pada kelompok umur >36 tahun sebanyak 43 orang (53,8%) dan sebagian kecil berada pada kelompok umur 21 - 35 tahun sebanyak

29 orang (36,2%). Berdasarkan

pendidikan maka mayoritas responden pendidikan tertinggi SMA sebanyak 34 orang (42,5%) dan minoritas responden pendidikan terendah S1 sebanyak 7

orang(8,8%). Berdasarkan jenis

kelamin maka mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 37 orang (53,8%) dan minoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 37 orang(46,2%).

Tabel 4.2: Distribusi Pengukuran Kualitas Berdasarkan

Tangible, Assurance,

Reliability, Empathy, dan

Respponsiveness Pada Pasien

Peserta Kartu Indonesia Sehat diRuang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

(5)

51 Berdasarkan tabel 4.2 dimensi tangible dapat dilihat bahwa dari 80 responden yang menyatakan baik sebanyak 32 orang (40,0%), yang

menyatakan cukup sebanyak 46

orang(57,5%), dan yang menyatakan kurang sebanyak 2 orang (2,5%).

Berdasarkan dimensi assurance dapat dilihat bahwa dari 80 responden yang menyatakan baik sebanyak 28 orang (35,0%), yang menyatakan cukup sebanyak 62,5 orang(62,5%), dan yang menyatakan kurang sebanyak 2 orang (2,5%).

Berdasarkan dimensi rebiliaility dapat dilihat bahwa dari 80 responden yang menyatakan baik sebanyak 28 orang (35,0%), yang menyatakan cukup sebanyak 50 orang(62,5%), dan yang menyatakan kurang sebanyak 2 orang (2,5%).

B erdasarkan dimensi empathy dapat dilihat bahwa dari 80 responden yang menyatakan baik sebanyak 31 orang (38,8%), yang menyatakan cukup sebanyak 47 orang(58,8%), dan yang menyatakan Kurang sebanyak 2 orang (2,5%). Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 80 responden yang menyatakan baik sebanyak 9 orang (11,2%), yang menyatakan cukup sebanyak 67 orang(83,8%), dan yang menyatakan Kurang sebanyak 4 orang (5,0%).

Berdasarkan dimensi

responsiveness dapat dilihat bahwa dari 80 responden yang menyatakan puas sebanyak 59 orang (73,8%), dan yang menyatakan tidak puas sebanyak 21 orang (26,2%).

No. Total Tangible Jumlah(n) Persentase(%)

1. Baik 32 40,0

2. Cukup 46 57,5

3. Kurang 2 2,5

Total 80 100

No. Total Assurance Jumlah(n) Persentase(%)

1. Baik 28 35,0

2. Cukup 50 62,5

3. Kurang 2 2,5

Total 80 100

No. Total Reliability Jumlah(n) Persentase(%)

1. Baik 28 35,0

2. Cukup 50 62,5

3. Kurang 2 2,5

Total 80 100

No. Total Empathy Jumlah(n) Persentase(%)

1. Baik 31 38,8

2. Cukup 47 58,8

3. Kurang 2 2,5

Total 80 100

No. Total Responsiveness Jumlah(n) Persentase(%)

1. Baik 9 11,2

2. Cukup 67 83,8

3. Kurang 4 5,0

Total 80 100

No. Kepuasan Pasien Jumlah(n) Persentase(%)

1. Puas 59 73,8

2. Tidak Puas 21 26,2

(6)

52

4.3. Tabulasi Hasil Bivariat

Tabel 4.3: Distribusi Tangible

Dengan Jumlah

Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat diRuang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat kepuasan pasien terhadap tangible dengan kategori baik sebanyak 32 responden dengan karakteristik tidak puas sebanyak 7 responden (8,8%),

karakteristik puas sebanyak 25

responden (31,2%) sedangkan kategori cukup sebanyak 46 responden dengan karakteristik tidak puas sebanyak 12 responden (15,0%). Hasil Uji Statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukan bahwa pValue yaitu 0,051 < dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa Tidak ada hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta kartu indonesia sehat diruang rawat inap rumah sakit Grandmed lubuk pakam.

Tabel 4.4: Distribusi Dimensi Assurance Dengan Jumlah Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat diRuang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat kepuasan pasien terhadap

Assurance dengan kategori baik

sebanyak 28 responden dengan

karakteristik tidak puas sebanyak 8 responden (10,0%), dan karakteristik puas sebanyak 20 responden (25,0%) sedangkan kategori cukup sebanyak 50 responden dengan karakteristik tidak puas sebanyak 11 responden (13,8%) dan karakteristik puas sebanyak 39 responden (48,8%) dan kategori kurang

sebanyak 2 responden dengan

karakteristik tidak puas sebanyak 2 responden (2,5%) dan karakteristik puas tidak ada atau 0 (0%). Hasil Uji Statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukan bahwa pValue yaitu 0,046 < dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta kartu indonesia sehat diruang rawat inap rumah sakit Grandmed lubuk pakam.

Tangi ble

Kepuasan Pasien P

Value

Tidak

Puas Puas Total n % n % N % Kurang 2 2,5 0 0 2 2,5 0,051 Cukup 12 15,0 34 42,5 46 57,5 Baik 7 8,8 25 31,2 32 40,0 Total 59 73,8 21 26,2 80 100 Assura nce

Kepuasan Pasien P Value

Tidak

Puas Puas Total n % n % n %

Kurang 2 2,5 0 0 2 2,5 0,046

Cukup 11 13,8 39 48,8 50 62,5

Baik 8 10,0 20 25,0 28 35,0

(7)

53

Tabel 4.5: Distribusi Reliability Dengan Jumlah Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat kepuasan pasien terhadap

Reability dengan kategori baik

sebanyak 28 responden dengan

karakteristik tidak puas sebanyak 6 responden (7,5%), karakteristik puas

sebanyak 22 responden (27,5%)

sedangkan kategori cukup sebanyak 50 responden dengan karakteristik tidak puas sebanyak 15 responden (18,8%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square menunjukan bahwa p Value yaitu 0,494 > dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta kartu indonesia sehat diruang rawat inap rumah sakit Grandmed lubuk pakam tahun 2017.

Tabel 4.6: Distribusi Empaty Dengan Jumlah Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat diRuang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat kepuasan pasien terhadap Empaty dengan kategori baik sebanyak 31 responden dengan karakteristik tidak

puas sebanyak 7 responden

(8,8%),.Hasil uji statistik dengan

menggunakan uji chi square

menunjukan bahwa pValue yaitu 0,921 > dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta kartu indonesia sehat diruang rawat inap rumah sakit Grandmed lubuk pakam.

Tabel 4.7: Distribusi Responsiveness Dengan Jumlah Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat kepuasan pasien terhadap Responsiveness dengan kategori baik

sebanyak 9 responden dengan

karakteristik tidak puas sebanyak 3 responden (26,2%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukan bahwa p Value yaitu 0,451 > dari 0,05, maka Ho diterima

dan Ha ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak ada hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta kartu indonesia sehat diruang rawat inap rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Reliabil ity

Kepuasan Pasien P

Value

Tidak

Puas Puas Total n % n % N % Kurang 0 0 2 2,5 2 2,5 0,494 Cukup 15 18,8 35 43,8 50 62,5 Baik 6 7,5 22 27,5 28 35,0 Total 21 26,2 59 73,8 80 100 Empaty

Kepuasan Pasien P Value

Tidak Puas Puas Total n % n % N % Kurang 1 1,5 1 0,5 2 2,5 0,655 Cukup 13 16,2 34 42,5 47 58,8 Baik 7 8,8 24 30,0 31 38,8 Total 21 26,2 59 73,8 80 100 Respon siveness Kepuasan Pasien P Value Tidak

Puas Puas Total n % n % N %

Kurang 2 2,5 2 2,5 4 5,0

Cukup 16 20,0 51 63,8 67 83,8 0,451

Baik 3 3,8 6 7,5 9 11,2

(8)

54

5.1. Hubungan Tangible (nyata/bukti langsung) dengan Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2017.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan pasien terhadap tangible

dengan kategori baik sebanyak

responden dengan kategori baik puas 25 responden (31,2%) sedangkan kategori cukup puas sebanyak 34 responden (42,5%) dan kategori kurang puas sebanyak 0 responden(0%). Hasil Uji Statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukan bahwa p Value yaitu 0,051 < dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta kartu indonesia sehat diruang rawat inap rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Hal ini sejalan dengan penelitian Regina F. Rahim (2016) yang berjudul

Hubungan Kualitas Pelayanan

Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan

Pasien Jamkesmas Di Instalasi

Hemodialisa Ruang Dahlia Blu Rsup Prof.Dr. R. D. Kandou, dilihat dari signifikasi uji statistik Fisher Exact menunjukkan p=0.32, dengan demikian lebih besar dari 0.05, yang berarti tidak terdapat hubungan antara bukti fisik

dengan tingkat kepuasan pasien

Jamkesmas di instalasi Hemodialisa ruang Dahlia.

5.2. Hubungan Assurance (Jaminan) dengan Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam

Hasil penelitian menunjukkan

kepuasan pasien terhadap Assurance dengan kategori baik sebanyak 28 responden dengan karakteristik tidak

puas sebanyak 8 responden (10,0%), dan karakteristik puas sebanyak 20 responden (25,0%). Hasil Uji Statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukan bahwa pValue yaitu 0,046 < dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Ayu, Ida, 2017) Hasil analisis bivariat

meyatakan bahwa ada hubungan

bermakna antara persepsi jaminan dengan kepuasan pasien dengan nilai p= 0,033 < 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mastiur

(2017) dimensi jaminan yang

mempunyai pengaruh signifikan dengan kepuasan dan serupa dengan penelitian Nor Khasimah (2018) di Malaysia bahwa jaminan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien.

5.3. Hubungan Reliability (Dapat Dipercaya) dengan Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam

Hasil Penelitian menunjukkan

bahwa kepuasan pasien terhadap

Reability dengan kategori baik

sebanyak 28 responden dengan

karakteristik tidak puas sebanyak 6 responden (7,5%), karakteristik puas sebanyak 22 responden (27,5%)). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square menunjukan bahwa p Value yaitu 0,494 > dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien peserta kartu indonesia sehat diruang rawat inap rumah sakit Grandmed lubuk pakam.

(9)

55

5.4. Hubungan Empathy (Empati) dengan Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kepuasan pasien terhadap

Empaty dengan kategori baik sebanyak 31 responden dengan karakteristik tidak puas sebanyak 7 responden (8,8%),

karakteristik puas sebanyak 24

responden (30,0%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukan bahwa pValue yaitu 0,921 > dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien.

5.5. Hubungan Responsiveness (Daya Tanggap/Sikap Responsif) dengan Kepuasan Pasien Peserta Kartu Indonesia Sehat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam

Hasil penelitian menunjukakn

kepuasan pasien terhadap

Responsiveness dengan kategori baik

sebanyak 9 responden dengan

karakteristik tidak puas sebanyak 3 responden (26,2%), karakteristik puas sebanyak 6 responden (11,2%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukan bahwa pValue yaitu 0,451 > dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan

Kepuasan Pasien Peserta Kartu

Indonesia Sehat Diruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

Tidak ada hubungan kualitas dengan daya tanggap menggambarkan

kurangnya perawat memperhatikan

kebutuhan dan keluhan pasien melalui penyampian informasi yang jelas.

Kepuasan pasien sangat berkaitan erat dengan mutu pelayanan dalam

pelayanan kesehatan di sebuah

Puskesmas. Berdasarkan hasil

penelitian dapat dilihat bahwan dari 31 responden (100%) yang mengatakan mutu pelayanan yang tidak baik terdapat 20 responden (64,5%) merasa tidak puas dan 11 responden (35,5%) merasa puas. Dari 30 responden

(100%) yang mengatakan mutu

pelayanan yang baik terdapat 4 responden (13,3%) yang merasa tidak puas dan 26 responden (86,7%) yang merasa puas terhadap pelayanan kesehatan. Hasil Uji statistik didapatkan nilai ρ Value (= 0,000) < α (= 0,05), artinya Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien BPJS Di Puskesmas Tomuan Kota Pematangsiantar Tahun 2014.

Tingkat kepuasan pasien dapat dilihat dari mutu pelayanan kesehatan. pasien yang menyatakan kepuasannya baik pada umumnya mendapatkan mutu pelayanan yang baik pula. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapn-harapannya (Kotler, 2016).

Peningkatan mutu pelayanan

adalah derajat yang memberikan pelayanan secara efisien dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil penelitian dalam pengembangan pelayann kesehatan seingga tercapai derajat kesehatan yang optimal (Panjaitan, 2017). Faktor yang

mempengaruhi kepuasan menurut

Rahmani (2017) daiantranya adalah : kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor emosional, harga, kemudahan.

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terdapat hubungan antara

(10)

56 mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien BPJS. Mutu pelayanan yang baik akan menghasilkan tingkat kepuasan pasien yang tinggi. Dengan mengetahui tingkat kepuasn pasien,

manajemen puskesmas dapat

melakukan peningkatan mutu

pelayanan (Nursalam, 2016).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan (2008) di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya yang

menyatakan bahwamutu pelayanan

kesehatan ada hubungan yang

signifikan dengan kepuasan pasien. Penelitian sama seperti yang dilakukan oleh Saputra (2015) di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Jakarta

Barat yang menyatakan mutu

pelayanan kesehatan terdapat hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien.

Menurut asumsi penulis semakin tinggi mutu pelayanan kesehatan yang di berikan kepada pasien maka semakin tinggi kepuasan pasien terhadap pelayanan kesahatan yang diterimanya dan sebaliknya semakin rendah mutu pelayanan yang diberikan petugas kesahatan kepada pasien maka semakin rendah kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya.

6.1. Kesimpulan

1. Tidak ada hubungan antara kualitas

pelayanan kesehatan dimensi

tangible (bukti langsung) dengan tingkat kepuasan pasien.

2. Ada hubungan kualitas pelayanan

kesehatan dimensi assurance

(jaminan) dengan tingkat kepuasan pasien.

3. Tidak ada hubungan kualitas

pelayanan kesehatan dimensi

reliability (dapat dipercaya) dengan tingkat kepuasan pasien.

4. Tidak ada hubungan kualitas

pelayanan kesehatan dimensi

empathy (perhatian) dengan tingkat kepuasan pasien.

5. Tidak ada hubungan kualitas

pelayanan kesehatan dimensi

responsiveness (daya tanggap) dengan tingkat kepuasan.

6.2 Saran

Bagi Rumah Sakit, diharapkan perawat ruangan memberikan pelayanan langsung yang memuaskan seperti tempat tidur telah disiapkan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Y. 2016. Pengaruh Persepsi Tentang Pelayanan Prima Petugas Kesehatan Terhadap Kepuasan

Pasien Di Puskesmas Deli

Serdang Tahun 2015. Skripsi. Lubuk Pakam: Program Studi

Ilmu Kesehatan Masyarakat.

STIKes Medistra Lubuk Pakam Alamsyah, Dedi. 2017. Manajemen

Pelayanan Kesehatan. Nuha

Medika, Yogyakarta

Azwar, 2017. Administrasi Kesehatan Masyarakat. Bina Rupa Aksara, Jakarta

Bata. Winda yuristi. 2015. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Dengan Kepuasan Pasien

Pengguna Akses Sosial Pada Pelayanan Rawat Inap di RSUD Laki Padada Kabupaten Tanah

Roja. Jurnal. Universitas

Hasanuddin Makasar

Bustami. 2014. Penjamin Mutu

Pelayann Kesehatan dan

(11)

57 Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI

2017.Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI

2018. Sistem Jaminan Sosial. Jakarta: Kemenkes RI

Undang-Undang Tentang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009. Jakarta: Depkes RI: 2009 Erniwati, L, 2016. Hubungan Kualitas

Pelayanan Dengan Kepatuhan Ibu Datang Keposyandu. Skripsi: Seirampah

Fitriyani, 2016. Kebijakan Pemerintah Tentang Program Kartu Sakti Dalam Perspektif Siyasah(Study Kasus Desa Taman Martani Kecamatan Kalasan Kbupaten Sleman, Skripsi. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga. Yogyakarta

Hardi, J. 2015. Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Umum Dan

Pasien Jamkesmas Terhadap

Mutu Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Pasaman Barat Tahun

2014. Tesis. : Program

Pascasarjana Universitas Andalas. Hidayat. 2015. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika

Kotler, Philip. 2015. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erllangga KBBI. 2015. Pengertian dan Cakupan

Keselamatan Pasien.

Http://konsultanahlik3rsjogjakarta .wordpress.com.

Laporan Akuntabilitas Kerja. 2015. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Jurnal. 2016. Jakarta

Lukasyanti, Dewi. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Di Rumah Sakit.

Machfoedz, Ircham. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Bidang Kesehatan, Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran.

Yogyakarta: Fitramaya

Maryati, 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap diRumah Sakit Colombia Asia Medan. Skripsi.

Administrasi Kebijakan

Kesehatan. Universitas Sumatra Utara.

Notoadmodjo, 2015. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Rahmi F Regina. 2014. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien

Jamkesmas di Instalasi

Hemodialisa Ruang Dahlia BLU RSUP Prof Dr.R.D Kandov. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Respati, Ayu. 2014. Hubungan Mutu

Pelayanan Kesehatan Dengan

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Halmahera Kota Semarang Tahun 2014. Skripsi. Universitas

(12)

58 Rencana Aksi Program Sekretariat Jendaral Kemenkes Tahun 2015-2019: Jakarta

http://www.depkes.go.id/download.php ?file=download/lain/RAP%20Setj n%202015-2019.PDF.

Saputro, Dwi Agus. 2015. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Dengan Kepuasan Pasien

Kecamatan Kembang Tanjung Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Tesis. Medan: Program Studi S2

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara. Simanjuntak, M. (2015). Pengaruh

Karakteristik Sosial Demografi

Dan Factor Pendorong

Peningkatan Kinerja Kader

Posyandu Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Vol.2, No.1,April ; 49-58

Sudarso. 2016. Hubungan Sikap Dan Motivasi Dengan Kinerja Kader Posyandu Di Wilayah Kerja

Puskesmas Talun Kabupaten

Blitar. Skripsi. Surakarta.

Zainah,N. 2015. Hubungan Frekuensi Pelatihan Yang Diikuti Kader Dengan Tingkat Keterampilan Kader Dalam Pelayana.

Sianipar, (2015), Pengantar Administrsi Kesehatan, edisi Ketiga, Bina Rupa Aksara; Jakarta

Supardi, (2015), Membangun Citra Perusahaan. PT Damar Mulia Pustaka; Jakarta

Suyanto, (2016), Metode Penelitian. Pustaka Medika; Jakarta

Tjiptono, F, (2018), Service Quality and Satisfaction. Andi Offset Yogyakarta

Triwibowo, (2013), Jaminan Mutu

Layanan Kesehatan, Buku

Kedokteran EGC; Jakarta Undang-Undang No 29, (2014), Praktik

Kedokteran. http://www.litbang. depkes.go.id/sites/download. Undang-Undang No 24, (2015), Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) http://www.jkn.kemkes.go.id/att achment/unduhan/UU%20No% 2024%20Tahun%202011%20te ntang%20BPJS.pdf. Widianto, (2014), Ketika BPJS dipersoalkan. http://www.tribunnews. com/tribunners/2014/02/06. Wijono, D, (2015), Manajemen Mutu

Pelayanan Kesehatan. Airlangga University Pres; Surabaya Yuristi, dkk, (2015), Manajemen

Pelayanan Rumah Sakit Berbasis Sistem Informasi. Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng - DIY

(13)

Gambar

Tabel 4.6:  Distribusi  Empaty  Dengan  Jumlah  Kepuasan  Pasien  Peserta  Kartu  Indonesia  Sehat  diRuang  Rawat  Inap  Rumah  Sakit  Grandmed Lubuk Pakam

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,105 di mana lebih besar jika dibandingkan dengan 0,05 dengan artinya Ho diterima dan Ha ditolak

Hasil uji statistik menggunakan chi-square dengan taraf signifikansi 95% didapatkan p value = 0,606 (p value &lt; 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan

Berdasarkan hasil uji Chi Squere didapatkan Chi Square hitung 8,400 &gt; Chi Square tabel 5,991 dan P value sebesar 0,015 &lt; 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak

Hasil uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai P value= 0,080 &gt; 0,05 oleh karena P Value lebih besar dari a maka Ha ditolak dan Ho diterima yaitu tidak ada

Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa nilai signifikan variabel X 1 yaitu 0.000 &lt; 0, 05, dengan demikian maka Ha (hipotesis alternatif) diterima dan Ho (hipotesis nihil)

Pada penelitian uji statistik dengan menggunakan Chi Square Test diperoleh nilai p-Value= 0,130 nilai P &gt; (α= 0,05), hal ini berarti Ha ditolak dan Ho diterima

Dari hasil uji statistik uji chi square x2 dengan fisher's exact test didapat nilai p-value=0,453 dibandingkan dengan α alpha= 5%, maka p > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak

Hasil uji statistik Chi Square diperoleh p value sebesar 1,000 dengan α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan antara